//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kicauan BlacqueJacque  (Read 34624 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Kicauan BlacqueJacque
« on: 21 September 2011, 09:34:20 AM »
Dear Thread.... Thread tersayang......
Dear Readers.... Pembaca tersayang..


Minggu-minggu ini adalah minggu perjuangan bagi saya... Sekarang ini saya sedang melakukan penggalangan dana untuk pembangunan vihara Theravada selaku simpatisan.
Menjadi simpatisan yang terpisah dari panitia kepengurusan sedikit banyak membuat saya lega... very-very lega..
Saya tidak perlu berkutat dalam perebutan ego dan konflik antar pribadi yang terjadi antar panitia pengurus..
Saya tidak perlu repot-repot mempertahankan pandangan saya yang pada akhirnya dapat menyebabkan perselisihan..
Saya dapat berfokus pada penggalangan dana yang dilakukan..

Dengan fokus dalam penggalangan dana, saya dapat fokus juga membagikan pengetahuan dhamma kepada mereka yang saya kunjungi.
Mereka jadi lebih mengerti.. mengerti 1%....
1% mengerti lebih baik daripada 25% sesat..

apakah yang mereka mengerti?
contoh simple, : Berdana dan karma baik..
Dalam penggalangan dana, saya ingatkan kepada mereka, Dana ini bukanlah untuk saya. Dana ini untuk kalian sendiri, kalian yang menanam, kalian pula yang menuai..
Saya hanya membantu Bhante yang saya kenal dalam proses perjuangannya menyebarkan kebijaksanaan. Dengan membantu pembangunan ini, maka kalian turut mendukung visi tersebut.

Ada lagi yang merasa terpaksa karena saya menyodorkannya di depan orang banyak, ia dengan enggan memberikan uangnya. Dengan terpaksa, saya menolaknya. Dana harus dengan keyakinan. Dalam berdana, kita mempersembahkan milik kita kepada yang lain dengan dasar bahwa kita melihat dana kita memberikan kebaikan bagi orang lain. Agar apa yang hilang dari diri kita tidak sia-sia, maka jangan ragu, karena dalam penggalangan dana ini, dana tersebut memberikan manfaat baik dan dimanfaatkan untuk kebaikan..

yah.. ada lagi banyak, tapi saat ini yang paling menanamkan kesan kepada saya adalah ketika saya menemui nenek angkat saya..
Dalam perbincangannya, ada obrol2 seperti ini :
Nenek : ini yang sedang dibangun itu vihara apa?
Saya : Vihara Theravada nek,
Nenek : Theravada yah? ( hening sejenak )
Saya : Iya nek, Theravada..
Nenek : Theravada itu cenderung fanatik..
Saya : Iya nek, saya memang sering melihat hal itu. Bahkan mereka cenderung menjatuh2kan aliran lain meskipun sesama pemuja Buddha. Hanya saja, saya yakin dan bersedia mau bantu karena pertama saya punya janji kepada Bhante, kedua, Bhante tidak mengkotak2an umatnya kepada aliran yang ada. Bhante berpandangan bahwa kita semua hanyalah umat di hadapan Sang Buddha. Karena itu saya mau membantu meskipun vihara yang dibangun adalah vihara Theravada.
Nenek : Iya bagus, kita turut memperbanyak ajaran Buddha berkembang. namanya kita berbuat baik, kita tidak melihat kemana. Yang penting kita lihat manfaatnya
Saya : Iyah. Tujuan saya sebarin ini kepada temen2 saya juga untuk membantu mereka menanam karma baik untuk diri mereka sendiri.
Nenek : dah.. tulis aja "*00.000" ke buku nya.
Saya : mau tulis nama gak?
Nenek : Tulis aja terserah kamu..
Saya : alamat?
Nenek : gak usa.. singkat aja daerahnya
Saya : no hp?
Nenek : ga usah lah..
Setelah saya bincang2 mengenai hal2 lain yang membosankan bila saya tuliskan disini, akhirnya saya undur diri...
Saya : saya pulang dulu ya nek..
Nenek : iya ati2... Itu ntar kalau ada pengumpulan dana lagi kasi tau nenek yah..
Saya : iya nek... ( dalam hati saya juga senang, karena nenek saya memahami maksud dan tujuan saya menggalang dana hanya kepada orang-orang yang saya kenal, yaitu untuk menanam karma baik bagi mereka sendiri )

Entahlah tulisan ini bermanfaat atau tidak bagi Readers, kalau tidak ada manfaatnya, yah silakan gunakan menu2 yang ada untuk melayangkan keluhan anda kepada moderator ...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #1 on: 21 September 2011, 09:56:18 AM »
Bisa dijelaskan bagaimana pandangan sang nenek tentang 'kefanatikan' Theravada?

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #2 on: 21 September 2011, 10:05:31 AM »
Bisa dijelaskan bagaimana pandangan sang nenek tentang 'kefanatikan' Theravada?

Kalau saya tidak salah mengartikan arti kata fanatik :
Pandangan yang beranggapan bahwa diri sendiri adalah yang paling benar.
Pandangan yang beranggapan bahwa orang lain adalah sesat.
Pandangan yang menjauhkan arti kata toleransi.

Dengan tanpa mengumbar isi percakapan penuh, kefanatikan yang dimaksud adalah seperti di atas.

Terimakasih telah bertanya. Sekarang ijinkan saya turut bertanya karena om kainyn sudah bersedia mampir di thread saya. Sebagai penghuni kontrakan, adalah hal yang wajar bila saya menyajikan kepada pengunjung..

Jadi, apakah Kainyn Kutho adalah sang 'Ahli' yang telah datang untuk melibas saya?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #3 on: 21 September 2011, 10:44:33 AM »
Kalau saya tidak salah mengartikan arti kata fanatik :
Pandangan yang beranggapan bahwa diri sendiri adalah yang paling benar.
Pandangan yang beranggapan bahwa orang lain adalah sesat.
Pandangan yang menjauhkan arti kata toleransi.

Dengan tanpa mengumbar isi percakapan penuh, kefanatikan yang dimaksud adalah seperti di atas.
Sebetulnya ketika seseorang memeluk satu ajaran, maka itulah yang dirasanya paling cocok, paling benar untuk dirinya sendiri. Adalah munafik kalau memeluk satu ajaran, tapi mengatakan 'ajaran ini bukan yang saya anggap paling benar'. (Kalau merasa bukan paling benar, untuk apa dia pilih itu?)
Tapi, kalau pandangan pribadinya itu diaplikasikan, dipaksakan untuk orang lain sehingga orang lain harus berpandangan sama dengan dirinya, maka saya katakan itu fanatisme dan sifatnya intoleran.

Quote
Terimakasih telah bertanya. Sekarang ijinkan saya turut bertanya karena om kainyn sudah bersedia mampir di thread saya. Sebagai penghuni kontrakan, adalah hal yang wajar bila saya menyajikan kepada pengunjung..

Jadi, apakah Kainyn Kutho adalah sang 'Ahli' yang telah datang untuk melibas saya?
'Ahli'? ;D 'Melibas' pula?

Saya hanya tertarik bertanya untuk mengetahui Ajaran Theravada yang mana yang mengajarkan orang fanatik. (Sebab kalau ada, perlu saya kaji ulang untuk "melibas" Theravada itu sendiri.)
Ataukah penilaian itu hanya berdasarkan umat; secara keseluruhan atau sebagian umatkah yang demikian.

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #4 on: 21 September 2011, 10:52:17 AM »
Sebetulnya ketika seseorang memeluk satu ajaran, maka itulah yang dirasanya paling cocok, paling benar untuk dirinya sendiri. Adalah munafik kalau memeluk satu ajaran, tapi mengatakan 'ajaran ini bukan yang saya anggap paling benar'. (Kalau merasa bukan paling benar, untuk apa dia pilih itu?)
Tapi, kalau pandangan pribadinya itu diaplikasikan, dipaksakan untuk orang lain sehingga orang lain harus berpandangan sama dengan dirinya, maka saya katakan itu fanatisme dan sifatnya intoleran.

Jadi karena kita sudah merasa paling benar... meskipun kita tidak memaksakan, tapi nyindir2 masih gapapa lah yah..
yah sama aja lah kalau gitu.. sama dengan saya...

Ahli'? ;D 'Melibas' pula?

Saya hanya tertarik bertanya untuk mengetahui Ajaran Theravada yang mana yang mengajarkan orang fanatik. (Sebab kalau ada, perlu saya kaji ulang untuk "melibas" Theravada itu sendiri.)
Ataukah penilaian itu hanya berdasarkan umat; secara keseluruhan atau sebagian umatkah yang demikian.

Oh.. kalau bukan yang ahli-nya.. ya sudah silakan duduk tenang.. adem ayem.. biarkan yang ahli nya saja yang datang melibas saya. yang tidak ahli lebih baik diam daripada mengeluarkan kata-kata yang tidak berguna.
Dan lebih baik mengeluarkan kata-kata yang berguna daripada diam.

saya lebih senang dikomplen ama ahli-nya, kalau yang ahli, mereka dapat mengajarkan apa yang belum saya mengerti, dan mereka memahami apa yang saya mengerti.
Kalau cuma komplen biasa... apa bedanya dengan saya yang hanya berkicau? cit cit cuit saja kedengarannya

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #5 on: 21 September 2011, 11:10:52 AM »
Jadi karena kita sudah merasa paling benar... meskipun kita tidak memaksakan, tapi nyindir2 masih gapapa lah yah..
yah sama aja lah kalau gitu.. sama dengan saya...
Adu argumen dalam sebuah perdebatan itu adalah wajar. Yang tidak wajar adalah di satu sisi memaksa debat/menyindir orang yang memang menolak berdebat; di sisi lain yang sudah debat tapi ngabur karena tidak mampu menjawab. Dua hal tersebut bukanlah sikap yang baik.


Quote
Oh.. kalau bukan yang ahli-nya.. ya sudah silakan duduk tenang.. adem ayem.. biarkan yang ahli nya saja yang datang melibas saya. yang tidak ahli lebih baik diam daripada mengeluarkan kata-kata yang tidak berguna.
Dan lebih baik mengeluarkan kata-kata yang berguna daripada diam.

saya lebih senang dikomplen ama ahli-nya, kalau yang ahli, mereka dapat mengajarkan apa yang belum saya mengerti, dan mereka memahami apa yang saya mengerti.
Kalau cuma komplen biasa... apa bedanya dengan saya yang hanya berkicau? cit cit cuit saja kedengarannya
OK, kalau gitu saya (pemula non-ahli) pamit dulu. Thanks sudah merespon. Nanti kalau ada fakta, baru saya ijin nongkrong lagi di sini.

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #6 on: 21 September 2011, 11:32:39 AM »
Adu argumen dalam sebuah perdebatan itu adalah wajar. Yang tidak wajar adalah di satu sisi memaksa debat/menyindir orang yang memang menolak berdebat; di sisi lain yang sudah debat tapi ngabur karena tidak mampu menjawab. Dua hal tersebut bukanlah sikap yang baik.

OK, kalau gitu saya (pemula non-ahli) pamit dulu. Thanks sudah merespon. Nanti kalau ada fakta, baru saya ijin nongkrong lagi di sini.

hati2 dalam perjalanan... thanks juga sudah merespon.... Kalau faktanya belum terlihat, ya sudah.. Mudah2an mendapatkan penerangan dalam kehidupanmu..

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #7 on: 21 September 2011, 12:16:00 PM »
Jadi karena kita sudah merasa paling benar... meskipun kita tidak memaksakan, tapi nyindir2 masih gapapa lah yah..
yah sama aja lah kalau gitu.. sama dengan saya...
maksud om kainyn, selama "kebenaran" itu disimpan untuk diri sendiri, gak masalah. menjadi fanatisme yg berlebihan kalo mencoba memaksakan "kebenaran" yg dimilikinya kepada orang lain dan "meng-adhamma-kan" pandangan orang lain yg tidak sejalan. jadi batas antara fanatisme dan bukan itu adalah praktek2 intoleransi dan pemaksaan kehendak, dalam hal ini termasuk sindir menyindir itu... sudah tepat, pandangan anda berdua adalah sejalan.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #8 on: 21 September 2011, 01:14:54 PM »
maksud om kainyn, selama "kebenaran" itu disimpan untuk diri sendiri, gak masalah. menjadi fanatisme yg berlebihan kalo mencoba memaksakan "kebenaran" yg dimilikinya kepada orang lain dan "meng-adhamma-kan" pandangan orang lain yg tidak sejalan. jadi batas antara fanatisme dan bukan itu adalah praktek2 intoleransi dan pemaksaan kehendak, dalam hal ini termasuk sindir menyindir itu... sudah tepat, pandangan anda berdua adalah sejalan.


Terimakasih, saya jadi lebih mengerti maksud om kainyn. Saya pribadi berpandangan bahwa om kainyn tidak berbeda pandangan..
Sama2 mengikuti ajaran Buddha..
Hanya saja sisi yang dijalani berbeda dan pastilah berbeda.. Saya bukan kainyn.. kainyn bukan saya..

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #9 on: 21 September 2011, 01:35:13 PM »
curbeng, curhat nebeng (thread) :>-

soal kepengurusan,

dulu ada yg sempat bilang bahwa kalau mau buat perubahan, yah harus masuk ke dalamnya dan buatlah perubahan misalnya dengan menyampaikan pikiran dan menunjukkan contoh pada lainnya.

tapi entah itu benar atau tidak. jangan2 malahan ikut terseret arus jadi ikut yg buruknya pulak…

sampai sekarang, masih tidak tahu mana yang benar  ???
There is no place like 127.0.0.1

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #10 on: 21 September 2011, 01:43:54 PM »
curbeng, curhat nebeng (thread) :>-

soal kepengurusan,

dulu ada yg sempat bilang bahwa kalau mau buat perubahan, yah harus masuk ke dalamnya dan buatlah perubahan misalnya dengan menyampaikan pikiran dan menunjukkan contoh pada lainnya.

tapi entah itu benar atau tidak. jangan2 malahan ikut terseret arus jadi ikut yg buruknya pulak…

sampai sekarang, masih tidak tahu mana yang benar  ???


kalau mau tidak terseret, fondasinya mesti kokoh dan lentur.. supaya kena arus lemah maupun kuat dapat beradaptasi.. :p

Saya sendiri tidak mau dan tidak bisa turut campur karena dalam kepengurusan tersebut rata-rata sudah berumur dan sudah mapan sehingga pendapat junior sulit mereka terima. Cit cit cuit aja jadinya bagi mereka... namun saya pribadi mengharapkan agar dimanapun dan siapapun yang membantu kepengurusan agama buddha, hendaknya menjadi kokoh dan membuang ego yang ada, anggap aja latihan peningkatan kualitas diri.
Namanya juga berbuat karma baik dengan membantu aktifitas2 yang mendatangkan kebaikan.. sayang kalau dicemari oleh kesombongan..


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #11 on: 21 September 2011, 01:50:07 PM »
mengenai sumbangan....

1. apakah terima duit tunai dari nenek ?
2. apakah ada tanda terima (kwitansi) ?
3. bagaimana nenek tau kalau yg meminta dana adalah org yg sah (spt surat tugas gitu) ?
4. adakah foto, rincian vihara yg akan dibangun... dan rencana kapan selesai ?
5. dptkah nenek melihat hasil sumbangannya (dgn telp atau melalui internet) ?

sementara itu yg gw pingin tau....

nah kalau punya no telp nenek bisa bersambung tanya.. apa yg dimaksud dgn munafik...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #12 on: 21 September 2011, 02:07:23 PM »
mengenai sumbangan....

1. apakah terima duit tunai dari nenek ?
2. apakah ada tanda terima (kwitansi) ?
3. bagaimana nenek tau kalau yg meminta dana adalah org yg sah (spt surat tugas gitu) ?
4. adakah foto, rincian vihara yg akan dibangun... dan rencana kapan selesai ?
5. dptkah nenek melihat hasil sumbangannya (dgn telp atau melalui internet) ?

sementara itu yg gw pingin tau....

nah kalau punya no telp nenek bisa bersambung tanya.. apa yg dimaksud dgn munafik...

