Dear diary, di daerah dekat malang ada Gunung Kawi, nah di gunung kawi ini ada kelenteng yang di tujukan untuk menghormati Avalokitesvara (Dewi kwan im/ Mercy Godess) umumnya di setiap tempat penghormatan terhadap Mercy Goddes ada buku "Ko Ong Kwan Si Im Keng" yang di cetak dan dipersembahkan umat untuk di bagikan secara gratis bagi umat lain yang datang memberi penghormatan kepada Bodhisattva Mahasattva Avalokistara.
Pertama kali mengenal "ko ong kwan si im keng" yah di kelenteng Avalokitesvara di Gunung Kawi ini, baca baca di buku tersebut tertulis agar di baca sampai 1.000x, karena waktu itu temenin cici melakukan penghormatan terhadap Avalokitsvara ini wa jadi dapet buku ini.
Karena iseng dan penasaran, jadi lah wa membaca baca tuh buku di coba baca bisa sampai berapakali sih!.
Sejak saat itu dulu sering sering baca nih buku cuma merasa blank, setelah belajar ajaran Buddha aliran Theravada, dengan membanding parritta.
wa jadi sedikit mengerti tentang paritta yang beredar di masyarakat, dan sejak itu wa menganjurkan, menghimbau dan menyuarakan agar setiap pariita, sutta, sutra atau keng yang berasal dari bahasa asing sebaiknya mempunyai pendamping atau terjemahan dalam bahasa ibu atau bahasa yang dipergunakan di negara tersebut.
Bener loh baca segitu banyak "Ko ong kwan si im keng" pada jaman dahulu dari pikiran sampai perasaan jadi nge blank soal nya wa tidak tahu apa apa tentang ini atau terjemahan indonesia nya, pengertian nya dll.
Setiap kali wa baca ini tanpa pengertian yang benar waktu itu, benar benar terasa sekali wa jadi mesin taperecorder yang sedang berjalan atau menyanyikan sebuah lagu.
Dari saat mengenal " Ko ong kwan si im keng" wa belum pernah dalam kurun waktu yang di tentukan atau di targetkan bisa membaca sampai 1.000x; pernah sekali wa ada menghitung karena buku yang wa dapat ada kotak kotak untuk di tandai hingga kita dapat menandai sudah berapa kali di baca hingga 1.000x dari situ wa tahu bahwa tertinggi score kotak kotak yang wa tandai hanya sampai 751 saja ( jadi di hitung 750 saja).