Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme dan Kehidupan => Vegetarian => Topic started by: ivandemello on 03 February 2009, 12:20:55 AM

Title: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: ivandemello on 03 February 2009, 12:20:55 AM
Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta.

Artinya adalah:

Semoga Semua Makhluk Berbahagia.


Vegetarianisme bukanlah masalah suci atau tidak suci, dosa atau tidak dosa, Buddhis sejati atau tidak, dan hal-hal yang selalu diperdebatkan oleh banyak saudara-saudara Buddhis kita sendiri. Perdebatan semacam itu hanya memecah belah persatuan kita semua. Buddha adalah agama yang damai dan penuh cinta kasih, tidak selayaknya hal-hal semacam ini terus menciptakan kontroversi.

Vegetarian menurut saya hanyalah sesederhana "mempraktekkan apa yang kita ucapkan". Di mulut, kita mengucapkan doa SEMOGA SEMUA MAKHLUK BERBAHAGIA, tetapi kenyataannya perbuatan kita seringkali bertentangan dengan apa yang kita doakan.
SESUNGGUHNYA SANGAT TIDAK ADA YANG PATUT DIBANGGAKAN DENGAN MENJADI VEGETARIAN. Vegetarian hanyalah hal yang sangat2 mendasar yang patut kita lakukan bila kita mengucapkan “Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta”, atau mungkin menempel stiker, memasang wallpaper komputer,atau memiliki pernak-pernik dengan kata-kata itu.

Jadilah seorang Buddhis yang tidak hanya mengucapkan doa dan afirmasi kosong belaka, tetapi jadilah seorang Buddhis yang benar-benar mempraktekkan apa yang sudah seharusnya kita lakukan agar makhluk-makhluk yang kita doakan itu benar-benar berbahagia. Tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang ingin dibunuh. Apapun alasannya kematian adalah hal yang paling tidak diinginkan oleh makhluk hidup. Bukankah kita sendiri tidak menginginkan hal itu?

Tanyakanlah kepada orang-orang yang memelihara dan menyayangi hewan, mereka dapat memberitahukan kepada Anda bahwa hewan adalah makhluk yang sama dengan kita. Mereka punya cinta, kesedihan, kegembiraan, dan martabat yang harus kita hormati. Mereka bukanlah obyek tidak berperasaan yang bisa kita eksploitasi sesuka hati. Mereka menangis, meronta, berteriak, dan berusaha lari hingga nafas terakhirnya. Tetapi sungguh kita tidak memberi mereka kesempatan...

Bila Anda harus membunuh sendiri ayam, sapi, babi, atau hewan apapun yang Anda makan, dapatkan Anda melakukannya?
Dapatkah hati nurani kita diam melihat perjuangan, teriakan, dan tangisan makhluk-makhluk malang itu sampai nafas terakhirnya?
Dapatkah hati nurani kita diam melihat darah yang mengucur deras dan organ-organ tubuh hewan yang terburai?
Banyak dari kita yang sesungguhnya langsung kehilangan nafsu makan ketika melihat bangkai hewan segar dengan segala isi perut dan darah yang mengalir dimana-mana.

Melalui media ini saya ingin mengajak kawan-kawan, teman-teman, dan saudara-saudara semua untuk merenungkan. Diam sejenak dan biarkanlah hati nurani Anda untuk berbicara kepada Anda. Resapi apa makna "Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta" yang sesungguhnya dan wujudkanlah dalam perbuatan Anda...


Terima kasih kepada semuanya…


Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta.

Semoga Semua Makhluk Berbahagia.

 _/\_
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: 7 Tails on 03 February 2009, 12:22:52 AM
repost ;D
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: Dhamma Sukkha on 03 February 2009, 01:04:47 AM
Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta.

Artinya adalah:

Semoga Semua Makhluk Berbahagia.


Vegetarianisme bukanlah masalah suci atau tidak suci, dosa atau tidak dosa, Buddhis sejati atau tidak, dan hal-hal yang selalu diperdebatkan oleh banyak saudara-saudara Buddhis kita sendiri. Perdebatan semacam itu hanya memecah belah persatuan kita semua. Buddha adalah agama yang damai dan penuh cinta kasih, tidak selayaknya hal-hal semacam ini terus menciptakan kontroversi.

Vegetarian menurut saya hanyalah sesederhana "mempraktekkan apa yang kita ucapkan". Di mulut, kita mengucapkan doa SEMOGA SEMUA MAKHLUK BERBAHAGIA, tetapi kenyataannya perbuatan kita seringkali bertentangan dengan apa yang kita doakan.
SESUNGGUHNYA SANGAT TIDAK ADA YANG PATUT DIBANGGAKAN DENGAN MENJADI VEGETARIAN. Vegetarian hanyalah hal yang sangat2 mendasar yang patut kita lakukan bila kita mengucapkan “Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta”, atau mungkin menempel stiker, memasang wallpaper komputer,atau memiliki pernak-pernik dengan kata-kata itu.

Jadilah seorang Buddhis yang tidak hanya mengucapkan doa dan afirmasi kosong belaka, tetapi jadilah seorang Buddhis yang benar-benar mempraktekkan apa yang sudah seharusnya kita lakukan agar makhluk-makhluk yang kita doakan itu benar-benar berbahagia. Tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang ingin dibunuh. Apapun alasannya kematian adalah hal yang paling tidak diinginkan oleh makhluk hidup. Bukankah kita sendiri tidak menginginkan hal itu?

Tanyakanlah kepada orang-orang yang memelihara dan menyayangi hewan, mereka dapat memberitahukan kepada Anda bahwa hewan adalah makhluk yang sama dengan kita. Mereka punya cinta, kesedihan, kegembiraan, dan martabat yang harus kita hormati. Mereka bukanlah obyek tidak berperasaan yang bisa kita eksploitasi sesuka hati. Mereka menangis, meronta, berteriak, dan berusaha lari hingga nafas terakhirnya. Tetapi sungguh kita tidak memberi mereka kesempatan...(yoo melloooooo :yes: :yes: :yes: )

Bila Anda harus membunuh sendiri ayam, sapi, babi, atau hewan apapun yang Anda makan, dapatkan Anda melakukannya? (tidak, :no: :no: :no: )
Dapatkah hati nurani kita diam melihat perjuangan, teriakan, dan tangisan makhluk-makhluk malang itu sampai nafas terakhirnya? (tidak bisa, tapi juga sulit... :no: :no: :no: )
Dapatkah hati nurani kita diam melihat darah yang mengucur deras dan organ-organ tubuh hewan yang terburai?
tidak dapat :no: :no: , tapi mo buat apa lhe?Y_Y)  
Banyak dari kita yang sesungguhnya langsung kehilangan nafsu makan ketika melihat bangkai hewan segar dengan segala isi perut dan darah yang mengalir dimana-mana.

Melalui media ini saya ingin mengajak kawan-kawan, teman-teman, dan saudara-saudara semua untuk merenungkan. Diam sejenak dan biarkanlah hati nurani Anda untuk berbicara kepada Anda. Resapi apa makna "Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta" yang sesungguhnya dan wujudkanlah dalam perbuatan Anda...


Terima kasih kepada semuanya…


Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta.

Semoga Semua Makhluk Berbahagia.

 _/\_
:yes: :yes: :yes: :yes:
tega gak kita liat makhluk makhluk tersebut meminta tolong/ampun tapi kita tak menolongnya?walaupun gak minta tolong pun... tegakah anda?
klo kita punya nafsu makan sama daging2 gitu bukannya sudah ada daging buatan? kenapa tak kita ganti saja?
seperti yang w dah pernah bilang...
jadinya bakal seperti ngurangi pembunuhan gitu bukan? Walaupun pembunuhan tidaklah mungkin dihentikan,
untuk orang2 yang suka makan daging bukannya dapat digantikan dengan gluten itu, dan bukannya rasanya sama?
lalu kenapa musti hewan2 tsb lagi yg terkorbankan?
menurut pendapat saya, setidaknya walau tidak kelihatan, kita sudah menolong makhluk makhluk tersebut lho...)
Gak kasiankah anda liat hewan2 itu dijagal lewat video maupun televisi? liat mereka tak bisa berkutik? mereka terlihat sangat putus asa lho...T_T)(ada juga yg w pernah liat, sapi mo dijagal, sapinya kasian amat lho...klo gak salah air matanya pun keluar lho...tegakah anda? ada lagi seekor babi hutan, dia mo lari tapi sulit, tangan dan kakinya diikat lhe...T_T tegakah anda?)
Dulu, w pernah bantu nenek w kupas kulit udang...(kupasnya pelan amat pun-_-"')
w liat mata si udang, seperti penuh kebencian....(kasian amat lho udangnya...T_T)
gak kasiankah anda hidup mereka terpisah dari keluarga mereka?
bagaimana jikalau hal itu dialami Anda anda sendiri?
Sudah itu setelah mereka digoreng atau diapa2i, banyak yang sisa makannya... gak kasiankah anda pengorbanan mereka sia-sia begitu?
semoga anda anda bisa turut bermudita dengan mereka2...
saat ini sudah ada daging buatan lho... tak ada alasan lho...T_T
kasian mereka lho.......................

sabbe satta Bhavantu sukkhitthatta _/\_
svathi hotu
sadhu sadhu sadhu...

metta cittena,
mudita citena,
Citta _/\_

catatan: sekali lagi w bukan seorang vg lho... pada kirain w vg juga boleh :P
             tapi mo w vg gak vg gak ada hubungannya dan gak penting pun, ya... :P
Yang penting, gak kasiankah anda liat makhluk2 tersebut? liat saat mo fangshen aja lha... byk burung mati, ada yg kakinya patah, sayapnya luka...ada yg habis bebas dimakan kucing lagi...T_T pada iba gak liat mereka gitu?(klo kita gak fangshen, dagangan para penjual burung itu pun gak bakalan laris dan klo mereka melihat dagangan mereka gak laris pun(rugi) mereka pasti juga bakalan stop...lalu bebasin burung2nya...) siapa yang akan memulainya, klo bukan diri kita sendiri duluan bertindak?jgn melihat org lain dulu...
si penjual burung di vhr boro tega amatY_Y, padahal w dah suruh gak jual msh aja jual burung buat fangshen...Y_Y,
w tetep gak mo beli!!! walaupun kasianT_T, mo kyk mana lhe... klo w beli dia juga bakalan nangkap burung mulu...T_T?"
bagusan w yg berhenti....T_T?"(waktu itu ketemu dia nanya2 mo beli, w gak mauuuuuuu tauuu >o<, kpn bang... lu mo berhenti...T_T' w nangis2 di depan lu pun gak ada gunanya...T_T)(tapi kyknya ada gunanya juga, kami minta gratis beberapa, si abang mau...^^"tapi w minta lagi dia gak mauT_T"")
semoga si abang penjual burung segera berhenti... dpt pekerjaan baru, yg ada samma ajivanya...
semoga burung2 serta semua makhluk berbahagiaaaaa\>o</ _/\_
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: savana_zhang on 03 July 2009, 02:31:08 PM
Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta.

