Kalau menurut saya, memang diperlukan. Tetapi tidak selalu dalam format JMB 8. Bisa saja di ajaran lain punya format 5, 7, 10 dst, tetapi juga bersesuaian dengan JMB 8, bisa mencapai pencerahan. JMB 8 itu sendiri, formatnya memang milik Buddhisme ekslusif, tetapi isinya adalah hal-hal umum yang bisa dijalankan semua orang, baik beragama ataupun tidak beragama (tanpa format ajaran). Bukan milik siapapun atau ajaran apapun. Itu hanya kebenaran apa adanya.
g sih setuju-setuju aja. Apakah bang hudoyo setuju demikian? Apakah menurut MMD Jalan Mulia Berfaktor 8 milik buddhis itu ada dalam pencerahan MMD ?
Hayo bang hudoyo, di terang kan semua supaya jelas dan tidak ngomong yang ngaco ngaco.
[at] Arale
Menurut hemat saya, saya tidak yakin JMB8 yang terkandung dalam Tipitaka itu ajaran Sang Buddha, terlepas dari bermanfaat atau tidak bagi sementara orang.
[at] Kainyn_Kutho
Rumusan JMB8 itu terkandung dalam Tipitaka, dan oleh karena itu menjadi ciri khas AGAMA BUDDHA, sekalipun di atas sudah saya katakan, saya tidak yakin itu AJARAN SANG BUDDHA.
"Isi" rumusan JMB8 tidak bisa dikatakan umum. Yang Anda sebut "isi" sesungguhnya adalah "forma" (bentuk, wujud): sila, samadhi, panna adalah "forma", apa lagi kalau dijabarkan. ... Jelas sekali "forma" JMB8 tidak umum, semakin mendetail semakin khusus, malah di sana-sini kontroversial, misalnya tentang samma-samadhi, perlu jhana atau tidak ... dsb dsb.
Di dalam filsafat, ketika orang merenung menggunakan daya nalarnya, inteleknya, pikirannya, orang membedakan antara 'forma' dan 'esensi'. 'Forma' adalah bentuk, wujud lahiriah, kata-kata, doktrin, rumusan, seperti rumusan JMB8. ... Sedangkan 'esensi' adalah hakikat, intisari, apa yang ada sesungguhnya. ... Jadi, apakah 'esensi' JMB8? ...
'Esensi' JMB8 tidak bisa dirumuskan dalam kata-kata lagi ... kalau dicoba-rumuskan juga akan menjadi 'forma' (bentuk, wujud) lagi ... 'Esensi' JMB8 hanya bisa diselami & dipahami bila pikiran diam, di dalam vipassana. ... Itulah satu-satunya jalan untuk memperoleh & memahami 'esensi' AJARAN SANG BUDDHA ...
AGAMA BUDDHA sebagai 'forma' bisa beraneka warna, dan Theravada cuma salah satu 'forma' saja ... tapi runyamnya banyak orang di forum ini beriman bahwa ajaran Theravada adalah 'esensi' AJARAN SANG BUDDHA, begitu pula dengan iman penganut sekte-sekte yang lain ... itulah sumber segala kontroversi dalam Buddhisme ... 'esensi' AJARAN BUDDHA hanya satu ... dan itu pula yang saya lihat sebagai 'esensi' ajaran Krishnamurti (bukan 'forma' ajaran K) ... di dalam 'esensi' kebenaran itu tidak ada lagi Buddha atau Krishnamurti atau apa pun. ...
Salam,
hudoyo