//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - hariyono

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 17
1
Theravada / Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« on: 03 November 2011, 05:34:16 PM »
Memang kita belum mampu mengawasi setiap timbulnya pikiran buruk: keserakahan, iri hati, kebencian, kekejaman, kejengkelan, kekecewaan dan keakuan. Tetapi bila kita mengetahui atau menyadari bahwa pikiran itu mulai atau sedang muncul, maka perhatikanlah, awasilah! . Selanjutnya hanya kesadaran murni yang berlangsung. Kesadaran murni itu adalah kata lain dari kebebasan. Kebebasan dari penderitaan. Meski hanya dialami sesaat, kesadaran murni adalah kebebasan. Bagi yang belum mencapai kebebasan penuh, kebebasan itu hanya dialami sesaat. Mengapa hanya dialami sesaat? Karena kotoran yang lain dari pikiran masih akan muncul lagi.

2
Theravada / Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« on: 03 November 2011, 04:54:34 PM »
Karena adanya " AKU " ,maka timbul perbedaan .

Cara menghabiskan pikiran keakuan yang sering muncul dan menjadi sumber keburukan atau penderitaan menurut ajaran Guru Agung Buddha Gotama adalah: Perhatikan atau waspadai terus-menerus bila pikiran keakuan itu muncul. Jangan menyesali bila pikiran keakuan muncul, tetapi yang sangat penting adalah menyadari atau memperhatikan pikiran itu. Perhatikan saja! Waspadai saja! Waspadai dengan sikap pasif. Artinya, tidak perlu menggunakan konsep 'Anatta' (Tanpa-aku) untuk menghentikan atau melawannya. Tidak menganalisis dari mana munculnya pikiran keakuan itu, dan juga tidak perlu ingin menghentikannya karena tidak sesuai dengan Dhamma. Tetapi, perhatikan saja terus-menerus, awasi saja terus-menerus. Mengawasi dengan pasif. Hanya mengawasi saja! Maka, pikiran keakuan itu akan teratasi, akan berhenti dengan sendirinya. Inilah cara yang diajarkan oleh Dhamma ajaran Guru Agung Buddha Gotama sebagai cara untuk menghabiskan keakuan. Kita namakan cara ini: cara 'vipassana' atau cara pencerahan.

3
Theravada / Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« on: 03 November 2011, 03:32:36 PM »
umat Buddha mengenal pengertian 'Anatta' (tanpa-aku), atau 'Sunyata' (Tanpa inti yang kekal). Tetapi, bukan berarti kalau seseorang sudah mengerti atau faham benar tentang pengertian 'Anatta' yang diajarkan oleh Guru Agung Buddha Gotama, maka sudah tidak ada lagi pikiran keakuan padanya. Pikiran keakuan itu tetap saja timbul dengan begitu cepat dan begitu sering meskipun dia sudah sangat faham 'Anatta' dan juga sudah tidak menghendaki pikiran keakuan itu timbul.

Bila ia waspada terhadap munculnya pikiran keakuan itu: "Ini kebaikanku. Ini jasaku. Ini kewajibanku. Ini hasilku," dan masih banyak lagi, lalu dilawanlah pikiran keakuan itu dengan pengertiannya tentang 'Anatta' (Tanpa-aku) yang sudah diyakini kebenarannya. Maka yang sekarang menjadi pikirannya adalah pikiran atau konsep tentang 'Anatta' (Tanpa-aku) tersebut. Cara ini bukanlah cara mengatasi atau menghabiskan keakuan, melainkan melawan konsep (keakuan) dengan konsep (tanpa-aku).

4
Theravada / Re: Masihkah mau membedakan aliran Theravada dan Mahayana
« on: 03 November 2011, 12:04:22 PM »
saya heran dengan beberapa umat Buddha,mereka hanya mengaku menganut satu aliran Buddhisme aja,kalo bukan Theravada,Mahayana,atau mungkin Tantrayana.Misalnya,ketika saya tanya teman saya,kmu agama Buddha? dia jawab,saya buddha Mahayana.Trus ketika saya tanya,kan sama aja sama Theravada,sama-sama agama Buddha,katanya gak beda,Mahayana ma Theravada ga cocok,soalnya umat Theravada ga terima dikatain kendaraan kecil

ini menjadi bukti,masih kurangnya persatuan kita sebagai umat buddhis,padahal ada banyak persamaan mahayana dengan Theravadin.
Sama-sama mengakui Buddha Sakyamuni sebagai guru mereka,sama-sama yakin akan tiratana,yakin akan 4 kesunyataan mulia,berpegang pada 8 jalan utama,dsb.

