//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Titik Balik sebuah pencarian . . .  (Read 30718 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #60 on: 26 April 2011, 06:03:00 PM »
Yup, ada petunjuk dari orang, tetapi tetap saja yang berusaha mecari adalah diri saya sendiri, yang berusaha memahami adalah diri saya sendiri, yang melewati jalannya adalah diri saya sendiri. Kalo tidak ada kendaraan saya akan jalan kaki, kalo tidak ada petunjuk jalan akan saya coba semua jalan yang menuju kesana. Faktor lain ya hanya seperti sanak keluarga, teman, kerabat, masyarakat sekitar, buku, papan, petunjuk, dll. Semua faktor saling bergantungan dan semuanya ada dalam samsara. Dimanakah ketergantungan pada satu sosok tertinggi itu  ???

kebergantungan pada sosok yang tertinggi itu seperti halnya kebergantungan sang Buddha kepada yang "tidak bergantung".

segala sesuatu yang dilihat sang Buddha di dalam "diri", apaka itu tubuh maupun batin, semuanya tidak ada yang memuaskan dan tidak ada yang kekal. semua itu adalah "yang terkondisi". Tapi sang buddha tidak akan mengajarkan dhamma seandainya ia tidak melihat "Yang Tidak Terkondisi", sang Buddha tidak akan berikan jalan keluar dari penderitaan ini bila tidak melihat "Yang Tidak Berawal" dan "Yang Tidak Bergantung". kepada "Yang Tidak Terkondisi" itulah sang Buddha (sebagai kumpulan yang terkondisi) bergantung.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #61 on: 26 April 2011, 06:04:47 PM »
saya tidak bisa membantah hal ini, dari beberapa kelahiran anda di forum ini, saya memang melihat spt apa yg anda katakan di atas. hanya saja, maafkan saya jika harus berkata terus terang, anda kadang2 lepas kendali dan menggunakan bahasa non-Buddhism yg tidak selaras atau bahkan bertentangan dengan Buddhism.

ya. maafkanlah saya, bila saya "lepas kendali" dan sering menggunakan bahasa non-budhism. selanjutnya, saya akan belajar untuk bisa berkomunikasi secara lebih baik lagi. terima kasih atas kesabaran anda dalam membimbing saya.

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #62 on: 26 April 2011, 06:09:34 PM »
Nah, berarti karena Sang Buddha mampu mampu melihat, memahami, dan menemukan jalan menuju kekosongan itu kan ? Bukan karena ada "wasiat" dari kekosongan  :P
« Last Edit: 26 April 2011, 06:11:46 PM by rooney »

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #63 on: 26 April 2011, 06:22:13 PM »
Nah, berarti karena Sang Buddha mampu mampu melihat, memahami, dan menemukan jalan menuju kekosongan itu kan ? Bukan karena ada "wasiat" dari kekosongan  :P

"wasiat" itu bahasa Budhis bukan?

Anda telah menggunakan bahasa "agama orang lain". berarti saya juga boleh donk?

jadi, soal "wasiat" itu adalah soal bagaimana menafsirkannya.

misalnya begini, ada orang bijaksana berkata kepada umat "Janganlah kalian menebani hutan secara sembarangan, karena itu akan membuat gunung murka kepadamu!"

orang bijksana ini telah mempersonifikasi "Gunung" seakan-akan gunung itu berakarakter seperti manusia yang bisa marah-marah. tentu saja, yang dimaksud dengan "gunung marah" itu adalah banjir dan erosi, bila umat menebangi pohon sembarangan di hutan.

kendatipun itu adalah "kosong", tapi yang Maha Kosong itu telah menjelaskan segala kepada sang Buddha, dari dari kekosongan itulah muncul segala ilmu yang diajarkan sang Buddha kepada umat. dan kekosongn itulah yang menjadi segala sebab dan tujuan seluruh makhluk.

dengan cara yang sama, para nabi telah melihat kekosongan itu. Sebagaimana alam semesta telah dapat memberi penjelasan yang sejelas-jelasnya kepada umat manusia tentang segala ilmu, kendatipun alam semesta tidak berbicara dengan "kata-kata", tapi manusialah yang menafsirkannya, seperti itu pulalah para nabi telah melihat kekosongan. kendatipun kekosongan itu tidak berbicara, tetapi tidak ada yang dapat memahami tentang apa yang dimaksud oleh kekosongan itu, kecuali nabi itu sendiri. Adapun malaikat, hanyalah pekerja yang mengkonversi bahasa alam ke dalam bahasa manusia.

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #64 on: 26 April 2011, 06:30:48 PM »
"wasiat" itu bahasa Budhis bukan?

