//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan aja  (Read 14263 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Meruem

  • Teman
  • **
  • Posts: 88
  • Reputasi: -4
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan aja
« Reply #30 on: 13 August 2014, 09:53:34 AM »
mo nanya lg nih

"Pattidana,Bermanfaat atau Sekedar Tradisi Ritualistik?"

DhammaTalk by : Ayya Santini
Date : Minggu  tgl 17 augus'14 
Time : 9.15 WIB-selesai
Place: Cetiya Sanghamitta
Jl.Taman Kebon Jeruk, Ruko Intercon blok AA1/6 Jakarta.

Daftarkan nama2 Leluhur Anda dan ikut Acara Patidana
Pendaftaran ke no:
- Wira (08979325584)
- Anna (0815 8716860)

Yg ingin berdana dpt transfer ke rek Bhikkhuni Susilavati, Bca, Ac. 084-513-9488
Sukhi Hotu,semoga berbahagia.

pattidana begitu kalo mnrt tripitaka penjelasanny gmana??

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Pertanyaan aja
« Reply #31 on: 13 August 2014, 12:46:08 PM »
mo nanya lg nih

pattidana begitu kalo mnrt tripitaka penjelasanny gmana??

kalau mau bahas mengenai pattidana.. coba ikuti pembahasannya di sini :

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,19154.0.html
« Last Edit: 13 August 2014, 12:48:33 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Pertanyaan aja
« Reply #32 on: 13 August 2014, 08:09:22 PM »
mo nanya lg nih

pattidana begitu kalo mnrt tripitaka penjelasanny gmana??


Pattidāna

Pattidāna yang berarti transfer atau membagi jasa baik adalah sebuah upacara sekte Theravāda yang dilakukan untuk mengirim atau membagi jasa baik seseorang yang telah sebelumnya diperbuat kepada sanak saudara yang telah meninggal yang terlahir dialam hantu kelaparan (peta). Kegiatan ini dikenal juga dengan pelimpahan jasa. Dalam Buddhisme Mahāyāna juga melakukan kegiatan ini dengan nama Ulambana.

Dalam teorinya kegiatan ini hanya dapat dilakukan kepada sanak-saudara atau keluarga yang sudah meninggal dan terlahir sebagai hantu kelaparan akan tetapi banyak yang melakukannya kepada mereka yang masih hidup juga, terutama yang sedang sakit kritis. Biasanya sebelum melakukan pelimpahan jasa ini mereka melakukan Fangshen atau pelepasan mahluk hidup lalu melimpahkan jasa baiknya kepada orang yang sedang sakit kritis dengan harapan akan dapat berbuah dengan kesembuhan.

Kegiatan Pattidāna menggunakan rujukan teks-teks belakangan dari sekte Theravāda, baik dalam Petavatthu 1.5 juga Khuddakapāṭha 7 dengan judul yang sama, Tirokudda Sutta. Selain itu juga pelimpahan jasa ini dapat ditemukan dalam komentarnya yang menceritakan latar belakang sutta tersebut.

Ada juga kelompok dalam sekte Thervāda yang menentang proses transfer jasa baik ini, terutama dari kelompok yang mempelajari Abhidhamma. Mereka menjelaskan proses Pattidāna adalah proses bermudita citta atau turut bersenang atas jasa perbuatan baik. Tetapi logika ini mendapat kritik juga bahwa jika memang turut bersenang maka dapat dilakukan kepada siapa saja tidak terbatas, bukan hanya kepada sanak saudara saja, tetapi yang mengetahui, dan tidak perlu dibuat dengan label kegiatan Pattidāna itu karena memang sudah bertentangan dengan makna katanya.

