Zaman sekarang sudah berubah, banyak kaum muda-mudi yang tidak suka akan semacam tradisi tradisional seperti ritual pembacaan paritta, sembahyang leluhur, pembakaran kertas2, memuja rupang para dewa dewi dengan meminta berkah pada mereka dan lain-lainnya. banyak yang sudah berpindah keyakinan ke satu objek yang mengatakan dirinya adalah satu objek yang menciptakan.
dan banyak keyakinan yang lain membuat satu konsep yang moderen sehingga untuk menarik perhatian para kaum muda-mudi untuk berpindah keyakinan. seperti cerita moral palsu yg membuat air mata berlinang, penyembuhan, atraksi dan lain-lainnya.
Dalam ajaran buddha, banyak dipengaruhi oleh budaya setempat akibatnya banyak muncul ajaran-ajaran baru dan figur-figur atau ikon -ikon baru untuk dipuja. seperti bodhisatta xxx, dewi xxx, patung2 avalokitesvara yang banyak tangan-nya. memang sih
semua patung itu menurut umat buddha itu cuman buddharupang untuk dipuja2. tetapi untuk yang berkeyakinan lain, akan mengira kita akan memuja dan bersembah ke benda berhala. (padahal asal mula yang membuat patung itu sendiri dari yunani kuno...)
banyak umat awam selalu bergantung pada dewa-dewi dan hanya membacakan paritta(keng) untuk melindungi mereka. padahal jika umat awam buddha benar2 mempelajari pesan singkat Guru Sang Buddha yaitu 4 kebenaran mulia dan delapan jalan utama akan menolong mereka dari semua penderitaan dan menuju kesuksesan/kesempurnaan. n buddha tidak mengajarkan kita untuk memuja patung. patung itu hanya simbolis/rupang untuk memuja dan memperingati guru agung Sang Buddha setelah Sang Buddha Parinibbana. atao patung lainnya sebagai icon simbolis spiritualisme bagi yang tidak bisa menggambarkan sebagai objek meditasi kita.
kadang2 sebagai umat awam yang belum mengenal tentang intisari Ajaran Guru Sang Buddha. mereka akan bingung dengan melihat banyak beraneka-ragam buku2 kita suci agama buddha dalam versi mandarin sudah beredar sekian banyak. banyak dicetak tanpa diketahui kebenaran asal-usulnya. keng dewa xxx, dewi xxx, dan lainnya. banyak rupang/patung yang dibuat manusia itu beragam-ragam dari a sampai z. kadang2 saya sendiri merasa kesal dan ngeri lihat patung2 yang dibuat- itu. banyak umat awam mengaku agama buddha, tetapi mereka tidak pernah belajar dari inti sari ajaran Guru Sang Buddha yaitu 4 kebenaran mulia dan 8
jalan utama
Memang Sang Buddha pernah bersabda, banyak buddha yang telah terlahir didunia ini dan banyak pula dewa-dewi atau mahluk adikuasa. bukan berarti kita harus memuja para dewa dan dewi. karena mereka tidak akan menyelamatkan kita tetapi mereka bisa membantu kita terhindar dari mara bahaya jika kita benar2 melaksanakan ajaran Guru Sang Buddha. jadi the main point is laksanakan Sila Pancasila Buddhis dan membaca Paritta pada saat yang tepat. niscaya para dewa dewi akan membantu kita juga.
Banyak manusia berpikir bahwa mengikuti ajaran buddha itu pesimis yaitu semuanya adalah dukkha(derita) melulu...mengapa kok tidak ada gembiranya seperti Mr. x yang selalu diagung-agungkan oleh para umatnya. dan menciptakan lingkungan yang dinamis dan praktis untuk pengikutnya.
sebenarnya dalam ajaran Agama buddha memank mengajari kita untuk meninggalkan keduniawian. tetapi penghuni alam semesta
dibumi ini banyak yang masih tidak bisa melepaskan duniawi. maka masih ada cara lain untuk tetap terikat dengan keduniawian yaitu dengan cara melaksanakan Visudhi TI-Sarana, Laksanakan Pancasila Buddhis, mendalami dan menghayati 4 kesunyataan mulia dan 8 jalan utama sebagai pedoman hidup tanpa harus menjalani kehidupan bhikkhu/bikkhuni. jika ingin meninggalkan keduniawian ada alternatif lain yaitu barulah ikut jalan kebhikkhuan...
zaman sekarang banyak manusia yang kehilangan akal sehat, jika ada masalah. mereka selalu mencari solusi lewat paranormal, atau sejenis peramala lainnya. seperti yang sudah disabdakan Sang Buddha. Obat yang paling ampuh mengatasi masalah duniawai adalah dhamma. kebanyakan orang tidak memahaminya......
ada yang bertanya apakah buddha itu exists atau tidak. ya pasti adalah, tetapi jangan dipersoal ributkan dengan mereka yang berbeda keyakinan. tetapi jika umat buddha yang bertanya. kasih contoh yang paling sederhanan saja.
