//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Lebih baik tahu sedikit tapi praktek ketimbang tahu banyak tapi tidak praktek  (Read 43637 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
bro purnama,

ada koq gw buku tsb, cuma gak tau bagian yg mana ya ?
(teridir dari 20 buku/bagian)

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
bro purnama,

ada koq gw buku tsb, cuma gak tau bagian yg mana ya ?
(teridir dari 20 buku/bagian)



G lupa bagian yang mana sangking banyaknya tuh tulisan dia (bukan pengingat yang baek), so seperti g ini juga baca buku ngak diapalin banget sedetail mungkin, yang penting baca tuh buku terus jalanin deh.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Quote
I have been impressed with the urgency of doing.
Knowing is not enough; we must apply. Being willing is not enough; we must do.

Leonardo da Vinci

jadi utk melengkapin topik TS, maka  ;D

mengetahui teori aja belum cukup, kita harus melakukan dan mempraktekan.

 _/\_
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
:)) kkenya cuman masalah pengguanaan kata2 aja deh yg kurang sreg.....


Praktek : Tindakan berdasarkan Teori

Teori : Fakta, Pendapat, Konsep yg didapat dari hasil Penelitian...

jadi Teori pasti selalu benar...

jadi Tahu teori sedikit tapi bisa praktek banyak adalah tidak mungkin...

Teori bisa lebih banyak daripada praktek, tetapi praktek gak mungkin lebih banyak dari teori...


Hmm.....
"Praktek" yg dimaksud adalah "praktek" untuk mendapatkan "wisdom".
"Teori" bukan "wisdom", ia hanyalah petunjuk praktek mendapatkan "wisdom".
Pada saat "praktek" membuahkan "wisdom".
Maka "wisdom" tersebut dapat mengembangkan "praktek" tanpa harus menambah "teori" (dan tentu saja dapat dengan menambah teori lagi juga dan apabila hasil dari praktek sejalan dengan teori, maka teori tersebut akan sangat membantu untuk menjelaskan)


Betul sekali bro.......

memang secara logika, apa yg dimaksud oleh bro hat adalah benar

namun secara batin, ada tumpukan parami yg membuat batin berkecenderungan tertentu. Itu kenapa wkt jaman buddha, banyak yg menjadi arahat hanya karena "sepercik" teori saja

namun utk kebanyakan org seperti saya, walau udah banyak cari teori dan mencoba praktek yg sekiranya sesuai pun, masih tetep aja kaga suci2  :-[

GRP sent.........  ;D

Mungkin di situlah yg kurang pasnya,
Mungkin teori udah cukup banyak bahkan bisa jadi terlalu banyak.
Mungkin udah waktunya berhenti mengisi "cangkir"
Mungkin udah waktunya memperbanyak praktek

Yang udah pasti jelas, kebijaksanaan (batin) tidak dapat ditemukan dalam teori harus terjun ke "praktek".



sori kalo saya boleh ralat yah bro.....

dari baca buku, literatur, diskusi, ceramah, sesungguhnya ada kebijaksanaan yg didapat yaitu suttamaya panna

namun jika yg dimaksud adalah kebijaksanaan secara penembusan batin dalam "mengetahui langsung" hakekat sesungguhnya tilakkhana, nama rupa maka untuk itu harus praktek

Praktek pun dibagi menjadi praktek dalam hidup keseharian (cintamaya panna) dan secara perenungan (bhavanamaya panna)

demikianlah sesungguhnya panna itu sangatlah rumit, terlihat mudah diperoleh namun sulit dalam kenyataannya
tapi jika kita selalu berusaha dengan semangat (viriya, chandha), otomatis akan mempermudah

disinilah baru terlihat bagaimana gunanya pengetahuan mengenai batin

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Quote
I have been impressed with the urgency of doing.
Knowing is not enough; we must apply. Being willing is not enough; we must do.

Leonardo da Vinci

jadi utk melengkapin topik TS, maka  ;D

mengetahui teori aja belum cukup, kita harus melakukan dan mempraktekan.

 _/\_

belum cukup jika utk mencapai kesucian secara total.....

tapi sudah memadai utk bisa menjadi "baik" (sementara) dalam keseharian..... itu yg sering diceletukin "abis dari vihara, jadi alim sesaat"  ^-^

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
^
^
jadi kesimpulannya?
perbanyak parami agar praktek bisa berjalan mulus?  ;D

jika ada "sesepuh" bilang gak perlu parami tapi langsung praktek bersama beliau
dijamin dpt "mencicipi Nibbana sejenak"  ;)

itu sikap salah kaprah yg sering hinggap juga bro...... konsep melepas, bener2 "melepas" bahkan ada yg bilang "jangan buat kamma baru apapun lagi, kamma baik maupun kamma buruk"

sekedar info bhw Parami adalah sikap, trend batin karena melakukan hal2 yg kusala, yg semakin lama semakin banyak, yang otomatis mengikis akusala (lobha, dosa dan moha)

Saat org menghitung2, memikirkan melakukan parami, sesungguhnya saat itu, dalam batinnya sedang menumpuk "lobha", alias menjauh dari melakukan perbuatan memupuk parami itu sendiri