Anda telah menggunakan bahasa "agama orang lain". berarti saya juga boleh donk?

jadi, soal "wasiat" itu adalah soal bagaimana menafsirkannya.

misalnya begini, ada orang bijaksana berkata kepada umat "Janganlah kalian menebani hutan secara sembarangan, karena itu akan membuat gunung murka kepadamu!"

orang bijksana ini telah mempersonifikasi "Gunung" seakan-akan gunung itu berakarakter seperti manusia yang bisa marah-marah. tentu saja, yang dimaksud dengan "gunung marah" itu adalah banjir dan erosi, bila umat menebangi pohon sembarangan di hutan.

kendatipun itu adalah "kosong", tapi yang Maha Kosong itu telah menjelaskan segala kepada sang Buddha, dari dari kekosongan itulah muncul segala ilmu yang diajarkan sang Buddha kepada umat. dan kekosongn itulah yang menjadi segala sebab dan tujuan seluruh makhluk.

dengan cara yang sama, para nabi telah melihat kekosongan itu. Sebagaimana alam semesta telah dapat memberi penjelasan yang sejelas-jelasnya kepada umat manusia tentang segala ilmu, kendatipun alam semesta tidak berbicara dengan "kata-kata", tapi manusialah yang menafsirkannya, seperti itu pulalah para nabi telah melihat kekosongan. kendatipun kekosongan itu tidak berbicara, tetapi tidak ada yang dapat memahami tentang apa yang dimaksud oleh kekosongan itu, kecuali nabi itu sendiri. Adapun malaikat, hanyalah pekerja yang mengkonversi bahasa alam ke dalam bahasa manusia.

Wasiat itu bahasa Indonesia  :P

Kalo dalam Buddhist, malaikat itu dewa tingkat rendah loh  ;D

Nabi = utusan/ orang yang terpilih kan ? Apakah semua orang bisa jadi nabi ?

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #65 on: 26 April 2011, 06:38:03 PM »
Wasiat itu bahasa Indonesia  :P

Kalo dalam Buddhist, malaikat itu dewa tingkat rendah loh  ;D

Nabi = utusan/ orang yang terpilih kan ? Apakah semua orang bisa jadi nabi ?

Tentu saja, setiap orang bisa menjadi nabi.

dan supaya lebih faham, mungkin anda harus menjawab pertanyaan ini :

"Apakah setiap orang bisa menjadi Buddha?"

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #66 on: 26 April 2011, 06:41:11 PM »
Tentu saja, setiap orang bisa menjadi nabi.

dan supaya lebih faham, mungkin anda harus menjawab pertanyaan ini :

"Apakah setiap orang bisa menjadi Buddha?"

Setiap orang bisa menjadi Buddha  :)

Gimana caranya jadi nabi ?  ;D

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #67 on: 26 April 2011, 08:50:02 PM »
Nah, betul. itu yang saya maksud.

sebenarnya antara paceka buddha dan sammasambudha memiliki batin dengan kualitas pencerahan yang sama, yakni "tiada bandingannya".  seperti halnya, dimana ketika sang Buddha terlahir, maka tidak akan ada satu orang atau satu makhluk pun yang menyamai tingkat kesuciannya.

pada saat sammasambuddha parinibbana, paceka Buddha tetap hadir dan terus hadir dari zaman ke zaman tanpa henti. hanya satu paceka Buddha untuk satu zaman. dan setiap zamannya, kesucian buddha ini tidak tertandingi oleh makhluk lainnya.

Kualitas batin seorang sammasambuddha adalah 100 kali lipat seorang paccekkabuddha.
Kualitas batin seorang sammasambuddha adalah 1000 kali lipat seorang Savakabuddha (para arahatta, murid2 Sang Buddha)
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=15307.msg248212#msg248212 <<== kualitas batin menentukan manfaat kepada pemberi dana


ada banyak paccekkabuddha pada suatu waktu dimana tidak ada sammasambuddha <<== baca RAPB, jilid 3. Disana diceritakan pada jaman banyak pacceka buddha, tanpa ada cerita satupun mengenai sammasambuddha





salam,
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline anantara

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 32
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #68 on: 27 April 2011, 05:08:10 AM »
Setiap orang bisa menjadi Buddha  :)

Gimana caranya jadi nabi ?  ;D

Dalam pengertian agama samawi, nabi adalah manusia yang memperoleh wahyu dari Tuhan tentang agama dan misinya. Lebih khusus lagi terdapat istilah rasul yang dalam agama Islam dibedakan bahwa rasul memiliki kewajiban untuk menyampaikan ajaran yang diterima dari Tuhan.

