//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!  (Read 73238 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #15 on: 24 January 2009, 09:14:43 PM »
Bagaimana dgn 10 jenis daging yg dilarang Sang Buddha? Para bhikkhu tidak boleh memilih makanan yg didanakan para umat, lantas bgm cara mengetahui terdapat 10 jenis daging terlarang di dalamnya?
Bgm cara penerapan Sila secara penuh bagi seorang bhikkhu agar dapat terhindar dari tidak termakan 10 jenis daging yg dilarang? Peraturan dari Sang Buddha ini mengapa tidak dianggap penting oleh para bhikkhu? Atau mereka tidak mempercayai bahwa larangan ini penting karena tidak ada kaitan dengan pengikisan noda batin?

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #16 on: 24 January 2009, 09:38:16 PM »
4 jenis daging tertentu yang dilarang untuk dimakan oleh Sang Buddha adalah :
1. Daging manusia -> karena sudah sepantasnya bahwa manusia tidak memakan daging manusia
2. Daging gajah dan kuda -> karena hewan-hewan ini adalah binatang / kendaraan kerajaan pada kala itu
3. Daging anjing -> karena daging anjing (atau serigala) kotor dan kurang steril
4. Daging ular, singa, harimau, macan kumbang, beruang dan hyena -> karena cenderung akan menimbulkan bebauan (sinyal) yang mengkondisikan datangnya serangan dari binatang pada species yang sama itu

Daging-daging tersebut dikelompokkan sebagai akappiya atau daging yang tidak layak untuk dikonsumsi.


Sang Buddha melarang para bhikkhu untuk mengkonsumsinya karena akibatnya dapat menimbulkan masalah yang cukup besar. Bukan karena bila mengkonsumsinya maka proses kesucian akan terhambat. Oleh karena itu Sang Buddha menentukan syarat seorang bhikkhu untuk memakin daging, seperti pada kisah ini :
Quote
Seorang Jendral yang kaya dan berpengaruh bernama Siha (arinya 'singa'), merupakan pendukung dari para Pertapa Jainisme. Namun ia begitu terkesan dengan ajaran Sang Buddha sehingga ia pun meminta tisarana dan menjadi pengikut Sang Buddha. Suatu saat Jendral Siha mengundang Sang Buddha beserta para bhikkhu untuk menyantap makanan pagi. Dalam menyiapkan makanan, Jendral Siha menyuruh pelayannya untuk membeli daging dari pasar demi dana makanan tersebut. Ketika Pertapa Jainisme mendengar bahwa Jendral Siha yang merupakan penyokong utamanya telah mengundang Sang Buddha, mereka menyebarkan isu bahwa banyak binatang dibunuh oleh Jendral Siha demi santapan Pertapa Gotama. Jendral Siha sebenarnya sudah mengetahui tentang perbedaan makna antara membeli daging yang dijual dengan memesan binatang untuk dibunuh dan dijadikan santapan. Oleh karenanya Jendral Siha mengambil langkah yang lebih tepat untuk membeli daging, bukan menyembelih hewan untuk dikonsumsi selanjutnya.

Untuk menjelaskan mengenai perilaku memakan daging tersebut, maka Sang Buddha berkata :

"Para Bhikkhu, saya mengijinkan kamu untuk memakan daging dalam tiga hal, yaitu : jika mereka tidak terlihat, terdengar atau dicurigai telah dibunuh untuk kalian"

« Last Edit: 24 January 2009, 09:40:02 PM by upasaka »

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #17 on: 24 January 2009, 09:43:51 PM »
Problems with vegetarianism.  At present, it has been controversial among the Buddhist groups that some monks in some certain Wats are vegetarians and refrain from eating meat, while some monks take meat.  And it is also believed that the vegetarian monks are more observant than the monks who take meat.  This makes a conflict between these two different ideas.

In this case, we as the Buddhists who have meritorious mind and respect in the Dhamma of Lord Buddha should study Dharnma thoroughly as well as the monk and novice, so that we all will understand what is forbidden and what is allowed to be consumed by the monk and the novice, and also what to perform correctly according to time and place.

Ten kinds of meat not allowed to be consumed by monks and novices.  They are human flesh, elephant, yellow tiger, tiger, leopard, bear, lion, snake, dog and horse.  These ten kinds of meat Lord Buddha did not allow the monk and novice to consume whether they are raw or cooked.

