//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: 3 x 8 = 23  (Read 96156 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
3 x 8 = 23
« on: 11 March 2011, 07:39:38 PM »
Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.

Pembeli berteriak: “3×8 = 23, kenapa kamu bilang 24?
“Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 3×8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi”.
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: “Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan”.
Yan Hui: “Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?”
Pembeli kain: “Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?”
Yan Hui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu”. Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius.

Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: “3×8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia.” Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yan
Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya..

Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasehat : “Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan
membunuh.” Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu.

Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut
malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan
seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.

Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: “Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?” Confusius berkata: “Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon.. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh”.
Yan Hui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum.”

Confusius bilang: “Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3×8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?”
Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : “Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu.” Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.

Cerita ini mengingatkan kita: Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya. Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah
kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya.
Janganlah gara2 bertaruh mati2an untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat. Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.

Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat kita kasih sample barang lagi, kita akan mengerti)
Bersikeras melawan boss. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat penilaian bonus akhir tahun, kita akan mengerti)
Bersikeras melawan suami. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (suami tidak betah di rumah)
Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Bisa-bisa kita kehilangan seorang teman).

source: www.kisahinspiratif.com
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #1 on: 27 January 2012, 12:52:00 PM »
cerita ini mungkin memberi pelajaran bagi yan hui, tapi apakah confusius memikirkan si pembeli kain juga? ;D pelajaran apa yang didapat oleh si pembeli kain? ;D apakah dia akan terus mempertahankan egonya? ;D atau ada kelanjutan cerita yang membuat si pembeli kain menjadi sadar juga? ;D

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #2 on: 27 January 2012, 02:53:59 PM »
guru yg baik, tidak berbohong...

di math, 8x3=24

gak ada jawaban lain...

gak usah muter2...
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #3 on: 27 January 2012, 03:06:01 PM »
setuju... 8x4=32
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #4 on: 27 January 2012, 07:35:21 PM »
cerita ini mungkin memberi pelajaran bagi yan hui, tapi apakah confusius memikirkan si pembeli kain juga? ;D pelajaran apa yang didapat oleh si pembeli kain? ;D apakah dia akan terus mempertahankan egonya? ;D atau ada kelanjutan cerita yang membuat si pembeli kain menjadi sadar juga? ;D
yang jelas pada saat itu si pembeli tidak mati konyol. :)

guru yg baik, tidak berbohong...

di math, 8x3=24

gak ada jawaban lain...

gak usah muter2...

cerita ini bukan masalah matematika, bukan masalah benar atau salah, tapi lebih ke perikemanusiaan. :)


setuju... 8x4=32
:))
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #5 on: 27 January 2012, 08:00:55 PM »
yang jelas pada saat itu si pembeli tidak mati konyol. :)
cerita ini bukan masalah matematika, bukan masalah benar atau salah, tapi lebih ke perikemanusiaan. :)

 :))

apa yg anda lakukan bisa sebagai guru ?

1. bila mereka menghadap, jawaban akan diberikan bila
    tidak ada saling melukain dan membunuh.
2. cukup mudah buat kain 8 meter x 3 buah
3. buat kain 1 meter
4. letakan tiga buah kain yg 8 meter x 3 buah
5. ukur dan catatlah dgn kain 1 meter tsb... maka hasil akan ketemu 24 meter
6. janganlah sekali-kali membohong dgn alasan apapun...
7. solusi masih banyak koq...

dalam hal ini gw merasa COnfusius sama sekali tidka bijaksana...

bisa juga minta pedang mereka disimpan dulu...
baru biarkan mereka adu jodos...hehehehee...

 _/\_ :x
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #6 on: 27 January 2012, 08:06:41 PM »
setiap orang punya pemikiran berbeda. :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #7 on: 27 January 2012, 09:10:34 PM »
setiap orang punya pemikiran berbeda. :)

kalau sis aja baca lebih teliti...

Confusius pernah dikalahkan oleh anak kecil...

(pernah diposting di DC... tapi gak tau dimana udah)
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Lu Dongbin

  • Sebelumnya: lu tong pin
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: -1
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #8 on: 27 January 2012, 10:01:46 PM »
kalau sis aja baca lebih teliti...

Confusius pernah dikalahkan oleh anak kecil...

(pernah diposting di DC... tapi gak tau dimana udah)

kong zi juga bsa meramal loh, kkwkwwk

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #9 on: 28 January 2012, 07:21:12 AM »
kalau sis aja baca lebih teliti...

Confusius pernah dikalahkan oleh anak kecil...

(pernah diposting di DC... tapi gak tau dimana udah)
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5086.msg84472
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #10 on: 28 January 2012, 09:11:51 AM »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #11 on: 28 January 2012, 09:49:37 AM »
 [at]  Hema

Hanya membandingkan saja. Walaupun suatu perkataan menyenangkan, tapi bukan kebenaran, tidak akan dikatakan oleh Tathagata.

Dalam kisah ini, Confucius memang menyelamatkan nyawa si bodoh, tapi ia jelas 'memerkosa' hak jabatan si Yan Hui. Ini adalah tindakan yang tidak adil. Kita boleh menyelamatkan orang lain dengan usaha kita, atau bahkan mengorbankan diri kita, namun kita tidak berhak mengorbankan orang lain untuk menyelamatkan orang lain lagi.

Spoiler: ShowHide
Waktu Dhammasakaccha di Siripada, pernah keluar topik tentang penjaga rel yang melihat kereta akan menabrak 10 orang dan dia punya pilihan untuk mengubah jalur kereta sehingga hanya menabrak 1 orang. Saya katakan bahwa 1 orang itu memang punya hak hidup, jadi tidak pantas kita mengorbankan dia karena kesalahan (tempat) 10 orang lain.


Sementara untuk kisah2 berikutnya (petir & hampir bunuh orang) sebetulnya adalah kasus yang berbeda sama sekali untuk 'menggiring opini' bahwa Confucius ini bijak & 'mahatahu' sehingga tindakannya tidak mungkin keliru, pasti untuk kebaikan semua orang.


Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #12 on: 28 January 2012, 09:53:30 AM »
[at]  Hema

Hanya membandingkan saja. Walaupun suatu perkataan menyenangkan, tapi bukan kebenaran, tidak akan dikatakan oleh Tathagata.

Dalam kisah ini, Confucius memang menyelamatkan nyawa si bodoh, tapi ia jelas 'memerkosa' hak jabatan si Yan Hui. Ini adalah tindakan yang tidak adil. Kita boleh menyelamatkan orang lain dengan usaha kita, atau bahkan mengorbankan diri kita, namun kita tidak berhak mengorbankan orang lain untuk menyelamatkan orang lain lagi.

Spoiler: ShowHide
Waktu Dhammasakaccha di Siripada, pernah keluar topik tentang penjaga rel yang melihat kereta akan menabrak 10 orang dan dia punya pilihan untuk mengubah jalur kereta sehingga hanya menabrak 1 orang. Saya katakan bahwa 1 orang itu memang punya hak hidup, jadi tidak pantas kita mengorbankan dia karena kesalahan (tempat) 10 orang lain.


Sementara untuk kisah2 berikutnya (petir & hampir bunuh orang) sebetulnya adalah kasus yang berbeda sama sekali untuk 'menggiring opini' bahwa Confucius ini bijak & 'mahatahu' sehingga tindakannya tidak mungkin keliru, pasti untuk kebaikan semua orang.

dalam hal ini gw katakan confucius tidak bijak!
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #13 on: 28 January 2012, 09:56:47 AM »
dalam hal ini gw katakan confucius tidak bijak!
Kalau menurut saya, bukan 'tidak' bijak sih, tapi 'kurang'. Nah, kalau Yan Hui-nya juga kepala batu, bertaruh dengan kepalanya juga, baru jadi tantangan yang sebenarnya. ;D

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #14 on: 28 January 2012, 03:42:41 PM »
dalam hal ini gw katakan confucius tidak bijak!

example please , jika anda bijak tolong jabarkan lebih lanjut jika ada hal seperti itu :)
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #15 on: 28 January 2012, 05:46:15 PM »
[at]  Hema

Hanya membandingkan saja. Walaupun suatu perkataan menyenangkan, tapi bukan kebenaran, tidak akan dikatakan oleh Tathagata.

Dalam kisah ini, Confucius memang menyelamatkan nyawa si bodoh, tapi ia jelas 'memerkosa' hak jabatan si Yan Hui. Ini adalah tindakan yang tidak adil. Kita boleh menyelamatkan orang lain dengan usaha kita, atau bahkan mengorbankan diri kita, namun kita tidak berhak mengorbankan orang lain untuk menyelamatkan orang lain lagi.

Spoiler: ShowHide
Waktu Dhammasakaccha di Siripada, pernah keluar topik tentang penjaga rel yang melihat kereta akan menabrak 10 orang dan dia punya pilihan untuk mengubah jalur kereta sehingga hanya menabrak 1 orang. Saya katakan bahwa 1 orang itu memang punya hak hidup, jadi tidak pantas kita mengorbankan dia karena kesalahan (tempat) 10 orang lain.


Sementara untuk kisah2 berikutnya (petir & hampir bunuh orang) sebetulnya adalah kasus yang berbeda sama sekali untuk 'menggiring opini' bahwa Confucius ini bijak & 'mahatahu' sehingga tindakannya tidak mungkin keliru, pasti untuk kebaikan semua orang.
Confucius jelas tidak ada apa2nya dibandingkan Tathagata. ;D
dalam kasus kereta api diatas, apakah lebih baik membiarkan saja keretanya menabrak 10 orang yang salah tempat, om kainyn?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #16 on: 28 January 2012, 09:31:50 PM »
example please , jika anda bijak tolong jabarkan lebih lanjut jika ada hal seperti itu :)

maka kedua kepala batu pun menghadap,

syaratnya udah tentu hrs lucutin senjata sebelum mendptkan jawaban..
dan mereka diadu tinju2an..serta diberi pelajaran..............
dan kakinya diikat dgn ranti besi... supaya gak kemana-mana...

8x3 dpt dibuktikan....
dgn mereka merasakan tinju2an bisa sakit lhooo
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #17 on: 28 January 2012, 10:22:52 PM »
maka kedua kepala batu pun menghadap,

syaratnya udah tentu hrs lucutin senjata sebelum mendptkan jawaban..
dan mereka diadu tinju2an..serta diberi pelajaran..............
dan kakinya diikat dgn ranti besi... supaya gak kemana-mana...

8x3 dpt dibuktikan....
dgn mereka merasakan tinju2an bisa sakit lhooo
loh, malah jadi tinju2an.. ???
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #18 on: 29 January 2012, 09:41:14 AM »
Confucius jelas tidak ada apa2nya dibandingkan Tathagata. ;D
yang ini perlu disensor nih cc... ;D ;D ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #19 on: 29 January 2012, 08:31:29 PM »
yang ini perlu disensor nih cc... ;D ;D ;D
tapi memang benar begitu kan. :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #20 on: 29 January 2012, 10:25:18 PM »
tapi memang benar begitu kan. :)
kalau menurut kita emang benar begitu..
tapi kalau menurut penganut kong hu cu, ya beda lagi dong cc..   :)
nanti kalau kebetulan ada umat tetangga yang baca kan bisa mengundang masalah.. ;D ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #21 on: 30 January 2012, 09:28:17 AM »
Confucius jelas tidak ada apa2nya dibandingkan Tathagata. ;D
dalam kasus kereta api diatas, apakah lebih baik membiarkan saja keretanya menabrak 10 orang yang salah tempat, om kainyn?
Untuk yang itu, saya bilang kita boleh mengusahakan apapun untuk menyelamatkan 10 orang yang salah tempat, bahkan kalau perlu, mengorbankan diri pun silahkan. Tapi dalam prosesnya, tidak boleh mengorbankan orang lain yang tidak bersalah.

Jika sudah dilakukan usaha penyelamatan namun 10 orang tetap mati, maka perbuatan baik (usaha menyelamatkan) telah terjadi, walaupun tidak berhasil mengurangi/menghilangakan buah kamma buruk 10 orang itu (yang tetap mati). Jika kita mengorbankan yang 1 itu, maka itu adalah pembunuhan.


Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #22 on: 30 January 2012, 03:07:49 PM »
Untuk yang itu, saya bilang kita boleh mengusahakan apapun untuk menyelamatkan 10 orang yang salah tempat, bahkan kalau perlu, mengorbankan diri pun silahkan. Tapi dalam prosesnya, tidak boleh mengorbankan orang lain yang tidak bersalah.

Jika sudah dilakukan usaha penyelamatan namun 10 orang tetap mati, maka perbuatan baik (usaha menyelamatkan) telah terjadi, walaupun tidak berhasil mengurangi/menghilangakan buah kamma buruk 10 orang itu (yang tetap mati). Jika kita mengorbankan yang 1 itu, maka itu adalah pembunuhan.

setuju sama ini

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #23 on: 30 January 2012, 04:13:25 PM »
maka kedua kepala batu pun menghadap,

syaratnya udah tentu hrs lucutin senjata sebelum mendptkan jawaban..
dan mereka diadu tinju2an..serta diberi pelajaran..............
dan kakinya diikat dgn ranti besi... supaya gak kemana-mana...

