//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pengalaman Pribadi : Member Galak atau Pengecut Tukang Keroyok  (Read 32819 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pengalaman Pribadi : Member Galak atau Pengecut Tukang Keroyok
« Reply #90 on: 30 September 2011, 04:09:31 PM »
Selama anda memberi kritik / komentar membangun, memberi sesuatu yang bermanfaat dan bukan yang tidak bermanfaat, dan bukan komentar yang    melecehkan tetapi yang membangun. Contohnya Sis Mayvise (ada kelembutan dan kehangatan dari cara dia merespon saya). Tulisan dia paling tidakmembuat saya merenungkan pemikiran saya. Ketika dia mengatakan saya salah, dia menunjukkan kesalahan saya ada dimana dan bukan sekedar mengambil kesimpulan.

Sebenarnya saya  bisa merasakan ada upaya dari Bro untuk saling menjaga masing masing perasaan dalam merespon tulisan saya. (Semoga saya benar soal ini).  Saya menghargai upaya itu.
Saya memang mengajak untuk meneliti lagi dengan memberikan kasus (konyol) tersebut bukan bermaksud melecehkan, tapi untuk memberikan penekanan terhadap apa yang saya anggap janggal. Dibawa santai saja.
'Anatta' bukanlah sebuah aplikasi pola pikir tertentu untuk memanipulasi persepsi dan jalan pikiran (yang pada akhirnya memang mempengaruhi perasaan yang timbul juga), tapi mengenai realita apa adanya bahwa tidak ada sebuah entitas kekal, tidak berubah, yang bisa dilekati sebagai diri.

Contoh melihat 'tidak ada aku' yang diomeli tersebut tidak menunjukkan karakter dari 'anatta' itu sendiri namun semata menempatkan 'aku' di luar objek yang diomeli, atau menempatkan omelan di luar 'milikku'. Keduanya memang bisa mengubah pola pikir dan mempertahankan keseimbangan (yang tidak bermanfaat), namun tetap tidak menunjukkan konsep 'anatta'.

Quote
Sebenarnya ketika saya mengatakan belum menemukan kebenaran artinya bahwa saya belum menembus Anatta,  kenapa anda berdua yakin benar dengan yang ada pahami ?
Saya juga belum menembus 'anatta' (tentu saja), tapi bukan berarti tidak boleh didiskusikan, bukan? (Ya, tentu kalau memang lawan diskusinya bersedia, sehingga bukan pemaksaan.)


Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pengalaman Pribadi : Member Galak atau Pengecut Tukang Keroyok
« Reply #91 on: 01 October 2011, 12:03:08 PM »

Saya juga belum menembus 'anatta' (tentu saja), tapi bukan berarti tidak boleh didiskusikan, bukan? (Ya, tentu kalau memang lawan diskusinya bersedia, sehingga bukan pemaksaan.)

Saya terbuka dengan diskusi yang membawa pandangan baru bagi diri saya selama komentar yang diberikan memberi suatu wawasan atau pandangan baru.

Karena kita sama sama belum menembus anatta, juga bukan berarti anda benar saya salah atau saya salah dan anda benar.
Kita disini hanya mendiskusikan saja dan menerimanya secara netral dan merenungkan masing masing input dari lawan bicara

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pengalaman Pribadi : Member Galak atau Pengecut Tukang Keroyok
« Reply #92 on: 01 October 2011, 12:18:13 PM »
Ketakutan tersebut muncul karena terlalu banyak melamun. Saya sendiri baru menyadari betapa kusutnya pikiran saya karena lamunan-lamunan. Salah satu contoh lamunan, adalah mencoba membayangkan bagaimana rasanya "tanpa-diri" itu. Lamunan selanjutnya adalah membandingkan Rasa-Tanpa-Diri dengan Rasa-Adanya-Diri. Selanjutnya, kita dibingungkan oleh pemikiran-pemikiran kita sendiri.

Kita telah membaca tentang Anatta. Ya, kita memahaminya walaupun baru sebatas logika. Lalu kita menyelidikinya dan menerka-nerka Rasanya.
___________________________________


Mengapa kita melamun? Sampai saat ini saya baru menemukan beberapa alasannya. Salah satunya adalah karena "terburu-buru ingin bebas dari penderitaan". Kita mungkin menderita karena terombang-ambing saat bernafsu pada satu hal dan membenci hal lainnya. Kita juga mungkin menderita saat sekelumit pikiran saja bisa membuat kita takut akan ketidakpastian masa depan. Dst...dst...