Animal meat other than those 10 mentioned above are allowed for monks and novices to consume if well cooked. It is important (for monks and novices) to understand correctly here why Lord Buddha forbade monks and novices to take these 10 kinds of animal meat.  There are stories and reasons behind this, but I do not want to discuss them here.

Some monks and novices in some monasteries are vegetarians.  They do not consume meat assuming that Lord Buddha did not allow them to do. It is good for them to do so, but should not boast that they are more observant and purer than others.  This is not mentioned in the Vinaya or disciplines of Buddhist monks and novices. Instead, they are taught to be easy going.
 


Food or meat promised in advance. Monks and novices are not allowed to take food and meat that is prepared for them purposefully which fall into any of these 3 cases:-

l. The monk heard the name or kind of food to be presented to him in advance by the donor. This means that the alms-giver promised the monk by mentioning the name or kind of the food he or she wants to present in advance at the time he comes to invite the monk.

(For example, the donor should not promise the monk like this.  “Please come to my place, I will prepare a special roast beef for you.” “Tomorrow morning I will bring you noodles, pork, fish and lots of fruit.  Please don’t go away.”)

Names and kinds of food in this case include 5 categories: staples, desserts, dried or preserved food, fish and animal meat.

2.  The monk saw the donor coming to present him the food being promised in advance.

3. The monk cared that the food was purposefully prepared for him, especially that the animal was killed for him. This looks as if the monk himself causes the animal to be killed in order to get meat for his consumption.

dapat dari abhidhamma http://www.mahindarama.com/e-library/goodresult2.html

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #18 on: 24 January 2009, 09:57:58 PM »
4 jenis daging tertentu yang dilarang untuk dimakan oleh Sang Buddha adalah :
1. Daging manusia -> karena sudah sepantasnya bahwa manusia tidak memakan daging manusia
2. Daging gajah dan kuda -> karena hewan-hewan ini adalah binatang / kendaraan kerajaan pada kala itu
3. Daging anjing -> karena daging anjing (atau serigala) kotor dan kurang steril
4. Daging ular, singa, harimau, macan kumbang, beruang dan hyena -> karena cenderung akan menimbulkan bebauan (sinyal) yang mengkondisikan datangnya serangan dari binatang pada species yang sama itu

Daging-daging tersebut dikelompokkan sebagai akappiya atau daging yang tidak layak untuk dikonsumsi.


Sang Buddha melarang para bhikkhu untuk mengkonsumsinya karena akibatnya dapat menimbulkan masalah yang cukup besar. Bukan karena bila mengkonsumsinya maka proses kesucian akan terhambat. Oleh karena itu Sang Buddha menentukan syarat seorang bhikkhu untuk memakin daging, seperti pada kisah ini :
Quote
Seorang Jendral yang kaya dan berpengaruh bernama Siha (arinya 'singa'), merupakan pendukung dari para Pertapa Jainisme. Namun ia begitu terkesan dengan ajaran Sang Buddha sehingga ia pun meminta tisarana dan menjadi pengikut Sang Buddha. Suatu saat Jendral Siha mengundang Sang Buddha beserta para bhikkhu untuk menyantap makanan pagi. Dalam menyiapkan makanan, Jendral Siha menyuruh pelayannya untuk membeli daging dari pasar demi dana makanan tersebut. Ketika Pertapa Jainisme mendengar bahwa Jendral Siha yang merupakan penyokong utamanya telah mengundang Sang Buddha, mereka menyebarkan isu bahwa banyak binatang dibunuh oleh Jendral Siha demi santapan Pertapa Gotama. Jendral Siha sebenarnya sudah mengetahui tentang perbedaan makna antara membeli daging yang dijual dengan memesan binatang untuk dibunuh dan dijadikan santapan. Oleh karenanya Jendral Siha mengambil langkah yang lebih tepat untuk membeli daging, bukan menyembelih hewan untuk dikonsumsi selanjutnya.

Untuk menjelaskan mengenai perilaku memakan daging tersebut, maka Sang Buddha berkata :

"Para Bhikkhu, saya mengijinkan kamu untuk memakan daging dalam tiga hal, yaitu : jika mereka tidak terlihat, terdengar atau dicurigai telah dibunuh untuk kalian"



Berarti 10 jenis daging terlarang itu tidak berlaku sejauh memenuhi 3 syarat itu? Misalnya umat mendanakan salah satu dari 10 jenis itu, sang bhikkhu boleh memakannya? Jika boleh, berarti melanggar larangan yg ditetapkan Sang Buddha. Jika tidak boleh, berarti sang bhikkhu memilih-milih jenis makanan tertentu yg mana hal ini tidak boleh dilakukan seorang bhikkhu. Jadi dilematis nih..

