//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - wongfok

Pages: [1] 2 3 4 5 6
1
Kafe Jongkok / Re: dari mana kita belajar mengalah??
« on: 25 July 2012, 12:42:34 AM »
orang bilang mengalah untuk menang, tapi apa bener ya? yang jelas mengalah itu bisa jadi
1. menghindar dari pertarungan, biar cepet, gak ribet.
2. memandang remeh lawan sehingga malu kalau sampe menang lawan dia.
3. bosen menang terus sehingga ingin tau rasanya kalah.
4. gw dah ngantuk, tar lanjut lagi :p hahahahaha.....ada yang mau nambahin?

2
Kafe Jongkok / Re: dari mana kita belajar mengalah??
« on: 23 July 2012, 11:37:02 PM »

3
Kafe Jongkok / Re: dari mana kita belajar mengalah??
« on: 23 July 2012, 10:14:25 PM »
Pasti dari pengalaman pribadi nih  ^-^
iya haha,tau aja. Ini skrg lg brusaha mengalah dlm hubungan tsb. Kl gak bkl suram bbrapa hari kedepan.

4
Kafe Jongkok / Re: dari mana kita belajar mengalah??
« on: 23 July 2012, 02:31:27 PM »
Namo Buddhaya,

Dari kecil kita selalu diajarkan untuk menjadi pemenang, hingga sudah bekerja dan berusaha, juga diajarkan supaya jadi pemenang.
kadang berdebat/diskusi juga kita berusaha menjadi seorang pemenang.

Dipikir pikir, kadang kala mengalah/ sengaja untuk kalah itu penting juga untuk melangkah lebih jauh.

Pertanyaan: dari mana kita belajar bisa mengalah?

anumodana atas sharingnya.

darimana belajar mengalah? dari hubungan pria-wanita. kenapa begitu? karena dari pengalaman, kalo gak mengalah hasilnya akan selalu ribut. cekcok itu gak enak, gimana biar gak cekcok, salah satunya mengalah.

5
Kafe Jongkok / Re: Mengapa Anda join ke DC Forum ?
« on: 23 July 2012, 02:26:57 PM »
Join sini karena ingin belajar Buddhism  _/\_
gak salah kan? semoga tidak 8)

6
karena masih suka membunuh

maksudnya masih sering membunuh kecoak gitu? karena kalau makhluk lain gw gak bunuh, kecuali beberapa makhluk seperti nyamuk, kecoak, dan semut, juga para bakteri, virus, amuba dan sebangsanya. dan, ya, gw mengaku masih melakukan pembunuhan terhadap makhluk2 tertentu dan gw tidak membenarkan tindakan gw itu, tapi gw belum bisa menaklukkan rasa takut gw terhadap kecoak. Gw juga belum bisa berbesar hati untuk berbelas kasih pada para semut yang menginvasi makanan gw/ngigit gw/dsb. Ini pun gw tidak melakukan pembenaran terhadap apa yg gw lakukan terhadap mereka. cuma ya itu, gw belum bisa aja dengan bersabar menghadapi semua itu, mengusir satu persatu semut itu dengan cara halus tanpa menyakiti mereka, itu gw belum sanggup. Dan salut buat orang yang udah bisa sampe tahap itu.

kalo kata 'suka' tadi diartikan gw menikmati dalam membunuh harus gw sangkal krn gw jg dah jelasin di post2 sebelumnya.

7
Biar bro wongfok aja yg sebutin ya...  :whistle: ^-^

lha..kok gw....hahaha....kaburrrrrrr.... >:D


8
Setuju pada prinsipnya, hanya saja perlu dibedakan antara menjelekkan dengan mengkritik. menjelekkan tujuannya hanya untuk kepuasan ego saja, sedang mengkritik adalah mengatakan kejujuran. Kejujuran tentang fakta yang ada, atau kejujuran tentang apa yang dirasakan, dan tujuannya untuk membangun. Mengkritik adalah menyatakan dimana kesalahannya, dan bagaimana seharusnya. Bahasa yang digunakan pun sifatnya objektif, tidak mengandung makian/hal hal lain yang sifatnya menghina.