Artinya adalah:

Semoga Semua Makhluk Berbahagia.


Vegetarianisme bukanlah masalah suci atau tidak suci, dosa atau tidak dosa, Buddhis sejati atau tidak, dan hal-hal yang selalu diperdebatkan oleh banyak saudara-saudara Buddhis kita sendiri. Perdebatan semacam itu hanya memecah belah persatuan kita semua. Buddha adalah agama yang damai dan penuh cinta kasih, tidak selayaknya hal-hal semacam ini terus menciptakan kontroversi.

Vegetarian menurut saya hanyalah sesederhana "mempraktekkan apa yang kita ucapkan". Di mulut, kita mengucapkan doa SEMOGA SEMUA MAKHLUK BERBAHAGIA, tetapi kenyataannya perbuatan kita seringkali bertentangan dengan apa yang kita doakan.
SESUNGGUHNYA SANGAT TIDAK ADA YANG PATUT DIBANGGAKAN DENGAN MENJADI VEGETARIAN. Vegetarian hanyalah hal yang sangat2 mendasar yang patut kita lakukan bila kita mengucapkan “Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta”, atau mungkin menempel stiker, memasang wallpaper komputer,atau memiliki pernak-pernik dengan kata-kata itu.

Jadilah seorang Buddhis yang tidak hanya mengucapkan doa dan afirmasi kosong belaka, tetapi jadilah seorang Buddhis yang benar-benar mempraktekkan apa yang sudah seharusnya kita lakukan agar makhluk-makhluk yang kita doakan itu benar-benar berbahagia. Tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang ingin dibunuh. Apapun alasannya kematian adalah hal yang paling tidak diinginkan oleh makhluk hidup. Bukankah kita sendiri tidak menginginkan hal itu?

Tanyakanlah kepada orang-orang yang memelihara dan menyayangi hewan, mereka dapat memberitahukan kepada Anda bahwa hewan adalah makhluk yang sama dengan kita. Mereka punya cinta, kesedihan, kegembiraan, dan martabat yang harus kita hormati. Mereka bukanlah obyek tidak berperasaan yang bisa kita eksploitasi sesuka hati. Mereka menangis, meronta, berteriak, dan berusaha lari hingga nafas terakhirnya. Tetapi sungguh kita tidak memberi mereka kesempatan...

Bila Anda harus membunuh sendiri ayam, sapi, babi, atau hewan apapun yang Anda makan, dapatkan Anda melakukannya?
Dapatkah hati nurani kita diam melihat perjuangan, teriakan, dan tangisan makhluk-makhluk malang itu sampai nafas terakhirnya?
Dapatkah hati nurani kita diam melihat darah yang mengucur deras dan organ-organ tubuh hewan yang terburai?
Banyak dari kita yang sesungguhnya langsung kehilangan nafsu makan ketika melihat bangkai hewan segar dengan segala isi perut dan darah yang mengalir dimana-mana.

Melalui media ini saya ingin mengajak kawan-kawan, teman-teman, dan saudara-saudara semua untuk merenungkan. Diam sejenak dan biarkanlah hati nurani Anda untuk berbicara kepada Anda. Resapi apa makna "Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta" yang sesungguhnya dan wujudkanlah dalam perbuatan Anda...


Terima kasih kepada semuanya…


Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta.

Semoga Semua Makhluk Berbahagia.

 _/\_
jika alasannya karena metta citta sangat bagus dan tept untuk bervegetarian
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: freedom on 19 August 2009, 05:23:40 PM
Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta.

...
Jadilah seorang Buddhis yang tidak hanya mengucapkan doa dan afirmasi kosong belaka, tetapi jadilah seorang Buddhis yang benar-benar mempraktekkan apa yang sudah seharusnya kita lakukan agar makhluk-makhluk yang kita doakan itu benar-benar berbahagia. Tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang ingin dibunuh. Apapun alasannya kematian adalah hal yang paling tidak diinginkan oleh makhluk hidup. Bukankah kita sendiri tidak menginginkan hal itu?

Tanyakanlah kepada orang-orang yang memelihara dan menyayangi hewan, mereka dapat memberitahukan kepada Anda bahwa hewan adalah makhluk yang sama dengan kita. Mereka punya cinta, kesedihan, kegembiraan, dan martabat yang harus kita hormati. Mereka bukanlah obyek tidak berperasaan yang bisa kita eksploitasi sesuka hati. Mereka menangis, meronta, berteriak, dan berusaha lari hingga nafas terakhirnya. Tetapi sungguh kita tidak memberi mereka kesempatan...

...

Terima kasih kepada semuanya…


Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta.

Semoga Semua Makhluk Berbahagia.

 _/\_

Terimakasih postingnya rekan ivandemello :)
Salam kenal :)

Freedom from fear..
Live in Peace and Harmony..

Mohon bimbingannya :)

Semoga Semua Mahluk Berbahagia :)

~Peace
Freedom
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: hatRed on 19 August 2009, 05:29:29 PM
absurb...........

Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha tuh buat makhluk yg masih idup euyyyyyy bukan buat mayat....

gelo...
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: freedom on 19 August 2009, 05:49:34 PM
Hi.. rekan HatRed :)
Salam kenal :)
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: marcedes on 21 August 2009, 09:33:12 AM
kalau dikatakan tidak vege sama saja tidak sabbesatta...saya tidak setuju neh...


ayo coba buka fakta
coba lihat vegetarian,
1.tanam di gembur > ada korban tapi tidak kelihatan.
2.tanam bibit terus semprot pupuk dan RACUN > korban tapi tidak kelihatan....
3.toh tidak jarang ada ulat yg mati ditemukan di sayuran pasar...

jadi vegetarian tetap saja membunuh tapi korbannya tidak kelihatan...
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: satyabodhi on 21 August 2009, 10:04:51 AM
teman2, hanya ingin sharing..

mungkin lebih tepatnya kalo kita vegetarian, dampaknya lebih pada kesehatan diri kita (tergantung vegenya juga sih  :-? ), tetapi efek sampingnya di jaman global warming seperti ini adalah, kita dapat berkontribusi dalam mengkampanyekan "Go Green" dengan cara ber-vegetarian dan mengurangi emisi yg dihasilkan oleh hewan2 tersebut.

di dalam buddhis memang umatnya tidak diwajibkan untuk vege, didalam sila kita hanya bertekad melatih diri untuk menghindari pembunuhan makhluk hidup (bukan berarti dengan hanya bertekad terus bisa dijadikan alasan terus yah  :) ) , dengan arti kata segala sesuatu yang kita lakukan berdasarkan niat/kehendak maka kita telah melakukan pembunuhan, apabila tidak berdasarkan kehendak maka itu tidak dapat disebut melakukan pembunuhan.

saya setuju dengan marcedes, tidak berarti apabila kita tidak vege maka tidak sabbesatta....semua kembali lagi kepada pikiran dan niat kita masing2, yg vege tapi tidak tercermin dari pikiran serta perbuatannya, yah sama aja (hanya palsu belaka  :P )
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: kamala on 21 August 2009, 10:33:08 AM
si penjual burung di vhr boro tega amatY_Y, padahal w dah suruh gak jual msh aja jual burung buat fangshen...Y_Y,

bagaimana kalo dikenalin kerjaan baru jadi si abang bisa tetap dapat menafkahi keluarganya ???

vegetarian itu bagi wa adalah salah satu pengendalian diri buat wa (makan daging terlalu banyak gak baik kan) bulan 7 lunar ini dikenal sebagai Ulambana bagi praktisi Mahayana (walaupun sebenarnya pelimpahan jasa itu bisa kapan aja kita lakukan setelah kita berbuat baik) dan banyak yang bervegetarian 1 bulan penuh di bulan ini  tetapi pembunuhan makhluk hidup tetap berjalan terus apalagi hari ini yg bertepatan dengan makan2 besar sebelum puasa oleh umat I** jadi bertambahlah yang dibunuh jadi seimbang hari ini banyak yang mulai berveget tapi banyak makhluk yg di bunuh utk mensuplai kebutuhan dari saudara tetangga kita

bervegetarian itu bukan pola makan yang diubah tapi pola pikir yang mesti diubah dimasyarakat kita pola pikirnya hewan2 itu untuk dimakan manusia
 _/\_
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: David on 25 October 2009, 08:26:07 PM
alooooooo lam kenal semua ^^v
perkenalken nama saya David pingin post di topic ini
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 25 October 2009, 08:28:37 PM
silahken, kalo perkenalan di tempatnya yah.
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: andry on 25 October 2009, 08:38:34 PM
vegetariankah pikiranmu
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: Tekkss Katsuo on 25 October 2009, 11:44:45 PM
 _/\_

sedih aku tdk bisa bersabbe karena alasan tdk bervegetarian (ditangkap dari pernyataan yg ada)  :'(  ...
sayang sekali saya bukan seorg vege,, soalnya saya tdk bisa memasak sich, dan kebetulan org rumah kami jg nga ada yg vege, terus kalo keluar ama  teman teman kaga ada yg vege, makannya jg ditempat yg tdk vege...
so disini saya sama sekali tdk memiliki niat membunuh, toh saya hanya makan makanan yg disajikan tanpa melihat itu daging atau tdk, yg penting enak, gw malah lebih suka sayur sayuran karena lebih mudah dicerna oleh tubuh....

tp apakah saya tdk bisa bersabbe?ketika saya bersabbe, dibatin saya terdapat suatu kebahagian dan niat yg baik agar mahkluk hidup bahagia dengan penuh ketulusan, sehingga akan menambah perasaan bahagia saya. apakah dgn kekuatan batin demikian bersabbe jg kagak bisa hanya karena tdk bervege??  :'( :'(

 _/\_
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: David on 26 October 2009, 08:58:20 AM
weh rame juga nich forum . . .
sebelom'na saya minta maaf yang sedalam-dalamnya apabila ada salah-salah kata, dan pemahaman.
Tulisan saya dalam topik ini hanya sekedar ingin menyampaikan isi hati, dan pemikiran saya yang terlintas karena melihat topik ini, dan juga merasa digelitik oleh teman-teman sedharma. Penulisan saya tanpa maksud atau niat menggurui, hanya sebatas bertukar pikiran sadja.
 
Menurut saya sabbe satta bhavantu sukkhitattha yang dalam terjemahan Indonesianya secara umum berarti semoga semua mahluk berbahagia mengandung pengertian sebuah harapan agar kehidupan semua mahluk hidup berbahagia.

