//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: ABHIDHAMMA by Dr. Mehm Tin Mon  (Read 12989 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
ABHIDHAMMA by Dr. Mehm Tin Mon
« on: 20 October 2008, 03:56:56 PM »
Saya mau posting sedikit (yang saya ringkas) tentang  penjelasan Dr. Mehm Tin Mon tentang Abhidhamma di kursus intensif Abhidhamma di VPDS pada tanggal 14 Mei 2008, adalah sebagai berikut :

Menurut Dr. Mehm Tin Mon….ada 2 aspek yang di kenal oleh secara umum tentang Abhidhamma yaitu :
1.   Membosankan
2.   Tidak menarik

Pada tahun 2000, Dr. Mehm Tin Mon datang ke Kualalumpur (Malaysia) karena diundang oleh seorang teman dan di sana Dr. Mehm Tin Mon bertemu dengan Kepala Bhikkhu dari Malaysia dan Singapore yaitu Bhikkhu Dr. K. Sri Dhammananda. Bhikkhu Dr. K. Sri Dhammananda juga menulis banyak buku yang bagus dan beberapa buku juga diterjemahkan oleh Dr. Mehm Tin Mon. Jadi waktu itu Dr. Mehm Tin Mon meminta ijin  untuk mengajarkan Abhidhamma di Malaysia. Dan Bhikkhu tersebut mengatakan : Abhidhamma itu membosankan tapi sebaliknya Dr. Mehm Tin Mon mengatakan Abhidhamma itu sangat menarik karena   selama 24 tahun Dr. Mehm Tin Mon mengajar Abhidhamma di Myanmar, semua orang suka dengan Abhidhamma dan menurut mereka Abhidhamma itu sangat menarik. Maka Dr. Mehm Tin Mon meminta izin untuk mengajar Abhidhamma. Pada Saat itu dibuatkan perjanjian bahwa Dr. Mehm Tin Mon untuk mengajar di 6 vihara yang telah disepakati oleh Bhikkhu Dr. K. Sri Dhammananda dan Bhikkhu Dr. K. Sri Dhammananda meminta Dr. Mehm Tin Mon untuk mengajar pertama kali di vihara beliau (Bhikkhu Dr. K. Sri Dhammananda) dan Bhikkhu Dr. K. Sri Dhammananda  juga menjadi peserta bersama dengan pendengar lainnya. Setelah Bhikkhu Dr. K. Sri Dhammananda  mengikuti Abhidhamma yang diajarkan Dr. Mehm Tin Mon selama 5 ½ jam, Bhikkhu Dr. K. Sri Dhammananda berkata : Setahu saya, Abhidhamma itu sangat membosankan tapi kali ini Abhidhamma sangat menyenangkan..

Dr. Mehm Tin Mon mengajar Abhidhamma selama 8 tahun di Malaysia  dan itu merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi beliau. Beliau juga mengajar selama 3 tahun di Singapura. Sekarang disana lagi memasuki pelajaran buku Wisudhi Magga  dan  juga tentang meditasi yaitu aplikasi dari Abhidhamma itu sendiri.

Ada pertanyaan yang selalu dipertanyakan adalah kenapa Abhidhamma diajarkan oleh Sang Buddha di alam Dewa (Tavatimsa) dan bukan di alam Manusia? Dr. Mehm Tin Mon menjelaskan sebagai berikut :
Sang Buddha mengatakan : Bumi ini sedang berproses panjang sekali atau berkalpa-kalpa dan banyak Buddha yang muncul di dunia ini seperti banyaknya jumlah pasir yang ada di sungai gangga.
Alasan-alasan  Sang Buddha mengajarkan Abhidhamma di alam Dewa (tavatimsa) adalah :
1.   Sang Buddha mengajarkan Abhidhamma di alam Dewa (Tavatimsa) karena para Buddha terdahulu juga mengajarkan Abhidhamma di alam itu. Jadi ini adalah merupakan salah satu tradisi para Buddha terdahulu.
2.   Sang Buddha mengajar selama 3 bulan (selama musim hujan/vasa) tanpa berhenti di alam Dewa (Tavatimsa), kalo diajarkan di alam manusia, siapa yang sanggup bertahan selama 3 bulan secara berturut-turut. 3 bulan di alam manusia sama dengan 2 ½ jam di alam Tavatimsa.
3.   Untuk menghormati Ibunya. Setelah 7 hari melahirkan Sang Buddha, Ibu Sang Buddha meninggal dan terlahir di alam Tusita. Dengan Beliau mengajarkan Abhidhamma di alam Dewa maka Ibunya dapat mendengarkan Abhidhamma ini dan sehingga Ibunya bisa tercerahkan.

