Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: dilbert on 12 January 2013, 03:40:00 PM

Title: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 12 January 2013, 03:40:00 PM
Gimana Kalau seorang Bhikkhu sudah tidak diakui di-silsilah sangha yang menabhiskannya ? apakah masih termasuk bhikkhu ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 12 January 2013, 08:00:03 PM
Gimana Kalau seorang Bhikkhu sudah tidak diakui di-silsilah sangha yang menabhiskannya ? apakah masih termasuk bhikkhu ?
emang Ajahn Brahm ga diakui lagi ya di silsilahnya??
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 12 January 2013, 08:30:50 PM
Gimana Kalau seorang Bhikkhu sudah tidak diakui di-silsilah sangha yang menabhiskannya ? apakah masih termasuk bhikkhu ?

masih status Bhikkhu, tapi memang tidak dibimbing lagi oleh Sangha yang menabhiskannya.

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 12 January 2013, 08:31:20 PM
emang Ajahn Brahm ga diakui lagi ya di silsilahnya??

isunya begitu bro
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 12 January 2013, 09:22:18 PM
saya suka melihat segala sesuatu dari esensinya.

bagi saya, seorang bhikkhu pada esensinya adalah seorang pertapa yang fokus utamanya mencapai kesucian. sebagian besar peraturan kebhikkhuan ada untuk menunjang upayanya dalam bertapa dan mencapai kesucian (dan sebagian lainnya adalah kepantasan di masyarakat).

dalam hal ini, saya jauh lebih respek kepada bhikkhu2 yang tekun berlatih dan bertapa, memegang vinaya yang menunjang praktik pertapaannya serta menasehati, mengajak dan mengajarkan umat2nya untuk bermeditasi daripada bhikkhu2 yang pegang credit card, punya rekening bank, ngobrol ngalor ngidul dengan umat yang gak ada hubungannya dengan pertapaan dan meditasi, menghabiskan waktu dengan urusan2 yang jauh dari praktik pertapaan...

sejauh pengamatan saya selama ini, ajahn brahm termasuk pada bhikkhu2 golongan yang pertama.
seandainya ada peraturan yang dilanggar dengan menahbiskan bhikkhuni (walaupun inipun bisa diperdebatkan), ajahn brahm tetap berfokus pada pertapaan dan usaha mencapai kesucian pada praktik sehari2nya.

perlu juga dicatat, yang dinamakan sangha di jaman ini adalah organisasi bhikkhu2 dengan segala pernik2 organisasi duniawinya, bukanlah persaudaraan empat pasang mahluk suci yang dimulai sejak Kondanna mencapai sotapanna. kalau dipikir2, urusan2 seperti bhikkhu yang punya credit card, rekening bank dan gak punya niat bertapa itu lebih penting dan menyentuh esensi utama keberadaan bhikkhu, yg seharusnya diurusin oleh organisasi2 sangha.

sekali lagi, saya lebih respek kepada bhikkhu yang punya fokus kepada praktik pertapaan dan (seandainya) melanggar peraturan dengan menahbiskan bhikkhuni daripada bhikkhu2 pemegang credit card dan rekening bank yang "tidak melanggar" peraturan memegang emas dan perak. saya mementingkan esensinya... terserah apa kata organisasi bhikkhu2.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 13 January 2013, 06:22:47 AM
^^
tergantung persepsi pribadi dan organisasi yang berlainan tentang Vinaya
tentunya ada pro dan kontra
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 13 January 2013, 06:23:40 AM
Kslau aku lihat jadwalnya, berarti Ajahn Brahm ini harus tidur malam2, dan bangun pagi2 setiap harinya untuk ngejar waktu ke bandara.
Ga capek  ya, Ajahm Brahmnya ?  [at]  [at]

promotornya kejar omset
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Mas Tidar on 13 January 2013, 09:54:37 AM
pendapat pribadi, argumen dr om Morph sangat baik sebagai masukan umat yang belajar ttg buddhisme  _/\_



sebagai pihak yang memposting info ini, memohon kepada om Adi lim untuk memberikan info yang jelas dan bermanfaat bagi pembaca
alangkah baik & bijak jika disertai bukti, sanggahan, pendapat, argumen, opini & sumber rujukan yang mendukung.

kalau mau SOL (Sorry OneLiner) lebih baik mempertimbangkan siapa pembacanya.
pertimbangan pribadi, ini bukan forum tertutup tapi forum terbuka yang dilihat, dibaca dan menjadi rujukan oleh sekian banyak umat buddhis & partisipan-nya.



promotornya kejar omset

Kslau aku lihat jadwalnya, berarti Ajahn Brahm ini harus tidur malam2, dan bangun pagi2 setiap harinya untuk ngejar waktu ke bandara.
Ga capek  ya, Ajahm Brahmnya ?  [at]  [at]



isunya begitu bro

emang Ajahn Brahm ga diakui lagi ya di silsilahnya??

Gimana Kalau seorang Bhikkhu sudah tidak diakui di-silsilah sangha yang menabhiskannya ? apakah masih termasuk bhikkhu ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 14 January 2013, 02:07:50 PM
pendapat pribadi, argumen dr om Morph sangat baik sebagai masukan umat yang belajar ttg buddhisme  _/\_


sebagai pihak yang memposting info ini, memohon kepada om Adi lim untuk memberikan info yang jelas dan bermanfaat bagi pembaca
alangkah baik & bijak jika disertai bukti, sanggahan, pendapat, argumen, opini & sumber rujukan yang mendukung
.

kalau mau SOL (Sorry OneLiner) lebih baik mempertimbangkan siapa pembacanya.
pertimbangan pribadi, ini bukan forum tertutup tapi forum terbuka yang dilihat, dibaca dan menjadi rujukan oleh sekian banyak umat buddhis & partisipan-nya.


On 22 October 2009 Brahm facilitated an ordination ceremony for bhikkhunis where four female Buddhists, Venerable Ajahn Vayama, and Venerables Nirodha, Seri and Hasapanna, were ordained into the Western Theravada bhikkhuni sangha. The ordination ceremony took place at Ajahn Brahm's Bodhinyana Monastery at Serpentine (near Perth, WA), Australia. For his actions of 22 October 2009, on 1 November 2009, at a meeting of senior members of the Thai monastic sangha, held at Wat Pah Pong, Ubon Ratchathani, Thailand, Brahm was removed from the Ajahn Chah Forest Sangha lineage and is no longer associated with the main monastery in Thailand, Wat Pah Pong, nor with any of the other Western Forest Sangha branch monasteries of the Ajahn Chah tradition

source: http://en.wikipedia.org/wiki/Ajahn_Brahm
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 14 January 2013, 06:07:46 PM
saya suka melihat segala sesuatu dari esensinya.

bagi saya, seorang bhikkhu pada esensinya adalah seorang pertapa yang fokus utamanya mencapai kesucian. sebagian besar peraturan kebhikkhuan ada untuk menunjang upayanya dalam bertapa dan mencapai kesucian (dan sebagian lainnya adalah kepantasan di masyarakat).

dalam hal ini, saya jauh lebih respek kepada bhikkhu2 yang tekun berlatih dan bertapa, memegang vinaya yang menunjang praktik pertapaannya serta menasehati, mengajak dan mengajarkan umat2nya untuk bermeditasi daripada bhikkhu2 yang pegang credit card, punya rekening bank, ngobrol ngalor ngidul dengan umat yang gak ada hubungannya dengan pertapaan dan meditasi, menghabiskan waktu dengan urusan2 yang jauh dari praktik pertapaan...

sejauh pengamatan saya selama ini, ajahn brahm termasuk pada bhikkhu2 golongan yang pertama.
seandainya ada peraturan yang dilanggar dengan menahbiskan bhikkhuni (walaupun inipun bisa diperdebatkan), ajahn brahm tetap berfokus pada pertapaan dan usaha mencapai kesucian pada praktik sehari2nya.

perlu juga dicatat, yang dinamakan sangha di jaman ini adalah organisasi bhikkhu2 dengan segala pernik2 organisasi duniawinya, bukanlah persaudaraan empat pasang mahluk suci yang dimulai sejak Kondanna mencapai sotapanna. kalau dipikir2, urusan2 seperti bhikkhu yang punya credit card, rekening bank dan gak punya niat bertapa itu lebih penting dan menyentuh esensi utama keberadaan bhikkhu, yg seharusnya diurusin oleh organisasi2 sangha.

sekali lagi, saya lebih respek kepada bhikkhu yang punya fokus kepada praktik pertapaan dan (seandainya) melanggar peraturan dengan menahbiskan bhikkhuni daripada bhikkhu2 pemegang credit card dan rekening bank yang "tidak melanggar" peraturan memegang emas dan perak. saya mementingkan esensinya... terserah apa kata organisasi bhikkhu2.


saya juga respek kepada bhikkhu yang memegang teguh vinaya... dan memegang credit card, punya rekening bank, suka keluyuran kemana-mana itu memang melanggar vinaya... apakah melakukan pelanggaran penabhisan termasuk melanggar vinaya, karena memang ada aturan penabhisan bhikkhu / bhikkhuni di dalam vinaya.