Dan menurut saya lagi agar tercapai sebuah harapan tersebut harus disertai cara, dan jalan.
bukan terikat oleh kata mahluk hidup, atau mahluk yang mati

Menurut saya lagi untuk yg kesekian kalinya seseorang yang tidak bersungguh-sungguh berusaha menjalankan, dan memikirkan cara apa yang menjadi harapan baiknya yang sering di ucapkan adalah
seseorang yang tidak tahu, dan mengerti apa yang di ucapkan, atau
seseorang yang munafik, dan malas 

Daging merupakan hasil pembunuhan secara langsung, kita semua tau (sadar) tanpa ada cara lain daging dapat diperoleh tanpa melakukan proses pembunuhan, yang menjadi masalah pertama apahkah anda mensetujui proses tersebut ? ? ?

Sering juga orang beralasan sayuran, menggunakan cangkul, pepstisida, dll.

Menurut saya ini adalah merupakan alasan orang-orang yang menginginkan pembenaran diri saja, mengapa ?
pertama tujuan awal petani adalah menanam, bukan membunuh
kedua kita semua tahu sayur adalah sesuatu tanpa jiwa dan kesadaran, tidak merasa menderita ketika kita panen 
ketiga hewan-hewan yang terkena cangkul dan mati adalah terjadi karena proses yang tidak disengaja, tanpa ada niat jahat
keempat pepstisida yang digunakan bertujuan untuk menyelamatkan hasil panen agar kehidupan si petani, atau orang banyak dapat terjamin, dan diselamatkan
kelima dll.

Daging adalah sebuah bangkai, dan jasad mahluk hidup, tetapi ada juga sebagian orang yang mengatakan ini adalah sebuah makanan.
Berdasarkan penyelidikan, dan wawancara langsung mengapa daging disebut sebagai makanan
satu daging enak rasanya, ini jelas pemuasan nafsu dan tidak bisa di jadikan alasan
dua daging bergizi, pertanyaannya adalah pantaskah kita menginginkannya ? ? ?
tiga tanpa daya makanan kebanyakan daging, dan tercampur daging semua, ini jelas orang-orang yang tidak mau berusaha,  tidak ada niat serta keinginan yang keras.
 
Daging merupakan bangkai, karena sepotong daging akan mengalami proses pembusukan terus menerus tiap waktunya. Dari proses pembusukan ini daging terus memproduksi racun, dan bakteri didalam tubuh kita yang dapat merugikan kesehatan kita. Untuk info jelasnya dapat di cari sendiri.
Tambahan panjang usus manusia = 6x panjang tubuh (10 meteran lebih) sehingga makanan yang kita makan tidak mungkin dapat dikeluarkan setelah makan, bahkan mungkin setelah berhari-hari baru dapat keluar (berbeda dengan hewan karnivora).

Dari sini dapat dilihat seseorang yang tidak mempedulikan kesehatannya adalah seseorang yang tidak mencitai dirinya, tidak ada kesadaran dan keinginan untuk membuat dirinya bahagia.
Selanjutnya anda juga tidak mencintai mahluk lain karena dengan adanya tempat ternak memiliki persentase tertinggi terjadinya global warming belakangan ini.

Daging merupakan jasad mahluk hidup, sebagai seseorang yang sering mengharapkan kebahagian semua mahluk, tentunya dan harusnya timbul perasaan hormat kepada semua mahluk baik setelah mahluk itu meninggal. Menurut saya persemayaman dilakukan bukan didalam usus, tetapi saudara juga tidak perlu melakukan cara-cara yang ekstrim sehingga dianggap orang gila.

Dalam aliran mahayana sendiri para bikkhu tidak diperbolehkan makan daging, dan dalam beberapa sutta secara langsung mengatakan para bikkhu tidak boleh memakan daging, dan sang buddha sendiri tidak memakan daging. Seandainya cerita dari theravada benar saya ingin menanyakan langsung pada Buddha mengapa beliau demikian.

Demikian pemikiran saya, sekian dan trima kasih.
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: Tekkss Katsuo on 26 October 2009, 11:56:12 PM
 ;D ;D

^
^
Berarti anda secara tidak langsung mengkalim bahwa org yg praktek Metta Bhavana ataupun yg bersabbe tp makan daging hanyalah pengucapan dimulut sajakah?  :whistle:

tidakkkk  :'( :'( :'( :'( :'( :'(

 _/\_
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: Nevada on 27 October 2009, 01:27:11 AM
weh rame juga nich forum . . .
sebelom'na saya minta maaf yang sedalam-dalamnya apabila ada salah-salah kata, dan pemahaman.
Tulisan saya dalam topik ini hanya sekedar ingin menyampaikan isi hati, dan pemikiran saya yang terlintas karena melihat topik ini, dan juga merasa digelitik oleh teman-teman sedharma. Penulisan saya tanpa maksud atau niat menggurui, hanya sebatas bertukar pikiran sadja.

Silakan aktif berdiskusi, Bro. Selama komentar Anda sopan, semua pendapat Anda akan diterima dengan terboeka oleh teman-teman yang lain.


Quote from: David
Menurut saya sabbe satta bhavantu sukkhitattha yang dalam terjemahan Indonesianya secara umum berarti semoga semua mahluk berbahagia mengandung pengertian sebuah harapan agar kehidupan semua mahluk hidup berbahagia.

Dan menurut saya lagi agar tercapai sebuah harapan tersebut harus disertai cara, dan jalan.
bukan terikat oleh kata mahluk hidup, atau mahluk yang mati

Menurut saya lagi untuk yg kesekian kalinya seseorang yang tidak bersungguh-sungguh berusaha menjalankan, dan memikirkan cara apa yang menjadi harapan baiknya yang sering di ucapkan adalah
seseorang yang tidak tahu, dan mengerti apa yang di ucapkan, atau
seseorang yang munafik, dan malas

Benar. Anda juga tidak benar-benar mengharapkan semua makhluk berbahagia.

Beberapa hewan hanya dapat bertahan hidup dengan memakan hewan lainnya. Dalam aktivitas memakan, hewan itu juga membunuh hewan lainnya. Sedangkan pada manusia, banyak motivasi yang mendorongnya untuk memakan daging. Yang paling umum adalah selera makan. Ada juga beberapa orang yang menjual daging karena terhimpit keadaan finansial. Secara struktur biologis, manusia adalah makhluk omnivora. Makanan hewani mengandung gizi yang dapat menyokong kesehatan tubuh. Ini semua adalah beberapa sisi lain, di mana ada makhluk-makhluk yang dapat hidup berbahagia karena dan setelah mengonsumsi makanan hewani.

Kalau Anda mengharapkan semua makhluk dapat berbahagia, pertimbangkan juga sisi ini.


Quote from: David
Daging merupakan hasil pembunuhan secara langsung, kita semua tau (sadar) tanpa ada cara lain daging dapat diperoleh tanpa melakukan proses pembunuhan, yang menjadi masalah pertama apahkah anda mensetujui proses tersebut ? ? ?

Sering juga orang beralasan sayuran, menggunakan cangkul, pepstisida, dll.

Menurut saya ini adalah merupakan alasan orang-orang yang menginginkan pembenaran diri saja, mengapa ?
pertama tujuan awal petani adalah menanam, bukan membunuh
kedua kita semua tahu sayur adalah sesuatu tanpa jiwa dan kesadaran, tidak merasa menderita ketika kita panen 
ketiga hewan-hewan yang terkena cangkul dan mati adalah terjadi karena proses yang tidak disengaja, tanpa ada niat jahat
keempat pepstisida yang digunakan bertujuan untuk menyelamatkan hasil panen agar kehidupan si petani, atau orang banyak dapat terjamin, dan diselamatkan
kelima dll.

Saya tidak menyetujui pembunuhan makhluk hidup. Karena itu, meskipun saya seorang yang masih mengonsumsi daging, saya mengendalikan diri saya dalam menyantap makanan hewani.

Yang pertama, untuk memulai bertani, harus disediakan lahan. Ketersediaan lahan terbagi menjadi dua jenis, yaitu terbentuk secara alami maupun akibat pengaruh manusia. Dalam pengembangan lahan ini, manusia mengelolanya dan secara tidak langsung mengambil bagian ekosistem dari hewan di sekitarnya. Yang kedua, dalam pandangan Buddhisme, tumbuhan memang bukan makhluk hidup. Yang ketiga, dalam proses pengolahan lahan dan tanaman, seringkali menyebabkan kematian hewan-hewan secara tidak langsung. Artinya, program pertanian juga memakan korban. Yang keempat, peptisida, insektisida, termitisida, dsb. memang digunakan untuk membasmi hewan yang dapat merusak hasil pertanian. Pembunuhan ini dilakukan dengan sengaja. Artinya, untuk mensukseskan program pertanian, para pelaku pertanian juga melakukan pembunuhan. Yang kelima, membunuh makhluk hidup yang kecil tetaplah pembunuhan. Artinya, makanan vegetarian pun tidak terlepas dari aksi pembunuhan makhluk hidup. Dan sebagainya...


Quote from: David
Daging adalah sebuah bangkai, dan jasad mahluk hidup, tetapi ada juga sebagian orang yang mengatakan ini adalah sebuah makanan.
Berdasarkan penyelidikan, dan wawancara langsung mengapa daging disebut sebagai makanan
satu daging enak rasanya, ini jelas pemuasan nafsu dan tidak bisa di jadikan alasan
dua daging bergizi, pertanyaannya adalah pantaskah kita menginginkannya ? ? ?
tiga tanpa daya makanan kebanyakan daging, dan tercampur daging semua, ini jelas orang-orang yang tidak mau berusaha,  tidak ada niat serta keinginan yang keras.
 
Daging merupakan bangkai, karena sepotong daging akan mengalami proses pembusukan terus menerus tiap waktunya. Dari proses pembusukan ini daging terus memproduksi racun, dan bakteri didalam tubuh kita yang dapat merugikan kesehatan kita. Untuk info jelasnya dapat di cari sendiri.
Tambahan panjang usus manusia = 6x panjang tubuh (10 meteran lebih) sehingga makanan yang kita makan tidak mungkin dapat dikeluarkan setelah makan, bahkan mungkin setelah berhari-hari baru dapat keluar (berbeda dengan hewan karnivora).

Makanan adalah suatu benda yang dapat dikonsumsi untuk mendukung kelangsungan hidup. Daging adalah salah satu jenis makanan.

Kenapa daging layak disebut sebagai makanan?
- Karena daging dapat diolah menjadi makanan. Daging memiliki cita rasa yang variatif.
- Daging memiliki kandungan gizi yang lebih banyak dari tumbuhan. Jika daging bisa mendukung kesehatan tubuh, maka daging boleh disantap. Jika daging bisa mengganggu kesehatan tubuh, maka sebaiknya daging tidak disantap.
- Beberapa orang yang tinggal di daerah minim tumbuhan, dapat bertahan hidup dengan mengonsumsi daging. Misalnya orang Eskimo di Kutub Utara.

