Bagi saya, Riky sama sekali bukan problem. ... Tampaknya penilaian Anda tentang Riky yang bersifat deskriptif (menguraikan sesuatu secara obyektif) cukup kena. ... Cuma penilaian Anda yang bersifat normatif (harus begini, tidak baik begitu), apakah akan didengar oleh Riky? ... Kalau saya tidak salah mengenal Riky ... dan saya rasa saya mengenal Riky dengan baik ... ia tidak peduli sedikit pun dengan apa kata orang tentang dirinya ... dia tidak mencari popularitas ... Dan itu adalah sikap yang saya hargai, apa adanya, bukan "baik" bukan pula "buruk".
Bukan untuk menghakimi. Tetapi menurut saya, orang bukan karena "tidak mencari popularitas" lalu boleh bersikap "apa adanya" dan "bicara semaunya". Dalam hubungan dengan manusia lain, harus memperhitungkan dan menghargai orang lain, sebab di dalam masyarakat kita tidak hidup sendirian.
Ini saya ceritakan sedikit pengalaman pribadi saya dikalangan sekolah saya,semoga anda bisa memahami apa maksud dari pengalaman saya, yang memperkuat pandangan saya tentang "apa ada" nya yang anda kaitkan secara sepihak dengan "bicara semuanya",padahal kedua hal itu sangat berbeda dan bertolak belakang menurut saya
Disekolah saya, dikelas saya ada seorang cewek yang cantik dan wajahnya polos banget...Sekelas semuanya terpesona oleh "kecantikan dan keluguan" sang cewek tersebut dan saya juga sempat "terlena" oleh kecantikannya....
Sang cewek juga mendapatkan predikit dikelas saya sebagai "cewek tercantik" "tercute" dan bla2 saya sudah lupa...
Ketika itu lama kelamaan saya menyadari ada yang "aneh" dengan cewek ini sebut saja namanya si A,si A itu selalu "berpura2" manis didepan semua orang,lama kelamaan yang nampak bagi saya adalah "kebaikan" yang "disengaja" alias "berpura2",lantas kemudian saya ceritakan kepada teman saya yang sedang "jatuh cinta" sama cewek tersebut..Berdasarkan informasi yang saya ketahui bahwa cewek itu tidak sebaik yang mereka kira...Tapi apa yang terjadi?Tidak ada 1pun yang mempercayai ucapan saya bahkan sebagaian orang balik menyerang saya dan mencela saya..
Saya pikir bahwa itu bukan masalah bagi saya(Dan saya tidak peduli jika saya tidak memiliki teman,saya lebih menghargai "kebenaran" daripada sebuah pertemanan yang berisi "kebohongan" dan "kemunafikan",jika saya seperti sebagian orang yang hanya suka "menjilat",saya tidak berani lagi bertemu dengan Raja Neraka
).Saya hanya berkata,"Waktu akan membuktikan segalanya"...
Ketika itu juga saya berkata bahwa,"Sudah, urusan apapun tentang cewek ini dan anda saya tidak mau tahu lagi dan terserah apa kata anda tentang diri saya,saya sebagai teman anda hanya berusaha memberitahukan anda bahwa anda kurasa ditipu sama cewek ini"...
Kemudian selang beberapa waktu maka "belang" cewek ini akhirnya terkuak juga,ketika saya kelas 3sma saat ini akhirnya semua "kata2" saya terdahulu kepada dia terbukti semuanya...Tidak ada yang luput,semuanya persis seperti apa yang saya katakan..
Lantas kemudian?Teman2 saya yang pernah mencela saya,malahan kembali berteman saya dan saya menjadi disengani,"Saya hanya berkata jangan melihat apa yang diucapkan dan siapa yang mengucap,coba lihat apa ISI ucapan tersebut,apakah berguna atau tidak bagi diri sendiri?Jika tidak berguna cuek saja,jika berguna maka coba renungkan sendiri,buat apa menghina orang lain jika suatu saat nanti kita yang akan menjadi malu atas perbuatan kita sendiri?"
Saya baru tahu akhir2 ini bahwa sang cewek rupanya juga tahu saya mengetahui "kebusukannya" apa kata sang cewek tersebut kepada sahabat baiknya tentang diri saya?
Sang cewek berkatam,"Saya benci banget melihat riky"..
Saya langsung mendengar pernyataan ini dari sahabat baik sang cewek tersebut...
Sekarang sahabat baiknya juga didepaknya bak HABIS MANIS SEPAH DIBUANG...
Ketika saya mendengar hal tersebut saya hanya diam dan tersenyum karena saya tahu bahwa dari dulu dia membenci saya tapi saya ragu apakah benar atau tidak atau mungkin saya yang terlalu sensitif oleh sebab itu saya tidak berkata apa2 kecuali menyapa dia dan ngobrol bersama cewek tersebut jika dia mengajak bicara...
Sekarang "kebenaran" sudah terkuak lagi,malahan apa yang terjadi?Dia masih berpura2 lugu dan sok manis dihadapan saya dan merasa bahwa tidak ada apa2 dan dia tidak berbuat kesalahan apapun...
Didalam batin saya,saya berpikir,"Astaga cewek 1 ini,benar2 tidak tahu malu,sudah bilang saya dari belakang,bilang benci saya,sekarang berpura2 manis didepan saya."
Padahal bila mau dibilang sebagian(Termaksuk cowok yang saya bilang diatas yang sedang "jatuh cinta" sama cewek itu,karena dia sendiri sudah "ehipassiko" ucapan saya
) sudah tau "jahat"nya cewek ini...
Mereka menyebutnya sebagai,"Cewek bermuka 1000"...
Bagi saya,jadi orang jangan "keenakan" membuat hal yang buruk menjadi indah selalu,karena disitu kita tidak bisa melihat keburukan diri sendiri dan menuntut melihat keindahan selalu....Maka ketika melihat keburukan kita menolak,mencerca dan memberontak...Dan pada saat berbuat buruk pun kita menjadi tidak sadar lagi karena selalu ditimpali dengan kata2 indah,sehingga tidak berasa lagi jika berbuat buruk...
Dan anda mau menerima atau menolak pengalaman saya itu adalah hak penuh anda diluar tanggung jawab saya...
Saya sudah berusaha mengklarifikasi segala tindakan saya,jika anda masih menolak itu adalah hak anda dan bukan menjadi urusan saya lagi...
Anda adalah tentang apa yang anda pikirkan,dan saya adalah tentang apa yang saya pikirkan...
Jika bertolak belakang itu adalah hal yang sangat wajar,dan yang menjadi ketidakwajaran adalah jika tidak ada lagi rasa saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan yang ada baik perbedaan dari segi pandangan hidup,falsafah hidup,sikap dll..
Salam,
Riky