//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream  (Read 56238 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #120 on: 09 September 2008, 08:45:26 AM »
Masih belum jelas pak...
Apa itu Buddhism Moderen...

Maksud saya...
Kalau kemarin Buddhisme Mainstream khan jelas... "Tiratana / 4KM / JMB8"
...

Saya mau tanya saja. Kalau misalnya saya pakai Tipitaka Pali secara keseluruhan (tidak ada yang dibuang atau ditambah), tetapi tidak pakai ajaran apapun termasuk "Tiratana/4 KM/JMB 8" sebagai "harga mati", jadinya tidak termasuk Buddhisme ato gimana?

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #121 on: 09 September 2008, 08:50:30 AM »
apa usaha pembentukan sangha Bhikkuni kembali, didalam tradisi Theravada dan tradisi Tibet , masuk dalam Buddhism Modern?

saat ini di dua tradisi ini sedang mengalami hal yang sama, usaha memunculkan kembali sangha Bhikkuni. karena di dua tradisi ini, sangha bhikkuni telah punah


tapi yang terjadi, tanggapan dari lembaga-lembaga yang sudah mapan, dari dua tradisi ini sangat berbeda.

di dalam lembaga-lembaga Theravada yang sudah mapan , usaha pembentukan sangha bhikkuni ini, mendapat tentangan, dan penolakan. meski ada juga bhikku-bhikku theravada yang secara pribadi mendukung kembali adanya sangha bhikkuni Theravada

tapi sebaliknya, usaha pembentukan kembali sangha bhikkuni didalam tradisi Tibet, mendapat dukungan, bahkan oleh Dalai Lama.


 _/\_

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #122 on: 09 September 2008, 09:12:26 AM »
Ajaran Sang Guru itu pun perlu didiskusikan SECARA TERBUKA, tanpa rasa terganggu sedikit pun. Mengapa? Karena 'Buddhisme Modern' tidak menggunakan satu doktrin atau satu kitab suci mana pun sebagai rujukan dari kebenaran.
cocok!
seperti yg saya bilang di depan, semua boleh menampilkan tulisannya asal gak keberatan tulisannya dikritisi.
biarlah semuanya dibahas dengan terbuka dan pembaca yg memutuskan sendiri.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #123 on: 09 September 2008, 09:18:32 AM »
Ajaran Sang Guru itu pun perlu didiskusikan SECARA TERBUKA, tanpa rasa terganggu sedikit pun. Mengapa? Karena 'Buddhisme Modern' tidak menggunakan satu doktrin atau satu kitab suci mana pun sebagai rujukan dari kebenaran.
cocok!
seperti yg saya bilang di depan, semua boleh menampilkan tulisannya asal gak keberatan tulisannya dikritisi.
biarlah semuanya dibahas dengan terbuka dan pembaca yg memutuskan sendiri.


Kalo emang bisa kenapa tidak?
Permasalahannya adalah diskusi tercampur dengan rasa sensi, promosi berlebihan, iklan yang berlarut2 dan heaven message yang membingungkan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #124 on: 09 September 2008, 09:19:43 AM »
Saya mau tanya saja. Kalau misalnya saya pakai Tipitaka Pali secara keseluruhan (tidak ada yang dibuang atau ditambah), tetapi tidak pakai ajaran apapun termasuk "Tiratana/4 KM/JMB 8" sebagai "harga mati", jadinya tidak termasuk Buddhisme ato gimana?
betul.
contoh lain misalnya bagaimana bisa menilai "song of mind" dari niutou farong dengan standard jmb8?
http://buddhism.kalachakranet.org/resources/zen_song_of_the_mind.html
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #125 on: 09 September 2008, 09:26:20 AM »
Ini pikiran simplistik. Sejak 100 tahun Sang Buddha wafat, Buddhisme sudah terpecah.

Baca maksud saya, pikiran orang lah yang membuat itu terpecah karena suka menafsirkan dengan gaya sendiri,ingin lebih terkenal karena mengatakan membawa ajaran aseli. mengatakan ini sebagai konsep dan ini praktik sesungguhnya...dilema....semua orang lebih suka memproduksi hal hal baru agar lebih "tenar"
yang namanya orang belum mencapai pencerahan pasti akan terus membuat pemahaman baru tentang suatu ajaran. entah itu dilabeli pake aliran asli atau pake aliran sesat.  

