//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana  (Read 18853 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« on: 31 July 2008, 10:05:24 AM »
Nyanadhana merupakan nama Buddhist pertama kali nyana memasuki kehidupan Buddhist setelah sekian lama bergelut mencari jati diri dalam agama. Keluarga yang tidak mengenal Dhamma dan hanya mengetahui cung cung cep dan pai pai telah memberikan nuansa tersendiri dalam kehidupan beragama nyana. Masih teringat saat itu nyana sangat fokus dalam agama K dan akhirnya bertemu dengan aliran Maitreya, saat itu nyana begitu senang menemukan link bahwa oh agama Buddha juga sama saja toh ada Tuhannya seperti di Karesten. berarti semua agama itu sama berasal dari satu Tuhan. itu yang nyana mengerti pada saat itu dan karena nyana juga orangnya lebih cenderung menyukai hal berbau asia dan bukan western maka idealnya aliran Maitreya menjadi pilihan favorit dikarenakan ada konsep gabungan dewa dewi Chinese,ada Buddha, ada Kwan Im terakhir ada konsep Tuhan. semua terasa sangat pas setelah sekian lama menginginkan sebuah agama idaman Chinese yang ber Tuhan....

Aktif disana dari SMA kelas 1, sampai terakhir menginjak masa kuliah, nyana sebagai rekan yang aktif dan sering mengikuti beberapa penataran disana, tanpa melihat kanan kiri lagi,nyana berkata oh inilah agama yang nyana mau...

Memasuki kehidupan kuliah, pada saat ospek sebenarnya sempat bingung berhubung agama di KTP bertuliskan "Budha" jadi ya ikut masuk dalam UKM Buddha saat itu bernama UKMB Dhammasena Trisakti. Sebenarnya nyana tergolong orang yang paling males aktif di sebuah organisasi apalagi kalo tidak banyak kenal maka nyana lebih suka diam dan melihat. Saat itu, Dhammasena mempunyai sebuah kegiatan bernama PPD(Pekan Penghayatan Dhamma) thn 2001 di Vipasana Graha Bandung. awalnya sih cuman pengen refreshing gara-gara ospek kampus yang rasanya menyebalkan.

Sampai di Bandung, malam itu sudah jam 07.00, begitu turun merasa hati kok deg2an, ada yang aneh selama ini dan merasa sangat nyaman melihat vihara itu serasa ada sesuatu kenangan yang membuat hati ini bahagia walaupun itu adalah saat pertama nyana mengunjungi Vipasana Graha.

Masih belum melepas stress abis ospek, ternyata malam itu jam 08.00, panitia menerangkan bahwa kita akan di atthasila, i mean itu makanan apa tapi what ever kan besok pagi,sepertinya nama sarapan khas disana. besok pagi jam 04.00 sudah bangun dan mandi dengan air yang super dingin dibawah Uposattha Graha. wew brrrrr..........abis mandi , diajarin teknik meditasi saat itu oleh Bhante Thailand lupa namanya ada Panna....apa gitu ,tapi beliau sudah lepas jubah dan stay di Amerika sebagai pandita.

ada satu hal yang membuat nyana merasa teringat ntah kenapa serasa mengalami dejavu saat melihat jubah kuning dan bentuk uposatha graha yang membuat nyana begitu terharu,ntah kenapa dan melihat wajah seorang bhante yang sering meditasi tampak begitu cerah,dan dalam setiap ceramah beliau, sanggup membuat nyana mengenang kembali panggilan Buddhist.

jam 06.00 ternyata nyana baru tahu apa arti Atthasila itu weeeeee ospek ala Buddhist algi deh,ga boleh makan lebih dari tengah hari, dan segala peraturan, beberapa teman menyatakan mundur,ada yang sampai kabur dari vihara hanya mendengar peraturan Atthasila diajarkan, namun nyana berkata, ngapain lari,sudah buang-buang duit diospek disini,ya monggo jalanin aja apa adanya. Hari itu,nyana mengenal Bhante Wongsin dan Bhante Kamsai Sumano yang menjadi guru disiplin nyana.ternyata saat pertama kali membaca paritta,tiba-tiba ada yang 'kring' dalam kepala dan ingatan nyana.

Wew, pagi hari yang menegangkan disambut dengan sarapan yang uenak , saat itu merasa lega dan saat itu juga nyana baru mengerti bahwa Ketakutan itu sebenarnya diciptakan oleh pikiran, karena kita berpikir tidak bisa,kita belum pernah mencoba dan kita tidak mau keluar dari comfort zone kita,maka kita memilih mundur dan menjalani kehidupan biasa.

Renungan itu didapat ketika beberapa rekan yang tampak begitu khawatir bahwa setelah tengah hari tidak bisa makan lagi dan merasa lapar. namun darisana justru nyana mencoba melatih tubuh ini untuk makan secukupnya dan apa adanya.

Makan pagi yang menyenangkan dilanjutkan dengan ceramah dari Bhante Kamsai Sumano dengan gaya bahasa Indo yang masih terbata-bata, ada satu hal yang sangat heboh.....pagi itu ketika Bhante sedang berbicara mengenai topik mengenal Kematian, ada seorang murid Bhante yang masuk keruangan dan mengabarkan bahwa murid Bhante yang masuk rumah sakit sudah MENDINGAN namun karena telinga orang Thai yang belum fasih bahasa gaul maka terdengar oleh Bhante sebagai MENINGGAL....

Sesaat ruangan hening dan Bhante terlihat ingin mengepak peralatan sembahyang untuk pergi ke upacara kematian, murid Bhante berkata bukan MENINGGAL Bhante tapi MENDINGAN....trus bhante bertanya, MENDINGAN? itu apa? lantas kami pun serempak OOoooooo MENDINGAN....MENDINGAN itu artinya sakitnya udah baikan Bhante,udah tidak apa-apa lagi.....trus Bhante sesaat gantian terdiam, dan kemudian tertawa lagi,hahahahaha...oooooo bahasa orang sakit yang sudah sembuh itu MENDINGAN, Bhante dengernya MENINGGAL.... alah gubraks.......hehehehehhe.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #1 on: 31 July 2008, 05:24:26 PM »
tampaknya loe  juga mendapatkan manfaat dengan mengenal aliran Maitreya... walaupun aliran itu bukan aliran Buddhist, setidaknya melalui aliran Maitreya, km bisa mengenal agama Buddha. so..?

Offline SaddhaMitta

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.323
  • Reputasi: 99
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #2 on: 01 August 2008, 01:33:34 AM »
Sama, gw juga kenal Buddhist dari Maitreya. yang memperkenalkan Buddhist ke gw juga guru-guru di Maitreya. beberapa guru gw dari maitreya termaksud gw ehipassiko. akhirnya kita ambil keputusan pindah rumah (maksudnya pindah vihara). kok jadi cerita gw.... ntar di ketok nyana lagi... kabur ar....

 
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

Offline SaddhaMitta

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.323
  • Reputasi: 99
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #3 on: 01 August 2008, 01:35:37 AM »

ada satu hal yang membuat nyana merasa teringat ntah kenapa serasa mengalami dejavu saat melihat jubah kuning dan bentuk uposatha graha yang membuat nyana begitu terharu,ntah kenapa dan melihat wajah seorang bhante yang sering meditasi tampak begitu cerah,dan dalam setiap ceramah beliau, sanggup membuat nyana mengenang kembali panggilan Buddhist.


Kehidupan yang lalu Bhante nih  :D :D :D :D
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #4 on: 01 August 2008, 08:05:09 AM »
tampaknya loe  juga mendapatkan manfaat dengan mengenal aliran Maitreya... walaupun aliran itu bukan aliran Buddhist, setidaknya melalui aliran Maitreya, km bisa mengenal agama Buddha. so..?

apakah seorang Muslim yang kitabnya kebanyakan berasal dari Yahudi dan Karesten mereka harus mengatakan bahwa mereka berterima kasih kepada Yahudi dan Karesten karena dari situ mereka diperkenalkan Muslim? saya pikir tidak,ada dunia yang sangat berbeda antara Maitreya dengan Buddhism.terutama kalau anda menyelami dan anda menyadari ada tindak tanduk yang berbahaya seperti contohnya keinginan untuk menduduki kekuasaan pemerintahan pada saat itu,pada saat mendekati pemilu dan keinginan mereka membuat Indonesia ini menjadi maitreya,saat itulah aku begitu shock mendengar internal seperti itu.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #5 on: 01 August 2008, 08:23:03 AM »
Lanjut cerita lagi.....yah pokoknya selama penggemblengan dalam Atthasila yang oleh karena disiplin Bhante Kamsai, trus pengetahuan Dhamma yang mendalam oleh Bhante Wongsin serta pengetahuan meditasi ke dalam oleh Bhante Panna....(lupa namanya) jadi semua hal itu membuat nyana mengenang kembali apapun itu ,di masa lampau apakah nyana pernah menjadi seorang bhikku atau tidak,sesaat semua pengetahuan mendadak disadari layaknya sebuah lampu yang menyala. saat itulah nyana mengenal "aha".

Hari terakhir,nyana di visuddhi dengan nama Nyanadhana yang artinya Pengetahuan(nyana) yang maju(dhana) atau gudang pengetahuan, nama yang dipegang saat ini menjadi satu tantangan nyana untuk lebih membuktikan bahwa nama itu bermanfaat kelak karena dipercayakan kepada nyana untuk memakai nama itu.

sebenarnya Nyana juga dikasih nama belakang,hueheuheuheue oleh seorang Bhante ketika di Mendut, Bhante Abhipanno yang juga telah lepas jubah... jadi nama lengkap nyana adalah Nyanadhana Silakumaro.

sedikit cerita mengenai Bhante Abhipanno,guru meditasi nyana, ternyata sangat senang berada dibawah asuhan murid Bhante Pannavaro, saat itu beliau memang berhalangan untuk mengajarkan Dhamma, jadi Bhante Abhi yang membimbing, saat itu nyana memperdalam lagi pengetahuan Dhamma.:)

oh iya nyana juga memperdalam pengetahuan Dhamma ke bhikku-bhikku Sangha Theravada Indonesia dan sempat jalan2 ke Jawa setiap akhir tahun. guru-guru nyana yaitu Bhante Dhammasubho Mahathera,Bhante Cittagutto Thera,Bhante Sucirano,Bhante Abhayanando,dan beberapa Bhikku yang nyana lupa namanya, haih haih.... dan beberapa Dhammaduta Thailand yaitu Bhante Kamsai Sumano, Bhante Khampoon, Bhante Carunsak, Bhante .....adoh nyana lupa lupa melulu namanya...tuink...T.T hiks
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #6 on: 01 August 2008, 08:34:51 AM »
Pemahaman terhadap Bhikku yang lepas jubah

Saat itu isu yang sangat heboh adalah para bhikku lepas jubah dan gosip gosip ga enak pun bertebaran berhubung minimnya pengetahuan masyarakat soal Buddhist ditambah film film hongkong yang suka ngalor ngidul soal bhiksu cabul menambah semua efek kombinasi seorang bhikku itu kalo lepas jubah maka akan terdengar buruk.

Ini juga merupakan tantangan bhikku di Indonesia untuk terus menjaga sila dan sikap, buat nyana sendiri, bhikkhu yang lepas jubah , alasan pribadinya tetap nyana hormati dan selama ia masih mau bersumbangsih terhadap Buddha Dhamma dan bukan meruntuhkan perkembangan agama Buddha,nyana tetap akan acungin jempol buat para Pahlawan Dhamma, namun sayang , stigma masyarakat membuat bhikkhu yang lepas jubah menjadi hilang nama. yah begitulah kondisi kemelkatan akan sebuah status, kita masih belum belajar melepas stigma seperti itu. Sangat disayangkan......

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #7 on: 01 August 2008, 09:09:38 AM »
Iya aye pernah denger tuh, ada katanya kalo lepas jubah dapet karma buruk hwahahahaha
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #8 on: 01 August 2008, 09:15:13 AM »
Lebih buruk mana,pindah agama ataul epas jubah? :P atau udah lepas jubah menghina ajaran asal tapi pindah agama menghina ajaran asal?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #9 on: 01 August 2008, 09:28:39 AM »
lepas jubah dapet karma buruk? tunggu dulu... ini punya beberapa arti
lepas jubah -> nantinya akan mendapatkan karma buruk yg berbuah
lepas jubah -> merupakan buah karma buruk yg lampau.
lepas jubah -> merupakan perbuatan buruk, tidak baik yg akan mendapatkan hasil yg tidak baik *misalnya sakit, kecelakaan, bencada, dll*
lepas jubah -> merupakan perbuatan akusala *tidak terampil yg membawa pada pembebasan*
There is no place like 127.0.0.1

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #10 on: 01 August 2008, 09:36:20 AM »
apa ketika pake jubah ada acara sumpah2 an ?
Lebih buruk mana,pindah agama atau lepas jubah? :P atau udah lepas jubah menghina ajaran asal tapi pindah agama menghina ajaran asal?
Banyak juga yang gitu, toh disemua agama juga ada, ada yang mantan pendeta jadi pandita, ada mantan anu jadi anu kakakak dll
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #11 on: 01 August 2008, 09:37:41 AM »
tampaknya loe  juga mendapatkan manfaat dengan mengenal aliran Maitreya... walaupun aliran itu bukan aliran Buddhist, setidaknya melalui aliran Maitreya, km bisa mengenal agama Buddha. so..?

apakah seorang Muslim yang kitabnya kebanyakan berasal dari Yahudi dan Karesten mereka harus mengatakan bahwa mereka berterima kasih kepada Yahudi dan Karesten karena dari situ mereka diperkenalkan Muslim? saya pikir tidak,ada dunia yang sangat berbeda antara Maitreya dengan Buddhism.terutama kalau anda menyelami dan anda menyadari ada tindak tanduk yang berbahaya seperti contohnya keinginan untuk menduduki kekuasaan pemerintahan pada saat itu,pada saat mendekati pemilu dan keinginan mereka membuat Indonesia ini menjadi maitreya,saat itulah aku begitu shock mendengar internal seperti itu.

seharusnya tidak mencontoh kelakuan muslim yang seperti itu. jika muslim mengambil kitab yahudi dan kr****n, seharusnya mereka berterimakasih kepada yahudi dan kr****n. kita seorang budhist, seharusnya memiliki sikap yang jauh lebih baik daripada muslim.

mengenai pemberontakan boxer:
Quote
http://en.wikipedia.org/wiki/Boxer_Rebellion

Perspective

In traditional Western histories, the Boxers were condemned as a product of irrationality and xenophobia among the common people. However, controversy still exists about the significance of the movement. Today, the Boxers are praised by the government of the PRC, in accordance with the Eastern perspective, as patriotic and anti-imperialists.

The uprising

The Imperial court's Self-Strengthening Movement. One of the first signs of unrest appeared in a small village in Shandong province, where there had been a long dispute over the property rights of a temple between locals and the Roman Catholic authorities. The Catholics claimed that the temple was originally a church abandoned for decades after the Kangxi Emperor banned Christianity in China. The local court ruled in favour of the church, and angered villagers who claimed the temple for rituals. After the local authorities turned over the temple to the Catholics, the villagers (led by the Boxers) attacked the church building.

The exemption from many Chinese laws of missionaries further alienated some Chinese. Marshall Broomhall pointed to the policy pursued by Catholic missionaries. In 1899, with the help of the French Minister in Peking, they obtained an edict from the Chinese Government granting official rank to each order in the Roman Catholic hierarchy. The Catholics, by means of this official status, were able to more powerfully support their people and oppose Mandarins.

The early months of the movement's growth coincided with the Hundred Days' Reform (June 11–September 21, 1898), during which the Guangxu Emperor of China sought to improve the central administration, though the process was reversed by several court reactionaries. After the Boxers were mauled by loyal Imperial troops in October 1898, they dropped their anti-government slogans and turned their attention to foreign missionaries (such as those of the China Inland Mission) and their converts, whom they saw as agents of foreign imperialist influence.

    Veteran missionary Griffith John noted afterward:

“    It is the height of folly to look at the present movement as anti-missionary. It is anti-missionary as it is anti-everything that is foreign...The movement is at first and last an anti-foreign movement, and has for its aim the casting out of every foreigner and all his belongings.[2]
pemberontakan ini awalnya disebabkan oleh karena perebutan tempat ibadah, dan kekurang ajaran bangsa bule untuk melarang bahasa mandarin. menurut gue yang terlibat dengan pemberontakan ini bukan aliran Maitreya saja, tapi juga banyak organisasi lain yang terlibat didalamnya. dan ini adalah masalah politik, dan bukan masalah agama.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #12 on: 01 August 2008, 09:42:28 AM »
Bro Sandal,
saya tidak menceritakan soal pemberontakan Maitreya zaman Boxer Rebeliion, karena mereka bukan dari Boxer Rebellion tapi White Lotus,anda harus tahu cerita dibalik White Lotus bukan Boxer

yang saya ceritakan adalah suasana pemilu Indonesia, di berbagai vihara mereka dielukan untuk mencoblos ini jadi ketika dia bisa naik , mereka bisa mengambil alih Indonesia menjadi bumi Maitreya,umat awam mereka tidak akan tahu mengenai hal ini, ini khusus internal.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #13 on: 01 August 2008, 09:50:52 AM »
oh gue tidak tau itu..  thanks for the info.. memang dunia agama memang seringkali terkait dengan dunia politik. sangat disayangkan. 

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #14 on: 01 August 2008, 09:53:08 AM »
nyana tahu karena nyana juga sudah sempat memakai jubah putih mereka,jadi rapat intern juga bisa tahu. yang nyana ga suka saat itu adalah rasa fanatik yang dibuat setinggi mungkin sehingga tinggal turun satu komando maka mereka akan mencoba untuk memulai apa yang telah dilakukan oleh nenek moyang terdahulu mereka.

Tapi disini ,saya tidak akan menceritakan soal intern maitreya lebih lanjut,karena topiknya sudah berbeda.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Memilih seorang Guru
« Reply #15 on: 11 August 2008, 08:29:38 AM »
 _/\_ Setelah membaca sebuah buku Joy of Living karya Mingyur Yongyen Rinpoche, akhirnya saya mengenal manakah guru yang hanya pencerahan sesaat , pencerahan sesat dengan pencerahan sebenarnya.

Setiap memilih seorang guru, yang diperhatikan adalah kualitas guru tersebut apakah ia membawakan BuddhaDhamma atau malah melecehkan Buddha Dhammas sehingga pengikutnya juga ikutan keblinger dalam memahami Dhamma.

Permasalahan yang sering tampak adalah kita selalu merasa pencerahan kita sudah mantap, padahal yang kita alami hanyalah sensasi dan fenomena sesaat yang membuat kita seolah seolah hebat, disanalah "AKU" mencobai diri kita,apakah kita benar2 menguasai Dhamma atau hanyalah angin kentut yang berbunyi sedemikian kerasnya namun bau dibelakangnya.

Hal ini selalu tampak dalam pribadi seorang guru. seorang guru dinilai keberhasilannya dari kehidupannya mengontrol Perbuatan,Pikiran dan Ucapan dan hal ini akan berlaku kepada murid-muridnya sebagai bukti bahwa Ajaran Dhamma yang ia ajarkan telah membawa orang pada sebuah perubahan yang lebih baik.

Karena memahami Dhamma, Sila,Samdhi dan Panna terintegrasi dan tidak dipisahkan,tidak ada yang namanya melatih Samadhi tanpa Sila, atau Panna tanpa Samadhi,semua hal itu adalah praktek berkesinambungan yang terus dipelihara. inilah mengapa Sang Buddha menggariskan Sila untuk kehidupan perumah tangga dan para bhikkhu.

Setelah Sang Buddha parinibbana, murid2 Sang Buddha yang telah mencapai kualitas Arahat menyambung kembali ucapan Sang Buddha, hal ini tentu selalu dipertanyakan apakah ucapan Sutta masih relevan dengan keadaan sekarang, ya tentu saja relevan yang menyusun adalah murid Sang Buddha yang telah Arahat, apakah Arahat masih ingin berbohong dan memiliki ego memutar balikkan keadaan?

Banyak yang suka mempertanyakan dan hal itu membuat canda tawa sekaligus geram, Sang Buddha menekankan Ehipassiko dalam ajaranNya untuk mencari Kebenaran namun menilik Sutta,apakah selama ini Sutta setelah Ehipassiko mengandung ajaaran yang tidak nyambung?

Kualitas seorang guru sekali lagi dipertanyakan ketika ia membuat pernyataan penting mengenai pemahaman ajarannya...kembali lagi,apakah kualitas seorang guru menurut anda?

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #16 on: 11 August 2008, 08:37:44 AM »
Boleh di jawab gak pak?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #17 on: 11 August 2008, 08:47:47 AM »
jawab saja...
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #18 on: 11 August 2008, 08:55:08 AM »
Kualitas seorang guru tentunya harus diperhatikanlah, tapi kadang guru berteoripun sebenarnya gak masalah juga sih :)) yang terpenting teorinya itupun valid :) tergantung kitanya juga apabila hanya mendengar dan belajar tanpa mempraktekkannya juga percuma, ya saling melengkapilah dan seimbang , jalan tengah gitu lho :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #19 on: 11 August 2008, 08:57:43 AM »
Apakah yang disebut dengan Jalan Tengah itu menurut Ryu?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #20 on: 11 August 2008, 09:10:26 AM »
Tidak percaya membabi buta dan juga percaya membabi buta, ditengah2nya itu harusnya ada keseimbangan dan kebijaksanaan.
Tapi bisa juga diaplikasikan ke yang lain hehehe, jalan tengah bagi orang lain pun bisa berbeda2.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #21 on: 11 August 2008, 09:21:57 AM »
Kenapa berbeda ryu jikalau dikatakan Dhamma itu universal kenapa harus ada pembedaan, bukankah kita terjebak pada konsep dualitas,ini gw suka dan itu gw tidak suka?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #22 on: 11 August 2008, 09:25:01 AM »
Kualitas terbaik dari guru adalah jika dia bisa memberikan ilmunya secara maksimal kepada muridnya.
Misalnya dia memiliki 10 dan bisa mengajar 9, maka dia adalah guru yang jauh lebih baik daripada guru yang mengetahui 100, tapi hanya bisa mengajar 50.

Untuk memiliki kualitas itu, maka dibutuhkan kualitas lainnya, yaitu bisa mengerti jalan pikiran orang yang diajarnya dan tidak melulu menggunakan dirinya sebagai tolok ukur.


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #23 on: 11 August 2008, 09:28:46 AM »
Kualitas terbaik dari guru adalah jika dia bisa memberikan ilmunya secara maksimal kepada muridnya.
Misalnya dia memiliki 10 dan bisa mengajar 9, maka dia adalah guru yang jauh lebih baik daripada guru yang mengetahui 100, tapi hanya bisa mengajar 50.

Untuk memiliki kualitas itu, maka dibutuhkan kualitas lainnya, yaitu bisa mengerti jalan pikiran orang yang diajarnya dan tidak melulu menggunakan dirinya sebagai tolok ukur.


nah ini betul tuh :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #24 on: 11 August 2008, 09:33:33 AM »
Kenapa berbeda ryu jikalau dikatakan Dhamma itu universal kenapa harus ada pembedaan, bukankah kita terjebak pada konsep dualitas,ini gw suka dan itu gw tidak suka?
toh jalan pikiran orang2 itu berbeda, toh mau bagaimana lagi, sang Buddha telah menunjukkan jalan, apakah orang yang ditunjukan jalannya akan mencapai jalan itu dalam waktu yang sama? Pasti ada yang muter2 dulu, ada yang merintangi, ada belokan lain. :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #25 on: 11 August 2008, 09:36:17 AM »
Oke nampaknya kalian mengerti....GRP sebagai bonusnya
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #26 on: 11 August 2008, 09:38:02 AM »
Acikkkk :))
BTW koq masih 56 yah ? Jangan2 kemaren ada yang BRP 1 lagi nih :)) biarlah enjoy ajaa :))
« Last Edit: 11 August 2008, 09:43:53 AM by ryu »
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #27 on: 11 August 2008, 09:41:29 AM »
wah, malah dikasih GRP.  ;D
Thanx, nyanadhana!  _/\_


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #28 on: 11 August 2008, 09:48:12 AM »
Kenapa berbeda ryu jikalau dikatakan Dhamma itu universal kenapa harus ada pembedaan, bukankah kita terjebak pada konsep dualitas,ini gw suka dan itu gw tidak suka?
toh jalan pikiran orang2 itu berbeda, toh mau bagaimana lagi, sang Buddha telah menunjukkan jalan, apakah orang yang ditunjukan jalannya akan mencapai jalan itu dalam waktu yang sama? Pasti ada yang muter2 dulu, ada yang merintangi, ada belokan lain. :)

Walaupun tujuannya satu (lenyapnya Dukkha), tetapi ajarannya sangat bervariasi karena Buddha mengetahui kondisi bathin dan penghalang di dalam diri masing2. Buddha juga tidak menggunakan dirinya sendiri sebagai tolok ukur, sehingga muridnya tidak disuruh menjalankan pertapaan menyiksa diri 6 tahun dan kemudian mengambil jalan tengah.