Pada saat ini, seorang sammasambuddha sudah tidak bisa kita minta-i validasi atas otoritas sangha, tentu-nya kita hanya bisa ber-sandar pada standar organisasi sangha. Jika sudah tidak ada yang bisa kita jadikan sebagai acuan standar, maka bubar-lah sangha.

Jika Sangha tempat penabhisan Ajahn Brahmn sudah mengeluarkan Ajahn Brahmn dari silsilah penabhisannya, maka berakhir-lah status Ajahn Brahmn sebagai komunitas sangha tsb. dan Jika ada yang masih mengakui-nya, menjadi urusan orang tersebut, dan bukan urusan Sangha itu.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 14 January 2013, 07:28:42 PM
saya juga respek kepada bhikkhu yang memegang teguh vinaya... dan memegang credit card, punya rekening bank, suka keluyuran kemana-mana itu memang melanggar vinaya... apakah melakukan pelanggaran penabhisan termasuk melanggar vinaya, karena memang ada aturan penabhisan bhikkhu / bhikkhuni di dalam vinaya.

Pada saat ini, seorang sammasambuddha sudah tidak bisa kita minta-i validasi atas otoritas sangha, tentu-nya kita hanya bisa ber-sandar pada standar organisasi sangha. Jika sudah tidak ada yang bisa kita jadikan sebagai acuan standar, maka bubar-lah sangha.

Jika Sangha tempat penabhisan Ajahn Brahmn sudah mengeluarkan Ajahn Brahmn dari silsilah penabhisannya, maka berakhir-lah status Ajahn Brahmn sebagai komunitas sangha tsb. dan Jika ada yang masih mengakui-nya, menjadi urusan orang tersebut, dan bukan urusan Sangha itu.


bold : setuju  :jempol:

IMO :
harusnya jadi Bhikkhu Theravada tentunya Kitab Vinaya Pitaka sebagai pedoman dalam hal bertindak, bagaimana pula seorang Bhikkhu bertindak bisa menabrak Vinaya yang dijadikan pedoman ?  ???
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 14 January 2013, 10:22:10 PM
saya juga respek kepada bhikkhu yang memegang teguh vinaya... dan memegang credit card, punya rekening bank, suka keluyuran kemana-mana itu memang melanggar vinaya... apakah melakukan pelanggaran penabhisan termasuk melanggar vinaya, karena memang ada aturan penabhisan bhikkhu / bhikkhuni di dalam vinaya.

Pada saat ini, seorang sammasambuddha sudah tidak bisa kita minta-i validasi atas otoritas sangha, tentu-nya kita hanya bisa ber-sandar pada standar organisasi sangha. Jika sudah tidak ada yang bisa kita jadikan sebagai acuan standar, maka bubar-lah sangha.

Jika Sangha tempat penabhisan Ajahn Brahmn sudah mengeluarkan Ajahn Brahmn dari silsilah penabhisannya, maka berakhir-lah status Ajahn Brahmn sebagai komunitas sangha tsb. dan Jika ada yang masih mengakui-nya, menjadi urusan orang tersebut, dan bukan urusan Sangha itu.
pernyataan anda kabur (atau dikaburkan?).

tolong dijelaskan apa sih itu "mengeluarkan dari silsilah penahbisan"?
apa sih itu "berakhirlah status ajahn brahm sebagai komunitas sangha tsb"?
apakah sama dengan mengeluarkan dari sangha dan mengeluarkan dari kebhikkhuan?
apakah ada peristiwa historis sejenis di tipitaka dan bagaimana prosesnya menurut tipitaka?
tolong dijelaskan...


sekarang mari baca baik2 dari sumber aslinya:
* surat resmi dari wat pah pong mengenai pencabutan status vihara cabang
http://sujato.files.wordpress.com/2009/11/lettertobuddhistsocieties_38_english.pdf

* surat terbuka ajahn brahm merespon surat di atas
http://bhikkhuni.net/perth/Open%20Letter%20From%20Ajahn%20Brahm%20on%20Exclusion%20by%20Wat%20Pah%20Pong.pdf

* klarifikasi dan pelurusan dari bswa
http://sujato.wordpress.com/2010/01/12/letter-to-perth-thai-community-from-the-bswa/

setelah membaca ini silakan simpulkan sendiri, apakah ini peristiwa hitam putih ataukah peristiwa politik organisasi.
juga simpulkan apakah bijaksana ataukah dungu melibatkan diri ikut2an dalam polemik ini dengan memberikan celaan dan komentar2 negatif di forum informasi dan pengumuman kegiatan buddhis. jelas2 maksud ts adalah memberikan informasi. kalo tidak senang kepada penyelenggara atau pembicara ya gak usah datang.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 14 January 2013, 11:40:34 PM

apakah ada peristiwa historis sejenis di tipitaka dan bagaimana prosesnya menurut tipitaka?
tolong dijelaskan...


peristiwa serupa tercatat dalam Vinaya Pitaka, Cullavagga, pernah diberlakukan terhadap Devadatta
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 15 January 2013, 05:40:48 AM
pernyataan anda kabur (atau dikaburkan?).

tolong dijelaskan apa sih itu "mengeluarkan dari silsilah penahbisan"?
apa sih itu "berakhirlah status ajahn brahm sebagai komunitas sangha tsb"?
apakah sama dengan mengeluarkan dari sangha dan mengeluarkan dari kebhikkhuan?
apakah ada peristiwa historis sejenis di tipitaka dan bagaimana prosesnya menurut tipitaka?
tolong dijelaskan...


sekarang mari baca baik2 dari sumber aslinya:
* surat resmi dari wat pah pong mengenai pencabutan status vihara cabang
http://sujato.files.wordpress.com/2009/11/lettertobuddhistsocieties_38_english.pdf

* surat terbuka ajahn brahm merespon surat di atas
http://bhikkhuni.net/perth/Open%20Letter%20From%20Ajahn%20Brahm%20on%20Exclusion%20by%20Wat%20Pah%20Pong.pdf

* klarifikasi dan pelurusan dari bswa
http://sujato.wordpress.com/2010/01/12/letter-to-perth-thai-community-from-the-bswa/

setelah membaca ini silakan simpulkan sendiri, apakah ini peristiwa hitam putih ataukah peristiwa politik organisasi.
juga simpulkan apakah bijaksana ataukah dungu melibatkan diri ikut2an dalam polemik ini dengan memberikan celaan dan komentar2 negatif di forum informasi dan pengumuman kegiatan buddhis. jelas2 maksud ts adalah memberikan informasi. kalo tidak senang kepada penyelenggara atau pembicara ya gak usah datang.

tentunya bijaksana membahas sesuatu atau informasi dengan terang benderang, selanjutnya penilaian baik, benar, salah atau netral, diserahkan atau disaksikan sendiri kepada pembaca, pemirsa, penghuni alam DC.

penghuni alam DC tidak berhak dan juga tidak punya niat untuk meminta panitia penyelenggara event ini untuk batal acara tersebut, wong cari makan masing2 kok.  ^-^

NB. Yang bisa menghentikan acara, hanya aparat/instansi yang berwenang :)
       atau pembicara berhalangan hadir.
       atau panitia penyelenggara kurang dana.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 15 January 2013, 10:01:48 AM
pernyataan anda kabur (atau dikaburkan?).

tolong dijelaskan apa sih itu "mengeluarkan dari silsilah penahbisan"?
apa sih itu "berakhirlah status ajahn brahm sebagai komunitas sangha tsb"?
apakah sama dengan mengeluarkan dari sangha dan mengeluarkan dari kebhikkhuan?
apakah ada peristiwa historis sejenis di tipitaka dan bagaimana prosesnya menurut tipitaka?
tolong dijelaskan...


sekarang mari baca baik2 dari sumber aslinya:
* surat resmi dari wat pah pong mengenai pencabutan status vihara cabang
http://sujato.files.wordpress.com/2009/11/lettertobuddhistsocieties_38_english.pdf

* surat terbuka ajahn brahm merespon surat di atas
http://bhikkhuni.net/perth/Open%20Letter%20From%20Ajahn%20Brahm%20on%20Exclusion%20by%20Wat%20Pah%20Pong.pdf

* klarifikasi dan pelurusan dari bswa
http://sujato.wordpress.com/2010/01/12/letter-to-perth-thai-community-from-the-bswa/

setelah membaca ini silakan simpulkan sendiri, apakah ini peristiwa hitam putih ataukah peristiwa politik organisasi.
juga simpulkan apakah bijaksana ataukah dungu melibatkan diri ikut2an dalam polemik ini dengan memberikan celaan dan komentar2 negatif di forum informasi dan pengumuman kegiatan buddhis. jelas2 maksud ts adalah memberikan informasi. kalo tidak senang kepada penyelenggara atau pembicara ya gak usah datang.


