//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - aryaputra

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11
91
The Boan An ditahbiskan menjadi Bhikkhu Theravada pada tahun 1954 di Birma (Myanmar) oleh Y.M. Mahasi Sayadaw dengan nama Bhikkhu Ashin Jinarakkhita, . Bhikkhu Ashin Jinarakkhita merupakan putera pertama Indonesia yang menjadi bhikkhu sejak keruntuhan Kerajaan Majapahit.
Untuk membantu menyebarkan ajaran Agama Buddha di Indonesia dan membantu Sangha dan bertanggung jawab kepada Sangha Suci Indonesia, Bhikkhu Ashin Jinarakkhita mendirikan Persaudaraan Upasaka-Upasika Indonesia (PUUI) pada 1955 - 1956 di Watugong, Semarang. PUUI yang merupakan organisasi Buddhis yang mempelopori kebangkitan dan perkembangan Agama Buddha di Indonesia sejak tahun 1950-an dalam perkembangannya berganti nama menjadi Majelis Ulama Agama Buddha Indonesia (MUABI), kemudian menjadi Majelis Upasaka-pandita Agama Buddha Indonesia (MUABI), dan kemudian terakhir menjadi Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) pada tahun 1979.


Sehubungan dengan bangkitnya agama Buddha yg dipelopori oleh Y.A. Bikkhu Ashin Jinarakkhita, setahu saya agama Buddha mulai berkembang pesat. Dhamma ajaran Sang Buddha mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Dari umat Buddha yg tidak mengerti Dhamma sedikit demi sedikit mulai mengerti. Akhirnya setelah tiga generasi sekarang para muda-mudi Buddhist sudah cukup banyak yg bukan hanya mengenal bahkan mendalami Tipitaka. Berarti Dhamma ajaran Sang Buddha sedang berkembang pesat. Bahkan di negeri barat mulai banyak orang yg meninggalkan ajaran K....n dan K.....k, mulai mendalami agama Buddha yg memakai logika dan sejalan dengan ilmu pengetahuan yg sedang berkembang pesat. Orang mulai jenuh dengan dongeng2 penciptaan dan si pencipta yg banyak kelemahannya. Ini suatu bukti bahwa Dhamma ajaran Sang Buddha akan terus berkembang dan berkembang menuju kejayaan. Apabila dengan berkembangnya agama Buddha yg semakin meluas, kemudian muncul berbagai organisasi yg kadang saling bertentangan, itu suatu hal yg alamiah dan tidak ada hubungannya dengan Dhamma ajaran Sang Buddha.

92
aku nggak merasa ada orang demikian di forum ini..~   _/\_ _/\_
:( :'(

93
Melihat begitu banyaknya kelemahan tuhan, apakah manusia masih perlu memujanya? Apakah sesungguhnya dia ada?

94
Sesungguhnya tanpa adanya konsep Sanghyang Adi Buddha agama Buddha dahulu tidak diakui sebagai agama resmi di Indonesia. Karena kita sama2 tahu bahwa agama Buddha tidak mengenal konsep ketuhanan.

95
Sejarah mencatat pelopor kebangkitan agama Buddha di Indonesia adalah Y.A. Bhikkhu Ashin Jinarakkhita. Beliau sangatlah berjasa untuk agama Buddha. Sesungguhnya cita2 Beliau adalah menyatukan semua aliran dalam satu wadah yg kompak sehingga kita akan merasa bangga menjadi umat Buddha. Sayangnya dalam perjalanan sejarah perbedaan pendapat membuat organisasi umat Buddha menjadi terpecah-pecah. Dan biasanya seorang umat pemula/awam malah lebih merasa sebagai umat Buddha tanpa mengenal sekte golongan, semakin orang aktif berorganisasi semakin melekat pada sekte golongannya. Seharusnya sebagai umat, kita bersatu padu merasa sebagai umat Buddha, bukan umat Buddha sekte tertentu, mengurangi kefanatikan kita. Sepertinya itulah yg dicita-citakan pelopor kebangkitan agama Buddha di Indonesia, Y.A. Bhikkhu Ashin Jinarakkhita.  _/\_