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #126 on: 09 September 2008, 09:34:52 AM »
Saya mau tanya saja. Kalau misalnya saya pakai Tipitaka Pali secara keseluruhan (tidak ada yang dibuang atau ditambah), tetapi tidak pakai ajaran apapun termasuk "Tiratana/4 KM/JMB 8" sebagai "harga mati", jadinya tidak termasuk Buddhisme ato gimana?
betul.
contoh lain misalnya bagaimana bisa menilai "song of mind" dari niutou farong dengan standard jmb8?
http://buddhism.kalachakranet.org/resources/zen_song_of_the_mind.html

Karena saya baca di Tipitaka, orang mencapai pembebasan dengan cara yang macam2, kadang dengan cara yang "tidak lazim", tetapi mungkin cocok dengan keadaan bathinnya. Saya pikir yang kita lihat dari ajaran Buddha adalah tujuannya (yang menurut saya adalah yang ada pada Gotami Sutta-Anguttara Nikaya VIII,53), bukanlah terpaku pada jalan mana, ataupun cara berjalan bagaimana yang dipilih seseorang.

Seperti kita semua menuju tempat di arah barat, maka apapun jalan yang diambil, bagaimanapun kita bergerak -apakah naik kuda, naik sepeda, jalan kaki atau lompat-lompat- selama kita tidak kehilangan arah dan berpegangan pada arah matahari terbenam, kita akan mendekati tempat tujuan tersebut.
Pemikiran "harus lewat jalan A" ataupun "harus pake sepeda merk A", adalah pemikiran yang terlalu kerdil menurut saya.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #127 on: 09 September 2008, 09:48:42 AM »
Kalo emang bisa kenapa tidak?
Permasalahannya adalah diskusi tercampur dengan rasa sensi, promosi berlebihan, iklan yang berlarut2 dan heaven message yang membingungkan.
anda mencampuradukkan design dengan implementasi, masing2 harus dibicarakan terpisah.
kekawatiran bagaimana implementasinya seharusnya tidak dijadikan alasan untuk mempengaruhi design dan analisis.
sori kalo istilahnya terlalu engineering :P
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #128 on: 09 September 2008, 09:52:32 AM »
Kalo emang bisa kenapa tidak?
Permasalahannya adalah diskusi tercampur dengan rasa sensi, promosi berlebihan, iklan yang berlarut2 dan heaven message yang membingungkan.
anda mencampuradukkan design dengan implementasi, masing2 harus dibicarakan terpisah.
kekawatiran bagaimana implementasinya seharusnya tidak dijadikan alasan untuk mempengaruhi design dan analisis.
sori kalo istilahnya terlalu engineering :P

Ibarat penjual penumbuh rambut tapi dianya sendiri Botak :)) mau cuap2 gimana gak akan laku :)) Mending coba2 dulu ke kepalanya sendiri apa desainnya itu berguna gak ke kepalanya :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #129 on: 09 September 2008, 09:56:47 AM »
salah sambung om
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #130 on: 09 September 2008, 10:04:22 AM »
salah sambung om
Bukan orang engineering jadi gak ngerti :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #131 on: 09 September 2008, 10:14:26 AM »
Ibarat penjual penumbuh rambut tapi dianya sendiri Botak :)) mau cuap2 gimana gak akan laku :)) Mending coba2 dulu ke kepalanya sendiri apa desainnya itu berguna gak ke kepalanya :))

Betulkah "image" si penjual begitu penting?

Ada kalanya si penjual menderita kelainan Tiroid menjual obat penumbuh rambut yang manjur bagi orang yang kekurangan zat besi.
Apakah kita langsung menertawakan ironi itu, ataukah mau mencari tahu kebenarannya, tergantung pada kebijaksanaan masing2.

Terlebih lagi, orang berambut lebat menjual obat penumbuh rambut, belom pasti juga obatnya manjur, walaupun lebih meyakinkan.


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #132 on: 09 September 2008, 10:33:01 AM »
Ibarat penjual penumbuh rambut tapi dianya sendiri Botak :)) mau cuap2 gimana gak akan laku :)) Mending coba2 dulu ke kepalanya sendiri apa desainnya itu berguna gak ke kepalanya :))

Betulkah "image" si penjual begitu penting?

