Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Alucard Lloyd on 26 July 2010, 10:38:38 PM
-
pikiran dan perasaan mana yang paling kuat dalam diri manusia?
apakah pikiran dapat dipercaya ataukah perasaan dapat diandalkan?
kadang pikiran membuahkan perasaan yang baik dan kadang buruk?
tapi terkadang perasaan mendatangkan pikiran baik cermerlang dan kadang kala membuat pikiran kotor dan kusam?
apakah jalan tengah itu berjalan ditengah batas pikiran dan perasaan?
saat bermeditasi mengikuti jalannya nafas batas ini dapat terlihat tapi hanya sekejap dan sangat sulit digengam?
_/\_
-
mungkin harus diseragamkan dulu istilah yang dimaksud dengan standar yang diajarkan Sang Buddha.
apa yang dimaksud pikiran? apa yang dimaksud perasaan?
-
saat bermeditasi mengikuti jalannya nafas batas ini dapat terlihat tapi hanya sekejap dan sangat sulit digengam?
_/\_
nafas batas? maksudnya?
-
Pikiran adalah pelopor...
-
Pikiran itu banyak menipu.
Perasaan itu hanya ilusi.
Dua-duanya tidak dapat diandalkan
Dengan berlatih meditasi secara tekun akan melihat bahwa keduanya adalah semu.
-
mungkin harus diseragamkan dulu istilah yang dimaksud dengan standar yang diajarkan Sang Buddha.
apa yang dimaksud pikiran? apa yang dimaksud perasaan?
:jempol:
-
Pikiran dan perasaan itu adalah sunya...
Pikiran dan perasaan akan membuat suatu kemelekatan baik itu kemelekatan berupa derita maupun kebahagiaan...
Pikiran dan perasaan tidak bisa dijadikan patokan dalam meditasi...
so
Dalam meditasi apapun yang datang disadari saja...
karena kesadaran lah yang dicari dalam perdamaian hati, kedamaian jiwa....
Semoga semua bahagia...
;D ^-^ ;)
-
pikiran dan perasaan mana yang paling kuat dalam diri manusia?
Tergantung kecenderungan masing-masing manusia. Ada yang mengutamakan pikiran dan mengesampingkan perasaan, ada yang mengutamakan perasaan dan mengesampingkan pikiran, ada yang mengutamakan keseimbangan pikiran dan perasaan.
apakah pikiran dapat dipercaya ataukah perasaan dapat diandalkan?
Pikiran tidak dapat dipercaya dan perasaan tidak dapat diandalkan.
kadang pikiran membuahkan perasaan yang baik dan kadang buruk?
tapi terkadang perasaan mendatangkan pikiran baik cermerlang dan kadang kala membuat pikiran kotor dan kusam?
Antara keduanya memang saling mengondisikan, kadang pikiran mendahului perasaan dan kadang perasaan mendahului pikiran. Hal yang jelas-jelas mendahului keduanya adalah kontak. Dengan adanya kontak maka timbullah perasaan. Dengan adanya kontak maka timbullah pikiran.
apakah jalan tengah itu berjalan ditengah batas pikiran dan perasaan?
Ini perlu diperjelas terlebih dulu sebelum dipertanyakan.
saat bermeditasi mengikuti jalannya nafas batas ini dapat terlihat tapi hanya sekejap dan sangat sulit digengam?
Lebih baik diperjelas terlebih dulu. :)
_/\_
-
[at] Bro Jerry
Dalam siklus Paticcasamuppada: "dengan adanya kontak, maka timbullah perasaan".
Perlu dijelaskan koridornya terlebih dahulu pada Bro ak.agus, bahwa dalam Buddhisme: yang disebut pikiran sebenarnya mencakup perasan, persepsi, kesadaran dan bentukan-bentukan kehendak. Saya melihat Bro ak.agus ingin menanyakan mana yang lebih bisa dipercaya dan diandalkan: "nalar (akal sehat) atau perasaan". Kalau pertanyaannya seperti ini, maka jawabannya adalah nalar (akal sehat).
Meski lebih bisa dipercaya dan diandalkan, namun janganlah menjadikannya sebagai "satu-satunya senjata kita".
-
terima kasih atas jawaban dan masukannya.
saya ingin bertanya lebih lanjut.
apakah ingatan masa lalu dan khayalan masa depan diciptakan oleh pecampuran pikiran dan perasaan dalam diri kita?
