Terlepas apakah anda pergi ke vihara ataukah tidak, apakah anda ditahbis menjadi pengikut Buddha ataukah tidak, jika anda yakin terhadap ajaran Buddha, mempraktikkannya dan menjadikan ajarannya sebagai Jalan hidupmu, anda sudah menjadi pengikut Buddha. Pada jaman Sang Buddha, ada seorang bernama Pukkusati. Ia adalah seorang raja yang memerintah kerajaan Takkasila. Suatu kali ia mendapatkan berita dari Raja Bimbisara mengenai kemunculan Buddha. Melalui surat, Raja Bimbisara menjelaskan kwalitas2 Buddha, Dhamma dan Sangha. Mendengar demikian, Raja Pukkusati memperoleh keyakinan kuat terhadap Buddha, Dhamma dan Sangha dan ia meninggalkan kerajaannya dan menjadi pertapa. Ia menjadi pertapa hanya bermodalkan keyakinannya tanpa melihat Buddha. Dikatakan bahwa selama menjadi pertapa, ia mempraktikkan meditasi dan mencapai jhana ke empat. Suatu kali, ia bertemu Sang Buddha dan memperoleh nasehat beliau. Dalam pertemuan tersebut, ia tidak tahu bahwa yang memberi nasehat adalah Sang Buddha sendiri, guru yang sangat ia kagumi. Namun demikian, setelah mendengar khotbah Sang Buddha tanpa tahu bahwa beliau adalah Buddha, ia mencapai kesucian Anagami, suatu tingkat kesucian di mana ia akan terlahir di dunia lagi hanya sekali lagi. Hanya seteleh mencapai kesucian, ia baru sadar bahwa yang berhadapan dengannya adalah orang yang ia kagumi selama ini tanpa pernah melihat sebelumnya. Cerita ini menyiratkan bahwa seseorang dikatakan sebagai pengikut Buddha jika ia yakin terhadap ajarannya, mempraktikkannya dan menjadikan ajarannya sebagai Jalan hidup.
Be happy.