Jadi pada saat Sang Buddha mengajarkan Abidhamma ini, semua Dewa dan Brahma (ada 6 alam Dewa dan 16 alam Brahma diatas alam 6 dewa) mendengarkannya, ketika itu kira-kira ada 10 ribu dunia yang dapat mendengarkan khotbah (Pembabaran tentang Abhidhamma) dari Sang Buddha dan 8 ribu juta pendengarnya (para dewa dan brahma) tercerahkan pada saat itu.

Yang dimaksud dengan Tercerahkan adalah Seseorang yg dapat merealisasi Nibbana yaitu kebahagiaan karena terbebasnya penderitaan dan mencapai percerahan yang terendahpun mereka akan terlepas/terbebas dari kelahiran di alam rendah atau tidak akan terlahir di  4 alam rendah ( Binatang, Peta/Setan, Jin/Asura, Neraka).

Bahkan Ibu Sang Buddhapun juga mencapai pencerahan yaitu tingkat Sotapanna, dan betapa besarnya manfaat Ajaran Abhidhamma yang telah dipaparkan oleh Sang Buddha.

Jadi kita mengerti alasan mengapa Sang Buddha mengajarkan Abhidhamma di alam Dewa? Walaupun demikian, Sang Buddha setiap hari turun ke bumi untuk makan  (karena Sang Buddha adalah manusia) dan Beliau juga melakukan pindapatta di hutan Himalaya. Sang Buddha menduplikasi dirinya dan tetap mengajar Abhidhamma di alam Dewa ketika turun ke alam manusia untuk makan dan pindapatta.

Ada satu murid utama Sang Buddha yaitu Sariputta, dimana Beliau adalah yang tertinggi dalam kebijaksanaan diantara murid lainnya. Dengan kekuatan supernormalnya beliau bisa terbang ke alam Dewa untuk mendengarkan Abhidhamma yang diajarkan oleh Sang Buddha. Sang Buddha memberikan penjelasan Abhidhamma yang lebih singkat kepada Sariputta. Sang Buddha dengan pengetahuannya mengerti bahwa Sariputta bisa membabarkan Abhidhamma kepada manusia dan juga bisa mengembangkannya sesuai dengan yang diajarkan Sang Buddha dan pada saat itu Sariputta membabarkan penjelasan Abhidhamma kepada 500 bhikkhu lainnya. Jadi tiap hari Sang Buddha turun dan mengajarkan penjelasan Abhidhamma ke Sariputta dan setelah selesai, kemudian Sariputta membabarkan kepada 500 Bhikkhu lainnya. Jadi Sang Buddha mengajarkan Abhidhamma tanpa henti di alam Dewa tersebut dan Sariputta yang mendapatkan ringkasan dari Sang Buddha juga mengajarkan Abhidhamma kepada 500 bhikkhu tersebut dan bersama dengan selesainya Sang Buddha mengajarkan Abhidhamma, Sariputta juga selesai membabarkan Abhidhamma kepada 500 bhikkhu lainnya.
 Dan seperti yang kita ketahui, Abhidhamma Tipitaka sekarang adalah di ambil dari Abhidhamma yang pernah diajarkan oleh Sariputta. Jadi Sang Buddha berusaha untuk mengajarkan Abhidhamma ini di alam Manusia yaitu melalui Sariputta. Sang Buddha juga ingin semua makhluk termasuk manusia (bukan hanya dewa & brahma saja) bisa tercerahkan. Kemudian Sang Buddha mengumpamakan dengan mengambil segenggam daun dan bertanya kepada Bhikkhu : daun yang mana lebih banyak, di hutan ini atau di genggaman Saya? Kata Bhikkhu : daun di genggaman Sang Buddha sangat sedikit dibandingkan dengan daun yang ada di hutan ini. Terus Sang Buddha berkata : ya, benar sekali, Itulah yang saya ajarkan lebih sedikit dari pengetahuan yang Saya miliki dan pengetahuan itu adalah intisari atau pengetahuan yang penting yang dapat mencapai pencerahan.

