Tapi yah kalo boleh jujur, kalau kita beragama mencari siapa yang paling benar dan siapa yang paling salah, berarti kita salah memilih agama Buddha.
krn Dhamma gak mencari Siapa yang paling benar dan siapa yang tidak benar.
sebenernya kalau mau jujur, agama apapun itu adalah kecocokan.
masalah kecocokan semata.toh kita mempelajari agama Buddha pun mengenal istilah punabhava alias rebirth.
kalau menengenal hal ini berarti kita yang sekarang menentang agama lain padahal adalah merupakan pemeluk agama itu sebelumnya, dan juga pendukung agama yang dicela dengan berbagai argumen yang dikeluarkan persis seperti kita sekrang beragumen disini.
sebenernya yah cuma ganti lebel aja dan ganti tubuh dengan lingkungan.
dan hal itu sebenernya gak ada efek apa apa, intinya dari agama adalah mencari spiritual,
pembangkit saat kita lemah.
karena orang yang berdebat yah akan mengalami kegundahan, kebencian, angkara-murka, kesombongan, dan hal hal yang Buddha sendiri telah kikis.
istilah ketuhanan telah diterangkan di Brahmajala sutta, kalau ingin lebih jelas dibabarkan disana.
dalam bahasa india kuno, Tuhan adalah Brahma, bhs arab menyebutnya Allah, dan dikr****n disesuaikan dengan bahasa masing masing. tapi semua itu artinya sama aja Dewa, titik.
maka itu dialkitab allah berfirman:
"Jangan menyembah ilah-ilah lain. Sembahlah Aku saja."
atau
"Janganlah engkau menyembah tuhan yang lain dari pada-Ku."
[ini terjemahan tiap alkitab agak berbeda]
yang sebenernya menyebutkan
"janganlah menyembah dewa dewa yang lain, tapi sembahlah Aku saja"
yang di bhs inggris diulis
menurut versi new king james:
kitab keluaran 20:3-5
"You shall have no other gods before Me."You shall not make for yourself a carved image, or any likeness [of anything] that [is] in heaven above, or that [is] in the earth beneath, or that [is] in the water under the earth; you shall not bow down to them nor serve them. For I, the LORD your God, [am] a jealous God, visiting the iniquity of the fathers on the children to the third and fourth [generations] of those who hate Me,
versi God's word:
"Never have any other god. Never make your own carved idols or statues that represent any creature in the sky, on the earth, or in the water. Never worship them or serve them, because I, the LORD your God, am a God who does not tolerate rivals. I punish children for their parents' sins to the third and fourth generation of those who hate me."
versi Net bible:
"You shall have no other gods before me. “You shall not make for yourself a carved image* or any likeness* of anything* that is in heaven above or that is on the earth beneath or that is in the water below.* You shall not bow down to them or serve them,* for I, the Lord, your God, am a jealous* God, responding to* the transgression of fathers by dealing with children to the third and fourth generations* of those who reject me,*"
ini kan hanya permainan bahasa. tapi intinya dewa.
dari jaman dahulu kala sampai sekarang, manusia kalau sedang dalam keadaan dirudung rasa takut, ketidakpastian, kegelisahan dan kehampaan, mereka mencari perlindungan didalam hal yang dianggap divine[kesurgawian] bagi mereka, maka itu istilah tuhan yang maha kuasa dan pencipta timbullah dalam benak manusia.
di era mitologia manusia melakukan persembahan kurban untuk menyenangi dewa nya atas bencana alam yang terjadi, karena mereka beranggapan bencana diakibatkan oleh dewa yang ngamuk/murka.
dan bahasa indonesia ini yang mengarisi antara dewa dan tuhan.
padahal artinya sama.
wong dibhasa inggris ataupun latin, tetap sama tertulis god, deux atau dios.
cuma hurufnya aja yang dibedakan. yang satu kapital dan yang satulagi huruf kecil.
dan gak mungkin saat Y.M. Y esus bilang
"God" bibirnya di monyong monyongin atau di cibir cibirin supaya jelas.
trus saat bilang "god" bibirnya dimanyun manyunin?
kan nggak, semuanya sama god. atau God.
yah itu artinya dewa.
tapi karena His holliness The Buddha, telah melampaui pencerahan dan pengetahuan yang lebih dari pencerahan para Dewa tau Tuhan. maka Beliau mengetahui tidak adanya yang maha pencipta itu sendiri ataupun maha kuasa maha maha maha maha maha......
jadi apa yang sebenernya diucapkan orang indonesia sebagai Tuhan dari agama agama samawi [islam yahudi dan kr****n] sebagai Tuhan, yah itulah Dewa, Dewa yang di Adikuasakan. Dewa yang dijunjung tinggi sebagai awal muasal dari segala hal. termasuk penciptaan, maha pencipta dan maha kuasa.intinya ini saja. bagi yang berada di negara barat hal ini lebih jelas penekanannnya.
cuma orang indo masih mencontek istilah agama tetangga.
dengan penyebutan Tuhan atau allah.
tapi semua itu adalah dewa. didalam bhs sanskrit [yang tercatat di kitab veda] dewa yang sempurna ini lah disebut Brahma, atau Tuhan.
yah kalau dikembalikan kearti yang sebenernya yah artinya dewa juga.