//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Poll

apakah praktik MMD sesuai dengan Buddhisme Theravada?

Sesuai
22 (52.4%)
Tidak sesuai
20 (47.6%)

Total Members Voted: 41

Voting closed: 11 August 2008, 12:01:45 AM

Author Topic: MMD [pool]  (Read 209108 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD [pool]
« Reply #300 on: 08 August 2008, 03:02:40 AM »
Makin melenceng dari Topik Polling MMD... Back to topic ... Hasil polling sementara dari anggota forum yaitu :

apakah praktik MMD sesuai dengan Buddhisme Theravada?
Sesuai    - 13 (54.2%)
Tidak sesuai    - 11 (45.8%)

Total Voters: 24

Nampaknya hasil ini tdk berubah dari tadi siang..., Apakah perlu batas waktu sampai kapan polling di buka ? , Supaya ada hasil Final dari polling ini ...

_/\_

Saya rasa hasil "penghitungan cepat" (quick count) ini sudah bisa mencerminkan taraf pemahaman para pollees di forum ini tentang kaitan MMD dan Buddhisme (Theravada).

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD [pool]
« Reply #301 on: 08 August 2008, 03:08:26 AM »
Baiklah nih ta kasih untuk terakhir kalinya yak :))

DHAMMAPADA I, 11-12

Mereka yang menganggap ketidak-benaran sebagai kebenaran, dan kebenaran sebagai ketidak-benaran, maka mereka yang mempunyai pikiran keliru seperti itu, tak akan pernah dapat menyelami kebenaran.

Mereka yang mengetahui kebenaran sebagai kebenaran, dan ketidak-benaran sebagai ketidak-benaran, maka mereka yang mempunyai pikiran benar seperti itu, akan dapat menyelami kebenaran.


DHAMMAPADA I, 19-20

Biarpun seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, maka orang lengah itu sama seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain; ia tak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.

Biarpun seseorang sedikit membaca kitab suci, tetapi berbuat sesuai dengan ajaran, menyingkirkan nafsu indria, kebencian dan ketidak-tahuan, memiliki pengetahuan benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak melekat pada apapun baik di sini maupun di sana; maka ia akan memperoleh manfaat kehidupan suci.


DHAMMAPADA IV, 7

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh orang lain. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh diri sendiri.


Kisah Ujjhanasanni Thera
 
 
 DHAMMAPADA XVIII, 19
 

        Ujjhanasanni Thera selalu mencari kesalahan dan membicarakan hal-hal buruk tentang orang lain. Bhikkhu-bhikkhu lain melaporkan hal ini kepada Sang Buddha.

        Sang Buddha menjawab, "Para bhikkhu, jika seseorang menemukan kesalahan orang lain kemudian memberitahukan hal-hal yang benar, maka itu bukanlah perbuatan jahat, dan tidak dapat disalahkan. Tetapi, jika seseorang selalu mencari kesalahan orang lain dan membicarakan hal-hal buruk tentang orang lain hanya karena dengki dan iri hati, ia tidak akan mencapai konsentrasi dan pencerapan mental (jhana). Ia tidak akan bisa memahami Dhamma dan kekotoran batinnya (asava) akan bertambah".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 253 berikut:

Barangsiapa yang selalu memperhatikan dan mencari-cari kesalahan orang lain, maka kekotoran batin dalam dirinya akan bertambah dan ia semakin jauh dari penghancuran kekotoran-kekotoran batin.

 ^:)^ ^:)^ ^:)^ _/\_

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD [pool]
« Reply #302 on: 08 August 2008, 03:13:29 AM »
saya menerapkan Logika,
"bukan murid siapapun", "Buddha" termasuk dalam himpunan "Siapapun"
maka "bukan murid siapapun" => pasti juga "bukan murid Buddha"
demikialah saya pernah berhasil lulus ujian karena Logika seperti ini.