1. Dana tersebut dapat diberikan secara tunai maupun non-tunai.
2. Ada
3. Tidak, hanya berdasarkan kepercayaan. Kalau ternyata nenek tersebut ternyata salah mempercayai, yah itu karma buruk yang saya tanggung. Karma baik nenek tersebut tetap berjalan.
4. ada.
5. Dapat dikonfirmasikan dengan menghubungi yayasan.

Sementara itu jawaban yang saya berikan.
Karena pertanyaan yang diajukan mengenai sumbangan, maka om johan sedikit melenceng dalam hal ini karena saya tidak melihat ada hubungannya dengan perihal sumbangan di atas.
Kecuali barangkali om johan berpendapat bahwa umat yang memberikan sumbangannya untuk membantu kemajuan ajaran Buddha berkembang dikatagorikan munafik, maka saya hanya dapat menggelengkan kepala menanggapinya.
Kecuali pula, munafik di atas dimaksudkan ditujukan bagi diri saya yang dalam pandangan om Johan memiliki sikap munafik...   :)


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #13 on: 21 September 2011, 02:16:13 PM »
Quote
hanya berdasarkan kepercayaan

:jempol:

adakah cara yg lebih bagus selain pakai "kepercayaan" ?

system n control,
kedua2nya harus baik, bagaimana menurut kicauan BJ ?

utk no.5 sebaiknya dpt dilihat di dinding vihara atau internet... dgn no resi penyumbang../nama

soal "munafik", gw cuma melayangkan pertanyaan....

siapakah yg menentukan, siapa boleh ikut galang dana ? nahhh
« Last Edit: 21 September 2011, 02:23:22 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #14 on: 21 September 2011, 02:25:40 PM »
:jempol:

adakah cara yg lebih bagus selain pakai "kepercayaan" ?

system n control,
kedua2nya harus baik, bagaimana menurut kicauan BJ ?

tentu saja ada.. ada berbagai cara.. ada yang kurang baik dari cara tersebut, ada juga yang lebih baik dari cara tersebut. Namun bagi saya, itu adalah cara yang terbaik untuk saya lakukan bagi diri saya.
Dan terus terang, saya sangat berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh orang-orang sekitar saya terhadap saya. syukur minta ampun mas... atas dasar syukur itu, saya berusaha untuk berhati2 dalam menjaga dana tersebut sebelum saya serahkan kepada panitia/yayasan. Titipan orang ini mas.. Kalau saya ceroboh, mereka belum tentu tau. tapi saya akan sangat menyesalkan hal tersebut karena saya mengetahui atas tindakan saya menyebabkan dana tersebut tidak sampai pada tujuannya.

Biarpun menerapkan system yang terbaik, masih dapat terjadi celah untuk dipermainkan kan? Kita manusia paling lihai memainkan hal ini dibanding mara yang susah dilihat..

Maka di kesempatan ini pula, terimakasih sekali lagi saya haturkan kepada para rekan dan kerabat yang bersedia mempercayai saya dalam proses ini. Kalian sungguh luar biasa..
 


Saya kurang memahami system n control yang dimaksud barangkali dapat diperjelas sebelum dibahas. Orang udik saya mas..


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #15 on: 21 September 2011, 02:59:44 PM »
Quote
Biarpun menerapkan system yang terbaik, masih dapat terjadi celah untuk dipermainkan kan? Kita manusia paling lihai memainkan hal ini dibanding mara yang susah dilihat..

apalagi tidak dilengkapin dgn sistem yg baik (telah diuji coba).....nahhh jadi apa ;)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #16 on: 21 September 2011, 03:31:02 PM »
apalagi tidak dilengkapin dgn sistem yg baik (telah diuji coba).....nahhh jadi apa ;)

Jadinya yah seperti sekarang ini..
Kalau mereka saya boongin mereka ga langsung tau..

Yah namanya juga kamma, ga keliatan langsung hasilnya... Bahkan point kamma saya tidak terlihat oleh sebagian orang..
barangkali kalau mereka liat point kamma buruk saya, mereka bisa jadi ogah mempercayai saya :p untungnya point tersebut tidak terlihat.. yang keliatan ama mereka point kamma baik saya.. 


Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #17 on: 21 September 2011, 03:32:06 PM »
Nenek : Theravada itu cenderung fanatik..
Saya : Iya nek, saya memang sering melihat hal itu. Bahkan mereka cenderung menjatuh2kan aliran lain meskipun sesama pemuja Buddha. Hanya saja, saya yakin dan bersedia mau bantu karena pertama saya punya janji kepada Bhante, kedua, Bhante tidak mengkotak2an umatnya kepada aliran yang ada. Bhante berpandangan bahwa kita semua hanyalah umat di hadapan Sang Buddha. Karena itu saya mau membantu meskipun vihara yang dibangun adalah vihara Theravada.
...

pernyataan bold : menurut saya,  nenek dan bro blacq  juga ada masalah !  :whistle:
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #18 on: 21 September 2011, 03:33:21 PM »
pernyataan bold : menurut saya,  nenek dan bro blacq  juga ada masalah !  :whistle:

di mata sang Buddha.. kita semua bermasalah..
di mata saya, bro adi jauh lebih bermasalah dibanding saya..  :whistle:

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #19 on: 21 September 2011, 04:03:18 PM »
kalau orang tidak punya pandangan, termasuk fanatik atau tidak?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #20 on: 21 September 2011, 04:14:14 PM »
kalau orang tidak punya pandangan, termasuk fanatik atau tidak?


Tidak mengerti maksud yang ditanyakan karena saya belum menemui orang yang tidak punya pandangan.
Bro ryu sudah pernah menemui orang seperti itu? atau bro ryu sendiri tergelitik bertanya karena bro ryu sendiri seperti itu?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #21 on: 21 September 2011, 04:24:01 PM »

Tidak mengerti maksud yang ditanyakan karena saya belum menemui orang yang tidak punya pandangan.
Bro ryu sudah pernah menemui orang seperti itu? atau bro ryu sendiri tergelitik bertanya karena bro ryu sendiri seperti itu?
istilahnya, orang itu tidak mempunyai pandangan terhadap agama2, hanya ingin mengetahui seperti apakah agama itu.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
persepsi yg sama dgn sih nenek!
« Reply #22 on: 21 September 2011, 06:23:43 PM »
Quote
Iya nek, saya memang sering melihat hal itu. Bahkan mereka cenderung menjatuh2kan aliran lain meskipun sesama pemuja Buddha. 

apakah berbohong utk penyamaan persepsi supaya sih nenek mau nyumbang ?
apakah statement ini supaya cepat akrab dgn si nenek ?
apakah bro melihat Theravada (mereka) cenderung menjatuhkan aliran lain ?
   adakah contoh konkritnya ?
Bisa kasih contoh menjatuhkan agama lain spt apa ya ?

melihatnya dimana ya ? nahhh  ;D



Nenek : Theravada itu cenderung fanatik..
J : apa yg membuat nenek bisa berpendapatan begitu ?
Nenek : ______________________

« Last Edit: 21 September 2011, 06:29:51 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #23 on: 21 September 2011, 07:58:29 PM »
apakah berbohong utk penyamaan persepsi supaya sih nenek mau nyumbang ?
apakah statement ini supaya cepat akrab dgn si nenek ?
apakah bro melihat Theravada (mereka) cenderung menjatuhkan aliran lain ?
   adakah contoh konkritnya ?
Bisa kasih contoh menjatuhkan agama lain spt apa ya ?

melihatnya dimana ya ? nahhh  ;D



Nenek : Theravada itu cenderung fanatik..
J : apa yg membuat nenek bisa berpendapatan begitu ?
Nenek : ______________________


semua agama juga ada fanatiknya. yang sesat juga ada fanatiknya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #24 on: 21 September 2011, 08:02:09 PM »
1. Dana tersebut dapat diberikan secara tunai maupun non-tunai.
2. Ada
3. Tidak, hanya berdasarkan kepercayaan. Kalau ternyata nenek tersebut ternyata salah mempercayai, yah itu karma buruk yang saya tanggung. Karma baik nenek tersebut tetap berjalan.
4. ada.
5. Dapat dikonfirmasikan dengan menghubungi yayasan.

Sementara itu jawaban yang saya berikan.
Karena pertanyaan yang diajukan mengenai sumbangan, maka om johan sedikit melenceng dalam hal ini karena saya tidak melihat ada hubungannya dengan perihal sumbangan di atas.
Kecuali barangkali om johan berpendapat bahwa umat yang memberikan sumbangannya untuk membantu kemajuan ajaran Buddha berkembang dikatagorikan munafik, maka saya hanya dapat menggelengkan kepala menanggapinya.
Kecuali pula, munafik di atas dimaksudkan ditujukan bagi diri saya yang dalam pandangan om Johan memiliki sikap munafik...   :)


mau mengomentari yang poin 3

bisa saja karma buruk si nenek itu berbuah karena telah di tipu.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #25 on: 21 September 2011, 08:05:24 PM »
fanatik = (agama) pilihannya adalah yg terbaik

apakah begitu ? kalau bukan terbaik, ngapain dipilih ? nahhh
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #26 on: 21 September 2011, 08:23:52 PM »
fanatik = (agama) pilihannya adalah yg terbaik

apakah begitu ? kalau bukan terbaik, ngapain dipilih ? nahhh
kalau menganggap semua agama sama, disebut apa?

kalau menganggap semua agama salah disebut apa?

ciri2 fanatik seperti apa?

kalau seorang beragama lain di ajak ikut kebaktian dan tidak mau di sebut fanatik tidak ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #27 on: 21 September 2011, 08:46:11 PM »
Quote
ciri2 fanatik seperti apa?

kencing aja amitofo
main video game lagi seru2nya... amotofo2 terus...
cewek cakep lewat... amitofo....

pelayan : pak mau pesan makanan apa!....
f : amitofo, pesan NASGOR yg gak pakai daging n bawang putih...


mungkin begitu yaaaaaaaaa :'( :'(

amitofo bisa diganti dgl A11ah !
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #28 on: 21 September 2011, 08:51:44 PM »
kencing aja amitofo
main video game lagi seru2nya... amotofo2 terus...
cewek cakep lewat... amitofo....

pelayan : pak mau pesan makanan apa!....
f : amitofo, pesan NASGOR yg gak pakai daging n bawang putih...


mungkin begitu yaaaaaaaaa :'( :'(

amitofo bisa diganti dgl A11ah !

=)) =)) =)) amitofo
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #29 on: 21 September 2011, 11:27:57 PM »
kencing aja amitofo
main video game lagi seru2nya... amotofo2 terus...
cewek cakep lewat... amitofo....

pelayan : pak mau pesan makanan apa!....
f : amitofo, pesan NASGOR yg gak pakai daging n bawang putih...


mungkin begitu yaaaaaaaaa :'( :'(

amitofo bisa diganti dgl A11ah !

Tidak bermaksud menyinggung yaa... tapi di lingkungan saya banyak yg kek gitu kok, om.

kencing saja, amitofo... ada gempa, amitofo... ada geledek, amitofo...

bahkan cc saya, saat mau charge hpnya saja, juga amitofo...

Saat ditanya, katanya biar tidak mati tersetrum. Ataupun kalau mati, bisa masuk surga katanya.

Kalau menurut saya sih itu cuma karena ketakutannya saja, bukan karena fanatik. Toh cc saya juga orang yang sangat awam...

Juga sedari kecil, saya sudah diajarkan begitu oleh orang tua saya~ ;D

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: persepsi yg sama dgn sih nenek!
« Reply #30 on: 22 September 2011, 08:40:33 AM »
apakah berbohong utk penyamaan persepsi supaya sih nenek mau nyumbang ?
apakah statement ini supaya cepat akrab dgn si nenek ?
apakah bro melihat Theravada (mereka) cenderung menjatuhkan aliran lain ?
   adakah contoh konkritnya ?
Bisa kasih contoh menjatuhkan agama lain spt apa ya ?

melihatnya dimana ya ? nahhh  ;D



Nenek : Theravada itu cenderung fanatik..
J : apa yg membuat nenek bisa berpendapatan begitu ?
Nenek : ______________________

1. Tidak. Saya lebih senang untuk menolak pemberian dana yang diberikan hanya karena di-SODOR-kan. Dan terus terang, Nenek tersebut lebih bijaksana ketimbang saya, ia lebih mengerti dan paham mengenai berdana. Tidak sebatas teori.
2. Statement tersebut sebatas pembicaraan dari hati saya.
3. Theravada ? tidak.. Umat nya? iya.. Kebetulan dari berbagai orang yang saya temui, ada kecenderungan seperti itu. Bahkan ada pula yang beranggapan dirinya bukan theravada, saya hanya umat.. saya hanya buddhist..
Iya indah memang kalau kalimat tersebut benar sesuai dari hati. Namun, di lapangan banyak pula yang akhirnya malah terpeleset... Karena di dalam pikirannya ia sendiri menggenggam hanya theravada yang benar..
 Contoh konkrit : yah rasanya bila melihat sebagian member disini, bisa saya katakan seperti itu kepada diri saya.


Tidak bisa seratus persen beranggapan bahwa pandangan nenek tersebut ada salah dari pihak nenek tersebut. Mungkin saja ia memang salah, namun mungkin pula, umat theravada dalam sistem pengajarannya ditambahkan bumbu-bumbu yang tidak perlu yang pada akhirnya menjurus ke fanatisme pandangan.

Tidak mungkin? Good kalau memang begitu..

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #31 on: 22 September 2011, 08:55:35 AM »
istilahnya, orang itu tidak mempunyai pandangan terhadap agama2, hanya ingin mengetahui seperti apakah agama itu.

sry bro ryu, kemarin sudah reply tapi ternyata tulisannya jadi kehapus karena salah tekan tombol.
Kedua kalinya saya coba tuliskan, saya tersibukkan hal lain.

Tidak tahu apakah yang ketiga kalinya ini sukses tidaknya..

Secara terus terang, dalam pandangan saya tidak ada yang tidak memiliki pandangan terhadap agama2 kecuali ia telah mencapai keseimbangan batin sehingga dapat memposisikan diri betul-betul di garis netral.

Ingin mengetahui itu sendiri memiliki 2 arti om ryu..
arti pertama :
Ingin mengetahui dalam artian belajar, belajar untuk menambah pengetahuan dan wawasan diri demi tujuan peningkatan kualitas diri.
Dalam proses ingin mengetahui belajar, ia betul-betul mengakui di dalam dirinya bahwa ia memang belum tahu dan ingin mempelajari hal yang baru. Ia tidak memiliki stigma apapun ke dalam jawaban ya/tidak. Karena ia sendiri belum mengetahui.
Soal diterima atau tidaknya pengetahuan tersebut setelah ia mengetahui, itu urusan pribadi masing-masing.
Contoh : Pak, kemarin ini ada pembicaraan di TV mengenai karma, saya ingin mengetahui, apa yang dimaksudkan dengan karma itu?

Namun ada pula artian kedua dari ingin mengetahui :
Ingin mengetahui dalam artian menguji.
Menguji dalam artian kritis itu masih lumayan. Namun jangan sampai menguji ini masuk ke ranah menantang.
Ingin mengetahui yang kedua ini, ia sebetulnya sudah mengetahui apa yang dibahas dan sudah memiliki penilaian tersendiri di dalamnya.
Contoh : Pak, itu di tv kemarin ada yang berbicara mengenai karma. Saya ingin mengetahui pandangan bapak dalam hal ini? Darimana bisa sih karma itu berjalan seperti itu? Itu tidak masuk akal?
Perbincangan-demi-perbincangan dilakukan.. tetap saja penilaian nya dipertahankan ke dalam posisi pandangannya sendiri. Kalau memang sudah punya penilaian tersendiri, apa yang ingin diketahui?






Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #32 on: 22 September 2011, 08:58:49 AM »
semua agama juga ada fanatiknya. yang sesat juga ada fanatiknya.


Saya sependapat.

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #33 on: 22 September 2011, 09:00:13 AM »
mau mengomentari yang poin 3

bisa saja karma buruk si nenek itu berbuah karena telah di tipu.

tentu, itu tetap saja suatu kemungkinan.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #34 on: 22 September 2011, 09:09:53 AM »
Amatiran non-pakar ijin nongkrong lagi.

sry bro ryu, kemarin sudah reply tapi ternyata tulisannya jadi kehapus karena salah tekan tombol.
Kedua kalinya saya coba tuliskan, saya tersibukkan hal lain.

