//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - KeithV

Pages: [1]
1
Pengalaman Pribadi / Buddhisme dalam Kehidupan
« on: 17 May 2011, 12:07:50 AM »
Suatu saat saya mengemudi di jalan tol. Jalan tol saat itu lagi ramai dan mulai padat.
Kadang karena mengemudi sendiri, akhirnya pikiran mulai memikirkan rencana  kegiatan setelah sampai di tempat tujuan.
Kadang juga memikirkan hal - hal yang terjadi sebelumnya.
Sempat juga memikirkan apa yang akan dipost di DC ntar  ;)
Tetapi yang sering adalah memikirkan masalah kehidupan yang belum diselesaikan.
Selagi asyik memikirkan kehidupan saya sendiri, tiba-tiba mobil di depan saya mengerem mobilnya,
eiittt......
untung reflex kaki saya untuk menginjak rem mobil saya masih cepat.
Walaupun sempat kaget, bumper mobil saya hanya hampir 'mencium' pantat mobil depan saya.

Akhirnya saya mulai menyadari salah satu dari ajaran Buddhis yaitu Perhatian yang Benar (Jalan Ariya beruas Delapan).
Disini saya ehipassiko apa yang diajarkan oleh Buddha. Perhatian yang benar ternyata sangatlah bermanfaat bagi
kehidupan kita. Disaat kita mengemudi, berkemudilah. Jangan membiarkan pikiran kita melanglang buana.
Disini juga saya juga mulai mengerti kenapa waktu yang paling penting itu 'sekarang', bukanlah 'dulu' ataupun 'yang akan
datang'.

 _/\_

Ternyata Buddhisme sangat berpengaruh dan bermanfaat bagi kehidupan pribadi saya seperti cerita di atas.
Bagaimana dengan Anda?
 

2
Buddhisme bisa dipandang sebagai agama, juga sebagai sebuah filsafat dan bagi umat Buddha sendiri, Buddhisme adalah sebuah ajaran jalan hidup yang tidak terkatakan.

Sebagai Buddhis tentunya mengagungkan Buddhisme.
Tetapi kadang dengan terlalu mengagungkan Buddhisme sering orang menjadi lobha sehingga melupakan inti ajaran Buddhisme itu sendiri.
Ya, disini saya ingin menanyakan kepada suhu-suhu dan member disini , menurut pendapat masing-masing apakah ada kekurangan (缺点/weak point) Buddhisme?
Semoga dengan mengetahui 'kalau' ada kekurangan/kelemahan Buddhisme, umat Buddha bisa menjadi berkurang lobhanya bukan berkurang saddhanya.
Kadang bagi saya, ada sesuatu yang merupakan kelemahan Buddhisme, tetapi setelah membaca, bertanya dan mendapatkan penjelasan dari Suhu2 disini akhirnya saya memahami itu bukanlah merupakan kelemahan Buddhisme.
Saya post thread ini di bagian Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan dan Tradisi lain karena biasanya Non Buddhis sering mempertanyakan sesuatu yang dianggap sebagai kekurangan dalam Buddhisme. Dengan ini mungkin semua orang bisa melihat dan memahami penjelasan apakah adanya kekurangan dalam Buddhisme.
Apabila ada kekurangan dalam Buddhisme, semoga umat Buddha tidak berkurang Saddha-nya tetapi bisa lebih memahami.
Apabila tidak/belum ada kekurangan  dalam Buddhisme semoga umat Buddha juga tidak bertambah Lobha-nya tetapi semakin bertambah Saddha-nya.

Sebagai TS bagi saya mungkin ini adalah kelemahan dalam Buddhisme :
Buddhisme adalah ajaran yang 'fleksibel' dalam berasimilasi dengan Tradisi lain.
Sebagai contoh dalam hal fengshui seperti ceramah Bhante Uttamo , sebagai Buddhis tidaklah menganjurkan untuk harus menerapkan fengshui dalam kehidupan, tetapi kalau ingin mengikuti juga tidak apa-apa.
Akhirnya karena kefleksibelan ini Buddhism dipandang sebagai penganut ilmu fengshui dan dikatakan fengshui itu Buddhism karena ada umat Buddha yang suka menerapkan fengshui. Demikian juga di banyak segi kehidupan lain dikatakan itu Buddhism padahal bukan. Seperti kisah Sungokong yang dianggap sebagai salah satu kisah yang benar-benar  Buddhism.
Sehingga kekurangannya karena fleksiblitas ini adalah banyak yang menganggap Buddhism dengan sudut pandang yang berbeda sehingga alergi terhadap Buddhism. Padahal kalau sudah mengetahui dan memahami inti ajaran Buddha, pikiran seseorang non-Buddhis  mungkin akan berubah dan lebih tertarik apa itu Buddhism.