"Buddha" kepada siapa aku berlindung dalam TIRATANA itu apa? Apakah sosok Buddha Gotama yang hidup 2500 tahun lalu yang sekarang sudah tidak ada lagi? Kepada itukah saya harus berlindung? ... Kata Buddha: "Barang siapa melihat Dhamma, ia melihat aku." ... Di mana Dhamma bisa dilihat? Dalam buku yang bernama Tipitaka Pali? ... Dhamma bisa dilihat di dalam batin sendiri ... di dalam vipassana, melihat apa adanya (yathabhutam nyanadassanam).

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD [pool]
« Reply #303 on: 08 August 2008, 03:16:39 AM »
saya memutuskan apa bang?
keputusan apa yang dimaksud nih?
saya cuma salah satu member yang punya hak dan kewajiban yang sama dengan anda. saya sama sekali bukan pembuat keputusan. mungkin anda terlalu banyak minum Sdr. Suchamda.
Saya mengundang rekan-rekan untuk berpartisipasi dalam Polling yang saya adakan, dan saya tidak memaksa siapapun untuk berpartisipasi dalam polling ini, kalo Sdr. Suchamda menjawab Polling ini, apakah itu atas paksaan saya? dan kebetulan untuk kebutuhan saya pribadi, saya memang tidak memerlukan penjelasan apapun. Polling ini kan hanya salah satu alat dalam pengumpulan data sesuai ilmu statistik.

Apakah yang anda ketahui tentang statistik?
Kalau menurut ilmu statistik, maka dalam suatu survey harus ditentukan terlebih dahulu metode apa yang akan diambil dan kemudian harus disesuaikan dengan jumlah sampel minimal yang diperlukan.
Disamping itu, sampel juga harus random.
Saya ingatkan, anda kembali menyisipkan penyerangan pribadi kepada saya dengan mengatakan saya kebanyakan minum.

Betul, polling seperti ini ... juga polling lewat SMS dsb ... sama sekali tidak kaitannya dengan kaidah-kaidah ilmu statistika mana pun, malah seluruh kaidah statistika sudah dilanggar.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD [pool]
« Reply #304 on: 08 August 2008, 03:23:18 AM »
Pendeskripsian singkat saya mengenai Praktek Buddhism yang berlandaskan 8JMB sudah dibantah oleh pak hudoyo, dikarenakan pak hudoyo tidak mengikuti standard umum/international yang berlandaskan 8JMB dengan Goal mengakhiri Dukkha

O, bagi Anda kebenaran ajaran Sang Buddha itu ditentukan oleh "standar umum"? Yang mana itu? Yang kita lihat dalam kepercayaan orang yang setiap hari Minggu mengunjungi kebaktian di vihara? ... :))  Saya memang tidak mengikuti "standar umum" Anda, karena saya mengikuti Bahiya-sutta.

Quote
dan,
Pak hudoyo (sebagai yang mewakili MMD) juga tidak membantah pendeskripsian singkat saya mengenai:
Praktik MMD = No Concentration, No Focus, No Effort, No Awareness (no aware yg disengaja)
dan "tujuan" (dalam tanda-petik) MMD adalah "diamnya aku & pikiran"

Anda tidak tahu apa yang ada ketika pikiran/aku berhenti ... "Kamu tidak ada lagi, itulah akhir dukkha" (Buddha Gotama)

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD [pool]
« Reply #305 on: 08 August 2008, 03:36:20 AM »
Terserah Anda mempersoalkan apakah Krishnamurti arahat, pacceka-buddha, atau samma-sambuddha ... yang jelas dia sudah keluar dari konteks konsep-konsep Buddhis.

Karena statement ini menyatakan bahwa Krishnamurti berada di luar konteks konsep Buddhis, maka Krishnamurti DAN ajarannya tentunya tidak "relevan" kita diskusikan di sini, mengingat ini adalah forum Buddhis.

