//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Penerapan Samatha dan Vipasana-->Magga &Phala->Arahat  (Read 10462 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Penerapan Samatha dan Vipasana-->Magga &Phala->Arahat
« Reply #15 on: 17 May 2008, 09:48:20 AM »
I. Samatha -> Vipasanna
seorang bhikkhu mengembangkan pandangan terang yang didahului ketenangan
The individual who has attained internal tranquillity of awareness, but not insight into phenomena through heightened discernment

II. Vipasanna -> Samatha
seorang bhikkhu mengembangkan ketenangan yang didahului oleh pandangan terang
As for the individual who has attained insight into phenomena through heightened discernment, but not internal tranquillity of awareness

III. Samatha + Vipasanna
seorang bhikkhu mengembangkan ketenangan dan pandangan terang yang digabungkan berpasangan
As for the individual who has attained neither internal tranquillity of awareness nor insight into phenomena through heightened discernment

IV. ???????
pikiran seorang bhikkhu dicengkeram oleh kegelisahan yang disebabkan oleh keadaan-keadaan pikiran yang lebih tinggi (vipassanupakkilesa)
As for the individual who has attained both internal tranquillity of awareness & insight into phenomena through heightened discernment

---------

Kalau dipikir2x...
kita hanya dipermainkan oleh gaya bahasa translator...
Key point pada permainan kata-kata diatas adalah: "Pandangan terang" dan "Tenang"

eniwei...
ada yg bisa mentranslate langsung dari Pali ?
Soalnya dalam 2 versi translation diatas ada yang aneh tuk yg nomer empat;

versi Indonesia tuk nomer empat menekankan Chaos
Sementara yang bahasa inggris justru menekankan memiliki keduanya
« Last Edit: 17 May 2008, 09:54:18 AM by Kemenyan »

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Penerapan Samatha dan Vipasana-->Magga &Phala->Arahat
« Reply #16 on: 17 May 2008, 09:52:35 AM »
dan saya kira, baik 1~4 tidak ada satupun yang mengatakan Samatha, Vipasanna secara terang2an...
Bukankah pembagian meditasi Samatha/Vipasanna didefinisikan sekarang2x doang ?

Mungkin lebih cocok kalau di pakaikan istilah sehari-hari saja dalam diskusinya...
eling (awareness) dan Insight (um... ? negh artinya apa yach?)

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Penerapan Samatha dan Vipasana-->Magga &Phala->Arahat
« Reply #17 on: 17 May 2008, 11:33:52 AM »
yg no.4 mungkin seperti cerita dalam sutta, yg mulai dg mengatakan:
"aku tertekan..."
"aku menderita..."


tapi saya lupa sutta apa neh...  :-[
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Penerapan Samatha dan Vipasana-->Magga &Phala->Arahat
« Reply #18 on: 17 May 2008, 01:52:08 PM »
[...]
eniwei...
ada yg bisa mentranslate langsung dari Pali ?
Soalnya dalam 2 versi translation diatas ada yang aneh tuk yg nomer empat;

versi Indonesia tuk nomer empat menekankan Chaos
Sementara yang bahasa inggris justru menekankan memiliki keduanya

Untuk #4, Thanissaro Bhikkhu dalam Access to Insight menerjemahkan sebagai berikut (tanpa komentar apa-apa):

"Then there is the case where a monk's mind has its restlessness concerning the Dhamma [Comm: the corruptions of insight] well under control. There comes a time when his mind grows steady inwardly, settles down, and becomes unified & concentrated. In him the path is born. ..."

("Lalu ada kasus di mana batin seorang bhikkhu telah mengendalikan kegelisahannya mengenai Dhamma. Akan tiba saatnya ketika batinnya menjadi mantap di-dalam, mereda, dan menjadi satu & terpusat. Di dalam dia muncullah Jalan. ...")