Tapi saat org tahu bagaimana sikap batin yg baik, melakukan hal2 yg bermanfaat utk batin seperti bersemangat dalam hal yg baik (viriya, chandha), membaca hal2 yg baik (panna), melakukan pekerjaan yg benar, sesungguhnya saat itu secara otomatis dia sudah memupuk parami dalam batinnya

Perbedaan yg tipis namun tetap banyak terjadi salah kaprah pada sebagian orang.......
Salah kaprah yg sama seperti yg saya tulis di : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,12639.0.html,
terjadi juga pada berbagai konsep lain seperti "sunyata", yg secara buddhism seharusnya diartikan sebagai kondisi yg bebas dari kemelekatan, tapi krn salah kaprah, diartikan sebagai "nothingness"

krn itu : waspadalah.... waspadalah......  ;D

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
aku mau coba hidup tanpa bermeditasi. bisa enggak ya?

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
ada satu teori bagus lagi.
belajar mengenai parami (10 parami, dll) tapi gak mikir2 melakuin dan menumpuk parami (karena itu lobha dan menjauhkan dari memupuk parami), lalu otomatis menumpuk parami dengan melakukan pekerjaan yg benar, bersemangat, dll...
hmmm...  :-?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
aku mau coba hidup tanpa bermeditasi. bisa enggak ya?

bisa saja, itu adalah pilihan. banyak yg hidup tanpa meditasi. tapi utk mencapai pencerahan/nibbana maka harus melalui meditasi yg benar
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
wah, dibuka thread baru :)

btw, kata2 saya masih nongol dikutipan inggrisnya hehehe...

sedikit perbaikan (menurut saya):
"Dalam praktek, saya tidak banyak tahu atau belajar. Saya mengambil ajaran Buddha yg (paling) gamblang dan mulai langsung mempelajari batin saya secara alami. saat berpraktik, selidiki diri anda sendiri. Lalu secara bertahap pengetahuan dan penglihatan akan muncul dengan sendirinya. Jika anda duduk bermeditasi dan ingin agar sesuai dengan cara ini dan itu, anda sebaiknya berhenti disana. Jangan membawa ideal ataupun harapan dalam praktek anda. Ambil teori anda, opini anda dan simpan jauh-jauh.

Anda harus melangkah melampaui semua kata2, simbol2 dan rencana2 untuk praktek anda. Lalu anda akan bisa melihat kebenaran, muncul dari sana. Jika anda tidak melihat ke dalam, anda tidak akan pernah tahu realita. Saya pernah menghabiskan beberapa tahun di sekolah formal Dhamma dan jika saya ada kesempatan, saya pergi mendengar berbagai cendikia dan guru mengajar, sampai studi seperti ini lebih menjadi penghalang ketimbang membantu. Saya tidak tahu bagaimana, untuk mendengar berbagai ceramah karena saya tidak melihat ke dalam

Guru besar meditasi berbicara mengenai kebenaran di dalam diri. Berpraktik, saya mulai menyadari bhw itu ada dalam batin saya sendiri juga. Setelah waktu yg lama, saya menyadari bahwa para guru itu sudah benar2 melihat kebenaran dan jika kita mengikuti jalan mereka, kita akan menjumpai semua hal sesuai yg sudah mereka katakan. Lalu kita akan bisa berkata ”Ya, mereka benar. Apalagi yang dapat dijumpai? Hanya ini” Sewaktu saya berpraktek dengan rajin, kesadaran terbuka seperti itu

Jika anda tertarik dengan Dhamma, lepas lah. Hanya berpikir tentang praktek sama seperti halnya memukul bayangan dan kehilangan substansinya. Anda tidak perlu belajar banyak. Jika anda mengikuti bagian dasar dan melakukan prakteknya, anda akan melihat Dhamma itu sendiri. Lebih banyak ketimbang mendengar kata2. Bicaralah hanya dengan diri anda sendiri, selidiki batin anda. Jika anda dapat memotong (menyetop -tr) celoteh2 ini, batin yg berpikir, anda akan memiliki standar yg benar untuk menilai. Jika tidak, pengertian anda tidak akan dapat menembus dalam. Latihlah dengan cara ini dan sisanya akan mengikuti."


Tadinya sy pikir ini kata2 / testimoni anda Bro Morph :))
Saya agak bingung dan melihat2 lagi ke postingan atas2nya dan baru tau ini kutipan ajahn Chah yg anda sempurnakan lagi kata2nya...

Mungkin ada baiknya menambahkan sedikit keterangan dibawah terjemahan ini agar peserta baru (seperti sy) gak bingung ;D


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
aku mau coba hidup tanpa bermeditasi. bisa enggak ya?

bisa saja, itu adalah pilihan. banyak yg hidup tanpa meditasi. tapi utk mencapai pencerahan/nibbana maka harus melalui meditasi yg benar

menekankan aja yg dibold diatas  ;D

banyak yg bilang ngajar meditasi, bahkan di jaman buddha aja, banyak master meditasi yg udah bisa sampai ke arupa jhana tertinggi tapi tetap bukan merupakan meditasi yg benar, yg membimbing ke arah nibbana

penampilan meditasinya mungkin sama, mirip tapi isi meditasi itu bisa keliatan dari "hasilnya"  _/\_

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Tadinya sy pikir ini kata2 / testimoni anda Bro Morph :))
Saya agak bingung dan melihat2 lagi ke postingan atas2nya dan baru tau ini kutipan ajahn Chah yg anda sempurnakan lagi kata2nya...