-
bro ak.agus
gw kesulitan mengerti tentang perasaan. Rasanya kan semua juga termasuk dlm pikiran (instruksi dan data). Jadi pertanyaannya kita dpt membuat sebuah software yg berpengetahuan, tapi bagaimana kita membuatnya menjadi memiliki perasaan?
mohon di share lebih detail tentang perasaan tsb ?
adakah manusia yg tidak memiliki perasaan? kalau ada sebenarnya apa artinya?
thx sebelumnya...
-
bro ak.agus
gw kesulitan mengerti tentang perasaan. Rasanya kan semua juga termasuk dlm pikiran (instruksi dan data). Jadi pertanyaannya kita dpt membuat sebuah software yg berpengetahuan, tapi bagaimana kita membuatnya menjadi memiliki perasaan?
mohon di share lebih detail tentang perasaan tsb ?
adakah manusia yg tidak memiliki perasaan? kalau ada sebenarnya apa artinya?
thx sebelumnya...
perasaan biasanya terasa atau dapat dirasakan dalam hati (di dada)
pikiran biasanya terasa atau dapat dirasakan dalam benak (dikepala)
sebenarnya tidak ada manusia yang tidak berperasaan hanya tidak merespon perasaannya saja
begitu juga sebaliknya tidak ada manusia yang tidak mempunyai pikiran hanya saja dia tidak memakainya
contoh binatang apakah mempunyai pikiran dan perasaan?
jawaban ada yang punya ada yang tidak.
-
bro ak.agus
gw kesulitan mengerti tentang perasaan. Rasanya kan semua juga termasuk dlm pikiran (instruksi dan data). Jadi pertanyaannya kita dpt membuat sebuah software yg berpengetahuan, tapi bagaimana kita membuatnya menjadi memiliki perasaan?
mohon di share lebih detail tentang perasaan tsb ?
adakah manusia yg tidak memiliki perasaan? kalau ada sebenarnya apa artinya?
thx sebelumnya...
perasaan biasanya terasa atau dapat dirasakan dalam hati (di dada)
pikiran biasanya terasa atau dapat dirasakan dalam benak (dikepala)
sebenarnya tidak ada manusia yang tidak berperasaan hanya tidak merespon perasaannya saja
begitu juga sebaliknya tidak ada manusia yang tidak mempunyai pikiran hanya saja dia tidak memakainya
contoh binatang apakah mempunyai pikiran dan perasaan?
jawaban ada yang punya ada yang tidak.
perasaan dpt dirasakan dada ?
maksudnya perbedaan denyut jantung ?
faktor hormon apa yg mengubah denyut jantung ?
kenapa jantung berdenyut lebih cepat ? taukah bro ?
fungsinya utk apa ?
-
[at] Bro Jerry
Dalam siklus Paticcasamuppada: "dengan adanya kontak, maka timbullah perasaan".
Yap, benar Bro. Bergantung pada kontak, timbullah perasaan. Bergantung pada kontak, timbullah pencerapan. Bergantung pada kontak, timbullah bentukan-bentukan pikiran.
Perlu dijelaskan koridornya terlebih dahulu pada Bro ak.agus, bahwa dalam Buddhisme: yang disebut pikiran sebenarnya mencakup perasan, persepsi, kesadaran dan bentukan-bentukan kehendak. Saya melihat Bro ak.agus ingin menanyakan mana yang lebih bisa dipercaya dan diandalkan: "nalar (akal sehat) atau perasaan". Kalau pertanyaannya seperti ini, maka jawabannya adalah nalar (akal sehat).
Kalo dalam pengertian umum demikian, setuju. Tapi kira-kira nalar itu dalam buddhisme yang mana ya bro?
Meski lebih bisa dipercaya dan diandalkan, namun janganlah menjadikannya sebagai "satu-satunya senjata kita".
Yupe.. Akur.. :)
-
terima kasih atas jawaban dan masukannya.
saya ingin bertanya lebih lanjut.
apakah ingatan masa lalu dan khayalan masa depan diciptakan oleh pecampuran pikiran dan perasaan dalam diri kita?
IMHO,kalo "apakah pencampuran pikiran dan perasaan dalam diri", sy ga tahu..
Tapi,yg sy tahu ingatan pada masa lalu,dan khayalan masa depan adalah salah satu bentuk KEBODOHAN,*pengetahuan itu bisa didapatkan dari berlatih meditasi..
-
Perlu dijelaskan koridornya terlebih dahulu pada Bro ak.agus, bahwa dalam Buddhisme: yang disebut pikiran sebenarnya mencakup perasan, persepsi, kesadaran dan bentukan-bentukan kehendak. Saya melihat Bro ak.agus ingin menanyakan mana yang lebih bisa dipercaya dan diandalkan: "nalar (akal sehat) atau perasaan". Kalau pertanyaannya seperti ini, maka jawabannya adalah nalar (akal sehat).