Jadi  yang berpendapat bahwa Abhidhamma itu tidak penting untuk mencapai pencerahan adalah salah. Abhidhamma itu sangat penting. Untuk mengetahui implementasinya adalah dengan melalui meditasi Vipassana yaitu bisa untuk melihat sebenarnya (hakikat sesungguhnya). Jadi yang sebenarnya ini hanya diajarkan di Abhidhamma, tidak diajarkan di sutta. Misalnya apa yang membentuk mental (nama) dan materi(rupa), semuanya dijabarkan secara detail di dalam Abhidhamma. Sifat-sifat alamiah dari semua hal ketika kita bisa bervipassana dengan baik maka kita akan mencapai magga nana (Jalan Kebijaksanaan), dengan mencapai itu kita bisa merealisasi semua ajaran Sang Buddha yaitu 4 kebenaran mulia.

Abhidhamma tidak membosankan, malah sangat menyenangkan karena dengan Abhidhamma kita bisa mengerti apa yg terjadi di diri kita dan kita mengetahui semua sikap kita, kalo itu semua membosankan, apa yang harus dipelajari karena diri sendiri sudah bosan.

Socrates (469-399 SM), fisuf Yunani yang dianggap sebagai salah seorang manusia paling bijaksana sepanjang masa, berdiskusi dengan Oracle yang terkenal di Delphi. Ketika temannya bertanya, “Siapakah manusia paling bjiak di dunia?” Oracle menjawab, “Kenalilah dirimu sendiri! Socrates adalah manusia paling bijak di dunia.”

Tentu saja pertama-tama yang paling penting adalah mengenali diri kita sendiri. Tetapi Socrates jelaslah [tidak dapat disangkal lagi] adalah seorang manusia bijaksana: “Segala yang saya ketahui adalah bahwa saya tidak tahu apa pun.”

Dan Leo Tolstoy (1828-1910), penulis Rusia dan filsuf religius, yang memenangi hadiah Nobel dengan novel hebatnya “War and Peace”, memikirkan [merenungkan] kehidupan dengan serius di masa tuanya.
“Mengapa kita lahir? Bagaimana  kita datang ke dalam keberadaan [kehidupan] ini? Mengapa kita hidup? Apakah tujuan kehidupan? Apakah yang terjadi setelah kematian? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang penting”, katanya, “tetapi karena saya tidak mampu menemukan jawabannya, saya merasa tempat saya berpijak runtuh.”
Jadi Leo Tolstoy merasa bahwa kehidupan ini tidak memiliki makna kecuali hanya menunggu mati.

Bertrand Russell, filsuf modern dan matematikawan modern Inggris yang memenangi hadiah Nobel kesusatraan tahun 1950, membandingkan manusia dengan para pelancong korban kapal karam yang berpegangan pada papan kayu di tengah lautan dalam kegelapan. Malam menggigilkan dan angin bertiup dengan kuat. Ombak besar menghantam orang-orang yang kecapaian dengan tangan-tangan yang telah mati rasa itu, melempar mereka menjauh dari papan pelampung. Mereka pun tenggelam ke dalam laut menyebabkan beberapa gelembung udara muncul di tempat mereka tenggelam. Tetapi segera saja ombak menyapu bersih gelembung-gelembung itu dan terus bergulung di lautan seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa.