"...Ketika pangeran siddharta keluar dari istana, dan melihat 4 peristiwa yaitu, Tua, Penyakit, Pertapa dan kematian.
"...Saya juga mengalami hal ini, ketika saya pergi ke suatu tempat, saya melihat banyak orang yang tua2, sakitan2, banyak
orang yang cacat dan tidak normal, cara dan pola hidup mereka yang miskin dan lain-lain...dibandingkan dengan semuanya saya
yang lebih baik dari mereka, saya jadi tertekan melihat mereka....jadi saya merasakan apa yang dirasakan Pangeran
Siddharta...sejak 2500 tahun....."
untuk itu saya bertekad membangkitkan ajaran Buddha Moderen dengan kriteria:
- Meluruskan ajaran Buddha yang sebenarnya yaitu: Kebenaran 4 Mulia dan Delapan Jalan Utama untuk dipelajari oleh semua Umat
yang menyakinkan ajaran Buddha Gautama.
- Sesuai dengan Kalama Sutta, Kita tetap menghormati agama lain, tanpa mengagung-agungkan agama kita sendiri.
- Kita Mempunyai Tuhan yaitu Tuhan yang tidak berkondisi, tidak berbentuk, tidak diciptakan ataupun menciptakan. kita bisa
mendekati Tuhan bukan cara dengan menangis,memohon dan membabi buat percaya tanpa mengetahui kondisi, tetapi dengan
mempraktekan ajaran Sang buddha terutama sektion meditasi untuk mendekati yang ESA.
- Pembangunan Vihara Moderen dengan tidak ada wujud Patung tembaga Sang Buddha ataupun dewa dewi lainnya dan arsitektur yang
tidak menyangkut dengan budaya. didalamnya dipajang sebuah gambar Buddha yang sedang bersemedi di hutan dalam bentuk ukuran
yang besar. buddha yang akan datang bersifat universe......
- Ketika Ajaran Dhamma dibabarkan harusnya ada minimal Satu sangha memimpin kebaktian. jika sangha tidak bisa hadir, maka
pandita yang akan membabarkan.
kelas dhamma dibagi menjadi 4 bagian yaitu: - anak-anak, Remaja, Dewasa, Lanjut Usia.
berdasarkan tradisi buddha, jika mendengarkan dhamma maka harus duduk bersila di lantai, tetapi untuk lansia(lanjut usia)
diperbolehkan untuk duduk di bangku.
- Tidak ada lagi buddharupang, tidak ada lagi altar, tidak ada lagi dupa,tidak ada lage dewa dewi, dll... (tidak diharuskan
untuk mengikuti metoda ini, jika memang masih ada yang menerapkan metoda sembahyang leluhur...)
- Membabarkan dan mengajarkan agama buddha bukan cara memaksa tetapi dengan menjelaskan ke orang dan ehipassiko(datang dan
alami sendiri).
- mencetak satu sistem buku pegangan bagi umat buddha yang isinya:
karena banyak versi2 buku yang membingungkan umat, maka diharuskan satu buku panduan dengan cukup satu penerbit yayasan yang
bermutu yakni:
1. Buku pegangan pada saat kebaktian: Vandana, dll..
2. Buku pegangan riwayat Guru Buddha
3. Buku Pegangan Dhammapada dimana berisi syair Buddha.
4. Buku pegangan Cerita Jataka.
lupakanlah semua buku2 yang bervariasi(keng untuk selamat lah, keng untuk punya anak lar, keng untuk bodhisatta ini lar, itu lar, ini itu ini itu lah......) karena itu akan membingungkan umat.........
saya lagi mencari missionaries atao partner yang akan bergabung dengan saya untuk menuju era yang baru yang berlokasi sementara di medan.
maksud dari tujuan ini adalah meluruskan ajaran guru agung Sang Buddha, tidak lebih dari yang laen....
Apakah ide saya ini sangat bermanfaat? tolong kasih saya dukungan