Kalo dalam pengertian umum demikian, setuju. Tapi kira-kira nalar itu dalam buddhisme yang mana ya bro?
Menurut saya, nalar itu aktivitas berpikir yang melibatkan perasaan, pencerapan, kesadaran dan bentukan-bentukan kehendak. Nalar merupakan gejolak batin yang sudah kompleks. Karena melibatkan perasaan, pencerapan, kesadaran dan bentukan-bentukan kehendak; makanya nalar antara satu orang dengan orang lainnya kadangkala berbeda.
terima kasih atas jawaban dan masukannya.
saya ingin bertanya lebih lanjut.
apakah ingatan masa lalu dan khayalan masa depan diciptakan oleh pecampuran pikiran dan perasaan dalam diri kita?
Aktivitas berpikir seperti "mengingat" dan "membayangkan" biasanya turut melibatkan perasaan, pencerapan (persepsi), kesadaran dan bentukan-bentukan kehendak. Namun bagi orang tertentu, mereka sepertinya bisa "mengingat" dan "membayangkan" suatu hal tanpa melibatkan perasaan dan bentukan-bentukan kehendak.
-
Kalau dunia binatang spt anjing, gajah, dst apakah termasuk yg memiliki perasaan.
bisa beri contoh gak? aktivitas mana yg pakai pikiran mana yg pakai perasaan.
thx ya
-
Perlu dijelaskan koridornya terlebih dahulu pada Bro ak.agus, bahwa dalam Buddhisme: yang disebut pikiran sebenarnya mencakup perasan, persepsi, kesadaran dan bentukan-bentukan kehendak. Saya melihat Bro ak.agus ingin menanyakan mana yang lebih bisa dipercaya dan diandalkan: "nalar (akal sehat) atau perasaan". Kalau pertanyaannya seperti ini, maka jawabannya adalah nalar (akal sehat).
Kalo dalam pengertian umum demikian, setuju. Tapi kira-kira nalar itu dalam buddhisme yang mana ya bro?
Menurut saya, nalar itu aktivitas berpikir yang melibatkan perasaan, pencerapan, kesadaran dan bentukan-bentukan kehendak. Nalar merupakan gejolak batin yang sudah kompleks. Karena melibatkan perasaan, pencerapan, kesadaran dan bentukan-bentukan kehendak; makanya nalar antara satu orang dengan orang lainnya kadangkala berbeda.
Kalo gitu, aktifitas dari nama (batin) dong? Tapi kalo akal sehat tentu bukan sekedar nalar lagi atuh Bro.. Udahl masuk pembagian lebih jauh lagi. Karena udah masuk dalam dikotomi sehat - tidak sehat.
-
Kalo gitu, aktifitas dari nama (batin) dong? Tapi kalo akal sehat tentu bukan sekedar nalar lagi atuh Bro.. Udahl masuk pembagian lebih jauh lagi. Karena udah masuk dalam dikotomi sehat - tidak sehat.
Benar, "nalar" menurut saya merupakan salah satu aktivitas dari nama (batin). "Akal sehat" kan hanya istilah yang berlaku di masyarakat. Dikatakan "nalar sehat" sebab cara berpikirnya masih waras. Sedangkan definisi "waras" sendiri berbeda di antara satu daerah dengan daerah lainnya; di antara satu masa dengan masa lainnya.
Kalau dunia binatang spt anjing, gajah, dst apakah termasuk yg memiliki perasaan.
bisa beri contoh gak? aktivitas mana yg pakai pikiran mana yg pakai perasaan.
thx ya
Menurut saya (lagi), anjing dan gajah juga memiliki perasaan. Ada yang mau saya perjelas mengenai postingan saya sebelumnya... Sebelumnya saya mengatakan bahwa "...mereka sepertinya bisa "mengingat" dan "membayangkan" suatu hal tanpa melibatkan perasaan dan bentukan-bentukan kehendak.". Kutipan ...tanpa melibatkan perasaan... lebih tepat jika diganti dengan dalam keadaan perasaan netral.
Jadi menurut saya (lagi), semua makhluk hidup punya perasaan. Namun bagi yang sudah menembus buah Arahatta, perasaan yang ada di dalam batinnya hanyalah perasaan netral.
*Bila ada yang bingung dengan definisi "perasaan" yang saya maksud, perlu saya informasikan bahwa "perasaan" yang saya sebutkan di atas adalah merujuk pada vedana (perasaan dalam terminologi Buddhis).
-
mengenai cetasika, sudah pernah dibahas di : http://dhammacitta.org/forum/index.php/%20topic,422.0.html