Tidak ada yang membicarakan politik organisasi disini. Sangha bhikkhuni Theravada sudah lama tidak ada. Adakah fakta tentang ada-nya bhikkhuni Theravada yang ditabhis-kan sebelum kasus Ajahn Brahmn ? Jika Sangha Theravada pada saat ini tidak bisa menabhis-kan seorang bhikkhuni sesuai dengan Vinaya Theravada (pali kanon), maka ini merupakan diskresi Sangha Theravada, sedangkan jika ada yang menyatakan bahwa SAH dan VALID penabhisan Bhikkhuni Theravada oleh Ajahn Brahmn sedangkan menurut Sangha Theravada lainnya TIDAK SAH, maka ini merupakan diskresi dari Ajahn Brahmn (termasuk kelompok-nya).

Silah-kan saja bagi yang mau mengikuti kelompok Ajahn Brahmn.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: fen on 15 January 2013, 10:48:40 AM
 _/\_ _/\_ _/\_ Jaga hati, jaga ucapan dan jaga pikiran......
Ajahn Brahm, Beliau adalah satu2nya bikkhu( menurut saya loh) yang mengajarkan apa itu arti "pemaafan" tanpa embel 2 lagi di belakangnya.  ;D ;D :o :o

_/\_ _/\_ _/\_

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: fen on 15 January 2013, 10:58:42 AM
terlepas dari hore-happy' gempita yg menurut sy lucu...

Padang (dan Aceh) masih tetap mempertahankan tradisi bahwa Dhamma seharusnya adalah gratis.
Patut dibanggakan!

::

tinggal aja di tempat saya......gratis loh..... hahahaha.... ;D :))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: M14ka on 15 January 2013, 10:59:08 AM
_/\_ _/\_ _/\_ Jaga hati, jaga ucapan dan jaga pikiran......
Ajahn Brahm, Beliau adalah satu2nya bikkhu( menurut saya loh) yang mengajarkan apa itu arti "pemaafan" tanpa embel 2 lagi di belakangnya.  ;D ;D :o :o

_/\_ _/\_ _/\_

Maksudnya tanpa embel" gmn cc?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: fen on 15 January 2013, 11:06:18 AM
Maksudnya tanpa embel" gmn cc?

tak ada hukuman, tak ada dendam, tak ada.... tak ada...... ( .....isi aja apa yg kita suka)  :))

_/\_ _/\_ _/\_


note: cc itu apa seh ???? :-?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 15 January 2013, 11:43:07 AM
Tidak ada yang membicarakan politik organisasi disini. Sangha bhikkhuni Theravada sudah lama tidak ada. Adakah fakta tentang ada-nya bhikkhuni Theravada yang ditabhis-kan sebelum kasus Ajahn Brahmn ? Jika Sangha Theravada pada saat ini tidak bisa menabhis-kan seorang bhikkhuni sesuai dengan Vinaya Theravada (pali kanon), maka ini merupakan diskresi Sangha Theravada, sedangkan jika ada yang menyatakan bahwa SAH dan VALID penabhisan Bhikkhuni Theravada oleh Ajahn Brahmn sedangkan menurut Sangha Theravada lainnya TIDAK SAH, maka ini merupakan diskresi dari Ajahn Brahmn (termasuk kelompok-nya).

Silah-kan saja bagi yang mau mengikuti kelompok Ajahn Brahmn.

ada opini pro dan kontra dengan kelompok bhikku a dan b sngha A dan B, sungguh merana memeluk agama buddha :D sentimen panitia pengisi acara kena seret juga, mantep lah
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 15 January 2013, 11:49:12 AM
tak ada hukuman, tak ada dendam, tak ada.... tak ada...... ( .....isi aja apa yg kita suka)  :))

_/\_ _/\_ _/\_


note: cc itu apa seh ???? :-?

apakah bhikkhu2 lainnya mengajarkan pemaafan yg sebaliknya?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 15 January 2013, 12:12:46 PM
_/\_ _/\_ _/\_ Jaga hati, jaga ucapan dan jaga pikiran......
Ajahn Brahm, Beliau adalah satu2nya bikkhu( menurut saya loh) yang mengajarkan apa itu arti "pemaafan" tanpa embel 2 lagi di belakangnya.  ;D ;D :o :o

_/\_ _/\_ _/\_


tak ada hukuman, tak ada dendam, tak ada.... tak ada...... ( .....isi aja apa yg kita suka)  :))

bold, bukan satu2nya bikkhu ...... masih banyak Bhikkhu yang lain, malah umat biasa juga ada, bahkan mungkin juga ada pada mahluk 'penghuni alam DC' (menurut saya lho)  ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 15 January 2013, 12:19:02 PM
ada opini pro dan kontra dengan kelompok bhikku a dan b sngha A dan B, sungguh merana memeluk agama buddha :D sentimen panitia pengisi acara kena seret juga, mantep lah

hidup ini memang tidak bisa memuaskan nafsu manusia lainnya.
tapi mosok gitu aja harus jadi keluhan lantaran jadi pemeluk agama buddha.
sabar om Radi  :>-
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 15 January 2013, 01:11:35 PM
peristiwa serupa tercatat dalam Vinaya Pitaka, Cullavagga, pernah diberlakukan terhadap Devadatta
apa kesalahan devadatta?
bagaimana proses pemecatannya?

kalo bhikkhu jaman sekarang, kesalahan apa yang bisa menyebabkan pemecatan jadi bhikkhu?
bagaimana prosesnya?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 15 January 2013, 01:22:39 PM
tentunya bijaksana membahas sesuatu atau informasi dengan terang benderang, selanjutnya penilaian baik, benar, salah atau netral, diserahkan atau disaksikan sendiri kepada pembaca, pemirsa, penghuni alam DC.

penghuni alam DC tidak berhak dan juga tidak punya niat untuk meminta panitia penyelenggara event ini untuk batal acara tersebut, wong cari makan masing2 kok.  ^-^
sah2 saja kalo mau membahas di tempat yang sesuai.
wong ini forum informasi kegiatan buddhis kok.
kenapa gak dibahas dithread yang sesuai?

yang saya lihat dari dulu sampai sekarang, main gerilya di sana sini, tapi tidak berani membahas kasusnya sendiri secara mendalam.
apa ada barang dagangannya yang tersaingi kah?

kasus ini sendiri banyak pro-kontra di kalangan bhikkhu2 sendiri.
perbedaan pendapat adalah wajar dan bahkan baik untuk pendidikan dan kemajuan buddhisme sendiri.
yang gak wajar itu adalah memaksakan kehendak kepada orang lain, menebar kampanye negatif di forum informasi.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 15 January 2013, 01:50:47 PM
sah2 saja kalo mau membahas di tempat yang sesuai.
wong ini forum informasi kegiatan buddhis kok.
kenapa gak dibahas dithread yang sesuai?

yang saya lihat dari dulu sampai sekarang, main gerilya di sana sini, tapi tidak berani membahas kasusnya sendiri secara mendalam.
apa ada barang dagangannya yang tersaingi kah?

kasus ini sendiri banyak pro-kontra di kalangan bhikkhu2 sendiri.
perbedaan pendapat adalah wajar dan bahkan baik untuk pendidikan dan kemajuan buddhisme sendiri.
yang gak wajar itu adalah memaksakan kehendak kepada orang lain, menebar kampanye negatif di forum informasi.


boleh lah bro morpheus, ;D
mosok tidak boleh membahas atau diskusi suatu kegiatan di forum informasi ?    ???

dugaan tentang saingan, gerilya utk kampanye negatif, barang dagangan tersaingin, kayaknya agak lebay deh, bahkan pemilik DC tidak ada niat utk menyelenggarakan acara jingkrak sana jingkrak sini kok  ;D

boleh aja sih persepsi anda dari dulu sampai sekarang ada kampanye negatif.
bahkan seterusnya, yang akan datang juga masih bisa saja terjadi, namanya juga forum bebas,
bahkan anda juga ikut nimbrung untuk 'memanasi' kok !, dengan menuduh orang lain berkampanye negatif.  ^-^
 
disini forum DC tidak ada kampanye negatif,
saya kira wajar donk, jika ada warga DC memang suka memberikan informasi dengan terang benderang, informasi yang diberikan terlepas suka atau tidak suka, itu urusan masing2 pemirsa. contohnya : bro morpheus tidak suka, ya udah keluarkan aja uneg2nya  :))

Dan bahkan saya tidak melihat warga DC utk memaksa kehendak kepada warga lain, bagaimana pula ini bisa menuduh dengan serampangan ! :o
kayaknya bro morpheus yang memaksa kehendak warga DC untuk tidak memberikan informasi supaya terang benderang.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 15 January 2013, 02:08:43 PM
Tidak ada yang membicarakan politik organisasi disini. Sangha bhikkhuni Theravada sudah lama tidak ada. Adakah fakta tentang ada-nya bhikkhuni Theravada yang ditabhis-kan sebelum kasus Ajahn Brahmn ? Jika Sangha Theravada pada saat ini tidak bisa menabhis-kan seorang bhikkhuni sesuai dengan Vinaya Theravada (pali kanon), maka ini merupakan diskresi Sangha Theravada, sedangkan jika ada yang menyatakan bahwa SAH dan VALID penabhisan Bhikkhuni Theravada oleh Ajahn Brahmn sedangkan menurut Sangha Theravada lainnya TIDAK SAH, maka ini merupakan diskresi dari Ajahn Brahmn (termasuk kelompok-nya).