8x3 dpt dibuktikan....
dgn mereka merasakan tinju2an bisa sakit lhooo

apakah tindakan bijaksana menyuruh mereka berkelahi?  ???


kenapa tidak di beri jawaban yg sebenarnya saja sambil memberi masukan serta penjelasan dan menjadi penengah agar muridnya tidak memenggal kepala orang tersebut, dan si murid pastinya tidak akan emosi atau melakukan pembunuhan
« Last Edit: 30 January 2012, 04:16:18 PM by wang ai lie »
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #24 on: 30 January 2012, 06:29:32 PM »
Untuk yang itu, saya bilang kita boleh mengusahakan apapun untuk menyelamatkan 10 orang yang salah tempat, bahkan kalau perlu, mengorbankan diri pun silahkan. Tapi dalam prosesnya, tidak boleh mengorbankan orang lain yang tidak bersalah.

Jika sudah dilakukan usaha penyelamatan namun 10 orang tetap mati, maka perbuatan baik (usaha menyelamatkan) telah terjadi, walaupun tidak berhasil mengurangi/menghilangakan buah kamma buruk 10 orang itu (yang tetap mati). Jika kita mengorbankan yang 1 itu, maka itu adalah pembunuhan.
tanya lagi ya om kainyn ;D
seandainya om kainyn ada diposisi si penjaga rel, apa yang akan om kainyn lakukan?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #25 on: 31 January 2012, 09:01:29 AM »
tanya lagi ya om kainyn ;D
seandainya om kainyn ada diposisi si penjaga rel, apa yang akan om kainyn lakukan?
Mengusahakan agar 10 orang bodoh itu tahu selekasnya bahwa di ada di tempat yang salah.

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #26 on: 31 January 2012, 09:36:11 AM »
Untuk yang itu, saya bilang kita boleh mengusahakan apapun untuk menyelamatkan 10 orang yang salah tempat, bahkan kalau perlu, mengorbankan diri pun silahkan. Tapi dalam prosesnya, tidak boleh mengorbankan orang lain yang tidak bersalah.

Jika sudah dilakukan usaha penyelamatan namun 10 orang tetap mati, maka perbuatan baik (usaha menyelamatkan) telah terjadi, walaupun tidak berhasil mengurangi/menghilangakan buah kamma buruk 10 orang itu (yang tetap mati). Jika kita mengorbankan yang 1 itu, maka itu adalah pembunuhan.

apakah usaha menyelamatkan 10 orang itu gak berbuah baik sehingga dapat menutupi kamma buruk dari pembunuhan?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #27 on: 31 January 2012, 10:57:08 AM »
apakah usaha menyelamatkan 10 orang itu gak berbuah baik sehingga dapat menutupi kamma buruk dari pembunuhan?
Daripada tamak akan karma baik, lebih baik menghentikan semua jenis kejahatan, termasuk membunuh. Tidak dapat karma baik tidak akan membuat kita celaka, namun membunuh akan membuat kita celaka.

Saya kasih contoh ekstrem lagi, 100 (jangan 10) orang sedang mabuk-mabukan jadi berjalan di rel yang salah. Di antara mereka habis mencuri dan menipu untuk mendapat uang, lalu sebagian lagi sambil mabuk juga berpesta seks.

Di rel lain, ada seorang Arahat yang mengetahui rel tersebut tidak ada keretanya, lalu sedang meditasi jalan mondar-mandir dengan penuh kesadaran. Lalu ada kereta yang akan melintas, Sis Terwelu jadi tukang jaga relnya. Dengan 'matematika karma', membunuh 1 orang, bisakah lepas dari akibat buruknya karena telah menyelamatkan 100 orang?

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #28 on: 31 January 2012, 11:03:34 AM »
Daripada tamak akan karma baik, lebih baik menghentikan semua jenis kejahatan, termasuk membunuh. Tidak dapat karma baik tidak akan membuat kita celaka, namun membunuh akan membuat kita celaka.

Saya kasih contoh ekstrem lagi, 100 (jangan 10) orang sedang mabuk-mabukan jadi berjalan di rel yang salah. Di antara mereka habis mencuri dan menipu untuk mendapat uang, lalu sebagian lagi sambil mabuk juga berpesta seks.

Di rel lain, ada seorang Arahat yang mengetahui rel tersebut tidak ada keretanya, lalu sedang meditasi jalan mondar-mandir dengan penuh kesadaran. Lalu ada kereta yang akan melintas, Sis Terwelu jadi tukang jaga relnya. Dengan 'matematika karma', membunuh 1 orang, bisakah lepas dari akibat buruknya karena telah menyelamatkan 100 orang?

bkn objek itu netral ya kk?  :P kt kan ga kenal sama org itu.. gmn kalo atasan yg menyuruh ganti rel? apakah ttp mengorbankan 10 org demi 1 org kk?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #29 on: 31 January 2012, 11:12:33 AM »
bkn objek itu netral ya kk?  :P kt kan ga kenal sama org itu.. gmn kalo atasan yg menyuruh ganti rel? apakah ttp mengorbankan 10 org demi 1 org kk?
Objek itu netral, tapi setiap objek memang berbeda. Misalnya Sis Terwelu pegang ember dan setrika panas, walaupun objeknya netral, kalau dipegang hasilnya beda.

Begitu juga objek dari kamma, walaupun niatnya sama, jika dilakukan terhadap orang yang memiliki moralitas tinggi, perbuatan baik maupun buruk, menghasilkan lebih banyak. Menurut teori kamma begitu.

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #30 on: 31 January 2012, 11:26:28 AM »
Objek itu netral, tapi setiap objek memang berbeda. Misalnya Sis Terwelu pegang ember dan setrika panas, walaupun objeknya netral, kalau dipegang hasilnya beda.

Begitu juga objek dari kamma, walaupun niatnya sama, jika dilakukan terhadap orang yang memiliki moralitas tinggi, perbuatan baik maupun buruk, menghasilkan lebih banyak. Menurut teori kamma begitu.

menurutku penjaga rel tugasnya memastikan kereta api dapat lewat dengan selamat, kalau 1 org itu kenapa di atas rel, n kl dgr suara kereta api mgkn aja dgn refleks bs menghindar, jd mgkn semuanya bs selamat....menurut kk?

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #31 on: 31 January 2012, 11:32:44 AM »
Mungkin ini pertanyaan yang timbul dari cerita dibawah ini,

PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Sekelompok anak kecil sedang bermain di dekat dua jalur kereta api. Jalur yang pertama adalah jalur aktif (masih sering dilewati KA), sementara jalur kedua sudah tidak aktif. Hanya seorang anak yang bermain di jalur yang tidak aktif (tidak pernah lagi dilewati KA), sementara lainnya bermain di jalur KA yang masih aktif.

Tiba-tiba terlihat ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan tinggi. Kebetulan Anda berada di depan panel persimpangan yang mengatur arah KA tersebut. Apakah Anda akan memindahkan arah KA tersebut ke jalur yang sudah tidak aktif dan menyelamatkan sebagian besar anak kecil yang sedang bermain??? Namun hal ini berarti Anda mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yang tidak aktif. Atau Anda akan membiarkan kereta tersebut tetap berada di jalur yang seharusnya?

Mari berhenti sejenak dan berpikir keputusan apa yang sebaiknya kita ambil??? lihat ke bawah ini....
Sebagian besar orang akan memilih untuk memindahkan arah kereta dan hanya mengorbankan jiwa seorang anak. Anda mungkin memiliki pilihan yang sama karena dengan menyelamatkan sebagian besar anak dan hanya kehilangan seorang anak adalah sebuah keputusan yang rasional dan dapat disyahkan baik secara moral maupun emosional.

Namun sadarkah Anda bahwa anak yang memilih untuk bermain di jalur KA yang sudah tidak aktif, berada di pihak yang benar karena telah memilih untuk bermain di tempat yang aman? Disamping itu, dia harus dikorbankan justru karena kecerobohan teman-temannya yang bermain di tempat berbahaya.

Dilema semacam ini terjadi di sekitar kita setiap hari. Di kantor, di masyarakat, di dunia politik dan terutama dalam kehidupan demokrasi, pihak minoritas harus dikorbankan demi kepentingan mayoritas. Tidak peduli betapa bodoh dan cerobohnya pihak mayoritas tersebut.

Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak bermain bersama teman-temannya di jalur KA yang berbahaya telah dikesampingkan. Dan bahkan mungkin tidak kita tidak akan menyesalkan kejadian tersebut.

Seorang teman yang men-forward cerita ini berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah arah laju kereta karena dia percaya anak-anak yang bermain di jalur KA yang masih aktif sangat sadar bahwa jalur tersebut masih aktif. Akibatnya mereka akan segera lari ketika mendengar suara kereta mendekat.

Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka seorang anak yang sedang bermain di jalur tersebut pasti akan tewas karena dia tidak pernah berpikir bahwa kereta akan menuju jalur tersebut.

Disamping itu, alasan sebuah jalur KA dinonaktifkan kemungkinan karena jalur tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka kita telah membahayakan nyawa seluruh penumpang di dalam kereta. Dan mungkin langkah yang telah ditempuh untuk menyelamatkan sekumpulan anak dengan mengorbankan seorang anak, akan mengorbankan lagi ratusan nyawa penumpang di kereta tersebut.

Kita harus sadar bahwa HIDUP penuh dengan keputusan sulit yang harus dibuat. Dan mungkin kita tidak akan menyadari bahwa sebuah keputusan yang cepat tidak selalu menjadi keputusan yang benar.

"Ingatlah bahwa sesuatu yang benar tidak selalu populer.........dan sesuatu yang populer tidak selalu benar".

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #32 on: 31 January 2012, 11:33:18 AM »
menurutku penjaga rel tugasnya memastikan kereta api dapat lewat dengan selamat, kalau 1 org itu kenapa di atas rel, n kl dgr suara kereta api mgkn aja dgn refleks bs menghindar, jd mgkn semuanya bs selamat....menurut kk?
Itu spekulasi. Tapi intinya kalau memang yakin bisa menyelamatkan semuanya, lakukanlah. Tapi kalau menurutku, jangan mengorbankan satupun orang yang tidak bersalah demi menyelamatkan banyak orang yang memang bersalah.

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #33 on: 31 January 2012, 11:37:35 AM »
Itu spekulasi. Tapi intinya kalau memang yakin bisa menyelamatkan semuanya, lakukanlah. Tapi kalau menurutku, jangan mengorbankan satupun orang yang tidak bersalah demi menyelamatkan banyak orang yang memang bersalah.

Tp dari cerita kk kayanya hrsnya jangan mengorbankan banyak orang yang tidak bersalah demi satu orang yang salah (main di atas rel?)  :P  ;D

Offline kakao

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.197
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
  • life is never sure, but die is certain
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #34 on: 31 January 2012, 11:38:30 AM »
intinya jangan maen di rel kereta api, udah bahaya masih aja maen di rel, maen tuh di Mall, di waterboom, pasar ikan
celaka resiko sendiri, karma milik sendiri, mati pun milik sendiri, kan ada salah satu sutta mengatakan kita berhubungan, hidup sesuai karma sendiri,..makanya belajar abhidhama ;D
nanti akan tau kenapa begini, kenapa begitu ;D
sekali lagi intinya jangan pernah membiarkan anak2 maen di rel kereta api (titik) 8)
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[img]

Offline Yani Puk

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.208
  • Reputasi: 37
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #35 on: 31 January 2012, 11:50:14 AM »
Susah amat sih kyk begini. Jawabnya panjang kali lebar

Utk rel kereta: udah nasib satu orang itu mati karena karma buruk dia sudah berbuah
Utk confusius: tuh pembeli belum waktunya buat mati jadi dibelain sama confusius :))

Case CLOSED!

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #36 on: 31 January 2012, 01:55:18 PM »
Tp dari cerita kk kayanya hrsnya jangan mengorbankan banyak orang yang tidak bersalah demi satu orang yang salah (main di atas rel?)  :P  ;D
Cerita saya yang mana? Di cerita saya ada 100 orang yang main di rel yang salah, dan ada 1 orang yang main di rel yang benar. Dari cerita saya, sebaiknya tidak mengorbankan 1 yang benar, walaupun hanya satu, karena adalah haknya dia untuk hidup. Sedangkan 100 itu, walaupun banyak, jikapun tertabrak adalah karena kesalahannya sendiri. Kita boleh mengusahakannya, tapi tidak dengan mengorbankan yang tidak bersalah.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #37 on: 31 January 2012, 03:02:30 PM »
apakah tindakan bijaksana menyuruh mereka berkelahi?  ???


kenapa tidak di beri jawaban yg sebenarnya saja sambil memberi masukan serta penjelasan dan menjadi penengah agar muridnya tidak memenggal kepala orang tersebut, dan si murid pastinya tidak akan emosi atau melakukan pembunuhan

utk murid2 SMA yg suka berkelahi, sebaiknya disediakan ring tinju dgn perlengkapan ya aman...

dari pada berpedangan  :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #38 on: 31 January 2012, 03:03:07 PM »


Hanya membandingkan saja. Walaupun suatu perkataan menyenangkan, tapi bukan kebenaran, tidak akan dikatakan oleh Tathagata.
Tahtagata hanya mengatakan hal yang bermanfaat untuk mendorong menuju pencerahan. Dan menyampaikan dengan cara yang sesuai dengan tingkat batin dan kecenderungan si pendengar.

