//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - Gun@saro

Pages: [1]
1
Kaki Lima / Jual Parfum Original
« on: 04 March 2009, 03:58:20 PM »
Whisky 'Gold Label' EDT, for men, 100ml, produksi Perancis...
Harga 150,000...
Jenis aroma woody (rada spicy), dan awet sekali...
Untuk gambar, akan saya japri (Gunasaro.Fang [at] gmail.com)

Sukhi Hotu...

Foto
Parfum: ShowHide


2
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Film LOST! (1986)
« on: 15 January 2009, 03:25:11 PM »
Dear Kalyana-Mitta:


Saya pernah nonton film LOST! (produksi thn 1986) di 2 stasiun TV swasta: TPI & SCTV. Selama ini saya hanya tahu judulnya "The Lost", cari sudah lama sekali, tidak pernah ketemu bahkan di internet sekalipun. Akhirnya kemarin saya ketemu datanya; prinsipnya sih, saya mo minta info di mana saya bisa peroleh (beli), atau tahu link di mana saya bisa beli, atau ada Kalyana-Mitta di sini ada yang memiliki?
Pada film, dinyatakan sebagai kisah nyata yg difilmkan, namun menurut website, ini berdasarkan novel...
Kesan ketika saya nonton, dialognya sangat² menarik, itu seperti debat antar agama (ibarat Buddhis vs non-Buddhis). Setelah saya ketemu sumber info ttg film ini, ada beberapa komentar, yang ternyata cukup selaras dgn penilaian saya.

Kutipan ada di bawah:

Lost! (1986)

Director: Peter ROWE
Thomas Thompson (novel)
Helen SHAVER
Michael HOGAN
Kenneth WELSH
Linda GORANSON
Charles JOLIFFE


Hidden Gem, 22 November 2004
Author: George Allaman from Denver, CO

I saw previews for this made-for-TV movie in Montreal in the 80's and as an armchair sailor was intrigued. I watched it for the swashbuckling and fell in love with it for the plot. The movie was low budget but the plot and dialog were brilliant. I was compelled to read the book, which of course was even better.

Later I spent 8 years cruising the Bahamas and Caribbean, earned my commercial captain's license, and ran charter boats for a living, but this plot still stays with me, and I recount it to people all the time as probably the most captivating sailing yarns I know.

Most maritime survival adventures focus on the strength of human will and cleverness over the elements and that's pretty much it. The better ones combine salty tales with intrigue and fascinating character development. The poorer ones simply recount at the events of a struggle against the sea. Some I have read are hopelessly boring in spite of being true stories of a life-and-death struggle.

This story has the salty intrigue in spades, but it really serves as a brilliant setting for a lengthy and gripping dialog on the paradox of faith. If you're a sailor you'll love it. If you're a theologian, or intrigued by the phenomenon of religion and faith, you'll love it.

It reminds me a bit of C. S. Lewis' "Out Of The Silent Planet", a much more masterly allegory of two characters pitted against each other on the subject of blind faith vs. pragmatic realism in a setting where lives depend on the result. "Lost!" is much simpler, but the dialogs are no less thought provoking and poignant.

In spite of the lackluster title, the writing is simple and very well thought out. The characters and dialogs are believable. In my mind it's a hidden gem because nobody I have ever known has ever heard of it, and yet it was a very formative story for me while I dreamed of cruising. I highly recommend it.


So, this atheist and this fundamentalist were on a ship together..., 24 June 2005

Author: CryFi from Lansingburgh, New York, USA

"It is always possible for good men to do good, and for evil men to do evil. But for good men to do evil - that takes religion."

I've seen variations on that quote, and they're variously attributed to Mark Twain or Bertrand Russell. Anyway, it's an apt one to mention in conjunction with this movie.

An atheist and his wife are invited by his religious brother Jim on a sailing trip. The brother is leaving his church, because he got "the call" to do missionary work in Costa Rica. He plans to go by trimaran from Vancouver, Canada - a 2,000 mile+ trip.

On the way, the boat encounters a bad storm. They have trouble getting the radio to work, and Jim seems a little dazed. They capsize and Jim says it's his fault because his love for the boat was overwhelming his love for god, which doesn't sound likely.

The wife seems the worst off, growing delusional at times. Jim still seems a little out of it, and some of his answers to questions seem to be lies. They don't have much food or liquid to drink, and it seems to be mysteriously dwindling. Jim is convinced god will save them, or will whenever the other two accept  as their savior.

It's a pretty good movie, mostly taking place on the capsized trimaran. At times it leaves them to look at what the coast guard is doing, as well as a blind amateur radio operator who got part of a call from the trimaran.