Silah-kan saja bagi yang mau mengikuti kelompok Ajahn Brahmn.
pertanyaan saya nggak dijawab...

mengenai sah dan valid, itu pendapat anda.
ada yang berpendapat hal itu sangat sah dan sangat valid (http://santifm.org/santipada/wp-content/uploads/2012/08/Bhikkhuni_Vinaya_Studies_Bhikkhu_Sujato.html#tth_chAp5) berdasarkan tipitaka pali.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: williamhalim on 15 January 2013, 05:02:35 PM

Ajahn Brahm, Beliau adalah satu2nya bikkhu( menurut saya loh) yang mengajarkan apa itu arti "pemaafan" tanpa embel 2 lagi di belakangnya.


Gak salah ni?
Emang semua Bhikkhu lain mengajarkan "pemaafan dengan embel2"?

::
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: williamhalim on 15 January 2013, 05:03:40 PM
tinggal aja di tempat saya......gratis loh..... hahahaha.... ;D :))

Trims, Ajahn kan singgah ke kota saya... dan di kota sy umat yg mau menonton gratis kok.. :)

BTW, daerah Bro dimana?

::
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 15 January 2013, 05:34:46 PM
ada opini pro dan kontra dengan kelompok bhikku a dan b sngha A dan B, sungguh merana memeluk agama buddha :D sentimen panitia pengisi acara kena seret juga, mantep lah

Jaman dahulu, bhikkhu-bhikkhu model devadatta juga mempunyai niat utk menyelewengkan ajaran Buddha, hanya saja pada waktu itu masih ada Sammasambuddha Gautama yang bisa menjustifikasi. Sedangkan pada saat ini, justifikasi tentu-nya ada pada otoritas sangha yang tertinggi. Di-luar itu yah, justifikasi umat.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 15 January 2013, 05:37:00 PM
pertanyaan saya nggak dijawab...

mengenai sah dan valid, itu pendapat anda.
ada yang berpendapat hal itu sangat sah dan sangat valid (http://santifm.org/santipada/wp-content/uploads/2012/08/Bhikkhuni_Vinaya_Studies_Bhikkhu_Sujato.html#tth_chAp5) berdasarkan tipitaka pali.

Oh iya... tuh kan ada bukti-nya Ajahn Brahmn di keluarkan dari lineage (silsilah) Wat Pah Pong. bukan begitu ? atau saya salah ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 15 January 2013, 10:17:12 PM
disini forum DC tidak ada kampanye negatif,
saya kira wajar donk, jika ada warga DC memang suka memberikan informasi dengan terang benderang, informasi yang diberikan terlepas suka atau tidak suka, itu urusan masing2 pemirsa. contohnya : bro morpheus tidak suka, ya udah keluarkan aja uneg2nya  :))

Dan bahkan saya tidak melihat warga DC utk memaksa kehendak kepada warga lain, bagaimana pula ini bisa menuduh dengan serampangan ! :o
kayaknya bro morpheus yang memaksa kehendak warga DC untuk tidak memberikan informasi supaya terang benderang.
terbalik. yang menuduh serampangan itu adalah yg menyamakan ajahn brahm dengan devadatta tanpa bisa menyebutkan kesamaannya di mana, pelanggarannya apa, bagaimana prosesnya, apa yang diselewengkan...

dari awal hanya saya yang memberikan sumber langsung dan argumennya. anda dari tadi cengengesan aja...
kalo cuman begini, ya ini mah memang cuman kampanye negatif, maen tuduh tanpa bukti dan tanpa argumen.
ataukah hanya membebek?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 15 January 2013, 10:31:33 PM
Oh iya... tuh kan ada bukti-nya Ajahn Brahmn di keluarkan dari lineage (silsilah) Wat Pah Pong. bukan begitu ? atau saya salah ?
surat resmi wat pah pong aja kagak bilang gitu...
katakanlah dikeluarkan dari lineage wpp, so what gitu lho? kebenaran hanya milik wpp kah? tidak adakah celah untuk berbeda pendapat?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 15 January 2013, 10:45:02 PM
terbalik. yang menuduh serampangan itu adalah yg menyamakan ajahn brahm dengan devadatta tanpa bisa menyebutkan kesamaannya di mana, pelanggarannya apa, bagaimana prosesnya, apa yang diselewengkan...


berhubunga yg memposting tentang Devadatta di thread ini adalah saya, maka saya berasumsi bahwa komentar ini merujuk pada postingan saya yg itu.

saya mengklarifikasi bahwa dalam postingan itu saya tidak menyamakan Ajahn Brahm Dengan Bhikkhu Devadatta, tapi itu adalah untuk menjawab pertanyaan
"apakah ada peristiwa historis sejenis di tipitaka dan bagaimana prosesnya menurut tipitaka?" Kebetulan saya pernah membaca episode serupa dalam Vinaya Pitaka bagian Cullavagga. saya pikir jawaban ini sudah mencukupi, karena bagaimana prosesnya dalam kisah Devadattta itu, jika memang ingin tahu, saya pikir tidak sulit untuk sedikit googling, dan kitab Cullavagga juga tidak sangat tebal.

Kemiripan dengan kasus Devadatta saya simpulkan setelah membaca surat resmi dari Wat Nong Pah Pong dengan subject: "Notification of the Wat Nong Pah Pong Sangha decision to revoke the status of a branch monastery" sbb:

"Bodhinyana Monastery, Perth, Australia, with its abbot Phra Visuddhisamvarathera (Brahmavamso Bhikkhu), is revoked of its status of being a branch monastery of Wat Nong Pah Pong. Wat Nong Pah Pong and its branch monasteries both in Thailand and abroad are not in any way related to or responsible for any of the actions of Bodhinyana Monastery, Perth, Australia, lead by Phra Visuddhisamvarathera (Brahmavamso Bhikkhu), (such as) the ordination of Bhikkhunis that has taken place, and any other activity that may occur in the future."
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 15 January 2013, 10:45:49 PM
membahas perselisihan tingkat pertapa di kalangan umat hanya seperti menujukan ego para pertapa oleh para umat

cukup aneh dari cuma info tour jadi sperti perdebatan ini, padahal seburuk apapun seorang Ajhan Bhram di DC tetap lebih baik ketimbang kita yg hanya mencela
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 15 January 2013, 11:05:38 PM
Jaman dahulu, bhikkhu-bhikkhu model devadatta juga mempunyai niat utk menyelewengkan ajaran Buddha, hanya saja pada waktu itu masih ada Sammasambuddha Gautama yang bisa menjustifikasi. Sedangkan pada saat ini, justifikasi tentu-nya ada pada otoritas sangha yang tertinggi. Di-luar itu yah, justifikasi umat.

menarik sekali, justifikasi ada pada otoritas sangha yang tertinggi, menyangkut Ajhan Bhram ini bisa tolong dikasih tau sangha tertinggi ini yg mana? apakah yg dimaksud adalah sangha raja ataukah sangha di  wat pah pong, atau sangha tinggi nan jangkung? kalaupun sangha di wat pah pong bukan sangha tertinggi trus maksud umat ikut bikin justifikasi itu buat apa ya?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 16 January 2013, 05:54:04 AM
menarik sekali, justifikasi ada pada otoritas sangha yang tertinggi, menyangkut Ajhan Bhram ini bisa tolong dikasih tau sangha tertinggi ini yg mana? apakah yg dimaksud adalah sangha raja ataukah sangha di  wat pah pong, atau sangha tinggi nan jangkung? kalaupun sangha di wat pah pong bukan sangha tertinggi trus maksud umat ikut bikin justifikasi itu buat apa ya?

yang dimaksud tentunya pimpinan Sangha Bikkhu yang mewadahi Wat Pah Pong dulu,  disampaikan ke Sangha perwakilan tingkat Provinsi Thailand, kemudian ke komunitas tertinggi Sangharaja Thailand, ternyata sesudah dikeluarkan surat tsb, Sangharaja tidak menolak dan membiarkan kasus ini tetap bergulir, begitulah kasus ini bergulir sampai sekarang

om Radi kayaknya kasus ini tidak diperlukan World Buddhist Sangha Council utk justifikasi.

surat resmi wat pah pong aja kagak bilang gitu...
katakanlah dikeluarkan dari lineage wpp, so what gitu lho? kebenaran hanya milik wpp kah? tidak adakah celah untuk berbeda pendapat?

