//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - sutarman

Pages: [1]
1
Chan atau Zen / Thich Nhat Hanh
« on: 10 January 2011, 08:58:27 AM »
ARTI NAMA Thich Nhat Hanh

Thich Nhat Hanh 釋 一 行  adalah nama dalam logat Vietnam yang dibaca Shi-Yi-Hang 釋 一 行 (Se-i-hang) dalam logat Mandarin

Shi adalah singkatan dari Shijia 釋迦 atau Sakya dari kata Sakyamuni. Adalah sebuah tradisi dalam Buddhisme Mahayana di China untuk mengambil Shi 釋 sebagai nama marga seorang Bhiksu.

Yi 一 artinya satu.

Hang  行 (juga dibaca sebagai Xing) sebagai kata kerja artinya ‘berjalan, pergi, bergerak, bersirkulasi, beraksi'. Sebagai kata benda artinya adalah 'jalan, aksi, kelas, kualitas'.

Karakter Hang ini diturunkan dari gambar ‘perempatan jalan’ atau ‘prapatan’. Gambarnya dapat dilihat disini: http://en.wiktionary.org/wiki/%E8%A1%8C

Dalam istilah perekonomian, ‘Hang’ adalah bagian dari kosa kata untuk 'Bank' atau 'Yin Hang'  銀行 sebuah tempat sirkulasi uang (perak 銀).

Yihang 一 行 bila digabung memiliki arti one action (satu aksi) namun juga bisa right conduct (perilaku yang benar), first class (kelas pertama), best quality (kualitas terbaik).

Thich Nhat Hanh adalah seorang Thay (sebutan Vietnam untuk Guru Mahayana) yang mengkombinasikan sentuhan Theravada ala Vietnam dengan metta karuna Mahayana ala Vietnam pula.

---------------------------------------------------------------------------

BIOGRAFI  SINGKAT Thich Nhat Hanh:

Thich Nhat Hanh lahir tahun 11 Oktober 1926 di Vietnam Tengah dan sejak usia belia 16 tahun sudah ditahbiskan menjadi bhiksu Zen.

Thich Nhat Hanh adalah pendiri Ordo Tiep Hien (Ordo Interbeing) yang bersifat universal dan tidak eksklusif Buddhist.

Thich Nhat Hanh aktif dalam misi kemanusiaan (mendirikan rumah sakit dan sekolah) sejak 1950-an.

Thich Nhat Hanh mendirikan Universitas Buddhist Van Hanh di Saigon dan Sekolah Pemuda/i untuk Pelayanan Sosial atau  School of Youth for Social Service (SYSS) yang kader-kadernya disebar ke pedesaan untuk mendirikan sekolah dan klinik kesehatan.

Thich Nhat Hanh sejak tahun 1965 hingga 1975 aktif memperkenalkan Zen ke Amerika Serikat di tengah gelora perang Vietnam (1 November 1955 - 30 April 1975) yang mencabik-cabik negeri yang dicintainya.

Martin Luther King Jr bersahabat dengan Thich Nhat Hanh dan sama-sama menyetujui ahimsa / non violence sebagai strategi perjuangan.

Martin Luther King Jr  karena persahabatannya dengan Thich Nhat Hanh kemudian juga ikut menentang perang Vietnam selain berusaha memperjuangkan misi utamanya dalam memperjuangkan persamaan derajat / kebebasan bagi kulit hitam di Amerika Serikat. Bahkan Martin Luther King Jr menominasikan Thich Nhat Hanh sebagai penerima Nobel Prize tahun 1967 walaupun akhirnya tak terpilih.

Sementara itu Thich Nhat Hanh terus menjalankan misi utamanya yaitu misi kemanusiaan (mendirikan sekolah dan rumah sakit) yang tidak berpihak pada Vietnam Utara yang komunis yang didukung Rusia/Soviet dan China ataupun Vietnam Selatan yang demokratis yang didukung Amerika Serikat sebab Thich Nhat Hanh menyadari bahwa dalam perang saudara tersebut, kedua belah pihak sama-sama menderita.

Sikap non-diskriminatif ini kemudian membuat Thich Nhat Hanh dimusuhi kedua belah pihak baik Vietnam Utara maupun Vietnam Selatan.

Universitas, sekolah dan organisasi kemanusiaannya pada tahun 1965 dituduh terlibat dalam gerakan komunisme oleh penguasa Vietnam Selatan. Hal ini membuat Thich Nhat Hanh mengembara ke Amerika Serikat.

Sebaliknya Thich Nhat Hanh juga dimusuhi Vietnam Utara yang konunis dan dilarang kembali ke Vietnam setelah seluruh Vietnam dikuasai Vietkong berhasil mengalahkan dan mengusir tentara Amerika Serikat dari Vietnam tahun 1975.

Thich Nhat Hanh kemudian mendapat suaka dan menetap di Perancis. Di Perancis, Thich Nhat Hanh mendirikan komunitas Zen yang berlatih hidup eling/sadar.