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #19 on: 24 January 2009, 10:04:53 PM »
Quote from: chingik
Berarti 10 jenis daging terlarang itu tidak berlaku sejauh memenuhi 3 syarat itu? Misalnya umat mendanakan salah satu dari 10 jenis itu, sang bhikkhu boleh memakannya? Jika boleh, berarti melanggar larangan yg ditetapkan Sang Buddha. Jika tidak boleh, berarti sang bhikkhu memilih-milih jenis makanan tertentu yg mana hal ini tidak boleh dilakukan seorang bhikkhu. Jadi dilematis nih..

4 jenis daging yang dilarang itu tetap tidak layak untuk dikonsumsi. Namun bila ada bhikkhu yang mengkonsumsi tanpa sepengetahuannya, maka bhikkhu yang bersalah itu juga akan mendapatkan hukuman sesuai vinaya. Melihat dari sifat kasusnya, 'ketidaksengajaan' ini seyogyanya memberi kecenderungan hukuman yang lebih ringan.

Jangankan 4 jenis daging itu saja, daging 'halal' lainnya juga tidak baik dipersembahkan kepada bhikkhu bila si pendana juga membunuh hewan itu. Sang Buddha mengatakan, bahwa : "orang-orang yang mempersembahkan daging dari hasil penyembelihannya sendiri kepada kalian, o bhikkhu, sesungguhnya sedang melakukan perbuatan yang tidak baik."

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #20 on: 24 January 2009, 10:49:56 PM »
Quote from: chingik
Berarti 10 jenis daging terlarang itu tidak berlaku sejauh memenuhi 3 syarat itu? Misalnya umat mendanakan salah satu dari 10 jenis itu, sang bhikkhu boleh memakannya? Jika boleh, berarti melanggar larangan yg ditetapkan Sang Buddha. Jika tidak boleh, berarti sang bhikkhu memilih-milih jenis makanan tertentu yg mana hal ini tidak boleh dilakukan seorang bhikkhu. Jadi dilematis nih..

4 jenis daging yang dilarang itu tetap tidak layak untuk dikonsumsi. Namun bila ada bhikkhu yang mengkonsumsi tanpa sepengetahuannya, maka bhikkhu yang bersalah itu juga akan mendapatkan hukuman sesuai vinaya. Melihat dari sifat kasusnya, 'ketidaksengajaan' ini seyogyanya memberi kecenderungan hukuman yang lebih ringan.

Jangankan 4 jenis daging itu saja, daging 'halal' lainnya juga tidak baik dipersembahkan kepada bhikkhu bila si pendana juga membunuh hewan itu. Sang Buddha mengatakan, bahwa : "orang-orang yang mempersembahkan daging dari hasil penyembelihannya sendiri kepada kalian, o bhikkhu, sesungguhnya sedang melakukan perbuatan yang tidak baik."

Makanya sebaiknya semua orang jgn makan daging walaupun tidak melihat mendengar dan mengetahui daging itu dibunuh utk nya, mengapa? karena sesungguhnya para pedagang sedang melakukan perbuatan yang tidak baik.
Lankavatara Sutra sebenarnya memiliki pesan yg patut direnungkan dgn seksama.

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #21 on: 24 January 2009, 10:55:03 PM »
^ atas :jempol:

Offline live in the forest

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 2
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #22 on: 24 January 2009, 11:22:05 PM »
Ketika seseorang menggunakan kutipan-kutipan untaian sutta untuk dihadapkan pada kutipan-kutipan untaian sutta yang lain, sebenarnya seseorang telah menggunakan intan untuk menggesek intan yang lain. tidak akan membuahkan hasil apa pun, hanya kelelahan dan ketidakpuasan. belum termasuk penyalahgunaan dhamma sebagai obat murni untuk penyembuhan pribadi menjadi racun bagi pihak lain yang berakibat semakin menghalangi jalan dharma pribadi. 

uraian sutta seharusnya dipahami sebagai suatu tuntunan yang perlu direnungkan dalam pengalaman pribadi dalam usaha pencapaian kebahagiaan sejati

sungguh halus untuk diselami, harus dialami sendiri dan akan menjadi  pengalaman yang tak ternilai.

soal kebenaran uraian untaian sutra ini dan itu sudah terlalu jauh, kita lihat kebenaran yang lebih dekat di sekitar kita.