Dalam Buddhisme Awal, tidak pernah disinggung tentang upacara ataupun kegiatan pelimpahan jasa ini. Pelimpahan jasa ini juga bertentangan dengan konsep bagaimana seseorang akan mendapatkan hasil dari Kamma atau perbuatannya. Dalam AN 5.57: Abhiṇhapaccavekkhitabbaṭhāna Sutta dikatakan bahwa,

Aku memiliki kammaku sendiri, mewarisi kammaku sendiri, terlahir karena kammaku sendiri, berhubungan dengan kammaku sendiri, terlindung oleh kammaku sendiri. Apapun kamma yang ku lakukan, baik ataupun buruk, aku akan mewarisinya.

Dalam AN 10.177: Jāṇussoṇī Sutta dijelaskan bahwa kita dapat memberikan persembahan makanan kepada mereka yang terlahir dialam hantu kelaparan, bukan dialam lainnya.

“Seorang lainnya lagi membunuh … dan menganut pandangan salah. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di alam hantu menderita. Ia memelihara dirinya dan bertahan di sana dengan makanan hantu menderita, atau jika tidak, maka ia memelihara dirinya di sana dengan apa yang teman-temannya, sahabat-sahabatnya, sanak-saudaranya, atau anggota keluarganya di dunia ini persembahkan kepadanya. Ini adalah kesempatan yang tepat, ketika pemberian itu bermanfaat bagi seseorang yang hidup di sana.

Dalam AN 7.53: Nandamātā Sutta, ada kejadian dimana seorang Deva meminta kepada manusia untuk melakukan persembahan makanan yang didedikasikan atas nama dia. Dalam sutta tersebut tidak dikonfirmasi apakah terjadi proses transfer tetapi kita dapat memahaminya seperti orang yang meminta atau menyuruh seseorang melakukan perbuatan atas nama orang tersebut. Dan justru sebaliknya dalam MN 35: Cūḷasaccaka_Sutta, Sang Buddha mengoreksi Saccaka ketika melimpahkan jasa dāna makanannya kepada Sang Buddha kepada rekan-rekannya para Licchavi, dan Sang Buddha mengatakan bahwa jasa itu tetap miliknya tidak terlimpahkan.

Sumber: http://dhammacitta.org/dcpedia/Pattidāna
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Meruem

  • Teman
  • **
  • Posts: 88
  • Reputasi: -4
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan aja
« Reply #33 on: 14 August 2014, 09:32:29 AM »
kalau mau bahas mengenai pattidana.. coba ikuti pembahasannya di sini :

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,19154.0.html
wah... panjang juga tp ttp blom final ya. jd ritual ini ngasi makanannya ke makhluk halus ga?
kalo mrk bs makan tanpa keliatan artiny yg di toko buah jg bisa uda pernah diicip2 gitu??  :o

Offline Meruem

  • Teman
  • **
  • Posts: 88
  • Reputasi: -4
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan aja
« Reply #34 on: 14 August 2014, 09:47:39 AM »
Pattidāna

Pattidāna yang berarti transfer atau membagi jasa baik adalah sebuah upacara sekte Theravāda yang dilakukan untuk mengirim atau membagi jasa baik seseorang yang telah sebelumnya diperbuat kepada sanak saudara yang telah meninggal yang terlahir dialam hantu kelaparan (peta). Kegiatan ini dikenal juga dengan pelimpahan jasa. Dalam Buddhisme Mahāyāna juga melakukan kegiatan ini dengan nama Ulambana.

Dalam teorinya kegiatan ini hanya dapat dilakukan kepada sanak-saudara atau keluarga yang sudah meninggal dan terlahir sebagai hantu kelaparan akan tetapi banyak yang melakukannya kepada mereka yang masih hidup juga, terutama yang sedang sakit kritis. Biasanya sebelum melakukan pelimpahan jasa ini mereka melakukan Fangshen atau pelepasan mahluk hidup lalu melimpahkan jasa baiknya kepada orang yang sedang sakit kritis dengan harapan akan dapat berbuah dengan kesembuhan.