Bagaimana menurut Anda?



3
Kafe Jongkok / Member favorit di DhammaCitta
« on: 23 April 2011, 05:27:11 PM »
Setelah sekian lama membaca di forum ini , banyak member favorit saya di DhammaCitta.
Saya juga tidak mengenal mereka secara real life, tetapi mengenal mereka melalui tulisan mereka di forum ini.

Member favorit saya antara lain :
Kainyn Kutho,
Penjelasan Kainyn Kutho sangat mudah dimengerti dalam menjawab pertanyaan di forum ini. Sering membaca tulisannya yang berusaha menjelaskan dengan pandangan yang objektif dalam berdiskusi.

Kelana,
Tulisan Kelana sangatlah sesuai dengan penggunaan nalar dalam pemahaman Dhamma. Jawabannya atas pertanyaan selalu simpel tapi bermakna.
Tidak tahu apakah ini Kelana yang sama dengan Kelana di forum sebelah yang nicknya sama.

Marcedes,
Tulisan Marcedes yang menjawab pertanyaan tentang dasar2 Dhamma di forum ini maupun forum lain menjadikan saya lebih jelas tentang Buddhism. Biasa dalam debat Marcedes juga tidak menyerang personal lawan debatnya, hanya menjelaskan.

Kemenyan,
Tulisan Kemenyan selalu menjelaskan dan mengena ke inti persoalan walaupun kadang singkat saja. Mungkin ini moderator yang agak misterius  ;D.. kadang mau lihat tulisannya mungkin harus datang tanpa diundang , pulang tanpa diantar  hehehe (joke).

Forte,
Penjelasan secara ilmiahnya sangat saya sukai, jadi Dhamma mudah dimengerti dan direnungkan oleh saya.


Sebenarnya masih banyak member-member favorit saya seperti Sunkmanitu, No Pain No Gain, Indra yang pengetahuan Dhammanya jauh lebih luas dari saya. Tetapi ntar jadi kepanjangan, saya sebutkan lima saja yang di atas.

Mungkin Thread ini seperti memuji-memuji member disini, harap jangan ditanggapi dengan kesombongan tetapi sebagai semangat untuk menjelaskan kepada member-member seperti saya yang masih banyak kurang mengerti.
Kemudian apabila ada kritikan mungkin bisa dijadikan cermin untuk menjadi lebih baik di masa mendatang.

Jadi bagaimana menurut Anda-Anda.. Siapakah member favorit Anda ? Kenapa?






4
Theravada / 31 Alam Kehidupan itu 'Kepercayaan'?
« on: 23 April 2011, 02:45:49 PM »
Suhu- suhu disini, saya adalah pemula dalam agama Buddha. Saya tertarik di Theravada karena penjelasan dasar-dasar ajaran Buddha yang mudah dipahami. Di forum ini juga saya sering membaca pertanyaan dan jawaban mengenai Buddhism. Saya sering melihat tentang pembahasan 31 alam kehidupan. Yang menjadi pertanyaan apakah 31 alam kehidupan itu termasuk 'kepercayaan' dalam Buddhism?
Soalnya sering ada pertanyaan mengenai bagaimana membuktikan 31 alam kehidupan itu, jawabannya harus melalui pembuktian sendiri melalui meditasi. Saya adalah orang yang lamban dalam bermeditasi (mungkin juga ada orang yang seperti saya :|) sehingga belum bisa membuktikan tentang 31 alam kehidupan tersebut (minimal 1 atau 2 alam lain begitu). Sehingga saya ingin menganggap 31 alam kehidupan sebagai 'kepercayaan' bagi diri saya. Mungkin karena ketidakmampuan saya sehingga saya tidak membuktikannya.
Kebanyakan ajaran Buddhism bisa ditelaah dan dimengerti melalui pemikiran sederhana. Hanya untuk hal ini saya berusaha memahami.
Jadi bagaimana menurut suhu-suhu disini apakah 31 alam kehidupan itu termasuk 'kepercayaan'?
Kalau termasuk 'kepercayaan' apakah boleh saya tinggalkan alias tidak terlalu peduli ? (Seperti saran Sang Buddha di kalama Sutta)
 
