This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
76
Kesehatan / Re: High Heel
« on: 10 December 2012, 12:40:29 PM »
[at] buat cewek2
Emang sakit ya ketika mengunakan sepatu berhak tinggi?
Emang sakit ya ketika mengunakan sepatu berhak tinggi?
78
Tolong ! / Re: [ask] Public Speaking
« on: 06 December 2012, 07:56:24 PM »ikutan promosi Toastmasters ah... www.toastmasters.orghi ko alek,lama tak bersua..
FYI, saya jadi member Toastmasters sejak tahun 2006..
sekarang jadi member 2 club:
Legacy Toastmasters (legacy.toastmasters.tw)
NTUT Toastmasters (ntut.toastmastersclubs.org)
satu2nya cara supaya bisa public speaking ya praktik terjun langsung.. makin sering dilatih, semakin mahir.. dan Toastmasters adalah salah satu tempat yang menyediakan kesempatan untuk melakukan kesalahan sebanyak2-nya dengan rasa malu seminimal mungkin.
Masih di negeri seberang?
79
DhammaCitta App / Re: DhammaCitta on LINE
« on: 06 December 2012, 12:37:23 PM »tapi kenapa group LINE kek di betlehem ya?Maksudnya?
80
Gadget dan Toys / Re: Kartu AXIS benar2 kartu SeTan !!!
« on: 06 December 2012, 12:16:43 PM »
Thread lama...
81
Lingkungan / Re: Stop Cyber Bullying
« on: 06 December 2012, 12:13:58 PM »
IMO.Kok jaman makin canggih mental anak sekarang semakin lemah ya...gampang sekali melakukan tindakan bunuh diri..
82
Tolong ! / Re: [ask] Public Speaking
« on: 04 December 2012, 08:44:43 PM »DC bikin public speaking club juga.ikut diskusi dhamma DC aja
Topiknya dhamma. Sekalian belajar jadi dhammadutta
83
Kesehatan / Re: [ASK] Kebotakan
« on: 04 December 2012, 08:36:16 PM »Belom masbro..emank bisa???pernah liat iklan tv,pengobatan alternatif gitu..
84
Kesehatan / Re: [ASK] Kebotakan
« on: 04 December 2012, 11:50:55 AM »
Udah pernah coba akupuntur?
85
Kafe Jongkok / Re: Cute Bear
« on: 29 November 2012, 12:13:34 PM »
Nah,bagaimana pandangan buddhism soal memelihara hewan? Kk pls
86
DhammaCitta App / Re: DhammaCitta on LINE
« on: 25 November 2012, 11:58:44 AM »
Wa.... Makin autis neh.wkwkkw
87
Sutta Vinaya / Re: [Ask] Apakah BENAR2 ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?
« on: 25 November 2012, 11:47:51 AM »kalau lihat cewek cantik boleh gak ? dan cara lihatnya gimana nih?Kalo ga salah,bhikkhu ketika sedang berpindapatta ga boleh lirik kira-kanan...yg tujuannya penglihatannya ga kemana-mana..cmiiw
88
Perkenalan / Re: DhammaCitta on Whatsapp
« on: 25 November 2012, 11:14:48 AM »
Nes,kenapa di line aja..
Line lebih seru..
Line lebih seru..
89
Sutta Vinaya / Re: [Ask] Apakah BENAR2 ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?
« on: 25 November 2012, 11:12:35 AM »Kalau begitu, bisa diperluas juga seperti ini:Kalo begini caranya populasi biku bakal meningkat..
1. Boleh membunuh kalau itu untuk menolong orang lain
2. Boleh mencuri kalau untuk amal
3. Boleh berjinah kalau tujuannya membantu, bukan untuk kenikmatan,
4. Boleh berbohong kalau untuk kebaikan
5. Boleh minum arak asal tidak sampai mabuk.
90
Sutta Vinaya / Re: [Ask] Apakah BENAR2 ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?
« on: 24 November 2012, 03:19:40 PM »Kembali lagi, menurut salah satu Mahathera di sini, bermusik asalkan tidak untuk menghibur diri, tidak apa-apa. Bagaimanakah pendapat kalian?Sama dengan kasus bhikkhu yg memberikan keturunan buat istrinya dong,*lupa di sutta apa*
sy posting dari blog WE
Quote
Patimokkha pertama yang ditetapkan sang Buddha merujuk pada kasus yang dilakukan oleh Suddina. Pentahbisan Suddina menjadi Bhikkhu terjadi di setelah berakhirnya masa vassa ke-12 Sang Buddha di kota Veranja. Ketika itu Sang Buddha berada di Vesali. Setelah ditahbishkan, Sudinna menetap di Vajji selama 8 tahun[2]. Pada tahun itu, Vajji mengalami paceklik besar sehingga sulit bagi bhikkhu untuk berpindapatta (mengumpulkan dàna makanan dengan mangkuk di tangan mereka). Oleh karena kejadian itu, Suddina bermaksud untuk menggantungkan hidup pada sanak keluarganya yang hidup makmur di Vesali. Alasan pembenaran untuk keputusannya itu adalah seperti ini, "Karena aku mereka dapat mempersembahkan dàna dan melakukan kebajikan. Dan para bhikkhu akan memperoleh keuntungan secara materi, dan aku tidak akan dipersulit dalam hal makanan”. Setelah di Vesali, keluarganya berusaha membujuknya dengan harta agar Ia kembali kepada kehidupan umat awam. Namun Ia tidak bergeming. Tidak mempan dengan dengan cara itu, Sang Ibu kemudian memintanya agar dapat memberikan keturunan sebagai pewaris harta keluarga agar kelak tidak direnggut oleh kaum licchavi. Permohonan sang ibu dikabulkannya dan Ia kemudian melakukan hubungan seksual dengan istrinya yang dulu. Atas kejadian itulah, kemudian Sang Buddha menetapkan aturan untuk pertama kalinya bahwa Barang siapa yang melakukan percabulan maka ia sudah kalah (parajika), tidak lagi dalam persekutuan (sangha)[2]Pada kasus suddhina beliau melakukannya untuk memberikan orangtuanya penerus keturunan..bukan untuk menghibur diri sendiri.hehehe