Kegiatan Pattidāna menggunakan rujukan teks-teks belakangan dari sekte Theravāda, baik dalam Petavatthu 1.5 juga Khuddakapāṭha 7 dengan judul yang sama, Tirokudda Sutta. Selain itu juga pelimpahan jasa ini dapat ditemukan dalam komentarnya yang menceritakan latar belakang sutta tersebut.

Ada juga kelompok dalam sekte Thervāda yang menentang proses transfer jasa baik ini, terutama dari kelompok yang mempelajari Abhidhamma. Mereka menjelaskan proses Pattidāna adalah proses bermudita citta atau turut bersenang atas jasa perbuatan baik. Tetapi logika ini mendapat kritik juga bahwa jika memang turut bersenang maka dapat dilakukan kepada siapa saja tidak terbatas, bukan hanya kepada sanak saudara saja, tetapi yang mengetahui, dan tidak perlu dibuat dengan label kegiatan Pattidāna itu karena memang sudah bertentangan dengan makna katanya.

Dalam Buddhisme Awal, tidak pernah disinggung tentang upacara ataupun kegiatan pelimpahan jasa ini. Pelimpahan jasa ini juga bertentangan dengan konsep bagaimana seseorang akan mendapatkan hasil dari Kamma atau perbuatannya. Dalam AN 5.57: Abhiṇhapaccavekkhitabbaṭhāna Sutta dikatakan bahwa,

Aku memiliki kammaku sendiri, mewarisi kammaku sendiri, terlahir karena kammaku sendiri, berhubungan dengan kammaku sendiri, terlindung oleh kammaku sendiri. Apapun kamma yang ku lakukan, baik ataupun buruk, aku akan mewarisinya.

Dalam AN 10.177: Jāṇussoṇī Sutta dijelaskan bahwa kita dapat memberikan persembahan makanan kepada mereka yang terlahir dialam hantu kelaparan, bukan dialam lainnya.

“Seorang lainnya lagi membunuh … dan menganut pandangan salah. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di alam hantu menderita. Ia memelihara dirinya dan bertahan di sana dengan makanan hantu menderita, atau jika tidak, maka ia memelihara dirinya di sana dengan apa yang teman-temannya, sahabat-sahabatnya, sanak-saudaranya, atau anggota keluarganya di dunia ini persembahkan kepadanya. Ini adalah kesempatan yang tepat, ketika pemberian itu bermanfaat bagi seseorang yang hidup di sana.

Dalam AN 7.53: Nandamātā Sutta, ada kejadian dimana seorang Deva meminta kepada manusia untuk melakukan persembahan makanan yang didedikasikan atas nama dia. Dalam sutta tersebut tidak dikonfirmasi apakah terjadi proses transfer tetapi kita dapat memahaminya seperti orang yang meminta atau menyuruh seseorang melakukan perbuatan atas nama orang tersebut. Dan justru sebaliknya dalam MN 35: Cūḷasaccaka_Sutta, Sang Buddha mengoreksi Saccaka ketika melimpahkan jasa dāna makanannya kepada Sang Buddha kepada rekan-rekannya para Licchavi, dan Sang Buddha mengatakan bahwa jasa itu tetap miliknya tidak terlimpahkan.

Sumber: http://dhammacitta.org/dcpedia/Pattidāna
  8-} kok byk beda2nya?? jd yg acara di iklan itu pk jurus yg mana?


Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: Pertanyaan aja
« Reply #35 on: 14 August 2014, 11:35:06 AM »
  8-} kok byk beda2nya?? jd yg acara di iklan itu pk jurus yg mana?