Ini lagi, menggambarkan pemahaman yang sangat dangkal ... Tahukah Anda apa yang diajarkan oleh Krishnamurti? Kalau tidak tahu, mengapa Anda berani mengatakan ajaran Krishnamurti "tidak relevan" dengan Buddhisme hanya karena saya mengatakan Krishnamurti sudah keluar dari konsep-konsep seperti arahat, pacceka-buddha, samma-sambuddha?

Saya bilang, Krishnamurti sudah keluar dari konteks KONSEP-KONSEP Buddhis. ... Itu tidak berarti bahwa KEBENARAN yang ditemukannya tidak relevan dengan ajaran Sang Buddha. ... Saya bahkan mengatakan bahwa ajaran Krishnamurti yang menjadi landasan MMD adalah identik dengan intisari ajaran Buddha Gautama yakni vipassana sebagaimana tercantum dalam Bahiya-sutta.

Tolong dibedakan antara KONSEP dan KEBENARAN.
« Last Edit: 08 August 2008, 03:38:45 AM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD [pool]
« Reply #306 on: 08 August 2008, 03:42:54 AM »
Culamalunkyaputta-sutta
(Sumber : Kumpulan sutta Majjhima Nikaya II ,
Oleh team Penterjemah Kitab suci Agama Buddha)
copas dr Singthung
Demikian yang saya dengar.
1. Pada suatu ketika Sang Bhagava berada di Jetavana, taman milik Anathapindika, Savatthi. Kotbah ini dibabarkan berkenaan dengan pertanyaan Malunkyaputta kepada Sang Buddha.
2. Pada suatu ketika bhikkhu Malunkyaputta sedang berdedikasi sendiri dan muncul tentang:
3.
1. Dunia kekal
2. Dunia tidak kekal
3. Dunia terbatas
4. Dunia tak terbatas
5. Jiwa sama dengan jasmani
6. Jiwa tidak sama dengan jasmani
7. Setelah meninggal, Tathagata ada
8. Setelah meninggal, Tathagata tidak ada
9. Setelah meninggal, Tathagata ada dan tidak ada
10.Setelah meninggal, Tathagata bukan ada dan bukan tidak ada
Saya akan menanyakan hal-hal ini kepada Sang Bhagava. Jika, Sang Bhagava menerangkan salah satu diri hal-hal itu, maka saya akan tetap melaksanakan penghidupan suci di bawah bimbingan beliau; bila ia tidak menerangkannya, saya akan meninggalkan penghidupan suci.

Sekurang-kurangnya ada dua Malunkyaputta-sutta:
- yang di atas dari Majjhima Nikaya, berisi perdebatan Malunkyaputta dengan Sang Buddha tentang asal mula alam semesta dan lain-lain hal transendental.
- yang kedua dari Samyutta Nikaya, berisi tuntunan vipassana singkat Sang Buddha kepada Malunkyaputta, yang isinya persis sama dengan tuntunan kepada Bahiya.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD [pool]
« Reply #307 on: 08 August 2008, 06:35:36 AM »
wogh sekali lg ada ajang GRP, thread di LOCK !!!

Terima kasih atas perhatiannya _/\_

kakakakakak, that's what i want :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: MMD [pool]
« Reply #308 on: 08 August 2008, 08:54:45 AM »
"Demikianlah Kassapa.! Jika seseorang tidak mengatasi kebodohan bathin dan berbagai penghalang mental lainnya, maka, orang itu tak akan dapat menyeberang ke sisi lainnya menuju pembebasan. Meskipun ia menghabiskan seumur hidupnnya untuk berdoa."

Kutipan tsb sangat inspiratif Bro,
Dengan semangat dan usaha yg tiada henti hendaknya kita berusaha mengikis kebodohan (LDM) untuk merealiasi kebebasan sejati

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: MMD [pool]
« Reply #309 on: 08 August 2008, 09:04:14 AM »


 
Baiklah nih ta kasih untuk terakhir kalinya yak :))

DHAMMAPADA I, 11-12
Mereka yang menganggap ketidak-benaran sebagai kebenaran, dan kebenaran sebagai ketidak-benaran, ...
Mereka yang mengetahui kebenaran sebagai kebenaran, dan ketidak-benaran sebagai ketidak-benaran, ...