Berita atau sinetron tentang seorang yang kaya raya atau miskin, merupakan suatu peringatan bahwa kita mungkin pernah mengalaminya di kehidupan lain.

Semua teks lagu bertema apapun yang pernah dinyanyikan semua terkait dalam dhamma, aku mencintai mu, aku tidak bisa berpisah denganmu misalnya, dapat dimaknai sebagai dorongan murni bahwa manusia selalu mencari kebahagiaan sejati.

Semua seminar-seminar motivasi, merupakan suatu bentuk dorongan agar kita selalu bersemangat dalam pencapaian kita dalam dharma.

Mendapatkan keberuntungan dapat dimaknai dimasa lalu pernah menanam benih keberuntungan dan telah masak untuk dialami.

Pengarahan keras dari orang lain dapat dimaknai pengembangan kesempurnaan pribadi diri kita.

Kejadian tiba-tiba terpeleset dapat dimaknai bahwa tidak ada fenomena yang pasti dalam hidup

Merasa kesulitan mencari pasangan alas kaki yang berpindah tempat, merupakan suatu pemahaman bahwa kita cenderung terikat dalam dualisme dunia ini
benar atau salah
putih atau hitam
jahat atau baik
asli atau palsu

hal ini perlu direnungkan

ketika ada seorang anak kecil berkata : "Ih wajahmu jelek"
mungkin dapat dimaknai, bahwa batin yang perlu dipercantik.

Ketika ada orang berkata: “Penampilanmu  menarik sekali”
Mungkin dapat dimaknai bahwa Ego tampil menarik telah muncul dalam batin kita.

Ketika ada orang berkata: “Kau memfitnah saya”
Mungkin dapat dimaknai bahwa jika kita sadar tidak pernah melakukannya, mungkin dikehidupan yang lalu pernah, dan kita masih membawa kekotoran batin tersebut hingga sekarang. Yang mana kotoran tersebut harus dibersihkan dengan tuntas. Tidak menyalahkan perkataan dari orang tersebut.

jika telah dapat dipahami sebenarnya semua fenomena disekitar adalah fenomena dhamma bermakna bagi pelatihan diri, tidak pernah terpisah dari kita,
lantas apa yang dapat dikatakan tentang sutra ini yang benar, sutra itu yang benar.

sutra lankavatara sutra dapat dimaknai bahwa dengan menahan diri memakan daging dapat menjadi salah satu tawaran metode penyempurnaan diri dengan melepaskan keterikatan melalui aktivitas pembatasan makan sehari-hari. jika dijalankan sungguh-sungguh akan memperoleh manfaat besar dari latihannya

di sisi lain, seorang pemakan daging murni dengan tekad proses penyempurnaan diri, merenungkan sedang mencicipi kematian sesering yang dimakan tiap hari dan secara bertahap mengembangkan ketidakterikatan akan kehidupan dan kenikmatannya, akan memperoleh manfaat besar dari latihannya.

Sutra tentang seorang murid yang mengunjungi Guru Agung,
dapat dimaknai bahwa dalam pandangan kesempurnaan, semua fenomena adalah sempurna, tidak cacat sedikitpun termasuk daging.
sebagai seorang pelatih diri, sebaiknya mengarahkan ketidaksempurnaan pandangannya bukan pada fenomena di luar diri seperti daging dan perilaku memakannya
yang akan tentu dipahami dalam konteks ketidaksempurnaan sama seperti dirinya,
sebaiknya seorang pelatih diri fokus pada peningkatan perilaku-perilaku yang belum sempurna agar menjadi sempurna sebagai mana Guru Agung memandang.
Dalam posisi ini, baik vegetarian atau non vegetarian sebagai murid masih perlu menyadari ketidaksempurnaan diri pada perilaku-perilaku yang belum sempurna agar menjadi sempurna. Apa pun definisi perilaku dan niatnya.

