//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan meditasi  (Read 5199 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline WhiteTara2009

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 18
  • Reputasi: 1
Pertanyaan meditasi
« on: 24 September 2009, 03:26:51 AM »

Duhh saya coba baca di thread ini jadi frustasi sendiri.  Banyak istilah2 yg ngak ngeehh.
Soalnya memang saya bukan tipe Buddhist Theravada yg ngerti istilah2 asing.

Pertanyaan saya simpel:

1. Bbrp orang mengatakan bahwa meditasi itu perlu dibimbing langsung oleh seseorang yg mengerti, karena kalo tidak bisa jadi malah menyesatkan.  Benarkah ini ?

2.  Disini saya baca BUANYAAKKK banget jenis meditasi & segudang teorinya.   Saya ngak ngerti apakah emang seseorang harus mengerti semua jenis meditasi yg ada ?    Buat saya pengertian meditasi buat saya simpel, yaitu duduk utk menenangkan pikiran, berkonsentrasi pada 1 objek misalnya pernafasan agar kita selalu dalam keadaaan "AWARE".   Dan kalo dilakukan secara teratur, maka otomatis kita bisa mendapatkan ketenangan batin & enlightenment dengan sendirinya.    Tapi setelah baca di forum ini, kok ngejelimit amat sich seolah2 kita harus tahu semua "jurus2" kayak lagi belajar kungfu.    Apa semuanya ini WAJIB diketahui ?

3.  Benarkah meditasi  (pada tingkat tertentu) dapat menggantikan proses tidur ?

4.  Saya tahu soal istilah "Jyana".  Kalo ngak salah tingkatan dlm meditasi.  Dimana saya bisa tahu lebih banyak soal Jyana ini.  Dan darimana orang tahu dia sudah mencapai Jyana tingkat berapa .  Emang ada ukuran tertentu apa ?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Pertanyaan meditasi
« Reply #1 on: 24 September 2009, 06:47:12 AM »
1. yang paling penting adalah pandangan benarnya. langkah pertama menjalankan ajaran buddhisme adalah memiliki pandangan benar dahulu, lalu menjaga sila sembari berlatih meditasi. Jika tidak dengan pandangan benar *buddhisme* maka yah bisa mengarah ke arah yg tidak sesuai dengan buddhisme. Salah satu tugas pembimbing adalah untuk itu, akan tetapi jika sudah memiliki pandangan yang benar, pembimbing tidaklah selalu dibutuhkan.

2. itu hanya pendekatannya saja yg berbeda. Tapi meditasi buddhisme bukan hanya tenang saja lalu menjadi mendapat enlightenment. Seperti point 1, bahwa ada satu set cara pandang yang harus diluruskan dahulu. Berdasarkan pandangan tersebut, kita melihat faktanya dalam meditasi. Dengan melihat fakta tersebut, kita menyadari bahwa tidak ada yg layak kita lekati. Dengan demikian kemelekatan kita mulai terkikis. Ketika kemelekatan kita semua sudah habis, itulah nibbana, padam *dari kelahiran lagi*

3. Sepertinya tidak bisa menggantikan 100%. konon Sang Buddha sendiri masih tidur tetapi tidak banyak.

4. dalam bahasa palinya adalah "Jhana", dalam sansekerta "Jyana". Kita bisa melihat deskripsi pada banyak sutta tentang jhana. Salah satunya dalam SN 45.8:Magga-vibhanga sutta - Analisa tentang sang jalan.

"Dan apakah, para bhikkhu, konsentrasi benar? (i) Dimana ada seorang bhikkhu — sepenuhnya melepaskan sensualitas, melepaskan kualitas (mental) tidak terampil — memasuki & berdiam dalam jhana pertama: kegirangan dan kenikmatan yang muncul dari pelepasan, disertai oleh pemikiran yang diarahkan & penilaian. (ii) Dengan menenangkan pemikiran yang diarahkan & evaluasi, dia memasuki & berdiam didalam jhana kedua: kegirangan dan kenikmatan muncul dari konsentrasi, penyatuan dari kesadaraan yang bebas dari pemikiran yang diarahkan & penilaian — kepastian dari dalam. (iii) Dengan hilangnya kegirangan, dia tetap dalam ketenangan, perhatian & awas, dan merasakan kenikmatan dengan tubuhnya. Dia memasuki & berdiam didalam jhana ketiga, yang dinyatakan oleh Yang Mulia, 'Ketenangan & perhatian, dia memiliki kenikmatan yang terus menerus.' (iv) Dengan meninggalkan kenikmatan & sakit — bersamaan hilangnya kebahagiaan & penderitaan yang sebelumnya — dia memasuki & berdiam didalam jhana keempat: kemurnian dari ketenangan & perhatian penuh, tidak nikmat ataupun sakit. Ini, para bhikkhu, yang disebut konsentrasi benar."

