bisikan centil si bawel ;D

[hemayanti]

  Sadhu... Sadhu... Sadhu...

[bawel]

mudahnya manusia dipengaruhi .

begitulah adanya, sering saya jalan-jalan sambil menguping pembicaraan orang-orang di sekeliling, kalo diperhatikan isinya cuma saling mempengaruhi .

seperti obrolan ibu-ibu waktu nongkrong di warung tetangganya, sedangkan sayanya lagi godain penjual pulsa di samping warung .

a= "wah si itu mah ngak beres, masa dia begini-begitu"
b= "ah.. masak sih, tapi setahu saya ngak gitu deh"
c= "ia dia ngak gitu mbak, tapi memang kelihatannya aja begitu"
a= "yeh... aku lihat sendiri kok, pas aku ngak sengaja lewat depan rumahnya, dia itu...."
b,c= "astaga"
b= "sebenarnya sih saya memang ragu sama dia sih".
c= "iya sih, kalo memang dia itu baik, mestinya memang ngak boleh begitu"
dst.. dst.. dimana si b dan si c sudah mulai terpengaruh, padahal sebelumnya pikiran negatifnya belum muncul .

tidak hanya cerita di atas, tapi kalo kita mau melihat ke sekitar pasti banyak situasi yang seperti itu, membicarakan hal-hal yang tidak diketahui sendiri .

dengan menganggap biasa percaya begitu saja pada orang lain, lama kelamaan hal ini menjadi suatu yang biasa, pendengar hanya tertarik pada keseruan saja dalam mendengarkan sesuatu, dia tidak lagi bersemangat untuk membuktikan hal yang sebenarnya .

dari sini muncullah komunitas-komunitas mini .

kalo dikembangkan lagi komunitas-komunitas mini ini akan terus bergerak, entah menjadi besar, atau terpecah , atau mungkin malah lenyap, atau kemungkinan lainnya .

dan begitulah yang terjadi di dunia selama ini .

tapi kalo kita tergerak untuk mencari sumbernya, maka sumbernya itu adalah pada perasaan . perasaanlah yang menghanyutkan kita kesegala arah , perasaanlah yang mendorong pikiran hingga kita melakukan perbuatan secara jasmani .

tidak percaya? silahkan selidiki sendiri .

[hemayanti]

mudahnya manusia dipengaruhi .

begitulah adanya, sering saya jalan-jalan sambil menguping pembicaraan orang-orang di sekeliling, kalo diperhatikan isinya cuma saling mempengaruhi .

seperti obrolan ibu-ibu waktu nongkrong di warung tetangganya, sedangkan sayanya lagi godain penjual pulsa di samping warung .

a= "wah si itu mah ngak beres, masa dia begini-begitu"
b= "ah.. masak sih, tapi setahu saya ngak gitu deh"
c= "ia dia ngak gitu mbak, tapi memang kelihatannya aja begitu"
a= "yeh... aku lihat sendiri kok, pas aku ngak sengaja lewat depan rumahnya, dia itu...."
b,c= "astaga"
b= "sebenarnya sih saya memang ragu sama dia sih".
c= "iya sih, kalo memang dia itu baik, mestinya memang ngak boleh begitu"
dst.. dst.. dimana si b dan si c sudah mulai terpengaruh, padahal sebelumnya pikiran negatifnya belum muncul .

tidak hanya cerita di atas, tapi kalo kita mau melihat ke sekitar pasti banyak situasi yang seperti itu, membicarakan hal-hal yang tidak diketahui sendiri .

dengan menganggap biasa percaya begitu saja pada orang lain, lama kelamaan hal ini menjadi suatu yang biasa, pendengar hanya tertarik pada keseruan saja dalam mendengarkan sesuatu, dia tidak lagi bersemangat untuk membuktikan hal yang sebenarnya .

dari sini muncullah komunitas-komunitas mini .

kalo dikembangkan lagi komunitas-komunitas mini ini akan terus bergerak, entah menjadi besar, atau terpecah , atau mungkin malah lenyap, atau kemungkinan lainnya .

dan begitulah yang terjadi di dunia selama ini .

tapi kalo kita tergerak untuk mencari sumbernya, maka sumbernya itu adalah pada perasaan . perasaanlah yang menghanyutkan kita kesegala arah , perasaanlah yang mendorong pikiran hingga kita melakukan perbuatan secara jasmani .

tidak percaya? silahkan selidiki sendiri .

makanya "Jagalah Hati, jangan kau nodai"   

[bawel]

makanya "Jagalah Hati, jangan kau nodai"   

tentu saja saya menjaga hati saya nona hema .
saya tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak makan obat-obatan yang membahayakan hati, tidur yang cukup dan hal-hal yang lainnya untuk menjaga hati saya .

[Sunyata]

tentu saja saya menjaga hati saya nona hema .
saya tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak makan obat-obatan yang membahayakan hati, tidur yang cukup dan hal-hal yang lainnya untuk menjaga hati saya .

ko bawel bohong
Saya sering lihat ko bawel online sampai jam 11 lebih
Ya, kecuali kalau ko bawel bangunnya jam 9 pagi

[hemayanti]

ko bawel bohong
Saya sering lihat ko bawel online sampai jam 11 lebih
Ya, kecuali kalau ko bawel bangunnya jam 9 pagi

nah.. ketahuan.. 

[bawel]

ko bawel bohong
Saya sering lihat ko bawel online sampai jam 11 lebih
Ya, kecuali kalau ko bawel bangunnya jam 9 pagi

itu dulu, sekarang kebanyakan jam 11 udah tidur sih .
lagian cukup tidur itu kan beda-beda,
ada yang 20 jam tidur belom puas-puas tapi ada juga yang 4 jam tidur udah cukup .
karena yang terpenting itu adalah kualitas tidurnya .
makanya kita setidaknya harus mengkondisikan kamar kita, biar kita bisa tidur yang nyenyak .

[bawel]

nah.. ketahuan.. 

bukannya nona hema tahu saya tidur jam berapa biasanya?

[Sunyata]

bukannya nona hema tahu saya tidur jam berapa biasanya?

bagaimana cc hema bisa tau?
Ini maksudnya apa cc hema?
MOHON PENJELASANNYA

[bawel]

bagaimana cc hema bisa tau?
Ini maksudnya apa cc hema?
MOHON PENJELASANNYA

apakah om ata ini klonengannya om forte?

[Sunyata]

apakah om ata ini klonengannya om forte?

gak boleh asal nuduh lho ko, gak baek

[bawel]

gak boleh asal nuduh lho ko, gak baek

saya kan cuma bertanya .

[hemayanti]

bukannya nona hema tahu saya tidur jam berapa biasanya?

iya kan emang biasanya jam 11an atau bisa setengah 12...   

bagaimana cc hema bisa tau?
Ini maksudnya apa cc hema?
MOHON PENJELASANNYA

lhoo.. kenapa saya tidak bisa tau om sunyata?
ini apa maksudnya?
MOHON PENJELASANNYA   

[wang ai lie]

makanya "Jagalah Hati, jangan kau nodai"   

keliatannya cc hema sudah mendapat pencerahan dari aa'gym 

[bawel]

saya pernah melakukan penyiksaan terhadap tumbuhan .

pohon saya potongin cabang-cabangnya, terus setelah bertunas lagi, saya potong lagi tunas-tunas yang saya tidak harapkan, sedangkan tunas yang saya butuhkan saya biarkan menjadi besar .

tapi setelah tunas itu cukup besar, tunas itu saya tekuk dan mutilasi lagi, biar bentuknya sesuai dengan yang saya inginkan .

setelah bentuk yang sekarang telah mantap, saya biarkan cabang itu menumbuhkan tunas-tunas baru yang banyak .

tapi itu belum selesai, setelah tunas-tunas itu tumbuh, secara rutin saya pangkas, agar bisa menumbuhkan ranting-ranting yang baik dan banyak .

selain itu kekejaman saya terus berlanjut. karena tidak hanya memotong tangkai pohonnya saja, tapi akarnya turut saya potongin juga. sehingga bentuk akarnya bisa terlihat serasi dengan batang dan daun-daunnya nanti .

setelah akar, batang, cabang, ranting selesai saya bentuk, sekarang giliran daun-daunnya. dan tentunya penyiksaan saya terus berlanjut . daun yang semula lebar-lebar saya potongin, kemudian pohon itu saya jemur di bawah matahari yang terik selama berbulan-bulan dan secara rutin saya pangkasin juga .

dan setelah beberapa tahun lewat, bentuknya menjadi sempurna yah seperti begini .

Spoiler: ShowHide

jadi singkat cerita, setelah saya bentuk dengan tekun selama bertahun-tahun tanpa lelah, si pohon menjadi bentuk barunya yang sempurna .

hehehehe.. sebenernya cerita panjang-panjang saya cuma mau mengatakan jalanilah kehidupan kita seperti sedang merawat bonsai aja sih .

iya jadi begitu deh .

kita harus tahu apa yang harus kita lakukan, kalo saya umpamakan sebagai panna .
kita harus tekun menelusuri tujuan kita, umpamanya sebagai sila .
dan..
kita harus tekun mengikuti rambu-rambu agar tidak melenceng dari tujuan kita, yaitu diumpamakan sebagai samadhi .