//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dear diary  (Read 458358 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Landy Chua

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 678
  • Reputasi: 29
  • Gender: Female
  • Berkelana untuk belajar Dhamma ^^
Re: Dear diary
« Reply #150 on: 08 April 2011, 11:25:13 AM »
Sis LC, ini diary-nya bro daimond. Kalau mau tulis diary juga, bikin baru saja.

makasih ..~  _/\_


---

bro daimond numpang diary ya  :))

Offline Kipasangin

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 27
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dear diary
« Reply #151 on: 08 April 2011, 11:55:46 AM »
makasih ..~  _/\_


---

bro daimond numpang diary ya  :))
der diary pusing kali ini aku aduh

Offline Landy Chua

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 678
  • Reputasi: 29
  • Gender: Female
  • Berkelana untuk belajar Dhamma ^^
Re: Dear diary
« Reply #152 on: 08 April 2011, 11:59:40 AM »
der diary pusing kali ini aku aduh

id kipasangin ya pusink donk,... ~ haha..~  ;D

Offline Kipasangin

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 27
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dear diary
« Reply #153 on: 08 April 2011, 12:31:55 PM »
id kipasangin ya pusink donk,... ~ haha..~  ;D
benar pintar anda sekali ;D

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #154 on: 08 April 2011, 10:09:35 PM »
dear diary,

wah, gelombang metta nya boleh di bilang berhasil meskipun mendapat ganguan dari rasa sakit perut, ganguan rasa jengkel dari hambatan komunikasi, hari ini tdk ada gangguan sih.

setelah pulang dapat kabar cukup baik, boleh di bilang gelombang mett selama tiga hari ini menunjukan hasil cukup bagus ( jangan berlebihan tidak baik jadinya, ssst).



Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #155 on: 09 April 2011, 11:03:59 AM »
duh error melulu waktu mempost tdk tahu nih operanya kenapa?

tinggal dapet perkiraan harga medi chek, tlp sore saja antara jam 3~4 sore? kalau dapat harga murah bagus, kalau tdk dapat yah berarti seperti itu!   

Gelombang metta adalah cara terbaru diri ku dari memproyeksi metta, ini berdasarkan metta pada brahmaviharaparana.

cara lama menggunakan kariniya metta sutta bisa di sebut juga badai bunga metta/ festival bunga metta.
« Last Edit: 09 April 2011, 11:13:01 AM by daimond »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #156 on: 09 April 2011, 07:03:26 PM »
wah sampai saat ini masih belum tahu berapa harga nya dari klinik jivaka yang bekerjasama dengan bio medika.

wa coba telpon dari jam 3 - jam 6, rini nya tidak dapat di hubungi sampai jam 6 lewat baru bisa ternyata dia juga belum mencek dengan bio medika, terus minta maaf, ya sudah mau di apain toh manusia dapat membuat kesalahan diri ku juga masih termasuk sering dalam membuat kesalahan.

Antara waktu tersebut akhirnya aku telpon ibu lucy, dia juga tidak tahu tuh soal form medika punya koko wa, cuma bisa bilang rujukan dokter dapat di terima dan dapet diskont 10%, cuma dapat seperti itu informasinya, dan wa telat telpon katanya mestinya jam 13:00 soalnya orang bio medika nya ada dateng.

Hitungan ku meleset tampak nya, aku berharap tidak ada yang kesalahan yang terjadi hari ini tetapi kenyataan berbunyi lain. toh hari tidak bisa di ulang orang yang di wanti wanti bahkan sepesial di masukan ke amplop air mail saja tuh formulir nya  bisa ketinggalan bagaimana cara nya coba?.

jadi keputusan nya

Rp 900.000, ini adalah harga yang bekerja sama dengan husada.

Kilinik tomang Rp 1.500.000,-

di lihat besok bisa lebih murah dari yang kerjasama husada atau tidak, kalau lebih dari 900.000,- jadi pilih yang kerjasama dengan Husada.

Sebetulnya semua nya simple dan sederhana saja tapi kok rasanya sulit, rumit dan susah nya minta ampun yahh?

Tidak tahu deh, pake jurus masa bodo tuing ahh buat apa terlalu di pikirin.

   


Offline Harpuia

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 9
  • Harpy
Re: Dear diary
« Reply #157 on: 09 April 2011, 07:13:26 PM »
Diary ,

hanya deretan huruf kenapa saya begitu gemar mengetikkan deretan huruf yang membuat orang lain terluka?