Mohon pencerahan suhu-suhu..
 _/\_


5
Personality / Dewa Kwan Kong pun tidak mampu mengejar
« on: 19 April 2011, 03:11:38 PM »
Ada seorang Pak Tua yang hidup sederhana dan religius di sebuah kota. Pak Tua ini mempunyai seorang anak lelaki yang masih sekolah di salah satu SMA. Anaknya ini biasa pergi ke sekolah dengan naik sepeda. Pada saat itu teman-teman si anak sudah menggunakan sepeda motor ke sekolah. Si anak mulai meminta-minta kepada Pak Tua untuk membelikannya sebuah sepeda motor.

Pak Tua sangat menyayangi si anak dan  ingin membelikannya sebuah sepeda motor. Tetapi ekonomi Pak Tua sangatlah terbatas karena biaya sekolah si anak saja sudah sangat mahal bagi Pak Tua dan masih banyak kebutuhan lainnya.

Pak Tua yang sangat religius ini selalu berdoa kepada Dewa Kwan Kong.

"Oh, Dewa Kwan Kong, tolonglah berikan kami berkah supaya saya dapat membelikan sebuah sepeda motor kepada anakku tersayang."

Demikian besar kasih sayang Pak Tua kepada anaknya sampai tiap hari dia berdoa kepada Dewa Kwan Kong.

Pak Tua juga mulai bekerja lebih keras dan menabung demi harapannya tersebut. Dan usahanya semenjak itu memang lebih lancar dan tidak terasa dalam waktu yang tidak lama akhirnya tabungan sudah cukup untuk membelikan sebuah sepeda motor sport kepada anaknya.

Setelah mendapatkan sepeda motor sport si anak mulai suka kebut-kebutan di jalan bersama temannya. Pak Tua sering menasehati anaknya , tetapi anaknya tidak mau mendengar dan meneruskan kebiasaannya kebut-kebutan di jalan. Pak Tua khawatir akan keselamatan anaknya dan mulai berdoa kepada Dewa Kwan Kong.

"Oh, Dewa Kwan Kong, anakku suka kebut-kebutan di jalan, tolonglah jaga anakku agar dia tidak mengalami apa-apa."

Mulai sekarang, setiap hari Pak Tua mendoakan keselamatan anaknya di depan Dewa Kwan Kong.

Tetapi ada suatu saat si anak akhirnya mengalami kecelakaan seperti yang dikhawatirkan oleh Pak Tua. Si anak harus dirawat inap di rumah sakit.

Pak Tua yang shock kenapa doanya tidak terkabul. Dia sudah berdoa dengan tulus tiap harinya, memberikan persembahan dupa kepada Dewa Kwan Kong. Saking shocknya, setiap malam dia memikirkan kenapa anaknya bisa mengalami kecelakaan. Sampai suatu malam dia bermimpi ketemu Dewa Kwan Kong.

Dewa Kwan Kong dengan Kuda Perang kebesarannya mendatangi dia. Dia langsung berlutut di hadapan Dewa Kwan Kong.

"Oh, Dewa Kwan Kong, kenapa Dewa Kwan Kong tidak melindungi anakku, saya kan sudah tiap hari berdoa dengan tulus kepadamu?" tanya Pak Tua.

Dewa Kwan Kong memandang Pak Tua dan menjawab, " Pak Tua, bukan saya tidak ingin melindungi Dia. Tetapi ketahuilah, saya ini berkuda, Pak Tua. Sedangkan anakmu itu menggunakan sepeda motor sport. Dia sekali tancap gas, bayangan dia saja tidak kelihatan, bagaimana saya harus melindunginya?"

Saking cepatnya ngebut-ngebutan, Dewa Kwan Kong pun tidak mampu mengejar.