Tidak tahu apakah yang ketiga kalinya ini sukses tidaknya..

Secara terus terang, dalam pandangan saya tidak ada yang tidak memiliki pandangan terhadap agama2 kecuali ia telah mencapai keseimbangan batin sehingga dapat memposisikan diri betul-betul di garis netral.

Ingin mengetahui itu sendiri memiliki 2 arti om ryu..
arti pertama :
Ingin mengetahui dalam artian belajar, belajar untuk menambah pengetahuan dan wawasan diri demi tujuan peningkatan kualitas diri.
Dalam proses ingin mengetahui belajar, ia betul-betul mengakui di dalam dirinya bahwa ia memang belum tahu dan ingin mempelajari hal yang baru. Ia tidak memiliki stigma apapun ke dalam jawaban ya/tidak. Karena ia sendiri belum mengetahui.
Soal diterima atau tidaknya pengetahuan tersebut setelah ia mengetahui, itu urusan pribadi masing-masing.
Contoh : Pak, kemarin ini ada pembicaraan di TV mengenai karma, saya ingin mengetahui, apa yang dimaksudkan dengan karma itu?

Namun ada pula artian kedua dari ingin mengetahui :
Ingin mengetahui dalam artian menguji.
Menguji dalam artian kritis itu masih lumayan. Namun jangan sampai menguji ini masuk ke ranah menantang.
Ingin mengetahui yang kedua ini, ia sebetulnya sudah mengetahui apa yang dibahas dan sudah memiliki penilaian tersendiri di dalamnya.
Contoh : Pak, itu di tv kemarin ada yang berbicara mengenai karma. Saya ingin mengetahui pandangan bapak dalam hal ini? Darimana bisa sih karma itu berjalan seperti itu? Itu tidak masuk akal?
Perbincangan-demi-perbincangan dilakukan.. tetap saja penilaian nya dipertahankan ke dalam posisi pandangannya sendiri. Kalau memang sudah punya penilaian tersendiri, apa yang ingin diketahui?

Misalnya ada seseorang klaim agamanya begini-begitu, lalu ada seorang skeptik dengan basic ilmiah-logis datang menguji kebenarannya, bukan untuk belajar, apakah si penguji bisa dibilang sebagai fanatik?




Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #35 on: 22 September 2011, 10:03:13 AM »
Amatiran non-pakar ijin nongkrong lagi.

Saya juga amatir. Masih banyak yang jauh lebih berkemampuan dibanding saya.
jadi tujuan nongkrongnya ini apa karena sudah menemukan fakta untuk dijadikan bukti?


Quote
Misalnya ada seseorang klaim agamanya begini-begitu, lalu ada seorang skeptik dengan basic ilmiah-logis datang menguji kebenarannya, bukan untuk belajar, apakah si penguji bisa dibilang sebagai fanatik?

Bolehkah saya asumsikan pertanyaan ini timbul dari seorang amatir yang ingin belajar?
ataukah cukup saya anggap pertanyaan ujian dari ahli yang mengaku amatir?

Fanatik itu sendiri memiliki tingkat-2 dari yang halus sampai ekstrem.
Seperti halnya tingkat kekeruhan air. air yang tercampur oli minyak ( hee maaf yah contohnya menggunakan oli minyak) dengan takaran melebihi 50% dapat lebih jelas terlihat dibandingkan air yang tercampur oli dengan takaran 1%.
Sulitnya adalah melihat yang tercampur 1%...


Nahh... (seperti kebiasaan seseorang yang nampaknya senang untuk menanti point kesalahan orang lain)
Kalau bukan untuk belajar, apa yang perlu diuji?
Yang diuji itu kebenarannya atau menguji orangnya?

Maksudnya begini, seorang skeptic tersebut, ia datang untuk menguji seperti yang om bilang.
Tujuan pengujian itu sendiri apa?
Apakah ia ingin menguji kebenaran tersebut untuk ia gunakan mendukung project-penelitian yang ia jalankan? its ok, ini pembelajaran..
Atau ia sendiri sudah pernah menguji kebenaran tersebut namun ia ingin mengujikannya ke orang yang ia kunjungi? hati2 dalam hal ini karena anda dapat justru terjerumus ke dalam liang

Tidak dapat saya katakan Pastilah ia seorang fanatik... atau ia pastilah bukan seorang fanatik.. Karena dapat saja dalam suatu pandangan tertentu ia bersikap fanatik, dan bisa juga dalam pandangan tertentu ia bersikap toleransi. Hanya, kadar kefanatikannya itu lebih banyak mendatangkan kerugian atau lebih banyak mendatangkan manfaat...
Kalau memang lebih banyak manfaatnya, manfaatnya itu untuk bersama, atau hanya untuk satu pihak saja...
maaf om kainyn, tidak semudah itu menjudge orang hanya dari sisi tertentu.


Dan om kainyn.. sekali lagi saya utarakan, bila fakta sudah ditemukan oleh anda, silakan ajukan. Barangkali fakta tersebut dapat menyelesaikan kicauan-kicauan ini..


Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #36 on: 22 September 2011, 10:05:20 AM »
Amatiran non-pakar ijin nongkrong lagi.
Misalnya ada seseorang klaim agamanya begini-begitu, lalu ada seorang skeptik dengan basic ilmiah-logis datang menguji kebenarannya, bukan untuk belajar, apakah si penguji bisa dibilang sebagai fanatik?
penonton amatiran non-pakar mau ikutan....

tentunya si skeptik tidak bisa dikatakan fanatik.
dalam hal ini apabila dia benar2 skeptik terhadap semua kepercayaan, bukan skeptik pada kepercayaan A tapi manggut2 kalo mengenai kepercayaan B.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #37 on: 22 September 2011, 10:25:05 AM »
penonton amatiran non-pakar mau ikutan....

tentunya si skeptik tidak bisa dikatakan fanatik.
dalam hal ini apabila dia benar2 skeptik terhadap semua kepercayaan, bukan skeptik pada kepercayaan A tapi manggut2 kalo mengenai kepercayaan B.
semisalnya, kata si A, membunuh itu benar trus skeptik, kemudian si B membunuh itu tidak benar, harus skeptik juga?

atau harus manggut2 pada si A sama si B, gak boleh tanya?
« Last Edit: 22 September 2011, 10:31:12 AM by ryu »
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #38 on: 22 September 2011, 10:28:05 AM »
sry bro ryu, kemarin sudah reply tapi ternyata tulisannya jadi kehapus karena salah tekan tombol.
Kedua kalinya saya coba tuliskan, saya tersibukkan hal lain.

Tidak tahu apakah yang ketiga kalinya ini sukses tidaknya..

Secara terus terang, dalam pandangan saya tidak ada yang tidak memiliki pandangan terhadap agama2 kecuali ia telah mencapai keseimbangan batin sehingga dapat memposisikan diri betul-betul di garis netral.

Ingin mengetahui itu sendiri memiliki 2 arti om ryu..
arti pertama :
Ingin mengetahui dalam artian belajar, belajar untuk menambah pengetahuan dan wawasan diri demi tujuan peningkatan kualitas diri.
Dalam proses ingin mengetahui belajar, ia betul-betul mengakui di dalam dirinya bahwa ia memang belum tahu dan ingin mempelajari hal yang baru. Ia tidak memiliki stigma apapun ke dalam jawaban ya/tidak. Karena ia sendiri belum mengetahui.
Soal diterima atau tidaknya pengetahuan tersebut setelah ia mengetahui, itu urusan pribadi masing-masing.
Contoh : Pak, kemarin ini ada pembicaraan di TV mengenai karma, saya ingin mengetahui, apa yang dimaksudkan dengan karma itu?

Namun ada pula artian kedua dari ingin mengetahui :
Ingin mengetahui dalam artian menguji.
Menguji dalam artian kritis itu masih lumayan. Namun jangan sampai menguji ini masuk ke ranah menantang.
Ingin mengetahui yang kedua ini, ia sebetulnya sudah mengetahui apa yang dibahas dan sudah memiliki penilaian tersendiri di dalamnya.
Contoh : Pak, itu di tv kemarin ada yang berbicara mengenai karma. Saya ingin mengetahui pandangan bapak dalam hal ini? Darimana bisa sih karma itu berjalan seperti itu? Itu tidak masuk akal?
Perbincangan-demi-perbincangan dilakukan.. tetap saja penilaian nya dipertahankan ke dalam posisi pandangannya sendiri. Kalau memang sudah punya penilaian tersendiri, apa yang ingin diketahui?






setidaknya seseorang sudah memiliki suatu pandangan yang masuk dari pengalaman2, bacaan2, untuk mengetahui suatu kebenaran maka pengujian itu emas asli atau palsu pasti dilakukan, kalau intinya jadi ke "kepercayaan Supermen" yang tidak bisa di uji maka ya itu bukan suatu kebenaran, tapi suatu kepercayaan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #39 on: 22 September 2011, 10:43:43 AM »
setidaknya seseorang sudah memiliki suatu pandangan yang masuk dari pengalaman2, bacaan2, untuk mengetahui suatu kebenaran maka pengujian itu emas asli atau palsu pasti dilakukan, kalau intinya jadi ke "kepercayaan Supermen" yang tidak bisa di uji maka ya itu bukan suatu kebenaran, tapi suatu kepercayaan.

Kicauan yang menarik...
Jadi tujuan sbelumnya bertanya itu menurut anda masuk ke katagori mana?   :)

Ingin mengetahui atau ingin menguji?  :x

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #40 on: 22 September 2011, 10:45:47 AM »
semisalnya, kata si A, membunuh itu benar trus skeptik, kemudian si B membunuh itu tidak benar, harus skeptik juga?

atau harus manggut2 pada si A sama si B, gak boleh tanya?
bukan.
maksud saya, "skeptik" manusia kebal racun di A, manggut2 kebal racun di B.
atau "skeptik" minta pertolongan mahluk anu di A, tapi manggut2 minta pertolongan mahluk anu buat ngusir setan di B.

ps: hanya ilustrasi, bukan kejadian sebenarnya. kesamaan nama dan kasus hanyalah kebetulan belaka. jadi jangan dibahas...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #41 on: 22 September 2011, 11:19:28 AM »

Saya juga amatir. Masih banyak yang jauh lebih berkemampuan dibanding saya.
jadi tujuan nongkrongnya ini apa karena sudah menemukan fakta untuk dijadikan bukti?
Bukan, sebab kalau dilihat dari perkembangannya, fakta pun terlalu kabur bagi orang yang dipenuhi kebencian dan prasangka. Jadi saya pikir sah-sah saja kita main opini, dalam batasan tertentu, pastinya.

Quote
Bolehkah saya asumsikan pertanyaan ini timbul dari seorang amatir yang ingin belajar?
ataukah cukup saya anggap pertanyaan ujian dari ahli yang mengaku amatir?
Silahkan asumsikan apa yang menurut anda sesuai.

Quote
Fanatik itu sendiri memiliki tingkat-2 dari yang halus sampai ekstrem.
Seperti halnya tingkat kekeruhan air. air yang tercampur oli minyak ( hee maaf yah contohnya menggunakan oli minyak) dengan takaran melebihi 50% dapat lebih jelas terlihat dibandingkan air yang tercampur oli dengan takaran 1%.
Sulitnya adalah melihat yang tercampur 1%...


Nahh... (seperti kebiasaan seseorang yang nampaknya senang untuk menanti point kesalahan orang lain)
Kalau bukan untuk belajar, apa yang perlu diuji?
Yang diuji itu kebenarannya atau menguji orangnya?
Kebenaran dari setiap orang berbeda. Seandainya saya menguji kebenaran dari seorang Theravadin, maka kebenarannya bisa berbeda dengan kebenaran (versi) Theravadin lainnya. Tidak ada satu orang yang saya anggap mewakili satu ajaran, kecuali kalau memang dia pendiri ajaran tersebut.

Oleh karena itu, kalau ditanya "Yang diuji itu kebenarannya atau menguji orangnya?", maka jawabannya bukan salah-satunya, sebab keduanya tak terpisahkan.

Quote
Maksudnya begini, seorang skeptic tersebut, ia datang untuk menguji seperti yang om bilang.
Tujuan pengujian itu sendiri apa?
Apakah ia ingin menguji kebenaran tersebut untuk ia gunakan mendukung project-penelitian yang ia jalankan? its ok, ini pembelajaran..
Atau ia sendiri sudah pernah menguji kebenaran tersebut namun ia ingin mengujikannya ke orang yang ia kunjungi? hati2 dalam hal ini karena anda dapat justru terjerumus ke dalam liang
Misalkan ada seseorang bertanya pada anda, "jalan menuju ke alamat X yang mana yah?" Apakah kemudian jawaban anda ini berubah-ubah tergantung motif si penanya? Misalnya kalau dia memang tidak tahu, maka kita jawab satu hal, kalau memang orang itu hanya memastikan, kita jawab berbeda, kalau orang itu kita curigai sebagai menguji, kita jawab yang aneh-aneh? Sebegitu ribetnyakah menjawab apa adanya?

Quote
Tidak dapat saya katakan Pastilah ia seorang fanatik... atau ia pastilah bukan seorang fanatik.. Karena dapat saja dalam suatu pandangan tertentu ia bersikap fanatik, dan bisa juga dalam pandangan tertentu ia bersikap toleransi. Hanya, kadar kefanatikannya itu lebih banyak mendatangkan kerugian atau lebih banyak mendatangkan manfaat...
Kalau memang lebih banyak manfaatnya, manfaatnya itu untuk bersama, atau hanya untuk satu pihak saja...
maaf om kainyn, tidak semudah itu menjudge orang hanya dari sisi tertentu.
Manfaat ini menurut ukuran siapa?
Saya beri dua kasus. Yang pertama, ada seorang dosen biologi (sebut saja si A) memegang satu teori tertentu dan mengajarkannya selama belasan tahun. Kemudian satu kali, ada seorang dosen dari luar negeri (sebut saja si B) datang ke universitasnya memberikan seminar yang membuktikan teori si A salah sama sekali, beserta buktinya. Kemudian setelah seminar selesai, si A bergegas mengejar si B, menangkapnya, dan menjabat tangannya sambil berkata: "lebih dari 10 tahun saya memegang ajaran yang salah, terima kasih telah memberikan kebenaran."

Kasus ke dua, ada seorang yang bekerja sebagai Graphologist ('penafsir' karakter orang melalui tulisan) di perusahaan besar. Lalu datanglah penguji yang ingin membuktikan keakuratan Graphology tersebut. Si Graphologist diberikan beberapa tulisan tangan dari beberapa profesional di bidangnya, lalu diminta penjelasan karakter dan profesi bersangkutan apa yang ditekuninya. Dari hasil test tersebut, graphology (setidaknya yang dilakukan oleh orang tersebut) tidaklah tepat. Maka orang tersebut bersedih karena kehilangan pekerjaan.

Dua kasus, intinya orang memegang satu pandangan, diberikan pandangan lain yang menggugurkan pandangan awalnya. Namun kondisi dan sikap si subjek bisa berbeda. Lalu darimana kita menilai yang satu bermanfaat, satu lagi tidak bermanfaat menurut bro BlacqueJacque?

Quote
Dan om kainyn.. sekali lagi saya utarakan, bila fakta sudah ditemukan oleh anda, silakan ajukan. Barangkali fakta tersebut dapat menyelesaikan kicauan-kicauan ini..
Fakta apa yang dicari? ;D
Lagipula saya tidak berniat menghentikan 'kicauan-kicauan' ini. Biarlah berjalan dengan baik dan semoga memberikan manfaat.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #42 on: 22 September 2011, 11:29:42 AM »
penonton amatiran non-pakar mau ikutan....

tentunya si skeptik tidak bisa dikatakan fanatik.
dalam hal ini apabila dia benar2 skeptik terhadap semua kepercayaan, bukan skeptik pada kepercayaan A tapi manggut2 kalo mengenai kepercayaan B.
OK, ini saya setuju sepenuhnya.