Quote
Dalam kisah ini, Confucius memang menyelamatkan nyawa si bodoh, tapi ia jelas 'memerkosa' hak jabatan si Yan Hui. Ini adalah tindakan yang tidak adil. Kita boleh menyelamatkan orang lain dengan usaha kita, atau bahkan mengorbankan diri kita, namun kita tidak berhak mengorbankan orang lain untuk menyelamatkan orang lain lagi.

Confucius sudah mengenali sifat dan pola pikir Yan Hui. Menurut saya jabatan itu tidak terlalu penting bagi Yan Hui, karena Yan Hui tipe orang yang suka belajar dan orang baik jadi menurut saya kekecewaan-nya terbesar karena melihat guru-nya tiba-tiba menjadi orang bodoh.

Jika Yan Hui punya pola pikir panjang maka dia akan bertanya pada guru-nya,"Kenapa jawabannya begitu?"
Tapi tidak terjadi seperti itu karena Yan Hui tipe orang yang emosi dulu baru pikir kemudian.


Quote
Sementara untuk kisah2 berikutnya (petir & hampir bunuh orang) sebetulnya adalah kasus yang berbeda sama sekali untuk 'menggiring opini' bahwa Confucius ini bijak & 'mahatahu' sehingga tindakannya tidak mungkin keliru, pasti untuk kebaikan semua orang.



Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: “Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?” Confusius berkata: “Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon.. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh”.
Yan Hui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum.”

Menurut saya sih bukan menggiring opini tapi memang suatu perkiraan yang mungkin terjadi. Yang menunjukkan confusius mengenal gejala alam sama seperti mengenal muridnya.



PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #39 on: 31 January 2012, 04:24:07 PM »
Tahtagata hanya mengatakan hal yang bermanfaat untuk mendorong menuju pencerahan. Dan menyampaikan dengan cara yang sesuai dengan tingkat batin dan kecenderungan si pendengar.
Betul, dan tidak ada kebohongan yang bermanfaat bagi pengembangan bathin, maka Tathagata tidak pernah mengucapkan hal yang tidak benar.

Quote
Confucius sudah mengenali sifat dan pola pikir Yan Hui. Menurut saya jabatan itu tidak terlalu penting bagi Yan Hui, karena Yan Hui tipe orang yang suka belajar dan orang baik jadi menurut saya kekecewaan-nya terbesar karena melihat guru-nya tiba-tiba menjadi orang bodoh.
Bukan masalah penting atau tidak penting. Walaupun Yan Hui hanya kehilangan uang 1 sen, tetap itu bukan hal yang sepantasnya.

Quote
Jika Yan Hui punya pola pikir panjang maka dia akan bertanya pada guru-nya,"Kenapa jawabannya begitu?"
Tapi tidak terjadi seperti itu karena Yan Hui tipe orang yang emosi dulu baru pikir kemudian.
Siapa yang tidak emosi jika dipermalukan di depan umum sampai harus menyerahkan topi jabatan dan ditertawakan oleh orang bodoh?

Harusnya si guru yang mencari waktu untuk menjelaskan pada muridnya, karena dalam hal ini, si Yan Hui tidak salah. Saya sendiri kalau punya guru begitu, andaikata tidak emosi pun akan berpikir dia orang yang pikun dan akan saya tinggalkan.


Quote
Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: “Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?” Confusius berkata: “Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon.. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh”.
Yan Hui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum.”

Menurut saya sih bukan menggiring opini tapi memang suatu perkiraan yang mungkin terjadi. Yang menunjukkan confusius mengenal gejala alam sama seperti mengenal muridnya.
Mungkin ia memang mampu melihat hal seperti itu, namun kemampuannya tersebut adalah satu hal, sementara berkata yang tidak benar adalah hal lain.

Sekarang kalau mau kita analisa ceritanya:
Awalnya: si pembeli tolol mengatakan 3x8 =23
Kejadian terjadi.
Hasilnya: si tolol tetap pada pandangan tololnya (3x8=23), bahkan diangkat jadi pejabat.
Buat si Yan Hui: mendapat pelajaran bahwa demi tujuan yang dianggap mulia, kebenaran boleh diganti jadi kebohongan.

Kebenaran memang tidak selalu harus dipertahankan secara keras kepala (seperti halnya si Yan Hui berkeras 3x8=24, dalam cerita ini), namun bukan berarti kebenaran kemudian boleh dibelok-belokkan (seperti halnya Confucius menyatakan 3x8=23 adalah benar, dalam cerita ini).

PS: Selamat datang kembali, Sis Sriyeklina. :)

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #40 on: 31 January 2012, 05:17:28 PM »
Cerita saya yang mana? Di cerita saya ada 100 orang yang main di rel yang salah, dan ada 1 orang yang main di rel yang benar. Dari cerita saya, sebaiknya tidak mengorbankan 1 yang benar, walaupun hanya satu, karena adalah haknya dia untuk hidup. Sedangkan 100 itu, walaupun banyak, jikapun tertabrak adalah karena kesalahannya sendiri. Kita boleh mengusahakannya, tapi tidak dengan mengorbankan yang tidak bersalah.

ooo maap aku salah baca kk, kirain 10 orang itu penumpang kereta ternyata main di rel jg ya... :)) ^:)^ ^:)^ ^:)^

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #41 on: 31 January 2012, 05:39:04 PM »
ooo maap aku salah baca kk, kirain 10 orang itu penumpang kereta ternyata main di rel jg ya... :)) ^:)^ ^:)^ ^:)^
Iya, bukan penumpang, tapi yang lagi mabuk2an di rel. :)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #42 on: 31 January 2012, 06:00:15 PM »
Bukan masalah penting atau tidak penting. Walaupun Yan Hui hanya kehilangan uang 1 sen, tetap itu bukan hal yang sepantasnya.
Siapa yang tidak emosi jika dipermalukan di depan umum sampai harus menyerahkan topi jabatan dan ditertawakan oleh orang bodoh?
Saya kurang tahu juga tentang cerita ini?Apakah ini sebuah sejarah?Karena kalau dari jalan cerita diatas tidak dinyatakan di depan umum.

Quote
Mungkin ia memang mampu melihat hal seperti itu, namun kemampuannya tersebut adalah satu hal, sementara berkata yang tidak benar adalah hal lain.

Sekarang kalau mau kita analisa ceritanya:
Awalnya: si pembeli tolol mengatakan 3x8 =23
Kejadian terjadi.
Hasilnya: si tolol tetap pada pandangan tololnya (3x8=23), bahkan diangkat jadi pejabat.
Buat si Yan Hui: mendapat pelajaran bahwa demi tujuan yang dianggap mulia, kebenaran boleh diganti jadi kebohongan.

Kebenaran memang tidak selalu harus dipertahankan secara keras kepala (seperti halnya si Yan Hui berkeras 3x8=24, dalam cerita ini), namun bukan berarti kebenaran kemudian boleh dibelok-belokkan (seperti halnya Confucius menyatakan 3x8=23 adalah benar, dalam cerita ini).

Mungkin pertanyaan dan jawaban kreativitas. Sama seperti saya pernah ditanya ketika melamar kerja dulu. 4x6=24.
Sesuatu yang benar menurut saya benar tapi saya tidak lulus. Karena yang dicari bukan orang yang  menjawab seperti itu. Ada yang menjawab 4x6=2000.Malah itu yang diterima.

Alasannya 2000 karena jawaban itu yang didapat jika kita tanya ke tukang cuci foto  ;D
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #43 on: 31 January 2012, 06:25:59 PM »
yang jelas pada saat itu si pembeli tidak mati konyol. :)
cerita ini bukan masalah matematika, bukan masalah benar atau salah, tapi lebih ke perikemanusiaan. :)

 :))

memang tidak mati konyol di tanga yan hui ;D. tapi nantinya akan mati lebih konyol di tangan orang lain ;D.
nona hema pernah mendengar pepatah, 'kalo orang bodoh didukung terus kebodohannya, maka selanjutnya semuanya akan menjadi lebih bodoh lagi'? ;D pasti belom pernah kan? ;D karena itu pepatah made in bawel :)).

benar itu memang bukan masalah matematika, karena di pasar sering terjadi 4x5=16 karena dapet diskon 20% :)). tapi kalo orang memaksakan kehendak supaya dapet 16 bukannya 20 maka siap-siap aja terjadi seperti yang dialami pembeli durian di tangerang ;D. ditebas sama goloknya tukan duren :P.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #44 on: 31 January 2012, 06:39:49 PM »
Saya kurang tahu juga tentang cerita ini?Apakah ini sebuah sejarah?Karena kalau dari jalan cerita diatas tidak dinyatakan di depan umum.
Mungkin pertanyaan dan jawaban kreativitas. Sama seperti saya pernah ditanya ketika melamar kerja dulu. 4x6=24.
Sesuatu yang benar menurut saya benar tapi saya tidak lulus. Karena yang dicari bukan orang yang  menjawab seperti itu. Ada yang menjawab 4x6=2000.Malah itu yang diterima.

Alasannya 2000 karena jawaban itu yang didapat jika kita tanya ke tukang cuci foto  ;D

belajarlah menggunakan jenis barang dan unit yg mengikutinnya....

gula 100 derajat + air 100 derajat... apakah sama dengan 200 derajat ?

nah itu celcius atau fahrenheit atau kelvin... jadi derajat aja juga gak cukup jelas....

detail
detail

 ;D
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #45 on: 01 February 2012, 08:21:52 PM »
memang tidak mati konyol di tanga yan hui ;D. tapi nantinya akan mati lebih konyol di tangan orang lain ;D.
nona hema pernah mendengar pepatah, 'kalo orang bodoh didukung terus kebodohannya, maka selanjutnya semuanya akan menjadi lebih bodoh lagi'? ;D pasti belom pernah kan? ;D karena itu pepatah made in bawel :)).

benar itu memang bukan masalah matematika, karena di pasar sering terjadi 4x5=16 karena dapet diskon 20% :)). tapi kalo orang memaksakan kehendak supaya dapet 16 bukannya 20 maka siap-siap aja terjadi seperti yang dialami pembeli durian di tangerang ;D. ditebas sama goloknya tukan duren :P.
:hammer:


Mengusahakan agar 10 orang bodoh itu tahu selekasnya bahwa di ada di tempat yang salah.
bagaimana kalau misalnya kondisinya tidak mendukung bagi kita untuk memberi tahu, misalnya jarak yang terlalu jauh. om kainyn?
dari komen2 yang sebelumnya, sepertinya akan dijawab biarkan saja mereka yang menjadi korban karena kesalahannya sendiri. :)
tanya lagi yah, bagaimana kalo misalnya 10 orang yang lalai itu adalah anggota keluarga kita ataupun orang2 yang kita sayangi?
apakah akan tetap mengorbankan mereka om kainyn?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #46 on: 02 February 2012, 12:30:50 AM »
Daripada tamak akan karma baik, lebih baik menghentikan semua jenis kejahatan, termasuk membunuh. Tidak dapat karma baik tidak akan membuat kita celaka, namun membunuh akan membuat kita celaka.

Saya kasih contoh ekstrem lagi, 100 (jangan 10) orang sedang mabuk-mabukan jadi berjalan di rel yang salah. Di antara mereka habis mencuri dan menipu untuk mendapat uang, lalu sebagian lagi sambil mabuk juga berpesta seks.