Daging dari makhluk hidup yang sudah meninggal memang akan mengalami pembusukan lebih cepat. Namun hal yang sama juga berlaku bagi tumbuhan. Ketika daging itu diolah hingga matang, proses pembusukkan sudah jauh lebih lambat. Karena bakteri pembusuk dan mikroorganisme sudah mati saat proses memasak. Daging memang mengandung racun, namun apabila hewan itu disuntikkan zat-zat yang beracun dalam proses peternakannya. Beberapa sayuran dan hasil pertanian lainnya juga mengandung racun anti hama dalam kadar yang sedikit. Karena itu, tidaklah masuk akal untuk mengambil kesimpulan langsung bahwa daging pasti akan merugikan kesehatan manusia. Dewasa ini, beberapa orang yang dinyatakan sebagai nominator pemilik usia terpanjang adalah orang yang juga mengonsumsi daging. Beberapa warga Suku Baduy di Banten juga bisa hidup hingga 120 tahun lebih meskipun memakan daging.

Usus manusia memang lebih panjang dari usus hewan karnivora. Karena struktur manusia adalah makhluk omnivora. Perhatikan bahwa manusia juga memiliki gigi taring. Gigi taring berfungsi untuk merobek makanan (daging). Proses pencernaan manusia lebih lamban dari proses pencernaan hewan karnivora. Karena manusia tidak hidup hanya untuk makan dan pergi ke toilet saja. Daging mengandung sedikit serat. Oleh karena itu manusia sebaiknya juga mengonsumsi makanan berserat, seperti sayuran dan buah-buahan.


Quote from: David
Dari sini dapat dilihat seseorang yang tidak mempedulikan kesehatannya adalah seseorang yang tidak mencitai dirinya, tidak ada kesadaran dan keinginan untuk membuat dirinya bahagia.
Selanjutnya anda juga tidak mencintai mahluk lain karena dengan adanya tempat ternak memiliki persentase tertinggi terjadinya global warming belakangan ini.

Banyak daging saat ini yang sudah tercemar oleh zat-zat kimia. Namun hal yang sama juga berlaku pada tumbuhan dan hasil pertanian lainnya. Peternakan yang makin marak memang turut memberi kontribusi dalam pemanasan global. Ini semua karena nafsu makan, akibat berkembangnya bisnis kuliner. Namun di satu sisi, industri peternakan juga mendorong tumbuh-kembangnya industri pertanian.

Di zaman Sang Buddha, ada sekelompok aliran kepercayaan yang menghindari memakan daging; karena menganggap hal itu sebagai pembunuhan. Mereka juga menolak memakan sayuran dan hasil pertanian, karena didapatkan melalui usaha yang juga membunuh makhluk hidup. Maka mereka hidup bergelimangan di bawah pohon, tidak memakai pakaian atau hanya memakai pakaian dari rumput layu, minum hanya dari cawan alami, hanya memakan buah yang jatuh, serta tidak mandi. Sikap ekstrimis seperti ini dinyatakan Sang Buddha sebagai jalan menyiksa diri.

Saya melihat beberapa orang dewasa ini menyikapi 'mengonsumsi daging' dengan pandangan yang cukup ekstrim. Hanya saja perilaku dan jalan hidupnya belum sampai berani seperti kelompok aliran ekstrimis di zaman Sang Buddha itu.


Quote from: David
Daging merupakan jasad mahluk hidup, sebagai seseorang yang sering mengharapkan kebahagian semua mahluk, tentunya dan harusnya timbul perasaan hormat kepada semua mahluk baik setelah mahluk itu meninggal. Menurut saya persemayaman dilakukan bukan didalam usus, tetapi saudara juga tidak perlu melakukan cara-cara yang ekstrim sehingga dianggap orang gila.

Dalam aliran mahayana sendiri para bikkhu tidak diperbolehkan makan daging, dan dalam beberapa sutta secara langsung mengatakan para bikkhu tidak boleh memakan daging, dan sang buddha sendiri tidak memakan daging. Seandainya cerita dari theravada benar saya ingin menanyakan langsung pada Buddha mengapa beliau demikian.

Demikian pemikiran saya, sekian dan trima kasih.

Bagi seorang yang melatih diri dalam penembusan Kebijaksanaan, ia akan mengerti bahwa makanan hanyalah penunjang kebugaran dan kelangsungan hidup. Tidak lebih dan tidak kurang. Oleh karena itu, ia tidak akan tertarik ataupun menolak pada jenis makanan apapun yang diberikan orang lain; daging, sayuran, makanan basi, kotoran, dsb. Saya pikir tidak masuk akal bahwa seseorang yang sudah mencapai Pencerahan Sempurna masih memilih-milih makanan yang hendak Beliau makan.

Dalam Tipitaka (Pali Kanon), Sang Buddha memberikan tiga syarat bagi bhikkhu untuk boleh memakan daging. Sang Buddha juga memberi kebebasan bagi para bhikkhu untuk bervegetarian atau tidak. Sedangkan Sang Buddha tidak memberikan peraturan seperti ini kepada umat awam. Sebagian umat awam (Theravadin) yang menilai bahwa Sang Buddha tidak melarang seseorang untuk memakan daging, menjadikannya alasan untuk dapat memakan daging sepuasnya. Perilaku ini adalah bentuk dari keserakahan (lobha). Meski tidak dilarang, tapi sebaiknya kita bisa mengendalikan perilaku ini.

Di luar itu, daging hanyalah objek netral. Daging yang masuk ke dalam saluran pencernaan tidak mengakibatkan degradasi tingkat spiritual seseorang. Yang membuat seseorang suci atau tidak hanya ada di pikirannya.
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: David on 27 October 2009, 08:35:06 AM
Silakan aktif berdiskusi, Bro. Selama komentar Anda sopan, semua pendapat Anda akan diterima dengan terboeka oleh teman-teman yang lain.
Sebelomnya saya mau tanya dolo nich, klo misalnya di dalam forum ini ada orang yang komentar ga sopan, memojokan, dan menghina agama laen, ataupun dalam lingkup agamanya sendiri dengan berbagai macam alasan, postingnya atau membernya akan digimanakan ? ? ?
Terus terang saja saya sebagai umat buddha datang kemari untuk menambah sahabat, menambah pengetahuan, dan bertukar pikiran, tetapi kemarin saya dikejutkan dengan melihat berbagai post-post yang dapat memperkeruh batin, dan pikiran saya.
Klo benar yang post tersebut adalah umat-umat buddha saya sangat kecewa sekali dengan temen sedharma, baiknya juga saya tidak terlibat, berteman, dan bersahabat dengan teman-teman dari forum ini.

- tanpa ada maksud menyinggung, dan terima kasih-
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: Sumedho on 27 October 2009, 08:38:06 AM
 [at] david:

silahkan klik "Report to moderator" di kanan bawah postingannya. Jgn lupa disertakan alasannya

terima kasih.
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: g.citra on 27 October 2009, 08:49:41 AM
 [at]  David ...

Yang anda lihat ini (sampah ataupun permata) adalah kenyataan ... Batin jadi keruh hanya reaksi pikiran anda saja (sifat Aku anda) ... Kalau anda kecewa, apalagi melenceng dari tujuan semula (cari sahabat), bukankah hal ini tambah memperkeruh batin anda (jadi benci/menolak) ?

Saran saya, kalau melihat posting yang anda anggap tidak layak, anggap saja anda sedang meditasi ASUBHA ... beres kan ? :)

salam,
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: Nevada on 27 October 2009, 09:04:19 AM
Silakan aktif berdiskusi, Bro. Selama komentar Anda sopan, semua pendapat Anda akan diterima dengan terboeka oleh teman-teman yang lain.
Sebelomnya saya mau tanya dolo nich, klo misalnya di dalam forum ini ada orang yang komentar ga sopan, memojokan, dan menghina agama laen, ataupun dalam lingkup agamanya sendiri dengan berbagai macam alasan, postingnya atau membernya akan digimanakan ? ? ?
Terus terang saja saya sebagai umat buddha datang kemari untuk menambah sahabat, menambah pengetahuan, dan bertukar pikiran, tetapi kemarin saya dikejutkan dengan melihat berbagai post-post yang dapat memperkeruh batin, dan pikiran saya.
Klo benar yang post tersebut adalah umat-umat buddha saya sangat kecewa sekali dengan temen sedharma, baiknya juga saya tidak terlibat, berteman, dan bersahabat dengan teman-teman dari forum ini.

- tanpa ada maksud menyinggung, dan terima kasih-

Ini adalah forum terbuka. Siapapun bisa menjadi member di sini. Siapapun bisa berkomentar. Tapi untuk menjaga kerapian diskusi dan kenyamanan forum, kami pihak Moderator dan Administrator memberi batasan jelas dalam berdiskusi, agar semua topik rapi.

Di dalam forum seperti ini, wajar saja kalau ada beberapa postingan dari member lain yang pro maupun kontra. Kadangkala, dalam menyampaikan pendapat, isi posting bisa terkesan sindiran ataupun teguran. Menurut saya, hal itu masih wajar. Tapi ada batasan tentunya, agar tidak berlebihan.

Dalam forum bebas seperti ini, Anda tidak bisa mengharapkan semua member berperilaku sebagai orang suci. Bila ada postingan yang menurut Anda bisa memperkeruh batin, maka segera kendalikan bentukan pikiran Anda. Inilah Buddhisme; menata batin diri sendiri terlebih dahulu. Bukan menghakimi pihak eksternal sebagai kambing hitam atas kekacauan batin kita.

Silakan melanjutkan diskusi.
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: johan3000 on 27 October 2009, 09:38:01 AM
Silakan aktif berdiskusi, Bro. Selama komentar Anda sopan, semua pendapat Anda akan diterima dengan terboeka oleh teman-teman yang lain.
Sebelomnya saya mau tanya dolo nich, klo misalnya di dalam forum ini ada orang yang komentar ga sopan, memojokan, dan menghina agama laen, ataupun dalam lingkup agamanya sendiri dengan berbagai macam alasan, postingnya atau membernya akan digimanakan ? ? ?
Terus terang saja saya sebagai umat buddha datang kemari untuk menambah sahabat, menambah pengetahuan, dan bertukar pikiran, tetapi kemarin saya dikejutkan dengan melihat berbagai post-post yang dapat memperkeruh batin, dan pikiran saya.
Klo benar yang post tersebut adalah umat-umat buddha saya sangat kecewa sekali dengan temen sedharma, baiknya juga saya tidak terlibat, berteman, dan bersahabat dengan teman-teman dari forum ini.