Bahasa Pali-nya:

"Puna ca para.m, aavuso, bhikkhuno dhamma-uddhacca-viggahiita.m maana.m hoti. So aavuso samayo yanta.m citta.m ajjhatta.m yeva santi.t.thati sannisiidati ekodihoti samaadhiyati. Tassa maggo sa~njaayati. ..."

Jadi, versi Indonesia itu betul; versi Inggris itu bukan terjemahan langsung, melainkan komentar si penerjemah (kalau tidak salah ditulis oleh Bhikkhu Bodhi). Coba diteliti lagi.

Salam,
hudoyo

« Last Edit: 17 May 2008, 06:39:01 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
dan saya kira, baik 1~4 tidak ada satupun yang mengatakan Samatha, Vipasanna secara terang2an...
Bukankah pembagian meditasi Samatha/Vipasanna didefinisikan sekarang2x doang ?

Mungkin lebih cocok kalau di pakaikan istilah sehari-hari saja dalam diskusinya...
eling (awareness) dan Insight (um... ? negh artinya apa yach?)

Ini TIDAK BETUL. ... Sementara orang bilang bahwa istilah 'vipassana' tidak ada dalam Sutta Pitaka. ... Saya pernah mencari di seluruh Sutta Pitaka dengan kata kunci 'vipassana' dan menemukan sekitar 90 entries di mana tercantum kata 'vipassana'; sering kali entries tsb bergandengan dengan istilah 'samatha'. ... Antara lain di dalam Yuganaddha-sutta ini (A.N. 4.170).

Yang mengubah 'samatha' menjadi 'tranquillity' dan 'vipassana' menjadi 'insight' justru adalah penerjemahnya, sehingga tampaknya seolah-olah kedua kata itu tidak ada dalam Sutta Pitaka.

Yuganaddha-sutta.m:

#1: "Idha, aavuso, bhikkhu samatha-pubba.ngama.m vipassana.m bhaaveti. Tassa samatha-pubba.ngama.m vipassana.m bhaavayato maggo sa~njaayati. ... "

#2: "Puna ca para.m, aavuso, bhikkhu vipassanaa-pubba.ngama.m samatha.m bhaaveti. Tassa vipassanaa-pubba.ngama.m samatha.m bhaavayato maggo sa~njaayati. ..."

#3: "Puna ca para.m, aavuso, bhikkhu samatha-vipassana.m yuganaddha.m bhaaveti. Tassa samatha-vipassana.m yuganaddha.m bhaavayato maggo sa~njaayati. ..."

#4: "Puna ca para.m, aavuso, bhikkhuno dhamma-uddhacca-viggahiita.m maana.m hoti. So, aavuso, samayo yanta.m citta.m ajjhatta.m yeva santi.t.thati sannisiidati ekodihoti samaadhiyati. Tassa maggo sa~njaayati. ..."

TERJEMAHAN Thanissaro Bhikkhu (dari Access to Insight):

#1: "There is the case where a monk has developed insight preceded by tranquillity. As he develops insight preceded by tranquillity, the path is born. ..."

#2: "Then there is the case where a monk has developed tranquillity preceded by insight. As he develops tranquillity preceded by insight, the path is born. ..."

#3: "Then there is the case where a monk has developed tranquillity in tandem with insight. As he develops tranquillity in tandem with insight, the path is born. ..."

#4: "Then there is the case where a monk's mind has its restlessness concerning the Dhamma [Comm: the corruptions of insight] well under control. There comes a time when his mind grows steady inwardly, settles down, and becomes unified & concentrated. In him the path is born. ..."

Jadi jelas bahwa dualisme samatha - vipassana SUDAH ADA SEJAK ZAMAN SANG BUDDHA.

Dan YM Ananda menyatakan ada jalan #4 di mana tidak disebut-sebut lagi 'samatha' & 'vipassana' sebagaimana di dalam jalan #1 - #3. ... Jalan apa itu???