Mungkin ada baiknya menambahkan sedikit keterangan dibawah terjemahan ini agar peserta baru (seperti sy) gak bingung ;D
bener juga ya... tapi saya udah gak bisa edit, om...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
aku mau coba hidup tanpa bermeditasi. bisa enggak ya?

bisa saja, itu adalah pilihan. banyak yg hidup tanpa meditasi. tapi utk mencapai pencerahan/nibbana maka harus melalui meditasi yg benar

masa sih mencapai nibbana mesti meditasi melulu. apa gak ada orang yang mencapai nibbana, tapi tidak melalui meditasi?

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
aku mau coba hidup tanpa bermeditasi. bisa enggak ya?

bisa saja, itu adalah pilihan. banyak yg hidup tanpa meditasi. tapi utk mencapai pencerahan/nibbana maka harus melalui meditasi yg benar

menekankan aja yg dibold diatas  ;D

banyak yg bilang ngajar meditasi, bahkan di jaman buddha aja, banyak master meditasi yg udah bisa sampai ke arupa jhana tertinggi tapi tetap bukan merupakan meditasi yg benar, yg membimbing ke arah nibbana

penampilan meditasinya mungkin sama, mirip tapi isi meditasi itu bisa keliatan dari "hasilnya"  _/\_

akhirnya, tidak ada yang meditasi dengan benar, kecuali sang budha sendiri.

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
:)) kkenya cuman masalah pengguanaan kata2 aja deh yg kurang sreg.....


Praktek : Tindakan berdasarkan Teori

Teori : Fakta, Pendapat, Konsep yg didapat dari hasil Penelitian...

jadi Teori pasti selalu benar...

jadi Tahu teori sedikit tapi bisa praktek banyak adalah tidak mungkin...

Teori bisa lebih banyak daripada praktek, tetapi praktek gak mungkin lebih banyak dari teori...


Hmm.....
"Praktek" yg dimaksud adalah "praktek" untuk mendapatkan "wisdom".
"Teori" bukan "wisdom", ia hanyalah petunjuk praktek mendapatkan "wisdom".
Pada saat "praktek" membuahkan "wisdom".
Maka "wisdom" tersebut dapat mengembangkan "praktek" tanpa harus menambah "teori" (dan tentu saja dapat dengan menambah teori lagi juga dan apabila hasil dari praktek sejalan dengan teori, maka teori tersebut akan sangat membantu untuk menjelaskan)


Betul sekali bro.......

memang secara logika, apa yg dimaksud oleh bro hat adalah benar

namun secara batin, ada tumpukan parami yg membuat batin berkecenderungan tertentu. Itu kenapa wkt jaman buddha, banyak yg menjadi arahat hanya karena "sepercik" teori saja

namun utk kebanyakan org seperti saya, walau udah banyak cari teori dan mencoba praktek yg sekiranya sesuai pun, masih tetep aja kaga suci2  :-[

GRP sent.........  ;D

Mungkin di situlah yg kurang pasnya,
Mungkin teori udah cukup banyak bahkan bisa jadi terlalu banyak.
Mungkin udah waktunya berhenti mengisi "cangkir"
Mungkin udah waktunya memperbanyak praktek

Yang udah pasti jelas, kebijaksanaan (batin) tidak dapat ditemukan dalam teori harus terjun ke "praktek".



sori kalo saya boleh ralat yah bro.....

dari baca buku, literatur, diskusi, ceramah, sesungguhnya ada kebijaksanaan yg didapat yaitu suttamaya panna

namun jika yg dimaksud adalah kebijaksanaan secara penembusan batin dalam "mengetahui langsung" hakekat sesungguhnya tilakkhana, nama rupa maka untuk itu harus praktek

Praktek pun dibagi menjadi praktek dalam hidup keseharian (cintamaya panna) dan secara perenungan (bhavanamaya panna)

demikianlah sesungguhnya panna itu sangatlah rumit, terlihat mudah diperoleh namun sulit dalam kenyataannya
tapi jika kita selalu berusaha dengan semangat (viriya, chandha), otomatis akan mempermudah

disinilah baru terlihat bagaimana gunanya pengetahuan mengenai batin

Soal ralat.....liat yg dibold biru di atas ^

Sutamaya-panna adalah kebijaksanaan yg didapat dalam belajar (teori), jadi masih dalam taraf duniawi/intelektual, kurang lebih sama dengan kebijaksanaan yg didapat dalam pendidikan formal.

Apabila guna dari pengetahuan mengenai batin adalah untuk mengetahui bahwa panna itu rumit dengan segala klasifikasinya sebagaimana ilmu taksonomi maka hal tersebut adalah hambatan dalam praktek.

yaa... gitu deh

 

anything