saya bahkan telah mengkritik praktek agama-lembaga agama dari agama yang saya anut sendiri lama sebelum saya akhirnya meninggalkannya. Jadi bukannya berpindah keyakinan baru kemudian mengkritik. Justru karena saya menyadari ada kecacatan didalam penerapan agama tersebut (lagi lagi bukan ajarannya, karena dalam setiap postingan saya, saya juga tidak pernah mengkritik esensi dari ajarannya.) Saya berani mengkritik doktrin, karena doktrin itu berasal dari manusia biasa dan pada jaman modern dapat dipolitisasi (Saya membahasakan 'ajaran' sebagai apa yang diwariskan oleh pendiri agama, dan 'doktrin' sebagai apa yang buat bukan oleh pendiri agama, tapi oleh lembaga agama-penerus2nya hingga ke jaman modern), dan ketika sesuatu tidak benar saya juga merasa tidak bisa membenarkan itu.

Dengan mengkritik agama tertentu, saya rasa kita tidak lalu menganjurkan orang ramai-ramai untuk meninggalkan agama tersebut. Memang kita harus memiliki rasa toleransi, dan menghormati hak orang lain. maka saya rasa tergantung dari bagaimana kita mengungkapkannya serta apa tujuan kritikan kita itu. prinsip saya, kalau kejujuran dikatakan kejahatan, apa jadinya dunia?

9
I WAS a Catholic

10
Tidak perlu jauh-jauh,untuk direnungkan saja. Mengapa para paus selama ratusan tahun dan pihak gereja ngotot bahwa bumi yang jadi pusat edaran tata surya? Apa Tuhan tidak memberitahukan pada orang "suci" ini bahwa hal sepele saja mereka tidak dapatkan jawaban sahid? Akhirnya galileo dan copernicus malah dihukum. Setelah teknologi sudah maju,akhirnya ditemukan bumi yang mengelilingi matahari. Pertanyaannya,kemana sobekkan kertas injil yang memuat pernyataan bumi sebagai tata surya? Ingat,adalah sial sekali bagi mereka yang "indigo" hidup di jaman itu,hampir semuanya mati dibakar hidup-hidup.

Itulah, bagian dari sejarah kelam kekr****nan, sampai sekarangpun praktek praktek menyimpang yang tidak sesuai dengan inti ajaran masih berlangsung, hanya saja tidak seekstrim dulu. Yang namanya Gereja sekarang menurut saya juga banyak yang sudah melenceng. Umat kr****n yang tidak setuju boleh2 saja, ini cuma pendapat saya pribadi. Saya bukan siapa2 jadi pendapat saya sperti ini tidak akan mengguncang dunia kan :p

11
pertanyaan retorik yang bagus sekali!

Orang jaman sekarang bahkan lebih menuhankan agamanya daripada Tuhannya itu sendiri. Kalau tidak, tidak ada yang namanya konflik antar umat beragama, terlebih lagi yang sering konflik justru agama serumpun. Tuhan semakin sering 'dijual' dan dipakai sebagai alat untuk mengendalikan massa. Dengan mengatasnamakan Tuhan, orang berpolitik untuk mendapatkan pengaruh dan kuasa, menakut-nakuti orang-orang lain yang tidak matang pemikirannya sehingga mudah dikontrol.

12
ikut pendapat ya, ini dari apa yang gw pelajari. (Disclaimer: Konsep dalam Bible itu hanya untuk para Christians karna kalau membahasnya dengan apa yang dipercaya oleh agama lain tidak akan nyambung. Yang dibahas dibawah tidak mengenai kebenaran absolut, tapi tentang apa yang dipercayai.)

Science dan Bible, mana yang benar? pertanyaan ini sudah menjadi pertanyaan berulang yang seolah tidak ada jawabannya. Kalau dilihat sekilas memang keduanya tidak sinkron dan ada perbedaan yang sangat besar. Akan tetapi Science dan Bible tidak seharusnya dipertentangkan. Celakanya, diantara orang kr****n sendiri muncul pertentangan pertentangan semacam ini sehingga ada juga yang secara gamblang menolak science. Saya pikir ini adalah suatu pembodohan yang nantinya merugikan orang kr****n sendiri.

