Login with username, password and session length
0 Members and 1 Guest are viewing this topic.
Quote from: sanjiva on Yesterday at 10:14:31 AMWah sekarang pasti sudah jadi apoteker yah... Waktu kuliah dulu :- Pernah ngetest binatang percobaan kah?- Pernah bunuh binatang eksperimen ? pernah.. soalnya kan cowok, dan biasanya cowok yang diberi tugas jadi tukang eksekusi kematian..--> tiap kali praktekkan??? soalnya kalau farmasi 4 aton praktek pake hewan coba cuma sekali it's imposibble kalau mencit dan tikus, biasanya di-dislokasi leher.. tapi pengalaman dari teman sih buddhist juga, dia ambil penelitian farmakologi, dia cerita mungkin hampir 150 mencit dibunuh.. dan pas eksekusi, dia cerita, harus memotong leher mencit pake cutter, dan darahnya ditampung untuk diuji, dan mencit2 itu mengencingi tangannya sampai mati lemes kehabisan darah..makanya pas penelitian, pilih skripsi bikin aplikasi komputer yang jarang orang bikin.. jadi selain dapat nilai tinggi karena dosen juga gak kuasai komputer.. juga gak pake bunuh2an..
Kalau saya lebih suka tekfar coz gag pake bunuh2an pula, gag pake eksekusi, murah and cepet kelar... Saya sih lebih ngeri dulu malah suruh bedah mencit idup2 coz mau diambil jantung, ginjal ma ususnya buat praktek biofar parahnya gag ada yang berani bedah, dan yang tersisa cuma saya yang harus dapet kurang dari 1 menit Sedih rasanya, tp saya sempet minta maaf dulu sebelumnya, saya kasih makan dulu trus saya bacain mantra maha karuna dharani, ngaruh gag yah...Maapin saya yah mencit ma tikus saya gag maksud bunuh kalian semua
Coba bandingkan: sama ini:mana yang lebih kejam menurut X-an semua?
jiah ngelesnya pinter senior ternyata vegan sebaiknya lebih untuk alasan kesehatan aja sih IMO, kalau masalah kesehatan ya jagan punya piaraan yang berbulu kalau gag sanggup imunisasiin soalnya kan ini lagi musimnya penyakit si "toxo"
tetep aja denova lebih serem..
bedah mencit idup2 coz mau diambil jantung, ginjal ma ususnya
Setauku kalo vegan itu alasannya bukan kearah kesehatan sih. yang lebih ke kesehatan itu vegetarian. kalo vegan lebih ke memperjuangkan hak hidup hewan. dan yang disoroti disini permasalahannya bukan karena hewan itu berbulu atau tidak, tapi karena anjing dan kucong pada dasarnya karnivora. yaa seperti dah dijelaskan diatas pada post#1
--> beda yah emang???bukankah vegan = org2 yang vegetarian???
There are a number of types of vegetarianism, which exclude or include various foods.Ovo vegetarianism includes eggs but not dairy products.Lacto vegetarianism includes dairy products but not eggs.Ovo-lacto vegetarianism (or lacto-ovo vegetarianism) includes animal/dairy products such as eggs, milk, and honey.Veganism excludes all animal flesh and animal products, including milk, honey, and eggs, and may also exclude any products tested on animals, or any clothing from animals.[23]Raw veganism includes only fresh and uncooked fruit, nuts, seeds, and vegetables. Vegetables can only be cooked up to a certain temperature.[24]Fruitarianism permits only fruit, nuts, seeds, and other plant matter that can be gathered without harming the plant.[25]Buddhist vegetarianism (also known as su vegetarianism) excludes all animal products as well as vegetables in the allium family (which have the characteristic aroma of onion and garlic): onion, garlic, scallions, or shallots. And leeks are not allowed as well.Jain vegetarianism includes dairy but excludes eggs and honey, as well as root vegetables.Macrobiotic diets consist mostly of whole grains and beans.
[at] bro Rico: jangan salahkan saya, salahkan saja dosen saya btw tuh sih tikus bukan mencit om, gedhe amat???
gw malah baru tau mencit ama tikus beda ya.... jadi apa definisi mencit? btw mencit itu omnivora atau pure herbivora ya? kl herbivora bisa jadi peliharaan pengganti anjing dan kucing buat para vegan dunk?
Mencit itu anak tikus ya? Yg belum berbulu, masih merah ?
Waduuuhh masa yang masih merah itukah? Masih merah dah dibedah?
---> aduh bukan anak tikus lho om mencit dan tikus beda speciesnya, gedean tikus badannya dan sistem organnya rumit tikus....--> saya gag sekejam itulah