minimal WPP bertindak sesuai dengan Vinaya Pitaka, mosok kebenaran harus milik Ajhan Brahm kah !  ^-^
beda pendapat sudah dari dulu, sudah terjadi konsili 2 dan 3, malah jaman sekarang sudah dalam bentuk kitab-kitab utk membedakannya.

sebenarnya gampang kok, ganti aja 'jubah' yang mana ada Vinaya yang boleh menabhiskan para wanita yang ingin jadi bhiksuni, selesai kok.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 16 January 2013, 06:17:29 AM
dari awal hanya saya yang memberikan sumber langsung dan argumennya. anda dari tadi cengengesan aja...
kalo cuman begini, ya ini mah memang cuman kampanye negatif, maen tuduh tanpa bukti dan tanpa argumen.
ataukah hanya membebek?


tidaklah demikian dugaan om morpheus seperti diatas, anda menuduh warga DC sedemikian buruk,
kita hanya membahas dan diskusi aja kok
argumen dan bukti sudah diberikan dengan adanya surat WPP
anda yang penasaran dan memanasi dengan menuduh bahwa ini kampanye negatif, barang dagangan tersaingi, dan kenyataan pemilik DC tidak ada event demikian, tidak main politik dan kasusnya terang benderang.

warga DC tidak ada yang cengengesan dan embebek seperti tuduhan anda, sepertinya hanya anda yang suka menuduh dan menebak bahkan menduga orang lain berprilaku negatif.
kalau memang om morpheus tidak suka dengan pembahasan atau diskusi ini, ya tidak mengapa, om morpheus boleh sudahi kok.  ^-^
janganlah menuduh tanpa bukti atau anda memang memiliki hobi demikian yang suka duga2.

saya yakin adanya diskusi ini, umat yang datang ke even diatas pasti ramai, bisa penuh dan bahkan bisa membludak,
jika anda tidak percaya akan hal ini, tunggu aja waktunya.  :))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 16 January 2013, 07:38:01 AM
yang dimaksud tentunya pimpinan Sangha Bikkhu yang mewadahi Wat Pah Pong dulu,  disampaikan ke Sangha perwakilan tingkat Provinsi Thailand, kemudian ke komunitas tertinggi Sangharaja Thailand, ternyata sesudah dikeluarkan surat tsb, Sangharaja tidak menolak dan membiarkan kasus ini tetap bergulir, begitulah kasus ini bergulir sampai sekarang

om Radi kayaknya kasus ini tidak diperlukan World Buddhist Sangha Council utk justifikasi.

minimal WPP bertindak sesuai dengan Vinaya Pitaka, mosok kebenaran harus milik Ajhan Brahm kah !  ^-^
beda pendapat sudah dari dulu, sudah terjadi konsili 2 dan 3, malah jaman sekarang sudah dalam bentuk kitab-kitab utk membedakannya.

sebenarnya gampang kok, ganti aja 'jubah' yang mana ada Vinaya yang boleh menabhiskan para wanita yang ingin jadi bhiksuni, selesai kok.

sstt.. sangha yg seharusnya mengeluarkan justifikasi saja tidak mengeluarkan saran untuk ganti jubah, atau sanghanya terlalu pengecut buat mengeluarkan saran seperti om adi?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 16 January 2013, 07:54:23 AM
tidaklah demikian dugaan om morpheus seperti diatas, anda menuduh warga DC sedemikian buruk,
kita hanya membahas dan diskusi aja kok
argumen dan bukti sudah diberikan dengan adanya surat WPP
anda yang penasaran dan memanasi dengan menuduh bahwa ini kampanye negatif, barang dagangan tersaingi, dan kenyataan pemilik DC tidak ada event demikian, tidak main politik dan kasusnya terang benderang.

warga DC tidak ada yang cengengesan dan embebek seperti tuduhan anda, sepertinya hanya anda yang suka menuduh dan menebak bahkan menduga orang lain berprilaku negatif.
kalau memang om morpheus tidak suka dengan pembahasan atau diskusi ini, ya tidak mengapa, om morpheus boleh sudahi kok.  ^-^
janganlah menuduh tanpa bukti atau anda memang memiliki hobi demikian yang suka duga2.

saya yakin adanya diskusi ini, umat yang datang ke even diatas pasti ramai, bisa penuh dan bahkan bisa membludak,
jika anda tidak percaya akan hal ini, tunggu aja waktunya.  :))

nah kata yg di bold tersebut bagus buat bahan renungan, orang yg di cap melanggar vinaya oleh umat aja masih ada yg mau mendengarkan pembabarannya, coba kalo kita yg membabarkan untuk mau bincang dhamma aja belum tentu mau didenger khalayak banyak ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 16 January 2013, 09:41:59 AM
minimal WPP bertindak sesuai dengan Vinaya Pitaka, mosok kebenaran harus milik Ajhan Brahm kah !  ^-^
beda pendapat sudah dari dulu, sudah terjadi konsili 2 dan 3, malah jaman sekarang sudah dalam bentuk kitab-kitab utk membedakannya.
nah, itu yang saya tagih dari tadi. sesuai vinaya pitaka yang mana? pasal apa yang dilanggar ajahn brahm? apa yang diselewengkan ajahn brahm?
apakah ada vinaya pitaka mengatur cabang vihara? tolong sebutkan pasal dan kutipannya dong...

yang saya baca dari kemaren2, ajahn brahm "melanggar vinaya", ajahn brahm "menyelewengkan ajaran Buddha"...
vinaya yang mana? ajaran Buddha yang mana?
kalo ndak bisa, apakah itu fitnah namanya?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 16 January 2013, 10:16:39 AM
menarik sekali, justifikasi ada pada otoritas sangha yang tertinggi, menyangkut Ajhan Bhram ini bisa tolong dikasih tau sangha tertinggi ini yg mana? apakah yg dimaksud adalah sangha raja ataukah sangha di  wat pah pong, atau sangha tinggi nan jangkung? kalaupun sangha di wat pah pong bukan sangha tertinggi trus maksud umat ikut bikin justifikasi itu buat apa ya?
om radi, sebenernya yg ada adalah keputusan organisasi bhikkhu thai untuk melarang penahbisan bhikkhuni. karena ini adalah organisasi bhikkhu di thailand, tentu saja wilayah jangkauannya adalah sebatas negara thailand. bukan vinaya, ini peraturan lokal. penahbisan bhikkhuni di australia tentunya berada di luar jangkauan peraturan ini.

mengenai vinaya sendiri, tentunya ada pro kontra. ada yang menyebutkan penahbisan bhikkhuni sangat sah dan sangat valid berdasarkan vinaya dari tipitaka pali. skolar sekelas bhikkhu bodhi sendiri secara prinsip dan moral mendukung penahbisan ini.

mungkin suatu hari, mungkin lima puluh tahun dari sekarang, di saat bhikkhuni menjadi hal yang normal dan wajar, orang2 akan mengingat dan berpikir betapa konyolnya polemik penahbisan bhikkhuni saat ini...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Forte on 16 January 2013, 10:53:29 AM
OOT dikit..

saya pikir ini topik cukup menarik ya..
hampir setiap tahun tiap ada postingan mengenai ajahn brahm datang ke indonesia pasti diwarnai dengan pro dan kontra dalam postingan..

bagaimana kalau di-split saja.. dibikin 1 thread khusus buat kontroversi ajahn brahm.. dan biarlah thread ini hanya menjadi informasi dan jika ada yang mau ikut dan tanya rute jalan bisa memanfaatkan thread informasi..

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 16 January 2013, 10:59:49 AM
om radi, sebenernya yg ada adalah keputusan organisasi bhikkhu thai untuk melarang penahbisan bhikkhuni. karena ini adalah organisasi bhikkhu di thailand, tentu saja wilayah jangkauannya adalah sebatas negara thailand. bukan vinaya, ini peraturan lokal. penahbisan bhikkhuni di australia tentunya berada di luar jangkauan peraturan ini.

Gw pikir sah2 saja WPP atau lebih luasnya org.bhikkhu thai melarang karena Ajahn Bhrams (AB) berguru kepada mereka dan membawa 'merk' mereka.  Ibarat franchisee terikat dengan syarat dan ketentuan dari franchisornya, tentu tidak boleh seenaknya melakukan yang nyata2 dilarang mereka.

Kalau mau melanggar, silahkan saja AB keluar dari franchise tersebut dan bikin merk baru yang terpisah.  Mungkin di tantra dan reiki juga berlaku aturan semacam ini kan?  ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: cumi polos on 16 January 2013, 11:21:48 AM
Gw pikir sah2 saja WPP atau lebih luasnya org.bhikkhu thai melarang karena Ajahn Bhrams (AB) berguru kepada mereka dan membawa 'merk' mereka.  Ibarat franchisee terikat dengan syarat dan ketentuan dari franchisornya, tentu tidak boleh seenaknya melakukan yang nyata2 dilarang mereka.