Salam,
hudoyo

« Last Edit: 18 May 2008, 07:30:26 AM by hudoyo »

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Penerapan Samatha dan Vipasana-->Magga &Phala->Arahat
« Reply #20 on: 17 May 2008, 06:45:20 PM »
TERJEMAHAN Thanissaro Bhikkhu (dari Access to Insight):

#1: "There is the case where a monk has developed insight preceded by tranquillity. As he develops insight preceded by tranquillity, the path is born. ..."

#2: "Then there is the case where a monk has developed tranquillity preceded by insight. As he develops tranquillity preceded by insight, the path is born. ..."

#3: "Then there is the case where a monk has developed tranquillity in tandem with insight. As he develops tranquillity in tandem with insight, the path is born. ..."

#4: "Then there is the case where a monk's mind has its restlessness concerning the Dhamma [Comm: the corruptions of insight] well under control. There comes a time when his mind grows steady inwardly, settles down, and becomes unified & concentrated. In him the path is born. ..."

Pada keempat butir di atas, "jalan" apakah yang dimaksud?
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Penerapan Samatha dan Vipasana-->Magga &Phala->Arahat
« Reply #21 on: 17 May 2008, 11:19:32 PM »
Jalan = 'ariya atthangika magga' - Jalan ini sangat berbeda dengan apa yang kita kenal dengan pikiran selama ini. Kalau yang kita kenal itu adalah TEORI tentang JALAN. Di sini JALAN berarti PENEMBUSAN secara AKTUAL, bukan TEORI, bukan PENGETAHUAN yang berasal dari pikiran. Karena ditembus, maka seketika itu juga muncul BUAH. Maka di sini JALAN dan BUAH (magga & phala) tidak bisa dipisahkan; masing-masing berlangsung selama satu momen kesadaran (menurut Abhidhamma). JALAN & BUAH maksudnya adalah PENCERAHAN & PEMBEBASAN, mulai dari Sotapatti sampai Arahat. Di sini 'ariya atthangika magga' DITEMBUS sekaligus sebagai satu kesatuan PENGALAMAN BATIN, bukan DIPAHAMI sebagai PENGETAHUAN tentang Jalan yang terdiri dari delapan faktor, sebagaimana kita pelajari selama ini.

Jadi 'maggo sa~njaayati', 'the path is born', berarti magga & phala tercapai, pencerahan & pembebasan tercapai.

Salam,
Hudoyo
« Last Edit: 17 May 2008, 11:43:18 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Penerapan Samatha dan Vipasana-->Magga &Phala->Arahat
« Reply #22 on: 18 May 2008, 12:00:58 AM »
Sumber aslinya dari Samadhi Sutta (Anguttara Nkaya 4.94)

Samadhi-sutta (AN 4.94) berbeda dengan Yuganaddha-sutta (AN 4.170), pokok bahasannya pun berbeda:

Dalam Samadhi-sutta dibahas empat macam orang:

(1) yang mencapai ketenangan tanpa pencerahan;
(2) yang mencapai pencerahan tanpa ketenangan;
(3) yang tidak mencapai ketenangan maupun pencerahan;
(4) yang mencapai ketenangan & pencerahan.

Contoh: (1) "...Idha, bhikkhave, ekacco puggalo laabhii hoti ajjhatta.m ceto-samathassa, na laabhii adhipa~n~naa-dhamma-vipassanaaya." ("...para bhikkhu, ada orang yang memiliki ketenangan batin di-dalam, tapi tidak memiliki pencerahan akan kearifan yang lebih tinggi.")

Lagi-lagi dalam Samadhi-sutta ini muncul pasangan istilah 'samatha' dan 'vipassana'.

Jadi, Samadhi-sutta membahas tentang "empat macam orang" (cattaro puggalaa), sedangkan Yuganaddha-sutta membahas tentang "empat cara/jalan" (catuhi maggehi):

"... sabbo so imehi catuuhi maggehi, etesa.m vaa a~n~natarenaa" ("... semua mencapai [kearahatan] melalui empat jalan, tidak ada jalan lain"), demikian dikatakan oleh YM Ananda pada awal dan akhir Yuganaddha-sutta.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 18 May 2008, 12:20:44 AM by hudoyo »

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Penerapan Samatha dan Vipasana-->Magga &Phala->Arahat
« Reply #23 on: 18 May 2008, 09:17:51 AM »
Terima kasih Pak Hud atas koreksinya, Ternyata dari Yuganaddha-Sutta (AN 4.170)

Quote
On one occasion Ven. Ananda was staying in Kosambi, at Ghosita's monastery. There he addressed the monks, "Friends!"