Di rel lain, ada seorang Arahat yang mengetahui rel tersebut tidak ada keretanya, lalu sedang meditasi jalan mondar-mandir dengan penuh kesadaran. Lalu ada kereta yang akan melintas, Sis Terwelu jadi tukang jaga relnya. Dengan 'matematika karma', membunuh 1 orang, bisakah lepas dari akibat buruknya karena telah menyelamatkan 100 orang?
Bagaimana jika contohnya dirubah menjadi 100 orang adalah orang tuna netra di rel yang salah? Dan 1 orang penjahat di rel yang benar?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #47 on: 02 February 2012, 06:10:22 AM »
Bagaimana jika contohnya dirubah menjadi 100 orang adalah orang tuna netra di rel yang salah? Dan 1 orang penjahat di rel yang benar?

orang tuna netra malah pinter2...

dari getaran kereta di rel
dari bauan asap
dari suara

dia udah kabur duluan....

dan penjahat ya ngapain di rel tuhhh, gersang toh disana  :o
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Yani Puk

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.208
  • Reputasi: 37
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #48 on: 02 February 2012, 08:49:47 AM »
orang tuna netra malah pinter2...

dari getaran kereta di rel
dari bauan asap
dari suara

dia udah kabur duluan....

dan penjahat ya ngapain di rel tuhhh, gersang toh disana  :o
Penjahat di rel yg benar, mau nyopet, ngerampok, dll lah.. masa mejeng kyk foto model di rel yg benar (dlm arti dia naik kereta api). Klo orang baik di rel salah, ya salah dia kenapa di rel salah.. Itu artinya karma buruk dia udah berbuah..
Tidak selamanya orang baik itu panjang umur dan tidak selamanya orang jahat itu pendek umur
Apa yang sudah digariskan oleh karma masing2 maka akan berbuah sesuai waktunya jika orang tersebut tidak pupuk dengan karma baik dia selama hidup di dunia

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #49 on: 02 February 2012, 09:22:38 AM »
Saya kurang tahu juga tentang cerita ini?Apakah ini sebuah sejarah?Karena kalau dari jalan cerita diatas tidak dinyatakan di depan umum.
Sama, tidak tahu. Kalau menurut saya, sepertinya bukan sejarah.


Quote
Mungkin pertanyaan dan jawaban kreativitas. Sama seperti saya pernah ditanya ketika melamar kerja dulu. 4x6=24.
Sesuatu yang benar menurut saya benar tapi saya tidak lulus. Karena yang dicari bukan orang yang  menjawab seperti itu. Ada yang menjawab 4x6=2000.Malah itu yang diterima.

Alasannya 2000 karena jawaban itu yang didapat jika kita tanya ke tukang cuci foto  ;D
Ya, kalau saya mungkin akan menjawab sekitar 50.000.000, karena tanah kuburan sekarang memang mahal. ;D

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #50 on: 02 February 2012, 09:49:18 AM »
memang tidak mati konyol di tanga yan hui ;D. tapi nantinya akan mati lebih konyol di tangan orang lain ;D.
nona hema pernah mendengar pepatah, 'kalo orang bodoh didukung terus kebodohannya, maka selanjutnya semuanya akan menjadi lebih bodoh lagi'? ;D pasti belom pernah kan? ;D karena itu pepatah made in bawel :)).

benar itu memang bukan masalah matematika, karena di pasar sering terjadi 4x5=16 karena dapet diskon 20% :)). tapi kalo orang memaksakan kehendak supaya dapet 16 bukannya 20 maka siap-siap aja terjadi seperti yang dialami pembeli durian di tangerang ;D. ditebas sama goloknya tukan duren :P.
Di Rusia juga ada ungkapan: "Дурака́ учи́ть — то́лько по́ртить." (Mengajari orang bodoh hanyalah memanjakannya.) Jikapun dimodali 3x8=24, belum tentu seorang tolol menggunakannya dengan benar, apalagi jika dimodali keyakinan 3x8=23.

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #51 on: 02 February 2012, 09:59:19 AM »
Saya kurang tahu juga tentang cerita ini?Apakah ini sebuah sejarah?Karena kalau dari jalan cerita diatas tidak dinyatakan di depan umum.

susah dipastikan apakah itu sejarah yg benar2 terjadi
atau ajaran moral yg digambarkan melalui cerita

biasanya kitab2 kuno kumpulan ajaran moralitas Confusius
itu diajarkan di pelajaran Sastra Kuno
bukan di dalam pelajaran sejarah
salah satu kitab itu ada yg berisi percakapan Confusius dengan murid2nya
dan dikumpulkan menjadi 1 kitab yg utamanya ajaran moralitas

dari wikipedia
Because no texts are demonstrably authored by Confucius, and the ideas most closely associated with him were elaborated in writings that accumulated over the period between his death and the foundation of the first Chinese empire in 221 BC, many scholars are very cautious about attributing specific assertions to Confucius himself. His teachings may be found in the Analects of Confucius  (論語), a collection of aphorisms, which was compiled many years after his death. For nearly 2,000 years he was thought to be the editor or author of all the Five Classics (五經)[6][7]  such as the Classic of Rites (禮記) (editor), and the Spring and Autumn Annals (春秋) (author).
http://en.wikipedia.org/wiki/Confucius

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #52 on: 02 February 2012, 09:59:32 AM »
belajarlah menggunakan jenis barang dan unit yg mengikutinnya....

gula 100 derajat + air 100 derajat... apakah sama dengan 200 derajat ?

nah itu celcius atau fahrenheit atau kelvin... jadi derajat aja juga gak cukup jelas....

detail
detail

 ;D
Ini juga benar. Dengan detail, bisa dijawab dengan benar sesuai konteks. 1+1 kalau konteksnya Adam & Hawa juga jadi 6 milyar. Di tempat saya, 4x8x8=84.000, sedangkan 20x25=37.500.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #53 on: 02 February 2012, 10:06:16 AM »
:hammer:

bagaimana kalau misalnya kondisinya tidak mendukung bagi kita untuk memberi tahu, misalnya jarak yang terlalu jauh. om kainyn?
dari komen2 yang sebelumnya, sepertinya akan dijawab biarkan saja mereka yang menjadi korban karena kesalahannya sendiri. :)
Ya, tidak semua hal di dunia ini bisa kita ubah.


Quote
tanya lagi yah, bagaimana kalo misalnya 10 orang yang lalai itu adalah anggota keluarga kita ataupun orang2 yang kita sayangi?
apakah akan tetap mengorbankan mereka om kainyn?
Kalau buat saya, bukan 'mengorbankan' karena bukan saya yang membuat mereka berjalan di rel salah sehingga tertabrak kereta. Ya, sepertinya saya akan merelakannya. Sepertinya akan lebih sulit bersenang-senang dengan keluarga sendiri sementara saya membuat orang lain kehilangan keluarganya. Itu kebahagiaan yang tidak pantas.


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #54 on: 02 February 2012, 10:10:13 AM »
Bagaimana jika contohnya dirubah menjadi 100 orang adalah orang tuna netra di rel yang salah? Dan 1 orang penjahat di rel yang benar?
Jikapun 100 arahat di rel yang salah, itu tetap adalah kesalahan mereka, konsekwensinya adalah tertabrak kereta. Sebaliknya 1 orang bajingan bejad di rel yang benar, maka adalah haknya untuk tidak tertabrak kereta.

Lain lagi masalahnya kalau memang saya mau menyingkirkan 1 orang itu, maka terlepas dari siapa di rel lain, ini adalah kesempatan untuk menghajarnya. ;D Tapi itu tentu kasus berbeda.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #55 on: 02 February 2012, 08:58:35 PM »
susah dipastikan apakah itu sejarah yg benar2 terjadi
atau ajaran moral yg digambarkan melalui cerita

biasanya kitab2 kuno kumpulan ajaran moralitas Confusius
itu diajarkan di pelajaran Sastra Kuno
bukan di dalam pelajaran sejarah
salah satu kitab itu ada yg berisi percakapan Confusius dengan murid2nya
dan dikumpulkan menjadi 1 kitab yg utamanya ajaran moralitas

dari wikipedia
Because no texts are demonstrably authored by Confucius, and the ideas most closely associated with him were elaborated in writings that accumulated over the period between his death and the foundation of the first Chinese empire in 221 BC, many scholars are very cautious about attributing specific assertions to Confucius himself. His teachings may be found in the Analects of Confucius  (論語), a collection of aphorisms, which was compiled many years after his death. For nearly 2,000 years he was thought to be the editor or author of all the Five Classics (五經)[6][7]  such as the Classic of Rites (禮記) (editor), and the Spring and Autumn Annals (春秋) (author).
http://en.wikipedia.org/wiki/Confucius
Terima kasih info-nya. Saya ingin tahu Yan Hui apakah seorang pejabat atau bukan. Jika ternyata dia seorang pejabat maka bagian apakah fungsi Yan Hui?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #56 on: 02 February 2012, 09:08:46 PM »
Ini juga benar. Dengan detail, bisa dijawab dengan benar sesuai konteks. 1+1 kalau konteksnya Adam & Hawa juga jadi 6 milyar. Di tempat saya, 4x8x8=84.000, sedangkan 20x25=37.500.

Jadi bagaimana memutuskan bijak/kurang bijak cerita diatas? Jika konteksnya tidak tahu?

Jikapun 100 arahat di rel yang salah, itu tetap adalah kesalahan mereka, konsekwensinya adalah tertabrak kereta. Sebaliknya 1 orang bajingan bejad di rel yang benar, maka adalah haknya untuk tidak tertabrak kereta.

Lain lagi masalahnya kalau memang saya mau menyingkirkan 1 orang itu, maka terlepas dari siapa di rel lain, ini adalah kesempatan untuk menghajarnya. ;D Tapi itu tentu kasus berbeda.
Saya tidak meminta 100 arahat tapi hanya 100 orang buta. Orang buta tidak bisa melihat jadi tidak akan tahu apakah dia di rel yang salah atau bukan. Jika bro adalah penjaga rel tersebut, apakah masih memakai prinsip yang sama seperti sebelumnya?Yang berada pada rel yang benar lebih punya hak untuk hidup.

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #57 on: 02 February 2012, 09:11:05 PM »
orang tuna netra malah pinter2...

dari getaran kereta di rel
dari bauan asap
dari suara

dia udah kabur duluan....

dan penjahat ya ngapain di rel tuhhh, gersang toh disana  :o
Kalau dari bau asap berarti keretanya sudah depan mata bro. Yang terjadi itu mereka akan saling tabrak menabrak untuk menyelamatkan diri.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #58 on: 02 February 2012, 09:52:57 PM »
Terima kasih info-nya. Saya ingin tahu Yan Hui apakah seorang pejabat atau bukan. Jika ternyata dia seorang pejabat maka bagian apakah fungsi Yan Hui?

http://history.stnn.cc/arts/201001/t20100120_1256214_1.html
颜回父子时,除了保有祖传的贵族身份及颜路的鲁卿大夫头衔外,便只有陋巷简朴的住宅及五十亩郭外之田,十亩郭内之圃了。在生产力极为低下的春秋时期,些许田产难以维持一个贵族家庭的生计,颜回父子不得不省去作为贵族家庭的一般性开支,简居于陋巷。
terjemahan singkatnya: Ayah Yan Hui adalah bangsawan kecil pada zaman yang miskin, sehingga mereka walaupun bergelar bangsawan, tetapi tinggal di rumah jelek dan sangat miskin


所以他说“三年学,不至于谷,不易得也。”(学习多年却不以做官为意,这种人太少了)时,简直就是在说自己和颜回!
Confusius berkata: "setelah belajar sekian lama, tapi tidak berniat menjadi pejabat, orang seperti ini sangatlah sedikit", mengumpamakan dirinya sendiri dan Yan Hui

===========================================================
http://baike.baidu.com/view/6198.htm
颜回一生没有做过官,也没有留下传世之作,他的只言片语,收集在《论语》等书中,其思想与孔子的思想基本是一致的。后世尊其为“复圣”。
Yan Hui tidak pernah menjadi pejabat, tidak pernah meninggalkan karya2 tulisan, kisah tentangnya tercatat dalam kita "Lun Yu", filosofinya hampir sama dengan Confusius

============================================================
http://www.bliayad.org/articles/pages/0281.htm
顏回輸冠

顏回愛學習,德性又好,是孔子的得意門生。

一天,顏回去街上辦事,見一家布店前圍滿了人。他上前一問,才知道是買布的跟賣布的發生了糾紛。只聽買布的大嚷大叫:「三八就是二十三,你為啥要我二十四個錢?」

顏回走到買布的跟前,施一禮說:「這位大哥,三八是二十四,怎麼會是二十三呢?是你算錯了,不要吵啦。」

買布的仍不服氣,指著顏回的鼻子說:「誰請你出來評理的?你算老幾?要評理只有找孔夫子,錯與不錯只有他說了算!走,咱找他評理去!」

顏回說:「好。孔夫子若評你錯了怎麼辦?」

買布的說:「評我錯了輸上我的頭。你錯了呢?」

顏回說:「評我錯了輸上我的冠。」

二人打著賭,找到了孔子。孔子問明了情況,對顏回笑笑說:「三八就是二十三哪!顏回,你輸啦,把冠取下來給人家吧!」

顏回從來不跟老師鬥嘴。他聽孔子評他錯了,就老老實實摘下帽子,交給了買布的。那人接過帽子,得意地走了。對孔子的評判,顏回表面上絕對服從,心裡卻想不通。他認為孔子已老糊塗,便不想再跟孔子學習了。

第二天,顏回就借故說家中有事,要請假回去。孔子明白顏回的心事,也不挑破,點頭准了他的假。

顏回臨行前,去跟孔子告別。孔子要他辦完事即返回,並囑咐他兩句話:「千年古樹莫存身,殺人不明勿動手。」

顏回應聲「記住了」,便動身往家走。

路上,突然風起雲湧,雷鳴電閃,眼看要下大雨。顏回鑽進路邊一棵大樹的空樹幹裡,想避避雨。

他猛然記起孔子「千年古樹莫存身」的話,心想,師徒一場,再聽他一次話吧,又從空樹幹中走了出來。他剛離開不遠,一個炸雷,把那棵古樹劈個粉碎。顏回大吃一驚:老師的第一句話應驗啦!難道我還會殺人嗎?