So,masih jamankah mau membedakan Theravada dan Mahayana???

c'mon...we are one in Dhamma.. ;)

perbedaan itu akan hilang
bila umat Buddhist berbagai aliran telah di ajarkan dengan TUNTAS atau MEMAHAMI dengan benar ,
pengertian 'Anatta' (tanpa-aku),
atau
'Sunyata' (Tanpa inti yang kekal).


Semoga semua makhluk berbahagia .

5
Seremonial / Selamat Ulang tahun keponakanku Bawel
« on: 06 October 2011, 08:36:22 AM »
Selamat Ulang tahun keponakanku Bawel

Semoga cepet dapet jodoh !!

[ Invalid YouTube link ]

6
kalau menurut bro Hariyono jam ROLEX adalah suatu kemewahan** atau bukan ?
(sebagai pembanding jam tangan gw gak sampai 30ribu lhoooo)

** kalau dipakai seorang Master XYZ aliran Buddhist YYY


Terima kasih , rekan johan 3000

Iya ..barang mewah .... itu bila  di kategorikan materi ....dan akan  sama saja dengan seharga apa pun .. bila di lihat dari fungsi nya .

Ini sebaiknya di pilah lagi  di pandang dari presepsi mana .

Dari pandangan materi

Dalam kasus ini Anda benar dan sama dengan pandangan saya arloji Rolex itu bisa mencapai ratusan juta .

Sebagai master seharusnya memberikan panutan atau contoh , seyogyanya menyadari nya .

Di pandang presepsi segi fungsi .

Ya tentunya sama aja dengan jam tangan ( yang masih berfungsi baik ) dengan harga dibawanya .



Saya belum tahu presepsi mana yang di gunakan si pemakai jam rolex , tentunya harus bertanya dulu .




Maaf ini cuma kritik membangun , bukan menang2 an dalam debat lho !!!

atau saya seorang pengecut .

(sebagai pembanding jam tangan gw  gak sampai 30ribu lhoooo)

Disini ada menunjukkan kelemahan dalam kata gw = gue - AKU

Seperti saya sebutkan diatas

Alangkah baik nya kalau kita mengingat

Buddha Sidharta Gautama selalu menekankan pentingnya perenungan akan tiadanya ‘aku’ sebagai entitas yang ajek. “
Baik dari apa yang dirasakan, dilihat, dikecap, disadari, dicerap, ketahuilah oh para bikkhu, bahwa tiada aku ( I) , diriku (me), dan kepunyaanku (mine) disana.”


Dengan mendalami kata perenungan tiada nya ' AKU '

Tentunya akan membuat lebih familiar kepada semua  dan lebih membuat damai dalam diri seseorang .

Rekan Johan 3000 , saya pun dulu pernah melakukan hal serupa dengan anda ... ini sudah biasa terjadi dalam manusia  .

Dengan Dharma dan merenungkan Paritta  , " Kesadaran " kita akan lebih waspada  .

Dharma itu luas dan saya belum bisa menyelaminya .. saya masih belajar dan belajar ... mohon maaf bila ada kata2 salah  atau kurang berkenan  .


Semoga semua makhluk berbahagia .

Sampai jumpa di lain kesempatan .

















7

beberapa kali gw posting tentang LSY... nah akhirnya kena BANNED....
adakah sesuatu di WDC ? kalau gak boleh vokal tentang LSY ?
dan kelihatannya (menurut pengamat gw) LSY sangat di promosikan disana lhoo  :'( :'(
  (begitu juga disini....)


Terima kasih rekan Johan atas uneg - uneg nya .
Saya hanya sebagai member biasa aja , saya tidak tahu jalan pemikiran para moderator ( di WDC ada sekian moderator yang jelas di ambil dari berbagai aliran  ).

Saya sebagai members biasa , bila menanggapi pertanyaan yang terdapat beda "konsep dalam aliran Buddhist " , saya berusaha untuk menghindar hanya menjawab dengan  " win win solution  " , Memang sulit untuk untuk mencari jawabannya karena kita telah mempunyai keyakinan konsep sendiri .

contoh,

Saya pun pernah di tanya , Kenapa  agama Buddha menjadi banyak aliran ?

Saya pun menjawab

" perbedaan konsep "
Sang Buddha, yang telah sempurna, tidak pernah mengajarkan aliran / sekte apa pun.

Disini saya menjawab secara halus , " perbedaan konsep "

Tetapi , Saya tekankan lagi .


" Sang Buddha, yang telah sempurna, tidak pernah mengajarkan aliran / sekte apa pun. "

Disini saya mengetuk kesadaran mereka yang tidak sepaham dengan aliran saya .
Kata2 ini Saya yakin akan lebih membuat mereka " Sadar "
dari pada saya tulis
"Agama Buddha menjadi banyak aliran disebabkan oleh 'kepentingan ego' perorangan atau kelompok, yang bersekutu di dalam lobha-mula-citta (kesadaran buruk yang dipimpin oleh lobha / keterikatan batin terhadap objek)".
Ini akan menimbul debat yang berkepanjangan dan kesadarannya semakin jauh karena setiap manusia mempunyai ego  .