Moral cerita :

Seperti sabda Sang Buddha, Diri kita dilindungi oleh kita sendiri. Sebagai seorang Buddhis yang lebih penting adalah bagaimana kita menyadari konsekuensi dari setiap tindakan kita. Seperti anak si Pak Tua yang sudah dinasehati tetapi mengabaikan bahaya kebut-kebutan di jalan. Bodhisatva maupun Dewa memang ingin menolong manusia karena Metta-nya yang sedemikian besar, tetapi apakah kita sendiri ingin menolong kita sendiri dengan mengikis Lobha, Dosa dan Moha dalam batin kita?

NB :
Pemakaian nama Dewa Kwan Kong hanyalah ilustrasi untuk menyadarkan. Dewa Kwan Kong juga dikenal sebagai Guan Yu dalam cerita Sam Kok.
Dalam tradisi Mahayana, Guan Yu juga dikenal sebagai Bodhisatva Sangharama yang sangat dihormati karena kesetiaan dan kejujuran dalam melindungi Dharma.

6
Banyak cerita-cerita Dhamma yang dituturkan sanggup menginspirasi yang mendengarkan/membacanya.
Seperti cerita Ajahn Brahm tentang seorang  yang akan meninggal dengan 4 istri(tentang kamma).
Tetapi kadang cerita bisa digantikan dengan merubah kata 'kamma' dengan kata 'Yes*s' oleh umat kanesten.
seperti di fb berikut
http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150209550341804
Ada seorg pria mempunyai 4org istri.
Istri yg per1 : tdk diperdulikannya.
Istri yg ke2 : papun dipenuhi keingnnanya.
Istri yg ke3 : dia rawat dgn pnuh ks sayang.
Istri yg ke4 : pling istimewa,biar janji dgn istri mnpun dbatalkn dm dia.

Suatu hr,pria ini akn mati lalu bertanya pd istri2nya,dipangglnya istri ke2dl krn istri per1gk pentng bgnya,bertanyalah dia pd istri ke2nya,maukah kau mati bersmku?jwb istri ke2nya"enak sj,mati sj sendr"lalu pergi meningglkannya,kmudian dipangglny istri ke3ny n ditanya pertanyaan yg sm,jwb istri ke3nya"km gila?pling aq hanya bs mengantarmu,sakit hati pria ini,lalu dipangglny istri ke4 n yakin pasti mo mati bersmny,tp jwb istri ke4nya"kl km mati,aq kawin lg"hancur hati pria ini,disaat dia skarat ada tangn lembut yg merawatnya,dilhtny ternyt it istri per1ny n dia pun bertanya apakah km mau mati bersmku?jwb istri per1nya"aq tdk akn pernh meninggalknmu,pria itpun menangis n menyesal knapa tdk dr dl lbh perduli pdnya.

Arti dr prumpamaan ini adlah:
istri yg ke2 adlah
tubuh kt,saat kt mati tubuh kt akn meningglkn kt kembl menjd tanah.
Istri ke3 adlah
keluarga,saudara,kerabat,dan teman2kita,saat kt mati,mreka hanya bs mengantar kt sj.
Istri ke4 adlah
uang,papun kt lakukn dm mendptkn uang,tp saat kt mati uang it akn dinikmati org lain.
Istri per1 adlah
Tuhan Yes*s,saat kt sendr hancur n tdk ada yg perduli lg,hanya Dialah yg ms ada disisi kt sampai slamanya.
Yg manakah pilihan kt?pkrkanlah..Tuhan Yes*s memberkati.


bisa juga cerita tentang keledai  terus dihubungkan dengan tuhan
http://www.facebook.com/notes/bunda-maria-santa-perawan-suci/kisah-si-keledai/10150149925382362

Bagi yang pernah membaca dan mendengarkan ceramah Ajahn Brahm tentu pernah melihat cerita yang hampir sama.
Ini bisa membikin bingung sebenarnya cerita Ajahn Brahm itu dicontek apa AB yang menyontek..
Sebenarnya gak masalah kalau menurut saya cerita itu disebarkan asal bermanfaat bagi yang mendengarkan..
Bagaimana menurut saudara-saudara ? (suara Bhante Uttamo = mode on) :D

7
Perkenalan / Hi Salam Kenal
« on: 08 March 2011, 01:09:59 PM »
Halo ,
Salam kenal semua...
Udah baca2 forum ini sejak lama hehe.. tapi skg baru jadi anggota ..
Saya Keith Vily,
add : Keithvily [at] gmail.com

mohon petunjuk suhu-suhu disini :D
 _/\_

Pages: [1]
anything