There is no place like 127.0.0.1

Offline WhiteTara2009

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 18
  • Reputasi: 1
Re: Pertanyaan meditasi
« Reply #2 on: 24 September 2009, 07:22:46 PM »
Thanks udeh dijawabin.  hehehehe

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Pertanyaan meditasi
« Reply #3 on: 31 October 2009, 08:36:48 PM »
For WhiteTara:

Di sini saya tidak akan menjawab pertanyaan anda. Jawaban2 yang diberikan saudara Sumedho sudah sangat cocok. Namun ada satu masukan yang mungkin bisa anda pertimbangkan. Agama Buddha bisa diibaratkan seperti gudang harta. Ada berbagai macam harta di sini. Namun karena banyaknya harta yang ada, banyak orang bingung untuk memilih. Nah saran saya, daripada kebingungan dengan banyaknya ajaran yang terkandung dalam agama Buddha atau kebingungan dengan istilah2 yang aneh, lebih baik, ambillah yang anda bisa saja, praktikkan yang anda bisa. Meskipun sedikit, apapun Dhamma yang kita praktikkan adalh harta Dhamma, harta yang tak ternilai. Jangan bingung untuk memulai dari mana. Mulailah dari apa yang anda tahu…!

Offline char101

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 237
  • Reputasi: 13
Re: Pertanyaan meditasi
« Reply #4 on: 31 October 2009, 09:57:35 PM »
1. Bbrp orang mengatakan bahwa meditasi itu perlu dibimbing langsung oleh seseorang yg mengerti, karena kalo tidak bisa jadi malah menyesatkan.  Benarkah ini ?

Bimbingan orang yang telah berpengalaman tentu bermanfaat tapi bukan syarat mutlak untuk kita berlatih. Beberapa contoh hal yang bisa diberikan seorang guru vs buku
- tahapan, kalau membaca buku biasanya kita disuguhi semua step dari awal sampai akhir; seorang guru akan memberitahukan apa yang harus kita lakukan setahap demi tahap agar kita bisa lebih fokus
- motivasi, jika kita melaporkan perkembangan meditasi kita lalu guru tersebut mengatakan "bagus kamu berada di jalan yang benar, terus lanjutkan"
- pengarahan, jika ketika meditasi ada sensasi menyenangkan sehingga kita terikat pada sensasi tersebut, seorang guru bisa mengarahkan kita untuk terus maju ke tahap selanjutnya

Kalau berlatih sendiri ya kita sendiri yang harus bisa mengarahkan dan memotivasi diri sendiri. Tapi di zaman sekarang dengan adanya jaringan global internet, kalau ingin bertanya kita bisa posting di forum2 meditasi.

Quote
2.  Disini saya baca BUANYAAKKK banget jenis meditasi & segudang teorinya.   Saya ngak ngerti apakah emang seseorang harus mengerti semua jenis meditasi yg ada ?    Buat saya pengertian meditasi buat saya simpel, yaitu duduk utk menenangkan pikiran, berkonsentrasi pada 1 objek misalnya pernafasan agar kita selalu dalam keadaaan "AWARE".   Dan kalo dilakukan secara teratur, maka otomatis kita bisa mendapatkan ketenangan batin & enlightenment dengan sendirinya.    Tapi setelah baca di forum ini, kok ngejelimit amat sich seolah2 kita harus tahu semua "jurus2" kayak lagi belajar kungfu.    Apa semuanya ini WAJIB diketahui ?

Sama seperti kita sekolah, pelajaran matematika misalnya, makin tinggi kelasnya makin rumit. Tapi sebelum bisa menguasai yang rumit-rumit harus menguasai dasarnya dulu. Jadi segudang teori itu bukannya untuk sekali cerna. Kita ambil saja mana yang bisa kita mengerti untuk dipraktekkan selanjutnya.