"Yes, friend," the monks responded.

Ven. Ananda said: "Friends, whoever — monk or nun — declares the attainment of arahantship in my presence, they all do it by means of one or another of four paths. Which four?

"There is the case where a monk has developed insight preceded by tranquillity. As he develops insight preceded by tranquillity, the path is born. He follows that path, develops it, pursues it. As he follows the path, developing it & pursuing it — his fetters are abandoned, his obsessions destroyed.

"Then there is the case where a monk has developed tranquillity preceded by insight. As he develops tranquillity preceded by insight, the path is born. He follows that path, develops it, pursues it. As he follows the path, developing it & pursuing it — his fetters are abandoned, his obsessions destroyed.

"Then there is the case where a monk has developed tranquillity in tandem with insight. As he develops tranquillity in tandem with insight, the path is born. He follows that path, develops it, pursues it. As he follows the path, developing it & pursuing it — his fetters are abandoned, his obsessions destroyed.

"Then there is the case where a monk's mind has its restlessness concerning the Dhamma [Comm: the corruptions of insight] well under control. There comes a time when his mind grows steady inwardly, settles down, and becomes unified & concentrated. In him the path is born. He follows that path, develops it, pursues it. As he follows the path, developing it & pursuing it — his fetters are abandoned, his obsessions destroyed.

"Whoever — monk or nun — declares the attainment of arahantship in my presence, they all do it by means of one or another of these four paths."
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Penerapan Samatha dan Vipasana-->Magga &Phala->Arahat
« Reply #24 on: 18 May 2008, 09:28:28 AM »
Jalan = 'ariya atthangika magga' - Jalan ini sangat berbeda dengan apa yang kita kenal dengan pikiran selama ini. Kalau yang kita kenal itu adalah TEORI tentang JALAN. Di sini JALAN berarti PENEMBUSAN secara AKTUAL, bukan TEORI, bukan PENGETAHUAN yang berasal dari pikiran. Karena ditembus, maka seketika itu juga muncul BUAH. Maka di sini JALAN dan BUAH (magga & phala) tidak bisa dipisahkan; masing-masing berlangsung selama satu momen kesadaran (menurut Abhidhamma). JALAN & BUAH maksudnya adalah PENCERAHAN & PEMBEBASAN, mulai dari Sotapatti sampai Arahat. Di sini 'ariya atthangika magga' DITEMBUS sekaligus sebagai satu kesatuan PENGALAMAN BATIN, bukan DIPAHAMI sebagai PENGETAHUAN tentang Jalan yang terdiri dari delapan faktor, sebagaimana kita pelajari selama ini.

Jadi 'maggo sa~njaayati', 'the path is born', berarti magga & phala tercapai, pencerahan & pembebasan tercapai.

Salam,
Hudoyo
Pak Hud, mumpung lagi bahas ini, memang menurut abhidhamma antara magga dan phala itu sesaat. Bhante Dhammavuddho ada mengungkit tentang MN 142 yg ada menjelaskan tentang kualitas dana berdasarkan sang penerima, disana dikatakan ada perbedaan antara yg magga dan phala.
Quote
Aananda, there are fourteen personal offerings that could be made. An offering made to the Thus Gone One, worthy and rightfully enlightened is the first personal offering. An offering made to the silent Enlightened One, is the second personal offering. An offering made to a worthy disciple, (*1) is the third personal offering. An offering made to a person fallen to the method of realizing worthiness, (*2) is the fourth personal offering. An offering made to a non-returner, (*3) is the fifth personal offering. An offering made to a person fallen to the method of realizing the state of non-returning is the sixth personal offering. An offering made to one, returning once, (*4) is the seventh personal offering. An offering made to a person fallen to the method of realizing the state of returning once is the eighth personal offering. An offering made to one who has entered the stream of the Teaching is the ninth personal offering. An offering made to a person fallen to the method of realizing the state of entry into the stream of the Teaching is the tenth personal offering. An offering made to one, not greedy and turned away from sensuality is the eleventh personal offering. An offering made to an ordinary virtuous person is the twelfth personal offering. An offering made to an ordinary not virtuous person is the thirteenth personal offering. An offering made to an animal is the fourteenth personal offering. .