Begitu pula para Savaka yang memiliki kebijaksanaan, tidak mengajar menggunakan dirinya sebagai tolok ukur, maka Theri seperti Kisa Gotami tidak menyuruh murid2nya keliling kota mencari biji lada.


Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #29 on: 11 August 2008, 09:59:55 AM »
Jadi apakah ukuran kebijaksanaan seorang guru itu sendiri sehingga muridnya sendiri memiliki kualitas seorang guru dan seorang yang baru ingin mengenal sebauh ajaran menjadi merasa tertarik bahwa ajaran ini membawa perubahan yang baik kepada dirinya?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #30 on: 11 August 2008, 10:15:20 AM »
Kalau "ukuran" kebijaksanaan, saya rasa mungkin setiap orang memiliki penilaian sendiri. Mungkin bagi seseorang, guru A itu bodoh, tapi bagi orang lain, guru A itu bijaksana. Jadi itu hanya cocok-cocokan saja. Orang yang fanatik, cocoknya ketemu guru fanatik. Orang yang rendah hati, cocoknya ketemu guru yang (mengajarkan) rendah hati juga.

Perihal baik atau tidaknya, semua kembali pada kebijaksanaan pribadi. Tapi kalau menurut saya, jika itu membawa manfaat dan kebahagiaan, maka satu ajaran adalah baik. Misalnya, setelah berlatih kerendahan hati, orang menjadi tidak mudah tersinggung dan disukai oleh orang lain, maka itu bermanfaat dan membawa kebahagiaan. Sebaliknya, jika orang karena fanatik menjadi berwawasan sempit, juga suka menjelekkan kepercayaan orang lain sehingga dibenci orang, maka ajaran itu tidak bermanfaat dan membawa kesedihan.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #31 on: 11 August 2008, 10:18:14 AM »
Yang pasti sih apa yang diajarkan Guru itu apakah juga diaplikasikan juga pada dirinya sendiri dan berhasil sebagai bukti khan.

Tapi aye lihat guru2 banyak yang kaga berhasil lho malah murid2nya yang berhasil :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #32 on: 11 August 2008, 10:20:05 AM »
Beberapa topik mengenai Guru :

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2194.0
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1082.0

salah satu bagian yg menarik ttg Guru ini :

Empat Dhamma yang Menunjang Perkembangan (Cattari Vuddhiyani)

Ada empat metode untuk mempraktekkan dhamma demi perkembangan diri sendiri. Keempat dhamma yang diajarkan oleh Sang Buddha ini merupakan dhamma dasar yang bersifat universal dalam membangun perkembangan di semua bidang, tergantung dari keinginan si pelaksana serta watak dan bakatnya, misalnya dapat berkembang menjadi rohaniwan, guru, murid, pejabat, dsb.
Keempat dhamma yang menunjang tersebut adalah:
1. Sappurisasamseva
Bergaul dengan orang-orang bijaksana, mulia dan terpuji dalam perbuatan, ucapan, maupun pikiran.
2. Saddhammassavana
Mendengarkan ajaran-ajaran dari orang bijaksana.
3. Yonisomanasikara
Merenungkan dan menganalisa untuk mengetahui dan mengerti mengenai hal yang baik dan yang buruk.
4. Dhammanudhammapatipatti
Mempraktekkan Dhamma sesuai dengan Dhamma yang telah diselidiki dan dimengerti.

Hubungan di antara kelompok Dhamma di atas secara keseluruhan dapat disimpulkan sebagai suatu keadaan yang berguru, di mana seorang siswa berguru kepada seorang guru.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #33 on: 11 August 2008, 10:26:01 AM »
Yang pasti sih apa yang diajarkan Guru itu apakah juga diaplikasikan juga pada dirinya sendiri dan berhasil sebagai bukti khan.

Tapi aye lihat guru2 banyak yang kaga berhasil lho malah murid2nya yang berhasil :))

Memang keberhasilan guru tidak selalu lebih tinggi dari murid2nya. Maka guru yang baik selalu menghimbau murid2nya untuk lebih baik dari dirinya sendiri, atau minimal sama dengan dirinya, sehingga guru yang baik itu tidak menyimpan "jurus pamungkas" untuk dirinya sendiri.

Kualitas ini ada dalam Buddha Gotama dan sangat dipuji oleh salah satu bhikkhu pembantunya, Nagita.


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #34 on: 11 August 2008, 12:08:56 PM »
dari dasar pandangan agama Buddha hal 213-224

Tiga Perlindungan

179. Setelah mempelajari ajaran Sang Buddha, maka di antara mereka yang merasakan kebesaran dan kebenaran ajaran Buddha, banyak yang cukup puas dengan mengagumi ajaran itu dari kejauhan. Penghargaan pada Sang Buddha (dan ajaran Nya) semata mata belum menjadikan
seseorang menjadi Buddhis. Di negara negara Buddhis tradisional, penduduk ke vihara vihara, mengikuti acara ritual dan melaksanakan Dhamma sebagai bagian kebudayaan mereka., tetapi tentunya seseorang tidak langsung menjadi Buddhis hanya karena dia terlahir di negara
Buddhis. Sebagian orang lagi menelusuri lebih jauh, mempelajari Dhamma dan berusaha sekuat mungkin untuk melaksanakannya, tapi tentunya hanya sepanjang hal tersebut tidak berarti pengorbanan. Sebenarnya, melaksanakan Dhamma hanya bila hal itu mudah atau bila
menyenangkan, belum menjadikan seorang menjadi Buddhis. Lalu, bagaimana seorang Buddhis itu? Seorang Buddhis adalah seorang yang telah berlindung pada Buddha, Dhamma dan Sangha.

"Bagaimana, Tuan ku, seorang menjadi murid awam?" "Bila seorang telah berlindung pada Buddha, Dhamma dan Sangha, maka dia menjadi murid awam.",

180. Perlindungan (sarana) adalah tempat dimana seseorang menghin¬dar dari bahaya  jadi suatu tempat yang aman, pernaungan arnan. Seorang Buddhis melihat samsara, lingkaran lahir dan mati, sebagai bahaya dan penderitaan, dan kemudian melihat Buddha, Dhamma dan Sangha sebagai suatu tawaran keamanan dan kebahagiaan. Dengan sendirinya dorongan untuk menjalani Jalan hendaknya lebih dari sekadar keinginan terbebas dari samsara. Hendaknya diikutkan, sesuatu yang lebih kuat, yakin keinginan untuk mencapai Nibbana. Keagungan dan kesempurnaan Bud¬dha , Dhamma dan Sangha, bila dimengerti maknanya, akan menarik perhatian kita kepada Mereka. Jadi, Buddha, Dhamma dan Sangha disebut Tiga Perlindungan, sebab kepadanya kita berlindung dari Samsara; tetapi dapat dengan tepat juga disebut sebagai Tiga Permata (tiratana) sebab, sebagai permata yang berharga, ke Tiga nya membangkitkan rasa penghargaan dan kekaguman kita.

181. Sang Buddha adalah perlindungan dalam arti Beliau mewakili potensi pencapaian kesempuraan manusia yang paling hakiki. Ucapan dan tindakan Nya, kasih sayang Nya pada yang menderita, kesabaran¬Nya pada mereka yang tercampak, kebajikan Nya yang tak temoda dan kecermatan Nya; tetap adalah contoh yang sempurna bagi kita untuk dijadikan dasar kehidupan.

Bila kita bercita cita kuat untuk meneladani Sang Buddha pada setiap aspek kehidupan kita, maka kita sebenamya telah siap berlindung pada Buddha, dengan demikian kita memberi arah dan makna baru bagi kehidupan kita. Dhamma adalah perlindungan sebab memberi kita keterangan yang jelas dan rinci mengenai setiap langkah dari Jalan dan tentang tujuan yang kita cita citakan. Istilah Sangha berarti perhimpunan spiritual atau persahabatan spiritual, dan dalam pengertian teknis, mengacu pada mereka semua yang telah mencapai titik tanpa balik dalam Jalan, yakni para Pemenang Arus, Yang Kembali Sekali, Yang Tidak¬Kembali, dan Arahat (lihat 191,199). Karena mereka jauh lebih maju secara spiritual dibanding kita, maka mereka dapat sangat membantu kita dalam dengan menunjukkan hal hal yang belum kita lihat atau dengan menjelaskan hal hal yang tidak dapat kita pahami. Juga, kehadirannya mengisi kita dengan tenaga dan tekad sebab Pencapaian mereka memberi bukti bagi kita bahwa pelaksanaan itu berhasil, bahwa Jalan itu benar menuntun ke kesempurnaan. Tetapi, dalam pengertian umum, Sangha juga berarti mereka yang melaksanakan Dhamma dengan tulus dan bertanggung jawab, apakah dia bhikkhu, bhikkhuni atau penganut awam sekalipun. Banyak persoalan yang kita hadapi, yang tidak mesti memerlukan bantuan orang, Tercerahi untuk memecahkannya. Kadang ¬kadang kita cukup memerlukan bantuan sahabat sesama Buddhis yang sedikit lebih bijaksana dan lebih berwawasan dari pada kita sendiri. Sahabat sesama Buddhis dapat menawarkan persahabatan, ilham dan petunjuk, dan pada waktu yang sama memberi kita kesempatan untuk mengembangkan diri kita dengan berbagi dan membantu mereka. Bila kita telah siap untuk berperan serta di dalam persahabatan spiritual yang positif (dalam salah satu dari ke dua pengertian Sangha diatas), maka kita juga telah siap berlindung pada Sangha. Dengan demikian perlindungan pada Tiga Perlindungan memberi kita kekuatan, kepercayaan dan kepastian yang tidak dapat diberi oleb perlindungan yang lain. Sang Buddha bersabda :
Ke bukit suci, hutan suci dan belukar suci
Ke pohon suci dan ke kuil kuil
Orang orang pergi, karena tercekam takut.
Tapi tempat tempat itu bukanlah perlindungan aman
Bukan perlindungan terbaik
Tidak dengan pergi kesana
Seseorang akan bebas dari penderitaan.

Tapi siapapun yang berlindung
Di dalam Buddha, Dhamma dan Sangha
Akan mengerti kebijaksanaan
Empat Kebenaran Mulia
Penderitaan, penyebabnya, penanggulangannya
Dan Jalan Berjalur Delapan
Menuntun untuk mengatasinya

Dan inilah perlindungan yang aman,
Perlindungan terbaik.
Dengan berlindung disini,
Seseorang akan terbebas dari semua penderitaan

lanjutannya baca di :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=968.msg14732#msg14732

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tambahan :
223. Legenda lain yang menyangkut Pencerahan sempurna adalah seperti yang dikisahkan dalam Khotbah Pencarian Agung (Ariyapariyesana Sutta). Dikatakan bahwa setelah Pencerahan, Sang Buddha bimbang, apakah akan mengajar apa yang telah ditemukannya atau tidak, sebab Beliau menyadari betapa sedikit manusia yang bisa memahami ajaran Nya. Tiba tiba, Brahma Sahampati muncul didepanNya, menundukkan kepala, dan berkata kepada Nya:

Pernah muncul di Magadha sebelum Engkau, Dharnma yang tak jelas dipikirkan oleh batin batin yang tidak murni. karenanya bukalah pintu keabadian, Agar semuanya dapat mendengarkan Dhamma yang diwujudkan oleh Yang Murni.

Seperti seorang berdiri di puncak gunung,
Memandang orang orang yang ada di bawah lembah,
Demikian pula, Oh, Yang bijaksana.
Mendaki bukit kebenaran dan bebas dari kesedihan
Lihatlah mereka yang ada dibawah
Terjebak kesedihan, kelahiran dan umur tua

Oleh karenanya bangkitlah Pahlawan, Pemenang perang
Engkau adalah pemimpin kafilah
Tanpa beban, pergi lebih jauh ke dunia ini

Ajarkanlah Dhamma, Yang Terberkahi Mereka yang mempelajarinya akan bertumbuh 4

Setelah mempertimbangkan imbauan Brahma Sahampati, Sang Buddha meneliti keseluruhan dunia.

Seperti yang telah Saya teliti di dunia ini dengan mata Buddha, Saya melihat makhluk makhluk yang sedikit debu di matanya, yang banyak debu dimatanya, yang indranya tajam, yang indranya tumpul, berwatak baik, berwatak buruk, bersifat pasif, bersifat aktif lbarat kolam berisi teratai biru, merah atau putih, dengan teratai yang masih bertunas dalam air, sedang tumbuh dalarn air, masih belum muncul dipermukaan air. 5

Setelah menilai kembali daya pikir manusia untuk mengerti

Dhamma, dan melihat bahwa sebagian dari manusia akan dapat memahaminya, Sang Buddha memutuskan untuk mengajarkannya. Dia mempermaklumkan pada Brahma Sahampati dan dunia:

Pintu pintu keabadian sekarang terbuka Hendaknya mereka yang dapat mendengar, memanfaatkan dengan keyakinan. 6

Istilah 'brahma' sebenarnya berarti 'tertinggi', dan tentunya

memang cinta kasih (metta) dan welas asih (karuna) adalah dua nilai yang luhur dari keluhuran tertinggi (brahma vihara) (lihat 158). Jadi, Brahma Sahampati adalah perlambang cinta kasih dan welas asih. Cintakasih dan welas asih lah yang menyebabkan Sang Buddha memutuskan untuk mengajar Dhamma yang telah ditemukan Nya.

224. Dua legenda terakhir yang akan kita teliti, menyangkut hari hari
terakhir Sang Buddha, yang bermaksud menggarisbawahi beberapa hal
yang penting. Legenda yang pertama adalah sarana pengingat kiasan¬
kiasan yang sering ada di dalam Tipitaka. Kiasan itu adalah tentang
Penyeberangan Arus.
Samsara sering diibaratkan sebagai sungai yang berbahaya arusnya, Nibbana adalah tepi yang aman diseberang sana, dan mereka yang telah Tercerahi adalah mereka yang berhasil menyeberangi sungai itu. Legenda itu ditemukan dalam Khotbah Nibbana akhir nan Agung (Mahaparinibbana Sutta), disebutkan bahwa khotbah ini disampaikan beberapa bulan sebelum Nibbana akhir (kemangkatan Sang Buddha ).

Sang Buddha pergi ke Sungai Gangga yang pada waktu Air sedang meluap sehingga burung gagak dapat minum darinya. Beberapa orang sedang mencari perahu, beberapa lainnya mencari rakit, beberapa lainnya lagi mengikat bambu untuk membuat rakit; agar dapat menyeberangi sungai itu. Tetapi semudah seorang yang kuat meluruskan lengannya dan membengkokkannya lagi, Sang Buddha menghilang di tepi sini dan muncul diseberang sana. Seraya memandang mereka yang sedang mencari bambu dan rakit, sang Buddha mengucapkan syair ini:

Bila ingin menyeberangi laut, sungai atau danau, Orang orang membuat jembatan atau rakit, Tetapi Yang Bijaksana telah berhasil menyeberang 7

225. Legenda yang ke dua sangat istimewa karena indah dan sangat bermakna. Terjadi ketika Sang Buddha berbaring di antara dua pohon sal, sesaat sebelum Nibbana akhir Nya.

Dan Sang Tuan berkata: " Ananda, siapkan pernbaringan menghadap ke arah ini di antara dua pohon sal, saya merasa kurang nyaman dan ingin berbaring." Ananda lalu melakukannya, Sang Buddha kernudian berbaring diatas sisi kanan Nya, satu kaki bersandar diatas lainnya, seperti posisi singa, sambil tetap mawas dan sadar. Lalu, tibatiba kedua pohon sal itu berbunga, walau bukan musimnya dan bunga bunga berjatuhan sebagai penghormatan pada Tathagata, disertai terdengarnya nyanyian dan musik surgawi, semuanya untuk menghon nati Tathagata.

Lalu Sang Buddha menoleh kepada Ananda dan berkata: "Lihatlah berkembangnya pohon sal dan bunga bunga surgawi, bubuk cendana, nyanyian dan musik. Tapi, ini bukanlah cara untuk menghormati, menjunjung, menyernbah, mengagungkan, dan menghargai dengan penghormatan tertinggi. Tapi, bhikkhu, bhikkhuni, serta umat awarn yang tenang dalam Dhamma, menjalani jalan Dharnma, melaksanakan Dhamma, merekalah yang menghormati, menjunjung, menyernbah, mengagungkan, dan menghargai dengan penghormatan tertinggi. Oleh karenanya, tenanglah dalam Dhamma, jalanilah jalan Dhamma, laksanakantah Dhamma. Inilah hendaknya cara engkau melatih dirimu sendiri." 8

Baik selama Sang Buddha masih hidup maupun berabad abad setelah Nibbana akhir Nya, orang orang menunjukkan rasa hormatnya dengan mempersembahkan bunga, dan kadang kadang diselingi dengan pelaksanaan upacara upacara yang rumit dan megah. Walau hal ini memang bermaksud baik, tapi kadang kadang penampilan luar seperti itu menyebabkan kita melupakan bahwa perubahan didalam batin adalah jauh lebih penting. Orang orang mungkin tidak pernah melupakan melepas sandal atau sepatunya sebelum memasuki ruangan vihara, namun melupakan bahwa kita hendaknya bertutur kata dengan jujur. Seorang Buddhis tradisional mungkin mencibirkan bibir pada orang yang mernegang dupa dengan cara yang tidak tepat, atau pada orang yang menyembah dengan cara yang salah atau pada mereka yang membacakan paritta dengan suara sumbang dan pengucapan yang salah; tapi dia sendiri tidak den nawan dalam uangnya ataujauh dari kejujuran dalam berdagang. Cerita diatas, yang juga dari Khotbah Nibbana akhir nan Agung (Mahaparinibbana Sutta), adalah sarana untuk mengingatkan kita, bahwa persembahan atau upacara hebat bagaimanapun tidaklah lebih penting dibanding dengan pelaksanaan Dhamma dengan tepat, dan bahwa cara penghormatan tertinggi yang dapat kita berikan pada Sang Buddha adalah dengan melaksanakan ajaran Nya.

Dasar pandangan agama Buddha hal 263-270
Karya Venerable S. Dhammika
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #35 on: 11 August 2008, 12:14:04 PM »
apa ketika pake jubah ada acara sumpah2 an ?
Lebih buruk mana,pindah agama atau lepas jubah? :P atau udah lepas jubah menghina ajaran asal tapi pindah agama menghina ajaran asal?
Banyak juga yang gitu, toh disemua agama juga ada, ada yang mantan pendeta jadi pandita, ada mantan anu jadi anu kakakak dll

Jadi ingat ama Pembicara agama "K" yang mantan Ahli Fengsui.... :)) :)) :))

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #36 on: 11 August 2008, 12:17:13 PM »
Kualitas seorang guru tentunya harus diperhatikanlah, tapi kadang guru berteoripun sebenarnya gak masalah juga sih :)) yang terpenting teorinya itupun valid :) tergantung kitanya juga apabila hanya mendengar dan belajar tanpa mempraktekkannya juga percuma, ya saling melengkapilah dan seimbang , jalan tengah gitu lho :))

:jempol:

Yang penting kita juga memahami (mengerti) teori itu... jadinye teori itu bermanfaat... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
MMD dalam pemahaman Nyanadhana
« Reply #37 on: 28 August 2008, 09:39:21 AM »
 _/\_ Terlepas dari segala kontroversi antara pro dan kontra sebenarnya terbentuk suatu pemahaman dualisme antara ini baik dan ini benar. Sangat disayangkan ketika kita ingin menarik kembali apakah ini jalur Buddhisme atau jalur kanan atau jalur kiri. Begini Nyanadhana memahami MMD

Pertanyaan terakhir nyana kepada Pak Hudoyo mengklarifikasikan pemahaman MMD menurut nyana sendiri.mohon Pak Hudoyo memberikan tanggapan.

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=3803.msg70903#msg70903

Apakah ini berarti pikiran memang selalu melayang dan selalu berpecah pecah menjadi banyak bagian dan akan muncul seperti denyut jantung.namun yang kita lakukan bukanlah fokus untuk menghentikan impuls pikiran melainkan menyadari dan ketika pikiran menjadi lebih tenang denyutnya,ia bagaikan kolam lumpur yang lumpurnya terendap kebawah dan kita bisa melihat kejernihan pikiran itu sendiri. Pak Hudoyo? jadi usaha yang dilakukan tadi bukanlah usaha melainkan mengamati,menyadari dan terus menerus sampai batin hening.

Pak Hud : Betul. Pikiran dan aku itu muncul bersama-sama dan lenyap bersama-sama pula


Dari situ nyana melihat bahwa MMD itu tidak ruwet dan bila dipisahkan dari masalah kontroversi ,MMD sebetulnya juga termasuk dalam pemahaman ke dalam. Hal yang terjadi sebenarnya adalah ketika ada satu tpoik yang mungkin menggeser pemahaman kita yang terdahulu menuju pemahaman baru maka impuls otak bekerja untuk membnerikan kata iya dan tidak dan menanggapi dengan rasa amarah baru ketika batin reda,kita bisa melihat MMd itu apa adanya.

Terlepas dari rekan Riky atau Suchamda yang terlihat lebih sering memprovokasi maka MMd itu menjadi tertutup lebih tebal lagi,membuat orang ingin melihat ke dalam juga merasa tidak menginginkan. Hal itulah yang menjadi dilema ketika kita membawakan sebuah pemahaman agar orang lain mengerti tapi kerusakan terjadi dari dalam.

Nyana lebih suka tidak menggunakan sebuah pemahaman tertulis selama ini dan bahkan nyana tidak mengingat detil sebuah Sutta itu dibagian mana,section mana,karena yang terpenting adalah mengenal inti sutta sendiri dan setelah membaca melakukan pemahaman ke dalam tanpa terkontaminasi oleh pengelompokan batin yang merujuk pada dualisme dan fanatisme.

Buddhisme awal berkembang sampai sekarang telah menjalani banyak evolusi. Bila ingin bertanya kenapa zaman sekarang setelah membaca Sutta atau mendengar ceramah,tidak ada yang mencapai Magga Phala,maka jawaban singkat adalah Ignorance....kita meng-ignore semua informasi yang masuk.

Singkat kata,Pahami MMD setelah melakukan meditasinya terlebih dahulu tanpa cekokan konsep sana dan konsep sini. setelah berpraktik baru kita putuskan apakah ini baik untuk batin saya ,apakah ini baik untuk perkembangan kebijaksanaan saya,baru kita lanjutkan diskusi lagi.

Sekian,pemahaman seorang nyana _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #38 on: 28 August 2008, 09:45:29 AM »
Hehehehehe, memang tidak ruwet tapi oleh pendirinya dibuat rumit :)) , aye sebenernya menyadari dari awal :)) , sesuatu yang mudah kok dipersulit :)) harusnya masalah sulit di permudah , masalah mudah dihilangkan :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #39 on: 28 August 2008, 09:46:21 AM »
Pendirinya sebenarnya tidak membuat rumit ,yang rumit itu adalah pikiran kita masing-masing... _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #40 on: 28 August 2008, 09:54:27 AM »
Pendirinya sebenarnya tidak membuat rumit ,yang rumit itu adalah pikiran kita masing-masing... _/\_

yah masing2 sama lah :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
MMD dalam pemahaman Nyanadhana
« Reply #41 on: 28 August 2008, 09:59:49 AM »
 :)) :)) :))

coba bayangkan 1 lawan berapa banyak member yang berdiskusi.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #42 on: 28 August 2008, 10:01:58 AM »
:)) :)) :))

coba bayangkan 1 lawan berapa banyak member yang berdiskusi.
Dah aye tau koq, justru Bagus khan, Tahan uji ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
MMD dalam pemahaman Nyanadhana
« Reply #43 on: 28 August 2008, 10:18:50 AM »
 _/\_Baguslah bahwa semua memetik manfaat dari diskusi ini bukan hanya mengumbar LDM
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #44 on: 28 August 2008, 10:21:37 AM »
_/\_Baguslah bahwa semua memetik manfaat dari diskusi ini bukan hanya mengumbar LDM
Aye mengumbar SDM kok :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline SaddhaMitta

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.323
  • Reputasi: 99
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #45 on: 29 August 2008, 05:10:28 PM »
Wah...wah... sangkar nyanadhana pun bahas MMD
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #46 on: 29 August 2008, 05:14:07 PM »
 _/\_ saya membahas pengamatan saya,namun sungguh sayang pengamatan saya salah. :'(
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Bodhinyana : Mengenal seorang nyana
« Reply #47 on: 29 August 2008, 05:57:29 PM »
Maksudnya?

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

 

anything