tapi yang pasti tidak ber vg kita telah manghambat salah satu kesempatan kita untuk mengembangkan metta...dan kesempatan menjalankan sila..."aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup"
tidak bervege jg tetap bisa menjalankan sila kok.
ada yang bilang sang buddha engak vg...
la sang buddha itu sudah terlepas dari yang namanya ikatan kamma
makan bukan karna ingin...makan bukan karna rasa...makan karna apa adanya...
selama masih memiliki tubuh (sebelum parinibbana), Sang Buddha tetap perlu makan.
kita umat awam...kalau kondisi kita memungkinkan kita vg...
kenapa kita tetap mau memilih menu yang daging...
kita engak perlu pinda pata seperti bhante kan...
kalau mau bervege boleh2 saja...
tapi jgn jadikan satu keterikatan, bahwa kita menghindari daging.
kalau ibu/istri kita hari ini hanya bisa menyiapkan daging, terimalah apa adanya.
kalau besok cuman sayur juga terimalah apa adanya.
tidak perlu menolak daging ataupun sayur.
apalagi kedua-duanya (jadi makan apa donk)
jadi menurutku kita jangan menghambat kesempatan kita untuk mengembangkan metta dalam diri kita...
jangan makan karna ingin...nafsu...makan lah dengan apa adanya(kebutuhan jasmani)....
kita ini udah di permainkan terus oleh pikiran kita...keinginan kita...saatnya kita sadar...
kalau bukan makan karena nafsu, artinya juga tidak ada nafsu utk ber-vege.
tapi makan utk menghilangkan penderitaan lapar saja.
tidak makan berlebihan (makanan lezat), juga tidak kekurangan (ingin memiliki tubuh sexy).