Kalau kita lihat sekilas disana antara magga & phala sepertinya tidak sekejab.

Bagaimana menurut pak hud ?
There is no place like 127.0.0.1

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Penerapan Samatha dan Vipasana-->Magga &Phala->Arahat
« Reply #25 on: 18 May 2008, 11:12:12 AM »
Bagaimana menurut saya??? ... hehe ... saya tidak tahu. ...  :(

Tapi tampaknya ini salah satu perbedaan antara ajaran Abhidhamma dan Sutta.

Secara logika dangkal, kalau memang magga & phala itu masing-masing cuma berlangsung satu momen kesadaran, kenapa repot-repot dipisahkan ya? Bukankah satu momen kesadaran itu durasinya sepersekian detik? Bukankah magga selalu diikuti phala dalam sekejap mata? ... binun saya.  :-?

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 18 May 2008, 11:14:23 AM by hudoyo »

Offline sakya_carya

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 28
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • A wheel
Re: Penerapan Samatha dan Vipasana-->Magga &Phala->Arahat
« Reply #26 on: 19 May 2008, 10:02:07 AM »
alo teman2 ttg samantha ama vipassana emang byk yg ditanyakan jg neh
hasil research saya sendiri secara intelektual bukan praktek lgsg dari buku 2
samatha dan vipassana hal yg sama tujuan berbeda jadi objek berbeda

kalo dalam samatha itu kita pusatkan perhatian ke satu objek hasilnya ketenangan tapi karena objek yg kita perhatikan cenderung objek luar misal warna ato lilin ato nafas katany jg jadi kita tidak bisa mendapatkan pencerahaan tersebut. pikiran tenang tapi lobha moha dosa tidak hilang hanya ditekan di kunci kedalam alam bawah sadar

sedangkan vipassana tujuan nya mencapai pencerahan jadi harus mengetahui keadaan sebenarnya dukkha anicca dan anatta objek nya si nama dan rupa dimana dari sana kita bisa mengerti apa itu dukkha anicca dan especially anatta ( lebih bersifat intern gitu deh ) dan bisa memotong lobha moha dosa bersih yg bawah sadar pun jg

lets practice :D
Present momment is here, always moving never stop

Offline sakya_carya

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 28
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • A wheel
Re: Penerapan Samatha dan Vipasana-->Magga &Phala->Arahat
« Reply #27 on: 19 May 2008, 10:06:41 AM »
dan untuk dapat melakukan vipassana butuh perhatian yang kokoh perhatian yg tak tergoyahkan n tentunya dapat dilatih dengan samatha makanya kenapa kalo yg baru biasanya suruh praktek samatha sebagai pondasi pertama

pondasi awal plg penting kalo nga roboh jg nanti heheh
kalo kita praktek vipassana maka kita jg praktek samatha dan tentu kita dapet ketenangan plus kebijaksanaan

contoh objek ya rupa seperti memperhatikan tubuh dari ujung jempol kaki pelan2 sampe ke ujung rambut ,.. kalo secara logika si kita bisa menemukan yg dinamakan anatta dan anicca

kalau yg nama (batin) sangat alus ya disana jg dapat menemukan anatta dan anicca
pikiran yg slalu brubah, tidak ada nya aku where is aku :D:D
Present momment is here, always moving never stop

 

anything