顏回趕到家,已是深夜。他不想驚動家人,就用隨身佩帶的寶劍,撥開了妻子住室的門栓。顏回到床前一摸,啊呀,南頭睡個人,北頭睡個人!

他怒從心頭起,舉劍正要砍,又想起孔子的第二句話「殺人不明勿動手」。他點燈一看,床上一頭睡的是妻子,一頭睡的是妹妹。

天明,顏回又返了回去,見了孔子便跪下說:「老師,您那兩句話,救了我、我妻和我妹妹三個人哪!您事前怎麼會知道要發生的事呢?」

孔子把顏回扶起來說:「昨天天氣燥熱,估計會有雷雨,因而就提醒你『千年古樹莫存身』。你又是帶著氣走的,身上還佩帶著寶劍,因而我告誡你『殺人不明勿動手』。」

顏回打躬說:「老師料事如神,學生十分敬佩!」

孔子又開導顏回說:「我知道你請假回家是假的,實則以為我老糊塗了,不願再跟我學習。你想想:我說三八二十三是對的,你輸了,不過輸個冠;我若說三八二十四是對的,他輸了, 那可是一條人命啊!你說冠重要還是人命重要?」

顏回恍然大悟,「噗通」跪在孔子面前,說:「老師重大義而輕小是小非,學生還以為老師因年高而欠清醒呢。學生慚愧萬分!」

從這以後,孔子無論去到哪裡,顏回再沒離開過他。

ceritanya sama dengan cerita yang diposting TS
yang sudah diterjemahkan dalam bahasa indonesia
perbedaannya hanya
Pedagang kain bertaruh kepalanya
Yan hui bertaruh topinya

Pejabat di zaman China kuno
memang memakai topi pejabat
jadi mungkin topi itu adalah simbol jabatannya
dan menyerahkan topi berarti menyerahkan jabatan

tapi mungkin juga salah terjemahan
jadi topi itu hanyalah benda topi saja

============================================================

kesimpulan dan tebakan saya
karena informasi dari beberapa website
rata2 mengatakan Yan Hui tidak pernah menjadi pejabat
dan tidak berniat menjadi pejabat

berbagai artikel dan video di youtube
ttg kisah di atas
hanya menceritakan Yan Hui kalah taruhan topi
tapi tidak mengatakan kalah taruhan jabatannya
jadi ada kemungkinan ceritanya salah terjemahan
tapi untuk yakinnya mesti nanya Proffesor sastra China nig  ;D
« Last Edit: 02 February 2012, 09:59:53 PM by bluppy »

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #59 on: 03 February 2012, 06:38:34 AM »
Jadi bagaimana memutuskan bijak/kurang bijak cerita diatas? Jika konteksnya tidak tahu?
Saya tidak meminta 100 arahat tapi hanya 100 orang buta. Orang buta tidak bisa melihat jadi tidak akan tahu apakah dia di rel yang salah atau bukan. Jika bro adalah penjaga rel tersebut, apakah masih memakai prinsip yang sama seperti sebelumnya?Yang berada pada rel yang benar lebih punya hak untuk hidup.


mungkin maksud bro Kainyn menggunakan contoh 'mahluk suci Arahat' saja harus terima resiko berada ditempat yg salah, apalagi mahluk lainnya (manusia : orang buta, bayi, orantg tua, orang cacat fisik dsb)

semoga salah ! :))
« Last Edit: 03 February 2012, 06:46:26 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #60 on: 03 February 2012, 08:13:03 AM »
Jadi bagaimana memutuskan bijak/kurang bijak cerita diatas? Jika konteksnya tidak tahu?
Saya tidak meminta 100 arahat tapi hanya 100 orang buta. Orang buta tidak bisa melihat jadi tidak akan tahu apakah dia di rel yang salah atau bukan. Jika bro adalah penjaga rel tersebut, apakah masih memakai prinsip yang sama seperti sebelumnya?Yang berada pada rel yang benar lebih punya hak untuk hidup.



daripada sibuk menimbang2, lebih baik si penjaga berteriak sambil memukul2 kentongan atau membunyikan sirene dan menyuruh orang2 menyingkir dari rel.

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #61 on: 03 February 2012, 11:29:16 AM »
:hammer:

bagaimana kalau misalnya kondisinya tidak mendukung bagi kita untuk memberi tahu, misalnya jarak yang terlalu jauh. om kainyn?
dari komen2 yang sebelumnya, sepertinya akan dijawab biarkan saja mereka yang menjadi korban karena kesalahannya sendiri. :)
tanya lagi yah, bagaimana kalo misalnya 10 orang yang lalai itu adalah anggota keluarga kita ataupun orang2 yang kita sayangi?
apakah akan tetap mengorbankan mereka om kainyn?

lah kok saya malah di :hammer: ? ;D
jadi sebenarnya untuk apa confusius menyelamatkan si pembeli kalo hanya akan membuat kehidupan si pembeli menjadi lebih memprihatinkan? ;D
apakah confusius mendukung perjudian? ;D apalagi taruhannya nyawa? ;D di cerita lainnya confusius bisa menghentikan tradisi penguburan manusia hidup-hidup untuk menemani bangsawan yang meninggal, tapi kenapa di cerita ini confusius tidak menolak perjudian itu? ;D

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #62 on: 03 February 2012, 11:32:09 AM »
Di Rusia juga ada ungkapan: "Дурака́ учи́ть — то́лько по́ртить." (Mengajari orang bodoh hanyalah memanjakannya.) Jikapun dimodali 3x8=24, belum tentu seorang tolol menggunakannya dengan benar, apalagi jika dimodali keyakinan 3x8=23.

oh ternyata memang ada yah ungkapan seperti itu ;D.

Di tempat saya, 4x8x8=84.000, sedangkan 20x25=37.500.

apakah 4x8x8=84.000 dan 20x25=37.500 itu? ;D

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #63 on: 03 February 2012, 11:48:32 PM »
daripada sibuk menimbang2, lebih baik si penjaga berteriak sambil memukul2 kentongan atau membunyikan sirene dan menyuruh orang2 menyingkir dari rel.

Kalau bro Indra jadi penjaga rel kereta kasus-nya harus diubah. Misalnya dicampur tuna netra dengan tuna rungu. Atau kentongannya tidak ada dan kebetulan sirene rusak.  =))

Spoiler: ShowHide
Halo bos,apa kabar? GRP donk  ;D

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #64 on: 03 February 2012, 11:58:57 PM »
mungkin maksud bro Kainyn menggunakan contoh 'mahluk suci Arahat' saja harus terima resiko berada ditempat yg salah, apalagi mahluk lainnya (manusia : orang buta, bayi, orantg tua, orang cacat fisik dsb)

semoga salah ! :))

Maksud bro Kainyn mungkin, lakukan saja yang terbaik untuk menyelamatkan tanpa ada pikiran untuk membunuh atau mengorbankan. Selanjutnya serahkan saja pada kamma masing-masing orang. Kalau kamma baiknya berbuah maka akan selamat tapi kalau kamma buruknya berbuah maka parinibbana atau cacat.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #65 on: 04 February 2012, 12:18:00 AM »
Kalau bro Indra jadi penjaga rel kereta kasus-nya harus diubah. Misalnya dicampur tuna netra dengan tuna rungu. Atau kentongannya tidak ada dan kebetulan sirene rusak.  =))

gue akan membiarkan kereta berada di jalur yg benar, kemudian lari sekencang2nya sambil teriak ke orang2 itu. si tuna netra akan mendengar teriakan gue, dan gue lompat dengan mengerahkan ginkang untuk mendorong si tuna rungu. gue mungkin saja gagal menyelamatkan beberapa orang, tapi namanya juga usaha.

kalo gue memindahkan jalur kereta dan orang2 yg tidak bersalah mati karena itu, maka gue telah melakukan pembunuhan dengan sengaja, secara sila saya memilih untuk tidak melakukan pembunuhan walaupun dengan dalih untuk menyelamatkan orang lain. tentu saja hal ini tidak mutlak benar, kembali lagi kepada pilihan kita masing2.

Spoiler: ShowHide
GRP granted

« Last Edit: 04 February 2012, 12:22:05 AM by Indra »

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #66 on: 04 February 2012, 12:33:34 AM »
gue akan membiarkan kereta berada di jalur yg benar, kemudian lari sekencang2nya sambil teriak ke orang2 itu. si tuna netra akan mendengar teriakan gue, dan gue lompat dengan mengerahkan ginkang untuk mendorong si tuna rungu. gue mungkin saja gagal menyelamatkan beberapa orang, tapi namanya juga usaha.

kalo gue memindahkan jalur kereta dan orang2 yg tidak bersalah mati karena itu, maka gue telah melakukan pembunuhan dengan sengaja, secara sila saya memilih untuk tidak melakukan pembunuhan walaupun dengan dalih untuk menyelamatkan orang lain. tentu saja hal ini tidak mutlak benar, kembali lagi kepada pilihan kita masing2.

Spoiler: ShowHide
GRP granted



Kalau saya lebih memilih memindahkan jalur kereta. Karena lebih mudah dan tidak repot untuk keluarkan ginkang mengurus 100 orang cacat. Berhubung yang berada di rel itu hanya ada 1 orang penjahat.  =))
Memangnya ada yang salah jika dipindahkan jalur rel kereta tersebut? Yang namanya rel kereta itu tempat kereta berjalan bukan tempat meditasi atau yang lainnya. Jadi mau jalur aktif atau tidak menurut saya siapapun yang berada disana adalah salah.

Spoiler: ShowHide
Makasih...

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Landy Chua

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 678
  • Reputasi: 29
  • Gender: Female
  • Berkelana untuk belajar Dhamma ^^
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #67 on: 04 February 2012, 09:22:10 AM »
bukannya kereta api itu hanya "kisah motivasi FIKSi" ,   di tarik tarik ampe panjang lebar mana ada ujung nya?::)
toh yang penting bukan story tapi esensi ceritanya nyampe di pembaca.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #68 on: 04 February 2012, 10:37:49 AM »
Kalau saya lebih memilih memindahkan jalur kereta. Karena lebih mudah dan tidak repot untuk keluarkan ginkang mengurus 100 orang cacat. Berhubung yang berada di rel itu hanya ada 1 orang penjahat.  =))
Memangnya ada yang salah jika dipindahkan jalur rel kereta tersebut? Yang namanya rel kereta itu tempat kereta berjalan bukan tempat meditasi atau yang lainnya. Jadi mau jalur aktif atau tidak menurut saya siapapun yang berada disana adalah salah.



oh, rel tidak aktif biasanya tidak lagi dalam maintenance, resiko yg dihadapi bisa jadi lebih besar, misalnya rel anjlok dan kereta terguling. tapi baik, saya tidak akan memperdebatkan soal pindah rel ini. Tapi Sis lebih memilih untuk membunuh walaupun dengan dalih untuk menyelamatkan orang banyak?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #69 on: 04 February 2012, 11:18:22 AM »
oh, rel tidak aktif biasanya tidak lagi dalam maintenance, resiko yg dihadapi bisa jadi lebih besar, misalnya rel anjlok dan kereta terguling. tapi baik, saya tidak akan memperdebatkan soal pindah rel ini. Tapi Sis lebih memilih untuk membunuh walaupun dengan dalih untuk menyelamatkan orang banyak?

umat buddhis yg benar tetep menghindari pembunuhan walaupun nyamuk
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #70 on: 04 February 2012, 11:38:40 AM »
oh, rel tidak aktif biasanya tidak lagi dalam maintenance, resiko yg dihadapi bisa jadi lebih besar, misalnya rel anjlok dan kereta terguling. tapi baik, saya tidak akan memperdebatkan soal pindah rel ini. Tapi Sis lebih memilih untuk membunuh walaupun dengan dalih untuk menyelamatkan orang banyak?

Seandainya saya tahu bahwa ada rel yang putus disekitar saya. Menurut bro apakah saya berani mengambil keputusan itu? Sekalipun rel itu tidak aktif bukan berarti dalam keadaan rusak kan? Dan apakah masinis yang mengendalikan kereta api itu tidak akan berhenti melihat keramaian dan melihat jalur dipindahkan? Jadi panjang rel kereta yang digunakan juga hanya sampai kereta berhenti.