Bukan detail apa yang ditulis dalam Bible lah yang perlu menjadi pegangan umat kr****n. Tapi intinya, apa yang ingin disampaikan sebenarnya. Bukan perkara hari keberapa tercipta (baca:diciptakan) apa dan sebagainya. Tapi maksudnya adalah alam semesta itu tercipta melalui suatu proses. Dan Bible menggambarkannya secara metaforikal. Science menjelaskan tentang eksistensi sedangkan Bible melengkapinya dengan menjelaskan esensi. jadi tidak ada yang perlu dipertentangkan antara science dan bible. Mempermasalahkan detail tidak akan membawa manfaat, selain memenuhi hasrat untuk membuktikan siapa yang salah dan benar. Dalam mempelajari Bible, jika ingin mendapat manfaat, bukan masalah detail yang dilihat secara literal yang perlu diperhatikan, tapi intinya. Dan sayangnya bahkan banyak dari umat kr****n sendiri gagal dan terjebak dalam perdebatan hal-hal kecil dan melupakan yang utama.

13
Pertanyaan diatas adalah suatu yang unik dan langka dan bisa mendapat suatu prioritas bagi yang sangat berkeinginan mengenal sosok Tuhan Pencipta dan mengkaji lebih jauh untuk sekedar memenuhi hasrat keingintahuaanya.
(mohon maaf kalau pertanyaan diatas melanggar tata krama dalam beragama).

menurut hemat saya,
Tuhan pencipta itu khan yang serba MAHA Kuasa, dan yang berkemampuan, iya khan???
Lha kalau Tuhan Pencipta serba maha kuasa dan berkempuan, apakah mungkin lagi sosok Tuhan itu perlu dilahirkan sebagai Manusia ??? and then trus apakah ada artinya bagi Tuhan pencipta untuk berbuat seperti itu ?????
Tuhan itu khan Maha Suci dan Maha kuasa dan Maha Berkempuan termasuk Top Very Englihten

(Silahkan Saudara Saudari memberikan tanggapan dan jawabannya untuk memenuhi hasrat keingintahuan saudara saudari sekalian).

Pertanyaan berikutnya :
Kalau Tuhan Pencipta itu Maha Suci dan Maha Kuasa dan Maha berkemampuan termasuk Top Very Englihten, kenapa tidak sekalian saja Tuhan Pencipta itu menciptakan mahkluk ciptaannya suci dan berkemampuan Seperti Buddha tanpa harus mahkluk ciptaanNya menjalani hidup sebagai Manusia dan juga Hewan seperti yang kita jumpai seperti sekarang ini ?

yang mana dalam kitab suci Anggutara Nikaya (kalau tidak salah) sama seperti yang di Pertanyakan oleh Sang Guru Buddha Gotama, sebagai Berikut :
Kenapa Tuhan Brahminmu menciptakan dunia yang penuh dengan penderitaan
dengan manusia dan hewan yang hidup didalamnya ???

(Lha, khan Tuhan Pencipta kita itu sesuatu yang Maha Suci dan Maha kuasa dan serba berkemampuan, kenapa harus menjalani ujian yang keras dan suka berliku liku seperti pisau keris yang tidak lempeng, dan kenapa tidak langsung menciptakan mahkluk ciptaannya Suci dan berkemampuan baik seperti Buddha tanpa harus menjalani Reinkarnasi demi reinkarnasi yang penuh dengan penderitaan ???
Ini pernah dipertanyakan oleh Sang Guru Buddha mengenai Tuhan Brahmin sang Pencipta alam semesta.

(Nah, silahkan saudara saudari memberikan pertanyaan dan tanggapannya).

Apakah ada maksud tertentu dari Sang Tuhan Pencipta kita dengan berbuat demikian yang mengharuskan mahkluk CiptaanNya menjalani ujian yang berliku liku bak pisau keris dari Mpu Tantular ? ).

(nah, untuk pertanyaan ini juga silahkan Saudara saudari memberikan tanggapan dan respondnya masing masing).

