//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?  (Read 4387 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« on: 30 July 2011, 05:53:09 AM »
There is no place like 127.0.0.1

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« Reply #1 on: 30 July 2011, 09:10:10 AM »
kalau rancang baru, bisa buat penghunian dgn transportasi tereffisient dan save energy...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« Reply #2 on: 30 July 2011, 09:26:31 AM »
Kotanya kok bisa sepi gitu yak ?  :|

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« Reply #3 on: 30 July 2011, 09:36:06 AM »
wieuwww........    developernya swasta mana yah?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« Reply #4 on: 30 July 2011, 09:48:08 AM »
bangun terus… tapi daya beli nda ada :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« Reply #5 on: 30 July 2011, 11:54:50 AM »
imo kasus property di china agak unik. nilai inflasi adalah 6.4% sementara interest rate adalah 6.5%. kalau nabung bunganya yah lebih kecil, sementara kalau minjam bunganya lebih besar.

kalau kita nabung dg bunga katakanlah 3% (gambaran bunga tabungan), tapi inflasi adalah 6.4%. sudah jelas nabung di bank menjadi sarana saving yg buruk. sementara apresiasi thd yuan terus ditunda oleh pemerintah china utk mendukung daya export mereka (cmiiw... dg membeli us bond sebanyak2nya). saving dalam bentuk yuan (di bank) udah jelas hanya akan menghasilkan kerugian (apalagi simpan dibawah tempat tidur yg ga kasih bunga sama sekali :P)

solusinya adalah saving harus dilakukan dalam bentuk lain. coba pikir kalau anda adalah orang kaya (high income), sementara tau nilai rupiah terus turun (saat ini sih lagi naik ya, tapi yah misalnya long term rupiah terus tergerus vs mata uang asia lain --- bukan vs usd ya, krn us lagi krisis skrg). classic answer: saving akan lari ke emas & properti. bener ga?

ketika uang disimpan dalam bentuk properti, yah harga properti naik (7% pd thn 2010) lebih baik drpd saving di bank kan? makanya properti di china bukan utk tempat tinggal =)) tapi adalah media saving orang kaya di sana (sorry orang miskin cuma bisa liat bangunan2 tsb >:D). semakin byk orang tertarik, harga akan semakin melambung & menciptakan efek bola salju. or dalam istilah siklus ekonomi dikatakan bubble.

hanya saja utk stage bubble crack masih belum. karena leverage masih kecil di china. beda dg kasus 2007 di US. di china, regulasinya utk beli rumah pertama perlu dp 30%, krn biasanya rumah pertama emg kebutuhan (utk tempat tinggal), sbg pembanding di indo kalau rumah pertama bisa dp 20% saja. rumah kedua di china butuh dp 60%, dan rumah berikutnya harus cash keras. di indo rumah berikutnya cuma butuh dp 30% >:D
« Last Edit: 30 July 2011, 11:56:29 AM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« Reply #6 on: 31 July 2011, 06:26:56 AM »
cara pemerintah China membangun infrastruktur melihat jangka panjang (diatas 50 tahun)
dan pemerintah China berani menyediakan fasilitas2 dulu baru menarik investor, tidak seperti di Indonesia harus kalkulasi 'untung rugi' jangka pendek.

kalau dilihat video diatas, pembangunan di Indonesia tidak bakal terjadi/ada.
kalau di China sering, karena memang pembangungan yang cepat dan perlu waktu utk meramaikannya,
dan diyakini pasti akan ramai, tunggu waktu aja. :)
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Pikochan_chan

  • Sebelumnya: Good Listener
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 232
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Welcome at Jungle
Re: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« Reply #7 on: 31 July 2011, 07:18:44 AM »
:) Just4share:

Spoiler: ShowHide


Ekonomi China Kalahkan AS Tahun 2030



Hong Kong - China akan mengalahkan Amerika Serikat (AS) dan menjadi negara dengan perekonomian terbesar dunia pada 2030. Hal itu bisa terjadi jika China bisa mempertahankan angka pertumbuhan ekonomi 8% setiap tahunnya dalam 20 tahun ke depan.

"China akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar dunia pada 2030," ujar Justin Lin, Kepala Ekonom Bank Dunia dalam forum ekonomi di Hong Kong seperti dikutip dari AFP, Rabu (23/3/2011).

China di 2010 berhasil menggeser Jepang sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. China di 2011 menargetkan angka pertumbuhan ekonomi 8% dan di 2011 hingga 2015 hanya menargetkan angka pertumbuhan 7%.