Membunuh atau tidak menurut saya sih tergantung apa yang dipikirkan dan tindakan yang dilakukan. Misalnya: walaupun kereta tetap pada jalur. Dan orang itu tidak melakukan apapun hanya berpikir,"Aduh mudah-mudahan orang-orang ini pada kelindas." Itu sudah termasuk membunuh menurut saya. Tapi dalam pikirannya. Objek di pikiran yang terbunuh.

Sama seperti ketika bro Indra mengerahkan ginkang untuk menyelamatkan dan tidak berhasil menyelamatkan seluruhnya. Apakah yang tidak berhasil diselamatkan itu memang sengaja bro Indra bunuh karena dalih kereta harus tetap berada pada jalur yang benar?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #71 on: 04 February 2012, 11:46:07 AM »
umat buddhis yg benar tetep menghindari pembunuhan walaupun nyamuk

Kisah apa yah yang menginjak semut karena buta itu. Saya tidak ingat namanya. Apakah dia menghindari pembunuhan karena keterbatasannya? Tidakkan? dia tetap membunuh karena keterbatasannya jika hanya dipandang dari prinsip yang bro ajukan.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline freedom

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 100
  • Reputasi: 7
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #72 on: 04 February 2012, 11:47:55 AM »
Hi rekan Hemayanti :)

Thanks postingannya ya :)

Numpang posting ya :)

Banyak hal yang bisa saya pelajari dalam kisah ini.

1.   Menurut saya , kemungkinan pembeli kain bukanlah orang sembarangan,
Nabi KongZi sangat terkenal kepandaiannya dan kebijaksanaan Beliau. Pembeli kain pasti tahu bahwa 3x8 =24 dan saya rasa dia juga tahu bahwa Nabi KongZi juga tahu, namun sepertinya pembeli kain yakin Nabi KongZi akan memenangkan dia dibandingkan YanHui, murid Nabi KongZi. (Apakah hanya karena keberuntungan ternyata Nabi KongZi memilih pembeli kain yang menang ? maybe yes/maybe no)

2.   Dalam kisah ini, diceritakan Nabi KongZi dapat memprediksi kejadian2 selanjutnya dari YanHui, Nah, apa ya kira2 prediksi Nabi KongZi setelah memenangkan pembeli kain (padahal menurut kita, Nabi KongZi memenangkan pihak yang salah ?)

3.   CMIIW, salah satu keterbatasan para Buddha adalah tidak bisa menolong mahluk yang tak berjodoh, dan juga mungkin Nabi KongZi sudah memprediksi bahwa YanHui dapat memperoleh Pencerahan terlebih dahulu, untuk itu bimbingan Nabi KongZi kepada YanHui sangat keras (walaupun menurut pemikiran kita, adalah tak benar ? )

4.   CMIIW, Para Buddha tak mau melakukan suatu SEBAB karena telah Sadar akan AKIBAT dari SEBAB. Nah “mungkin” Nabi KongZi ingin mengajari YanHui agar sabar dan berhati2 bertindak untuk  menjadi SEBAB dari AKIBAT suatu tindakan.

5. Saya suka kalimat, “Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang”.

Mohon bimbingan rekan Hemayanti dan Senior2 DC.

Semoga Semua Mahluk Berbahagia 

~Peace
Freedom

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #73 on: 04 February 2012, 12:06:30 PM »
Hi rekan Hemayanti :)

Thanks postingannya ya :)

Numpang posting ya :)

Banyak hal yang bisa saya pelajari dalam kisah ini.

1.   Menurut saya , kemungkinan pembeli kain bukanlah orang sembarangan,
Nabi KongZi sangat terkenal kepandaiannya dan kebijaksanaan Beliau. Pembeli kain pasti tahu bahwa 3x8 =24 dan saya rasa dia juga tahu bahwa Nabi KongZi juga tahu, namun sepertinya pembeli kain yakin Nabi KongZi akan memenangkan dia dibandingkan YanHui, murid Nabi KongZi. (Apakah hanya karena keberuntungan ternyata Nabi KongZi memilih pembeli kain yang menang ? maybe yes/maybe no)
Menurut saya jika kita sungguh ingin benar-benar pasti, maka kita harus menciptakan mesin waktu dan menonton langsung kejadiannya. Jika bisa diwawancara maka kita wawancara langsung. Karena hal itu tidak memungkinkan, jadi kita hanya bisa mengambil pelajaran saja menurut pandangan sendiri-sendiri.

Quote
2.   Dalam kisah ini, diceritakan Nabi KongZi dapat memprediksi kejadian2 selanjutnya dari YanHui, Nah, apa ya kira2 prediksi Nabi KongZi setelah memenangkan pembeli kain (padahal menurut kita, Nabi KongZi memenangkan pihak yang salah ?)
Karena si pembeli kain hanya pemain figuran jadi tidak ada kelanjutannya. Namanya juga figuran.

Quote
3.   CMIIW, salah satu keterbatasan para Buddha adalah tidak bisa menolong mahluk yang tak berjodoh, dan juga mungkin Nabi KongZi sudah memprediksi bahwa YanHui dapat memperoleh Pencerahan terlebih dahulu, untuk itu bimbingan Nabi KongZi kepada YanHui sangat keras (walaupun menurut pemikiran kita, adalah tak benar ? )
Bagi bro mungkin kelihatan keras tapi bagi Yan Hui mungkin tidak. Atau kalau memang ternyata keras berarati Yan Hui merasa cocok dengan cara keras. Karena jika tidak cocok pasti dia tidak akan belajar pada guru-nya itu.

Quote
5. Saya suka kalimat, “Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang”.

Tergantung situasinya. Bagaimana seandainya bro anggota KPK dan tahu segerombolan koruptor telah melakukan korupsi begitu banyak? Dan bro punya kesempatan untuk mengungkapkannya sehingga mereka tertangkap. Apakah karena prinsip mundur 1 langkah, maka bro memilih tidak melakukannya karena menimbang begitu banyak yang harus dipenjarakan dan begitu banyak keluarga yang akan terlantar jika para pelaku dipenjarakan?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline freedom

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 100
  • Reputasi: 7
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #74 on: 04 February 2012, 01:34:47 PM »
Hi rekan Sriyekline :)

Menurut saya jika kita sungguh ingin benar-benar pasti, maka kita harus menciptakan mesin waktu dan menonton langsung kejadiannya. Jika bisa diwawancara maka kita wawancara langsung. Karena hal itu tidak memungkinkan, jadi kita hanya bisa mengambil pelajaran saja menurut pandangan sendiri-sendiri.
Ya, rekan Sriyekline, setuju. Mari kita ambil pelajaran menurut pandangan sendiri :)

Bagi bro mungkin kelihatan keras tapi bagi Yan Hui mungkin tidak. Atau kalau memang ternyata keras berarati Yan Hui merasa cocok dengan cara keras. Karena jika tidak cocok pasti dia tidak akan belajar pada guru-nya itu..
Ya, rekan Sriyekline, setuju lagi.

Tergantung situasinya. Bagaimana seandainya bro anggota KPK dan tahu segerombolan koruptor telah melakukan korupsi begitu banyak? Dan bro punya kesempatan untuk mengungkapkannya sehingga mereka tertangkap. Apakah karena prinsip mundur 1 langkah, maka bro memilih tidak melakukannya karena menimbang begitu banyak yang harus dipenjarakan dan begitu banyak keluarga yang akan terlantar jika para pelaku dipenjarakan?
Ya, rekan Sriyekline, setuju lagi2.

Terimakasih bimbingan rekan Sriyekline :)

Semoga Semua Mahluk Berbahagia :)

~Peace
Freedom

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #75 on: 04 February 2012, 01:42:53 PM »
Seandainya saya tahu bahwa ada rel yang putus disekitar saya. Menurut bro apakah saya berani mengambil keputusan itu? Sekalipun rel itu tidak aktif bukan berarti dalam keadaan rusak kan? Dan apakah masinis yang mengendalikan kereta api itu tidak akan berhenti melihat keramaian dan melihat jalur dipindahkan? Jadi panjang rel kereta yang digunakan juga hanya sampai kereta berhenti.

kita sudah berspekulasi terlalu jauh, Sis dan saya bukan si masinis, dan kita tidak tahu situasi yg sebenarnya, untuk memperburuk situasi, rel yg tidak aktif itu sebenarnya sudah sangat keropos walaupun tampak tidak berbahaya. bahkan lebih buruk lagi, di bawah rel itu ternyata ada jurang dalam, yg jika kereta lewat pasti terjun.

Quote
Membunuh atau tidak menurut saya sih tergantung apa yang dipikirkan dan tindakan yang dilakukan. Misalnya: walaupun kereta tetap pada jalur. Dan orang itu tidak melakukan apapun hanya berpikir,"Aduh mudah-mudahan orang-orang ini pada kelindas." Itu sudah termasuk membunuh menurut saya. Tapi dalam pikirannya. Objek di pikiran yang terbunuh.

salah satu syarat terjadinya pembunuhan adalah adanya mayat. anda tidak bisa diadili karena kasus pembunuhan jika mayat tidak ditemukan.

Quote
Sama seperti ketika bro Indra mengerahkan ginkang untuk menyelamatkan dan tidak berhasil menyelamatkan seluruhnya. Apakah yang tidak berhasil diselamatkan itu memang sengaja bro Indra bunuh karena dalih kereta harus tetap berada pada jalur yang benar?


saya tidak berhasil menyelamatkan karena ketidak-mampuan saya, tapi tentu saja saya tidak melakukan pembunuhan. seandainya saya tidak mengerahkan ginkang untuk menyelamatkan pun saya tetap tidak membunuh. pada hari idul adha, saya melihat dan tidak berusaha menyelamatkan binatang2 korban, apakah saya terlibat dalam pembunuhan itu?

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #76 on: 04 February 2012, 01:57:08 PM »
kita sudah berspekulasi terlalu jauh, Sis dan saya bukan si masinis, dan kita tidak tahu situasi yg sebenarnya, untuk memperburuk situasi, rel yg tidak aktif itu sebenarnya sudah sangat keropos walaupun tampak tidak berbahaya. bahkan lebih buruk lagi, di bawah rel itu ternyata ada jurang dalam, yg jika kereta lewat pasti terjun.

Kalau sudah seperti itu situasinya, saya mungkin duduk dan buka laptop mengajak orang-orang mengumpulkan 1000 mawar seperti iklan kartu XL. Untuk disumbangkan pada orang-orang yang berbuah kamma buruknya.  =)) =))

Quote
salah satu syarat terjadinya pembunuhan adalah adanya mayat. anda tidak bisa diadili karena kasus pembunuhan jika mayat tidak ditemukan.
49. ‘Citta, ketika diri yang kasar ada, kita pada saat yang sama tidak membicarakan tentang diri yang ciptaan pikiran, [200] kita tidak membicarakan tentang diri yang tanpa bentuk. Kita hanya membicarakan diri yang kasar.[20] Ketika diri yang ciptaan pikiran ada, kita hanya membicarakan diri yang ciptaan pikiran, dan ketika diri yang tanpa bentuk ada, kita hanya membicarakan diri yang tanpa bentuk.’

52. ‘Demikian pula, Citta, dari sapi kita memperoleh susu, dari susu menjadi dadih, dari dadih menjadi mentega, dari mentega menjadi ghee, dan dari ghee menjadi krim ghee. Dan ketika ada susu, kita tidak membicarakan dadih, mentega, gheee, krim ghee, kita membicarakan susu; ketika ada dadih, kita tidak membicarakan mentega ...; ketika ada krim ghee ... kita membicarakan krim ghee.’ [202]

Mungkin ini kurang cocok tapi hanya sebatas ini yang baru saya bisa jawab.

Quote
saya tidak berhasil menyelamatkan karena ketidak-mampuan saya, tapi tentu saja saya tidak melakukan pembunuhan. seandainya saya tidak mengerahkan ginkang untuk menyelamatkan pun saya tetap tidak membunuh. pada hari idul adha, saya melihat dan tidak berusaha menyelamatkan binatang2 korban, apakah saya terlibat dalam pembunuhan itu?

Tergantung yang bro pikirkan. Dan cuma bro yang tahu.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #77 on: 04 February 2012, 02:02:27 PM »
Kalau sudah seperti itu situasinya, saya mungkin duduk dan buka laptop mengajak orang-orang mengumpulkan 1000 mawar seperti iklan kartu XL. Untuk disumbangkan pada orang-orang yang berbuah kamma buruknya.  =)) =))
tindakan yg bijaksana

Quote
49. ‘Citta, ketika diri yang kasar ada, kita pada saat yang sama tidak membicarakan tentang diri yang ciptaan pikiran, [200] kita tidak membicarakan tentang diri yang tanpa bentuk. Kita hanya membicarakan diri yang kasar.[20] Ketika diri yang ciptaan pikiran ada, kita hanya membicarakan diri yang ciptaan pikiran, dan ketika diri yang tanpa bentuk ada, kita hanya membicarakan diri yang tanpa bentuk.’