Baru pada tahun 2005 Thich Nhat Hanh dapat kembali mengunjungi Vietnam.

Akhir tahun 2010, Thich Nhat Hanh mengunjungi Jakarta untuk menyelenggarakan sebuah sesi meditasi Zen lintas agama dan sekalian mengunjungi Borobudur di Magelang.


Sutarman
(Praktisi Zen)
_/\_


2
Chan atau Zen / Satipatthana Sutta (Sebuah Kitab Utama Zen)
« on: 10 January 2011, 08:36:52 AM »
LANDASAN ELING/MINDFULNESS/ZEN (SATI-PATTHANA SUTTA)
Diterjemahkan dari bahasa Pali oleh Nyanasatta.

(Dalam artikel ini saya hanya mengutip garis besarnya, untuk detailnya Anda dapat membeli buku Keajaiban Hidup Sadar karya Master Zen Thich Nhat Hanh di Gramedia).

Diceritakan Buddha berada bersama suku Kuru di Kammasadamma, sebuah kota niaga suku Kuru….

EMPAT Landasan Eling/Mindfulness/Perhatian Penuh Kesadaran disebut sebagai…. satu-satunya jalan…. demi pelenyapan dukkha… demi realisasi Nibbana..

Berikut adalah EMPAT ELING/SADAR itu :

1) SADAR terhadap TUBUH

a) Sadar terhadap NAPAS

Ringkasan : selalu sadar saat bernafas masuk dan bernafas keluar

b) Sadar terhadap POSTUR TUBUH

Ringkasan :
Saat duduk, sadar sedang duduk
Saat berbaring, sadar sedang berbaring.
Saat berdiri, sadar sedang berdiri.
Saat berjalan, sadar sedang berjalan.

Berikutnya adalah perenungan terhadap ketidakkekalan/ ANICCA TUBUH

c) Perenungan terhadap ketidakmurnian tubuh

Ringkasan: Di tubuh ini, ada rambut, bulu, kuku, gigi, kulit, daging, otot, tulang, sumsum, ginjal, jantung, liver, limpa, paru-paru, empedu, usus, tinja, muntahan, dahak, nanah, darah, keringat, lendir, lemak, pelumas sendi, air mata, air liur, ingus, air seni....

d) Perenungan terhadap unsur-unsur materi tubuh
Ringkasan : Tubuh ini terdiri dari unsur air, api, tanah, angin…

e) Perenungan terhadap sembilan jenis mayat (tubuh orang yang sudah mati)

(Terlalu panjang untuk diringkas, harap Anda baca sendiri di buku Keajaiban Hidup Sadar)

2) SADAR terhadap PERASAAN

Ringkasan:
Saat mengalami perasaan menyenangkan, sadar sedang mengalami perasaan menyenangkan.
Saat mengalami perasaan tak menyenangkan, sadar sedang mengalami perasaan tak menyenangkan.
Saat mengalami perasaan bukan menyenangkan dan bukan tak menyenangkan, sadar sedang mengalami perasaan bukan menyenangkan dan bukan tak menyenangkan.

3) SADAR terhadap PIKIRAN

Ringkasan:
Tahu pikiran yang disertai lobha (hawa nafsu) sebagai pikiran yang disertai lobha.
Tahu pikiran bebas dari lobha sebagai pikiran yang bebas dari lobha.
Tahu pikiran yang disertai dosa (kebencian) sebagai pikiran yang disertai dosa.
Tahu pikiran bebas dari dosa (kebencian) sebagai pikiran bebas dari dosa.
Tahu pikiran yang disertai moha (kegelapan batin) sebagai pikiran yang disertai moha.
Tahu pikiran bebas dari moha (kegelapan batin) sebagai pikiran bebas dari moha.

Tahu pikiran yang tidak terpusat sebagai pikiran yang tidak terpusat.
Tahu pikiran yang terpusat sebagai pikiran yang terpusat.
Tahu pikiran yang tidak bebas sebagai pikiran yang tidak bebas.
Tahu pikiran yang bebas sebagai pikiran yang bebas.

4) SADAR terhadap OBJEK PIKIRAN

a)   Lima rintangan
b)   Lima agregat kemelekatan
c)   Enam Landasan Indra Internal dan Enam Landasan Indra Eksternal
d)   Tujuh Faktor Pencerahan
e)   Kebenaran Mulia
(Terlalu panjang untuk diringkas, harap Anda baca sendiri di buku Keajaiban Hidup Sadar)

-------------------------------------------------------------------------

MY COMMENT:

Intinya adalah setiap menit bahkan detik, Anda harus sadar terhadap napas, tubuh, perasaan, pikiran, objek pikiran . Inilah yang disebut meditasi Eling / meditasi Mindfulness / meditasi Zen.