DHAMMAPADA I, 19-20
Biarpun seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, ...
Biarpun seseorang sedikit membaca kitab suci, tetapi berbuat sesuai dengan ajaran, menyingkirkan nafsu indria, kebencian dan ketidak-tahuan, ...

DHAMMAPADA IV, 7
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh orang lain. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh diri sendiri.

Kisah Ujjhanasanni Thera
  DHAMMAPADA XVIII, 19
 
...dstnya...
         

Kapal ini ngakunya merek K tapi sesungguhnya hatinya K campur2 B  ;)
syair2 yg dikutip, baik dari K (alkitab) ataupun B (tipitaka) sungguhlah indah  :jempol:

 ^:)^

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: MMD [pool]
« Reply #310 on: 08 August 2008, 09:19:45 AM »
Mengenai perbuatan baik dan pencerahan, menurut pendapat saya, semata-mata berbuat baik (yang bermanfaat) tanpa pengertian tidaklah membawa orang pada pencerahan, tetapi berbuat baik (yang bermanfaat) merupakan salah satu kondisi pendukung untuk mencapai pencerahan.

Rasanya di sini kita bisa setuju bahwa pemahaman "dhamma" seseorang adalah berdasarkan "debu yang menutupi mata". Dari mana asalnya "debu" tersebut kalau bukan dari perbuatan (pikiran, ucapan, dan badan) kita sendiri?

Jadi misalnya dalam sebuah pertengkaran, siapapun yang berusaha menekan ego, belajar dari kesalahannya sendiri dan melatih kerendahan hati untuk minta maaf, akan lebih mudah mengerti dhamma ketimbang yang selalu memuaskan ego dan mencari alasan berkelit dari kesalahannya sendiri. Sama seperti dana. Orang berdana sebanyak apapun tidak akan membawanya pada pencerahan, tetapi orang yang suka berdana lebih mudah memahami dhamma apa adanya dibanding dengan orang yang kikir ataupun pencuri.


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD [pool]
« Reply #311 on: 08 August 2008, 09:27:02 AM »
Ademmm
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: MMD [pool]
« Reply #312 on: 08 August 2008, 09:28:47 AM »
at Riky Dave,
sikap anda tidak akan mencerminkan bahwa anda memahami sepenuhnya apa itu realisasi Dhamma, karena kamu diajarkan untuk tidak memiliki sila dan panna, maka sangat bodoh saya berbicara dengan seekor monyet dan burung beo yang hanya bisa membeo Pak Hudoyo....saya ga perlu menanggapi anda lagi,setiap postingan anda bisa saya nilai sebagai junk.

Pak Hudoyo memang tidak memaksa saya untuk belajar MMD sama seperti anda. tapi dari setiap perkataan anda,saya bisa menilai sejauh mana Ajaran MMD ini bagus untuk saya. anda selalu merasa bahwa tidak memerlukan sebauh perubahan positif. Satu hal, gw bukan mempelajari konteks Sutta, Abhidhamma dan Vinaya, namun saya mencoba mengintegrasikan kesemua hal ini dalam kehidupan saya sebagai praktisi Dhamma.

Kamu bisa melihat banyak praktisi Dhamma yang dikenal semua memiliki satu hal yaitu Penguasaan Ucapan,Pikiran dan Perbuatan, hal ini saya bisa lihat dalam beberapa Guru seperti Bhante Pannavaro, dan beberapa guru yang pernah mengajar saya langsung.

Anda hanya sebatas berkoak koak seperti orang kesetanan dan selalu mengatakan ingin menghentikan diskusi, ego pribadi ,apakah anda mengenal ego pribadi, nilai diri anda sendiri dengan objektif.

Pernah kah saya menyerang MMD dari sejak awal Pak Hud posting?saya rasa saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan yang kasar atau sindiran halus. saya mulai tidak menyukai semua postingan anda sebagai praktisi yang belajar dari Pak Hudoyo dan pertama kali posting,saya menilai tulisan kamu cukup bagus dan bermakna tapi kok semakin ke depan semakin tidak bermakna lagi yah?

