Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: D1C1 on 28 October 2017, 01:02:47 AM

Title: Makan daging di restoran
Post by: D1C1 on 28 October 2017, 01:02:47 AM
Halo temen2,

Mau nanya nich, daging kan tidak boleh dimakan apabila seseorang itu melihat, mendengar dan mencurigai hewan itu secara khusus dipotong untuk dia.

Pertanyaannya, kalo kita makan daging di restoran apakah ini termasuk? Kan pemilik restoran juga membeli daging/memesan binatang secara khusus untuk para tamu restoran. Apakah dalam hal ini berarti kita tidak bisa makan daging di restoran?

Bagaimana dengan pesta pernikahan saudara, saudara saya mungkin akan pesen kambing guling dll. Tentu kambing ini sudah pasti dipesan ditujukan untuk para tamu undangan, sebagai salah satu tamunya apakah saya masih diperbolehkan untuk memakan daging tersebut? Terima kasih.
Title: Re: Makan daging di restoran
Post by: Gwi Cool on 28 October 2017, 09:20:48 AM
Halo temen2,

Mau nanya nich, daging kan tidak boleh dimakan apabila seseorang itu melihat, mendengar dan mencurigai hewan itu secara khusus dipotong untuk dia.

Pertanyaannya, kalo kita makan daging di restoran apakah ini termasuk? Kan pemilik restoran juga membeli daging/memesan binatang secara khusus untuk para tamu restoran. Apakah dalam hal ini berarti kita tidak bisa makan daging di restoran?

Bagaimana dengan pesta pernikahan saudara, saudara saya mungkin akan pesen kambing guling dll. Tentu kambing ini sudah pasti dipesan ditujukan untuk para tamu undangan, sebagai salah satu tamunya apakah saya masih diperbolehkan untuk memakan daging tersebut? Terima kasih.
Bukannya tidak diperbolehkan, tetapi tidak seharusnya dimakan: apabila (1) melihat atau (2) mendengar atau (3) mencurigai hewan itu "secara khusus" dipotong untuk Anda/kelompok yang terkait.

Saya akan memberikan jawaban secara tidak langsung.
Ibu saya kadang memasak kepiting dan kata ibu saya, kepiting lebih enak kalau dibeli dalam keadaan hidup. Akhirnya, ibu saya memotong kepiting itu. Saya merenung (ini kisah nyata dari saya): "Ibu saya memasak dan pastinya ditujukan pada keluarga (salah satunya saya), jika saya memakan hewan yang telah saya "lihat" dipotong demikian, dan jika saya memakannya maka ibu saya secara langsung 'telah menimbun kamma buruk yang besar' karena aku adalah orang yang melatih sila, murid Sang Buddha. Saya adalah seorang yang menolak daging yang memenuhi 3 syarat."
Oleh karena itu, saya tidak memakan kepiting itu, bukan menolak memakannya karena suka atau tidak suka, tetapi karena berbelas kasih kepada ibu saya. Kepiting yang dibeli di luar, pastinya saya makan. Akan tetapi, jika dipotong khusus (melihatnya), atau mendengar atau mencurigainya, saya akan menolak. Karena apa? Karena, saya menjaga sila dan berbelas kasih kepada orang tersebut. Semoga dapat membantu.