96
Buddhisme untuk Pemula / Re: Konsep Ketuhanan
« on: 05 April 2012, 09:12:17 PM »
Konsep Sanghyang Adi Buddha dan konsep “Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.” sebagai konsep ketuhanan dalam agama Buddha adalah sama2 merupakan suatu cara agar agama Buddha diterima sebagai agama resmi di negara Indonesia yg berketuhanan yg maha esa, sesungguhnya konsep2 tersebut bukanlah konsep ketuhanan dalam agama Buddha karena agama Buddha tidak mengenal konsep ketuhanan. Namun kedua konsep tersebut sangatlah berjasa dalam menopang keberadaan agama Buddha di Indonesia. Dalam ajaran agama Buddha, dunia tercipta melalui proses yg panjang mengikuti hukum alam, tidak tercipta dalam 6 hari seperti dalam dongeng penciptaan. Agama Buddha bukanlah agama yg menyederhanakan proses terjadinya suatu peristiwa dengan suatu dongeng yg mudah dimengerti anak2 yg belum sekolah.

97
Menghafal teori2 ajaran belum tentu mengerti, mengerti belum tentu menghayati, menghayati belum tentu mempraktekkan. Sebaiknya dalam diskusi dibarengi dengan mempraktekkan ajaran Buddha "Kesabaran Adalah Cara Bertapa Yang Baik", ditambah dengan  Metta, Karuna, Mudita, ajaran yg dapat dimengerti oleh semua orang,walau harus diakui pelajaran2 yg sederhana ini saja sangat sulit dipraktekkan dalam kehidupan sehari2. Biarlah pengetahuan  yg sangat luas tentang Tipitaka cukup dibarengi dulu dengan mempraktekkan ajaran yg sederhana tersebut. Karena sering orang awam salah persepsi dimana bila seseorang dapat menjabarkan isi Tipitaka dia adalah umat Buddha yg dapat menjadi contoh panutan. Bila orang tersebut berbuat dan berkata yg tidak pantas, maka itulah cerminan umat Buddha. Hal itu dapat menjadi bumerang yg menjatuhkan agama Buddha. Padahal kita semua mempunyai satu tujuan yg sama, yaitu menyebarkan Dhamma dr Sang Buddha dalam forum diskusi.  _/\_

98
Informasi kegiatan Buddhis Berbayar / Re: Tribute to Buddha's Legacy
« on: 03 April 2012, 02:31:41 PM »
Setiap kegiatan pasti ada segi positif dan segi negatifnya. Kita dapat  memandang dr segi positif ataupun sebaliknya, terserah kehendak masing2. Setiap orang punya selera masing2 yg tidak dapat kita puaskan semuanya. Untuk orang yg telah mendalami isi kitab suci ataupun yg telah tercerahkan acara ini mungkin tidak diperlukan. Namun bagi saya ini termasuk salah satu cara untuk menyebarkan agama Buddha, mungkin akan menarik umat yg masih awam dan pemula, apalagi melihat ada motivator Andrie Wongso. Untuk saya mungkin harga karcis termasuk cukup mahal, tetapi untuk pandangan orang lain mungkin sangat murah. Namun apapun bentuk kegiatan untuk perkembangan agama Buddha, selama segi positifnya lebih besar dari segi negatifnya, dengan setulus hati saya mendukungnya tanpa memandang dari sekte, golongan dan vihara manapun juga. (Tidak termasuk LSY/TBSN).  Terima kasih atas pemberitahuan undangannya! Peace.  _/\_ ^:)^ ^:)^ ^:)^

99
Lingkungan / Re: Tindakan criminal ex-programmer
« on: 26 March 2012, 07:03:51 PM »
  :o ??? :-? ^:)^ ^:)^ ^:)^

100
Buddhisme untuk Pemula / Re: Pernikahan dalam Buddha
« on: 25 March 2012, 07:16:41 PM »
Coba minta restu dr orang tua kamu saja, biar untuk pihak cowoq pakai wali. Mungkin bagi orang tuan ceweq lebih bisa merestui bila anaknya sudah hamil. Tapi perlu diingat, jika si cowoq tega membohongi orang tuanya dan tidak berani menghadapi orang tuanya, jangan kaget suatu saat dia juga akan menbohongi dirimu. Sekarang yg penting menikah dulu saja. Tp untuk surat nikah itu sulit. sebab kalau vihara mengeluarkan surat nikah dgn agama lain, bisa dituntut. Kecuali si cowoq minta surat pindah agama dulu. Surat ini cuma untuk pernikahan. Bikin perjanjian antara kamu dan dia, biarlah nanti dia tetap dengan agamanya. Kecuali kalau mau menikah di luar negeri

101
Setahu saya Atheis itu tidak mengakui tuhan dan tidak beragama. Kalo Buddhist beragama, cuma tidak mengakui tuhan ciptaan manusia dan tidak mengakui tuhan yg bersifat seperti manusia, apalagi yg berwujud seperti manusia.  ;) :P ;D :)) :-?