Selama seseorang hidup terikat dalam pandangan dualisme berpasangan, benar-salah, panas-dingin, baik-buruk, enak-tidak enak, nyaman-tidak nyaman
maka hal ini akan terus mempengaruhi cara pandang semua fenomena yang hanya terdiri dari dualitas termasuk dhamma ajaran “yang murni” dan akan mempengaruhi pihak lain.

Selama seseorang hidup berusaha lepas dengan mencari ini dari pandangan dualisme berpasangan, benar-salah, panas-dingin, baik-buruk, enak-tidak enak, nyaman-tidak nyaman.
Maka hal ini akan terus mempengaruhi cara pandang semua fenomena yang hanya terdiri dari kebenaran mutlak termasuk dhamma “ajaran murni” dan akan mempengaruhi pihak lain
 
berdasarkan pemahaman ini, penggunaan uraian sutta sebaiknya ditanggapi secara netral dan dipahami sebagai inti yang bermakna dalam pengembangan diri kita menuju kesempurnaan.

Tujuan besar warisan dhamma seperti yang telah diketahui adalah mencapai pembebasan yang melampaui dualitas.
dan Praktek pengalamannya ada dalam tangan kita masing-masing.

dengan bergantung pada diri sendiri beserta tekad bulat, usaha dan segala potensi karma baik yang dimiliki
seseorang dapat mengembangkan cara memandang suatu fenomena di luar diri sebagai dhamma yang tidak terpisahkan dari dirinya.
yang mengajarkan dan menuntun kita untuk mencapai kesempurnaan diri.

kembangkanlah tekad dan usaha dalam memandang semua fenomena adalah
memiliki maksud untuk pengembangan jalan cita-cita luhur

Semua fenomena bagaikan Guru sejati yang membimbing dengan cara baik,
Sebaik cara kita memandang fenomena itu sendiri.
Semua tergantung diri kita masing-masing dalam memandang fenomena

renungkanlah
jumlah panca indera kita seperti dua mata, dua telinga, dua lubang hidung, ratusan receptor lidah,
ratusan receptor kulit. ada lima kumpulan indera yang digunakan untuk menerima sensasi fenomena dhamma di luar diri,
dan hanya satu indra yaitu lidah dalam rongga kosong yang hanya digunakan untuk menyatakan kebenaran melalui proses indera ke enam yaitu pikiran.

Dua mata, satu pemandangan yang terlihat
dua telinga, satu suara yang terdengar
dua lubang hidung, satu bebauan yang tercium
ratusan receptor, satu rasa yang dikecap
ratusan receptor kulit, satu sentuhan yang dirasakan

lidah dalam lubang mulut merupakan simbol kebenaran tertinggi ada di ucapan kita,
yang digunakan hanya untuk menguraikan kebenaran dhamma.
Tubuh manusia secara sempurna dirancang untuk mempelajari semua fenomena dualitas,dan mentransformasikan menjadi nondualitas
yaitu kebenaran mutlak yang tidak berbentuk apa pun dalam simbol suara yang mengetarkan alam semesta.

Renungkanlah kelahiran sebagai manusia dengan beberapa kondisinya

Penjelasan ini didedikasikan demi pencapaian kebahagiaan sejati semua mahluk agar terbebas dari derita rasa sakit, derita kematian, dan derita kelahiran yang tidak pernah berakhir.

Sabbe Sattha Bhavantu Sukkhitattha

Offline Mr. Bagus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • Sedang Apa
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #23 on: 25 January 2009, 07:11:18 AM »
Jika saya mengatakan menjadi seorang vegetarian adalah usaha yg percuma, adakah vegetarian yg tersinggung?
sebaliknya jika saya mengatakan seorang yg memilih non vegetarian adalah pilihan yg keterlaluan, adakah yg non vegetarian yg tersinggung?
Mana yg lebih penting? Apa yg masuk ke mulutnya atau keluar dari mulutnya?

Akhiri saja ya, tidak usah dibahas lagi, terlalu banyak dan pasti tidak ada kesepakatan bagai utara dan selatan.

Yg saya bingung:
Jika lingkungan di vihara tersebut mayoritas adalah peternak/nelayan? kira2 apa saja yg bisa didanakan untuk menunjang kehidupan bhikku?
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #24 on: 25 January 2009, 11:59:01 AM »
Secara vegetarian ini terdapat di Sutra Mahayana, Lankavatara Sutra dan Mahaparinirvana Sutra Mahayana. Intinya menekankan vegetarianisme.