52. ‘Demikian pula, Citta, dari sapi kita memperoleh susu, dari susu menjadi dadih, dari dadih menjadi mentega, dari mentega menjadi ghee, dan dari ghee menjadi krim ghee. Dan ketika ada susu, kita tidak membicarakan dadih, mentega, gheee, krim ghee, kita membicarakan susu; ketika ada dadih, kita tidak membicarakan mentega ...; ketika ada krim ghee ... kita membicarakan krim ghee.’ [202]

Mungkin ini kurang cocok tapi hanya sebatas ini yang baru saya bisa jawab.
Tergantung yang bro pikirkan. Dan cuma bro yang tahu.

sejauh kita membicarakan sila (moralitas), maka adalah perbuatan jasmani dan ucapan yg tercakup di sini, sila tidak mengatur pikiran.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #78 on: 04 February 2012, 02:07:21 PM »
sejauh kita membicarakan sila (moralitas), maka adalah perbuatan jasmani dan ucapan yg tercakup di sini, sila tidak mengatur pikiran.

Jika membahas tentang ini. Saya ingin bertanya apa manfaat menjalankan sila sebenarnya?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #79 on: 04 February 2012, 02:12:41 PM »
Jika membahas tentang ini. Saya ingin bertanya apa manfaat menjalankan sila sebenarnya?

sebenarnya ini akan jadi sangat melebar dan seharusnya perlu topik tersendiri, tapi secara singkat saya copas dari RAPB:


(4)   Apakah manfaat Moralitas?

Seorang yang bertingkah-laku baik menikmati banyak manfaat seperti hati yang gembira yang mengarah kepada kegembiraan dan kebahagiaan (Pamojja). Hal ini selanjutnya mengakibatkan kegembiraan yang meluap (pīti). Bagi seseorang yang menikmati kegembiraan yang meluap, akan muncul ketenangan bathin dan jasmani (passaddhi) yang diikuti oleh kebahagiaan (sukha). Kondisi bathin dan jasmani yang tenang akan mengembangkan konsentrasi (samadhi) yang memungkinkan seseorang untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya (yathabhutanana). Ketika seseorang mendapatkan pengetahuan mengenai segala sesuatu sebagaimana adanya, seseorang akan menjadi bosan dan tidak melekat terhadap cacat dan penderitaan yang ditimbulkan oleh kelahiran kembali. Dalam dirinya muncul pandangan terang yang kuat ke dalam kenyataan (balava Vippassana-nana). Dengan Pandangan Terang ini, ia menjadi tidak melekat pada keserakahan dan mencapai Pengetahuan Sang Jalan, yang mengarah menuju Kebebasan penuh (vimutti) melalui Pengetahuan Buah. Setelah mencapai Pengetahuan Sang Jalan dan Buah, ia mengembangkan pengetahuan perenungan (paccavekkhana-nana) yang memungkin dirinya melihat bahwa lenyapnya fenomena kelompok-kelompok nama dan rupa telah terjadi dalam dirinya. Dengan kata lain, ia telah mencapai Kedamaian Sempurna, Nibbana. Demikianlah Moralitas memiliki banyak manfaat termasuk pencapaian Nibbana. (AN III, p.615).

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #80 on: 04 February 2012, 03:21:03 PM »
sebenarnya ini akan jadi sangat melebar dan seharusnya perlu topik tersendiri, tapi secara singkat saya copas dari RAPB:


(4)   Apakah manfaat Moralitas?

Seorang yang bertingkah-laku baik menikmati banyak manfaat seperti hati yang gembira yang mengarah kepada kegembiraan dan kebahagiaan (Pamojja). Hal ini selanjutnya mengakibatkan kegembiraan yang meluap (pīti). Bagi seseorang yang menikmati kegembiraan yang meluap, akan muncul ketenangan bathin dan jasmani (passaddhi) yang diikuti oleh kebahagiaan (sukha). Kondisi bathin dan jasmani yang tenang akan mengembangkan konsentrasi (samadhi) yang memungkinkan seseorang untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya (yathabhutanana). Ketika seseorang mendapatkan pengetahuan mengenai segala sesuatu sebagaimana adanya, seseorang akan menjadi bosan dan tidak melekat terhadap cacat dan penderitaan yang ditimbulkan oleh kelahiran kembali. Dalam dirinya muncul pandangan terang yang kuat ke dalam kenyataan (balava Vippassana-nana). Dengan Pandangan Terang ini, ia menjadi tidak melekat pada keserakahan dan mencapai Pengetahuan Sang Jalan, yang mengarah menuju Kebebasan penuh (vimutti) melalui Pengetahuan Buah. Setelah mencapai Pengetahuan Sang Jalan dan Buah, ia mengembangkan pengetahuan perenungan (paccavekkhana-nana) yang memungkin dirinya melihat bahwa lenyapnya fenomena kelompok-kelompok nama dan rupa telah terjadi dalam dirinya. Dengan kata lain, ia telah mencapai Kedamaian Sempurna, Nibbana. Demikianlah Moralitas memiliki banyak manfaat termasuk pencapaian Nibbana. (AN III, p.615).


Kita mau membahas sebagai umat perumah tangga atau sebagai orang yang menuju pencerahan?  ;D

Sekarang saya beri 2 kasus:
1. Kasus 1 :seorang dokter bedah jantung yang membedah pasiennya. Dan ternyata dia gagal dan si pasien meninggal saat sedang bedah membedah. Apakah dia termasuk membunuh? Setiap hari dia melakukan bedah membedah karena profesinya.

2. Kasus 2 : karena bro Indra mengajukan pertanyaan terus kepada saya membuat saya marah dan sangat membenci bro Indra.  ;D
Sehingga saya mencari foto bro Indra untuk melihat wajahnya. Setelah itu saya mulai membayangkan. Pada jam ini saya membayangkan sedang menusuk dan memotong leher bro. Saya melihat darahnya muncrat dan membanjiri lantai. Bro menggelepar seperti ayam di potong. Selanjutnya bayangkan sendiri saja sesuai imajinasi sendiri-sendiri.
Dalam pikiran saya melihat bro sudah mati dan saya merasakan kepuasan yang amat sangat. Saya berbahagia karena berhasil. Dan jam berikutnya saya membayangkan pembunuhan dengan cara beda. Saya lakukan itu terus menerus.

Menurut bro mana yang berakibat buruk diantara 2 kasus itu bagi perkembangan batin? Bagi saya sila itu hanyalah latihan untuk menumbuhkan faktor batin yang baik dan mengurangi faktor batin yang buruk. Dan semuanya itu ada di pikiran.

Sila itu sama seperti kita memberitahukan anak-anak apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh karena anak-anak belum mengerti.

Sama seperti bro mengatakan bagaimana jika orang berdana tapi di pikirannya bukan berdana tapi karena nama baik/kebanggaan. Apakah itu memberi manfaat yang baik? Menurut saya tidak. Malah menimbulkan kejelekan buat batin.Karena kesombongan semakin tumbuh dengan pesat.Lebih bagus tidak berdana jika memikirkan perkembangan batin sendiri.

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #81 on: 04 February 2012, 04:56:11 PM »
3.   CMIIW, salah satu keterbatasan para Buddha adalah tidak bisa menolong mahluk yang tak berjodoh, dan juga mungkin Nabi KongZi sudah memprediksi bahwa YanHui dapat memperoleh Pencerahan terlebih dahulu, untuk itu bimbingan Nabi KongZi kepada YanHui sangat keras (walaupun menurut pemikiran kita, adalah tak benar ? )

3. IMO, bukan kelemahan para Buddha, tapi salah makhluknya sendiri yang tidak mengkondisikan dirinya untuk berjodoh dengan bantuan dari para Buddha.  :)

yah, kembali ke topik. ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #82 on: 04 February 2012, 05:03:26 PM »
lah kok saya malah di :hammer: ? ;D
jadi sebenarnya untuk apa confusius menyelamatkan si pembeli kalo hanya akan membuat kehidupan si pembeli menjadi lebih memprihatinkan? ;D
apakah confusius mendukung perjudian? ;D apalagi taruhannya nyawa? ;D di cerita lainnya confusius bisa menghentikan tradisi penguburan manusia hidup-hidup untuk menemani bangsawan yang meninggal, tapi kenapa di cerita ini confusius tidak menolak perjudian itu? ;D
tanya sendiri deh ke confucius. ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #83 on: 04 February 2012, 06:00:59 PM »
Kita mau membahas sebagai umat perumah tangga atau sebagai orang yang menuju pencerahan?  ;D
sila berlaku utk kedua jenis ini

Quote
Sekarang saya beri 2 kasus:
1. Kasus 1 :seorang dokter bedah jantung yang membedah pasiennya. Dan ternyata dia gagal dan si pasien meninggal saat sedang bedah membedah. Apakah dia termasuk membunuh? Setiap hari dia melakukan bedah membedah karena profesinya.
jika dokter itu berniat utk menyembuhkan maka ia tdk membunuh. tapi dokter itu juga mungkin punya dendam dan berniat membunuh, jika ia membedah dgn niat membunuh, maka ya ia membunuh.
Quote
2. Kasus 2 : karena bro Indra mengajukan pertanyaan terus kepada saya membuat saya marah dan sangat membenci bro Indra.  ;D
Sehingga saya mencari foto bro Indra untuk melihat wajahnya. Setelah itu saya mulai membayangkan. Pada jam ini saya membayangkan sedang menusuk dan memotong leher bro. Saya melihat darahnya muncrat dan membanjiri lantai. Bro menggelepar seperti ayam di potong. Selanjutnya bayangkan sendiri saja sesuai imajinasi sendiri-sendiri.
Dalam pikiran saya melihat bro sudah mati dan saya merasakan kepuasan yang amat sangat. Saya berbahagia karena berhasil. Dan jam berikutnya saya membayangkan pembunuhan dengan cara beda. Saya lakukan itu terus menerus.

Menurut bro mana yang berakibat buruk diantara 2 kasus itu bagi perkembangan batin? Bagi saya sila itu hanyalah latihan untuk menumbuhkan faktor batin yang baik dan mengurangi faktor batin yang buruk. Dan semuanya itu ada di pikiran.

Sila itu sama seperti kita memberitahukan anak-anak apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh karena anak-anak belum mengerti.

Sama seperti bro mengatakan bagaimana jika orang berdana tapi di pikirannya bukan berdana tapi karena nama baik/kebanggaan. Apakah itu memberi manfaat yang baik? Menurut saya tidak. Malah menimbulkan kejelekan buat batin.Karena kesombongan semakin tumbuh dengan pesat.Lebih bagus tidak berdana jika memikirkan perkembangan batin sendiri.



kalau begitu mari kita balik, sewaktu kita bertemu dgn pengemis yg sedang kelaparan 3 hari blm makan, anda punya uang, tapi yg anda lakukan adalah berniat memberi dan membayangka, si pengemis itu punya uang dan bisa membeli makanab yg enak di bawa pulang dan makan bersama anak dan istrinya. tapi anda tidak memberikan uang satu sen pun padanya. apakah anda sudah melakukan perbuatan baik berdana di sini?

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #84 on: 04 February 2012, 07:11:43 PM »
sila berlaku utk kedua jenis ini
Betul...tapi untuk manusia yang ingin mencapai pencerahan itu lebih luas lagi ruang lingkupnya. Dan saya tahu batas kemampuan saya sampai dimana harus berhenti membahas. Jika sampai luas seperti yang bro copy dari RAPB itu, saya belum kompeten untuk menjawabnya.

Quote
jika dokter itu berniat utk menyembuhkan maka ia tdk membunuh. tapi dokter itu juga mungkin punya dendam dan berniat membunuh, jika ia membedah dgn niat membunuh, maka ya ia membunuh.
kalau begitu mari kita balik, sewaktu kita bertemu dgn pengemis yg sedang kelaparan 3 hari blm makan, anda punya uang, tapi yg anda lakukan adalah berniat memberi dan membayangka, si pengemis itu punya uang dan bisa membeli makanab yg enak di bawa pulang dan makan bersama anak dan istrinya. tapi anda tidak memberikan uang satu sen pun padanya. apakah anda sudah melakukan perbuatan baik berdana di sini?
Yang saya minta itu penilaian bro tentang perkembangan batinnya dari kasus yang saya ajukan. Saya juga bertanya manfaat dari menjalankan sila. Saya bertanya seperti itu untuk menjawab hal dibawah ini.


sejauh kita membicarakan sila (moralitas), maka adalah perbuatan jasmani dan ucapan yg tercakup di sini, sila tidak mengatur pikiran.