Pk jurus harimau menerkam elang
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan aja
« Reply #36 on: 14 August 2014, 05:21:37 PM »
Tertarik dengan judul thread "pertanyaan aja"....ya saya hanya "sekedar jawab aja"

Bila ingin melakukan kebajikan baik, itu untuk diri sendiri atau untuk almarhum ortu atau almarhum leluhur, ya jangan menanyakan jurus2 apa, anda tidak perlu ditempat itu bila tidak suka, bisa dilakukan ditempat lain, namun tidak ada salahnya anda ingin ikut dalam acara patidana ditempat itu dengan hati yang tulus, percuma saja kebajikan yang anda lakukan bila tidak tulus walau ditempat lain sekaipun.
I'm an ordinary human only

Offline Meruem

  • Teman
  • **
  • Posts: 88
  • Reputasi: -4
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan aja
« Reply #37 on: 15 August 2014, 12:24:23 PM »
Tertarik dengan judul thread "pertanyaan aja"....ya saya hanya "sekedar jawab aja"

Bila ingin melakukan kebajikan baik, itu untuk diri sendiri atau untuk almarhum ortu atau almarhum leluhur, ya jangan menanyakan jurus2 apa, anda tidak perlu ditempat itu bila tidak suka, bisa dilakukan ditempat lain, namun tidak ada salahnya anda ingin ikut dalam acara patidana ditempat itu dengan hati yang tulus, percuma saja kebajikan yang anda lakukan bila tidak tulus walau ditempat lain sekaipun.
???
yg sy tanya acara di iklan itu rujukannya yg mana, sy ga tanya ttg suka ato ikhlas. ndak konek ah...


Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Pertanyaan aja
« Reply #38 on: 23 August 2014, 05:06:37 AM »
apa defenisi berhala ? :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Meruem

  • Teman
  • **
  • Posts: 88
  • Reputasi: -4
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan aja
« Reply #39 on: 23 August 2014, 09:29:16 AM »
apa defenisi berhala ? :P
apa ya... mgkn benda yg dibikin utk disembah ato dianggep sakral.

tp reputasi jd -1 ga asik nih...  :'(  ga bs kasi penjelasan maenny brp

Offline suwarto8116f

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 202
  • Reputasi: 3
  • kilesa sebab akibat.
Re: Pertanyaan aja
« Reply #40 on: 27 August 2014, 09:33:57 PM »

Offline wijananda

  • Teman
  • **
  • Posts: 95
  • Reputasi: -10
  • brahmajala. sutra
Re: Pertanyaan aja
« Reply #41 on: 28 August 2014, 07:21:36 PM »
Uhuk uhuk uhuk.
Cah ayu kakeknya masih idup dan waras.
Berhala dalam agama buddha tidak disembah seperti agama lain. Dalam agama baall oleh kaum anti hadis dan kitabnya dianggap berhala karena bermusuhan

Kita kan tidak bermusuhan
Dinegara pancasila agama mengajarkan keseimbangan rohani dan materi.
Kenapa bertanya seperti ini.
Apa meragukan pancasila
Di negara yg majemuk ini.
Jangan begitu ya bertanya nya

Offline wijananda

  • Teman
  • **
  • Posts: 95
  • Reputasi: -10
  • brahmajala. sutra
Re: Pertanyaan aja
« Reply #42 on: 28 August 2014, 07:26:33 PM »
Tanya kakek dulu dong jika membuat pertanyaan.
Kakek pasti bantu.
U moderator jangan lupa
Naikin peringkatnya ya.
Sy sudah mau tolong dia.

Offline wijananda

  • Teman
  • **
  • Posts: 95
  • Reputasi: -10
  • brahmajala. sutra
Re: Pertanyaan aja
« Reply #43 on: 28 August 2014, 07:53:41 PM »
Sasika sampai hati anda komentar spt itu.
Dijaman dulu nak laki wanita semuanya
Mengangkat pedang jika vihara diganggu.
Apalagi patung buddha dihina.
Perang nak jika hal itu terjadi.

sekarang krn minor mungkin diam saja.
tetap dalam hati sy tidak bisa terima.


Offline Meruem

  • Teman
  • **
  • Posts: 88
  • Reputasi: -4
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan aja
« Reply #44 on: 29 August 2014, 10:01:05 AM »
kakek bau tanah ga usah komen ya... mangkin komen mangkin bikin ga ngerti..