Anda boleh kurang ajar terhadap saya di forum ini,saya akan biarkan tapi sekali anda coba membuat sebuah pernyataan yang sesungguhnya menghina balik Ajaran Buddha Dhamma dan membuat pemula buddhist menjadi salah persepsi seperti yang anda posting di beberapa bagian di luar MMD,mendingan anda sambil berpraktek MMD,mempelajari dasar-dasar agama Buddha yang ada baru membeo.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: MMD [pool]
« Reply #313 on: 08 August 2008, 09:43:24 AM »
Apa yang saya katakan adalah pendapat para pakar Tipitaka ...

Mungkin bisa Pak Hud lampirkan disini pendapat 'ahli Tipitaka' yg mengatakan bahwa JMB-8 bukan dari mulut Sang Buddha?

Quote
Dalam menggunakan kitab suci, kita perlu meninjau sampai di mana keabsahannya. Ini sesuai dengan ajaran Sang Buddha agar bersikap kritis terhadap ajaran apa pun. ... Kalau Anda memperlakukan Tipitaka Pali dari A sampai Z dengan keabsahan yang sama ("semuanya berasal dari Sang Buddha"), lalu Anda mau menggunakan SELURUH isi Tipitaka itu untuk menuntun praktik spiritual Anda, silakan. ... Itu salah satu perbedaan penting antara pemahaman Anda dan pemahaman saya.

Dalam praktik, memang kita menggunakan beberapa bagian dari Tipitaka sebagai tuntunan dan tidak perlu mempelajari keseluruhan tipitaka. Dan sejauh ini, sy tidak melihat keanehan dari tipitaka yg menyangkut masalah praktik. Sejauh menyangkut tuntunan praktik, sy melihat tipitaka masih aman2 saja.

Lain halnya dalam berdiskusi, tidak pada tempatnya kita mencomot satu bagian dari tipitaka untuk dijadikan referensi, namun ketika orang lain mencomot bagian lain dari tipitaka, kita katakan yg dicomot tsb bukan dari mulut Sang Buddha langsung.

Quote
Andalah yang menggunakan kata "PALSU" di sini. Saya sama sekali tidak mengatakan bagian-bagian yang lebih muda dalam Tipitaka Pali itu "PALSU".

Pak Hud mengatakan "Jalan Mulia Beruas 8 diragukan kebenarannya dari mulut Sang Buddha langsung, mungkin ditambahkan belakangan" bukankah kalimat tsb sama saja dengan mengatakan "Jalan Mulia Beruas 8 kemungkinan Palsu".

BTW, Kalau Bapak tidak mengatakan Palsu, berarti Bapak berpendapat JMB-8 benar2 ASLI dari mulut Sang Buddha?


Quote from: Hudoyo
Quote from: willibordus
Quote from: Hudoyo

Menurut Anda "Dhammacakkapavattana-sutta"? ... Itu sutta yang relatif baru disusunnya, banyak penambahan-penambahan. Aslinya tidak seperti itu. ...
'Asli'nya seperti apa Pak?
Aslinya tidak seorang pun tahu. ...

Karena tidak tau aslinya, bagaimana bisa mengatakan itu 'tidak asli'?
Jika berdasarkan ehipassiko, saya pribadi meyakini JMB 8 benar2 tokcer. Demikian juga, beberapa Bapak-bapak lain tidak ada yg memprotes JMB 8, misalnya: Mahasi Sayadaw, Pa Auw Sayadaw, U Ba Khin, Nanamoli, Bodhi, Achan Chah, Achan Sumedho, Achan Brahmavamso....
Bagi orang-orang tsb, JMB 8 memang benar Sabda Sang Buddha.