Tapi saya punya kasus lain, mau tanya bro morph.
Ada 2 orang percaya sama Batman. Yang satu punya pandangan Batman yah di Gotham, ga bisa ke sini. Satu lagi punya pandangan Batman bisa ke mana saja, maka setiap dia punya masalah, dia menyalakan Bat Signal di atas atap rumahnya. Kalau menurut bro moprh, apakah karena keduanya punya 'kepercayaan' akan Batman yang tidak bisa dibuktikan, maka kedua kepercayaan ini sama saja dalam segi manfaatnya dan pengaruhnya pada kehidupan?



Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #43 on: 22 September 2011, 11:38:56 AM »
Bukan, sebab kalau dilihat dari perkembangannya, fakta pun terlalu kabur bagi orang yang dipenuhi kebencian dan prasangka. Jadi saya pikir sah-sah saja kita main opini, dalam batasan tertentu, pastinya.
Silahkan asumsikan apa yang menurut anda sesuai.
Kebenaran dari setiap orang berbeda. Seandainya saya menguji kebenaran dari seorang Theravadin, maka kebenarannya bisa berbeda dengan kebenaran (versi) Theravadin lainnya. Tidak ada satu orang yang saya anggap mewakili satu ajaran, kecuali kalau memang dia pendiri ajaran tersebut.

Oleh karena itu, kalau ditanya "Yang diuji itu kebenarannya atau menguji orangnya?", maka jawabannya bukan salah-satunya, sebab keduanya tak terpisahkan.
Misalkan ada seseorang bertanya pada anda, "jalan menuju ke alamat X yang mana yah?" Apakah kemudian jawaban anda ini berubah-ubah tergantung motif si penanya? Misalnya kalau dia memang tidak tahu, maka kita jawab satu hal, kalau memang orang itu hanya memastikan, kita jawab berbeda, kalau orang itu kita curigai sebagai menguji, kita jawab yang aneh-aneh? Sebegitu ribetnyakah menjawab apa adanya?
Manfaat ini menurut ukuran siapa?
Saya beri dua kasus. Yang pertama, ada seorang dosen biologi (sebut saja si A) memegang satu teori tertentu dan mengajarkannya selama belasan tahun. Kemudian satu kali, ada seorang dosen dari luar negeri (sebut saja si B) datang ke universitasnya memberikan seminar yang membuktikan teori si A salah sama sekali, beserta buktinya. Kemudian setelah seminar selesai, si A bergegas mengejar si B, menangkapnya, dan menjabat tangannya sambil berkata: "lebih dari 10 tahun saya memegang ajaran yang salah, terima kasih telah memberikan kebenaran."

Kasus ke dua, ada seorang yang bekerja sebagai Graphologist ('penafsir' karakter orang melalui tulisan) di perusahaan besar. Lalu datanglah penguji yang ingin membuktikan keakuratan Graphology tersebut. Si Graphologist diberikan beberapa tulisan tangan dari beberapa profesional di bidangnya, lalu diminta penjelasan karakter dan profesi bersangkutan apa yang ditekuninya. Dari hasil test tersebut, graphology (setidaknya yang dilakukan oleh orang tersebut) tidaklah tepat. Maka orang tersebut bersedih karena kehilangan pekerjaan.

Dua kasus, intinya orang memegang satu pandangan, diberikan pandangan lain yang menggugurkan pandangan awalnya. Namun kondisi dan sikap si subjek bisa berbeda. Lalu darimana kita menilai yang satu bermanfaat, satu lagi tidak bermanfaat menurut bro BlacqueJacque?
Fakta apa yang dicari? ;D
Lagipula saya tidak berniat menghentikan 'kicauan-kicauan' ini. Biarlah berjalan dengan baik dan semoga memberikan manfaat.

Andai saya bisa menjawab apa adanya di forum ini, sedari awal saya sudah lakukan. ^^

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #44 on: 22 September 2011, 11:42:50 AM »
Andai saya bisa menjawab apa adanya di forum ini, sedari awal saya sudah lakukan. ^^


Apa yang anda takutkan bro?... ungkapkan saja apa yg mau diungkapkan....

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #45 on: 22 September 2011, 12:02:00 PM »
Apa yang anda takutkan bro?... ungkapkan saja apa yg mau diungkapkan....

Hahaha, dilibas ntar . . . .
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #46 on: 22 September 2011, 12:35:34 PM »
Hahaha, dilibas ntar . . . .

Jangan melihat itu sebagai di "libas", tetapi masukan saja at least ya kita bisa meiihat pandangan orang lain seperti apa.. Kadang memang akan terasa pahit kalo apa yang kita pegang itu dipatahkan oleh orang lain... tetapi kalo direnungkan dengan baik2 biasanya kita akan bisa melihat kenapa ada perbedaan tsb... ya intinya butuh kebesaran hati jg untuk bisa menerima perbedaan pandangan juga....

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #47 on: 22 September 2011, 12:36:45 PM »
Jangan melihat itu sebagai di "libas", tetapi masukan saja at least ya kita bisa meiihat pandangan orang lain seperti apa.. Kadang memang akan terasa pahit kalo apa yang kita pegang itu dipatahkan oleh orang lain... tetapi kalo direnungkan dengan baik2 biasanya kita akan bisa melihat kenapa ada perbedaan tsb... ya intinya butuh kebesaran hati jg untuk bisa menerima perbedaan pandangan juga....

Kalau yang mencari "kebenaran" tidak akan merasa "dilibas", kecuali kali memang "keras kepala" mempertahankan yang "salah".
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #48 on: 22 September 2011, 12:43:27 PM »
Apa yang anda takutkan bro?... ungkapkan saja apa yg mau diungkapkan....
bukan takut, tapi tidak tahu, jadi mengalihkan ke yang lain.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #49 on: 22 September 2011, 12:48:56 PM »
OK, ini saya setuju sepenuhnya.

Tapi saya punya kasus lain, mau tanya bro morph.
Ada 2 orang percaya sama Batman. Yang satu punya pandangan Batman yah di Gotham, ga bisa ke sini. Satu lagi punya pandangan Batman bisa ke mana saja, maka setiap dia punya masalah, dia menyalakan Bat Signal di atas atap rumahnya. Kalau menurut bro moprh, apakah karena keduanya punya 'kepercayaan' akan Batman yang tidak bisa dibuktikan, maka kedua kepercayaan ini sama saja dalam segi manfaatnya dan pengaruhnya pada kehidupan?
asuming kedua2nya kepercayaan khayalan, maka kedua2nya gak bermanfaat.
orang yg kedua lebih "rugi" daripada yg pertama, dalam artian lebih banyak mengeluarkan cost tanpa ada revenue.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #50 on: 22 September 2011, 01:29:49 PM »
Jangan melihat itu sebagai di "libas", tetapi masukan saja at least ya kita bisa meiihat pandangan orang lain seperti apa.. Kadang memang akan terasa pahit kalo apa yang kita pegang itu dipatahkan oleh orang lain... tetapi kalo direnungkan dengan baik2 biasanya kita akan bisa melihat kenapa ada perbedaan tsb... ya intinya butuh kebesaran hati jg untuk bisa menerima perbedaan pandangan juga....


Bro William sendiri bisa berbesar hati dan merenungkan dengan baik-2?


Saya sendiri mempersilakan, bila memang yang ahli datang untuk melibas pandangan-pandangan salah di dalam diri. Karena amat jarang, mereka yang sungguh-sungguh ahli datang untuk membantu.
namun entah mengapa hanya burung-burung kecil, yang berkicau Dhamma yang datang..
Suaranya sungguh manis di telinga saya, tapi dalam penghayatannya, aih.. burung-burung ini kurang mau merenungkan tapi menyuruh orang merenungkan..
Mengenai hal ini, saya pernah memperoleh suatu kalimat dari seorang bhikkhu " Umat awam tidak bisa membimbing umat awam "

jadi saya agak heran, kenapa banyak umat awam yang merasa ahli dalam Dhamma yah sekarang ini, prakteknya ajah masih nol..

Silakan libas saya, namun usahakan untuk tidak melibas Dhamma dan praktek mulia yang terkandung di dalamnya.
Tidak masalah bila saya yang dilibas, saya akan menjadikannya sebagai bentuk latihan kesabaran saya dan introspeksi diri.


( Btw bro william, saya mendapatkan acuan untuk bicara hal ini kepada saya, kalau bisa lewat PM aja yah lain kali, nantinya bila saya terus2an mereply khusus untuk bro william khawatirnya ada member lain yang menjadikan hal ini sebagai bahan perdebatan )

Masukan dari bro william saya terima. Dan saya juga akan berusaha menerima perbedaan pandangan yang ada. Maukah bro william sendiri menerima masukan dari saya?

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #51 on: 22 September 2011, 01:31:36 PM »
Kalau yang mencari "kebenaran" tidak akan merasa "dilibas", kecuali kali memang "keras kepala" mempertahankan yang "salah".

Yah begitulah.. saya telah diancam sebelumnya dan saya penakut dalam hal ini. Saya berusaha menjauhkan diri saya dari konflik sebisa mungkin.

entah mengapa kali ini saya mencoba terjun ke konflik  :-[

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #52 on: 22 September 2011, 01:32:16 PM »
bukan takut, tapi tidak tahu, jadi mengalihkan ke yang lain.

Terus terang saja, saya memang lebih banyak tidak tahunya daripada tahunya..

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #53 on: 22 September 2011, 01:54:57 PM »

Bro William sendiri bisa berbesar hati dan merenungkan dengan baik-2?


Saya sendiri mempersilakan, bila memang yang ahli datang untuk melibas pandangan-pandangan salah di dalam diri. Karena amat jarang, mereka yang sungguh-sungguh ahli datang untuk membantu.
namun entah mengapa hanya burung-burung kecil, yang berkicau Dhamma yang datang..
Suaranya sungguh manis di telinga saya, tapi dalam penghayatannya, aih.. burung-burung ini kurang mau merenungkan tapi menyuruh orang merenungkan..
Mengenai hal ini, saya pernah memperoleh suatu kalimat dari seorang bhikkhu " Umat awam tidak bisa membimbing umat awam "

jadi saya agak heran, kenapa banyak umat awam yang merasa ahli dalam Dhamma yah sekarang ini, prakteknya ajah masih nol..

Silakan libas saya, namun usahakan untuk tidak melibas Dhamma dan praktek mulia yang terkandung di dalamnya.
Tidak masalah bila saya yang dilibas, saya akan menjadikannya sebagai bentuk latihan kesabaran saya dan introspeksi diri.


( Btw bro william, saya mendapatkan acuan untuk bicara hal ini kepada saya, kalau bisa lewat PM aja yah lain kali, nantinya bila saya terus2an mereply khusus untuk bro william khawatirnya ada member lain yang menjadikan hal ini sebagai bahan perdebatan )

Masukan dari bro william saya terima. Dan saya juga akan berusaha menerima perbedaan pandangan yang ada. Maukah bro william sendiri menerima masukan dari saya?

Kalo saya sih open minded... saya juga lagi belajar utk bisa menerima semua masukan dan perbedaan yang ada.... dulu pun saya suka merasa pahit kalo pemahaman kita dipatahkan orang...

didalam pemahaman dhamma mgkn bisa lewat banyak cara......
Silahkan bro kalo mau lwt PM....

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #54 on: 22 September 2011, 01:56:33 PM »
Kalo saya sih open minded... saya juga lagi belajar utk bisa menerima semua masukan dan perbedaan yang ada.... dulu pun saya suka merasa pahit kalo pemahaman kita dipatahkan orang...

didalam pemahaman dhamma mgkn bisa lewat banyak cara......
Silahkan bro kalo mau lwt PM....


Terimakasih telah open-minded

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #55 on: 22 September 2011, 02:20:18 PM »
ambil contoh, ada orang yang memegang perak, dia melihat yang katanya emas, di tes, ditanya, eh ga taunya itu hanya kotoran dilapis emas, akhirnya, kotoran tetap kotoran, jangan nunjuk kotoran yang lain dulu, nanti tintanya menjadi kotor.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #56 on: 22 September 2011, 02:32:50 PM »
ambil contoh, ada orang yang memegang perak, dia melihat yang katanya emas, di tes, ditanya, eh ga taunya itu hanya kotoran dilapis emas, akhirnya, kotoran tetap kotoran, jangan nunjuk kotoran yang lain dulu, nanti tintanya menjadi kotor.


Yup.. Contoh menarik.. 
Kurang lebih sama dengan yang disampaikan oleh rekan Djoe...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #57 on: 22 September 2011, 02:47:08 PM »
asuming kedua2nya kepercayaan khayalan, maka kedua2nya gak bermanfaat.
Setuju. Sepertinya misalnya yang satu bilang Batman bajunya coklat tua, satu lagi bilang hitam legam, dua-duanya mungkin punya argumentasi masing-masing, tapi yang mana yang benar tentu tidak akan terjawab, kecuali betulan Batman-nya tiba-tiba hadir di sana. :hammer:


Quote
orang yg kedua lebih "rugi" daripada yg pertama, dalam artian lebih banyak mengeluarkan cost tanpa ada revenue.
Ya, saya juga bilang begitu.
Andaikan 2 orang ini bersaudara, lalu si A (yg ga percaya Batman bisa ke sini) melihat si B ini menghabiskan dana/waktu untuk Bat Signal-nya, padahal dana/waktunya juga pas-pasan. Nah, apakah boleh misalnya si A yang melihat tidak-bermanfaatnya pandangan si B, meminta bukti dari kepercayaan B, mengajaknya berdebat/berargumentasi? Ataukah 'demi kedamaian total tanpa konflik' dan 'menghargai kepercayaan orang', semua pihak harus berdiam diri dan jalan masing-masing? Apa saja batasannya yang pantas dilakukan dan tidak boleh dilakukan, menurut bro morph?

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #58 on: 22 September 2011, 02:47:26 PM »
Quote
Contoh konkrit : yah rasanya bila melihat sebagian member disini, bisa saya katakan seperti itu kepada diri saya.

maksudnya bro sebagian member disini FANATIK ?
apakah j3k juga Fanatik ? boleh kasih masukan ?
Fanatik itu baik atau tidak menurut bro ?

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #59 on: 22 September 2011, 03:09:54 PM »
maksudnya bro sebagian member disini FANATIK ?
apakah j3k juga Fanatik ? boleh kasih masukan ?
Fanatik itu baik atau tidak menurut bro ?

Jawabannya Iya...
Kalau jawabannya Ngga, Syukur... alam surga sudah tercipta di sini... ( tidak mungkin )

j3k saya ga tau maksudnya apa...

Kalau fanatik baik, pasti saya akan sebarkan semua orang untuk fanatik. Bro johan gimana?
bro johan sendiri fanatik atau tidak menurut bro sendiri?

