Little Love and Big Love
.by Erwin Lee on Wednesday, April 27, 2011 at 6:29am.My favorite article from one of the men that inspire me, Rene Suhardono
alamat lengkapnya
http://www.kompaskarier.com/careeradvice/view/85/Little-Love-and-Big-LoveSiapa bilang jadi Ibu pekerjaaan mudah?
mengurus anak ditambah pekerjaan rumah se- gambreng tidak kalah rumit dan menantang dibandingkan tugas seorang kepala divisi atau CEO. Paling tidak ini yang saya rasakan saat menjadi bapak- rumah- tangga minggu lalu karena istri saya, [at] Yamunaa, menemani Ibu mertua pergi ke Bali.
Belum pernah begitu banyak kesalahan terjadi dalam kurun waktu sedemikian singkat.Terhitung mulai dari Priyanka (6 tahun) yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah karena Papa alpa mengawasi.
Dilanjutkan oleh Alea (4 tahun) yang sempat hilang sesaat ditengah keramaian PIM ( Pondok Indah Mall) karena Papa lupa membawa kereta dorong; hingga tabrakan ringan karena Raviv (2 tahun), berhasil memindahkan persneling dan menabrak mobil yang sedang parkir. Pengalaman berharga tempo hari semakin mengukuhkan rasahormat, kagum dan sayang terhadap segala hal yang sudah dilakukan [at] Yamunaa sejak kami menikah.
God Decided to save my live by sending my wife. Saya katakan kepada anak- anak bahwa dalam keluarga ini ada lima suara. Saya punya satu suara dan Ibu kalian punya empat suara. Kebijakan ini sudah jelas menguntungkan saya yang punya kemampuan sangat terbatas dalam mengelola keluarga tanpa peran aktif istri.
My wife is my greatest little love and biggest love that can be given to any 1 person. saya menyebut little love karena sebesar apapun cinta dan sayang saya pada istri dan keluarga, saya juga merasa punya tanggung jawab terhadap agama, negara, sesama, makhluk lain, dan alam semesta. hal ini tentunya adalah pilihan pribadi dan tidak mungkin saya wajibkan kepada semua orang.
Our purpose in live goes beyond family or people we know- this is what i call BIG love. kecintaan pada banyak hal dan segala hal sama sekali tidak mengurangi kecintaan kepada orang terdekat; justru sebaliknya, kecintaan pada banyak hal dan segala hal akan semakin mempertebal rasa cinta pada orang- orang terdekat.Saya dengar cerita [at] Allisawahid mengenai prioritas hidup almarhum Presiden Gus Dur: Agama, Indonesia, NU, dan keluarga.Namun, Beliau tetap dikenal oleh Mbak Alissa sebagai Ayah yang penyayang.
A big love bringing happiness to a big number of people. Sahabat saya Ligwina Hananto [at] mrshananto baru saja meluncurkan buku kedua dengan judul dan isi yang sangat menggetarkan: Untuk Indonesia Yang Kuat: 100 Langkah Untuk Tidak Miskin. Buku ini adalah manifestasi kecintaan dan kepedulian Wina kepada Bangsa Indonesia, khususnya golongan menengah yang merupakan tulang punggung bangsa. Rasa cinta Wina yang besar kepada bangsa ini sama sekali tidak mengurangi kecintaannya kepada suami dan kedua anaknya.
Mencintai dan dicintai adalah kebutuhan setiap insan. Cinta kepada keluarga yang sewajarnya terjadi harus selalu diiringi oleh cinta kepada negara, sesama, makhluk lain, dan alam semesta. Bingung harus mulai darimana? Ini jawabannya: Si vis amari ama!
.