Intinya nggak semua orang bisa jadi nabi, karena harus menerima wahyu dari tuhan....  tapi sekali lagi menurut kitab2 samawi tuhan tidak pernah berfirman secara langsung, berkata-kata secara langsung... melainkan menggunakan jasa kurir ( malaikat ) dalam hal ini malaikat Gabriel/jibril ....
athadityah samudyan wai tamah
    sarwwam wyapohati
    ewam kalyanamatistam sarwwa
    papam wyapohati
Artinya:
Seperti halnya matahari yang terbit melenyapkan gelapnya dunia, demikianlah orang yang melakukan dharma, memusnahkan segala macam dosa.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #69 on: 27 April 2011, 08:56:19 AM »
Kualitas batin seorang sammasambuddha adalah 100 kali lipat seorang paccekkabuddha.
Kualitas batin seorang sammasambuddha adalah 1000 kali lipat seorang Savakabuddha (para arahatta, murid2 Sang Buddha)
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=15307.msg248212#msg248212 <<== kualitas batin menentukan manfaat kepada pemberi dana


ada banyak paccekkabuddha pada suatu waktu dimana tidak ada sammasambuddha <<== baca RAPB, jilid 3. Disana diceritakan pada jaman banyak pacceka buddha, tanpa ada cerita satupun mengenai sammasambuddha





salam,

TERIMA KASIH ATAS PENJELASANNYA.

nanti referensinya yang anda tunjukan itu akan saya pelajari.

sebenarnya saya tidak cukup mengerti perbedaan sammasambuddha, pacekkabuddha tathagatha. dan saya ingin belajar tentang semua itu.

saya hanya ingin menyampaikan keyakinan saya sendiri, bahwa pada setiap zaman, tentu ada orang yang berhasil mencapai kesucian, apakah itu namanya pacekka buddha, sammasambuddha atau tathagatha.

dan seandainya dalam satu zaman ada banyak pacekkabuddha, itu mungkin saja. dan saya meyakini, seandainya di zaman ini ada 100 paccekkabuddha, maka hanya ada satu yang mencapai kesucian yang tertinggi diantara pacekkabuddha yang ada, dan karena ia yang tertinggi, maka ia adalah "yang tiada bandingannya" pada zaman ini.

adapun keyakinan saya itu belum tentulah benar. tapi juga, mungkin saja benar.

semoga bisa difahami.

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #70 on: 27 April 2011, 09:11:00 AM »
kebergantungan pada sosok yang tertinggi itu seperti halnya kebergantungan sang Buddha kepada yang "tidak bergantung".

segala sesuatu yang dilihat sang Buddha di dalam "diri", apaka itu tubuh maupun batin, semuanya tidak ada yang memuaskan dan tidak ada yang kekal. semua itu adalah "yang terkondisi". Tapi sang buddha tidak akan mengajarkan dhamma seandainya ia tidak melihat "Yang Tidak Terkondisi", sang Buddha tidak akan berikan jalan keluar dari penderitaan ini bila tidak melihat "Yang Tidak Berawal" dan "Yang Tidak Bergantung". kepada "Yang Tidak Terkondisi" itulah sang Buddha (sebagai kumpulan yang terkondisi) bergantung.
emang ada sosok yg lebih tinggi dari Buddha? ada referensinya om?

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #71 on: 27 April 2011, 09:58:07 AM »
emang ada sosok yg lebih tinggi dari Buddha? ada referensinya om?

SOSOK YANG LEBIH TINGGI DARI BUDDHA ITU ADALAH NIBBANA

bukankah dalam budhism disebutkan bahwa nibbana itu merupakan realitas tertinggi. dan tak pernah disebutkan bahwa buddha itulah yang merupakan realitas tertinggi.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #72 on: 27 April 2011, 09:59:48 AM »
SOSOK YANG LEBIH TINGGI DARI BUDDHA ITU ADALAH NIBBANA

bukankah dalam budhism disebutkan bahwa nibbana itu merupakan realitas tertinggi. dan tak pernah disebutkan bahwa buddha itulah yang merupakan realitas tertinggi.

NIBBANA adalah SOSOK? yg lebih tinggi pulak?

Offline kuswanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 399
  • Reputasi: 16
  • kematian bisa saja menghampiriku hari ini..
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #73 on: 27 April 2011, 10:28:44 AM »
SOSOK YANG LEBIH TINGGI DARI BUDDHA ITU ADALAH NIBBANA

bukankah dalam budhism disebutkan bahwa nibbana itu merupakan realitas tertinggi. dan tak pernah disebutkan bahwa buddha itulah yang merupakan realitas tertinggi.

kl yg di bold itu pertanyaan, saya jawab BUKAN, kl itu pernyataan, gua jawab SALAH.



nb:  jgn minta referensi dari gua,, ato penjelasannya.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Titik Balik sebuah pencarian . . .
« Reply #74 on: 27 April 2011, 12:03:23 PM »
banyak orang yang beragama buddha pindah ke agama tetangga loh..dan budhis lainnya mengklaim kalo mereka sama sekali tidak mengerti ajaran buddhism yang sesungguhnya
sedangkan ada umat tetangga yang berpindah ke buddhis dan umat tetangga lain jg mengkalim kalo mereka tidak memahmai ajaran mereka..

jadi bingung deh kalo gt.. ;D

Kalau belajar ajaran BUDDHA yang "benar".... Guarantee gak bakal pindah ajaran lagi... Kalau ajaran "buddha-buddha-an", itu yang di-sangsi-kan...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan