//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: New Era Buddhism  (Read 4921 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

TiRatana

  • Guest
New Era Buddhism
« on: 03 June 2008, 01:50:00 PM »
Zaman sekarang sudah berubah, banyak kaum muda-mudi yang tidak suka akan semacam tradisi tradisional seperti ritual pembacaan paritta, sembahyang leluhur, pembakaran kertas2, memuja rupang para dewa dewi dengan meminta berkah pada mereka dan lain-lainnya. banyak yang sudah berpindah keyakinan ke satu objek yang mengatakan dirinya adalah satu objek yang menciptakan.

dan banyak keyakinan yang lain membuat satu konsep yang moderen sehingga untuk menarik perhatian para kaum muda-mudi untuk berpindah keyakinan. seperti cerita moral palsu yg membuat air mata berlinang, penyembuhan, atraksi dan lain-lainnya.

Dalam ajaran buddha, banyak dipengaruhi oleh budaya setempat akibatnya banyak muncul ajaran-ajaran baru dan figur-figur atau ikon -ikon baru untuk dipuja. seperti bodhisatta xxx, dewi xxx, patung2 avalokitesvara yang banyak tangan-nya. memang sih

semua patung itu menurut umat buddha itu cuman buddharupang untuk dipuja2. tetapi untuk yang berkeyakinan lain, akan mengira kita akan memuja dan bersembah ke benda berhala. (padahal asal mula yang membuat patung itu sendiri dari yunani kuno...)

banyak umat awam selalu bergantung pada dewa-dewi dan hanya membacakan paritta(keng) untuk melindungi mereka. padahal jika umat awam buddha benar2 mempelajari pesan singkat Guru Sang Buddha yaitu 4 kebenaran mulia dan delapan jalan utama akan menolong mereka dari semua penderitaan dan menuju kesuksesan/kesempurnaan. n buddha tidak mengajarkan kita untuk memuja patung. patung itu hanya simbolis/rupang untuk memuja dan memperingati guru agung Sang Buddha setelah Sang Buddha Parinibbana. atao patung lainnya sebagai icon simbolis spiritualisme bagi yang tidak bisa menggambarkan sebagai objek meditasi kita.

kadang2 sebagai umat awam yang belum mengenal tentang intisari Ajaran Guru Sang Buddha. mereka akan bingung dengan melihat banyak beraneka-ragam buku2 kita suci agama buddha dalam versi mandarin sudah beredar sekian banyak. banyak dicetak tanpa diketahui kebenaran asal-usulnya. keng dewa xxx, dewi xxx, dan lainnya. banyak rupang/patung yang dibuat manusia itu beragam-ragam dari a sampai z. kadang2 saya sendiri merasa kesal dan ngeri lihat patung2 yang dibuat- itu. banyak umat awam mengaku agama buddha, tetapi mereka tidak pernah belajar dari inti sari ajaran Guru Sang Buddha yaitu 4 kebenaran mulia dan 8
jalan utama

Memang Sang Buddha pernah bersabda, banyak buddha yang telah terlahir didunia ini dan banyak pula dewa-dewi atau mahluk adikuasa. bukan berarti kita harus memuja para dewa dan dewi. karena mereka tidak akan menyelamatkan kita tetapi mereka bisa membantu kita terhindar dari mara bahaya jika kita benar2 melaksanakan ajaran Guru Sang Buddha. jadi the main point is laksanakan Sila Pancasila Buddhis dan membaca Paritta pada saat yang tepat. niscaya para dewa dewi akan membantu kita juga.

Banyak manusia berpikir bahwa mengikuti ajaran buddha itu pesimis yaitu semuanya adalah dukkha(derita) melulu...mengapa kok tidak ada gembiranya seperti Mr. x yang selalu diagung-agungkan oleh para umatnya. dan menciptakan lingkungan yang dinamis dan praktis untuk pengikutnya.

sebenarnya dalam ajaran Agama buddha memank mengajari kita untuk meninggalkan keduniawian. tetapi penghuni alam semesta

dibumi ini banyak yang masih tidak bisa melepaskan duniawi. maka masih ada cara lain untuk tetap terikat dengan keduniawian yaitu dengan cara melaksanakan Visudhi TI-Sarana, Laksanakan Pancasila Buddhis, mendalami dan menghayati 4 kesunyataan mulia dan 8 jalan utama sebagai pedoman hidup tanpa harus menjalani kehidupan bhikkhu/bikkhuni. jika ingin meninggalkan keduniawian ada alternatif lain yaitu barulah ikut jalan kebhikkhuan...

zaman sekarang banyak manusia yang kehilangan akal sehat, jika ada masalah. mereka selalu mencari solusi lewat paranormal, atau sejenis peramala lainnya. seperti yang sudah disabdakan Sang Buddha. Obat yang paling ampuh mengatasi masalah duniawai adalah dhamma. kebanyakan orang tidak memahaminya......

ada yang bertanya apakah buddha itu exists atau tidak. ya pasti adalah, tetapi jangan dipersoal ributkan dengan mereka yang berbeda keyakinan. tetapi jika umat buddha yang bertanya. kasih contoh yang paling sederhanan saja.
"...Ketika pangeran siddharta keluar dari istana, dan melihat 4 peristiwa yaitu, Tua, Penyakit, Pertapa dan kematian.
"...Saya juga mengalami hal ini, ketika saya pergi ke suatu tempat, saya melihat banyak orang yang tua2, sakitan2, banyak

orang yang cacat dan tidak normal, cara dan pola hidup mereka yang miskin dan lain-lain...dibandingkan dengan semuanya saya

yang lebih baik dari mereka, saya jadi tertekan melihat mereka....jadi saya merasakan apa yang dirasakan Pangeran

Siddharta...sejak 2500 tahun....."

untuk itu saya bertekad membangkitkan ajaran Buddha Moderen dengan kriteria:
- Meluruskan ajaran Buddha yang sebenarnya yaitu: Kebenaran 4 Mulia dan Delapan Jalan Utama untuk dipelajari oleh semua Umat

yang menyakinkan ajaran Buddha Gautama.
- Sesuai dengan Kalama Sutta, Kita tetap menghormati agama lain, tanpa mengagung-agungkan agama kita sendiri.
- Kita Mempunyai Tuhan yaitu Tuhan yang tidak berkondisi, tidak berbentuk, tidak diciptakan ataupun menciptakan. kita bisa

mendekati Tuhan bukan cara dengan menangis,memohon dan membabi buat percaya tanpa mengetahui kondisi, tetapi dengan

mempraktekan ajaran Sang buddha terutama sektion meditasi untuk mendekati yang ESA.

- Pembangunan Vihara Moderen dengan tidak ada wujud Patung tembaga Sang Buddha ataupun dewa dewi lainnya dan arsitektur yang

tidak menyangkut dengan budaya. didalamnya dipajang sebuah gambar Buddha yang sedang bersemedi di hutan dalam bentuk ukuran

yang besar. buddha yang akan datang bersifat universe......

- Ketika Ajaran Dhamma dibabarkan harusnya ada minimal Satu sangha memimpin kebaktian. jika sangha tidak bisa hadir, maka

pandita yang akan membabarkan.
kelas dhamma dibagi menjadi 4 bagian yaitu: - anak-anak, Remaja, Dewasa, Lanjut Usia.
berdasarkan tradisi buddha, jika mendengarkan dhamma maka harus duduk bersila di lantai, tetapi untuk lansia(lanjut usia)

diperbolehkan untuk duduk di bangku.

- Tidak ada lagi buddharupang, tidak ada lagi altar, tidak ada lagi dupa,tidak ada lage dewa dewi, dll... (tidak diharuskan

untuk mengikuti metoda ini, jika memang masih ada yang menerapkan metoda sembahyang leluhur...)

- Membabarkan dan mengajarkan agama buddha bukan cara memaksa tetapi dengan menjelaskan ke orang dan ehipassiko(datang dan

alami sendiri).
- mencetak satu sistem buku pegangan bagi umat buddha yang isinya:
karena banyak versi2 buku yang membingungkan umat, maka diharuskan satu buku panduan dengan cukup satu penerbit yayasan yang

bermutu yakni:
 1. Buku pegangan pada saat kebaktian: Vandana, dll..
 2. Buku pegangan riwayat Guru Buddha
 3. Buku Pegangan Dhammapada dimana berisi syair Buddha.
 4. Buku pegangan Cerita Jataka.
 
lupakanlah semua buku2 yang bervariasi(keng untuk selamat lah, keng untuk punya anak lar, keng untuk bodhisatta ini lar, itu lar, ini itu ini itu lah......) karena itu akan membingungkan umat.........

saya lagi mencari missionaries atao partner yang akan bergabung dengan saya untuk menuju era yang baru yang berlokasi sementara di medan.
maksud dari tujuan ini adalah meluruskan ajaran guru agung Sang Buddha, tidak lebih dari yang laen....

Apakah ide saya ini sangat bermanfaat? tolong kasih saya dukungan  ^:)^

 _/\_



Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: New Era Buddhism
« Reply #1 on: 03 June 2008, 02:06:05 PM »
Tapi tetap anda akan mengikuti salah satu tradisi dari aliran Buddhism.. Yaitu apa? Theravada? Mahayana? Tantrayana atokah Buddhayana?? ^-^

Kebudayaan setempat ttp harus di pakai, tapi bukan berarti di gabung...
Misalnya tetap membuat satu ruang utk para org2 tua sembahyang leluhur... dimana mereka bisa membakar dupa, dll.. Hanya saja mungkin bisa di tempel poster tulisan2 ttg makna dr dupa, lilin, air, bunga dan lain2nya yg sebenarnya itu hanyalah objek renungan..

Saya mendukung secara moral aja, krn ga mungkin sy ke medan utk membantu tenaga.. ;D
Artinya saya mendukung niat baik anda, hanya saja tentunya masalah ini anda akan menghadapi tantangan besar yg sepertinya jarang bisa bertahan didalamnya....

_/\_

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: New Era Buddhism
« Reply #2 on: 03 June 2008, 02:13:18 PM »
Untuk masalah non-rupang, non-dupa, non-altar dsb...

Gw agak2 gimana gitu yah... Cuz itu semua produk budaya yang selayaknya dilestariin (apalagi patung, gw demen banget, bukan buat disembah, but buat pajangan karena nilai seninya), dan salah satu bentuk pelestarian patung2 ini ya dalam vihara atau kelenteng. Ajaran Buddha ga pernah nyuruh membabat habis budaya kan... Malah biasanya ajaran Buddha berasimilasi dengan budaya setempat. Masalah seseorang menjadi memuja si patung, bergantung pada patung, dan terjadi bentuk penyelewengan keyakinan ke arah pemberhalaan si patung, gw pikir yang harus dilakukan adalah memberikan pandangan benar buat mereka, bukan menghabisi benda2 itu... Kaya FPI aja tuh jadinya... khikikikiki...

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: New Era Buddhism
« Reply #3 on: 03 June 2008, 02:20:27 PM »
Untuk masalah non-rupang, non-dupa, non-altar dsb...

Gw agak2 gimana gitu yah... Cuz itu semua produk budaya yang selayaknya dilestariin (apalagi patung, gw demen banget, bukan buat disembah, but buat pajangan karena nilai seninya), dan salah satu bentuk pelestarian patung2 ini ya dalam vihara atau kelenteng. Ajaran Buddha ga pernah nyuruh membabat habis budaya kan... Malah biasanya ajaran Buddha berasimilasi dengan budaya setempat. Masalah seseorang menjadi memuja si patung, bergantung pada patung, dan terjadi bentuk penyelewengan keyakinan ke arah pemberhalaan si patung, gw pikir yang harus dilakukan adalah memberikan pandangan benar buat mereka, bukan menghabisi benda2 itu... Kaya FPI aja tuh jadinya... khikikikiki...


Darah seni -nya keluar nih  ;D
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

TiRatana

  • Guest
Re: New Era Buddhism
« Reply #4 on: 03 June 2008, 02:21:17 PM »
SIAPA BILANG AKAN MEMUSNAHKAN KAYAK TINDAKAN FPI? ndak bersifat memaksa sih, yang ingin melestarikan budaya ya tetap melestarikan. yang ingin tidak adanya suatu wujud seperti, patung, altar, dupa. ya silahkan juga. hahahahaha....

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: New Era Buddhism
« Reply #5 on: 03 June 2008, 02:39:06 PM »
mo bikin agama buddha protestan nih? ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Saddha_vinita05

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 5
  • Gender: Female
  • KeEp sMILe EvEnToUgH MAnY PEOPLe WhO HuRtS YoU....
Re: New Era Buddhism
« Reply #6 on: 03 June 2008, 05:35:43 PM »
bermanfaat sie... ide yg cukup brilian!!!!
aku sie setuju dengan idenya.... tapi bagaimana dengan umat2 yg lain,.. yg mungkin masih banyak memegang teguh pada tradisi... atau telah lama dan berpandangan berbeda ttg ini.!!! takutnya nanti ada konflik!!! bagus sie klo buat diterapin agar agama buddha dasarnya tidak melenceng dari apa adanya.. tapi tidakkah cukup ruwet...,,, secara gtu lho,.. di Indonesia ini sudah banyak sekte2 atau aliran2 atas nama agama Buddha... yach yg penting personal kita sajalh.,, klo yg setuju atau ingin menerapkan yooowww weeeissss.,,,, ^:)^ ^:)^ ^:)^
ThE HAppiEST oF PEoPLe dOn't NEcessARily HAve tHE  BeST oF Every ThiNg, TheY juSt MAke tHe MosT Of EVeRY ThiNG tHAt Comes aLOng TheIr Way

TiRatana

  • Guest
Re: New Era Buddhism
« Reply #7 on: 03 June 2008, 06:17:13 PM »
wah akhirnya ada yang mendukung wa juga neh terima kasih ya Saddha_vinita05

begini tentang lahirnya ajaran murni ini tidak dimaksudkan untuk memprotes atau menghancurkan keyakinan bagi yang sudah memegang tradisi lama. dan mereka tidak harus meninggalkan tradisi mereka sendiri.

sesuai dan seriing waktu, zaman sudah berubah tidak seperti jaman dahulu. saya mencoba ide seperti yang dikatakan saddha_vinnita05 ini cukup brillian jadi malu neh hahahaha

1. buddha yang akan datang bersifat universe dan rupanya bukan dalam bentuk rupang tradisi setempat.
the best way is adalah menghormati junjungan buddha dengan memahami ajaranya. sesuai yg telah disabdakan. dianjurkan dibangun sebuah vihara yang tidak ada patung,tidak ada altar, tidak ada dupa, tidak ada jenis pembakarn, dll.  arsitektur tidak berupa adat setempat. dan  hanya gambaran buddha waktu saat bermeditasi dihutan.

2. mengapa buku panduan paritta suci dinyatakan hanya satu penerbit dan dipakai banyak orang. karena jika ada bermacam-macam corak yang bervariasi dan berbeda, itu akan membingungkan umat. sekarang sudah banyak beredar buku keng(paritta) dalam versi mandarin( ini lar , itu lar). mereka menyatakan perlindungan pada dewa dewi. tetapi bukan pada Ti-Ratana. berpikirlah yang reality dan buddha yang pernah exists dibumi ini. hormatilah ajaran Beliau. dan janganlah memohon kepada dewa dan dewi. karena Guru Sang Buddha adalah guru para dewa dan manusia.

boleh saja kita ketahui adanya boddhisatta dan dewa-dewi lain. tetapi tetap berpegang pedoman pada Buddha Sakyamuni, Dhammanya dan Sangha(Penegak dhamma dan Pembimbing spiritual kita)

buku2 untuk umat awam dan Visudhi-Tisarana yang dinyatakan adalah sbb:
- Buku Panduan Parrita pada saat kebaktian (sebaiknya dimiliki setiap orang)
- Buku Riwayat Buddha Gautama( mengenai boddhisatta sebelumnya dll tidak perlu diketahui).
- Buku Dhammapada berisi syair syair Buddha
- Buku Cerita Jataka.

minimal 4 buku ini dimiliki setiap Visudhi Ti-Sarana.

3. Kita mempunya TUHAN yaitu suatu yang mutlak tidak berkondisi, tidak dilahirkan, tidak diciptakan ataupun menciptakan. kita tidak memohon sesuatu kepada tuhan dengan cara menangis dan memohon. tetapi dengan meditasi yang diterapkan Sang Buddha. dengan media Sangha (Bhikkhu/Bhikkuni) sebagai pembimbing spirtiual kita.

4.lupakanlah semua apa yang disebut dengan boddhisattva a sampai z, buddha yang sebelumnya dll. dewa dewi khayangan. bagi umat awam ataupun tisarana buddhis yang masih terikat duniawi tidak perlu tahu tentang spiritual dewa-dewi yang lain. pegang pedoman pada 4 kesunyataan mulia, 8 jalan utama, Pancasila buddhis dan (hmm...lage2 dipikir ya paling2 berdoa dan membaca paritta), berdana dlll.. lagi di susun master plan.

