sambungan.....
Bahkan dalam situasi yg tidak menguntungkan(dalam menghadapi masalah, penderitaan dll) dalam kehidupan sehari-hari, Allah tetap menjaga dan memberikan jalan, kekuatan, kebijaksanaan, problem solving bagi umat-Nya.
Misalnya kehidupan Yusuf orang Yahudi yg dihianati oleh saudaranya, dijual sebagai budak di Mesir, difitnah oleh istri Potifar yg ditolak untuk berzinah dengan isteri tuannya, masuk penjara selama 2 tahun, dalam kesusahannya Tuhan menempah dia menjadi pria dewasa, kuat imannya, penuh hikmat dan pekerja keras dan jabatan akhirnya sebagai penguasa kedua setelah Fira”un di kerajaan Mesir, dia memaafkan segala tindakan saudara2nya dimasa lalu dan berkata kepada saudara2nya, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”(Kejadian 50:20).
Paulus mengatakan, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.(1 Korintus 10:13)
Bahkan sampai hari tua pun, Tuhan menjanjikan pemeliharaan-Nya dengan bahasa alegori yg indah “Sampai masa tuamu Aku(Tuhan) tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.( Yesaya 46:4)
Jadi bagaimana Dato bisa ngomong seperti itu , Tuhan menghendaki manusia berzinah? Dalam setiap ibadah, pendeta selalu berdoa demikian, “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”( Filipi 4:7)
Mengenai Amsal yg Dato kutip dibawa ini :
Amsal 16 : 1, Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada tuhan.
Amsal 16 : 2, Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi tuhanlah yang menguji hati.
Amsal 16 : 9, Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.
Telah saya singgung diatas, kadang2 umat-Nya bisa salah jalan, salah milih keputusan, salah memilih cita2 dalam hidup mereka, karena Tuhan itu Maha Tahu, maka kehendak Tuhan bagi umat-Nya adalah yang terbaik, dan paling tepat, makanya umat-Nya selalu berdoa, “Tuhan bimbinglah aku, agar apa yg saya putuskan, apa yang saya jalankan, apa yang ingin saya lakukan sesuai kehendak-Mu. Amin!!!
Mengapa? Sebab manusia tidak tahu apa yang ada didepannya, hanya Tuhan yang tahu masa depan manusia. “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” ( Amsal 14:12)
"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri".(Amsal 3:5)
Rasul Yakobus mengingatkan orang Nasrani agar jangan lupa mengikut sertakan Tuhan didalam rencana hidup umat-Nya, “Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung," sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."(Yakobus 4:13-15)
Mengenai Matius 10 : 29-30 :” Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit ? namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu terhitung semuanya.
Itu ajaran Yesus agar umat-Nya jangan “KUATIR” atas hidup mereka, sebab kekuatiran tidak akan mengubah sesuatu, serahkanlah semuanya pada pemilharaan Tuhan, sebab Tuhan itu Maha Tahu, dan Dia akan memahami apa yg sedang dibutuhkan dan dihadapi oleh umat-Nya
Dato menuliskan : ‘perzinahan memang dilarang didalam ajaran kanesten, namun kita bahas, bagaimana perzinahan itu dapat terjadi ? bukankah telah dinyatakan bahwa semua yg terjadi karena kehendak gusti babe ? disini ketidakonsistenan, gusti babe melarang, namun dirinya mengatur terjadi nya perzinahan didunia.
bagaimana dalam konsep pertobatan, aturan didalam kanesten memiliki kebijakan khusus yaitu adalah pertobatan dimana dosa dari suatu perbuatan yg tidak benar termasuk perzinahan dapat di tiadakan, bukan kah ini menunjukan kemurahan hati dari gusti babe juga menyatakan gusti babe menyetujui terjadi nya perzinahan itu, jika gusti babe tidak menyetujui terjadi nya perzinahan itu, maka gusti babe akan menjauhkan/mengupayakan seseorang (terutama umatnya) agar tidak terjerumus kedalam perzinahan, bukan membela seseorang setelah perzinahan dan pertobatan itu terjadi... ow...
Sudah terjawab bukan, jadi DIMANA “ketidak-konsistensi” yang Anda bicarakan itu Dato?
Saya anggap Anda tak tahu saja, saya tak perlu bilang Anda telah melakukan FITNAH kan??
Perbuatan jahat atau dosa apapun termasuk zinah tidak dikehendaki-Nya dan jijik dimata Tuhan, jika ada yg berbuat dosa demikian, maka orang tersebut harus menanggung resikonya, dia harus bertobat dan berbalik dari perbuatan yg jahat tersebut. Jika tidak maka Tuhan tidak akan berkenan kepada org tsb. Dan orang tersebut telah menghina Tuhan dan anugerah-Nya yang Tuhan telah berikan pada-Nya jika dia orang Nasrani dan dia akan dihajar oleh Tuhan!
ok, bagaimana dengan hal-hal zinah/porno didalam kitab suci sendiri ? ternyata kitab suci al-kita-biah mencatat secara bebas dan vulgar hal2 perzinahan, padahal al-kita-biah di klaim sebagai firman tuhan yg hidup... come on…..
disini dato' lampirkan salah satu ayat porno, masih banyak beberapa ayat demikian didalam al-kita-biah sebagai firman tuhan yg hidup. ...
Dato mengutip Yehezkiel 23:1-49. Dalam hal ini Dato tidak mengerti bagaimana Allah menyampaikan firman-Nya lewat nabi-Nya, dalam hal ini Yehezkiel melalui bahasa metafora dengan memaparkan kondisi kebobrokan moralitas 2 kerajaan Yahudi yaitu Samaria, Israel Utara(23:4,5-10) dan Yerusalem Yehuda( 23;4’ 11-21) dan apa yang akan terjadi dengan keduan kerajaan tersebut dimasa yang akan datang jika mereka tidak bertobat dan kembali kepada Tuhan. Dalam hal ini Tuhan memakai bahasa metafora untuk menggambarkan kondisi kedua kerajaan Yahudi yang tidak bersandar pada pemeliharaan Allah, tetapi lebih tundukan kepada kerajaan Asyria.
Dalam menyatakan keadaan ke 2 kerajaan tsb, Tuhan menyamakan tindakan amoral mereka dalam metafora seperti kelakuan kedua gadis muda bersaudara yang melacurkan diri pada masa muda mereka(23:3, 19) sampai masa tua mereka(23:43) itu dengan nama yg disamarkan. Yang tua diberi nama Ohola yang artinya “kemah-Ku” yang ditujukan kepada Samaria yang bersekutu dengan Kerajaan Asyria dan mengikuti penyembahan berhala mereka(23:5-7) dan Oholiba yang artinya “kemah Kutinggal” yang ditujukan kepada Yehuda, dimana terdapat Bait Allah di Yerusalem.
Walaupun mereka( 2 gadis= 2 kerajaan) mengakui umat Allah, dalam prakteknya mereka terus-menerus berselingkuh mempercayai dan memeluk semua berhala dan penyembahan palsu yg seperti telah dilakukan oleh nenek moyang Yahudi di Mesir (23: 3)
Dan Orang-orang Samaria juga menjadi tergila-gila dengan agama Assyria (23: 5-7), dan kebejatan moral yang dimasukkan ke dalam kehidupan mereka. Disamping mereka terus bersekutu menyembah berhala Mesir (23:
.
Tuhan akan menghukum Samaria dengan memberikan dia "ke tangan orang-orang Asyur, untuk siapa ia bernafsu" (23: 9-10). Dengan kata lain, Tuhan mengijinkan bangsa asing ini, dengan siapa ia tertarik dan menjadi budak kerajaan Asyria…
Pada saat Yehezkiel berbicara kata-kata ini, bangsa Samaria telah telah dijajah dan dihancurkan oleh orang-orang Asyur karena dosa-dosa mereka yang bejat. Nabi berbicara ini sebagai contoh pelajaran kepada orang Israel di Yerusalem. Ia kemudian menyatakan bahwa Yerusalem menjadi najis oleh nafsu dosa Mesir (23: 19-21), Asyria (23: 12) dan Babel (23: 14-18). Yerusalem tidak hanya mengikuti cara "yang sama" dari ketidaksetiaan yang telah dilakukan saudarinya(kerajaan Samaria (23: 13)), namun Yerusalem lebih korup (23: 11). Dengan demikian Allah juga akan menghukum dia (23: 22-35). Allah mengirim orang-orang Asyur untuk menghancurkan Samaria di 721 B.C., ia mengirim orang Babilon ke Yerusalem dan menaklukannya pada 586 SM
Dalam metafora kisah tersebut : selain mengingatkan orang Yahudi secara umum, secara khusus firman Tuhan juga ditujukan secara individu kepada kedua gadis tersebut yang nama sebenarnya tidak diberitahukan oleh nabi.[/b]
Begitulah Dato, jika umat Allah melakukan kejahatan dan mereka telah tahu kebenaran, tetapi tetap melakukan, maka hidup mereka pun akan susah, menderita dan Tuhan akan menghajar mereka, agar mereka sadar dan kembali bertobat…. Makanya saya nggak berani macam2 sama Tuhan, Dato Tono yang mulia..
“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?. Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. (Ibrani 12:2-11)
Demikianlah sejauh yang saya tahu Dato.......semoga bermanfaat......