Dari: Utami <accounting [at] skkeris.co.id>
Guys? saya ingin menceritakan kejadian yang menimpa keluarga saya pada
hari
minggu kemarin (18 Januari 2009). Saya sekeluarga hendak makan di Muara
Karang restoran Gembira, saat hendak parkir di restoran tersebut,
seorang
tukang parkir menyuruh mobil saya untuk masuk ke tempat yang kebetulan
kosong di depan restoran tersebut, tapi tiba ? tiba saat mobil saya
selesai
parkir dan belum sempat mesin dimatikan, ada seorang pemuda berperawakan
tinggi, kulit putih, berusia sekitar akhir 30-an atau awal 40-an, kepala
sedikit botak dibagian depan mengedor ? ngedor jendela mobil, akhirnya
papa
saya pun membuka kaca jendela dan bertanya ada apa, tanpa penjelasan apa
?
apa, orang tersebut langsung melayangkan tinju kepada papa saya . Untung
saja, kakak saya sempat menahan tinju orang tersebut dan langsung turun
dari mobil sehingga terjadi adu mulut. Mama saya pun jadi panik dan
segera
turun mobil. Saat mama saya turun mobil, terdapat kakek yang sudah tua
menghalangi mama saya dan ingin menamparnya. Untung saja yang kena hanya
kacamata mama saya yang patah. Kemudian orang ? orang ramai berkumpul di
tempat kami. Papa ssaya pun karena paniknya hanya sempat mengunci pintu
TANPA MENUTUP jendela depan yang sudah dibukanya. Dari adu mulut
tersebut,
kami dituduh merebut tempat parkir orang tersebut. Saat kami berkata
agar
bertanya lebih lanjut kepada tukang parkir, orang tersebut (Perawakan
cukup
tinggi) malah marah dan hendak memukul papa saya lagi, tapi untung juga
kacamata yg jadi sasaran, kakak saya hendak menarik orang tersebut
menjauh
dari papa saya tapi yang tertarik hanya bajunya sehingga merobek baju
orang
tersebut. Saat papa, mama dan kakak saya diamankan dari orang ? orang
yang
menurut saya cukup GILA tersebut, orang yang berperawakan tinggi
tersebut
tiba ? tiba berjalan menuju mobil kami dan hendak mengambil kunci mobil,
mungkin orang tersebut melihat jendela tidak dikunci dan berpikiran
bahwa
kunci mobil juga di tinggal oleh papa saya karena panik sehingga mau
mengambil kunci mobil kami. Syukurlah?. Kunci mobil tidak tertinggal,
karena kesal tidak mendapat apa pun, wiper mobil belakang kami menjadi
sasaran, dipatahkan oleh orang yang berperawakan tinggi, sedangkan kakek
tua tersebut sudah masuk ke dalam mobil. Saya yang melihat kejadian
tersebut marah, dan memukul mobil orang tersebut, tapi ada warga yang
menarik saya karena warga yang ikut melihat kejadian tersebut melihat
bahwa
orang yang duduk di mobil belakang mengacung ?acungkan kunci pembuka ban
mobil yang tersebut dari besi untuk dipukul ke saya. Akhirnya mobil
tersebut melesat pergi dan sempat mengeluarkan ancaman ke tuakng parkir
bahwa dia akan kembali lagi. Kami sempat bingung dengan apa yang terjadi
dan akhirnya kami dan warga pun bertanya apa sebenarnya yang terjadi
pada
tukang parkir karena kami yang tidak tau apa ? apa menjadi sasaran dan
dituduh merebut tempat parkir orang tersebut. Dari keterangan tukang
parkir
tersebut didapat kronologi tersebut:
1. Mobil tersebut sudah cukup lama menepi di pinggir jalan
2. Tukang parkir bertanya, apakah ingin parkir, orang yang
berperawakan tinggi tersebut menjawab tidak sehingga tukang parkir
berpikiran bahwa mobil hanya ingin menunggu atau menepi saja
3. Mobil saya datang dan kemudian tukang parkir memberikan tempat
tersebut kepada mobil saya
4. selanjutnya mobil saya masuk dan orang tersebut mulai
melaksanakan aksinya.
Dari keterangan tersebut, warga ? warga serta satpam setempat (yang
akhirnya datang) berpendapat bahwa hal tersebut sengaja mereka lakukan,
jika papa saya melawan dan melukai kakek renta itu (itu yang menjadi
tujuan
mereka), maka mereka akan meminta ganti rugi. Syukurlah, papa , mama dan
kakak saya hanya marah ? marah tanpa main tangan walaupun sudah
dipancing ?
pancing oleh mereka.
Saya tidak sempat melihat nomor polisi mobil tersebut tapi salah satu
warga
sempat mencatatnya. B 3989 MR, Nissan Serena, karena sudah malam, saya
kurang jelas melihat warna mobil, mungkin bewarna emas muda metalik.
HATI ? HATI !!! Jika teman ? teman mengalami nasib serupa, mohon tenang
dan
jangan panik. Jangan melawan kakek yang sudah tua (apalagi sampai main
tangan) karena itu tujuan utama mereka. Modus kali ini justru sengaja
mencari tempat yang ramai dengan tujuan jika kita main tangan dan
melukai
kakek tersebut akan ada saksi mata.
MOHON SEBAR LUASKAN KEPADA TEMAN ?TEMAN DAN ORANG YANG KALIAN SAYANGI.
JANGAN SAMPAI KEJADIAN BURUK INI MENIMPA MEREKA.