While based on a novel, which I'm curious to read, the movie and video box also indicate this was based on a true story. As with some movies of that kind, the movie ends with some text indicating what happened to some of the people.


A telling and dramatic commentary on religious extremism!, 26 December 1998

Author: Robert Mason (remjem [at] idsonline.com) from Fairfax, VA (USA)

This is one of the best films I've seen that realistically describes one of the worst aspects of religious fundamentalism, that of abrogating any responsibility for one's own actions and accepting whatever "God" has to offer. The "Bob" character purposely scuttles his boat in the mid-Pacific to "prove" to his atheist brother that "God" will save them. The brother's wife dies while awaiting "salvation" and the two brothers come near to death. The result on both brothers "faith" is dramatic and can be interpreted by the viewer in one several ways… an affirmation of "God's" power or, in my case, a telling commentary on the dangers of religious extremism.

============

Mohon info yah, jika ada yang tahu bagaimana saya bisa peroleh film ini ~ anumodana...

3
Don't laugh, please...


4
Kesempatan Berbuat Baik / Fund Raising utk Sinta
« on: 08 December 2008, 02:00:43 PM »
Dear Kalyana-Mitta:
 
 
 
Saya mau laksanakan fund-raising utk rekan sekantor kami...
Nama Ten Ay-Len (Sinta, 20th), bagian admin & sudah kerja di perusahaan kami selama 6 bulan...
Sinta anak sulung dari keluarga broken home; papanya orang Singkawang & mamanya asli Jakarta. Mereka sempat bolak-balik domisili Jakarta-Singkawang. Sekarang dia adalah tulang punggung keluarga; papanya kerja sebagai kuli angkut pakaian; mereka hidup di kost yg terpisah & ganti2an (5 saudara/i plus ortu). Sebelumnya mereka numpang di rumah saudara, namun sudah terbakar. Sejak itu, karena tinggal di kost & mamanya kembali ke Jakarta; biaya hidup mulai mencekik, anak ini kemudian mengirit bahkan makan pun diirit dgn mie/bihun instan. Cara hemat yang keliru, sehingga badan menjadi kurus & stamina kurang fit.
 
Beberapa saat yang lalu, adiknya terkena usus buntu & sudah di operasi di RS St. Carolus, biaya habis ± 18 juta. Saudara Sinta ada yang cukup baik, namun mereka mendukung tidak sepenuh hati. Saat cerita ke saya, dia tidak "tutupi" bahwa ada dari famili mereka yang cukup lah. Sewaktu adiknya masuk RS St. Carolus; dimintai DP 6 juta ~ saudaranya yang cover, esoknya sudah ditagih hingga sekarang pun masih belum bisa pulang karena terganjal masalah ini...
 
BCA: 488 0047 154 a.n. Agnes Marsela (mohon tambahkan nilai '1' di akhir dana yang disumbangkan ~ contoh Rp 1,001 atau Rp 10,001 & email kepada saya: Gunasaro.Fang [at] yahoo.co.id ~ utk cross checking).
 
Mohon kesediaan para Kalyana Mitta utk share info ini ke network yang bersangkutan...
Anumodana atas perhatian dan segala kebaikannya... ^:)^
 
 
 
Sukhi Hotu,
 
Gunasaro

5
Tolong ! / Mohon Bantu MP3 Instrument Taiji Quan
« on: 07 October 2008, 12:09:39 AM »
Dear All:


Mohon bantuan utk sharing instrument Taiji Quan (Tai Chi Chuan) Standard Internatioanl Form: 8, 16, 24, & 42 jurus..
Anumodana...

6
Kesempatan Berbuat Baik / Anumodana...
« on: 02 August 2008, 11:28:09 AM »
Kalyana-Mitta terkasih...
 
 
 
Saya mewakili seluruh anggota keluarga, menghaturkan anumodana yang tulus akan dukungan moril empati maupun materi dari semua Kalyana-Mitta ~ atas musibah kebakaran yang terjadi pada rumah kami di Ketapang, Kal-Bar.
Kebakaran menghabiskan 20 rumah pada November 2007; salah satunya adalah rumah tinggal ketua badan pemadam kebakaran. Kemudian ada 2 rumah dari anggotanya; abang dan adik saya juga anggota BPK.
 
Jika berkenan, saya akan sangat senang jika para Kalyana-Mitta bisa meluangkan waktu sebentar untuk melihat foto proses pembangunan rumah kami. Dana materi dan moril Anda sekalian ada dalam setiap jengkal bangunan tersebut. Semoga dengan melihat hasil metta-karuna yang telah Anda danakan, akan mengkondisikan kebahagiaan bathin masing-masing setelah berdana (aparapara cetana); bahwa dana itu sudah bermanfaat dengan layak...
 
