Ada juga yg menggunakan perumpamaan sungai.
Yang bertumimbal lahir adalah 'kesadaran' kita. Jadi diumpamakan kesadaran = sungai.
Sungai (Kesadaran) terus menerus mengalir, disepanjang alirannya, masuklah kotoran2, air got ataupun air jernih, air hujan dsbnya (ini perumpamaan bertambahnya kualitas batin dengan kamma buruk dan baik disepanjang kehidupan kita).
Jika sungainya melewati kota Bogor, kita anggap pada saat itu namanya Sungai Bogor, lalu saat melewati kota Depok, namanya Sungai Depok, saat melewati daerah Manggarai, namanya Sungai Manggarai (ini perumpamaan aja, gw sih gak begitu hapal daerah2 di jkt
).
Jadi, saat kesadaran menyatu dgn tubuh Mao Ce Tung, namanya si Mao Ce Tung. Selama nyatu dengan tubuh si Mao, kesadaran mendapat akumulasi kamma setiap hari, kesadaran sudah berubah setiap hari. Nah, saat si Mao ko'it, kesadaran yg sudah di upgrade tsb akan mengalir ke tubuh baru, misalnya ke tubuh si Hedi Kasmanto, maka kesadaran (gabungan dgn raga baru tsb) sekarang akan dipanggil dengan sebutan Hedi Kasmanto
Jadi, yg bertumimbal lahir ialah "kesadaran yg setiap saat berubah" ----> CMIIW
Sungai yang mengalir
Kira-kira penjelasan ini udah bener nggak ya?
::