Quote
3.  Benarkah meditasi  (pada tingkat tertentu) dapat menggantikan proses tidur ?

Rasanya tidak, soalnya kalau iya banyak meditator yang tidak perlu tidur donk ;D . Sang Buddha juga tidur selama 3 jam kan. Mungkin meditasi meningkatkan kualitas tidur jadi waktu tidur yang diperlukan bisa dikurangi.

Quote
4.  Saya tahu soal istilah "Jyana".  Kalo ngak salah tingkatan dlm meditasi.  Dimana saya bisa tahu lebih banyak soal Jyana ini.  Dan darimana orang tahu dia sudah mencapai Jyana tingkat berapa .  Emang ada ukuran tertentu apa ?

Di google kayanya cukup mudah ditemukan, pakai keyword jhana. Yang bisa tahu seseorang telah mencapai jhana sekian itu yang tingkatannya sama atau lebih tinggi. Jhana itu ada 2 jenis sesuai objeknya, berbentuk atau tidak berbentuk, masing-masing ada 4 tingkat. Pengetahuan tentang jhana itu menurut saya diperlukan kalau kita sudah bisa meditasi 1 jam tanpa pikiran beralih sedetikpun dari objek meditasi, di bawah itu saya rasa pengalaman kita masih terlalu jauh untuk mengerti apa itu jhana.

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Pertanyaan meditasi
« Reply #5 on: 31 October 2009, 10:18:26 PM »
3.  Benarkah meditasi  (pada tingkat tertentu) dapat menggantikan proses tidur ?
3. Sepertinya tidak bisa menggantikan 100%. konon Sang Buddha sendiri masih tidur tetapi tidak banyak.
Rasanya tidak, soalnya kalau iya banyak meditator yang tidak perlu tidur donk ;D . Sang Buddha juga tidur selama 3 jam kan. Mungkin meditasi meningkatkan kualitas tidur jadi waktu tidur yang diperlukan bisa dikurangi.
Selama lima puluh lima tahun aku telah menjadi orang yang menjalankan latihan duduk
Sudah dua puluh lima tahun Sejak kelambanan dicabut.

(Thag. 896-900, 904)

Di dalam syair-syair ini Anuruddha mengacu pada tiga praktek pertapaan—pergi berpindapata, penggunaan jubah yang dibuat dari kain bekas, dan praktek duduk. Yang disebut terakhir adalah ikrar untuk tidak berbaring, tidur dengan duduk dalam posisi meditasi. Dalam syair terakhir Anuruddha menyatakan bahwa selama dua puluh lima tahun ia tidak tidur sama sekali. Mungkin melalui kekuatan jhana meditatif ia mampu menyegarkan pikiran sepenuhnya sehingga tidur bukan menjadi sebuah kebutuhan. Namun kitab komentar mengindikasikan bahwa pada masa tuanya, Anuruddha mengijinkan dirinya tidur sebentar untuk menghilangkan kelelahan fisik.


[source: http://dhammacitta.org/perpustakaan/anuruddha-yang-unggul-dalam-mata-dewa/ hal-23]


Kelihatannya memungkinkan...
« Last Edit: 31 October 2009, 10:22:19 PM by Kemenyan »

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Pertanyaan meditasi
« Reply #6 on: 31 October 2009, 11:19:27 PM »
 [at] Suhu
Dlm Sanskrit = Dhyana.  ^:)^
appamadena sampadetha

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan meditasi
« Reply #7 on: 31 October 2009, 11:20:17 PM »
hmmmmmmmmmmmmm

 _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Pertanyaan meditasi
« Reply #8 on: 01 November 2009, 07:38:29 AM »
 [at] menyanz: Good point. thanks

 [at] jerry: thanks utk koreksinya. Jyana kekna panna ?

There is no place like 127.0.0.1

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Pertanyaan meditasi
« Reply #9 on: 01 November 2009, 09:22:54 AM »
prajna = panna
dhyana / chan / zen = jhana
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Pertanyaan meditasi
« Reply #10 on: 01 November 2009, 09:43:26 AM »
totally misquoted :D
There is no place like 127.0.0.1

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Pertanyaan meditasi
« Reply #11 on: 01 November 2009, 01:57:29 PM »
Jyanna cuma ada di kamusnya WhiteTara. Kalo Jannah = surga dlm bahasa Arab. :))
appamadena sampadetha

 

anything