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #60 on: 22 September 2011, 03:31:47 PM »
Ya, saya juga bilang begitu.
Andaikan 2 orang ini bersaudara, lalu si A (yg ga percaya Batman bisa ke sini) melihat si B ini menghabiskan dana/waktu untuk Bat Signal-nya, padahal dana/waktunya juga pas-pasan. Nah, apakah boleh misalnya si A yang melihat tidak-bermanfaatnya pandangan si B, meminta bukti dari kepercayaan B, mengajaknya berdebat/berargumentasi? Ataukah 'demi kedamaian total tanpa konflik' dan 'menghargai kepercayaan orang', semua pihak harus berdiam diri dan jalan masing-masing? Apa saja batasannya yang pantas dilakukan dan tidak boleh dilakukan, menurut bro morph?
dalam hal ini ada beberapa point.

pertama, asumsi ceritanya terlalu ideal. yg namanya kepercayaan, itu selalu ada efeknya, material maupun immaterial. jadi si A sebagai penganut kepercayaan juga menghabiskan waktu dan biaya, minimal ongkos mikir dan percaya. lain halnya si C yg mempelajari kepercayaan itu sebagai pengetahuan belaka tanpa ikutan percaya, maka tidak ada cost bagi si C.
jadi selama ada yg namanya percaya, di situ ada cost.

kedua, posisi si A sebagai penganut kepercayaan kompetitor.
karena si A juga penganut kepercayaan, maka si A tidak bisa ikut campur atau menasehati si B tanpa menyalahkan kepercayaan si B dan membenarkan kepercayaannya sendiri. dalam hal ini si A gak bisa bilang "A, gak usah nyalain lampu panggil betmen, dia gak ada di sini". ini berarti mau bilang kepercayaan dia benar, kepercayaan si B salah. cari gara2 yg gak perlu namanya...

dan karena posisinya sebagai penganut kepercayaan yg berlawanan dengan si B, maka si A juga gak bisa mengajak berargumentasi. argumentasinya akan berakhir dengan si A berpendapat betmen gak ada di sana dan si B berpendapat betmen bisa datang ke sana. akhirnya hanya bisa saling mengakui bahwa kepercayaan mereka berbeda dan saling mengerti.

ketiga, impact dari kepercayaan si B.
pada point pertama, yg namanya kepercayaan selalu ada efeknya dan costnya. menurut saya, selama impactnya gak sampe menimbulkan masalah2 sosial, dengan kata lain, efeknya gak mengganggu orang lain, maka biarkanlah orang menganut dan berpraktik kepercayaan yg dipercayainya... jadi kalo efek dari kepercayaan yg ada di dalam kepalanya membuat orang lain mati kena bom, mengganggu orang sakit di rs, memaksakan kehendak atau mendiskriminasi, menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental, bikin bunuh diri rame2, memanipulasi duit orang atau sexual abuse maka sepatutnya kita bersuara menentangnya...
kalo si B cuman nyalain lampu di rumahnya sendiri, biarkan sajalah. kecuali lampunya bikin silau tetangga dan mengganggu tidur.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #61 on: 22 September 2011, 03:35:09 PM »
iseng nimbrung

pesan buat ts : kalo lg jualan jgn jelek2in pabriknya napa... :hammer:

mengenai contoh fanatik :

misal ada dua orang, sebut A dan B

si A memakai celana dibadan dan baju di kaki, si B lalu mengolok2 dan mentertawakan si A
dibilangin si A sama si B kalo pakaiannya terbalik, sambil dihina hina bego, bodoh dan semacamnya

si A gak terima dibilang bego, tetep aja dia make baju kebalik.

yg Fanatik si A apa si B ?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #62 on: 22 September 2011, 03:46:29 PM »
Hahaha, dilibas ntar . . . .

Sayangnya dilibas dengan tinta/kotoran bukan dengan kebenaran/dharma
ujung ujungnya tidak bisa memberi manfaat dari tinta yang diserap, dibanggakan, difanatikkan
« Last Edit: 22 September 2011, 03:50:50 PM by djoe »

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #63 on: 22 September 2011, 03:47:56 PM »
iseng nimbrung

pesan buat ts : kalo lg jualan jgn jelek2in pabriknya napa... :hammer:
saya gak ngeliat ts jelek2in sebuah aliran.
ts cuman bermaksud menceritakan sebuah fenomena sosial, di mana seorang nenek merasakan penganut theravada ada yg fanatik...
ini ruang jurnal pribadi kan?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #64 on: 22 September 2011, 03:50:00 PM »
saya gak ngeliat ts jelek2in sebuah aliran.
ts cuman bermaksud menceritakan sebuah fenomena sosial, di mana seorang nenek merasakan penganut theravada ada yg fanatik...
ini ruang jurnal pribadi kan?

fakta adalah fakta

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #65 on: 22 September 2011, 03:51:39 PM »

ketiga, impact dari kepercayaan si B.
pada point pertama, yg namanya kepercayaan selalu ada efeknya dan costnya. menurut saya, selama impactnya gak sampe menimbulkan masalah2 sosial, dengan kata lain, efeknya gak mengganggu orang lain, maka biarkanlah orang menganut dan berpraktik kepercayaan yg dipercayainya... jadi kalo efek dari kepercayaan yg ada di dalam kepalanya membuat orang lain mati kena bom, mengganggu orang sakit di rs, memaksakan kehendak atau mendiskriminasi, menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental, bikin bunuh diri rame2, memanipulasi duit orang atau sexual abuse maka sepatutnya kita bersuara menentangnya...
kalo si B cuman nyalain lampu di rumahnya sendiri, biarkan sajalah. kecuali lampunya bikin silau tetangga dan mengganggu tidur.


Wah kalo ngomong mengganggu orang sakit di RS....kalo ini memang cukup mengganggu...udah kita sekarat masih diceramhin panjang lebar dan bertubi2...hehehe....

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #66 on: 22 September 2011, 04:26:05 PM »
Saya : Iya nek, saya memang sering melihat hal itu. Bahkan mereka cenderung menjatuh2kan aliran lain meskipun sesama pemuja Buddha. Hanya saja, saya yakin dan bersedia mau bantu karena pertama saya punya janji kepada Bhante, kedua, Bhante tidak mengkotak2an umatnya kepada aliran yang ada. Bhante berpandangan bahwa kita semua hanyalah umat di hadapan Sang Buddha. Karena itu saya mau membantu meskipun vihara yang dibangun adalah vihara Theravada.


Pekerja : Iya nih, bos saya emang orangnya jelek, gendut, kribo lagi (keseringan nonton amirah :P ) , namun saya tetap kok digaji tiap bulan. karena itu saya mau aja kerja sama dia walau dia itu Jelek, gendut, kribo lagi.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #67 on: 22 September 2011, 04:37:32 PM »
dalam hal ini ada beberapa point.

pertama, asumsi ceritanya terlalu ideal. yg namanya kepercayaan, itu selalu ada efeknya, material maupun immaterial. jadi si A sebagai penganut kepercayaan juga menghabiskan waktu dan biaya, minimal ongkos mikir dan percaya. lain halnya si C yg mempelajari kepercayaan itu sebagai pengetahuan belaka tanpa ikutan percaya, maka tidak ada cost bagi si C.
jadi selama ada yg namanya percaya, di situ ada cost.
Ya, cost memang selalu ada. Tapi makin banyak 'percaya'-nya, maka makin banyak cost-nya.
Kisah kakak-adik ini adalah penggambaran dari kejadian nyata seorang kakak-adik yang punya kepercayaan berbeda. Kakaknya Atheis yang percaya semacam kehidupan lain di luar tata surya sana. Adiknya tadinya Buddhist tradisi, lalu pindah kepercayaan. Setelah pindah, maka biaya rumah tangga dialokasikan untuk hal-hal yang berhubungan dengan agamanya, yang akibatnya adalah si kakak kena 'nombokin' kekurangannya. Kalau ada pekerjaan di hari ibadah si adik, maka otomatis juga tanggung jawab dialihkan ke anggota keluarga lainnya.

Jadi kembali lagi, saya setuju semua ada cost. Tapi beda kepercayaan, beda pula jenis dan jumlah cost-nya. Bahkan kepercayaan sama di individu berbeda pun akan meminta cost yang berbeda pula.

Quote
kedua, posisi si A sebagai penganut kepercayaan kompetitor.
karena si A juga penganut kepercayaan, maka si A tidak bisa ikut campur atau menasehati si B tanpa menyalahkan kepercayaan si B dan membenarkan kepercayaannya sendiri. dalam hal ini si A gak bisa bilang "A, gak usah nyalain lampu panggil betmen, dia gak ada di sini". ini berarti mau bilang kepercayaan dia benar, kepercayaan si B salah. cari gara2 yg gak perlu namanya...
Kalau disertai pola pikir 'kompetitif', ya, saya setuju itu tidak berguna karena akan menjadi sekadar menyalahkan (punya orang) dan membenarkan (punya sendiri), entah untuk memenangkan sesuatu atau kepuasan ego semata.

Quote
dan karena posisinya sebagai penganut kepercayaan yg berlawanan dengan si B, maka si A juga gak bisa mengajak berargumentasi. argumentasinya akan berakhir dengan si A berpendapat betmen gak ada di sana dan si B berpendapat betmen bisa datang ke sana. akhirnya hanya bisa saling mengakui bahwa kepercayaan mereka berbeda dan saling mengerti.
Untuk hal ini, seandainya jika mereka sepakat berdebat (jadi bukan satu maksa yang lain), lalu disetujui satu sudut pandang netral sebagai dasar untuk menguji kebenaran satu pandangan, bolehkan pengujian ini dilakukan? 


Quote
ketiga, impact dari kepercayaan si B.
pada point pertama, yg namanya kepercayaan selalu ada efeknya dan costnya. menurut saya, selama impactnya gak sampe menimbulkan masalah2 sosial, dengan kata lain, efeknya gak mengganggu orang lain, maka biarkanlah orang menganut dan berpraktik kepercayaan yg dipercayainya... jadi kalo efek dari kepercayaan yg ada di dalam kepalanya membuat orang lain mati kena bom, mengganggu orang sakit di rs, memaksakan kehendak atau mendiskriminasi, menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental, bikin bunuh diri rame2, memanipulasi duit orang atau sexual abuse maka sepatutnya kita bersuara menentangnya...
kalo si B cuman nyalain lampu di rumahnya sendiri, biarkan sajalah. kecuali lampunya bikin silau tetangga dan mengganggu tidur.
Point-nya berarti asal tidak mengganggu orang lain, tidak masalah, begitu? Di satu sisi, saya juga setuju, tapi di sisi lain saya bertanya, bagaimana jika tidak mengganggu orang lain, tapi merusak dirinya sendiri? Misalnya karena praktik 'penyiksaan diri' tertentu, kesehatan memburuk, kegiatan terganggu, dan lain-lain. Apakah tetap dibiarkan saja karena toh yang rugi dia sendiri, tidak mengganggu orang lain?


[Disclaimer buat yang ingin merespon: Posting ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung Theravada, aliran Buddhisme lain maupun Agama lain tertentu, tapi membicarakan kepercayaan apapun secara umum dan dampaknya pada kehidupan.]

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #68 on: 22 September 2011, 05:56:14 PM »
fakta adalah fakta

mau ditutupin gimana juga, memang nyatanya seperti itu.
susah klo uda fanatik

 ;D

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #69 on: 22 September 2011, 06:11:46 PM »
Memang fakta, wajah budisme semakin jauh dari ajaran asli, malah semakin lucu kefanatikannya, di plesetin jadi buda, bodisatwa, langsung kefanatikannya keluar, ada patung buda bar eh fanatik ke berhala langsung keluar, di singgung sutranya palsu, budanya aneh2 keluar kefanatikannya langsung keluar ilmu tafsir tingkat tinggi berusaha membenarkan yang aneh2.

sungguh fanatik tingkat tinggi.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
apakah itu fanatik ?
« Reply #70 on: 22 September 2011, 07:12:57 PM »
Jawabannya Iya...
Kalau jawabannya Ngga, Syukur... alam surga sudah tercipta di sini... ( tidak mungkin )

j3k saya ga tau maksudnya apa...
apakah gw itu fanatik menurut pengamatan bro ?

Kalau fanatik baik, pasti saya akan sebarkan semua orang untuk fanatik. Bro johan gimana?
bro johan sendiri fanatik atau tidak menurut bro sendiri?
nah ini fanatik terhadap apa dulu ? dan apa arti fanatik menurut bro.


Kalau menurut bro sebagian member di DC fanatik dan itu tidak baik,
hal2/solusi apa yg dpt menggugah/memperbaikin kelompok tsb ?

 _/\_
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Pikochan_chan

  • Sebelumnya: Good Listener
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 232
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Welcome at Jungle
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #71 on: 22 September 2011, 08:33:06 PM »
Memang fakta, wajah budisme semakin jauh dari ajaran asli, malah semakin lucu kefanatikannya, di plesetin jadi buda, bodisatwa, langsung kefanatikannya keluar, ada patung buda bar eh fanatik ke berhala langsung keluar, di singgung sutranya palsu, budanya aneh2 keluar kefanatikannya langsung keluar ilmu tafsir tingkat tinggi berusaha membenarkan yang aneh2.

sungguh fanatik tingkat tinggi.

_/\_ Semoga ………….Buddhisme, terutama Para Penganutnnya semakin better(khususnya dalam hal belief&morality). Agar kelak Ajaran Sang Buddha can give sumbangsih bg Dunia at future. Ada baiknNya jika Umat Buddhist dpt choose ajaran² yg setelah dilaksanakan&dibuktikan can give benefit&happiness  to Self&OtherCreatures…….bcs pd awalnNya All Creatures berasal dr 1kesatuan......


_/\_ Sabbe Satta Bhavanthu Sukhitatta

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #72 on: 22 September 2011, 11:44:35 PM »
Jadi kembali lagi, saya setuju semua ada cost. Tapi beda kepercayaan, beda pula jenis dan jumlah cost-nya. Bahkan kepercayaan sama di individu berbeda pun akan meminta cost yang berbeda pula.
setuju.

Untuk hal ini, seandainya jika mereka sepakat berdebat (jadi bukan satu maksa yang lain), lalu disetujui satu sudut pandang netral sebagai dasar untuk menguji kebenaran satu pandangan, bolehkan pengujian ini dilakukan? 
boleh saja, tapi saya ragukan manfaatnya.
mencoba membahasnya dari sudut pandang netral (contohnya sains) sepertinya sia2 saja karena yg namanya kepercayaan, itu sifatnya personal dan subjektif. kalo kepercayaan bisa lolos teruji oleh sains, namanya bukan lagi kepercayaan, melainkan ilmu pengetahuan dan akan diajarkan di sekolah2.


Point-nya berarti asal tidak mengganggu orang lain, tidak masalah, begitu? Di satu sisi, saya juga setuju, tapi di sisi lain saya bertanya, bagaimana jika tidak mengganggu orang lain, tapi merusak dirinya sendiri? Misalnya karena praktik 'penyiksaan diri' tertentu, kesehatan memburuk, kegiatan terganggu, dan lain-lain. Apakah tetap dibiarkan saja karena toh yang rugi dia sendiri, tidak mengganggu orang lain?
kalo merusak diri sendiri itu pada taraf ringan, biarkan saja.
begitu merusak diri sampai pada taraf yg berat, otomatis akan berdampak pada sosial dan perlu ditindak.

contohnya:
kepercayaan si D mewajibkan "pajak" 70% penghasilannya untuk disumbangkan. karena kekurangan duit, si D mulai mengganggu lingkungan sekitarnya. numpang makan lah, minjem duit lah, atau gak balas telpon. apabila anda berada di dalam lingkaran sosialnya (sodara, teman atau keluarga) yg terganggu, boleh2 saja anda bertindak mencoba menyadarkannya. kalo kepercayaan si E cuman kena "pajak" 10% dan tidak mengganggu lingkaran sosialnya, ya biarkan saja...

pada contoh anda, penyiksaan dirinya berefek pada kesehatan dirinya, maka otomatis menimbulkan masalah pada lingkar sosialnya dan perlu dicoba untuk disadarkan. kalo sekadar vegetarian atau puasa gak makan malam, trus tidak berefek apa2 pada kehidupan sosialnya, yah biarkan saja. mungkin bagi yg gak percaya, itu menyiksa diri, tapi bagi dirinya itu nggak menyiksa diri.

ps: hanya ilustrasi, bukan kejadian sebenarnya. kesamaan persentase atau contoh hanyalah kebetulan belaka.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #73 on: 23 September 2011, 07:07:28 AM »
Memang fakta, wajah budisme semakin jauh dari ajaran asli, malah semakin lucu kefanatikannya, di plesetin jadi buda, bodisatwa, langsung kefanatikannya keluar, ada patung buda bar eh fanatik ke berhala langsung keluar, di singgung sutranya palsu, budanya aneh2 keluar kefanatikannya langsung keluar ilmu tafsir tingkat tinggi berusaha membenarkan yang aneh2.

sungguh fanatik tingkat tinggi.

