Jagonya mereka membuat cerita2 sedih begitu, kalo mo dipertanyakan:
~ kenapa tuhan mengambil orang2 yg tersayang dari anak kecil itu?
~ kenapa tuhan nggak mencegah bencana tsb?
BTW, itu hak mereka untuk menyebarluaskan dogma tuhan mereka, biarin dah....
------
Bagi kita, umat Buddhist, kita dapat mempelajari reaksi batin kita dalam membaca cerita tsb.
Batin apa yg timbul dalam membaca cerita tsb? Apakah:
~ kesedihan (ada sedikit rasa pedih) <--- dosa mula citta, pikiran sedang memproduksi kamma buruk
~ Belas kasihan (tidak ada rasa pedih, yg ada hanyalah rasa simpati atas duka makhluk lain); beda tipis ama 'kesedihan' diatas, yg diatas kamma buruk, yang ini kamma baik
~ benci kepada yg membuat nih cerita (misalnya: "kampret nih orang, bawa2 nama tuhan) <--- dosa citta, kamma buruklah
~ simpati kepada yg membuat cerita (misalnya: perasaan kagum/bahagia timbul melihat usaha orang ini dalam menyebarkan ajaran mulianya) <--- mudita, kamma baek
~ perasaan lainnya....
::