Hal ini menyebabkan kita menjalani praktik karena ingin merasakan rasa bebas. Sebetulnya kita tidak tau bagaimana rasanya. Kita baru mengkhayalkannya berdasarkan logika saja. Mungkin rasanya tenang kali ya... mungkin damai kali ya... mungkin saat orang menghina saya, saya bisa tetap tenang kali ya... Mungkin saya tidak akan merasa takut lagi kali ya... wah indah sekali rasanya. Saya mau!! Saya tidak betah dengan ketidak-berdayaan saya ini!! Saya ingin mendapatkan pengetahuan tentang Anatta!! Eh, tapi kalau tidak ada diri? bagaimana itu? bagaimana rasanya? bukankah mengerikan?

Pemikiran-pemikiran inilah yang disebut melamun. Saat itu kita lupa bahwa tugas kita adalah memperhatikan Empat Landasan (yang diajarkan dalam Satipatthana). Munculnya lamunan adalah wajar karena pikiran kita sudah terbiasa demikian. Jadi seperti otomatis. Tapi saat kita sengaja (membiarkan) lamunan ini bergulir, dan menikmatinya, sebenarnya kita hanya bermain-main dengan pikiran. Kita tidak sedang praktik.

Mengapa kita perlu mewaspadai lamunan? karena pengetahuan berdasarkan lamunan adalah pengetahuan dangkal. Pengetahuan ini kita simpulkan berdasarkan apa yang pernah kita baca atau dengar saja. Suatu saat kita bahagia karenanya, tapi suatu saat menjadi takut (seperti kebingungan dan ketakutan yang Djoe alami saat ini).

Jadi, praktiklah. Perhatikan betapa halusnya keinginan dan kebodohan. Lamunan akan mereda saat keinginan mereda. Keinginan mereda dengan menguatkan perhatian. Coba baca lagi Digha Nikaya 21 (mulai poin 1.13) dan Digha Nikaya 22.

Saya pernah dinasihati, dalam menjalani praktik, lepaskan keinginan mendapatkan pengetahuan. Pengetahuan akan datang dengan sendirinya jika praktik benar.


Saya pernah posting ini, coba dibaca lagi:


Ya, saya berbicara dari sisi Theravada. Saya tidak mendalami aliran lain, jadi belum bisa berkomentar.

Terima kasih atas respon anda, saya setuju dengan tulisan anda diatas.
Tetapi mengenai Ajaran Anatta, kita tidak akan tahu kebenaran dari komentar anda. Tetapi saya tidak akan menolak atau menerima, saya akan mencatatnya sebagai referensi. "Ajaran Anatta bukan untuk dipraktekkan, tetapi untuk ditembusi"
Terima kasih sis.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pengalaman Pribadi : Member Galak atau Pengecut Tukang Keroyok
« Reply #93 on: 01 October 2011, 12:51:33 PM »
Saya terbuka dengan diskusi yang membawa pandangan baru bagi diri saya selama komentar yang diberikan memberi suatu wawasan atau pandangan baru.

Karena kita sama sama belum menembus anatta, juga bukan berarti anda benar saya salah atau saya salah dan anda benar.
Kita disini hanya mendiskusikan saja dan menerimanya secara netral dan merenungkan masing masing input dari lawan bicara

aad yg bisa bantu saya menjelaskan arti yg bold di atas?

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Pengalaman Pribadi : Member Galak atau Pengecut Tukang Keroyok
« Reply #94 on: 01 October 2011, 02:53:49 PM »
Katanya ada sebagian member senior disini galak galak, Tukang libas, Tukang meluruskan, Pintar berdebat
Saya yang bodoh ini  datang ke wdc dengan harapan bisa dilibas, diluruskan dan diajarkan mengalami kecewa berat
Yang saya lihat mereka adalah pengecut, beraninya keroyokan, Pintarnya mengejek, mengancam.