Tetapi secara hal ini berbeda dengan Theravada, berdasarkan latar belakang terjadinya vinaya tertentu seperti larangan memakan daging yang dilihat, didengar, dan diketahui, bahkan Sang Buddha sendiri memakan daging.

Peraturan tentang makan daging ini bahkan ada di vinaya Dharmagupta, yang digunakan oleh Mahayana modern. Tetapi tentu saja peraturan ini lebih rendah posisinya dari Sila Bodhisattva.

Punya pegangan masing-masing, dan sadari bahwa ada perbedaan masing-masing aja lar.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #25 on: 25 January 2009, 12:08:23 PM »
kalau disimak sepertinya memang kalau kita makan daging, secara tidak langsung memang membunuh daging / makhluk hidup
soalnya daging kan memang dari makhluk hidup..
yah angap aja ditekan kammanya kalau bisa.. tambah pahala lah gitu ;D ;D ;D
korban keganasan

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #26 on: 25 January 2009, 12:15:53 PM »
secara theravada mengambil jalan :

1. membunuh langsung dan memakan -> akusala
2. menyuruh bunuh dan makan -> akusala
3. beli daging (gak nyuruh bunuh) dan makan -> belum tentu akusala...

secara kenyataan, manusia hidup pasti ada pengorbanan makhluk lain... dari hama yang ada pada padi, dari ulet yang ada pada kapas, dll. inilah kenyataan, realitas bahwa hidup adalah dukkha.

memang hal ini berbeda dengan sebagian mahayana, yang menganggap makan daging adalah perbuatan akusala
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #27 on: 25 January 2009, 12:33:03 PM »
kalau disimak sepertinya memang kalau kita makan daging, secara tidak langsung memang membunuh daging / makhluk hidup
soalnya daging kan memang dari makhluk hidup..
yah angap aja ditekan kammanya kalau bisa.. tambah pahala lah gitu ;D ;D ;D

makan apapun juga secara tidak langsung terlibat membunuh makhluk hidup juga.....hehhehe.....
contohnya padi..... nah untuk tanam padi...tanah perlu dibajak..pd waktu bajak tanah berapa banyak cacing yang mati and juga serangga lainnya?....disamping itu juga biasa masih harus semprot pestisida untuk membunuh hama perusak....dan juga masih perlu membunuh tikus dengan racun biasanya... soalnya kalo tidak biasanya dalam semalam bisa 1 hektar padi habis digigit sama tikus.....dan semua pucuk padinya di putusin..... ini berdasarkan pengalaman dulu tinggal di kampung.... jadi nasi yang dimakan pun tidak terlepas dari pembunuhan untuk bisa sampai di meja kita....hehhee...

Begitu juga sayur.....kecuali kalo tanamnya didalam rumah kaca dan pake aeroponik....mgkn tidak perlu memerlukan pembajakan tanah dan juga penggunaan pestisida.....

So makan apapun sama aja mau vegi ato non-vegi....yang penting kalo ada ya makan....dan jangan pilih2......
yang terpenting adalah memanage apa yang kita perbuat lewat pikiran, perbuatan, dan perkataan....

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #28 on: 25 January 2009, 12:40:04 PM »
maksud aye kalau mau lebih baikkan.
misalnya cuma makan buah yg jatuh dari pohon saja :))
kaya petapah gitu ;D
korban keganasan

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!
« Reply #29 on: 25 January 2009, 01:02:15 PM »
^pemikiran yg lebih jauh dari vegetarianisme adalah pemikiran Mahavira menurut gw (kalau ga salah ingat namanya ya)

seorang pertapa (mungkin brahmana) hidup di zaman sebelum Buddha... bukan cuma makanan daging saja yg merugikan mahkluk lain... makanan non-daging pun begitu... begitu banyak yg dikorbankan utk itu... bukan cuma makanan non-daging yg dibeli, buah jatuh pun begitu, kita mungkin sedang bersaing dg monyet di pohon utk makanan tsb. bahkan pakaian kitapun bagaimanapun tetap berasal dari pengorbanan mahkluk hidup. jika kekerasan kita telah surut, ikutlah tapa tertinggi mahavira ini:
tapa tanpa makan, minum & pakaian. konon ia mencapai moksha dg cara begini (yg pasti dia matilah dg cara gini)...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~