5. Pembabaran Dhamma harus dilakukan oleh Bhikku sendiri. Jika tidak ada Bhikku maka pandita.

6. Membangkitkan minat dan jiwa para muda mudi untuk memperkuat keyakinannya.


dengan adanya satu corak umum. maka keyakinan umat buddha akan kembali berjaya.

jika ada yang setuju dengan saya, saya akan menjalankan missionaries yang tidak memaksa para pengikut tradisi untuk berubah haluan, tetapi saya hanya ingin meluruskan ajaran guru agung Guru Buddha, membabarkan dhamma sesuai perkembangan jaman, ehipassiko dan tentu ingat kalama sutta.

 _/\_



Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: New Era Buddhism
« Reply #8 on: 03 June 2008, 09:29:20 PM »
1. buddha yang akan datang bersifat universe dan rupanya bukan dalam bentuk rupang tradisi setempat.
the best way is adalah menghormati junjungan buddha dengan memahami ajaranya. sesuai yg telah disabdakan. dianjurkan dibangun sebuah vihara yang tidak ada patung,tidak ada altar, tidak ada dupa, tidak ada jenis pembakarn, dll.  arsitektur tidak berupa adat setempat. dan  hanya gambaran buddha waktu saat bermeditasi dihutan.

hm.. ya sudah, bikin vihara dalem ruko kaya agama tetangga... :-)
Ya emang wujud Maitreya bukan seperti patung2 yang ada. N patung2 itu bukan Matreya... Terus gambar Buddha meditasi itu fungsinya buat apa dunk? Sama aja ma rupang kan?
Buddha yang datang bersifat universe? Jadi Buddha sebelumnya ga universe?

Quote
2. mengapa buku panduan paritta suci dinyatakan hanya satu penerbit dan dipakai banyak orang. karena jika ada bermacam-macam corak yang bervariasi dan berbeda, itu akan membingungkan umat. sekarang sudah banyak beredar buku keng(paritta) dalam versi mandarin( ini lar , itu lar). mereka menyatakan perlindungan pada dewa dewi. tetapi bukan pada Ti-Ratana. berpikirlah yang reality dan buddha yang pernah exists dibumi ini. hormatilah ajaran Beliau. dan janganlah memohon kepada dewa dan dewi. karena Guru Sang Buddha adalah guru para dewa dan manusia.

Ehipassiko... Uda diantisipasi kok ma Beliau...
Tapi kalo ampe ada yang berepgang teguh ma buku2 perlindungan dewa-dewi itu, bukan salah bukunya. Salah ni orang kaga dengerin ajaran Buddha

Quote
3. Kita mempunya TUHAN yaitu suatu yang mutlak tidak berkondisi, tidak dilahirkan, tidak diciptakan ataupun menciptakan. kita tidak memohon sesuatu kepada tuhan dengan cara menangis dan memohon. tetapi dengan meditasi yang diterapkan Sang Buddha. dengan media Sangha (Bhikkhu/Bhikkuni) sebagai pembimbing spirtiual kita.

Sebaiknya jangan disebut tuhan... jadi rancu ntar :-p

Quote
4.lupakanlah semua apa yang disebut dengan boddhisattva a sampai z, buddha yang sebelumnya dll. dewa dewi khayangan. bagi umat awam ataupun tisarana buddhis yang masih terikat duniawi tidak perlu tahu tentang spiritual dewa-dewi yang lain. pegang pedoman pada 4 kesunyataan mulia, 8 jalan utama, Pancasila buddhis dan (hmm...lage2 dipikir ya paling2 berdoa dan membaca paritta), berdana dlll.. lagi di susun master plan.

el sol ada temen... hahaha....
but, yang gw bold, segitunyakah? bener ga perlu tau?

Quote
5. Pembabaran Dhamma harus dilakukan oleh Bhikku sendiri. Jika tidak ada Bhikku maka pandita.

yah bolehlah, tapi bukan berarti orang umat awam ga kompeten loh... Liat penghuni2 DC, bukan Bhikku ato Pandita tapi banyak yang bisa dipelajari dari mereka...