Ini saya lampirkan link-nya:
http://s49.photobucket.com/albums/f280/Gunasaro/?action=view&current=IMG0117A.jpg
http://s49.photobucket.com/albums/f280/Gunasaro/?action=view&current=IMG0118A.jpg
http://s49.photobucket.com/albums/f280/Gunasaro/?action=view&current=IMG0119A.jpg

 
 
Sukhi Hotu,
 
G u n a s a r o

7
Buddhisme untuk Pemula / Karakter Umat, Tentukan Agama yg Dipilih...
« on: 16 August 2007, 02:38:52 AM »
Namo Buddhaya...

Dulu sy ketika kuliah, menunggu di Gajah Mada Plaza, didekati oleh umat dr Saksi Yehova...

Kelanjutannya adalah, kedua orang tsb meminta seniornya utk execute plan B padaku. Dia bilang kenal Biksu Panyafaro (dgn lafal 'f' atau 'v', bukan 'w') & juga tahu punarbafa (bukan 'w' juga), jadi saya tahu, itu adalah "amunisi" rekayasa utk meyakinkan saja...

Dia bilang, yg tdk akan ada di Buddhisme & paling membedakan dgn Kristiani adalah: Penghapusan Dosa. Itulah yg akan dilakukan Yesus Kristus, janji yg telah digenapiNya. Kalo Buddhisme, semua ditanggung sendiri, mana mungkin & lagian menyulitkan sekali...

Saya pikir: debat 2 konsep yg berbeda akan kecil manfaatnya, bahkan tidak ada... Mending saya pertegas saya preferensi masing² dari kami... Saya berikanlah ilustrasi ini:
Saya (SY) & dia (YH)...

*

SY: Pernah nonton film laga Mandarin atau serial kungfu?
YH: Sering lah, sin-tiau eng-hionh, siau-li fei-tau, bla³...

SY: Nah, pasti pernah lihat adegan di mana seorang abdi raja yg jujur, suatu saat berbuat kesalahan? Atau Kasim raja/ratu berbuat kesalahan khan?
YH: Rata² ada tuh, umum itu di film²...

SY: Seorang abdi yg jujur, pasti langsung menghadap raja, berlutut, menghormat, mengakui kesalahan dgn penuh penyesalan, dan... minta dihukum oleh raja. Benar?
YH: Oh iya, di film mmg sering ada adegan demikian...

SY: Nah, ada kalanya, raja tidak mau perpanjang masalah itu, mengingat bagitu banyak jasa dr si abdi & memang dia selama itu sangat jujur & bertanggung-jawab. Si abdi tetap ngotot utk dihukum, bahkan sambil menampar, memukul diri sendiri, plus ratapan penyesalan. Alhasil, krn ditolak terus, si abdi nekat menarik pisau/pedang utk menusuk dirinya sendiri... Benar?
YH: Wah, persis, jadi ingat lagi tuh film² lama...

SY: Ada kalanya, raja & para pengawal kalah tangkas, sehingga pisau tertancap ke perut. Tapi, ada punya adegan: yg mana dgn lemparan cangkir mungil, pisau/pedang lepas dr genggaman. Adegan dramatis itu pun berakhir. Raja dgn terpaksa & helaan nafas panjang mengiyakan utk memberikan pukulan 100 (misalnya). Mendengar itu, si abdi girang sekali, sambil menghormat (pai-kui) dia ucapin terima-kasih berulang²... Hukuman diterima dgn gagah perkasa, tidak menampakkan wajah dendam, tapi patriotik... Apa yg dia lakukan setelah terima hukuman?
YH: Ehm, terima-kasih lagi ke raja...

SY: Tepat sekali. Ada model lain, kasim. Kalo ketahuan salah, merengek², mengungkit kebaikan sebelumnya, menyanjung² raja sebagai figur maha bijak nan maha pengampun para abdi. Atau, dia cari kambing-hitam utk disalahkan, dengan mata yg biasa dipojokkan ke pinggir mata. Ada khan adegan demikian? Atau, jika ada kaki-tangan kasim ini yg caught in the act, si kasim yg akan jadi penengah, merayu raja utk mengampuni dgn perjanjian/dalil tertentu. Benar?
YH: Iyah, model gitu juga selalu ada, biasanya pihak lawan tuh...