Kalau mau melanggar, silahkan saja AB keluar dari franchise tersebut dan bikin merk baru yang terpisah.  Mungkin di tantra dan reiki juga berlaku aturan semacam ini kan?  ;D

kalau pengikut, popularitas dan donator udah cukup... buat thread mark baru aja bisa....
selama output/niat nya bagus tohh....

sehingga umat lebih banyak pilihan lagi... (ada pengajar yg lebih bercanda gitu...)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 16 January 2013, 11:24:56 AM
nah, itu yang saya tagih dari tadi. sesuai vinaya pitaka yang mana? pasal apa yang dilanggar ajahn brahm? apa yang diselewengkan ajahn brahm?
apakah ada vinaya pitaka mengatur cabang vihara? tolong sebutkan pasal dan kutipannya dong...

yang saya baca dari kemaren2, ajahn brahm "melanggar vinaya", ajahn brahm "menyelewengkan ajaran Buddha"...
vinaya yang mana? ajaran Buddha yang mana?
kalo ndak bisa, apakah itu fitnah namanya?


Vinaya juga menjelaskan tata cara penahbisan bhikkhuni, jadi tidak sulit juga untuk mengetahui vinaya mana yg dilanggar dengan melakukan penahbisan bhikkhuni bukan oleh bhikkhuni. Permasalahannya terletak pada apakah si pembela mau melandaskan pembelaaannya pada vinaya atau pada simpati publik.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 16 January 2013, 12:33:01 PM
nah, itu yang saya tagih dari tadi. sesuai vinaya pitaka yang mana? pasal apa yang dilanggar ajahn brahm? apa yang diselewengkan ajahn brahm?
apakah ada vinaya pitaka mengatur cabang vihara? tolong sebutkan pasal dan kutipannya dong...

lho bukannya tata cara penabhisan Bhikkhu atau Bhikkhuni sudah ada.

Quote
yang saya baca dari kemaren2, ajahn brahm "melanggar vinaya", ajahn brahm "menyelewengkan ajaran Buddha"...
vinaya yang mana? ajaran Buddha yang mana?
kalo ndak bisa, apakah itu fitnah namanya?

anda terlalu lebay, sepertinya tidak ada yang bahas AB menyelewengkan ajaran Buddha kok !
karena menabhiskan Bhikkhuni, apakah menabhiskan Bhikkhuni termasuk Vinaya ndak ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 16 January 2013, 12:34:48 PM
Vinaya juga menjelaskan tata cara penahbisan bhikkhuni, jadi tidak sulit juga untuk mengetahui vinaya mana yg dilanggar dengan melakukan penahbisan bhikkhuni bukan oleh bhikkhuni. Permasalahannya terletak pada apakah si pembela mau melandaskan pembelaaannya pada vinaya atau pada simpati publik.

bold
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 16 January 2013, 12:58:43 PM
Vinaya juga menjelaskan tata cara penahbisan bhikkhuni, jadi tidak sulit juga untuk mengetahui vinaya mana yg dilanggar dengan melakukan penahbisan bhikkhuni bukan oleh bhikkhuni. Permasalahannya terletak pada apakah si pembela mau melandaskan pembelaaannya pada vinaya atau pada simpati publik.
lho bukannya tata cara penabhisan Bhikkhu atau Bhikkhuni sudah ada.
betul, tata cara penahbisan bhikkhuni sudah ada, dan itu sudah dilakukan dengan baik melalui penahbisan dua sisi (two side ordination).
semuanya sesuai prosedur di vinaya. apanya yg dilanggar?

bahkan penahbisan satu sisipun sebenarnya juga valid dan sah:
http://santifm.org/santipada/wp-content/uploads/2012/08/Bhikkhuni_Vinaya_Studies_Bhikkhu_Sujato.html#tth_chAp5

anda terlalu lebay, sepertinya tidak ada yang bahas AB menyelewengkan ajaran Buddha kok !
karena menabhiskan Bhikkhuni, apakah menabhiskan Bhikkhuni termasuk Vinaya ndak ?
tidak ada? yg ini gimana?
Jaman dahulu, bhikkhu-bhikkhu model devadatta juga mempunyai niat utk menyelewengkan ajaran Buddha, hanya saja pada waktu itu masih ada Sammasambuddha Gautama yang bisa menjustifikasi. Sedangkan pada saat ini, justifikasi tentu-nya ada pada otoritas sangha yang tertinggi. Di-luar itu yah, justifikasi umat.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 16 January 2013, 01:06:04 PM
betul, tata cara penahbisan bhikkhuni sudah ada, dan itu sudah dilakukan dengan baik melalui penahbisan dua sisi (two side ordination).
semuanya sesuai prosedur di vinaya. apanya yg dilanggar?


bahkan penahbisan satu sisipun sebenarnya juga valid dan sah:
http://santifm.org/santipada/wp-content/uploads/2012/08/Bhikkhuni_Vinaya_Studies_Bhikkhu_Sujato.html#tth_chAp5
tidak ada? yg ini gimana?

Pada awalnya, penahbisan bhikkhuni hanya bisa dilakukan oleh Sang Buddha melalui pemberian Attha garudhamma, kemudian Sang Buddha menetapkan undang-undang baru spt yg dikutip oleh sujato, kemudian lagi karena alasan tertentu, maka diamandemen lagi menjadi penahbisan oleh dua Sangha, dan jika suatu undang2 sudah di amandemen, tentu saja UU sebelumnya tidak berlaku lagi. untuk lebih jelas baca Vinaya Pitaka, bagian bhikkhuni ini terdapat dalam buku Cullavagga.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 16 January 2013, 01:22:48 PM
betul, tata cara penahbisan bhikkhuni sudah ada, dan itu sudah dilakukan dengan baik melalui penahbisan dua sisi (two side ordination).
semuanya sesuai prosedur di vinaya. apanya yg dilanggar?


penabhisan dua sisi ? bhikkhuni (theravada) mana yang menabhiskan-nya ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 16 January 2013, 01:25:03 PM
Pada awalnya, penahbisan bhikkhuni hanya bisa dilakukan oleh Sang Buddha melalui pemberian Attha garudhamma, kemudian Sang Buddha menetapkan undang-undang baru spt yg dikutip oleh sujato, kemudian lagi karena alasan tertentu, maka diamandemen lagi menjadi penahbisan oleh dua Sangha, dan jika suatu undang2 sudah di amandemen, tentu saja UU sebelumnya tidak berlaku lagi. untuk lebih jelas baca Vinaya Pitaka, bagian bhikkhuni ini terdapat dalam buku Cullavagga.
di dalam cullavagga tertera persis seperti yang disebutkan bhikkhu sujato.
penahbisan yang dilakukan di australia tersebut dilakukan oleh dua sangha, sesuai prosedur.
bahkan penahbisan dengan satu sanghapun sebenarnya valid dan sah.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 16 January 2013, 01:26:41 PM
di dalam cullavagga tertera persis seperti yang disebutkan bhikkhu sujato.
penahbisan yang dilakukan di australia tersebut dilakukan oleh dua sangha, sesuai prosedur.
bahkan penahbisan dengan satu sanghapun sebenarnya valid dan sah.


dua sangha ? bukan-kah kontroversi yang sedang dibahas adalah penabhisan kembali bhikkhuni (theravada) yang sudah tidak ada lagi. Jadi darimana muncul penabhisan 2 sisi (sangha bhikkhu theravada dan sangha bhikkhuni theravada) ?

---

Mengenai penabhisan dengan satu sangha sudah di-berikan argumentasi-nya oleh member Indra (tentang "amandemen" terakhir penabhisan bhikkhu yang mengharuskan penabhisan 2 sisi), so ?

---

Mungkin keputusan memutuskan silsilah WPP dengan Vihara-nya Ajahn Brahmn sebagai bentuk diskresi (keputusan) dari Sangha yang menaungi WPP. Dan pihak lain juga boleh-boleh saja melakukan diskresi yang berbeda. Sepanjang informasi sudah disajikan dengan sebenar-benar-nya, masalah penafsiran dan diskresi adalah tergantung kepada pribadi masing-masing.

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 16 January 2013, 01:30:11 PM
di dalam cullavagga tertera persis seperti yang disebutkan bhikkhu sujato.
penahbisan yang dilakukan di australia tersebut dilakukan oleh dua sangha, sesuai prosedur.
bahkan penahbisan dengan satu sanghapun sebenarnya valid dan sah.


karena bhikkhuni penabhis nya tidak diakui silsilahnya oleh otoritas Sangharaja Thailand,
dan Sangharaja Thailand mengakui bahwa Sangha Bhikkhuni dianggap sudah punah.

anda terlalu memaksakan kehendak bahwa Bhikkhuni yang anda maksud harus diakui oleh Sangha Thailand
AB bisa dikeluarkan Sangha Thailand (ST), tentunya karena AB produk ST
jika AB ditabhiskan Sangha Myanmar atau Sangha Srilangka atau Sangha Indonesia, tentunya AB tidak akan dapat 'surat perpisahan' dari ST.