Semua ahli filosofi ingin tahu bagaimana bumi terbentuk dan lain-lain dan sampai saat ini belum mendapatkan jawaban. Sang Buddha bisa menjabarkan itu semua secara detail (tentang udara/angina, api dll) dan itu semua bisa di dibuktikan melalui meditasi. Abhidhamma menjelaskan semuanya tapi ahli filosofi hanya mengerti sebagian itu dari Abhidhamma.

Semoga bermanfaat....

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 02 October 2009, 12:47:04 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: ABHIDHAMMA by Dr. Mehm Tin Mon
« Reply #1 on: 20 October 2008, 05:19:27 PM »
ci lily... usul, gmn diketik ke file word kemudian dicetak oleh DC Press ;D

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: ABHIDHAMMA by Dr. Mehm Tin Mon
« Reply #2 on: 20 October 2008, 05:25:23 PM »
OK... ide yang bagus.... :jempol:

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: ABHIDHAMMA by Dr. Mehm Tin Mon
« Reply #3 on: 20 October 2008, 10:40:53 PM »
thx ci lily... :D

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: ABHIDHAMMA by Dr. Mehm Tin Mon
« Reply #4 on: 21 October 2008, 09:01:20 AM »

Kemudian Sang Buddha mengumpamakan dengan mengambil segenggam daun dan bertanya kepada Bhikkhu : daun yang mana lebih banyak, di hutan ini atau di genggaman Saya? Kata Bhikkhu : daun di genggaman Sang Buddha sangat sedikit dibandingkan dengan daun yang ada di hutan ini. Terus Sang Buddha berkata : ya, benar sekali, Itulah yang saya ajarkan lebih sedikit dari pengetahuan yang Saya miliki dan pengetahuan itu adalah intisari atau pengetahuan yang penting yang dapat mencapai pencerahan.

_/\_ :lotus:

fiuuuh....berarti apa yg saya katakan ke nyana di http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4204.0

sudah dikonfirmasi benar oleh Dr. Mehm......

anumodana ci lily......

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: ABHIDHAMMA by Dr. Mehm Tin Mon
« Reply #5 on: 30 August 2009, 10:05:15 AM »
Dimana ya bs dapat kitab abhidhamma, spti dhammasangani, dsb?
CMIIW.FMIIW.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: ABHIDHAMMA by Dr. Mehm Tin Mon
« Reply #6 on: 30 August 2009, 10:57:49 AM »
Dimana ya bs dapat kitab abhidhamma, spti dhammasangani, dsb?

Bisa hubungi Sis Maya di HP No. : 0888-181-5894

Kalo mau belajar kitab Abhidhamma...sebaiknya belajar dulu buku Abhidhammatthasangaha...karena Kitab-kitab Abhidhamma itu sangat dalam pemahamannya dan tidak semua orang bisa langsung memahaminya.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: ABHIDHAMMA by Dr. Mehm Tin Mon
« Reply #7 on: 30 August 2009, 12:03:50 PM »
Kalo gt mksih ya.
CMIIW.FMIIW.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: ABHIDHAMMA by Dr. Mehm Tin Mon
« Reply #8 on: 30 August 2009, 01:38:06 PM »
Kalo gt mksih ya.

Sama-sama.... kalo mau Buku Abhidhammattasangaha... bisa hubungi dengan Sis Maya.

Anumodana..._/\_

:lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: ABHIDHAMMA by Dr. Mehm Tin Mon
« Reply #9 on: 31 August 2009, 12:28:55 PM »
Dimana ya bs dapat kitab abhidhamma, spti dhammasangani, dsb?

Bisa hubungi Sis Maya di HP No. : 0888-181-5894

Kalo mau belajar kitab Abhidhamma...sebaiknya belajar dulu buku Abhidhammatthasangaha...karena Kitab-kitab Abhidhamma itu sangat dalam pemahamannya dan tidak semua orang bisa langsung memahaminya.

_/\_ :lotus:

yup, berhati-hatilah krn makna yg dalam, tanpa disertai pengertian yg memadai, hanya akan mendorong menjadi salah paham.....

 

anything