 SAMA..~ sebuah "kata" kenapa saya selalu memilih kata-kata yang "tajam" yang menyakitkan ketimbang kata-kata yang berfaedah~ ?

tidakkah saya menyadari , dengan di segaja maupun tidak disegaja sayalah pemberi bibit kebencian , hingga bagi mereka terus menerus disiram dan dipupuk pada akhirnya menuai bibit tsb , tidak kah saya memiliki peranan dalam proses ini ..?

begitu susahkah mengendalikan panca indra ini?~


saya oh saya..~
pisau yang menggores tangan akan menyebabkan luka..
luka bisa sembuh, namun bekas luka sulit hilang..
perkataan yang tidak bermanfaat ibarat pisau yang tajam..
walau bisa dimaafkan.. namun bekas luka sulit dilupakan..

~ Harpuia ~

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #158 on: 09 April 2011, 07:36:59 PM »
oke dah omongin yang lain kemarin demi menaikan rasa metta jadi pergi senang senang makan nasi puyunghai dan capacay vegetarian kan senang gitu dah di puja sera "libarry" yang berada di citraland outlet/stand namanya  "china wok", kenapa mesti menaikan level rasa senang soalnya habis naik busway tuh ngantri di halte harmoni panjang nya bukan main, akhirnya naik bus jam 19:16 baru naik bus ke kalideres, dah mana desak desakan dah gitu tuh busway nya tidak muncul muncul dah mana ngeri lagi tuh lembaran baja di bawah nya tidak kokoh (bergerak gerak) rasanya tidak nyaman takut ke jeblos ke bawah gitu (bawah nya kan sungai gitu). 

Habis itu jalan jalan ke gramedia, pergi ke lihat lihat buku cerita dan fantasy juga akhirnya ke pojok buku Buddhis lihat lihat ada buku aphorisme dari jingsi kecil kecil lucu dah! buku renungan ini. coba saja dah! ada buku paritta semungil ini enak kali yah buat di saku soalnya buku paritta ku yang ukuran saku juga masih lumayan besar lohh,  yang bagus tuh buku anak aphorism ini (tidak tahu tulis nya betul tidak aphorism ini).

Terus lihat lihat pas di sebelah nya ada buku dao/tao lihat lihat ada buku dao de jing terjemahan Andri wang kebetulan ada yang kebuka, wa buka buka dan lihat lihat setelah di baca baca wa pikir ini salah buku kali yahh kok serasa membaca buku Buddhis sihh? cuma kata katanya ada beda, tapi sangat berasa nafas Buddhis nya. wa bilang pantes juga nih kita punya agama Buddhis di china kuno atau tiongkok kuno  bisa kecampur jadi cap capy atau Puyunghai gini dah!.
« Last Edit: 09 April 2011, 07:52:37 PM by daimond »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #159 on: 10 April 2011, 10:59:20 AM »
wakakaka, rupanya wa berilusi bisa dapet lebih murah dari yang Rp 900.000,-

wa tadi pergi ke "ekayana graha" sekitar 8:30 kemudian ke lantai dua gedung baru di dekat tempat parkir sepeda motor.

Dapet nomor 98, setelah menunggu cukup lama kemudian di panggil dan minta di chek tuh formulir priksa darah atau medi check nya setelah akhirnya di hitung hitung harganya Rp 2.000.000,- bukan murah malah jadi dua kali lipat, wa ketawa dalam hati.

Bagaimana pun juga koko wa punya medi check adalah rujukan dokter dan memang bukan dalam sistem paket yang mereka ada kan dalam event medical check up ini

Begitulah Dunia.   
« Last Edit: 10 April 2011, 11:02:44 AM by daimond »

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Dear diary
« Reply #160 on: 10 April 2011, 11:01:40 AM »
sabar...  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #161 on: 10 April 2011, 11:50:44 AM »


Quote
DANA NASI SUSU GHANA OLEH SUJATA

Sudah menjadi tradisi (dhammata) bagi seorang Bodhisatta untuk menerima persembahan nasi susu ghana pada hari Beliau akan mencapai Kebuddhaan; dan menerima makanan ini hanya menggunakan cangkir emas seharga satu lakh. Sujàtà, berpikir, “Aku harus menempatkan nasi susu ghana ini dalam cangkir emas,” mengambil sebuah cangkir berharga satu lakh dari dalam kamarnya. Kemudian ia menuangkan nasi susu ghana yang telah matang ke dalam cangkir dengan memiringkan pancinya. Semua nasi susu ghana tersebut masuk ke dalam cangkir sampai tetes terakhir bagaikan tetesan air yang mengalir dari daun teratai paduma. Seluruh nasi susu ghana mengisi cangkir tersebut sampai penuh, tidak lebih tidak kurang.


Cangkir emas berisi nasi susu ghana tersebut ditutup dengan sebuah cangkir emas yang lain lagi dan dibungkus dengan kain putih yang bersih. Dan setelah berdandan dan menghias diri dengan pakaian lengkap, ia membawa cangkir emas di atas kepalanya dan pergi ke dekat pohon banyan. Ia sangat gembira melihat Bodhisatta dan menganggapnya sebagai dewa penjaga pohon banyan, ia berlutut penuh hormat. Kemudian ia menurunkan cangkir emas dari kepalanya, membukanya dan membawa cangkir emas harum, dan mendekati Bodhisatta dan berdiri di dekat-Nya.

Mangkuk tanah liat, yang dipersembahkan kepada Bodhisatta oleh Brahmà Ghatikàra pada waktu melepaskan keduniawian dan dengan setia menemani-Nya selama enam tahun dukkaracariya, menghilang secara misterius pada saat istri orang kaya, Sujàtà datang memberikan nasi susu ghana. Karena tidak melihat mangkuk-Nya, Bodhisatta mengulurkan tangan kanan-Nya untuk menerima dàna tersebut. Sujàta menyerahkan dàna makanan ghana dalam cangkir emas dan meletakkannya di tangan Bodhisatta. Bodhisatta menatap Sujàtà, yang memahami maksud tatapan tersebut, kemudian Sujàtà berkata, “ O Yang Mulia, aku mendanakan nasi susu dalam cangkir emas, terimalah beserta cangkir emas ini dan pergilah ke mana pun Engkau suka.” Kemudian ia mengucapkan doa, “Keinginanku telah terkabul, semoga keinginan-Mu terkabul pula!” Kemudian ia pergi tanpa sedikit pun memikirkan cangkir emas seharga satu lakh tersebut seolah-olah hanya sehelai daun kering.

Bodhisatta juga bangkit dari duduk-Nya, setelah mengelilingi pohon banyan dengan hormat, Beliau berjalan menuju tepi Sungai Neranjarà, membawa cangkir emas berisi nasi susu ghana. Di Sungai Neranjarà terdapat sebuah tangga bernama Suppatitthita, tempat banyak Bodhisatta turun dan mandi pada hari pencapaian Kebuddhaan. Bodhisatta meninggalkan cangkir emas-Nya di tangga, setelah selesai mandi, Beliau naik dan duduk menghadap ke timur di bawah keteduhan sebatang pohon. Kemudian, Beliau menyiapkan empat puluh sembilan gumpalan nasi susu ghana, tidak lebih tidak kurang, berukuran sebesar biji kacang palmyra (bukan sebesar kacang palmyra) dan kemudian memakan semuanya tanpa meminum air. Gumpalan nasi susu ghana tersebut akan menjadi nutrisi (àhàra) untuk mempertahankan kebutuhan nutrisi tubuh-Nya selama empat puluh sembilan hari (sattasattàha), kemudian berdiam di sekeliling pohon Bodhi setelah mencapai Pencerahan Sempurna. Selama empat puluh sembilan hari, Buddha diam dalam kebahagiaan Jhàna dan buahnya, tanpa memakan makanan apa pun, tanpa mandi, tanpa mencuci muka, dan tanpa membersihkan tubuh-Nya.

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18041.15

Quote
Yang tersisa dalam keluarga itu hanyalah seorang anak gadis bersama neneknya, mereka bertahan hidup dengan menerima pekerjaan upahan. Tanpa menyadari bahwa mereka masih mempunyai sebuah mangkuk emas yang dulunya dipakai oleh saudagar kaya, kepala keluarga itu untuk menyantap makanan. Akan tetapi karena sudah lama tidak dipergunakan, mangkuk emas itu tersaput kotor dengan debu dan ditempatkan di antara tumpukan belanga dan tembikar.

http://www.scribd.com/doc/31483424/Jataka-Vol-1

Siapa yang menjadi Sujata yang bertemu Sang Bhodisatva dan mempersembahkan mangkuk emas beserta nasi susu ghana,  sang Nenek atau yang Anak Gadis.

Quote
Sumitta , Kelak Menjadi Yasodhara

Sewaktu Sumdedha sedang memikirkan cita-cita untuk mencapai ke-Buddha-an, seorang Brahmana perempuan muda bernama Sumitta bergabung dengan para penduduk menyambut Buddha. Ia membawa delapan kuntum bunga teratai untuk dipersembahkan pada Buddha Dipankara. Sewaktu ia sampai di tengah-tengah keramaian dan begitu matanya menatap Sumedha, ia terpesona dan seketika jatuh cinta kepadanya. Ia ingin mempersembahkan sesuatu pada Sumedha, tapi ia tidak memiliki apa-apa kecuali delapan kuntum teratai. Kemudian ia berkata kepada Sumedha, “Yang Mulia petapa, aku berikan padamu lima kuntum bunga teratai, agar engkau dapat mempersembahkannya sendiri kepada Buddha. Sisa tiga kuntum ini adalah sebagai persembahanku kepada Buddha”. Kemudian ia menyerahkan lima kuntum bunga teratai itu kepada Sumedha, kemudian menyampaikan keinginannya, “ Yang Mulia Petapa, selama waktu yang akan engkau jalani dalam mencapai Ke-Buddha-an ; semoga aku dapat selalu menjadi pendampingmu.”

Sumedha menerima bunga teratai dari Sumitta dan di tengah-tengah keramaian, mempersembahkannya kepada Buddha-Dipankara, yang datang menghampirinya.


Ramalan Pasti dari Buddha Dipankara : Sumedha kelak akan menjadi Buddha

Mengamati apa yang sedang terjadi antara Sumedha dan Sumitta, Buddha membuat ramalan di tengah-tengah keramaian :

“ O… Sumedha, perempuan ini Sumitta, akan menjadi pendampingmu dalam berbagi hidup, membantumu dengan semangat dan perbuatan yang sama dalam usahamu mencapai ke-Buddha-an, ia akan membahagiakanmu dalam setiap pikiran, perkataan dan perbuatannya, ia akan berpenampilan cantik dan menyenangkan, manis tutur katanya dan baik hati. Dalam usahamu mencapai ke-Buddha-an, dalam kelahiranmu yang terakhir, ia akan menjadi murid perempuan yang akan menerima warisan spiritual darimu, menjadi seorang Arahanta, lengkap dengan kemampuan batin tinggi.”

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18041.0

kalau menurut cerita di atas seharusnya sumita adalah sang anak gadis dan sujata adalah sang nenek. yah ini kan hanya kemungkinan.
« Last Edit: 10 April 2011, 12:18:15 PM by daimond »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #162 on: 12 April 2011, 07:02:15 PM »
duh kabar mengejutkan tanjung duren kena serangan ulat bulu wa sangka bercandaan ternyata beneran baca suara pemabaruan katanya serangan ulat bulu mampir ke jakarta halam pertama lagi buset dah ternyata tanjung duren utara kena serangan ulat bulu 30 pohon katanya ada kena serang terdapay selkitar 60 ulat bulu perpohon meskipun sudah dapat di kendalikan seperti yang tertulis di suara pembaruan.

akhirnya kakak wa medi chek di gunung sahari kena Rp1.027.000,- + rontgen Rp80.000,-.

jadi kesimpulan,
bio medika: 2.000.000,-
klinik tomang: 1.500.000,-
Lab wira :1.350.000,-
RS Husada: 1.300.000,-
RS Tarakan: 1.146.000,-
Lab & klinik gunungsahari: 1.027.000,-

duh hari ini juga masih beruntung karena kakak wa pagi pagi ke lab gunung sahar i wa jadi pergi kerja naik bus  naik bus sendiri ke kota biasa butuh waktu 1 1/2 jam tapi tadi cuma sekitar 60 menit.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #163 on: 12 April 2011, 07:47:49 PM »


duh gambar zhongli quan dari kayu cukup bagus

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #164 on: 14 April 2011, 09:55:57 AM »
pagi ini masuk kerja, ketika mengambil air minum belum belum sudah denger org berbicara tentang nomor lotre, buset dah.

sudah tahu satu pegwai atau temen gila nomor lotre, yah jangan di pancing buat bicara? orang jahat, masih di tanya kemarin keluar nomor berapa? yah tentu saja gayung bersambut. kalau dah gitu ngatain org gila lah dsb nya.

ini namanya kucing mempermainkan tikus. keterlaluan.