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 16 January 2013, 01:41:32 PM
penabhisan dua sisi ? bhikkhuni (theravada) mana yang menabhiskan-nya ?

walaupun ada Bhikkhuni, tapi tetap tidak akan diakui secara resmi oleh Sangha Thailand.

dan sekarang banyak pembela yang memaksa kehendak untuk diakui sah atau resmi.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 16 January 2013, 01:49:26 PM
di dalam cullavagga tertera persis seperti yang disebutkan bhikkhu sujato.
penahbisan yang dilakukan di australia tersebut dilakukan oleh dua sangha, sesuai prosedur.
bahkan penahbisan dengan satu sanghapun sebenarnya valid dan sah.


tentu saja Sujato berhak untuk berpegang pada aturan pertama yang ditetapkan oleh Sang Buddha, seperti halnya orang lain juga berhak untuk berpegang pada aturan terakhir yang ditetapkan oleh Sang Buddha. jika tidak ada perbedaan tentu tidak ada kontroversi, bukan?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 16 January 2013, 02:20:14 PM
walaupun ada Bhikkhuni, tapi tetap tidak akan diakui secara resmi oleh Sangha Thailand.

dan sekarang banyak pembela yang memaksa kehendak untuk diakui sah atau resmi.

setahu saya, bhikkhuni (theravada) di tempat lain juga tidak ada. CMIIW.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 16 January 2013, 02:52:33 PM
dua sangha ? bukan-kah kontroversi yang sedang dibahas adalah penabhisan kembali bhikkhuni (theravada) yang sudah tidak ada lagi. Jadi darimana muncul penabhisan 2 sisi (sangha bhikkhu theravada dan sangha bhikkhuni theravada) ?
disebutkan upajayanya ayya tathaaloka.

saya gak tau asalnya darimana bhikkhuni ini, tapi argumen yg mendukung penahbisan bhikkhuni menyebutkan ada 2 cara bhikkhuni bisa dihidupkan kembali:
* cukup dengan penahbisan satu sangha
* pakai penahbisan dua sangha, sangha bhikkhu theravada bekerja sama dengan bhikkhuni sangha yang mengikuti vinaya dharmagupta

Mengenai penabhisan dengan satu sangha sudah di-berikan argumentasi-nya oleh member Indra (tentang "amandemen" terakhir penabhisan bhikkhu yang mengharuskan penabhisan 2 sisi), so ?
gak sesederhana itu.
berbeda dengan peraturan lain yang secara eksplisit dibatalkan oleh Buddha dengan kata2 "... mulai hari ini Aku batalkan...", Buddha tidak pernah membatalkan ucapannya mengenai bhikkhu boleh menahbiskan bhikkhuni. so?

Mungkin keputusan memutuskan silsilah WPP dengan Vihara-nya Ajahn Brahmn sebagai bentuk diskresi (keputusan) dari Sangha yang menaungi WPP. Dan pihak lain juga boleh-boleh saja melakukan diskresi yang berbeda. Sepanjang informasi sudah disajikan dengan sebenar-benar-nya, masalah penafsiran dan diskresi adalah tergantung kepada pribadi masing-masing.
tentu saja Sujato berhak untuk berpegang pada aturan pertama yang ditetapkan oleh Sang Buddha, seperti halnya orang lain juga berhak untuk berpegang pada aturan terakhir yang ditetapkan oleh Sang Buddha. jika tidak ada perbedaan tentu tidak ada kontroversi, bukan?
yang ini saya setuju...
biarkanlah masing2 memegang apa yang diyakininya benar tanpa menghujad satu sama lain...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 16 January 2013, 03:13:36 PM
biarkanlah masing2 memegang apa yang diyakininya benar tanpa menghujad satu sama lain...

Apakah ada kata-kata menghujat di-sini ? atau pikiran "beberapa orang" saja yang bergerak / ter-persepsi sendiri akan adanya penghujatan ?

Pertama-tama malah saya buat-kan dalam bentuk pertanyaan...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 16 January 2013, 04:47:11 PM
Apakah ada kata-kata menghujat di-sini ? atau pikiran "beberapa orang" saja yang bergerak / ter-persepsi sendiri akan adanya penghujatan ?

Pertama-tama malah saya buat-kan dalam bentuk pertanyaan...

sow menurut om dilbert status ke-bhikku-an ajhan brahm itu sah atau tidak ? berhubung ajhan brahm tidak mengikuti tradisi thailand?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 16 January 2013, 07:39:49 PM
sow menurut om dilbert status ke-bhikku-an ajhan brahm itu sah atau tidak ? berhubung ajhan brahm tidak mengikuti tradisi thailand?

masalahnya karena sudah di keluarkan silsilah kebhikkhuan AB dari Sangha Thailand, dan prilaku AB sudah diluar tanggung jawab Sangha Theravada.

jika ada umat yang mau mengakui atau tidak mau mengakui status kebhikkhuan AB, terserah masing2 persepsi, tidak bisa dilarang.

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 16 January 2013, 07:45:55 PM
setahu saya, bhikkhuni (theravada) di tempat lain juga tidak ada. CMIIW.

benar sekali

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 16 January 2013, 10:01:32 PM
benar sekali



kira kira, benar sekali untuk theravada garis tradisi thailand atau theravada garis yg lain?

http://www.dhammawiki.com/index.php?title=Bhikkhuni_ordination

Bhikkhu bodhi ada andil?
2007 In Hamburg, Germany a conference is held, the International Congress on Buddhist Women's Role in the Sangha, which includes Bhikkhu Bodhi and the Dalai Lama. Vinaya masters and elders from traditional Buddhist countries and Western-trained Buddhologists attended. The Summary Report from the Congress states that All delegates "were in unanimous agreement that Mulasarvastivada bhikkhuni ordination should be re-established."

ada situs menarik :
https://sites.google.com/site/dhammadharini/entering-monastic-life-and-ordaining-as-a-bhikkhuni-in-theravada-buddhism/places-of-theravada-bhikkhuni-sangha
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 16 January 2013, 11:06:19 PM
masalahnya karena sudah di keluarkan silsilah kebhikkhuan AB dari Sangha Thailand, dan prilaku AB sudah diluar tanggung jawab Sangha Theravada.

jika ada umat yang mau mengakui atau tidak mau mengakui status kebhikkhuan AB, terserah masing2 persepsi, tidak bisa dilarang.
baru tau ternyata pelanggaran parajika yang menyebabkan pemecatan bhikkhu sekarang udah diperluas, ditambah dengan pasal "pencabutan status vihara cabang wat pah pong".
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 17 January 2013, 05:05:02 AM
baru tau ternyata pelanggaran parajika yang menyebabkan pemecatan bhikkhu sekarang udah diperluas, ditambah dengan pasal "pencabutan status vihara cabang wat pah pong".


yang ngomong AB melakukan pelanggaran parajika itu sopo ?  ???
om morpheus anda suka menduga2 dan suka menambah2 hal tidak ada, capek deh  !  :(
atau mungkin ini kegemaran anda kale ! ^-^

wong AB masih status Bhikkhu kok !, dan belum terkena 'paksaan' lepas jubah karena memang tidak pernah melakukan perbuatan Parajika,
dan memang kenyataan AB masih status Bhikkhu kok !, dan saya juga masih melihat AB adalah Bhikkhu karena AB belum lepas jubah (un penabhisan), gitu loh om morpheus  :)

tapi karena AB sudah 'diceraikan' dari WPP, kemudian ada umat WPP atau warga DC tidak mengakui AB itu Bhikkhu, ya boleh2 saja, itu adalah hak orang, dan om morpheus tidak bisa memaksa orang lain untuk mengakuinya, begitulah maksudnya om
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 17 January 2013, 05:10:50 AM
kira kira, benar sekali untuk theravada garis tradisi thailand atau theravada garis yg lain?

http://www.dhammawiki.com/index.php?title=Bhikkhuni_ordination

Bhikkhu bodhi ada andil?
2007 In Hamburg, Germany a conference is held, the International Congress on Buddhist Women's Role in the Sangha, which includes Bhikkhu Bodhi and the Dalai Lama. Vinaya masters and elders from traditional Buddhist countries and Western-trained Buddhologists attended. The Summary Report from the Congress states that All delegates "were in unanimous agreement that Mulasarvastivada bhikkhuni ordination should be re-established."

ada situs menarik :
https://sites.google.com/site/dhammadharini/entering-monastic-life-and-ordaining-as-a-bhikkhuni-in-theravada-buddhism/places-of-theravada-bhikkhuni-sangha

om Radi itu pendapat dan persepsi pribadi atau persepsi organisasi memang berbeda kali !, dan saat ini kita memang melihat wanita yang berpakaian ala bhikkhuni Theravada juga ada kok  :), tapi eksistensi nya diakui resmi ndak ?
kemudian adakah secara resmi garis keturunan Bhikkhuni yang diakui oleh Sangha Theravada Thailand, atau Sangha Myanmar, atau Sangha Srilangka atau Sangha Laos ? jika ada tolong bantu dibabarkan, supaya warga DC juga bisa mengetahuinya dan saya juga ingin tahu !
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 17 January 2013, 07:16:34 AM
om Radi itu pendapat dan persepsi pribadi atau persepsi organisasi memang berbeda kali !, dan saat ini kita memang melihat wanita yang berpakaian ala bhikkhuni Theravada juga ada kok  :), tapi eksistensi nya diakui resmi ndak ?
kemudian adakah secara resmi garis keturunan Bhikkhuni yang diakui oleh Sangha Theravada Thailand, atau Sangha Myanmar, atau Sangha Srilangka atau Sangha Laos ? jika ada tolong bantu dibabarkan, supaya warga DC juga bisa mengetahuinya dan saya juga ingin tahu !