(Psss,..... Mohon maaf, mudah mudahan kita kita ini dimaafin oleh Tuhan pencipta kita mengenai pertanyaan, tanggapan dan jawaban dari kita kita semua ini)

Apakah pertanyaan ini merujuk kepada Pernyataan Agama Nasrani dari Nabi Yesus Kristus ??
(Suatu kesatuan perpaduan antara Buddhisme dan kr****n Nasrani kha ini ?????
Dalam Buddhime Suatu Sumpah itu tidaklah dianjurkan dan lebih baik dihindari, dan mengenai ucapan janji kaul itu dihadapan Rupang Buddha dan Bodhisatva tidak lah boleh di ingkari - ini isu burung yang santer saya dengar)

konsep Tuhan yang menjadi manusia bukanlah konsep yang bisa diterima semua kalangan, dan tentunya tidak bisa dipaksakan juga pada agama lain. Untuk bisa setuju dengan konsep ini tidak bisa hanya mengandalkan logika mati saja, tapi juga dengan iman. YK adalah manusia. Terbukti bahwa Dia bisa merasa lapar, bisa marah, bisa berdarah, dan bisa mati. Tapi Orang kr****n juga percaya bahwa Dia bangkit pada hari ketiga. Suatu hal yang tidak manusiawi.

Lepas dari benar atau tidaknya konsep Tuhan yang menjadi manusia tersebut, ada hal baik yang bisa diambil. Bahwa ajaran sejati kr****n adalah cinta kasih. Tuhan digambarkan sebagai sosok yang sangat mengasihi manusia sehingga Dia rela menurunkan derajatnya yang tinggi untuk bisa menjamah manusia dengan cara menjadi manusia itu sendiri. Demi keselamatan umat manusia rela mati dengan menderita. Itu adalah teladan yang diberikan oleh YK sendiri kepada para pengikutnya, bahwa mencintai sesama manusia itu tidak ada batasnya, bahkan jika harus mengorbankan nyawa sekalipun. Orang (baik kr****n ataupun Non kr****n) sering salah dengan anggapan bahwa keselamatan itu adalah karunia dariNya karena dosa manusia sudah ditebus oleh YK di kayu salib dan kemudian menganggap bahwa perbuatan baik tidaklah penting. Salah besar! Ada tertulis dalam alkitab bahwa Seseorang tidak bisa disebut mengasihi Tuhan jika dia tidak bisa mengasihi sesamanya, dan iman tanpa perbuatan adalah mati/sia sia. Artinya setelah orang kr****n menyatakan bahwa mereka percaya pada YK, tidak otomatis masuk surga, tapi harus dibuktikan dengan perbuatan.

Jadi seharusnya, seperti juga Agama Buddha, Agama kr****n seharusnya mengedepankan cinta kasih yang tulus, murni, dan tanpa syarat. Hanya saja dijaman sekarang ini banyak hal yang terjadi pada agama tersebut sehingga banyak terjadi distorsi yang pada akhirnya banyak penganut agama tersebut berjalan melenceng dari inti ajaran itu sendiri. Jadi menurut saya orang kr****n tidak perlu berkeras untuk ngotot bahwa YK adalah Tuhan dan mengharuskan orang lain diluar agamanya untuk menerima konsep ini. Tapi terlebih dahulu membenahi diri, apakah mereka sudah menjadi pengikut Kristus yang baik? Sudah mengamalkan apa yang diajarkanNya? Ataukah masih mementingkan penjaringan manusia yang sifatnya seperti multilevel marketing?

14
Couldn't agree more  =D>

Cara paling gampang menilainya, lihatlah produk jadinya, yaitu kelakuan umatnya.  Apakah setelah makin mendalami agama semakin santun, semakin damai, semakin tolleran, dsb.  Ataukah malah semakin tidak toleran, semakin ganas, dikit2 bunuh, bakar, hajar, serbu.... Dari sorot matanya juga udah kelihatan apakah penuh metta ataukah kebencian yg meluap2.  Ini berlaku buat umat dan juga para pemuka agamanya.  Lihat aja di TV, mungkin di 'bulan suci' ini akan ada liputan aksinya  :whistle:

kita lihat apakah ada sweeping dsb? sudah jadi hal yang biasa. Prinsip mereka bukan bagaimana menahan nafsu, mengendalikan diri supaya tidak kalah dari godaan, tapi membasmi semua godaan yang ada. Makanya restoran di beberapa tempat harus tutup ketika bulan R. Kalau buka akan diobrak abrik. Tapi tidak semua seperti itu. Bukan juga mayoritas saya rasa, tapi memang kelompok ekstrim ini memang sangat vokal. Preman berkedok agama. Berbaju putih berhati hitam.

