//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: YLKI: Masyarakat Harus Kurangi Konsumsi Mi Instan  (Read 1789 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
YLKI: Masyarakat Harus Kurangi Konsumsi Mi Instan
« on: 12 October 2010, 09:17:47 AM »
YLKI: Masyarakat Harus Kurangi Konsumsi Mi Instan

Nurseffi Dwi Wahyuni : detikFinance

detikcom - Jakarta, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi konsumsi mi instan. Bukan semata-mata karena muncul kasus penarikan produk mi instan di Taiwan, namun karena memang produk itu tidak baik jika sering dikonsumsi.

"Masyarakat harus kurangi makan mie instan. Bukan karena ada penarikan Indomie  di Taiwan ini saja. Tapi sejak awal YLKI memang tidak merekomendasikan masyarakat untuk makan mi instan," ujar Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi saat dihubungi detikFinance, Selasa (12/11/2010).

Tulus menyatakan ada beberapa kandungan-kandungan dalam mie instan yang tidak baik bagi tubuh jika dikonsumsi terlalu banyak. Menurut dia, konsumsi mie instan yang berlebihan bisa memicu dan memacu peningkatan asam lambung alias sakit maag.

"Karena kandungan garam dan vetsin terlalu tinggi serta kandungan-kandungan lainnya yang tidak baik untuk tubuh kalau dikonsumsi terlalu berlebihan," ungkapnya.

Sesuai dengan namanyanya, lanjut dia, masyarakat sebaiknya tidak menjadikan mie instan sebagai makanan pengganti nasi. Tulus menyarankan agar masyarakat  hanya memakan mie instan satu kali dalam seminggu.

"Namanya juga mie instan, jadi dipakai dalam posisi urgent (mendesak). Kalau keadaan biasa lebih baik jangan makan instan. Paling aman makan mie itu seminggu sekali," jelasnya.

Lagipula, imbuh dia, konsumsi mie instan yang terlalu banyak justru akan menguntungkan negara lain. Pasalnya, hingga kini bahan bakunya mie instan, yaitu gandum masih diimpor dari negara lain.

"Jangan sampai kita memperkaya negara lain seperti Australia," tambahnya.

Sebelumnya, media-media di Taiwan mengabarkan penarikan Indomie dari sejumlah supermarket. Indomie ditarik karena mengandung Methyl P-Hydroxybenzoate yang dilarang di Taiwan. Tidak hanya di Taiwan, dua jaringan supermarket terbesar di Hong Kong juga menyetop penjualan produk INDF.  Pemerintah Hong Kong pun akan melakukan tes uji produk Indomie.

Namun, berdasarkan rilis resmi Indofood CBP Sukses Makmur, selaku produsen Indomie menegaskan, produk mie instan yang diekspor ke Taiwan sudah memenuhi peraturan dari Departemen Kesehatan Biro Keamanan Makanan Taiwan.

"Sehubungan dengan pemberitaan di media massa Taiwan baru-baru ini, mengenai kandungan bahan pengawet  E218 (Methyl P-Hydroxybenzoate) dalam produk mi instan Indomie, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menjelaskan bahwa produk mi instan yang diekspor oleh Perseroan ke Taiwan telah sepenuhnya memenuhi peraturan dari Departemen Kesehatan Biro Keamanan Makanan Taiwan," jelas Taufik Wiraatmadja, Direktur ICBP dalam siaran persnya.

ICBP telah mengekspor produk mi instan ke berbagai negara di seluruh dunia selama lebih dari 20 tahun. Perseroan senantiasa berupaya memastikan bahwa produknya telah memenuhi peraturan dan ketentuan keselamatan makanan yang berlaku di berbagai negara dimana produk mi instannya dipasarkan.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

 

anything