Manusia pada dasarnya egois, mementingkan diri sendiri... termasuk saya sendiri  ;D

Alangkah baik nya kalau kita mengingat

Buddha Sidharta Gautama selalu menekankan pentingnya perenungan akan tiadanya ‘aku’ sebagai entitas yang ajek. “
Baik dari apa yang dirasakan, dilihat, dikecap, disadari, dicerap, ketahuilah oh para bikkhu, bahwa tiada aku ( I) , diriku (me), dan kepunyaanku (mine) disana.”

Semoga semua makhluk berbahagia

Semoga mengerti .






8
Terima kasih rekan johan 3000 telah menyampaikan pesan rekan Ariyakumara .

Saya sangat menyayangkan pernyataan mengundurkan diri , saya dan rekan2 WDC masih membutuhkan bimbingan rekan Ariyakumara .
Ada sesuatu apa ya ?
pesan posting ini tidak disampaikan langsung di WDC membuat saya bingung .



Seperti juga pernyataan rekan djoe pun saya tidak mengerti persoalan nya .


Adakah sesuatu di WDC ?

9
rekan djoe

maaf , saya merasa anda perlu merenungkan

Buddha Sidharta Gautama selalu menekankan pentingnya perenungan akan tiadanya ‘aku’ sebagai entitas yang ajek. “
Baik dari apa yang dirasakan, dilihat, dikecap, disadari, dicerap, ketahuilah oh para bikkhu, bahwa tiada aku ( I) , diriku (me), dan kepunyaanku (mine) disana.”

Semoga semua makhluk berbahagia .

10
Diskusi Umum / Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« on: 20 February 2011, 05:12:25 PM »
Buddha arti nya tersadarkan .
Ajaran Buddha bukan agama , karena Sang Buddha tidak pernah menyatakan bahwa ia adalah anak Tuhan atau pembawa pesan dari Tuhan mana pun .
Ajaran Buddha adalah ajaran tentang kebenaran dan bersifat  realitas universal sehingga bisa di terima oleh penganut agama - agama .
Saya kira semua umat agama lain bisa belajar ajaran Buddha tanpa meninggalkan ajaran agama nya .

11
Lingkungan / Re: Para Miliuner AS Amalkan Separuh Harta
« on: 05 August 2010, 12:17:59 PM »
believe or not

12
Negara kita mempunyai banyak hutang ,
oleh pakar - pakar di perkirakan untuk melunasi harus membebani anak cucu kita untuk membayar  .
Potensi alam negara tercinta kita ini ,
saat ini sudah di ambil tambang -tambang minyak bumi , emas , tembaga , perak ,besi , batu bara  dan lain - lain nya untuk di jual .
Saat ini ada rencana untuk Redenominasi ?
ini jelas memerlukan biaya yang tidak sedikit .
lebih baik biaya yang di hamburkan itu untuk membayar hutang , biaya memberantas korupsi , meningkatkan ekspor non migas .

Negara Jepang yang sukses dan maju di asia  dan mempunyai ekonom yang berkualitas tidak melakukan redenominasi
Ngapain kita melakukan redenominasi ,
saya jadi tidak habis pikir ekonom yang mencetuskan redenominasi ini .
rasanya tidak wajar ,
negara sudah krisis ekonomi , rakyat kecil sampai atas terasa semakin sulit cari uang .
ehhh.. malahan yang duduk diatas merencanakan redenominasi jelas menghamburkan uang .
sebaiknya rencana ini di tinjau ulang saja .
 

13
Tolong ! / Re: Gimana cara menghadapi hal seperti ini..?
« on: 08 July 2010, 07:49:40 PM »
orang Buddhist selalu berpikir memakai logika dan kesadaran .
jangan percaya akan hal isu - isu semata .
Disini kita di uji ..keyakinan kita memakai keyakinan Buta ataukah kita memakai keyakinan berdasarkan pengalaman hidup .
Selamat merenungkan .
 _/\_


14
Diskusi Umum / Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« on: 08 July 2010, 06:09:55 PM »
nice posting

15
Diskusi Umum / Re: Saya sering ditanya ,"APAKAH ALAM BUDDHA ADA?"
« on: 04 April 2010, 06:35:23 PM »
Buddha itu pikiran .
Tidak ada pikiran ,
tidak ada Buddha .
Alam Buddha adalah pikiranmu yang terkendali dari asava
baca Dhammapada pencapaian Kebuddhaan dan Ungkapan kebahagiaan ( udana )

pikiran dpt berdiri sendiri tanpa tubuh ?

bacalah dan renungkan baik - baik .

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 17