15
Gw seorang mantan penganut agama K.(kalau pada yang penasaran kenapa akhirnya gw lepaskan agama itu, tar gw buat thread baru ditempat yang tepat, itupun kalau tidak melanggar hukum sini.) selama berpuluh2 tahun gw dibesarkan dan hidup di lingkungan agama K, sekolah, sampe kuliah, dan kerja juga di lingkungan K. Walaupun pertamanya gw hanya agama KTP, tapi akhirnya gw juga tertarik untuk mempelajari ttg agama K itu sendiri. gw baca kitab sucinya dan berusaha memahami ajarannya. kenapa? karena gw juga merasa ada yang tidak beres, ada sesuatu yang 'korup'. gw mendapati bahwa sebenernya inti ajarannya bagus. Memang ada beberapa hal yang agak kontroversial, tapi jika ditelaah labih jauh, dengan pemikiran yang lebih terbuka, seharusnya tidak seekstrim itu, dan hal ini yang sering dipakai oleh para pemuka agamanya untuk membrainwash para pengikutnya. hasilnya, penganut agama ini banyak sekali yang mengalami kemunduran dalam pemikirannya karena justru mereka seolah seperti sengaja dibuat bodoh.

Untuk agama I, gw belum begitu mempelajari dengan mendalam, paling hanya sekedar baca, nonton, atau dengar ceramah2 dari tempat ibadah mereka (karena pakai pengeras suara jadi kedengaran) atau radio. Gw harus fair dengan mengatakan bahwa ada hal baik yang diajarkan dalam agama tersebut, walaupun banyak sekali orang non-I yang memberi cap seolah olah agama ini sesat. Gw berpikir, bukan sesat, tapi punya banyak kelemahan. itupun tergantung dari sisi mana kita melihatnya. gw lebih melihat agama ini sedikit berbeda dengan yang lain. Ini adalah satu satunya agama di Indonesia yang dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah agamanya seolah mengajarkan bahwa kekerasan itu diperbolehkan dalam beberapa kondisi. Walaupun cukup banyak orang penganut agama ini mengklaim bahwa agamanya cinta damai, tapi dalam sejarahnya pendiri agamanya telah terlibat dalam banyak pertumpahan darah. Dan seolah hal ini menjadi teladan.

Saya tidak mencap bahwa sang pendiri adalah orang yang haus darah, sama sekali tidak demikian. tapi dibandingkan dengan pendiri agama lain, ini sungguh berbeda. Pendiri agama yang satu ini juga menggunakan kekuasaan dan politik dalam penyebaran serta pendirian agamanya. Dari yang saya baca di berbagai sumber, agama ini seolah mengajarkan, kalau ada yang menyerang, lawan saja, dan Tuhan mereka akan turut berperang di sisi mereka untuk memusnahkan musuh-musuh mereka. Jaman dulu ini adalah hal yang relevan karena peperangan adalah hal yang sering terjadi. Akibatnya, hal ini terbawa hingga jaman sekarang dimana perang sudah bukan hal umum di negara damai. Teladan ini banyak yang masih dituruti bukan secara metaforikal, tapi juga secara literal. Inilah yang mungkin menyebabkan agama tersebut erat dengan kekerasan.

Agama ini sepertinya tidak memegang ajaran cinta kasih yang tanpa syarat. Artinya, kalau orang lain baik pada mereka, mereka bisa 'baik', seperti memperbolehkan orang non agama mereka tinggal di wilayah mereka, tanpa memaksa harus masuk agama mereka. (paling tidak itu yang saya baca dalam sejarah mereka.) Sebaliknya kalau orang berada dalam posisi yang berlawanan dengan mereka, maka diperbolehkan untuk melawan, bahkan kalau harus membunuh. Bandingkan dengan agama K, yang walaupun juga banyak kelemahan masih berpegang pada prinsip kalau ditampar satu sisi pipi, berikan pipi yang lain, atau perintah untuk mengasihi orang yang memusuhi, dan mengampuni tanpa batas.

Pages: [1] 2 3 4 5 6