Ini anda lihat dari sisi anda dan mereka melihat dari sisi mereka...coba samakan persepsi dulu...hehehe...
cuma kalo sudah beda aliran susah utk disamakan cara pandangnya... seperti yang bro kainyn post ani-sutta...kan lama2 yg tertinggal itu pasaknya bukan gongnya itu sendiri...hehehe... segala sesuatu yg berkondisi tidaklah kekal...

saya suka nonton DaAi tv, cm kadang ada timbul pertanyaan juga sih... sering dikatakan dharma tzu chi dan bukannya disebut dengan dharma Buddha... kalo dalam hal ini gimana??...
« Last Edit: 23 September 2011, 07:26:56 AM by william_phang »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #74 on: 23 September 2011, 07:15:47 AM »
pada contoh anda, penyiksaan dirinya berefek pada kesehatan dirinya, maka otomatis menimbulkan masalah pada lingkar sosialnya dan perlu dicoba untuk disadarkan. kalo sekadar vegetarian atau puasa gak makan malam, trus tidak berefek apa2 pada kehidupan sosialnya, yah biarkan saja. mungkin bagi yg gak percaya, itu menyiksa diri, tapi bagi dirinya itu nggak menyiksa diri.

ps: hanya ilustrasi, bukan kejadian sebenarnya. kesamaan persentase atau contoh hanyalah kebetulan belaka.

tapi eh ada kejadian nyata gara2 vegan seorang bayi mati.
http://www.go4healthylife.com/articles/4097/1/Bayi-Vegan-Meninggal-Ortu-Dianggap-Lalai/Page1.html

ps: karena kebetulan terjadi, maka kehidupan vegan pun bisa saja terjadi ke kehidupan sosialnya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #75 on: 23 September 2011, 07:22:33 AM »
Ini anda lihat dari sisi anda dan mereka melihat dari sisi mereka...coba samakan persepsi dulu...hehehe...
cuma kalo sudah beda aliran susah utk disamakan cara pandangnya... seperti yang bro kainyn post ani-sutta...kan lama2 yg tertinggal itu pasaknya bukan gongnya itu sendiri...hehehe... segala sesuatu yg berkondisi tidaklah kekal...

saya suka nonton DaAi tv, cm kadang ada timbul pertanyaan juga sih... sering dikatakan dharma tzu chi dan bukan dharma Buddha... kalo dalam hal ini gimana??...
yang namanya fanatik pastinya ada di mana2, semua orang bebas menilai aliran manapun sebagai "cenderung fanatik" toh kenyataannya bukan satu aliran saja tapi "semua aliran"
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #76 on: 23 September 2011, 08:51:32 AM »
fakta adalah fakta

setuju... dan ajaran yang gak konsisten, tumpang tindih juga fakta...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #77 on: 23 September 2011, 09:06:14 AM »
di mata sang Buddha.. kita semua bermasalah..
di mata saya, bro adi jauh lebih bermasalah dibanding saya..  :whistle:

namanya juga opini

dimata saya, bro Black sudah mengakui seperti burung yg suka berkicau  ^-^
(TERBUKTI sesuai judul yang dibuat TS ! )
« Last Edit: 23 September 2011, 09:08:52 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #78 on: 23 September 2011, 03:08:03 PM »
tapi eh ada kejadian nyata gara2 vegan seorang bayi mati.
http://www.go4healthylife.com/articles/4097/1/Bayi-Vegan-Meninggal-Ortu-Dianggap-Lalai/Page1.html

ps: karena kebetulan terjadi, maka kehidupan vegan pun bisa saja terjadi ke kehidupan sosialnya.
jelas di sini, kebodohan orang tua menyebabkan kematian anaknya. jadi berefek pada lingkaran sosialnya.
kuncinya adalah kecerdasan masing2 untuk menilai...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #79 on: 24 September 2011, 10:28:41 AM »
Terimakasih atas tanggapan2 Rekan2 sekalian.

Semua menjadi masukan bagi saya..

Sedari awal, memang saya sengaja memasukkan judul kicauan, karena memang saya mengetahui bahwasanya, tulisan ini yang merupakan Kisah Pengalaman Nyata yang saya alami hanya akan dianggap kicauan.. Belum lagi segelintir kisah-kisah yang sengaja tidak saya ungkapkan ke publik karena saya 'penakut seperti halnya Buddha Gautama..

'Takut untuk mengeluarkan fakta yang sulit diterima, ujung2nya fakta tersebut hanya jadi bahan perdebatan. Maaf, saking saya begitu menghargai fakta, saya tidak menginginkan fakta menjadi bahan perdebatan yang tidak berguna.






(bila anda beranggapan Buddha Gautama bukan penakut seperti yang saya tuliskan di atas, stigma kefanatikan anda terhadap Buddha Gautama sudah teramat besar)

Ada seorang rekan dalam pembicaraan kami bertanya kepada saya, kenapa saya gak masukkan saja tulisan2 saya dari forum lain ke sini? Kisah2nya bagus kok..

Bagi pembaca itu kisah.. Bagi saya itu pengalaman pribadi saya. Saya katakan padanya, sebagian besar orang disini tidak dapat memahami metoda penulisan saya. Jadi untuk apa saya memberikan sesuatu yang menjadi tidak bermanfaat kepada forum ini.



Mengapa saya cenderung enggan merespon dengan baik pertanyaan2 yang diajukan?
Tamu-tamu yang datang nampaknya sudah tidak memahami kesopanan... wajar saja karena mungkin selama ini mereka jarang bersikap sopan kepada orang lain. Mereka sopan karena takut. Di hadapan sang Buddha mereka sopan, di hadapan orang lain mereka enggan..

Kenapa saya katakan seperti itu, mereka tidak tahu dan berasumsi di awal bahwa tulisan saya adalah bentuk kekecewaan saya dan nenek saya terhadap theravada.
Maaf, nampaknya kalian betul-betul perlu mengkaji ulang pemikiran kalian. Tulisan saya adalah tulisan dari kisah perjuangan saya dalam penggalangan dana. Isi tulisan di atas adalah mengenai NIAT BAIK dalam berbuat penggalngan dana.
Seringkali niat baik itu tidak terlihat oleh orang lain dan membuat kita patah semangat atas tuduhan2 yang diberikan.
Namun sekali lagi, itu ujian terhadap niatan awalnya. Bila memang niatan tersebut memang baik, maka hasil yang akan muncul adalah baik pula di akhirnya. Terbukti dari seorang nenek yang memahami tujuan saya menggalang dana dan memberikan dukungan moral yang amat berarti dalam perjuangan saya.

Loh, kenapa ada tulisan theravada itu fanatik
Lah emang itu isi percakapannya.. Kamu mau saya bohong demi menghindari perdebatan?
Sudah saya lakukan dari pembicaraan2 saya dengan rekan2 lain.. Dan mereka inginnya saya jujur....
Saya jujur di awal penulisan kisah saya, saya dikomplen.

Jadi apapun tindakan jujur dan tidak jujur, Komplen itu akan tetap ada... "Kritis" kata mereka...
"munafik" kata saya..


Jadi apakah hal tersebut dapat dibenarkan dengan jalan saya berbelit2 menjawab pertanyaan yang diajukan?
Sedari awal, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sudah tidak ada hubungannya dengan tulisan saya. Namun para penanya sudah memiliki pikiran yang berbeda bahwasanya tujuan saya adalah menjatuhkan wibawa Theravada yang katanya murni..
Murni itu sisi baiknya.. sisi buruknya dianggap aib yang dibalas dengan bantahan2 untuk membela sisi baiknya...


Yah selalu ada pro dan kontra dalam hal ini..
Saya tidak mengharapkan kalian membela pendapat yang saya kemukakan dengan kejujuran saya.
Dan untuk saat ini, mohon maklumannya kepada rekan-rekan bagi saya untuk memahami mengapa saya memberikan tulisan2 saya dan berkontribusi kepada forum ini.


Di tempat ini, tulisan saya tidak ada manfaatnya. Sebelum saya membuang energi sia-sia untuk tempat berlumpur ini, saya putuskan untuk mengakhiri sampai disini saja.
Bukan karena tebalnya lumpur yang membuat saya memutuskan, namun kemampuan saya di tempat tersebut tidak memadai. Saya tidak dapat bertahan di tempat yang terlampau tebal lumpurnya..

Kemampuan saya hanya kecil.. hanya kepada sebagian kecil orang saya dapat menjadi manfaat. Dan saya berpuas diri...



Aum Mani Padme Hum.. 
Semoga permata teratai suci dapat mekar di batin kita. Demikian hendaknya.







Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #80 on: 24 September 2011, 10:41:19 AM »
'penakut seperti halnya Buddha Gautama..

bila anda beranggapan Buddha Gautama bukan penakut seperti yang saya tuliskan di atas, stigma kefanatikan anda terhadap Buddha Gautama sudah teramat besar.

saya masih belum beranggapan apakah Buddha penakut atau tidak penakut, tapi mohon anda menjelaskan pernyataan bahwa Buddha penakut. takut terhadap apakah? dan apa sumber rujukan anda? di mana anda mendengar/membaca/memperlajari hal ini?

warning anda sehubungan dengan kefanatikan tidak dapat mencegah saya mengajukan pertanyaan ini pada anda, jadi mohon anda menjelaskan

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #81 on: 24 September 2011, 11:13:01 AM »
saya masih belum beranggapan apakah Buddha penakut atau tidak penakut, tapi mohon anda menjelaskan pernyataan bahwa Buddha penakut. takut terhadap apakah? dan apa sumber rujukan anda? di mana anda mendengar/membaca/memperlajari hal ini?

warning anda sehubungan dengan kefanatikan tidak dapat mencegah saya mengajukan pertanyaan ini pada anda, jadi mohon anda menjelaskan
ada tulisan kecilnya tuh

Quote
(bila anda beranggapan Buddha Gautama bukan penakut seperti yang saya tuliskan di atas, stigma kefanatikan anda terhadap Buddha Gautama sudah teramat besar)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #82 on: 24 September 2011, 11:22:08 AM »
Terimakasih atas tanggapan2 Rekan2 sekalian.

Semua menjadi masukan bagi saya..

Sedari awal, memang saya sengaja memasukkan judul kicauan, karena memang saya mengetahui bahwasanya, tulisan ini yang merupakan Kisah Pengalaman Nyata yang saya alami hanya akan dianggap kicauan.. Belum lagi segelintir kisah-kisah yang sengaja tidak saya ungkapkan ke publik karena saya 'penakut seperti halnya Buddha Gautama..

'Takut untuk mengeluarkan fakta yang sulit diterima, ujung2nya fakta tersebut hanya jadi bahan perdebatan. Maaf, saking saya begitu menghargai fakta, saya tidak menginginkan fakta menjadi bahan perdebatan yang tidak berguna.






(bila anda beranggapan Buddha Gautama bukan penakut seperti yang saya tuliskan di atas, stigma kefanatikan anda terhadap Buddha Gautama sudah teramat besar)

Ada seorang rekan dalam pembicaraan kami bertanya kepada saya, kenapa saya gak masukkan saja tulisan2 saya dari forum lain ke sini? Kisah2nya bagus kok..

Bagi pembaca itu kisah.. Bagi saya itu pengalaman pribadi saya. Saya katakan padanya, sebagian besar orang disini tidak dapat memahami metoda penulisan saya. Jadi untuk apa saya memberikan sesuatu yang menjadi tidak bermanfaat kepada forum ini.



Mengapa saya cenderung enggan merespon dengan baik pertanyaan2 yang diajukan?
Tamu-tamu yang datang nampaknya sudah tidak memahami kesopanan... wajar saja karena mungkin selama ini mereka jarang bersikap sopan kepada orang lain. Mereka sopan karena takut. Di hadapan sang Buddha mereka sopan, di hadapan orang lain mereka enggan..

Kenapa saya katakan seperti itu, mereka tidak tahu dan berasumsi di awal bahwa tulisan saya adalah bentuk kekecewaan saya dan nenek saya terhadap theravada.
Maaf, nampaknya kalian betul-betul perlu mengkaji ulang pemikiran kalian. Tulisan saya adalah tulisan dari kisah perjuangan saya dalam penggalangan dana. Isi tulisan di atas adalah mengenai NIAT BAIK dalam berbuat penggalngan dana.
Seringkali niat baik itu tidak terlihat oleh orang lain dan membuat kita patah semangat atas tuduhan2 yang diberikan.
Namun sekali lagi, itu ujian terhadap niatan awalnya. Bila memang niatan tersebut memang baik, maka hasil yang akan muncul adalah baik pula di akhirnya. Terbukti dari seorang nenek yang memahami tujuan saya menggalang dana dan memberikan dukungan moral yang amat berarti dalam perjuangan saya.

Loh, kenapa ada tulisan theravada itu fanatik
Lah emang itu isi percakapannya.. Kamu mau saya bohong demi menghindari perdebatan?
Sudah saya lakukan dari pembicaraan2 saya dengan rekan2 lain.. Dan mereka inginnya saya jujur....
Saya jujur di awal penulisan kisah saya, saya dikomplen.

Jadi apapun tindakan jujur dan tidak jujur, Komplen itu akan tetap ada... "Kritis" kata mereka...
"munafik" kata saya..


Jadi apakah hal tersebut dapat dibenarkan dengan jalan saya berbelit2 menjawab pertanyaan yang diajukan?
Sedari awal, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sudah tidak ada hubungannya dengan tulisan saya. Namun para penanya sudah memiliki pikiran yang berbeda bahwasanya tujuan saya adalah menjatuhkan wibawa Theravada yang katanya murni..
Murni itu sisi baiknya.. sisi buruknya dianggap aib yang dibalas dengan bantahan2 untuk membela sisi baiknya...


Yah selalu ada pro dan kontra dalam hal ini..
Saya tidak mengharapkan kalian membela pendapat yang saya kemukakan dengan kejujuran saya.
Dan untuk saat ini, mohon maklumannya kepada rekan-rekan bagi saya untuk memahami mengapa saya memberikan tulisan2 saya dan berkontribusi kepada forum ini.


Di tempat ini, tulisan saya tidak ada manfaatnya. Sebelum saya membuang energi sia-sia untuk tempat berlumpur ini, saya putuskan untuk mengakhiri sampai disini saja.
Bukan karena tebalnya lumpur yang membuat saya memutuskan, namun kemampuan saya di tempat tersebut tidak memadai. Saya tidak dapat bertahan di tempat yang terlampau tebal lumpurnya..

Kemampuan saya hanya kecil.. hanya kepada sebagian kecil orang saya dapat menjadi manfaat. Dan saya berpuas diri...



Aum Mani Padme Hum.. 
Semoga permata teratai suci dapat mekar di batin kita. Demikian hendaknya.







kalau melihat tanggapan anda, saya melihat forum DC ini begitu kotor sehingga tidak cocok untuk menampilkan tulisan2 anda yang berharga, sepertinya ada suatu kebanggaan atas kualitas anda di banding member2 DC yang "kotor seperti lumpur", lucunya anda menyamakan diri anda dengan si buda yang penakut yang kabur dari istrinya ya?

apakah anda sama dengan buda yang meninggalkan istrinya?

apakah anda sama dengan buda yang merasa dirinya paling hebat dan tidak mau mengotorkan dirinya dengan lumpur?

apakah anda sama penakutnya dengan buda yang takut membabarkan dama nya yang sangat hebat dan tidak bisa diterima oleh lumpur2 disini?

oh sungguh semakin lama pemahaman saya dengan ajaran buda semakin membuat saya ingin menyudutkan si penakut2 seperti buda =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #83 on: 24 September 2011, 11:29:48 AM »
ada tulisan kecilnya tuh


tetap gak mengubah pertanyaan saya

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #84 on: 24 September 2011, 11:43:29 AM »
boleh saja, tapi saya ragukan manfaatnya.
mencoba membahasnya dari sudut pandang netral (contohnya sains) sepertinya sia2 saja karena yg namanya kepercayaan, itu sifatnya personal dan subjektif. kalo kepercayaan bisa lolos teruji oleh sains, namanya bukan lagi kepercayaan, melainkan ilmu pengetahuan dan akan diajarkan di sekolah2.
Ya, kira-kira saya sependapat. Kebenaran yang bisa dibahas antar kepercayaan sangatlah terbatas, paling berkisar kehidupan secara umum saja.