Zen, sekali lagi, adalah meditasi yang langsung menunjuk ke Pikiran/Kesadaran (Citta) , jadi meditasi Zen ‘tembak langsung’ ke Citta walaupun prosesnya dimulai dari bernapas. Zen adalah sebagai seni bernapas untuk menjaga pikiran agar selalu tenang, damai, jernih dan fokus dalam berbagai aktivitas sehari-hari.

Perlu diingat bahwa pikiran-ucapan-badan adalah tiga jenis karma yang dapat timbul dalam aktivitas sehari-hari. Namun semua karma berawal dari pikiran. Jika pikiran dapat dijaga ketenangannya maka dapat dipastikan karma buruk dari ucapan dan badan (perilaku) dapat dicegah. Di sinilah meditasi Zen berperan yaitu menjaga ketenangan pikiran dalam aktivitas sehari-hari.

Dalam tradisi Theravada, Abhidhamma juga mempelajari mengenai Citta (Pikiran/Kesadaran) dimana semua jenis cetasika dan citta dianalisis dan dipelajari.

Zen, menurut saya pribadi, mungkin tak dapat dibandingkan dengan Abhidhamma karena Zen nampaknya jauh lebih simple/sederhana dibandingkan Abhidhamma.

Zen, masih menurut saya pribadi, lebih menekankan pada praktek meditasi sesuai namanya Zen/Chan  禪 yang artinya 'Meditasi' atau 'Dhyana' ( ध्यान ) dalam Sanskrit/Sansekerta. Bukan tak mungkin Abhidhamma yang demikian rumit dapat dipahami praktisi Zen tertentu berdasarkan pengalaman langsung dalam praktik meditasi eling/mindfulness.


 _/\_

3
Chan atau Zen / Zen : From Huairang To Linji
« on: 06 January 2011, 08:52:39 AM »
Patriak Zen Generasi ke-6 Huineng menghasilkan lima aliran Zen namun yang bertahan sampai sekarang hanya dua aliran Zen yaitu Linji (Jepang: Rinzai) dan Caodong (Jepang: Soto)

Silsilah Aliran Linji
1.   Master Nanyue Huairang 南嶽懐譲 (677-744) / Nangaku Ejo (Jpn)
2.   Master Mazu Daoyi 馬祖道一(709-788) / Baso Doitsu (Jpn)
3.   Master Baizhang Huaihai 百丈懷海 (720-814) / Hyakujo Ekai (Jpn)
4.   Master Huangbo Xiyun 黄檗希运 (750?-850?) / Obako Kiun (Jpn)
5.   Master Linji Yixuan 臨濟義玄(780?-866) / Rinzai Gigen (Jpn) – Bapa aliran Linji (Chn) / Rinzai (Jpn)

Silsilah Aliran Caodong
1.   Master Qingyuan Xingsi (660-740)
2.   Master Shi-tou (700-790)
3.   Master Yaoshan Weiyan (751-834)
4.   Master Yunyan Tansheng (782-841) – Bapa aliran Caodong

Namun dalam artikel ini saya hanya akan mengulas sedikit pemikiran/pandangan yang ada dalam aliran Linji / Rinzai yang terkait dengan pandangan atau sejarah pencerahan Master-masternya: Huairang, Mazu, Baizhang, Huangbo, dan Linji.

1. MASTER NAN-YUE HUAI-RANG 南嶽懐譲(677-744)

Master Huairang 懐譲 lahir di Jinzhou (baca : Chinchou), provinsi Shanxi. Pada usia 15 tahun dia sudah mendalami Dharma dan kemudian berguru pada seorang guru Zen bernama Hua-in di Gunung Song. Hua-in menganjurkan Huai-rang pergi ke selatan menemui Patriak Hui-neng 惠能 di Cao Xi.

Saat tiba di Caoxi, Huairang memberi hormat dan berlutut kepada Patriak Huineng.
Huineng : Kamu datang dari mana?
Huairang : Saya datang dari Gunung Song.
Huineng : Lalu benda apa pula yang datang ini?
Huairang : Mengatakan ini benda sungguh merupakan perbuatan yang ngawur sekali.
Huineng : Bisakah ia dicapai dengan latihan?
Huairang : Memang bukan tidak mungkin mencapainya dengan latihan. Tetapi latihan kemungkinan besar tidak akan mencemarinya.
Huineng: Hanya yang tidak tercemari inilah yang dipertahankan oleh para Buddha. Sebagaimana ia benar bagimu, ia juga benar bagiku.

(Catatan: Benda yang dimaksud adalah Buddha Dhatu atau Buddha Nature (English)  atau Watak Buddha, kadang disebut pula sebagai Kesadaran Murni)

Sejak itu Huairang melayani Huineng selama 15 tahun dan selanjutnya menetap di Gunung Nanyue 南嶽 (Karena itu kemudian dia disebut Nanyue Huairang atau Huairang yang tinggal di Gunung Nanyue).


Pages: [1]