Dear rekan semuanya,
Gan-En. Saya ingin berbagi sedikit cerita dan pengalaman adik saya yang menjalani latihan pelatikan komite selama 5 hari tanggal 21-25 Nopember baru lalu di Taiwan.
Sebanyak hampir 2.000 relawan Tzuchi dari 27 negara hadir dalam acara ini. Para relawan Tzuchi yang hadir tersebut diberi kesempatan utk mengutarakan perasaan/kesedihan hati mereka, sharing di depan Master Ceng Yen pendiri Tzuchi. Padahal jika dipikir2, Master begitu sibuk, apa punya waktu dan tenaga untuk mempedulikan hal kecil seperti ini ? Tapi tidak, Master ternyata peduli dengan apa yg disampaikan dan terjadi dengan relawannya. Dari hal hal kecil seperti anak sakit, kejadian di keluarga mereka dsb. Bagi Master, para relawan adalah anak2nya. Relawan tzuchi adalah satu keluarga besar- keluarga Boddhisatva dunia yg sama pentingnya sama berharganya di hati dia. Its amazing.
Begitu banyak manusia yang merasa dirinya tidak berguna, menderita namun ketika hanya mendengarkan 1 kalimat atau 1 wejangan Master Ceng Yen dapat merubah watak yg jelek, merubah pikiran mereka menjadi percaya diri bahkan bertekad menjadi Boddhisatva Dunia yang bermafaat bagi orang lain dan mendapatkan wadah/ tempat utk menjalankan tekad tsb, dan didukung oleh semua relawan lainnya.
Beberapa sharing yang disampaikan relawan, yang tidak bisa saya lupakan selama acara 5 hari tersebut antara lain :
1. Seorang relawan muda Malaysia terlahir dengan cacat mata. Karena keadaan ekonomi yg sulit , maka pengobatan matanya tertunda sampai mereka bertemu dengan insan tzuchi yg memberikan bantuan pengobatan. Dia mulai mengenal dunia tzuchi, hanya dari 1 kalimat yg pernah master katakan – “ Melihat Dunia dengan mata hati “ dia merubah cara pikirnya, memanfaatkan hidupnya krn dgn mulutnya dia masih bisa membabarkan kebenaran, membabarkan cinta kasih, menggalang dana dan membantu orang lain. Dia telah merubah karmanya menjadi sebab kebahagiaan di masa depan.
2. Ci Hui Se Siong adalah relawan tzuchi, murid Master yg sgt bisa diandalkan , sekarang adalah penanggung jawab kantor Tzuchi di Jordania. Dia adalah seorang bodyguard Raja Jordania. Pada suatu kesempatan dia pernah diajak mengikuti sebuah pelatihan relawan di Tzuchi- taiwan. Saat itu Master berceramah dan menyinggung masalah “ MENGHARGAI NYAWA MAKHLUK LAIN “.
Kalimat ini sangat menyentuh Ci hui, ketika pulang dia terbangun pada jam 2 pagi dan menangis dengan tersedu2, karena dia adalah seorang Bodyguard yang mempunyai senjata dan jika ada yg dicurigai dpt mencelakakan sang raja maka tidak segan2 dia harus menggunakan senjatanya. Raja dan Ci Hui pernah melihat kecelakaan pesawat yg jatuh di depan mata mereka dan hanya kaget lalu ketawa lagi. Bagi dia mungkin nyawa orang lain adalah lelucon. Menghargai nyawa makhluk lain tentu harus bervegetarian.
Hanya dalam waktu 1 minggu itu Cihui menemukan kembali jati dirinya, bertobat. Ketika dia pulang ke Jordania, setiap jam 4 pagi dia bangun utk mengikuti kebaktian dan bervegetarian. Istrinya bingung karena dia adalah lelaki yg suka minum, makan enak. Skrg dia berubah 360 derajat. Dan di jordania tidak ada makanan vegetarian. Utk memegang janji tekadnya Cihui juga pernah hanya makan nasi putih dan kacang. Sang istri merasa sgt sedih tapi tergerak juga dengan tekad suami. Bahkan raja Jordania dan istri bervegetarian selama 2 hari dlm seminggu . Dan Raja Jordania sgt membantu misi kemanusiaan tzuchi utk menolong para pengungsi dari Syria.