- tanpa ada maksud menyinggung, dan terima kasih-

Yg penting bro tidak ikut marah, baik2 memberi pengarahan...
serta memberikan vocher vegitarian restaurant...
pasti siiip dehhh.  =)



Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: Tekkss Katsuo on 27 October 2009, 01:04:35 PM
saya jg mao voucer restaurant vegertarian donk  ;D
Bro David disini kita semuanya bicaranya sopan sopan kok,,,,, bicara tanpa ada kasar kasarnya  :)) . cuma terkadang pikiran sendiri yg mengkondisikan bentuk kekasaran itu sendiri karena postingan yg ada tdk sesuai dgn yg diharapkannya... ;D

 _/\_
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: ryu on 27 October 2009, 01:21:55 PM
Silakan aktif berdiskusi, Bro. Selama komentar Anda sopan, semua pendapat Anda akan diterima dengan terboeka oleh teman-teman yang lain.
Sebelomnya saya mau tanya dolo nich, klo misalnya di dalam forum ini ada orang yang komentar ga sopan, memojokan, dan menghina agama laen, ataupun dalam lingkup agamanya sendiri dengan berbagai macam alasan, postingnya atau membernya akan digimanakan ? ? ?
Terus terang saja saya sebagai umat buddha datang kemari untuk menambah sahabat, menambah pengetahuan, dan bertukar pikiran, tetapi kemarin saya dikejutkan dengan melihat berbagai post-post yang dapat memperkeruh batin, dan pikiran saya.
Klo benar yang post tersebut adalah umat-umat buddha saya sangat kecewa sekali dengan temen sedharma, baiknya juga saya tidak terlibat, berteman, dan bersahabat dengan teman-teman dari forum ini.

- tanpa ada maksud menyinggung, dan terima kasih-
baru tau ya umat buddha seperti ini? kesimpulannya mau ganti agama? ikut agama saya yuk ;D
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: Tekkss Katsuo on 27 October 2009, 01:32:42 PM
^
^
Emank Bro Ryu agama apa sech =))

 _/\_
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 27 October 2009, 01:47:30 PM
elsolyana :whistle:
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: hariyono on 27 October 2009, 03:04:46 PM
Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta.

Artinya adalah:

Semoga Semua Makhluk Berbahagia.


Vegetarianisme bukanlah masalah suci atau tidak suci, dosa atau tidak dosa, Buddhis sejati atau tidak, dan hal-hal yang selalu diperdebatkan oleh banyak saudara-saudara Buddhis kita sendiri. Perdebatan semacam itu hanya memecah belah persatuan kita semua. Buddha adalah agama yang damai dan penuh cinta kasih, tidak selayaknya hal-hal semacam ini terus menciptakan kontroversi.

Vegetarian menurut saya hanyalah sesederhana "mempraktekkan apa yang kita ucapkan". Di mulut, kita mengucapkan doa SEMOGA SEMUA MAKHLUK BERBAHAGIA, tetapi kenyataannya perbuatan kita seringkali bertentangan dengan apa yang kita doakan.
SESUNGGUHNYA SANGAT TIDAK ADA YANG PATUT DIBANGGAKAN DENGAN MENJADI VEGETARIAN. Vegetarian hanyalah hal yang sangat2 mendasar yang patut kita lakukan bila kita mengucapkan “Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta”, atau mungkin menempel stiker, memasang wallpaper komputer,atau memiliki pernak-pernik dengan kata-kata itu.

Jadilah seorang Buddhis yang tidak hanya mengucapkan doa dan afirmasi kosong belaka, tetapi jadilah seorang Buddhis yang benar-benar mempraktekkan apa yang sudah seharusnya kita lakukan agar makhluk-makhluk yang kita doakan itu benar-benar berbahagia. Tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang ingin dibunuh. Apapun alasannya kematian adalah hal yang paling tidak diinginkan oleh makhluk hidup. Bukankah kita sendiri tidak menginginkan hal itu?

Tanyakanlah kepada orang-orang yang memelihara dan menyayangi hewan, mereka dapat memberitahukan kepada Anda bahwa hewan adalah makhluk yang sama dengan kita. Mereka punya cinta, kesedihan, kegembiraan, dan martabat yang harus kita hormati. Mereka bukanlah obyek tidak berperasaan yang bisa kita eksploitasi sesuka hati. Mereka menangis, meronta, berteriak, dan berusaha lari hingga nafas terakhirnya. Tetapi sungguh kita tidak memberi mereka kesempatan...

Bila Anda harus membunuh sendiri ayam, sapi, babi, atau hewan apapun yang Anda makan, dapatkan Anda melakukannya?
Dapatkah hati nurani kita diam melihat perjuangan, teriakan, dan tangisan makhluk-makhluk malang itu sampai nafas terakhirnya?
Dapatkah hati nurani kita diam melihat darah yang mengucur deras dan organ-organ tubuh hewan yang terburai?
Banyak dari kita yang sesungguhnya langsung kehilangan nafsu makan ketika melihat bangkai hewan segar dengan segala isi perut dan darah yang mengalir dimana-mana.

Melalui media ini saya ingin mengajak kawan-kawan, teman-teman, dan saudara-saudara semua untuk merenungkan. Diam sejenak dan biarkanlah hati nurani Anda untuk berbicara kepada Anda. Resapi apa makna "Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta" yang sesungguhnya dan wujudkanlah dalam perbuatan Anda...


Terima kasih kepada semuanya…


Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta.

Semoga Semua Makhluk Berbahagia.

 _/\_
rekan Ivandemello
"Orang tidak boleh menilai kemurnian atau ketidak murnian manusia hanya berdasarkan apa yang dimakan nya ".

Dalam Amagandha sutta,Sang Buddha berkata :
Bukan daging atau puasa , atau bertelanjang .
Bukan kepala tercukur , atau rambut kusut , atau kotor ,
Bukan kulit yang kasar , atau pemujaan api ,
Bukan semua pengampunan dosa di dunia ini ,
Bukan kidung , atau pengorbanan ,
Bukan pesta musiman ,
Yang akan memurnikan seseorang yang di kuasai keregu-raguan .


Makan ikan dan daging itu sendiri tidak membuat seseorang menjadi tidak murni .
Manusia membuat dirinya tidak murni dengan kefanatikan ,penipuan , iri hati , mengagungkan diri , penghinaan , dan niat jahat lainnya .
Melalui pikiran dan perbuatan jahatnya sendiri , manusia membuat dirinya tidak murni .
Tidak ada aturan ketat dalam ajaran Buddha bahwa Sang Buddha tidak boleh makan ikan dan daging .
Satu-satunya nasihat yang diberikan Sang Buddha adalah bahwa mereka tidak boleh terlibat dalam pembunuhan secara sengaja atau mereka tidak boleh meminta orang lain untuk membunuh makhluk hidup apapun untuk mereka .

Walaupun Sang Buddha tidak mengharuskan para bhikku untuk menjadi vegetarian , Ia perna menasehati para bhikkhu untuk menghindari memakan sepuluh jenis daging untuk kehormatan dan perlindungan diri mereka .
Jenis daging itu adalah : manusia , gajah , kuda, anjing , ular, singa , harimau , macan tutul , beruang , dan hyna , Beberapa hewan menyerang orang jika mereka mencium daging jenis mereka sendiri . ( Vinaya Pitaka )

Ketika Sang Buddha diminta memberlakukan vegetarisme kepada persamuan suci oleh Devadatta , asalh seorang murid Nya , Sang Buddha menolak melakukan hal tersebut . Karena ajaran Buddha adalah agama yang bebas , Nasihat Nya adalah untuk menyerahkan keputusan mengenai vegetarianisme kepada murid masing - masing .
dengan jelas ditunjukan bahwa Sang Buddha tidak menganggap hal ini sebagai sikap religius yang terlalu penting .
Sang Buddha tidak berkata apapun tentang vegetarianisme bagi umat awam dalam ajaran Nya .

Ada beberapa aliran Buddhis mereka yang umatnya  pengkonsumsi sayuran dan pantang makan daging hewan .
Ada beberapa aliran Buddhis mereka yang mengkomsumsi sayuran dan hewan ..dan menghargai ketaatan mereka yang pantang makan daging hewan .
Perlu kita sadari dan harus ingat bahwa tidak ada ajaran dalam asli Sang Buddha yang mengharuskan semua umat Buddha menjadi vegetarian .
Kita harus menyadari bahwa ajaran Buddha dikenak dengan Jalan Tengah.
Ini adalah agama liberal dan nasihat Sang Buddha adalah bahwa tidak perlu menjadi ekstrem untuk menjalankan ajaran NYa .

Vegetarian itu sendiri tidak membantu manusia mengembangkan sifat manusiawinya .
Ada orang baik , rendah hati , sopan dan religius diantara non vegetarian .
Karena itu orang sebaiknya tidak menyatakan bahwa orang religius yang murni harus memperatikan vegetarianisme .

Sebaliknya , jika seseorang berpikir bahwa orang tidak dapat memiliki hidup sehat tanpa makan ikan dan daging , juga tidak benar karena ada jutaan vegetarian murni diseluruh dunia yang lebih kuat dan lebih sehat dari pada pemakan daging .
Kenyataan nya Sang Buddha menyatakan bahwa bukanlah apa yang masuk kedalam mulut seseorang yang mengotori , melainkan apa yang keluar dari mulutnya .

Orang yang mengkritik umat Buddha yang makan daging ..tidak memahami sikap umat Buddha terhadap makanan .
Makhluk hidup memerlukan nutrisi ,
 kita makan untuk hidup ,
dengan demikian manusia harus menyediakan makanan bagi tubuhnya untuk menjaga agar tetap sehat dan memberinya energi untuk bekerja .
Bagaimanapun , akibat meningkatnya kekayaan , lebih banyak orang , khususnya dinegara maju , makan untuk memuaskan selerahnya belaka .
Jika orang mencandu sesuatu jenis makanan , ayau membunuh untuk memuaskan ketamakannya akan daging , hal ini salah .
Jika seseorang makan tanpa ketamakan dan tanpa terlibat langsung dalam tindakan pembunuhan , tetapi semata mata untuk mempertahankan tubuh fisik , ia mempraktikan penahanan diri .
Penghancuran ketamakan harus menjadi tujuan utama , bukan jenis makanan yang di konsumsi .

Perlu saya sampaikan ..saya sendiri seorang vegetarian yang bertahun tahun sampai saat ini ...vegetarian memang mempunyai manfaat untuk melatih ' penahanan diri '..seperti dilakukan vegetarian lazimnya menahan diri tidak memakan daging ..vegetarian adalah latihan untuk menahan diri ..tapi tidak terlalu membantu manusia untuk lepas dari  semua dari sifat kemelekatan .

sadhu sadhu sadhu
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: Tekkss Katsuo on 27 October 2009, 05:00:19 PM
^
^
mantap saya suka org vege tp tdk fanatik.......

begitulah seharusnya sbg seorg vegetarian harus menghormati dan menghargai org yg tdk vegetarian, sama seperti halnya org yg non vege menghargai dan menghormati org vege.....

Org yg bersabbe itu dilakukan melalui niat, ucapan dan perbuatannya....... niat yg baik, menghasilkan ucapan yg baik dan ucapan yg tdk menyakiti mahkluk, melainkan memberi semangat pada mahkluk lain. perbuatan yg baik diwujudkan melalui tindakan nyata menolong mahkluk lain, menghargai mahkluk lain, dan tdk menyakiti mahkluk lain. Memang Vegetarian itu sangat baik, namun bukan berarti org yg tdk bervegetarian itu tdk memiliki cinta kasih. saya melihat kisah kisah nyata yg ditayangkan melalui DAI TV, walaupun mereka bukan vegetarian, tp perbuatan dan ucapan mereka dipenuhi dgn weles asih, hal ini menunjukkan bahwa cinta kasih itu dimiliki setiap mahkluk hidup tdk hanya dimiliki oleh org yg vegetarian saja, justru saya sering melihat sebagian org yg vege bertindak yg sebaliknya, sering mengatakan org yg non vege berbuat karma buruk (sepertinya mereka senang sekali mengharapkan org yg tdk vege itu kena karma buruk  :'(  )... dan lagi seseorg jika hendak mengajak org lain menjadi vegetarian, hendaklah memberi nasehat yg positif dgn menceritakan manfaat menjadi vegetarian, bukan dgn cara mengatakan keburukan org yg tdk bervegetarian.. ini tdk ada bedanya dgn kalangan tertentu yg menyebarkan agamanya dgn cara menjelekkan agama org lain

 _/\_
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: David on 28 October 2009, 07:26:44 AM
Harapan saya sich sama teman-teman sedharma klo post di forum-forum budhis dipikir-pikir dlo, karena tindakan anda melibatkan banyak orang dalam sebuah komunitas, selain itu saya juga berharap sesama pemeluk yang sama-sama menghormati Buddha sebagai guru junjungan klo bisa akur jangan saling menjelek-jelekan dibelakang, klo memang tidak setuju, dan berkenan terhadap sesuatu baeknya dipertemukan, dan berunding secara baik-baik.

Saya rasa dengan mengejek, menjelek-jelekan, dan menghina agama lain tidak akan membuat agama Buddha satu aliran terlihat mulia, dan terlihat yang paling benar.
Klo saya sebagai umat Buddha sich merasa malu, dan bersedih saja dengan tindakan, dan kehadiran kalian.

Tambahan juga orang yang melihat-lihat, dan membaca posting belum tentu dalam kondisi sedang melatih diri, bermeditasi, dan sudah sempurna dalam pelatihanya. Kadang mereka justru sedang mencari informasi-informasi yang menyenangkan, enak didengar, dan menghibur batinnya.

Ok kembali lagi ketopik, menanggapi saudara Upasaka yang terlihat bersemangat, dan menggebu-gebu menanggapi posting saya.
Bener ga ni saudara upasaka adalah upasaka beneran, hehehehheeee met kenal ya . . . . .

Gini lo Saudara, sebelomnya saya mau menjelaskan terlebih dahulu posting yang saya tulis, dalam topik yang sedang di bahas.
Posting saya sedang membahas seseorang yang mengucapkan, atau mengharapkan kebahagiaan semua mahluk, atau seseorang yang mengucapkan sabbe satta bhavantu sukhitatta.
Tidak menuntut orang lain untuk bervegetarian, atau mengharuskannya.
 

Seperti yang telah saya tulis :

Menurut saya sabbe satta bhavantu sukkhitattha yang dalam terjemahan Indonesianya secara umum berarti semoga semua mahluk berbahagia mengandung pengertian sebuah harapan agar kehidupan semua mahluk hidup berbahagia.

Dan menurut saya lagi agar tercapai sebuah harapan tersebut harus disertai cara, dan jalan.
bukan terikat oleh kata mahluk hidup, atau mahluk yang mati

Menurut saya lagi untuk yg kesekian kalinya seseorang yang tidak bersungguh-sungguh berusaha menjalankan, dan memikirkan cara apa yang menjadi harapan baiknya yang sering di ucapkan adalah
seseorang yang tidak tahu, dan mengerti apa yang di ucapkan, atau
seseorang yang munafik, dan malas

Klo saudara upasaka mencoba memahami, dan sedikit mencerna tulisan saya diatas, tulisan saya mengarah pada diri sendiri, bukan orang lain atau mahluk lain.
Untuk penjelasan detailnya adalah seseorang yang “berusaha“ mencintai dan membahagiakan semua mahluk, bukan seseorang yang memaksa orang lain atau hewan lain untuk mencintai mahluk lain karena kita mengucapkan kata-kata tersebut.

Saya jawab singkat-singkat saja ya, mengenai memakan sayuran. Sebelom saya lanjut lagi, saya minta pada saudara sebelum menanggapi tulisan saya ada baiknya saudara memahami dulu tulisan saya. Inti dari perbedaan orang yang memakan sayuran dan sepotong daging adalah ketika seseorang mengingikan melangsungkan dan menopang kehidupannya dengan membeli sayur dia menginginkan, dan membeli sesuatu yang pada awalnya tidak berjiwa, dan ada usaha menghindari makanan yang diperoleh dari pelanggaran sila pertama.
Selanjutnya saya juga kurang setuju dengan pernyataan saudara atau mungkin aliran Theravada yang mengatakan tumbuhan bukan mahluk hidup atau mahluk yang hidup.

Trus mengenai baik buruknya daging, dan global warming saudara bisa baca-baca dlo artikel-artikel, buku-buku ilmiah mengenai baik buruknya makanan daging untuk kesehatan, luas lahan, perbandingan hasil yang diperoleh untuk mendapatkan sepotong daging dibanding sayur, atau gandum, pembusukan  daging, dibanding pembusukan sayur, dll. (jangan dilihat dari 1 sumber yang mendukung salah satunya, pilih keduanya dan pertimbangkan)

Selanjutnya saya juga tidak begitu setuju apabila anda menjadikan kalimat ini sebagai alasan untuk memakan segala sesuatu
“Bagi seorang yang melatih diri dalam penembusan Kebijaksanaan, ia akan mengerti bahwa makanan hanyalah penunjang kebugaran dan kelangsungan hidup. Tidak lebih dan tidak kurang. Oleh karena itu, ia tidak akan tertarik ataupun menolak pada jenis makanan apapun yang diberikan orang lain; daging, sayuran, makanan basi, kotoran, dsb.”

Oleh karena makanan merupakan penunjang kebugaran, dan faktor untuk kelangsungan hidup, maka kita harus menyadari, dan bijaksana dalam memilih makanan apa yang kita santap. Daging, makanan basi, kotoran, makanan beracun, termasuk sayuran sendiri yang mengandung bakteri, dan racun yang dapat mengurangi, dan menghentikan kehidupan kita seharusnya tidak dimakan.

Tidak tertarik ataupun menolak makanan yang diberikan, bukan berarti memakan pemberian yang mengandung sesuatu hal yang merugikan. Dia tidak tertarik karena sedang melatih diri atau sudah terbebas dari keserakahan, tidak menolak pemberian bukan berarti harus dimakan.
Selain itu apabila saya mencoba memahami sila ke lima pancasila buddhis makanan, atau minuman yang kita makan “dapat” mempengaruhi tingkah laku, dan kepribadian kita.

Saya juga setuju dengan saudara Hariyono dengan bervegetarian tidak akan mengubah kita menjadi sesuatu yang sempurna, suci, dll karena menurut saya vegetarian adalah merupakan sebuah langkah awal (jalan, atau pilihan), bukanlah langkah akhir.
Akan tetapi saya kurang setuju apabila saudara mengatakan
vegetarian itu sendiri tidak membantu manusia mengembangkan sifat manusiawinya .
Ada orang baik , rendah hati , sopan dan religius diantara non vegetarian .
Karena itu orang sebaiknya tidak menyatakan bahwa orang religius yang murni harus memper(h)atikan vegetarianisme .”
Alasan anda ibarat anda kurang setuju baju hangat pada musim dingin tidak membantu mengatasi rasa dingin, karena ada orang yang tidak merasa kedinginan diantara orang-orang yang tidak mengenakan baju hangat.

Setahu saya vegetarian adalah sebuah “jalan” atau cara mengembangkan rasa cinta kasih yang dapat memunculkan sifat manusiawi, perbuatan baik, dll.
Tetapi anda juga jangan salah mengerti dengan bervegetarian bukan berarti rasa (hal-hal baik) langsung ada, dan timbul begitu saja, karena seorang yang bervegetarian juga harus  selalu di sertai kesadaran, dan pelatihan diri.

Anda sekalian juga jangan salah mengerti  posting saya tidak menuntut, dan memaksa agar saudara-saudari bervegetarian. Posting yang saya tulis bertujuan meramaikan, menjelaskan arti kata sabbe satta bhavantu sukkhitattha menurut versi saya, menanggapi seputar vegetarian, makanan dll yang menyenggol- nyenggol.

-salam metta-
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: hariyono on 28 October 2009, 10:52:53 AM
[quote author=David link=topic=8708.msg219007#

Saya juga setuju dengan saudara Hariyono dengan bervegetarian tidak akan mengubah kita menjadi sesuatu yang sempurna, suci, dll karena menurut saya vegetarian adalah merupakan sebuah langkah awal (jalan, atau pilihan), bukanlah langkah akhir.
Akan tetapi saya kurang setuju apabila saudara mengatakan
vegetarian itu sendiri tidak membantu manusia mengembangkan sifat manusiawinya .
Ada orang baik , rendah hati , sopan dan religius diantara non vegetarian .
Karena itu orang sebaiknya tidak menyatakan bahwa orang religius yang murni harus memper(h)atikan vegetarianisme .”
Alasan anda ibarat anda kurang setuju baju hangat pada musim dingin tidak membantu mengatasi rasa dingin, karena ada orang yang tidak merasa kedinginan diantara orang-orang yang tidak mengenakan baju hangat.

Setahu saya vegetarian adalah sebuah “jalan” atau cara mengembangkan rasa cinta kasih yang dapat memunculkan sifat manusiawi, perbuatan baik, dll.
Tetapi anda juga jangan salah mengerti dengan bervegetarian bukan berarti rasa (hal-hal baik) langsung ada, dan timbul begitu saja, karena seorang yang bervegetarian juga harus  selalu di sertai kesadaran, dan pelatihan diri.

Anda sekalian juga jangan salah mengerti  posting saya tidak menuntut, dan memaksa agar saudara-saudari bervegetarian. Posting yang saya tulis bertujuan meramaikan, menjelaskan arti kata sabbe satta bhavantu sukkhitattha menurut versi saya, menanggapi seputar vegetarian, makanan dll yang menyenggol- nyenggol.

-salam metta-
[/quote]
Rekan david .
terima kasih atas tangapan terhadap posting saya .
Marilah kita bersama memahami kesadaran kita akan essensi Buddha Welas asih dan tolenransi
yang perlu kita sadari

Kata- kata dapat menciptakan penderitaan atau kebahagiaan ,
Untuk belajar bicara secara tulus dan bersifat membangun , hanya dengan mengunakan kata-kata  yang memunculkan harapan dan keyakinan .
kita harus bertekad untuk tidak mengucapkan hal - hal yang tidak benar demi kepentingan pribadi atau demi mempersona orang lain ,
juga tidak menuturkan kata - kata yang dapat memecah belah atau menimbulkan kebencian .
Kita tidak akan ..menyebarkan berita yang belum kita ketahui dengan pasti , tidak juga mengkritik atau mengutuk hal hal yang belum diyakini secara pasti .
Kita akan berusaha sebaik -baiknya untuk mengungkapkan situasi -situasi yang tidak berkeadilan , kendati saat melakukan hal tersebut dapat membuat kita dimusuhi .
 _/\_


sadhu sadhu sadhu
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: Nevada on 28 October 2009, 12:00:40 PM
Quote from: David
Harapan saya sich sama teman-teman sedharma klo post di forum-forum budhis dipikir-pikir dlo, karena tindakan anda melibatkan banyak orang dalam sebuah komunitas, selain itu saya juga berharap sesama pemeluk yang sama-sama menghormati Buddha sebagai guru junjungan klo bisa akur jangan saling menjelek-jelekan dibelakang, klo memang tidak setuju, dan berkenan terhadap sesuatu baeknya dipertemukan, dan berunding secara baik-baik.

Saya rasa dengan mengejek, menjelek-jelekan, dan menghina agama lain tidak akan membuat agama Buddha satu aliran terlihat mulia, dan terlihat yang paling benar.
Klo saya sebagai umat Buddha sich merasa malu, dan bersedih saja dengan tindakan, dan kehadiran kalian.

Tambahan juga orang yang melihat-lihat, dan membaca posting belum tentu dalam kondisi sedang melatih diri, bermeditasi, dan sudah sempurna dalam pelatihanya. Kadang mereka justru sedang mencari informasi-informasi yang menyenangkan, enak didengar, dan menghibur batinnya.

Ya. Semoga jangan ada lagi yang mengumbar SARA.


Quote from: David
Ok kembali lagi ketopik, menanggapi saudara Upasaka yang terlihat bersemangat, dan menggebu-gebu menanggapi posting saya.
Bener ga ni saudara upasaka adalah upasaka beneran, hehehehheeee met kenal ya . . . . .

Salam kenal juga. :)


Quote from: David
Gini lo Saudara, sebelomnya saya mau menjelaskan terlebih dahulu posting yang saya tulis, dalam topik yang sedang di bahas.
Posting saya sedang membahas seseorang yang mengucapkan, atau mengharapkan kebahagiaan semua mahluk, atau seseorang yang mengucapkan sabbe satta bhavantu sukhitatta.
Tidak menuntut orang lain untuk bervegetarian, atau mengharuskannya.
 

Seperti yang telah saya tulis :

Menurut saya sabbe satta bhavantu sukkhitattha yang dalam terjemahan Indonesianya secara umum berarti semoga semua mahluk berbahagia mengandung pengertian sebuah harapan agar kehidupan semua mahluk hidup berbahagia.

Dan menurut saya lagi agar tercapai sebuah harapan tersebut harus disertai cara, dan jalan.
bukan terikat oleh kata mahluk hidup, atau mahluk yang mati

Menurut saya lagi untuk yg kesekian kalinya seseorang yang tidak bersungguh-sungguh berusaha menjalankan, dan memikirkan cara apa yang menjadi harapan baiknya yang sering di ucapkan adalah
seseorang yang tidak tahu, dan mengerti apa yang di ucapkan, atau
seseorang yang munafik, dan malas

Klo saudara upasaka mencoba memahami, dan sedikit mencerna tulisan saya diatas, tulisan saya mengarah pada diri sendiri, bukan orang lain atau mahluk lain.
Untuk penjelasan detailnya adalah seseorang yang “berusaha“ mencintai dan membahagiakan semua mahluk, bukan seseorang yang memaksa orang lain atau hewan lain untuk mencintai mahluk lain karena kita mengucapkan kata-kata tersebut.

Pertama-tama, saya ingin menjelaskan bahwa komentar saya sebelumnya bukan untuk menentang komentar Anda. Saya hanya menjawab undangan Anda untuk bertukar pikiran. Dari diskusi ini, justru kita dan teman-teman yang lain akan bisa melihat pembahasan yang menarik. Karena setiap komentar yang diresponi akan menguji seberapa valid bobotnya. Bila suatu komentar tidak cukup berbobot, maka komentar itu akan terjatuh ketika dihadapkan dengan komentar lainnya. Oleh karena itu, mari kita saling menguji komentar kita masing-masing.

Saya mengerti maksud Anda. Saya hanya memberikan pemahaman dari sisi lain mengenai aktivitas 'memakan daging'.

Saya menghargai usaha Anda untuk menghindari makanan hewani. Anda melihat bahwa orang yang mengharapkan kebahagiaan semua makhluk, seharusnya tidak memakan daging. Apabila Anda ingin mengharapkan semua makhluk berbahagia, maka Anda sebaiknya tidak memakan daging. Ini motivasi Anda. Betul?

Karena itulah, saya menjelaskan dari sisi lain bahwa Anda tidak bisa menggeneralisasi bahwa 'memakan daging' artinya tidak selaras dengan 'semoga semua makhluk berbahagia'. Karena jika kita mengharapkan semua makhluk hidup berbahagia, maka kita juga mengharapkan makhluk-makhluk yang memakan daging juga ikut berbahagia. Jika Anda tetap bersikukuh bahwa vegetarian itu selaras dengan 'semoga semua makhluk berbahagia', maka secara tidak langsung Anda menyatakan bahwa makhluk-makhluk yang masih memakan daging sebagai seorang yang tidak tahu dan tidak mengerti apa yang diucapkan, atau seseorang yang munafik, dan seorang yang malas.


Quote from: David
Saya jawab singkat-singkat saja ya, mengenai memakan sayuran. Sebelom saya lanjut lagi, saya minta pada saudara sebelum menanggapi tulisan saya ada baiknya saudara memahami dulu tulisan saya. Inti dari perbedaan orang yang memakan sayuran dan sepotong daging adalah ketika seseorang mengingikan melangsungkan dan menopang kehidupannya dengan membeli sayur dia menginginkan, dan membeli sesuatu yang pada awalnya tidak berjiwa, dan ada usaha menghindari makanan yang diperoleh dari pelanggaran sila pertama.
Selanjutnya saya juga kurang setuju dengan pernyataan saudara atau mungkin aliran Theravada yang mengatakan tumbuhan bukan mahluk hidup atau mahluk yang hidup.

Hasil pertanian juga didapatkan melalui proses yang melanggar sila pertama. Ini sebenarnya masalah klise. Orang-orang yang bervegetarian, menganggap memakan daging sebagai pembunuhan, karena melihat bahwa daging sebagai bagian tubuh dari makhluk yang 'bergerak'. Sedangkan tumbuhan, karena 'diam' makanya dianggap tidak berjiwa. Tapi tetap saja, sayuran hasil pertanian pun memakan korban hewan-hewan. Mungkin pemahaman kata "jiwa" bagi Anda bisa diperjelas?

Lagipula, jika memang mengharapkan semua makhluk berbahagia, seharusnya biarkan saja semua hama menggerogoti tumbuhan. Jangan diusir maupun dibasmi. Tapi kenyataannya tidak. Orang yang memakan sayuran pun mendapatkan makanannya dengan cara merugikan makhluk lain. Hanya saja ketika disajikan di atas piring, yang terlihat adalah benda mati yang 'tidak bergerak'.

Bisa kemukakan alasan kenapa Anda tidak setuju dengan pernyataan saya bahwa tumbuhan bukan termasuk makhluk hidup?


Quote from: David
Trus mengenai baik buruknya daging, dan global warming saudara bisa baca-baca dlo artikel-artikel, buku-buku ilmiah mengenai baik buruknya makanan daging untuk kesehatan, luas lahan, perbandingan hasil yang diperoleh untuk mendapatkan sepotong daging dibanding sayur, atau gandum, pembusukan  daging, dibanding pembusukan sayur, dll. (jangan dilihat dari 1 sumber yang mendukung salah satunya, pilih keduanya dan pertimbangkan)

Saya sudah baca. Usaha peternakan dan daging lebih memberi dampak negatif. Tetapi daging dan sayuran sama-sama memiliki dampak negatif.


Quote from: David
Selanjutnya saya juga tidak begitu setuju apabila anda menjadikan kalimat ini sebagai alasan untuk memakan segala sesuatu
“Bagi seorang yang melatih diri dalam penembusan Kebijaksanaan, ia akan mengerti bahwa makanan hanyalah penunjang kebugaran dan kelangsungan hidup. Tidak lebih dan tidak kurang. Oleh karena itu, ia tidak akan tertarik ataupun menolak pada jenis makanan apapun yang diberikan orang lain; daging, sayuran, makanan basi, kotoran, dsb.”

Oleh karena makanan merupakan penunjang kebugaran, dan faktor untuk kelangsungan hidup, maka kita harus menyadari, dan bijaksana dalam memilih makanan apa yang kita santap. Daging, makanan basi, kotoran, makanan beracun, termasuk sayuran sendiri yang mengandung bakteri, dan racun yang dapat mengurangi, dan menghentikan kehidupan kita seharusnya tidak dimakan.

Tidak tertarik ataupun menolak makanan yang diberikan, bukan berarti memakan pemberian yang mengandung sesuatu hal yang merugikan. Dia tidak tertarik karena sedang melatih diri atau sudah terbebas dari keserakahan, tidak menolak pemberian bukan berarti harus dimakan.
Selain itu apabila saya mencoba memahami sila ke lima pancasila buddhis makanan, atau minuman yang kita makan “dapat” mempengaruhi tingkah laku, dan kepribadian kita.

Betul. Orang bijaksana tidak akan memakan racun untuk membuat perut kenyang. Sebagai seorang perumah tangga, kita sebaiknya menyiapkan makanan sendiri. Selama kita tidak turut serta dalam proses pembunuhan hewan, kita tidak melakukan pelanggaran sila. Tidak ada masalah, tapi kaum vegetarian tetap mempermasalahkan hal ini.

Sedangkan untuk seorang petapa, ia sebaiknya tidak menyiapkan makanan sendiri. Ia hanya hidup dari apa yang diberikan, dan makan hanya untuk melangsungkan kehidupan. Oleh karena itu, ia sebaiknya tidak menolak ataupun tertarik pada makanan apapun yang diberikan. Dahulu kala, Sang Buddha dan murid-murid-Nya bertahan hidup satu masa vassa hanya dengan memakan gabah. Bisa coba Anda renungkan. Kalau belum paham maksudnya, silakan Anda tanya lagi.

Makanan hanya sebagian faktor yang mengondisikan kehidupan kita. Minuman beralkohol memang bisa mengganggu kesadaran kita. Mengonsumsi minuman beralkohol dinyatakan melanggar sila kelima karena bisa mengakibatkan lemahnya kesadaran. Ketika kesadaran melemah, konsentrasi dan perhatian akan menurun. Ketika konsentrasi dan perhatian menurun, maka moralitas dan kebijaksanaan tidak bisa dikembangkan. Inilah alasan ditetapkannya sila kelima. Makanan seperti daging dan olahan hewani lainnya tidak membuat kesadaran menjadi lemah. Makanan seperti bawang hanya memicu aktifnya hormon sehingga bisa membuat birahi seseorang lebih kuat. Tapi semuanya tidak membuat kesadaran melemah. Karena itu, tidak relevan apabila menyatakan secara implisit bahwa daging dan bawang itu objek di sila kelima.

Kalau Anda berkilah bahwa daging dan bawang bisa memicu emosi dan nafsu, maka coba pertimbangkan bahwa film, buku, lagu, dsb. juga bisa memicu emosi dan nafsu.


Quote from: David
Setahu saya vegetarian adalah sebuah “jalan” atau cara mengembangkan rasa cinta kasih yang dapat memunculkan sifat manusiawi, perbuatan baik, dll.
Tetapi anda juga jangan salah mengerti dengan bervegetarian bukan berarti rasa (hal-hal baik) langsung ada, dan timbul begitu saja, karena seorang yang bervegetarian juga harus  selalu di sertai kesadaran, dan pelatihan diri.

Sang Buddha pernah menyatakan bahwa dalam sebuah cawan berisi air, ada 84.000 makhluk di dalamnya. Dewasa ini, semua orang yang sudah meneliti dan mengetahui hasil uji sampel air di bawah mikroskop pasti tahu; bahwa ada banyak sekali mikroorganisme dan jasad renik di dalam air. Kalau Anda memang tidak ingin membunuh makhluk hidup, mungkin Anda bisa coba tidak meminum ataupun memasak air terlebih dahulu. :)

Sebelum jauh-jauh mengambil jalan bervegetarian, jika Anda memang ingin menebarkan cinta-kasih kepada semua makhluk, cobalah jangan lagi memakai kertas, pakaian, bahan bakar untuk kendaraan, menyalakan lilin, dsb. Cobalah pelajari darimana dan bagaimana caranya untuk mendapatkan semua barang-barang itu.

Menurut saya, bervegetarian adalah satu bentuk cinta-kasih kepada hewan. Tapi hal itu tidak menjadi poin penting dalam penembusan Kebijaksanaan. Karena untuk bisa menembus Kebijaksanaan, semua persepsi dan kemelekatan tentang konsep harus dilepas. Setelah saya menguraikan penjelasan singkat di atas, tidak ada komentar mutlak yang menunjukkan bahwa memakan makanan hewani (daging) adalah kesalahan; dan memakan sayuran (vegetarian) adalah tanpa kesalahan. Jika keduanya relatif, maka keduanya bukanlah hal penting yang harus dipilih untuk bisa melatih diri guna menembus Kebijaksanaan. Yang penting adalah pandangan kita terhadap apa itu daging dan apa itu sayuran.


Quote from: David
Anda sekalian juga jangan salah mengerti  posting saya tidak menuntut, dan memaksa agar saudara-saudari bervegetarian. Posting yang saya tulis bertujuan meramaikan, menjelaskan arti kata sabbe satta bhavantu sukkhitattha menurut versi saya, menanggapi seputar vegetarian, makanan dll yang menyenggol- nyenggol.

Saya paham Anda tidak menuntut siapapun untuk menjalani pola vegetarian. Tapi semua teman-teman di sini tentunya paham dengan maksud halus Anda, yang menyatakan bahwa: menjadi seorang yang bervegetarian, maka menjadi seorang yang selaras dengan "sabbe satta bhavantu sukkhitatta".

Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: nyanadhana on 28 October 2009, 12:47:09 PM
apa yang anda makan saat ini dalam koridor tidak menyakiti makhluk lain atau karena anda ingin makan maka makhluk lain dikorbankan memang bukan prinsipal metta.namun bagi anda yang belum tentu bisa menjalankan vegetarian secara murni ingatlah di dalam Buddhist ketika kita makan kita selalu mengucapkan blessing kepada mereka yang telah menyediakan makanan kepada kita dan itu bukan hanya kepada mereka yang masak namun "mereka" yang menyediakan tubuhnya agar kita dapat menjalankan kehidupan dan mempraktekkan Dhamma.
kepada mereka yang belum vegetarian ..latihlah hal ini,semoga makanan yang saya makan yang telah disediakan oleh para makhluk yang berjasa,semoga kebajikan tumbuh di hati mereka,semoga semua kebaikan ada pada diri mereka dan semoga mereka akhirnya terbebas dari dukkha.

nyanadhana
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: William_phang on 28 October 2009, 12:47:57 PM
Harapan saya sich sama teman-teman sedharma klo post di forum-forum budhis dipikir-pikir dlo, karena tindakan anda melibatkan banyak orang dalam sebuah komunitas, selain itu saya juga berharap sesama pemeluk yang sama-sama menghormati Buddha sebagai guru junjungan klo bisa akur jangan saling menjelek-jelekan dibelakang, klo memang tidak setuju, dan berkenan terhadap sesuatu baeknya dipertemukan, dan berunding secara baik-baik.

Saya rasa dengan mengejek, menjelek-jelekan, dan menghina agama lain tidak akan membuat agama Buddha satu aliran terlihat mulia, dan terlihat yang paling benar.
Klo saya sebagai umat Buddha sich merasa malu, dan bersedih saja dengan tindakan, dan kehadiran kalian.

Tambahan juga orang yang melihat-lihat, dan membaca posting belum tentu dalam kondisi sedang melatih diri, bermeditasi, dan sudah sempurna dalam pelatihanya. Kadang mereka justru sedang mencari informasi-informasi yang menyenangkan, enak didengar, dan menghibur batinnya.


-salam metta-

Object adalah netral....hehhehe... jangan terlalu dipusingin....
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: nyanadhana on 28 October 2009, 12:51:21 PM
spekulasi pikiran akan selalu muncul dalam diri mereka yang belum tercerahkan...1000member disini..1000cara berpikir...bagaimana menyatukan...toleransi.
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: Tekkss Katsuo on 28 October 2009, 01:07:39 PM
Patent deh jawaban kk Upasaka  ^:)^

 _/\_
Title: Re: Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitattha = Vegetarian???
Post by: lanizhou on 30 October 2009, 10:28:44 PM
weh rame juga nich forum . . .
sebelom'na saya minta maaf yang sedalam-dalamnya apabila ada salah-salah kata, dan pemahaman.
Tulisan saya dalam topik ini hanya sekedar ingin menyampaikan isi hati, dan pemikiran saya yang terlintas karena melihat topik ini, dan juga merasa digelitik oleh teman-teman sedharma. Penulisan saya tanpa maksud atau niat menggurui, hanya sebatas bertukar pikiran sadja.
 
Menurut saya sabbe satta bhavantu sukkhitattha yang dalam terjemahan Indonesianya secara umum berarti semoga semua mahluk berbahagia mengandung pengertian sebuah harapan agar kehidupan semua mahluk hidup berbahagia.

Dan menurut saya lagi agar tercapai sebuah harapan tersebut harus disertai cara, dan jalan.
bukan terikat oleh kata mahluk hidup, atau mahluk yang mati

Menurut saya lagi untuk yg kesekian kalinya seseorang yang tidak bersungguh-sungguh berusaha menjalankan, dan memikirkan cara apa yang menjadi harapan baiknya yang sering di ucapkan adalah
seseorang yang tidak tahu, dan mengerti apa yang di ucapkan, atau
seseorang yang munafik, dan malas 

Daging merupakan hasil pembunuhan secara langsung, kita semua tau (sadar) tanpa ada cara lain daging dapat diperoleh tanpa melakukan proses pembunuhan, yang menjadi masalah pertama apahkah anda mensetujui proses tersebut ? ? ?

Sering juga orang beralasan sayuran, menggunakan cangkul, pepstisida, dll.

Menurut saya ini adalah merupakan alasan orang-orang yang menginginkan pembenaran diri saja, mengapa ?
pertama tujuan awal petani adalah menanam, bukan membunuh
kedua kita semua tahu sayur adalah sesuatu tanpa jiwa dan kesadaran, tidak merasa menderita ketika kita panen 
ketiga hewan-hewan yang terkena cangkul dan mati adalah terjadi karena proses yang tidak disengaja, tanpa ada niat jahat
keempat pepstisida yang digunakan bertujuan untuk menyelamatkan hasil panen agar kehidupan si petani, atau orang banyak dapat terjamin, dan diselamatkan
kelima dll.

Daging adalah sebuah bangkai, dan jasad mahluk hidup, tetapi ada juga sebagian orang yang mengatakan ini adalah sebuah makanan.
Berdasarkan penyelidikan, dan wawancara langsung mengapa daging disebut sebagai makanan
satu daging enak rasanya, ini jelas pemuasan nafsu dan tidak bisa di jadikan alasan
dua daging bergizi, pertanyaannya adalah pantaskah kita menginginkannya ? ? ?
tiga tanpa daya makanan kebanyakan daging, dan tercampur daging semua, ini jelas orang-orang yang tidak mau berusaha,  tidak ada niat serta keinginan yang keras.
 
Daging merupakan bangkai, karena sepotong daging akan mengalami proses pembusukan terus menerus tiap waktunya. Dari proses pembusukan ini daging terus memproduksi racun, dan bakteri didalam tubuh kita yang dapat merugikan kesehatan kita. Untuk info jelasnya dapat di cari sendiri.
Tambahan panjang usus manusia = 6x panjang tubuh (10 meteran lebih) sehingga makanan yang kita makan tidak mungkin dapat dikeluarkan setelah makan, bahkan mungkin setelah berhari-hari baru dapat keluar (berbeda dengan hewan karnivora).

Dari sini dapat dilihat seseorang yang tidak mempedulikan kesehatannya adalah seseorang yang tidak mencitai dirinya, tidak ada kesadaran dan keinginan untuk membuat dirinya bahagia.
Selanjutnya anda juga tidak mencintai mahluk lain karena dengan adanya tempat ternak memiliki persentase tertinggi terjadinya global warming belakangan ini.

Daging merupakan jasad mahluk hidup, sebagai seseorang yang sering mengharapkan kebahagian semua mahluk, tentunya dan harusnya timbul perasaan hormat kepada semua mahluk baik setelah mahluk itu meninggal. Menurut saya persemayaman dilakukan bukan didalam usus, tetapi saudara juga tidak perlu melakukan cara-cara yang ekstrim sehingga dianggap orang gila.

Dalam aliran mahayana sendiri para bikkhu tidak diperbolehkan makan daging, dan dalam beberapa sutta secara langsung mengatakan para bikkhu tidak boleh memakan daging, dan sang buddha sendiri tidak memakan daging. Seandainya cerita dari theravada benar saya ingin menanyakan langsung pada Buddha mengapa beliau demikian.

Demikian pemikiran saya, sekian dan trima kasih.




hem......deaallll..... l
namaste