Ada kalanya si penjual menderita kelainan Tiroid menjual obat penumbuh rambut yang manjur bagi orang yang kekurangan zat besi.
Apakah kita langsung menertawakan ironi itu, ataukah mau mencari tahu kebenarannya, tergantung pada kebijaksanaan masing2.

Terlebih lagi, orang berambut lebat menjual obat penumbuh rambut, belom pasti juga obatnya manjur, walaupun lebih meyakinkan.


Yah yang pertama khan dilihat dulu dari yang terlihat, Masa beli kucing dalam karung tar ketepu dah :))

Ajaran yang sebagus/seindah apapun lama2 bisa rusak oleh sikap sang penemu yang tidak mencerminkan ajarannya.

Toh contoh seperti dulu pernah saya post tentang narkoba khan, apa harus mencoba narkoba dulu baru tahu narkoba itu tidak baik? dari pengguna dan hasilnya bisa dilihat khan baik/buruknya narkoba itu.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #133 on: 09 September 2008, 10:49:29 AM »
Yah yang pertama khan dilihat dulu dari yang terlihat, Masa beli kucing dalam karung tar ketepu dah :))

Ajaran yang sebagus/seindah apapun lama2 bisa rusak oleh sikap sang penemu yang tidak mencerminkan ajarannya.

Toh contoh seperti dulu pernah saya post tentang narkoba khan, apa harus mencoba narkoba dulu baru tahu narkoba itu tidak baik? dari pengguna dan hasilnya bisa dilihat khan baik/buruknya narkoba itu.

Kalo saya bilang sih, semuanya juga "kucing dalem karung"  ;D

Memang betul juga, kadang satu ajaran bisa dicemarkan oleh perilaku dari orang yang dianggap mewakili ajaran tersebut. Misalnya ada orang suka berantem dengan ilmu bela diri tertentu, maka orang bisa berpikir ilmu bela diri tersebut mengajarkan yang tidak baik, padahal belom tentu begitu. Lalu, apakah kita juga langsung menilai bela diri tersebut memang mengajarkan orang supaya jadi vandalist atau tidak, kembali pada kita lagi.

Untuk menilai apakah "kucing"-nya bagus, atau "karung"-nya doang yang bagus, juga tentu saja kembali pada kebijaksanaan cara kita dalam mengukur. Ada hal2 yang tidak perlu kita jalani sendiri untuk mengerti, bisa kita pelajari dari orang lain (misalnya kasus narkoba itu), ada juga yang harus kita coba jalani sendiri, yaitu hal2 yang biasanya cenderung subjektif.


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #134 on: 09 September 2008, 10:55:30 AM »
Yah yang pertama khan dilihat dulu dari yang terlihat, Masa beli kucing dalam karung tar ketepu dah :))

Ajaran yang sebagus/seindah apapun lama2 bisa rusak oleh sikap sang penemu yang tidak mencerminkan ajarannya.

Toh contoh seperti dulu pernah saya post tentang narkoba khan, apa harus mencoba narkoba dulu baru tahu narkoba itu tidak baik? dari pengguna dan hasilnya bisa dilihat khan baik/buruknya narkoba itu.

Kalo saya bilang sih, semuanya juga "kucing dalem karung"  ;D

Memang betul juga, kadang satu ajaran bisa dicemarkan oleh perilaku dari orang yang dianggap mewakili ajaran tersebut. Misalnya ada orang suka berantem dengan ilmu bela diri tertentu, maka orang bisa berpikir ilmu bela diri tersebut mengajarkan yang tidak baik, padahal belom tentu begitu. Lalu, apakah kita juga langsung menilai bela diri tersebut memang mengajarkan orang supaya jadi vandalist atau tidak, kembali pada kita lagi.

Untuk menilai apakah "kucing"-nya bagus, atau "karung"-nya doang yang bagus, juga tentu saja kembali pada kebijaksanaan cara kita dalam mengukur. Ada hal2 yang tidak perlu kita jalani sendiri untuk mengerti, bisa kita pelajari dari orang lain (misalnya kasus narkoba itu), ada juga yang harus kita coba jalani sendiri, yaitu hal2 yang biasanya cenderung subjektif.


Nah apakah memodernisasi perlu? apakah ajarn yang lama ketinggalan jaman atau tidak benar sehingga perlu ada yang namanya modernisasi?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))