Lin mengatakan, China telah menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat dalam 2 dekade terakhir dan sempat mencatat pertumbuhan 'ajaib' hingga 10,4% pada periode 1990-2010. Perolehan pertumbuhan ekonomi Jepang itu sangat kontras dengan negara-negara transisi lainnya.

Kendati demikian, ia mengingatkan ekspansi ekonomi China kemungkinan juga terkena pengaruh dari lemahnya pemulihan ekonomi global akibat krisis finansial. China juga harus menghadapi berbagai tantangan domestik seperti meningkatnya kesenjangan pendapatan.

Pemanasan global juga akna menjadi tantangan nyata pada kesinambungan jangka panjang China. Negeri tirai bambu yang selama ini dikenal sebagai pencipta polusi terbesar itu disarankan untuk menangkap kesempatan dan berubah menjadi pemimpin dalam teknologi hijau.

"Penting bagi China untuk melanjutkan pertumbuhannya. Ini adalah tantangan-tantangan untuk China, namun mereka juga memberikan kesempatan kepada China," ujar Lin.

China telah mengumumkan rencana program-program ambisius untuk mengembangkan energi bersih dan menutup pabrik-pabrik yang gagal memenuhi target emisi. Tujuannya tak lain untuk mengurangi emisi karbon hingga 40% menjadi 45% pada 2020 berdasarkan level di 2005.

Perekonomian China di 2010 tumbuh sebesar 10,3%, yang merupakan tercepat setelah krisis global. Tak seperti negara-negara lain yang berupaya mendorong pertumbuhan ekonominya, China justru berupaya meredam perekonomiannya untuk mencegah kepanasan yang justru dikhawatirkan mengganggu kestabilan ekonomi global.



China Bakalan Kalahkan Amerika Serikat Tahun 2020

LONDON(SI) – China diprediksi menyalip Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada 2020.Di 2030,posisi China akan diikuti AS,India,Jepang,Brasil,Rusia,Jerman, Meksiko,Prancis,dan Inggris.


Survei PriceWaterhouseCoopers (PWC) yang dirilis kemarin menggarisbawahi ada perubahan seismic dalam kekuatan ekonomi global. ”Proyek ini memberikan kesan bahwa China akan menjadi yang terbesar perekonomiannya di dunia paling cepat 2020 dan mengalahkan AS di 2030,” kata Kepala Ekonomi Makro PWC John Hawksworth dalam laporan yang dirilis AFPkemarin. Sebagai perbandingan, saat ini 10 besar ekonomi dunia diduduki oleh AS, Jepang, China, Jerman, Prancis, Inggris, Italia, Rusia, Spanyol, dan Brasil. PWC menambahkan, pertumbuhan ekonomi India juga bisa meningkat lebih cepat dari China setelah 2020 karena populasi penduduk berusia mudanya diperkirakan lebih banyak dibanding China.

Laporan PWC juga menekankan, kontribusi produk domestik bruto (PDB) China dan India akan meningkat signifikan dibanding AS dan Uni Eropa.Tahun ini proporsi PDB AS diprediksi sebesar 20%,Uni Eropa 21%, China 13%, dan India 5%. Namun, ungkap PWC, pada 2030 akan terjadi perubahan proporsi PDB dunia di mana AS hanya akan berkontribusi 16%,Uni Eropa 15%,China 19%,dan India 9%. Kepala Ekonom Bank Investasi Goldman Sachs Jim O’Neill sebelumnya memperkirakan bahwa China akan mengambil alih posisi AS sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada 2027, lebih cepat 14 tahun dibanding ramalan sebelumnya yakni 2041 yang dibuat pada 2003.

O,Neill sebelumnya memberikan sebutan BRIC untuk Brasil, Rusia, India, dan China sebagai negara yang pasarnya baru tumbuh. Empat negara itu juga dinilai sebagai salah satu grup yang mendapat perhatian dalam kebijakan ekonomi global.

PDB 2009 Tumbuh 8,7%

Pemerintah China kemarin melaporkan, pertumbuhan ekonomi 2009 mencapai 8,7%. Angka tersebut jauh di atas target pemerintah sebelumnya yang hanya mematok 8%. Khusus pada kuartal IV/2009 PDB China tumbuh 10,7% dibanding tahun sebelumnya.Sedangkan padakuartalItumbuh6,2%,kuartal III 7,9% dan kuartal III naik 9,1%. Kondisi ini dinilai sebagai salah satu level yang cukup krusial dalam membantu penyediaan lapangan pekerjaan dan mencegah konflik sosial akibat tingginya laju urbanisasi di negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu.

Komisioner Biro Statistik Nasional China Ma Jiantang menyatakan, hasil tersebut tidak terlepas dari peran stimulus senilai 4 triliun yuan (USD586 miliar) sehingga mampu mengangkat perekonomian China meski secara global masih lemah. ”Kami perlu melakukah langkah preventif untuk mencegah peningkatan harga-harga yang begitu cepat dan tetap menjaga trennya,” kata Ma. Namun, dia meyakini laju inflasi China pada 2010 akan ringan dan terkontrol. Biro Statistik China merilis, indeks harga konsumen yang menjadi ukuran inflasi naik 1,9% pada Desember tahun lalu dibanding tahun sebelumnya.

Kondisi ini mendorong otoritas moneter China mengerem laju pengucuran kredit dan menaikkan biaya pinjaman untuk menjaga tekanan hargaharga. ”Pembuat kebijakan akan memerlukan langkah untuk menyetop ekonomi dari laju kredit yang terlampau cepat (overheating),” kata Brian Jackson, analis Royal Bank of Scotland di Hong Kong. Melesatnya pertumbuhan ekonomi China pada 2009 di antaranya didukung oleh peningkatan investasi tetap di perkotaan sebesar 30,5%,yang menunjukkan belanja infrastruktur sebagai kunci pendorong ekonomi.

Data lainnya, output industri China juga naik 18% dalam kuartal keempat dan 11% selama setahun. Sedangkan penjualan ritel melonjak 15,5%.Awal bulan lalu ekspor Desember dilaporkan menguat 17,7%, tertinggi dalam 13 bulan. Sementara jumlah pinjaman baru sepanjang 2009 mencapai 9,59 triliun yuan dibanding tahun sebelumnya.

Kekhawatiran Bubble Ekonomi

Melonjaknya pertumbuhan ekonomi China sepanjang tahun lalu memunculkan kekhawatiran dari Bank Dunia.Kondisi tersebut diprediksi bakal meningkatkan inflasi setelah akhir bulan lalu mencapai rekor tertinggi dalam setahun terakhir.

Menurut Bank Dunia,pihaknya memperingatkan bahwa China bisa saja berhadapan dengan bubble ekonomi China di saat negara lain masih dalam pemulihan. Dalam laporan terbaru bertajuk ”Prospek Ekonomi Global 2010” yang dirilis Rabu (13/1) di Washington, AS, Bank Dunia menyatakan telah melihat ada tandatanda bubble dalam perekonomian China. ”Kita bisa melihat tandatanda bubble dan ada ketegangan pada perekonomian China, terutama di sektor perumahan,” ujar Kepala Proyeksi Makroekonomi Bank Dunia Andrew Burns.

Menurut laporan tersebut, perekonomian China diproyeksikan terus memimpin pertumbuhan global pada 2010, dengan laju 9,0% dan mengerdilkan tingkat pertumbuhan ekonomi global 2,7%. Direktur Laporan Prospek Ekonomi Global 2010 Bank Dunia Hans Timmer menyatakan, salah satu penyebab bubble bisa datang dari terlalu banyaknya stimulus di China. ”Pihak berwenang China sangat menyadari hal itu,”katanya. (AFP/yanto kusdiantono)




Sumber: Harian Seputar Indonesia edisi 21 Januari 2010


Afrika menyambut kekuatan pertumbuhan ekonomi China


LONDON (Reuters) - The prospect of growing Chinese economic clout is welcomed in all African countries, in contrast to other parts of the world where attitudes are either negative or divided, a poll showed on Sunday.

Asked how they view the possibility of an economically far stronger China, around four in five Nigerians and Kenyans said they looked forward to such an outcome, according to the survey of more than 28,000 people in 27 countries commissioned by the BBC World Service.

"All African countries view China's increasing economic power positively," the survey report said.

Sub-Saharan Africa was also home to the very few countries worldwide where most people would be happy about China boosting its military might.

China is investing large amounts of money and technical expertise in African countries, seeking a reliable source of raw materials to sustain its economic growth.

Globally, half of all respondents favoured the prospect of a wealthier China and only a third believed it would be unwelcome. The split was little changed from the previous poll in 2005.

However, in North America, the majority would view such a development warily, and more so than six years ago.

Unfavourable views of China's economic influence rose in neighbouring Japan, South Korea and Russia.

Overall, people expected China will be a more important economic partner to their respective countries than the United States or the European Union in 10 years.

Interviews were conducted between December and February. http://af.reuters.com/article/topNew...72R01D20110328 pengaruh kekuatan ekonomi China ada dimana2


 :) Pendapat pribadi: melihat perkembangan Negara China dalam berbagai bidang kehidupan (mis: military upgrade; Produk Made in China yg

 semakin menyebarluas, contoh: hp2 China; investor China yg semakin banyak di Indonesia, jumlah penduduk China yg sangat besar, dst), sudah

sewajarnnya jika Negara China menjadi negara Adikuasa baru beberapa puluh tahun kemudian. Rasa Nasionalisme & paham Komunisme di sana

menjadikan Negara China memiliki semangat disiplin yg tinggi terhadap tanggung jawab memejukan negara RRC


:) Jika Anda nonton film 2012, di sana yg menjadi Negara Adikuasa barunnya siapa hayo?


 :) Btw, apakah di GhostCity&Mall RRC sana terdapat Zoombie?


Kebetulan di rumah sy memasang parabola yg dpt menayangkan stasiun acara tv dr RRC (CCTV), sy sering melihat lagu2 yg berkaitan dgn

Nasionalisme ditayangkan di sn (but sy ga ngerti bahasa Mandarin, jd hny sekedar nonton sj  :P


:) Siyuegen

 _/\_ SSBS







Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« Reply #8 on: 31 July 2011, 11:31:39 AM »
apa keistimewaan kota baru ini dibandingkan dgn kota lain?
kalau juga tersedia transportasi kanal (perahu boat) apa lebih asyik lagi ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« Reply #9 on: 31 July 2011, 02:41:13 PM »
China di 2010 berhasil menggeser Jepang sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. China di 2011 menargetkan angka pertumbuhan ekonomi 8% dan di 2011 hingga 2015 hanya menargetkan angka pertumbuhan 7%.

tidak, scr GDP memang China & Jepang berada di posisi boleh dikatakan seimbang saat ini. GDP Jepang 5T$, sementara GDP China 4,9T$. growth China sekitar 9%, sementara Jepang boleh dikatakan tidak ada growth lagi (negri ini dah mengalami depresi selama 20thn+). jadi scr nilai GDP emg boleh dikatakan China akan* mengalahkan Jepang. *saat ini belum lho (2011)

tapi coba bandingkan dulu jumlah penduduknya. Jepang 128juta jiwa, China 1341juta jiwa. penduduk China 10x Jepang (lebih). coba bayangkan begini. ada dua keluarga. keluarga 1 & keluarga 2 sama2 penghasilannya adalah 5jt/bulan. jumlah anggota keluarga 1 adalah 3 orang, sementara keluarga 2 adalah 30 orang. dapat dibayangkan ga bagaimana living standard keluarga ke2?

sadly, ratusan juta penduduk China (sekitar 150jt jiwa) masih hidup dibawah garis kemiskinan

*jiwa disini bukan atta. cuma satuan, daripada ane kasih satuan "ekor" :hammer:
« Last Edit: 31 July 2011, 02:42:55 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Celandine

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
Re: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« Reply #10 on: 31 July 2011, 03:48:17 PM »
Nice share... Great information...
Property Bubble ? well..will the same thing also happen in Indonesia soon?
But, it's still better in China, the growth of transportation facility is balanced with the growth of the property (ga kyk di Jakarta, bangun sana sini tanpa mikirin transport nya gmana..so tetep aja macet mau tinggal di manapun juga).

Though there are still so many vacancies in the apartments.. the population will grow soon as China economy keep growing steady

Offline Pikochan_chan

  • Sebelumnya: Good Listener
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 232
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Welcome at Jungle
Re: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« Reply #11 on: 31 July 2011, 07:23:55 PM »
tidak, scr GDP memang China & Jepang berada di posisi boleh dikatakan seimbang saat ini. GDP Jepang 5T$, sementara GDP China 4,9T$. growth China sekitar 9%, sementara Jepang boleh dikatakan tidak ada growth lagi (negri ini dah mengalami depresi selama 20thn+). jadi scr nilai GDP emg boleh dikatakan China akan* mengalahkan Jepang. *saat ini belum lho (2011)

tapi coba bandingkan dulu jumlah penduduknya. Jepang 128juta jiwa, China 1341juta jiwa. penduduk China 10x Jepang (lebih). coba bayangkan begini. ada dua keluarga. keluarga 1 & keluarga 2 sama2 penghasilannya adalah 5jt/bulan. jumlah anggota keluarga 1 adalah 3 orang, sementara keluarga 2 adalah 30 orang. dapat dibayangkan ga bagaimana living standard keluarga ke2?

sadly, ratusan juta penduduk China (sekitar 150jt jiwa) masih hidup dibawah garis kemiskinan

*jiwa disini bukan atta. cuma satuan, daripada ane kasih satuan "ekor" :hammer:

 ;) Ok, Koko Tesla tegas banget deh.....nisnisnis  ;)

Spoiler: ShowHide




 :) Eh ternyata Koko Tesla merayakan bulan Romadhon ya?

 :) Selamat mudik Labaran....... (kidding mode on, peace Bro  ;) )

 :) Inga...inga...inga kunci rumah & periksa air listrik(turn off) sebelum berangkat serta gunakan jalur kanan utk mendahului kendaraan lain.....bw Stnk and patuhi rambu2 traffic

 :) Siyuegen



 

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« Reply #12 on: 17 August 2011, 06:26:20 AM »
Itulah negara yang kelebihan duit... maaf apabila di bandingkan dengan negara kita sendiri dimana duit negara di gunakan untuk kepentingan partai atau pribadi dan rakyat di nomor duakan... China dengan cadangan devisa yang besar terus berinvestasi dan membangun, contoh saat ini sedang di adakan universaide yaitu olimpiade antar universitas di china dan membangun komplek atlet yang tercatat sebagai gedung tertinggi di dunia urutan 9.  ( Hanya dalam tempo 2 tahun ( 2009 - 2011 ) )

Berikut sedikit kutipan untuk informasi devisa china :

BEIJING, KOMPAS.com — Cadangan devisa China kemungkinan bakal memecahkan rekor terbesar sepanjang sejarah. Cadangan ini juga yang terbesar di dunia.


Para analis yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan cadangan devisa Negeri Tembok Raksasa itu mencapai 2,5 triliun dollar AS. Cadangan devisa China ini menanjak sekitar 48 miliar dollar AS pada kuartal ketiga tahun ini.

Sementara kuartal sebelumnya, cadangan devisa China hanya tumbuh sebesar 7 miliar dollar AS. Ini angka terkecil dalam 11 tahun terakhir.

"Penumpukan cadangan devisa yang besar akan memberikan amunisi bagi pengkritik China agar segera mempercepat revaluasi yuan," kata Tom Orlik, analis Stone & McCarthy Research Associattes yang berbasis di Beijing, Selasa (12/10/2010).

Seperti diketahui, Amerika Serikat telah mengkritik China karena membiarkan nilai tukar yuan melemah terhadap dollar. Hal ini membuat Amerika Serikat berang karena ekspor mereka menjadi kurang kompetitif terhadap China.

Bank sentral China berencana merilis cadangan devisanya pada pekan ini. Hingga saat ini, nilai tukar yuan terhadap dollar sudah mencapai titik terkuat dalam dua tahun terakhir. Penguatan ini karena muncul spekulasi China akan membiarkan yuan terapresiasi. (Kontan/Edy Can)
« Last Edit: 17 August 2011, 06:28:01 AM by Ocean Heart »


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« Reply #13 on: 02 September 2011, 06:01:15 PM »
makanya kita siap siap sebentar lagi kita juga bakal menerima pembangunan mall mall makin banyak di jakarta an seluruh indonesia karena penduduk kita mungkin lebih consumerisme.

tetapi bila kita lihat misalnya roxy mas yang jadi pusat hp banyak toko toko yang tutup lohh jadi bakal ada kejenuhan juga dah!

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Kemajuan ekonomi yang dipaksakan?
« Reply #14 on: 07 November 2011, 10:34:01 PM »
hanya saja utk stage bubble crack masih belum. karena leverage masih kecil di china. beda dg kasus 2007 di US. di china, regulasinya utk beli rumah pertama perlu dp 30%, krn biasanya rumah pertama emg kebutuhan (utk tempat tinggal), sbg pembanding di indo kalau rumah pertama bisa dp 20% saja. rumah kedua di china butuh dp 60%, dan rumah berikutnya harus cash keras. di indo rumah berikutnya cuma butuh dp 30% >:D

saya salah prediksi di sini. china sedang bubble burst...

ada satu faktor yg saya salah hitung di sini. yaitu pinjaman dari lintah darat dan suka nya orang china bertaruh. jadi kredit dipersulit beralih ke lintah darat. shg efek bubbble pecah agak tertunda. oke, skrg sudah mulai banyak penghutang yg bunuh diri demi menghindari kejaran lintah darat. hal ini bukan mencangkup sektor property saja, tetapi mencangkup pabrik mainan, farmasi, dll sampai lampu LED.

efek ke Indonesia ada. Kita negara penghasil komoditas (raw) yg mensupply ke sana.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

 

anything