Saya ingat satu cerita, sudah lama saya ingin menuliskannya, tapi selalu saja lupa.
Kisah ini tentang seorang bhikkhu yang cukup saya kenal dan mengenal saya, beliau pernah tinggal di vihara tempat saya mengabdi selama beberapa bulan, sebelum masa vassa hingga perayaan kathina usai beliau pun pergi, kembali ke tempat asal beliau. Menurut info yang saya dengar, beliau mengikuti tradisi bhikkhu hutan.
Saya akan menceritakan kembali, seperti apa yang saya dengar, mengapa saya ingin menceritakan kembali? karena ketika mendengarnya, saya sempat terkesima dengan ceritanya, saya sangat terkesan, dan sepertinya ini adalah hal yang belum pernah saya temui, bahkan di tengah ricuhnya perdebatan antara umat dan bhikkhu, masih terselip kisah merdu ini di telinga saya.
Saya tidak tau kapan tepatnya beliau meninggalkan vihara, tapi ketika mendengar cerita ini beliau ternyata sudah pergi, tentunya bukan kabur ya, tapi pergi dengan baik2 dan meninggalkan kesan yang tak terlupakan. Sebelumnya, ketika masih berdiam di vihara, beliau sempat diminta untuk mengisi perayaan kathina di sekolah minggu, karena kebetulan waktu itu hanya beliau yang ada di tempat. Seperti aturan yang telah ditetapkan, seorang bhikkhu yang menghadiri perayaan kathina juga akan mendapat sepersekian dari dana yang terkumpul. Dan tentu saya beliau juga akan diberikan haknya sebagaimana ketentuan yang telah ditetapkan. Tetapi kenyataannya beliau tidak mau menerima dan malah mendanakan semua bagian itu ke sekolah minggu.
Tidak hanya itu, dana catupacaya yang didanakan oleh umat ketika beliau berdiam di vihara, yang jumlahnya cukup besar juga tidak dibawa masuk kantong, melainkan di danakan ke vihara. Ketika ditanya kenapa? beliau kemudian menjawab bahwa beliau selalu ingat akan pesan gurunya. Sebelum beliau ke Indonesia, gurunya sempat menitipkan pesan bahwa, ada 3 hal yang harus selalu kamu ingat:
1. jika disuatu tempat kamu mulai dikenal, mulai banyak yang mengagumimu, maka tinggalkanlah tempat itu.
2. jika disuatu tempat, kamu mulai mendapatkan banyak dana, maka tinggalkanlah tempat itu.
3. jika disuatu tempat, dimana kamu selalu mendapatkan makanan yang enak, maka tinggalkanlah tempat itu.
Tiga hal ini yang ketika saya dengar, cukup membuat saya merinding. Dan itulah hal terakhir yang paling berkesan, yang akan terus saya ingat dari beliau.