Quote
6. Membangkitkan minat dan jiwa para muda mudi untuk memperkuat keyakinannya.
dengan adanya satu corak umum. maka keyakinan umat buddha akan kembali berjaya.

membangkitkan minat dengan cara? muda  mudi sekarang, susah bro... mau enaknya aja, mau yang gampang, instan... ga mau repot ma yang beginian. ini salah satu alasan banyak remaja dari keluarga buddhis, tao, konghcu, dengan gampangnya berpindah keyakinan. Bahkan ada satu temen gw yang cukup aktif di vihara, mendadak pindah keyakinan karena merasa lemah, butuh 'tempat berlindung'...

gw bukannya gak setuju, cuma ngasi pendapat aja, jangan sampai malah jadi melenceng dari tujuan baiknya bro triratna...

gitu aja... ;-)

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: New Era Buddhism
« Reply #9 on: 03 June 2008, 11:58:21 PM »
Loh, bukannya udah ada Buddhayana?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

TiRatana

  • Guest
Re: New Era Buddhism
« Reply #10 on: 04 June 2008, 08:11:38 AM »
Tahu kenapa banyak orang pindah keyakinan? sekarang lahir orang birilian neh akan membawa perubahan. jika belum berpengalaman dan tidak tahu mendingan diam aja 7th. jawaban yang kamu berikan bersifat pesimis semua. akan kubuktikan missionaries gua akan memperkuat keyakinan Umat Buddha.

sebagai salah satu contoh kecil tapi efek sampingya besar. banyak umat merasa mereka tidak tahu mereka berlindung sama siapa. dikarenakan sudah banyak beredar buku panduan yang bervariasi dan bercorak. bermacam2 buddha rupang, dewa dewi........dengan atas nama agama buddha.

Sang Buddha pernah bersabda..."mereka akan membuat patung tembaga atas nama dirinya untuk menghancurkan ajaran buddha dhamma..."
sesungguhnya Sang Buddha tidak menginginkan adanya patung2.
generasi sekarang banyak tidak suka patung-patungan, ritual2-an..... kenapa mereka pindah keyakinan? lihat saja banyak yang sudah berpendidikan rata-rata mereka tidak akan menerima sistem tradisional. perlu perubahan....perubahan man

dan saya akan membawa perubahan itu. tetapi saya tetap menjalankan ajaran Buddha Dhamma yang tidak seperti tetangga itu.

- 4 kesunyataan mulia, 8 jalan utama
- pattica sammupada, tilakkhana, Dhammapada.
- intinya ajarang buddha semua....


thanks all atas commentnya.......


Offline hartono238

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 295
  • Reputasi: 8
Re: New Era Buddhism
« Reply #11 on: 04 June 2008, 08:19:10 AM »
Tapi tetap anda akan mengikuti salah satu tradisi dari aliran Buddhism.. Yaitu apa? Theravada? Mahayana? Tantrayana atokah Buddhayana?? ^-^


_/\_

bisa tolong bantu donk, aliran buddhayana itu apa? kitabnya apa? , apakah aliran baru?

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: New Era Buddhism
« Reply #12 on: 04 June 2008, 08:24:38 AM »
To Umat Awam,
soal Buddhayana, kita bahas di thread baru aja oke,aku tulis ntar.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

TiRatana

  • Guest
Re: New Era Buddhism
« Reply #13 on: 04 June 2008, 08:29:43 AM »
brilian hartono238,
saya disini bukan untuk membuka sekte baru. tetapi mission untuk meluruskan ajaran Agung Sang Buddha.
4 kesunyataan Mulia, 8 jalan utama, tilakkhana, pattica sammupada itu dimiliki setiap aliran theravada, mahayana, trantayana dan buddhayana.

mission and vission:
-meluruskan kembali ajaran agung guru Sang Buddha
-memperkuat keyakinan para umat Buddha
-membuat perubahan sesuai zaman modern tetapi tidak terlepas dari 4 kesunyataan dan 8 jalan utama.

yang diperlukan manusia sekarang ini dalah pandangan benar, mereka tidak perlu sampai detil ke urusan langit, karena itu akan membingungkan manusia.........

Susah saya ngomong disini percuman, ketemu yang.....(sorry)...


Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: New Era Buddhism
« Reply #14 on: 04 June 2008, 09:35:05 AM »
Om tiratana, bisa diceritakan "masterplan" nya ? Sapa tahu dengan mengetahui jadi lebih mengerti. Tak kenal maka tak sayang gitu.
There is no place like 127.0.0.1