well, daku ada membeli buku "101 things i learned in fashio school" mencoba melihat dari pengajar design tentan fashion dari sudut pandang terbaru.
wa dulu biasanya menyerahkan segala macam baju yang kupakai pada cici ku asal ada baju yang dapat di pakai sudah cukup ( soal nya waktu dulu badan ku gemuk, sekarang juga gemuk sih tapi waktu ku kecil tak ada baju dipasaran untuk ukuran diri ku jadi mesti bikin di tukang jahit).
sejak koko ku sakit jadi naik busway melihat bermacam orang di bus, stasiun busway, di mal baik citraland, taman anggrek dan central park (bahkan ada sedikit fashion show di central park). ini membuat diriku membanding kan dan melihat diri ku terlalu sukses dalam mengisolasi diri ku sendiri.
sebenarnya penampilan juga bisa digunakan sebagai mood modifier tapi wa tidak mengeksplorasi atau tidak menggunakan cara ini. karena menurut ku bila rambut terus2 an digunting helai2 rambut bisa dibilang terluka dan memberi signal stres ke kepala jadi diriku memberi interval/ jarak yang lebar antara memotong rambut, aku juga tidak suka menggunakan gel dan hairspray kerambut ku kecuali ada acara ( kalau pakai gel, hairspray, dan minyak rambut, kepala ku rasanya ada beban, repot yah urusin rambut ingin nya di gundulin saja jadi gak pusing tapi semuannya pasti terjadi keributan yang tidak perlu dah dalam keluarga.