Quote
Yang jelas bagi saya, tidak mungkin secara aktual Sang Buddha berkhotbah seperti yang kita baca dalam 'Dhammacakkasutta' itu. ... Mendengar khotbah kata demi kata seperti yang tercantum itu, lengkap dengan pengulangan-pengulangannya, barangkali kelima pertapa itu sudah tertidur. ...

Diperlukan virya Pak.... dan memang tidak gampang untuk mengikis LDM, perlu usaha yg tekun.
Juga, kita tidak bisa berspekulasi ke lima pertapa tidur / tidak ketika mendengar Sabda Sang Buddha. Tidak Relevan membandingkan petapa yg bertahun2 menyepi di hutan dengan kita yg sibuk di metropolitan. Kita mungkin tertidur, mereka mungkin bisa tahan 5 hari tidak tidur...

Salam,
willi

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: MMD [pool]
« Reply #314 on: 08 August 2008, 09:47:16 AM »
Setelah kita lihat fenomena2 di thread ini atau thread lainnya, kita bisa melihat dengan jelas bahwa kita sering berdiskusi anatta, "tanpa aku"dsb , mengenai padamnya "aku" ternyata hal ini sebenarnya adalah ego inilah yg disebut "aku"yg pernah dilontarkan oleh bro Willibordus. Sebenarnya kita bisa melihat jelas disini bahwa bahwa sebuah jalan Dhamma yg dilalui tidaklah sekedar pemahaman intelektualitas dan praktek meditasi tetapi sesungguhnya adalah apa yg kita pahami bisa direalisasikan dalam kehidupan normal dan sehari-hari. Walaupun kita berpengalaman dalam hal latihan tetapi bila hal tersebut tidak bisa terealisasi maka pastilah ada yg salah dalam latihan kita.
Saya pun menyadari akibat dari tulisan-tulisan saya yg sebenarnya hanya ingin menunjukan bentuk2 "aku" yg bermunculan yg merespon tulisan itu dari yg halus sampai yg ekstrem sebagai suatu latihan yg nyata dalam kehidupan nyata. Dengan terlihat hal yg tampak didepan mata diharapkan banyak hal yg bisa kita pelajari sehingga mereka yg ingin berlatih dapat mengetahui bahaya2 ini ketika masuk kedalam praktik Dhamma yg sesungguhnya(merealisasikan dalam kehidupan sehari2 yg begitu kompleks dari kenyamanan sampai pada tekanan2). Dari Dukkha Anicca dan Annata, sesungguhnya hal yg paling sulit ditembus adalah Anatta ini, apabila bisa menembus lapisan2 benteng ini maka telah selesai lah tugas memberantas LDM. Dan berkaitan dengan penembusan anatta ada hubungannya pula dengan kilesa yg paling halus pula yaitu Moha.Jika ada yg pernah membaca pengalaman Sunlun Sayadaw dan Ajahn Luangta Mahaboowa dan Ajahn Mun Bhuridatta mungkin bisa dijadikan sumber inspirasi.

Dalam kehidupan menjalankan Buddha Dhamma khususnya umat awam ataupun bhikkhu yg belum terlatih adalah hal yg wajar untuk memegang tetapi bukan menggenggam rakit dengan tujuan mencapai pantai seberang. Jika kita menggengam dengan erat maka kita akan kehilangan keseimbangan yg memungkinkan kita terjatuh ke dalam lautan samsara. Marilah kita renungkan apakah kita memilih berenang, menggunakan rakit atau diam ditepian. Janganlah juga kita takabur bahwa kita telah mencapai pantai seberang, untuk mengetahui apakah kita  telah mencapai atau tidak bisa dilihat kondisi batin kita saat ini , masihkah ada KILESA. Bila batin kita masih bergetar dan bergejolak maka sadarilah segera. Jadi suatu latihan Dhamma bisa dilihat bukti nyata dan bukan segudang pemahaman atau teori ataupun sekedar latihan meditasi

"oh..Angulimala aku telah berhenti ......  engkaulah yg belum berhenti ".

 _/\_
« Last Edit: 08 August 2008, 11:28:09 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada