share dikit :
saya dan istri beda umur 3 tahun.
awal pacaran banyak tantangannya, dari keluarga tentunya.
tapi kami saling cinta, dan cocok, dan merasa saling membutuhkan satu sama lain.
jadinya tantangan apapun tidak bisa menghentikan kami.
singkat cerita : nikah, sekarang punya anak cewek, cantik dan lucu.
hmmmm...
jujur juga, kami juga sering cekcok, kadang masalah sepele, tapi sampe hari ini baik2 aja tuh. asal tiap kali tensi naik harus ditanggapi dengan bijaksana.
so pada kasus diatas, saran saya :
jika A memang suka sama B, si A harus tau dengan pasti perasaan B
karena walau sepertinya bersifat menolak, namun pada beberapa kasus ternyata menunjukkan perhatian pada A
so harus dipastikan kejujuran B
jika ternyata suka sama suka
jangan percaya 369, menurut saya itu hanya sekedar mitos.
kalau suka sama suka dan yakin bisa membangun komitmen hidup bersama, jangan takut apapun. langgar aja semua pandangan kuno 369, yakin kan orang tua anda (B)
tapi klo memang B tidak punya perasaan apa2 pada A, ya lain cerita lah.
sebaiknya berteman saja, jalin persahabatan. tidak rugi toh???
share lagi :
papa saya marga
Tsiaumama marga
Limmenurut cerita kuno turun temurun,
Tsiau dan
Lim pada jaman dulunya terikat permusuhan abadi, sehingga mengikrarkan bahwa keturunannya tidak boleh menikah satu sama lainnya.
ceritanya gini :
Lim seorang hartawan kaya raya
Tsiau seorang pejabat tinggi
suatu ketika Tsiau yang berhobi berburu, membawa para pengawalnya ke hutan untuk berburu Rusa.
insiden terjadi, panah yang dilepas Tsiau justru tidak sengaja mengenai anak Lim (Lim Junior) yang berakibat koitnya Lim junior.
bisa dibayangkan hebohnya peristiwa ini, ingat kedua keluarga adalah sangat berpengaruh di daerahnya.
menurut cerita, banyak jatuh korban di kedua belah pihak setelah insiden matinya Lim Junior karena Lim menuntut balas, Tsiau juga gak mau kalah dan melawan.
singkat cerita, akhirnya seorang pejabat yang lebih tinggi mencoba melerai dan menjadi juru damai.
entah bagaimana walau akhirnya berdamai, namun dendam ini masih belum selesai.
korban yang jatuh di kedua keluarga menyisakan dendam turun temurun, sampai muncul suatu ikrar bahwa keturunan kedua keluarga ini tidak boleh saling menikah.
nah waktu papa dan mama menjalin hubungan, juga terhalang masalah dendam turun temurun ini. walau pada jaman sekarang sudah tidak dipedulikan oleh keturunannya ato malah sudah dilupakan bahkan keturunannya tidak tau lagi cerita diatas. tapi beberapa Locianpwe yang masih tau cerita tersebut menasehati agar papa dan mama tidak menjalin hubungan. nah papa saya cukup keren waktu menanggapinya, dia bilang "biarlah dendam masa lalu kami hapus sekarang dengan membina keluarga yang bahagia antar Tsiau dan Lim"
trus Locianpwenya bilang lagi "tapi itu bisa dianggap durhaka lhooo" papa saya bilang lagi "masa leluhur kami tidak ingin anak cucunya bahagia?"
cerita Tsiau dan Lim pernah dipilemkan juga, sepupu saya pernah nonton. klo gak salah awal tahun 90an pilemnya.
sekali lagi, jangan pedulikan Mitos 369, chiong shio ato lainnya. jika suka sama suka, cocok, dan bisa bangun berkomitmen berdua. tunggu apa lagi?
yang pacaran dan nikah kan A dan B bukan orang tuanya.