3. Sejak Oktober lalu, Bagian Timur USA dilanda bencana Sandy Hurricane , area bencana sgt besar, sekitar 3x lipat Taiwan. Insan tzuchi turun ke lapangan memberi bantuan dgn Cash card USD 600 , selimut, dan makanan kering lainnya. Hari itu pembagian dimulai jam 8.30 pagi, karena takut tidak mendapat bagian , ada yg sudah ngantri jam 1 pagi di udara dingin -1 derajat sampai 8 pagi. Bayangkan hanya utk mendapatkan bantuan itu mereka harus kedinginan. Begitu pentingnya bantuan tsb bagi mereka utk membangun kembali keluarga mereka. They said Thank you GOD for sending you guys to help me. Insan tzuchi menjawab “ GOD doesnt send us “ We come because of our compassion and hearfelt for all of you” Karena mendapat bantuan mereka berjanji ketika mereka telah berhasil maka mereka akan membantu orang lain, THIS IS CIRCLE of KINDNESS, dari 1 orang akan menjalar ke banyak orang.
4. Africa, sebuah kota di Sotolia or something... tdk mempunyai sekolah , Tzuchi membangun sekolah utk menampung 1000 anak, anak2 di malaysia, taiwan menyumbangkan pensil, buku sekalian mengajarkan mereka bersyukur karena ada begitu byk anak yg menderita di luar sana. Di negara Afrika tidak pernah mendengarkan ajaran dharma Buddha namun ucapan terima kasih mereka adalah Amitofo, Amitofo... semua menyerukan Amitofo !!
5. Filipina , Afrika Selatan, Haiti yang pernah mendapat bantuan dari tzuchi dan akhirnya turut serta menjadi relawan Tzuchi, dibina dalam pelatihan , mengikuti sila dan menjadi bodhisatva dunia yg bisa membantu orang lain dan akhirnya mencapai pembebasan dari karma mereka sendiri
Itulah dunia tzuchi. Ribuan cerita setiap hari yg merubah manusia , menolong yg menderita. Master Ceng Yen mengatakan vihara terbesar adalah dalam hati manusia, bukan fisik gedung yg bisa diukur. Insan Tzuchi harus turun dalam masyarakat, melihat penderitaan, mengerti akan penderitaan , menemukan jalan memutuskan penderitaan dan akhirnya penderitaan pun berakhir ( the 4 noble truth ).
Selain menolong orang lain, dalam prosesnya Insan tzuchi harus menaati sila , menjaga image dirinya sendiri, merubah watak dan perilaku jeleknya, mensucikan hatinya sendiri maka dinamakan Boddhisatva Dunia.
Selama 42 tahun Buddha membabarkan Dharma, terakhir 7 tahun itu Buddha membabarkan Sutra Lotus ( Miau Fa lien hua cing ) satu2nya jalan menuju kebuddhaan yang paling cepat adalah JALAN BODDHISATVA. Banyak sekali ketika itu para murid Buddha yang mundur karena merasa jalan ini sangatlah susah ditempuh. Sekarang Tzuchi mengikuti ajaran master Ceng Yen berhasil membuktikan ajaran tsb dan telah membuka jalan yg seluas2nya selama 46 tahun sejak berdirinya tzuchi hanya dengan uang 5 sen per hari yg dikumpulkan oleh 30 ibu rumah tangga.
Sekarang jalan ini sudah terbuka, kita hanya perlu menjalaninya dengan hati yang bersahaja, tulus. Semua cerita dunia Tzuchi adalah yang berdasarkan cerita nyata, orang yg nyata, pengalaman yg nyata bukan sekedar apa yg pernah dibaca / ditulis dalam kitab suci tapi bisa dibuktikan. Inilah kitab suci Tzuchi yang membuktikan ajaran buddha dalam masa sekarang yg relevan dengan jaman sekarang.
Please stop just meditating for your own self. It is time to wake up and be compassion by helping others.