Dan statement mereka lebih banyak tidak bermutu daripada yang bisa diambil pelajarannya oleh saya yang bodoh ini

Tapi itu tak masalah bagi saya, biar di keroyok, satu persatu terpental, terlibas sendiri dengan pandangan mereka
Satu persatu pandangan mereka dibalikkan, dipatahkan dan diluruskan, satu persatu mundur
Saya melihat mereka hanyalah macan ompong yang perlu dilibas dan diluruskan


  :))  :))  :))  :))

Tetapi ini hanyalah pandangan saya.
Tetapi ini hanyalah pikiran saya.
Mungkin saya terjebak dengan pandangan dan pemikiran saya sendiri.
Mungkin saya berilusi.
Mungkin ini pandangan sesat dari orang yang bodoh dan arogan


Harap abaikan tulisan ini dari orang yang bodoh yang awalnya ingin dilibas dan diluruskan akhirnya malah melibas dan meluruskan.
Ini hanya khayalan saya


anda bertanya dan anda menjawab sendiri  :)

Saya terbuka dengan diskusi yang membawa pandangan baru bagi diri saya selama komentar yang diberikan memberi suatu wawasan atau pandangan baru.

Karena kita sama sama belum menembus anatta, juga bukan berarti anda benar saya salah atau saya salah dan anda benar.
Kita disini hanya mendiskusikan saja dan menerimanya secara netral dan merenungkan masing masing input dari lawan bicara

pengetahuan buddhisme anda tinggi, tapi kenapa tidak di barengi dengan melepaskan ego anda? jika anda merasa benar ya tinggal abaikan pendapat yg kurang cocok dengan anda, jika merasa anda salah untuk apa malu mengakui jika salah?

soal galaknya member senior baru tau saya  ;D selama ini belum ketemu yang galak2 soalnya  :))

dan jika memang anda terbuka dengan diskusi yang memberikan pandangan baru untuk anda , kenapa anda mempersoalkan jika tidak sejalan dengan cara berpikir anda?

jika tidak ada perbedaan bukan diskusi namanya  ^-^
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pengalaman Pribadi : Member Galak atau Pengecut Tukang Keroyok
« Reply #95 on: 03 October 2011, 11:16:46 AM »
Saya terbuka dengan diskusi yang membawa pandangan baru bagi diri saya selama komentar yang diberikan memberi suatu wawasan atau pandangan baru.

Karena kita sama sama belum menembus anatta, juga bukan berarti anda benar saya salah atau saya salah dan anda benar.
Kita disini hanya mendiskusikan saja dan menerimanya secara netral dan merenungkan masing masing input dari lawan bicara
aad yg bisa bantu saya menjelaskan arti yg bold di atas?
Lho? Memangnya anda tidak mengerti karena sebegitu membingungkannya ataukah demikian membingungkan sehingga anda tidak mengerti?


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pengalaman Pribadi : Member Galak atau Pengecut Tukang Keroyok
« Reply #96 on: 03 October 2011, 08:44:54 PM »
aad yg bisa bantu saya menjelaskan arti yg bold di atas?

Lho? Memangnya anda tidak mengerti karena sebegitu membingungkannya ataukah demikian membingungkan sehingga anda tidak mengerti?



bukan begitu, tapi saya tidak mengerti karena bingung, bukannya karena tidak mengerti maka saya bingung

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pengalaman Pribadi : Member Galak atau Pengecut Tukang Keroyok
« Reply #97 on: 04 October 2011, 06:06:52 AM »
bukan begitu, tapi saya tidak mengerti karena bingung, bukannya karena tidak mengerti maka saya bingung

sebenarnya tidak bingung karena mengerti, bukannya bingung karena tidak mengerti   ;D
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pengalaman Pribadi : Member Galak atau Pengecut Tukang Keroyok
« Reply #98 on: 04 October 2011, 08:33:20 AM »
aihhh, dikit2 bingung, dikit2 bingung, bingung kok dikit2
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pengalaman Pribadi : Member Galak atau Pengecut Tukang Keroyok
« Reply #99 on: 04 October 2011, 09:40:35 AM »
aihhh, dikit2 bingung, dikit2 bingung, bingung kok dikit2

bingung dikit2 aja bingung, kalau bingung banyak jadi 'GILA'  =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.