102
Salut!!!!  _/\_ Membantu bazaar sepertinya kegiatan netral, ya nggak apa2lah selama kita melakukannya dengan dengan ikhlas, tokh kita makhluk sosial, sikap saling tolong menolong itu baik. Jangan terbelenggu oleh kelompok aliran kita saja. Asal jangan membantu dalam menyebarkan agama yg bertentangan dengan keyakinan kita. Agama jangan sampai menghalangi persahabatan, tetapi persahabatan juga jangan sampai memaksa kita untuk mengikuti keyakinan mereka. Mau ke vihara Maitreya, mau ke vihara aliran LSY, mau ke gereja, mau ke kuil, mau ke mesjid  sah2 saja menurut saya, tetapi selama itu hanya untuk ingin tahu dan menambah wawasan. Kalo keterusan mah namanya pindah agama.

103
Mahayana / Re: cing beng
« on: 23 March 2012, 12:43:47 PM »
Kita mendoakan orang yg kita kasihi sesuai dgn agama yg kita percaya. Itu tanda bhakti kita kepada mereka. Saya mendoakan almarhum mertua saya dengan membacakan Ettavata, bukan ayat2 Al Qur'an. Saya rasa Beliau senang sebab saya terus mengingat dan mendoakannya.  ^:)^

104
Bagi saya pribadi, Master Cheng Yen dengan yayasan Tzu Chinya adalah cermin dari Buddhist sejati. Beliau menerapkan ajaran Tumimbal Lahir, dimana setiap makhluk kemungkinan besar saudara dalam kehidupan yg lampau, jadi sebaiknya bersatu dan tidak perlu bermusuhan dalam kehidupan sekarang. Beliau menerapkan ajaran Metta, Karuna, Mudita dimana yg ditolong adalah orang dr berbagai golongan tanpa membedakan agama. Beliau adalah Buddhist yg tidak hanya belajar teori2 ajaran saja, namun mempraktekkannya dalam kehidupan nyata. Sementara kita masih terbelenggu oleh perbedaan sekte, Beliau telah merangkul semua agama. Dan walaupun saya bukan anggota Tzu Chi, namun saya sangat menghormati seorang yg mempraktekkan ajaran Buddha dalam kehidupan nyata dan membawa manfaat bagi orang lain seperti Beliau.

105
Diskusi Umum / Re: Bagaimana sikap yang tepat
« on: 22 March 2012, 07:39:45 PM »
Kalo saya diceramahi tentang ajaran agama lain oleh orang yg saya kenal, maka saya akan tersenyum. Saya tidak mengatakan setuju ataupun mengatakan tidak, untuk apa karena agama kita bermusuhan. Jika diceramahi tentang ajaran agama lain oleh orang yg tidak dikenal, maka saya akan bertanya (hanya bertanya lho) tentang tuhannya yg mahatahu yg ternyata tidak tahu, bla..bla..bla.. Tentang tuhannya yg maha penyayang tetapi pembunuh, bla..bla..bla, dan tentang tuhannya yg maha kuasa ternyata menghadapi ciptaannya yg melawan tidak dapat menyadarkannya selama ribuan tahun, tentang tuhannya yg memberi kehendak bebas kepada ciptaannya, namun saat ciptaannya makan buah ilmu mengetahuan malah mencak2, dan segala macam kelemahan tuhan ciptaan manusia itu, dijamin mereka akan melotot, emosi, dsbnya. Tetapi yg tidak dapat saya hadapi adalah bila umat agama Buddha satu sekte menjelek-jelekkan sekte lain. Bagaimana bisa sesama agama Buddha saling menjelekkan. Seolah-olah mereka menganggap diri mereka bukan agama Buddha, tetapi agama sektenya. ^:)^ ^:)^ ^:)^ _/\_ 

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11