Dari kalimat bro diatas saya menangkap hanya tindakan nyata yang dilihat indera mata yang disebut sila bagi bro. Seolah-olah pikiran(batin) terpisah dari itu semua.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #85 on: 04 February 2012, 11:29:36 PM »
Betul...tapi untuk manusia yang ingin mencapai pencerahan itu lebih luas lagi ruang lingkupnya. Dan saya tahu batas kemampuan saya sampai dimana harus berhenti membahas. Jika sampai luas seperti yang bro copy dari RAPB itu, saya belum kompeten untuk menjawabnya.
Yang saya minta itu penilaian bro tentang perkembangan batinnya dari kasus yang saya ajukan. Saya juga bertanya manfaat dari menjalankan sila. Saya bertanya seperti itu untuk menjawab hal dibawah ini.

Dari kalimat bro diatas saya menangkap hanya tindakan nyata yang dilihat indera mata yang disebut sila bagi bro. Seolah-olah pikiran(batin) terpisah dari itu semua.

indria mata bukan parameter yg menentukan scope sila. berbohong adalah pelanggaran sila walaupun kebohongan tdk bisa dilihat mata.

saya tdk punya referensi utk kasus sila, tapi kita bisa padankan dgn vinaya bhikkhu. seorang bhikkhu melakukan pelanggaran terberat dan harus keluar dari Sangha jika melakukan pembunuhan. sekarang jika kita menganggap bahwa berpikir pun termasuk pelanggaran, maka seharusnya Devadatta dikeluarkan dari Sangha ketika ia merencanakan pembunuhan Sang Buddha. tapi yg terjadi bukanlah demikian, walaupun pada akhirnya ia tetap melakukan pelanggaran berat lainnya yg berakibat terlahir kembali di Avici.

sila mengatur perbuatan dan ucapan, sedangkan pengendalian pikiran ada di wilayah bhavana (meditasi).
« Last Edit: 04 February 2012, 11:35:02 PM by Indra »

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #86 on: 05 February 2012, 01:43:58 AM »
indria mata bukan parameter yg menentukan scope sila. berbohong adalah pelanggaran sila walaupun kebohongan tdk bisa dilihat mata.

saya tdk punya referensi utk kasus sila, tapi kita bisa padankan dgn vinaya bhikkhu. seorang bhikkhu melakukan pelanggaran terberat dan harus keluar dari Sangha jika melakukan pembunuhan. sekarang jika kita menganggap bahwa berpikir pun termasuk pelanggaran, maka seharusnya Devadatta dikeluarkan dari Sangha ketika ia merencanakan pembunuhan Sang Buddha. tapi yg terjadi bukanlah demikian, walaupun pada akhirnya ia tetap melakukan pelanggaran berat lainnya yg berakibat terlahir kembali di Avici.

sila mengatur perbuatan dan ucapan, sedangkan pengendalian pikiran ada di wilayah bhavana (meditasi).

Saya mengakui itu benar jika dipandang sila itu sebagai aturan tertulis yang harus ditaati. Sehingga sudah menyerupai hukum. Kalau ini melanggar dan ini tidak. Sama seperti hakim di persidangan yang memutuskan terdakwa melanggar pasal sekian dan dinyatakan bersalah.

Tapi saya memandang sila bukan seperti itu. Saya bingung mau menjelaskannya.

Begini saja lah, dalam kasus saya membunuh bro Indra didalam pikiran. Adakah kemungkinan saya akan mewujudkannya begitu ada kesempatan?
Tapi jika dipikiran saya tidak ada sama sekali tentang hal itu, apakah mungkin saya melakukan pembunuhan?

Dan seandainya saya meninggal dengan kondisi pikiran seperti itu, apakah di kelahiran berikutnya saya tidak akan mempunyai kecenderungan sebagai pembunuh?

« Last Edit: 05 February 2012, 01:47:26 AM by sriyeklina »
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #87 on: 05 February 2012, 08:28:56 AM »
Saya mengakui itu benar jika dipandang sila itu sebagai aturan tertulis yang harus ditaati. Sehingga sudah menyerupai hukum. Kalau ini melanggar dan ini tidak. Sama seperti hakim di persidangan yang memutuskan terdakwa melanggar pasal sekian dan dinyatakan bersalah.

Tapi saya memandang sila bukan seperti itu. Saya bingung mau menjelaskannya.


Begini saja lah, dalam kasus saya membunuh bro Indra didalam pikiran. Adakah kemungkinan saya akan mewujudkannya begitu ada kesempatan?
Tapi jika dipikiran saya tidak ada sama sekali tentang hal itu, apakah mungkin saya melakukan pembunuhan?

Dan seandainya saya meninggal dengan kondisi pikiran seperti itu, apakah di kelahiran berikutnya saya tidak akan mempunyai kecenderungan sebagai pembunuh?



anda bahkan mungkin saja terlahir kembali dalam keadaan yg lebih parah di alam sengsara jika meninggal dunia dengan memendam pikiran demikian. karena diantara tiga komponen perbuatan, ucapan, dan pikiran, komponen pikiranlah yg posisinya paling tinggi. anda bisa baca tentang hal ini dari MN 56 UPALI SUTTA. itulah maka pengendalian pikiran menjadi sangat penting, yaitu meditasi.

tapi apa yg sedang kita bahas di sini adalah persoalan moralitas, walaupun berkaitan erat namun adalah latihan berbeda.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #88 on: 05 February 2012, 11:16:05 AM »
anda bahkan mungkin saja terlahir kembali dalam keadaan yg lebih parah di alam sengsara jika meninggal dunia dengan memendam pikiran demikian. karena diantara tiga komponen perbuatan, ucapan, dan pikiran, komponen pikiranlah yg posisinya paling tinggi. anda bisa baca tentang hal ini dari MN 56 UPALI SUTTA. itulah maka pengendalian pikiran menjadi sangat penting, yaitu meditasi.

tapi apa yg sedang kita bahas di sini adalah persoalan moralitas, walaupun berkaitan erat namun adalah latihan berbeda.
Jadi sebagusnya saya jawab apa bro? Ketika bro bertanya jika tidak ada mayat maka tidak bisa diadili. Saya menjawab berdasarkan apa yang ada dalam pikiran saya sendiri. Kecuali bro menetapkan sejauh mana batas membahasnya.

Karena jika sila saya jalankan berdasarkan aturan yang ditulis itu, berhubung pikiran saya liar maka saya akan mencari celah mewujudkan keinginan selama aturan tertulis tidak dilanggar. Dan menurut saya itu tidak benar.Maka saya tidak menjalankan seperti itu.
« Last Edit: 05 February 2012, 11:17:38 AM by sriyeklina »
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #89 on: 05 February 2012, 12:39:49 PM »
Jadi sebagusnya saya jawab apa bro? Ketika bro bertanya jika tidak ada mayat maka tidak bisa diadili. Saya menjawab berdasarkan apa yang ada dalam pikiran saya sendiri. Kecuali bro menetapkan sejauh mana batas membahasnya.

Karena jika sila saya jalankan berdasarkan aturan yang ditulis itu, berhubung pikiran saya liar maka saya akan mencari celah mewujudkan keinginan selama aturan tertulis tidak dilanggar. Dan menurut saya itu tidak benar.Maka saya tidak menjalankan seperti itu.

sebelumnya saya mengatakan, "sejauh pembahasan adalah sila ..."

tidak ada jawaban benar atau salah dalam kasus itu. solusi ideal adalah menyelamatkan semuanya tanpa merugikan diri sendiri. tapi jika solusi ideal tidak dapat tercapai, maka seseorang yg ingin menyempurnakan sila tidak akan melakukan tindakan pembunuhan utk alasan apa pun. tapi seorang bodhisattva yg mempraktikkan upaya kausalya akan mengorbankan 1 orang penjahat utk menyelamatkan 100 orang tak bersalah. yg manakah anda?
« Last Edit: 05 February 2012, 12:41:45 PM by Indra »

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #90 on: 05 February 2012, 01:34:09 PM »
sebelumnya saya mengatakan, "sejauh pembahasan adalah sila ..."
Benar, dan anda mengatakan itu setelah saya menjawab tergantung pikiran. Dan saya juga sudah mengatakan sudut pandang saya tentang sila. Saya melihat dari manfaatnya. Terutama pada perkembangan batin sendiri.

Quote
tidak ada jawaban benar atau salah dalam kasus itu. solusi ideal adalah menyelamatkan semuanya tanpa merugikan diri sendiri.
Ya..saya setuju dengan pendapat anda.

 
Quote
tapi jika solusi ideal tidak dapat tercapai, maka seseorang yg ingin menyempurnakan sila tidak akan melakukan tindakan pembunuhan utk alasan apa pun. tapi seorang bodhisattva yg mempraktikkan upaya kausalya akan mengorbankan 1 orang penjahat utk menyelamatkan 100 orang tak bersalah. yg manakah anda?

Pertanyaan ini mau berandai-andai lagi atau bagaimana? Kalau mau jawaban yang serius maka kasih gambaran yang detail situasinya.




PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #91 on: 05 February 2012, 02:00:06 PM »
Benar, dan anda mengatakan itu setelah saya menjawab tergantung pikiran. Dan saya juga sudah mengatakan sudut pandang saya tentang sila. Saya melihat dari manfaatnya. Terutama pada perkembangan batin sendiri.
Ya..saya setuju dengan pendapat anda.

 
Pertanyaan ini mau berandai-andai lagi atau bagaimana? Kalau mau jawaban yang serius maka kasih gambaran yang detail situasinya.






saya sudah menyampaikan semua yg ingin/bisa saya sampaikan sehubungan dgn topik ini. saya merasa sudah cukup. silakan anda melanjutkan dgn yg lain. _/\_

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #92 on: 06 February 2012, 01:49:35 PM »
tanya sendiri deh ke confucius. ;D

oke deh, tapi minta no hape nya confucius dulu dong? =))

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #93 on: 06 February 2012, 07:34:21 PM »
oke deh, tapi minta no hape nya confucius dulu dong? =))
:ngomel:
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #94 on: 04 June 2019, 10:16:40 PM »
tindakan yg bijaksana

sejauh kita membicarakan sila (moralitas), maka adalah perbuatan jasmani dan ucapan yg tercakup di sini, sila tidak mengatur pikiran.
Nah,apa yang harus di bentuk. Dari mana pula sila tidak mengatur pikiran?apa manfaat menjalankan sila?ketemu topik dulu.

Kondisi saat ini mulai terbentuk...tikus betina..
Jawabannya:jika memang mau selamat kan. silahkan selamat kan . Jika mau membunuh silahkan membunuh . Diri ini bukan milikku...
Apa bedanya dulu dengan sekarang?sama saja.
Ini si tongkat2  yang sudah entah dimana2 suttanya . Sampai Kupikir2 untuk jawaban yang benarnya dalam waktu lama.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: 3 x 8 = 23
« Reply #95 on: 04 June 2019, 10:23:25 PM »
tindakan yg bijaksana

sejauh kita membicarakan sila (moralitas), maka adalah perbuatan jasmani dan ucapan yg tercakup di sini, sila tidak mengatur pikiran.
sebenarnya ini akan jadi sangat melebar dan seharusnya perlu topik tersendiri, tapi secara singkat saya copas dari RAPB:


(4)   Apakah manfaat Moralitas?

Seorang yang bertingkah-laku baik menikmati banyak manfaat seperti hati yang gembira yang mengarah kepada kegembiraan dan kebahagiaan (Pamojja). Hal ini selanjutnya mengakibatkan kegembiraan yang meluap (pīti). Bagi seseorang yang menikmati kegembiraan yang meluap, akan muncul ketenangan bathin dan jasmani (passaddhi) yang diikuti oleh kebahagiaan (sukha). Kondisi bathin dan jasmani yang tenang akan mengembangkan konsentrasi (samadhi) yang memungkinkan seseorang untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya (yathabhutanana). Ketika seseorang mendapatkan pengetahuan mengenai segala sesuatu sebagaimana adanya, seseorang akan menjadi bosan dan tidak melekat terhadap cacat dan penderitaan yang ditimbulkan oleh kelahiran kembali. Dalam dirinya muncul pandangan terang yang kuat ke dalam kenyataan (balava Vippassana-nana). Dengan Pandangan Terang ini, ia menjadi tidak melekat pada keserakahan dan mencapai Pengetahuan Sang Jalan, yang mengarah menuju Kebebasan penuh (vimutti) melalui Pengetahuan Buah. Setelah mencapai Pengetahuan Sang Jalan dan Buah, ia mengembangkan pengetahuan perenungan (paccavekkhana-nana) yang memungkin dirinya melihat bahwa lenyapnya fenomena kelompok-kelompok nama dan rupa telah terjadi dalam dirinya. Dengan kata lain, ia telah mencapai Kedamaian Sempurna, Nibbana. Demikianlah Moralitas memiliki banyak manfaat termasuk pencapaian Nibbana. (AN III, p.615).

Wowewwwwwww amazing
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

 

anything