Quote
kalo merusak diri sendiri itu pada taraf ringan, biarkan saja.
begitu merusak diri sampai pada taraf yg berat, otomatis akan berdampak pada sosial dan perlu ditindak.

contohnya:
kepercayaan si D mewajibkan "pajak" 70% penghasilannya untuk disumbangkan. karena kekurangan duit, si D mulai mengganggu lingkungan sekitarnya. numpang makan lah, minjem duit lah, atau gak balas telpon. apabila anda berada di dalam lingkaran sosialnya (sodara, teman atau keluarga) yg terganggu, boleh2 saja anda bertindak mencoba menyadarkannya. kalo kepercayaan si E cuman kena "pajak" 10% dan tidak mengganggu lingkaran sosialnya, ya biarkan saja...

pada contoh anda, penyiksaan dirinya berefek pada kesehatan dirinya, maka otomatis menimbulkan masalah pada lingkar sosialnya dan perlu dicoba untuk disadarkan. kalo sekadar vegetarian atau puasa gak makan malam, trus tidak berefek apa2 pada kehidupan sosialnya, yah biarkan saja. mungkin bagi yg gak percaya, itu menyiksa diri, tapi bagi dirinya itu nggak menyiksa diri.

ps: hanya ilustrasi, bukan kejadian sebenarnya. kesamaan persentase atau contoh hanyalah kebetulan belaka.
OK, berarti di sini sepertinya kita agak berbeda. Soal 'kalau sudah imbas ke sosial', saya setuju itu adalah patokan umum yang dipakai. Tapi untuk yang pribadi, jika melihat seseorang 'salah' (dari pandangan saya), saya juga akan mencoba menegur bahkan mendebatnya, tapi dengan kriteria tertentu seperti: orang itu memang berpandangan terbuka dan bersedia bertukar pikiran; dilakukan bukan untuk pemuasan ego siapa yang benar, tapi dengan niat demi kebaikan orang itu sendiri.
Persyaratan untuk hal ini memang jauh lebih susah, maka memang agak jarang terjadi. Tetapi saya tetap berpandangan bahwa kita boleh 'mendebat' orang lain walaupun kepercayaannya tidak berimbas pada lingkungan, dengan catatan dilakukan dengan niat baik, dan dengan cara yang tepat pula. Jika kita tidak bisa mempertahankan niat yang benar, ataupun tidak mengetahui cara yang tepat, lebih baik tidak dilakukan.


Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #85 on: 24 September 2011, 11:46:43 AM »
Loh, kenapa ada tulisan theravada itu fanatik
Lah emang itu isi percakapannya.. Kamu mau saya bohong demi menghindari perdebatan?
Sudah saya lakukan dari pembicaraan2 saya dengan rekan2 lain.. Dan mereka inginnya saya jujur....
Saya jujur di awal penulisan kisah saya, saya dikomplen.

Jadi apapun tindakan jujur dan tidak jujur, Komplen itu akan tetap ada... "Kritis" kata mereka...
"munafik" kata saya..

nenek saya dari dulu malah tidak tahu apa itu Mahayana dan Theravada... dan saya rasa banyak umat "buddhis" lainnya di luar masih menganggap Mahayana, Theravda dan Tantrayana itu sami mawon (tidak ada perbedaan).
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #86 on: 24 September 2011, 11:57:02 AM »
saya masih belum beranggapan apakah Buddha penakut atau tidak penakut, tapi mohon anda menjelaskan pernyataan bahwa Buddha penakut. takut terhadap apakah? dan apa sumber rujukan anda? di mana anda mendengar/membaca/memperlajari hal ini?

warning anda sehubungan dengan kefanatikan tidak dapat mencegah saya mengajukan pertanyaan ini pada anda, jadi mohon anda menjelaskan
Maksudnya Buddha tidak 'berani' membabarkan semua fakta pada semua orang di semua waktu karena 'takut' ada yang tidak bisa menerima fakta.

Bro BlacqueJacque di sini lupa bahwa Buddha bukan mempersoalkan takut atau tidak takut, namun mengutamakan manfaat bagi para pendengarnya maka selalu memilih fakta yang tepat untuk diungkapkan ke orang yang tepat di waktu yang tepat.

Kalau di sini, sepertinya tujuan TS hanya menumpahkan emosi saja, mungkin ada dendam pada sejumlah orang yang dia lihat sebagai fanatik, lalu mengumpulkan fakta-fakta yang menunjukkan kefanatikan sejumlah orang tersebut, tapi takut mengungkapkannya karena alasan tertentu. Apakah berbeda dengan 'ketakutan' Buddha? ;D Yah, masing-masing kita saja menilai.

Dari pengalaman saya pribadi, dari semua penganut, ada oknum fanatiknya. Bahkan Atheist pun banyak yang fanatik, tapi saya berusaha untuk tidak mengasosiasikan perilaku umat yang cuma segelintir, ke umat secara keseluruhan, atau bahkan ke ajarannya.


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #87 on: 24 September 2011, 12:02:30 PM »
Maksudnya Buddha tidak 'berani' membabarkan semua fakta pada semua orang di semua waktu karena 'takut' ada yang tidak bisa menerima fakta.

Bro BlacqueJacque di sini lupa bahwa Buddha bukan mempersoalkan takut atau tidak takut, namun mengutamakan manfaat bagi para pendengarnya maka selalu memilih fakta yang tepat untuk diungkapkan ke orang yang tepat di waktu yang tepat.

Kalau di sini, sepertinya tujuan TS hanya menumpahkan emosi saja, mungkin ada dendam pada sejumlah orang yang dia lihat sebagai fanatik, lalu mengumpulkan fakta-fakta yang menunjukkan kefanatikan sejumlah orang tersebut, tapi takut mengungkapkannya karena alasan tertentu. Apakah berbeda dengan 'ketakutan' Buddha? ;D Yah, masing-masing kita saja menilai.

Dari pengalaman saya pribadi, dari semua penganut, ada oknum fanatiknya. Bahkan Atheist pun banyak yang fanatik, tapi saya berusaha untuk tidak mengasosiasikan perilaku umat yang cuma segelintir, ke umat secara keseluruhan, atau bahkan ke ajarannya.



ada perbedaan makna karena perbedaan kata, dan belum tentu yg anda maksudkan itu adalah apa yg dimaksudkan oleh Sdr. BlacqueJacque, jika Sang Buddha tidak mengatakan sesuatu yg dianggapnya tidak bermanfaat, apakah itu layak ditafsirkan sebagai "penakut"? sungguh suatu interpretasi yg bikin diare

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #88 on: 24 September 2011, 12:03:46 PM »
nenek saya dari dulu malah tidak tahu apa itu Mahayana dan Theravada... dan saya rasa banyak umat "buddhis" lainnya di luar masih menganggap Mahayana, Theravda dan Tantrayana itu sami mawon (tidak ada perbedaan).

Ketika bicara ke orang tertentu, saya suka mengenalkan istilah "Theravada" alih-alih "Buddhisme". Hal ini bukan karena saya merasa harus menyatakan diri senyata-nyatanya sebagai Theravadin, namun karena pikiran orang awam sudah tercampur antara Buddhis, tradisi, bahkan aliran-aliran tidak jelas.

Beberapa waktu lalu ada teman saya cerita bahwa papanya "masih" Buddhis. Buddhis yang bagaimanakah? Yang ada 5 kata-kata rahasia dan menganjurkan vegetarian. -_-;
Maka saya jadi panjang lebar menjelaskan seperti ada ka****k, kr****n, dan Mormon/Saksi Jehovah, maka ada pula Buddhisme tradisi China, India dan 'aliran 5 kata rahasia'. Kesemuanya adalah kepercayaan yang berbeda walaupun 'brand' besarnya sama.

Apakah saya fanatik? Mungkin bagi sebagian orang begitu. Tapi saya memang tidak mau menyamakan yang tidak sama atau membedakan yang tidak beda.


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #89 on: 24 September 2011, 12:04:49 PM »
ada perbedaan makna karena perbedaan kata, dan belum tentu yg anda maksudkan itu adalah apa yg dimaksudkan oleh Sdr. BlacqueJacque, jika Sang Buddha tidak mengatakan sesuatu yg dianggapnya tidak bermanfaat, apakah itu layak ditafsirkan sebagai "penakut"? sungguh suatu interpretasi yg bikin diare
Intinya sama-sama mengurungkan niat untuk melakukannya, jadi pukul rata: penakut.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #90 on: 24 September 2011, 12:40:40 PM »
Intinya sama-sama mengurungkan niat untuk melakukannya, jadi pukul rata: penakut.
"mengurungkan niat" berarti awalnya sudah ada niat kemudian batal karena "sesuatu"

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #91 on: 24 September 2011, 12:44:35 PM »
Ketika bicara ke orang tertentu, saya suka mengenalkan istilah "Theravada" alih-alih "Buddhisme". Hal ini bukan karena saya merasa harus menyatakan diri senyata-nyatanya sebagai Theravadin, namun karena pikiran orang awam sudah tercampur antara Buddhis, tradisi, bahkan aliran-aliran tidak jelas.

Beberapa waktu lalu ada teman saya cerita bahwa papanya "masih" Buddhis. Buddhis yang bagaimanakah? Yang ada 5 kata-kata rahasia dan menganjurkan vegetarian. -_-;
Maka saya jadi panjang lebar menjelaskan seperti ada ka****k, kr****n, dan Mormon/Saksi Jehovah, maka ada pula Buddhisme tradisi China, India dan 'aliran 5 kata rahasia'. Kesemuanya adalah kepercayaan yang berbeda walaupun 'brand' besarnya sama.

Apakah saya fanatik? Mungkin bagi sebagian orang begitu. Tapi saya memang tidak mau menyamakan yang tidak sama atau membedakan yang tidak beda.

Nyatakan yang sama sebagai yang sama, yang berbeda nyatakan juga sebagai berbeda...
That's the fact...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #92 on: 24 September 2011, 12:50:21 PM »
Terimakasih atas tanggapan2 Rekan2 sekalian.

Semua menjadi masukan bagi saya..

Sedari awal, memang saya sengaja memasukkan judul kicauan, karena memang saya mengetahui bahwasanya, tulisan ini yang merupakan Kisah Pengalaman Nyata yang saya alami hanya akan dianggap kicauan.. Belum lagi segelintir kisah-kisah yang sengaja tidak saya ungkapkan ke publik karena saya 'penakut seperti halnya Buddha Gautama..

'Takut untuk mengeluarkan fakta yang sulit diterima, ujung2nya fakta tersebut hanya jadi bahan perdebatan. Maaf, saking saya begitu menghargai fakta, saya tidak menginginkan fakta menjadi bahan perdebatan yang tidak berguna.






(bila anda beranggapan Buddha Gautama bukan penakut seperti yang saya tuliskan di atas, stigma kefanatikan anda terhadap Buddha Gautama sudah teramat besar)

Ada seorang rekan dalam pembicaraan kami bertanya kepada saya, kenapa saya gak masukkan saja tulisan2 saya dari forum lain ke sini? Kisah2nya bagus kok..

Bagi pembaca itu kisah.. Bagi saya itu pengalaman pribadi saya. Saya katakan padanya, sebagian besar orang disini tidak dapat memahami metoda penulisan saya. Jadi untuk apa saya memberikan sesuatu yang menjadi tidak bermanfaat kepada forum ini.



Mengapa saya cenderung enggan merespon dengan baik pertanyaan2 yang diajukan?
Tamu-tamu yang datang nampaknya sudah tidak memahami kesopanan... wajar saja karena mungkin selama ini mereka jarang bersikap sopan kepada orang lain. Mereka sopan karena takut. Di hadapan sang Buddha mereka sopan, di hadapan orang lain mereka enggan..

Kenapa saya katakan seperti itu, mereka tidak tahu dan berasumsi di awal bahwa tulisan saya adalah bentuk kekecewaan saya dan nenek saya terhadap theravada.
Maaf, nampaknya kalian betul-betul perlu mengkaji ulang pemikiran kalian. Tulisan saya adalah tulisan dari kisah perjuangan saya dalam penggalangan dana. Isi tulisan di atas adalah mengenai NIAT BAIK dalam berbuat penggalngan dana.
Seringkali niat baik itu tidak terlihat oleh orang lain dan membuat kita patah semangat atas tuduhan2 yang diberikan.
Namun sekali lagi, itu ujian terhadap niatan awalnya. Bila memang niatan tersebut memang baik, maka hasil yang akan muncul adalah baik pula di akhirnya. Terbukti dari seorang nenek yang memahami tujuan saya menggalang dana dan memberikan dukungan moral yang amat berarti dalam perjuangan saya.

Loh, kenapa ada tulisan theravada itu fanatik
Lah emang itu isi percakapannya.. Kamu mau saya bohong demi menghindari perdebatan?
Sudah saya lakukan dari pembicaraan2 saya dengan rekan2 lain.. Dan mereka inginnya saya jujur....
Saya jujur di awal penulisan kisah saya, saya dikomplen.

Jadi apapun tindakan jujur dan tidak jujur, Komplen itu akan tetap ada... "Kritis" kata mereka...
"munafik" kata saya..


Jadi apakah hal tersebut dapat dibenarkan dengan jalan saya berbelit2 menjawab pertanyaan yang diajukan?
Sedari awal, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sudah tidak ada hubungannya dengan tulisan saya. Namun para penanya sudah memiliki pikiran yang berbeda bahwasanya tujuan saya adalah menjatuhkan wibawa Theravada yang katanya murni..
Murni itu sisi baiknya.. sisi buruknya dianggap aib yang dibalas dengan bantahan2 untuk membela sisi baiknya...


Yah selalu ada pro dan kontra dalam hal ini..
Saya tidak mengharapkan kalian membela pendapat yang saya kemukakan dengan kejujuran saya.
Dan untuk saat ini, mohon maklumannya kepada rekan-rekan bagi saya untuk memahami mengapa saya memberikan tulisan2 saya dan berkontribusi kepada forum ini.


Di tempat ini, tulisan saya tidak ada manfaatnya. Sebelum saya membuang energi sia-sia untuk tempat berlumpur ini, saya putuskan untuk mengakhiri sampai disini saja.
Bukan karena tebalnya lumpur yang membuat saya memutuskan, namun kemampuan saya di tempat tersebut tidak memadai. Saya tidak dapat bertahan di tempat yang terlampau tebal lumpurnya..

Kemampuan saya hanya kecil.. hanya kepada sebagian kecil orang saya dapat menjadi manfaat. Dan saya berpuas diri...



Aum Mani Padme Hum.. 
Semoga permata teratai suci dapat mekar di batin kita. Demikian hendaknya.

Kita harusnya belajar dari nenek tersebut. Walaupun nenek tersebut berpandangan teravada itu fanatik dan dana yang disumbangkan untuk pembangungan vihara teravada, nenek tersebut tetap ikut menyumbang dan bukan malah mendebatkan kenapa anda mau membantu teravada yang fanantik? seperti yang dilakukan disini oleh para member bukannya ikut menyumbang malah mendebatkan kenapa para teravada disebut fanatik? yang mana sebenarnya sumbangan itu digunakan untuk membangung vihara teravada yang merupakan aliran yang sangat dibanggakan mereka

Dharma yang mereka pelajari benar benar diserap oleh para member disini. Karena dharma itu kosong, maka benar kekosongan yang mereka serap dari dharma tersebut.
Intinya kosong yang mereka  pelajari dari dharma  ;D

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #93 on: 24 September 2011, 12:55:33 PM »
Kita harusnya belajar dari nenek tersebut. Walaupun nenek tersebut berpandangan teravada itu fanatik dan dana yang disumbangkan untuk pembangungan vihara teravada, nenek tersebut tetap ikut menyumbang dan bukan malah mendebatkan kenapa anda mau membantu teravada yang fanantik? seperti yang dilakukan disini oleh para member bukannya ikut menyumbang malah mendebatkan kenapa para teravada disebut fanatik? yang mana sebenarnya sumbangan itu digunakan untuk membangung vihara teravada yang merupakan aliran yang sangat dibanggakan mereka

Dharma yang mereka pelajari benar benar diserap oleh para member disini. Karena dharma itu kosong, maka benar kekosongan yang mereka serap dari dharma tersebut.
Intinya kosong yang mereka  pelajari dari dharma  ;D

Lah, kan Thread TS ini soal kicauan, bukan mau penggalangan dana... macam mana pulak ini bro djoe...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #94 on: 24 September 2011, 12:57:35 PM »
Lah, kan Thread TS ini soal kicauan, bukan mau penggalangan dana... macam mana pulak ini bro djoe...

Memang saudara B benar soal kotoran disini yang tebal

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #95 on: 24 September 2011, 01:05:26 PM »
Memang saudara B benar soal kotoran disini yang tebal

kalau pakai kacamata warna biru, semua-nya nampak biru... demikian juga kalau pakai kacamata yang kotor, tentu-nya apa yang diliat juga kotor...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #96 on: 24 September 2011, 01:27:52 PM »
Mahluk suci memang tidak cocok tinggal disini =))

merasa dikotori, merasa hanya kotoran saja disini, merasa tinta diatas kertas, eh taunya para mahluk suci masih berkubang bersama dalam lumpur dc =))

rasanya harus berikrar nih, tidak akan masuk neraka sebelum mahluk suci menjadi kubangan lumpur =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #97 on: 24 September 2011, 02:14:05 PM »
Nenek : Theravada itu cenderung fanatik.

bisakan  Blacquejacque tanyakan pada nenek mengapa dia berpandangan begitu ?
adakah nama dan nomor telepon si nenek ? nahhhh

menurut bro contoh Therava yg fanatik itu spt apa ya ?  :P
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #98 on: 24 September 2011, 02:21:26 PM »
Nenek : Theravada itu cenderung fanatik.

bisakan  Blacquejacque tanyakan pada nenek mengapa dia berpandangan begitu ?
adakah nama dan nomor telepon si nenek ? nahhhh

menurut bro contoh Therava yg fanatik itu spt apa ya ?  :P

Analogi Theravada yang "fanatik" itu seperti ini :

--- Jaman Abad pertengahan (abad ke 16) ---
Galileo = Bumi itu mengitari matahari
Lain-Lain = Bumi sebagai pusat semesta (matahari dan bulan mengitari bumi)..

Galileo = Fanatik sampai dijebloskan ke penjara...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #99 on: 24 September 2011, 02:48:43 PM »
"mengurungkan niat" berarti awalnya sudah ada niat kemudian batal karena "sesuatu"
Kalau dalam konteks Buddha, tentu ada 'niat' untuk menyadarkan orang, tapi 'diurungkan' dulu sampai waktunya pas. (<- Ini dalam pandangan awam & istilah sehari-hari.)


------
Berhubung ini adalah jurnal pribadi, sebetulnya TS boleh berpendapat apapun dan menentukan ingin diskusi atau tidak. Jadi mau bilang aliran ini fanatik, gila, ekstrim, atau apa, lalu menolak menjelaskan juga tetap adalah haknya TS.

Offline tuwino gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 272
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #100 on: 24 September 2011, 03:13:26 PM »
ikutan nyemplung.....

Analogi Theravada yang "fanatik" itu seperti ini :

--- Jaman Abad pertengahan (abad ke 16) ---
Galileo = Bumi itu mengitari matahari
Lain-Lain = Bumi sebagai pusat semesta (matahari dan bulan mengitari bumi)..

Galileo = Fanatik sampai dijebloskan ke penjara...

Yang fanatik itu ajarannya atau OKNUM nya.....  ???

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #101 on: 24 September 2011, 03:15:04 PM »

Berhubung ini adalah jurnal pribadi, sebetulnya TS boleh berpendapat apapun dan menentukan ingin diskusi atau tidak. Jadi mau bilang aliran ini fanatik, gila, ekstrim, atau apa, lalu menolak menjelaskan juga tetap adalah haknya TS.

tidak demikian, "jurnal pribadi" hanya sebutan untuk pengelompokan, tapi apa pun sebutannya, thread ini adalah bagian dari forum yg terbuka bagi umum, jadi adalah sewajarnya jika ada orang yg mempertanyakan suatu pernyataan yg dilontarkan oleh seseorang, sama wajarnya dengan orang tersebut untuk tidak menjawab, tapi suatu pertanyaan walaupun tidak dijawab bisa jadi sudah merupakan jawaban juga bagi sebagian pembaca.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #102 on: 24 September 2011, 03:22:39 PM »
Nenek : Theravada itu cenderung fanatik.

bisakan  Blacquejacque tanyakan pada nenek mengapa dia berpandangan begitu ?
adakah nama dan nomor telepon si nenek ? nahhhh

menurut bro contoh Therava yg fanatik itu spt apa ya ?  :P

well aku rasa bukan Theravada secara keseluruhan tetapi memang ada kelompok "sangharaja" yang bisa di bilang "kok sesama sangha dan sama sama berasal dari ajaran Buddha, kenapa tidak bisa bersatu duduk makan bersama" , Banyak kan pertanyaan pertanyaan seperti ini didalam komunitas Buddhis kita baik yang di nyatakan secara terbuka atau di dalam hati para umat Budhis dan tidak di ungkapkan.

Masyarakat umum tentu nya tidak mengetahui seluk beluk seperti ini hingga pandangan umat awam terdistrosi hingga cap fanatik timbul dan kemudian menjadi umum.

kan ada pertanyaan tentang peristiwa ini (makan bersama) juga diangkat salah satu member dc kalau tidak salah, yang waktu itu dengan darah mudanya membakar dc.

Jadi memberi penjelasan kepada umat awam mengapa begini mengapa begitu merupakan Pr bagi Theravada, Hingga mampu mengangkat vonis yang di jatuhkan oleh umat awam. Hal seperti ini sebenarnya bagus karena ada ketidak sempurnan nya maka kita mengetahui dimana kita bisa memperbaiki diri dan meningkatkan diri dalam pandangan umat awam. 
« Last Edit: 24 September 2011, 03:41:31 PM by daimond »

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #103 on: 24 September 2011, 03:24:59 PM »
kalau pakai kacamata warna biru, semua-nya nampak biru... demikian juga kalau pakai kacamata yang kotor, tentu-nya apa yang diliat juga kotor...

Sayangnya bau busuk itu tidak bisa ditutupi

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #104 on: 24 September 2011, 05:05:25 PM »
Kalau dalam konteks Buddha, tentu ada 'niat' untuk menyadarkan orang, tapi 'diurungkan' dulu sampai waktunya pas. (<- Ini dalam pandangan awam & istilah sehari-hari.)


------
Berhubung ini adalah jurnal pribadi, sebetulnya TS boleh berpendapat apapun dan menentukan ingin diskusi atau tidak. Jadi mau bilang aliran ini fanatik, gila, ekstrim, atau apa, lalu menolak menjelaskan juga tetap adalah haknya TS.
betul sih, memang bebas mau bilang umat buda itu fanatik sampe patung aja disembah2, di pai2, namanya disebut2 terus sampe jutaan x, sampai sefanatik apaun memang kenyataan umat lain yang melihat seperti itu.

tapi umat yang bersangkutan setidaknya silahkan membantah, memberikan penjelasan, kalau tidak bisa dan memang kenyataan seperti itu ya apa boleh buat ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #105 on: 24 September 2011, 05:07:14 PM »
Sayangnya bau busuk itu tidak bisa ditutupi
memang ajaran buda itu busuk mau diapain lagi, umatnya yang mengikutinya pasti juga busuk lah.

ayo yang ngaku2 murid buda angkat tangan =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #106 on: 24 September 2011, 05:30:08 PM »
memang ajaran buda itu busuk mau diapain lagi, umatnya yang mengikutinya pasti juga busuk lah.

ayo yang ngaku2 murid buda angkat tangan =))

yakin semuanya selamanya jadi murid Buddha??...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #107 on: 24 September 2011, 05:31:38 PM »
yakin semuanya selamanya jadi murid Buddha??...
ga tau ah, pokoknya, katanya jangan ambil tai buda, ambil aja telurnya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #108 on: 24 September 2011, 05:39:34 PM »
sesama penghuni kubangan lumpur jangan saling "menyalak"...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #109 on: 24 September 2011, 05:46:28 PM »
sesama penghuni kubangan lumpur jangan saling "menyalak"...
wah, sekarang penghuni kubangan lumpur disebut A***** =)) =)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #110 on: 24 September 2011, 07:52:18 PM »
boleh minta no telp nenek n namanya ? gw pingin kenalan....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Pikochan_chan

  • Sebelumnya: Good Listener
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 232
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Welcome at Jungle
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #111 on: 24 September 2011, 09:36:13 PM »
☮ and ❤ and ♪♫

_/\_ Koko² yg wisely……ada baiknnya if suatu problem dicari solution terbaiknnya agar All pihak Happy……..cold war hny akan memperbesar LDM & Ego masing² ……..so plis agar Koko² dpt saling melengkapi one sama lain agar tercipta better World bcs We are Bro&Sis seUniverse…..


_/\_ SSBS

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #112 on: 24 September 2011, 10:31:14 PM »
OK, berarti di sini sepertinya kita agak berbeda. Soal 'kalau sudah imbas ke sosial', saya setuju itu adalah patokan umum yang dipakai. Tapi untuk yang pribadi, jika melihat seseorang 'salah' (dari pandangan saya), saya juga akan mencoba menegur bahkan mendebatnya, tapi dengan kriteria tertentu seperti: orang itu memang berpandangan terbuka dan bersedia bertukar pikiran; dilakukan bukan untuk pemuasan ego siapa yang benar, tapi dengan niat demi kebaikan orang itu sendiri.
Persyaratan untuk hal ini memang jauh lebih susah, maka memang agak jarang terjadi. Tetapi saya tetap berpandangan bahwa kita boleh 'mendebat' orang lain walaupun kepercayaannya tidak berimbas pada lingkungan, dengan catatan dilakukan dengan niat baik, dan dengan cara yang tepat pula. Jika kita tidak bisa mempertahankan niat yang benar, ataupun tidak mengetahui cara yang tepat, lebih baik tidak dilakukan.
pada kondisi ideal seperti itu saya setuju saja dengan pendapat anda.
cuman saya belum atau tidak pernah melihatnya...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #113 on: 24 September 2011, 11:03:44 PM »
mau sedikit komentar...

Mengapa saya cenderung enggan merespon dengan baik pertanyaan2 yang diajukan?
Tamu-tamu yang datang nampaknya sudah tidak memahami kesopanan...
di forum ini ada bermacam2 orang dengan berbagai latar belakang.
mulai dari yg gak sekolah sampai berpendidikan tinggi, budi bahasa halus sampe gaya preman.

kalo menurut saya sih, sesuaikan saja diri sesuai dengan lawan bicara.
komunikasikan pake tulisan dengan jelas bagi mereka yg mengerti bahasa tulisan.
pakai jurus pedang bagi mereka yg hanya mengerti bahasa pedang.
pakai gebukan bagi mereka yg hanya mengerti bahasa gebukan.
kalo tuli atau gak bisa berbahasa? buat apa berkomunikasi ama mereka...


Di tempat ini, tulisan saya tidak ada manfaatnya. Sebelum saya membuang energi sia-sia untuk tempat berlumpur ini, saya putuskan untuk mengakhiri sampai disini saja.
bukan anda yg menilai ada atau tidak manfaatnya, melainkan pembaca.
pembaca forum ini jauh lebih luas daripada segelintir orang vokal yg rajin ngepost di sini.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #114 on: 25 September 2011, 06:27:07 AM »
ntah benar atau tidak adanya nenek tsb ? atau hanya khayalan TS !

pasti ada 'masalah' pandangan nenek dan bro blac, mengatakan orang fanatik ...... sebelum berdana.

bagaimana pula ada umat yang mengaku theravadin tetapi sering berdana kepada orang2 yang membutuhkan dan yang dibantu bukan Buddhis ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #115 on: 25 September 2011, 07:22:58 AM »
☮ and ❤ and ♪♫

_/\_ Koko² yg wisely……ada baiknnya if suatu problem dicari solution terbaiknnya agar All pihak Happy……..cold war hny akan memperbesar LDM & Ego masing² ……..so plis agar Koko² dpt saling melengkapi one sama lain agar tercipta better World bcs We are Bro&Sis seUniverse…..


_/\_ SSBS


bro kenal sama nenek tsb gak ? boleh kenalan gak ?
cold war ? gak lah... cuma tanya2 aja...


Quote
Tamu-tamu yang datang nampaknya sudah tidak memahami kesopanan...
ini maksudnya posting yg mana ? sedangkan tamu (GUEST) adalah yg tidak bisa posting.
mohon penjelasan dari bro... dan kalau gak bisa posting gimana bisa tidak sopan ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Pikochan_chan

  • Sebelumnya: Good Listener
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 232
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Welcome at Jungle
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #116 on: 25 September 2011, 12:55:33 PM »
bro kenal sama nenek tsb gak ? boleh kenalan gak ?
cold war ? gak lah... cuma tanya2 aja...

ini maksudnya posting yg mana ? sedangkan tamu (GUEST) adalah yg tidak bisa posting.
mohon penjelasan dari bro... dan kalau gak bisa posting gimana bisa tidak sopan ?


_/\_ wopucetao Man…….ada baiknnya jika Koko Johan yg hobi bertanya_bertanya langsung pd TS_nya…..(bcs ini adalah pengalaman pribadi Koko BlacqueJacque, maybe He knowing who is the  Grandma?) ;)

Oo…I think ada something wrong…..yg important all Good deh ;)

_/\_ SSBS

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #117 on: 25 September 2011, 02:13:39 PM »
ups salah kamar,  ^-^
mo ucapin buat bro upasaka koq nyasar ke sini...  :whistle:
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #118 on: 26 September 2011, 10:42:01 AM »
tidak demikian, "jurnal pribadi" hanya sebutan untuk pengelompokan, tapi apa pun sebutannya, thread ini adalah bagian dari forum yg terbuka bagi umum, jadi adalah sewajarnya jika ada orang yg mempertanyakan suatu pernyataan yg dilontarkan oleh seseorang, sama wajarnya dengan orang tersebut untuk tidak menjawab, tapi suatu pertanyaan walaupun tidak dijawab bisa jadi sudah merupakan jawaban juga bagi sebagian pembaca.
Ya, tentu saja bertanya apapun tentang pendapat TS juga adalah bebas, selama memang TS membuka jurnalnya untuk itu. 



betul sih, memang bebas mau bilang umat buda itu fanatik sampe patung aja disembah2, di pai2, namanya disebut2 terus sampe jutaan x, sampai sefanatik apaun memang kenyataan umat lain yang melihat seperti itu.

tapi umat yang bersangkutan setidaknya silahkan membantah, memberikan penjelasan, kalau tidak bisa dan memang kenyataan seperti itu ya apa boleh buat ;D
Ga semua orang posting itu untuk klarifikasi atau minta penjelasan. Sebagian memang hanya untuk mengungkapkan isi pikirannya atau meluapkan perasaannya saja. Seperti beberapa waktu lalu juga ada yang mengungkapkan pengalamannya yang bisa lakukan 'energy explosion' sehingga belasan penyerangnya terhempas melayang ke udara dan jatuh bagai lalat. Ini tidak apa-apa dilakukan di 'jurnal pribadi'.


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Kicauan BlacqueJacque
« Reply #119 on: 26 September 2011, 10:43:33 AM »
pada kondisi ideal seperti itu saya setuju saja dengan pendapat anda.
cuman saya belum atau tidak pernah melihatnya...

Saya pun sangat-sangat jarang melihatnya, namun pernah. :)

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
numpang berkicau yah ;D.
« Reply #120 on: 01 October 2011, 04:38:50 PM »
mengenai fanatik... ;D.

saya mempunyai beberapa teman dari mahayana, dan menurut penilaian saya mereka itu sangat fanatik sekali, seperti fanatik terhadap rasnya, keluarganya, golongannya, dll. (contohnya seperti thread ini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20908.0) dan ini mirip seperti saya dulu :P. saya begitu bangga dengan ras saya sendiri, keluarga saya sendiri, teman-teman saya, sekolah, organisasi tempat saya bernaung dsb. dan selalu menjaga jarak dengan segala sesuatu yang bertentangan dengan saya ;D.

hingga saya mengenal ajaran buddha, yang oleh aliran lain sering disebut sebagai alirannya anak SD :P. ajaran ini begitu sederhana tapi sangat membuka jendela pemahaman tentang segala sesuatu ;D. sejak dari itulah saya menjadi lebih terbuka, tidak lagi fanatik berlebihan seperti dulu, walau kadang kala masih sering timbul sedikitlah :P.

jadi theravada fanatik? ;D kalo saya yang jawab tentu saja tidak :P.
pikiran yang tidak terkendalilah yang membuat seseorang menjadi fanatik ;D.