SY: Sama dgn film kungfu, contoh: Jakie Chan dlm Drunken Master dll... Muridnya sangat menghormati guru mereka. Bahkan, mereka rela berkorban utk gurunya... Jika bersalah atau badung, mereka menyesal & akhirnya berlatih dgn sangat giat. Mereka membawa nama baik kungfu gurunya & jaga diri...
YH: Saya juga nonton yg itu. Rata² certinya ada karakter demikian...

SY: Syukurlah Anda setuju... Nah, bicara ttg pengampunan dosa, penyucian dosa... Saya adalah karakter umat beragama yg mirip dgn abdi di atas. Sy gak mau tuh bebanin guru/pemimpin saya, sy maunya dgn gentle terima semua konsekuensi dr perbuatan saya: baik atau buruk. Apalagi sampai ngajak begitu banyak orang bersalah utk membebani guru saya, wah... amit² dah... Seperti yg Anda lakukan sekarang ini, mengajak saya yg berdosa utk dibebankan & ditanggung oleh Yesus... Saya sih nggak mau repotin Yesus & saya kasihan dgn Beliau krn punya banyak murid yg begitu rajin membawa masuk pendosa utk disucikan oleh gurunya...
Jadi... bukannya ini masalah kemampuan/kehebatab guru mana yg mampu cuci dosa, tapi memang karakter sy yg gak cocok dgn gaya si kasim di atas. Itu pukan tipe saya, makanya saya pilih Buddhisme. So sorry, but it's not my style... Tapi jika Anda selarasa dgn gaya si kasim & menjadi Nasrani, itu pilihan Anda & saya tdk bisa apa² juga. Meskipun, nampaknya dr tadi Anda lebih kagum dgn sosok si abdi yah? Kalo Anda tadinya mengaku pernah belajar Buddhisme, Anda pernah dengar cerita Sang Buddha yg akan dicelakai dgn seekor gajah? Bhikkhu Ananda spontan menjadi benteng hidup, saat itu tanpa ragu hendak mengorbankan bahkan nyawanya demi Guru Agung kami. Bukan seperti murid² Yesus yg ketakutan saat Beliau ditangkap.
Yah itulah Bhante Ananda, su-siong senior kami yg luar biasa... Putra Sakya yg setia & luhur... Dan itulah para rasul yg menjadi kakak-seperguruan Anda... Kita beda karakter khan? Sehingga agama pilihan kita juga beda khan? Saya, sangat bangga menjadi Buddhis dgn karakter saya...
YH: Maaf yah, kami harus pergi karena sebentar lagi ada acara...

SY: Silahken...

*

Nah... Karakter² ini, juga teraplikasi dlm bentuk pola pikir. Banyak dr kita masih sering meng-urgent-essential-kan dasar² pertanyaan yg tidak relevan dgn Buddha Dhamma itu sendiri. Pertanyaan² yg muncul dari dasar pemahaman non-Buddhis, krn kita hidup di lingkungan mayoritas non-Buddhis sih... Sehingga, rasa penasaran krn hal itu tertanam lama, sering kita tanyakan terus... Seperti ttg Tuhan, apakah Dia yg ciptakan alam semesta? Jika bukan, lantas siapa? Siapa yg atur ini semua?
Saran saya... Pertanyaan ini perlu difilter dgn pertanyaan balik, dgn muatan asas....

8
Informasi dan Pengumuman Kegiatan Buddhis / DhammaTalk VJDJ
« on: 17 July 2007, 10:02:44 PM »
FYI...

Dhammatalk dgn Tema "How to Attain Nibbana" oleh Sayadaw Nanda Siddhi.
Kamis tgl 19 Juli 2007, pkl 19.00 di VJDJ (VIHARA DHAMMACAKKA) Sunter, Jakarta-Utara.

9
JADWAL KELAS DHAMMA
PERIODE 2007-2008
DHAMMA STUDY GROUP BOGOR
Jalan Suryakencana 258 Bogor - 16123
Tiap Sabtu, Pukul 16.00 - 18.00 WIB


MATERI           TANGGAL
1.  Agama dan Tujuan Hidup   04 Agt & 11 Agt 2007
2.  Konsep Ketuhanan   18 Agt & 25 Agt 2007
3.  Alam Semesta     01 Sep & 08 Sep 2007
4.  Tiratana (1)    15 Sep & 22 Sep 2007
5.  Tiratana (2)    29 Sep & 06 Okt 2007
6.  Riwayat Hidup Buddha Gotama  13 Okt & 20 Okt 2007
7.  Kemasyarakatan Umat Buddha  27 Okt & 03 Nov 2007
8.  Upacara dalam Agama Buddha  10 Nov & 17 Nov 2007
9.  Kitab Suci Tipitaka   27 Nov & 01 Des 2007
10.  Dana     08 Des & 15 Des 2007
11.  Sila     22 Des & 29 Des 2007
12.  Empat Kebenaran Mulia (1)   05 Jan & 12 Jan 2008
13.  Empat Kebenaran Mulia (2)  19 Jan & 26 Jan 2008
14.  Dhammacakkappvattana Sutta  02 Feb & 09 Feb 2008
15.  Hukum Kamma (1)   16 Feb & 23 Feb 2008
16.  Hukum Kamma (2)   01 Mar & 08 Mar 2008
17.  Makhluk, Tumimbal-lahir & Kematian 15 Mar & 22 Mar 2008
18.  Bhumi 31     29 Mar & 05 Apr 2008
19.  Paticcasamuppada (1)   12 Apr & 19 Apr 2008
20.  Paticcasamuppada (2)   26 Apr & 03 Mei 2008
21.  Tilakkhana (1)    10 Mei & 17 Mei 2008
22.  Tilakkhana (2)    24 Mei & 31 Mei 2008
23.  Bhavana (1)    07 Juni & 14 Juni 2008
24.  Bhavana (2)    21 Juni & 28 Juni 2008
25.  Agama Buddha dan Iptek   05 Juli & 12 Juli 2008
26.  Rangkuman    19 Juli & 26 Juli 2008

Catatan: Mulai lagi tahun ajaran baru pada tanggal 02 Agustus 2008

http://www.buddhistonline.com/dsgb/mengenaidsgb.shtml
Sekilas Mengenai Dhamma Study Group Bogor
Dhamma Study Group Bogor (DSGB) didirikan pada 4 Desember 1986 sebagai jawaban atas kebutuhan umat Buddha akan pengetahuan dan pemahaman Buddha Dhamma sesuai Kitab Suci Tipitaka Pali. Awalnya, hanya sebatas pada umat Buddha di Vihara Dhammacakkhu, Bogor dan umat Buddha di Bogor pada umumnya. "Kami menyadari bahwa vihara tanpa adanya Dhamma Class akan menghambat dalam menempa pembinaan Buddha Dhamma umatnya," ujar Selamat Rodjali, salah satu pengajar di DSGB.

Selamat menambahkan bahwa tujuan lain dari pendirian DSGB adalah untuk memberikan informasi Buddha Dhamma secara benar dan baik kepada umat Buddha maupun umat beragama lain sehingga pandangan salah terhadap Agama Buddha dapat diminimalisasi, mengkaji penerapan teknologi terhadap Buddha Dhamma dan penerapan Buddha Dhamma terhadap teknologi, dan memberikan interpretasi gejala hasil teknologi dipandang dari sudut Buddha Dhamma.
Sebagai tempat kursus Dhamma yang selalu berusaha menjaga kualitas pengajaran, DSGB punya banyak kegiatan rutin. Bisa disebut, antara lain, Dhamma Class Dasar Buddha Dhamma tingkat dasar (Sabtu, 14.00 - 15.30 WIB), Dhamma Class Dasar Buddha Dhamma tingkat dua (Sabtu, 16.00 - 17.30 WIB), Dhamma Class khusus Abhidhamma (Sabtu, 07.30 - 09.00 WIB), dan Latihan meditasi (Senin dan Kamis, 18.00 - 19.30 WIB). Di samping itu, kegiatan lainnya adalah membantu mengisi pembabaran Dhamma di Vihara Dhammacakkhu, Bogor, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan Buddha Dhamma secara korespondensi, membantu dalam mengajarkan Buddha Dhamma dan Abhidhamma, dan menerjemahkan buku-buku Dhamma.
Selama ini, mereka yang belajar Dhamma di DSGB terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan. Dari anak kecil sampai orang tua. Dari umat Buddha maupun umat agama lain yang tertarik. Bahkan konon sejumlah Bhikkhu dan Samanera juga pernah ikut belajar bersama di DSGB, terutama menyangkut Abhidhamma.
Yang menarik, bagi siapa saja yang mau ikutan kursus Dhamma bareng rekan-rekan di DSGB, tidak bakal dipungut biaya alias gratis. "Kami bergerak semata-mata atas partisipasi para anggotanya sendiri dan para simpatisan," ujar Selamat.
Bagi yang tertarik buat ikut kursus Dhamma, jangan ragu untuk berkunjung ke markas DSGB di di Jl. Suryakencana 258 (dulu 282), Bogor 16123. Mau lewat telepon atau e-mail juga bisa. Kontak saja ke (0251) 328719 kepada bapak Aleksander atau via e-mail ke selamat [at] dsgb.or.id

Pages: [1]