secara resmi keturunan bhikkuni yg diakui sangha theravada thailand, myanmar atau srilangka maupun laos bisa dikatakan tidak mengakui, tapi beda ceritanya jika memang dilihat keturunan silsilah Bhikkhuni itu sendiri terlepas dari aliran..dan ceritanya akan menjadi pasti dan tidak pro maupun kontra dimana jika di vinaya sendiri tertulis "bhikkhuni senior yg MURNI dari aliran theravada".

jadi apakah benar bhikkhuni ada masih ada atau tidak?, ya yang pasti saya tidak berani bilang mereka adalah wanita yg hanya berpakaian bhikkhuni, terlebih mereka menjalankan vinya bhikkhuni.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 17 January 2013, 08:50:39 AM
secara resmi keturunan bhikkuni yg diakui sangha theravada thailand, myanmar atau srilangka maupun laos bisa dikatakan tidak mengakui, tapi beda ceritanya jika memang dilihat keturunan silsilah Bhikkhuni itu sendiri terlepas dari aliran..dan ceritanya akan menjadi pasti dan tidak pro maupun kontra dimana jika di vinaya sendiri tertulis "bhikkhuni senior yg MURNI dari aliran theravada".

murni atau tidak murni Sangha Theravada, itu juga murni urusan Sangha Theravada  :), bukan urusan umat,
umat hanya bisa menilai, jika ada umat menganggap Sangha Theravada sekarang adalah tidak murni, tentunya tidak akan menghormat Sangha sekarang ini.

kenyataan Sangha Theravada di beberapa negara yang ada sekarang masih bisa 'melindungi' umatnya dan sebagai otoritas tertinggi yang diakui negara sebagai Sangha ( kecuali di Indonesia, karena ada beberapa versi Sangha ).
anda boleh punya cerita lain, ada juga organisasi punya cerita lain, bahkan aliran yang punya Bhiksuni juga sudah diresmikan !
tapi sayang cerita lain yang anda miliki dan teman2 pembela, tidak bisa mempengaruhi Sangha Theravada yang ada sekarang.  :)

Quote
jadi apakah benar bhikkhuni ada masih ada atau tidak?,

om Radi, pernahkah melihat wanita berpakaian Bhikkhuni ?
jika pernah melihat berarti ada,
jika tidak pernah melihat berarti tidak ada
tapi diakui resmi ndak ?
mungkin anda dan teman2 pembela mau mengakui secara resmi, silahkan aja.
tapi ada juga yang tidak mengakui secara resmi

Quote
ya yang pasti saya tidak berani bilang mereka adalah wanita yg hanya berpakaian bhikkhuni, terlebih mereka menjalankan vinya bhikkhuni.

om Radi, ndak apa2 kalau tidak berani menyebutkan wanita yang berpakaian Bhikkhuni, jangan sebutlah, silahkan anda mau panggil apa, tentunya anda punya alasan. Sah2 saja.

wong jaman sekarang yang mengaku Buddha hidup juga masih ada kok, bahkan ada yang benar2 menganggap buda hidup benaran !
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: kullatiro on 17 January 2013, 09:08:56 AM
well, masalah ini sebenarnya sudah sangat lama sekali sejak wa ketahui di tahun 2003 - 2009 sampai sekarang sebenarnya masalah ini di mulai dengan penetapan berakhir nya bhikuni sangha theravada thailand pada tahun 1923, karena 5 orang bhikuni terakhir menurut sangha theravada thailand tidak dapat melakukan penahbisan bhikuni baru karena salah satu dari 5 bhikuni tersebut pindah alam sebelum keburu mengangkat bhikuni baru, karena hal tersebut sangha theravada thailand menganggap dan memutuskan lineage dari bhikuni sudah putus dan lenyap; harus di ingat tehnologi saat itu belum atau berbeda dari tehnologi saat ini.

Suatu ketika ada yang melakukan penelitian dan penulusuran silsilah/lineage para bhikuni sangha theravada ini kembali untuk menentukan apakah silsilah para bhikuni theravada ini benar benar telah musnah.

Dengan ada nya kemajuan tehnologi (dalam hal ini internet, email dll) Sebuah temuan mengejutkan terjadi dengan di temukan nya silsah bhikuni theravada yang berada di luar kawasan sangha theravada terdahulu/ lampau dan teradopsi di dalam suatu sangha lain.


Masalah ini kemudian menjadi polemik yang berkepanjangan, antara para wanita yang ingin mengadopsi dan mengembalikan sangha bhikuni theravada dan sangha bhikku theravada.

Karena polemik yang sangat berkepanjangan; dalam hal ini ada beberapa bhikku senior yang menentang kembalinya bhikuni sangha theravada.

Sementara itu para calon bhikkuni Sangha theravada sudah mulai menjalani penasbihan sah menurut lineage sangha bhikuni theravada yang terdapat di dalam bhikuni sangha lain tersebut, hingga kurang satu penahbisan lagi dari sangha  bhikku theravada, untuk benar benar dapat menghidupkan kembali sangha bhikuni theravada.

Selama masa polimik pro dan kontra terjadi banyak muncul dukungan yang memberi dukungan muncul nya kembali nya sangha bhikuni theravada hingga akhirnya suara yang vokal menjadi tinggal beberapa saja terutama para bhikku sangha yang tinggal di pedalaman.

Semestinya; Khanti lebih di jalankan akan tetapi karenanya kurangnya khanti dalam kasus ini hingga Ajhan Brahma kemudian melakukan penasbihan kepada calon sangha Bhikuni theravada hingga menjadi resmi ada kembali karena dianggap sudah sesuai dengan aturan vinaya di tipitaka.

Hal ini menyebabkan perubahan 180° yaitu banyak nya di tarik dukungan pengembalian Sangha Bhikuni theravada dari sangha bhikku theravada yang memberikan dukungan pengembalian sangha bhikkuni theravada menjadi tidak mendukung pengembalian sangha bhikunni theravada.

Seharusnya menurut diri ku opini pribadi karena sangha bhikunni theravada tradopsi ke dalam sangha lain dan berada di luar wilayah otoritas sangha theravada yang lampau semesti nya ada sebuah pembatasan tertentu (dalam hal ini hukuman ringan) karena kelalaian untuk melakukan kontak atau menjalin komunikasi kepada sangha theravada, sesudah satu dua generasi  bhikuni yang mengalami pembatasan tertentu para bhikuni selanjut nya sudah bisa kembali melakukan aktivitas nya secara normal menurut tradisi theravada, sayang nya sebelum pola pikir ini berkembang dan di kenal pelantikan bhikuni theravada sudah terjadi.











Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 17 January 2013, 09:16:14 AM

Semestinya; Khanti lebih di jalankan akan tetapi karenanya kurangnya khanti dalam kasus ini hingga Ajhan Brahma kemudian melakukan penasbihan kepada calon sangha Bhikuni theravada hingga menjadi resmi ada kembali karena dianggap sudah sesuai dengan aturan vinaya di tipitaka.

Hal ini menyebabkan perubahan 180° yaitu banyak nya di tarik dukungan pengembalian Sangha Bhikuni theravada dari sangha bhikku theravada yang memberikan dukungan pengembalian sangha bhikkuni theravada menjadi tidak mendukung pengembalian sangha bhikunni theravada.


Seharusnya menurut diri ku opini pribadi karena sangha bhikunni theravada tradopsi ke dalam sangha lain dan berada di luar wilayah otoritas sangha theravada yang lampau semesti nya ada sebuah pembatasan tertentu (dalam hal ini hukuman ringan) karena kelalaian untuk melakukan kontak atau menjalin komunikasi kepada sangha theravada, sesudah satu dua generasi  bhikuni yang mengalami pembatasan tertentu para bhikuni selanjut nya sudah bisa kembali melakukan aktivitas nya secara normal menurut tradisi theravada, sayang nya sebelum pola pikir ini berkembang dan di kenal pelantikan bhikuni theravada sudah terjadi.


bold, ini mungkin persepsi pribadi anda.

yang pasti Sangha Bhikkhuni oleh Sangha Theravada secara resmi dianggap sudah punah (mengalami punah lebih cepat)
dan jangan khawatir bagi pejuang dan pembela terbentuknya Sangha Bhikkhuni, suatu saat Sangha Bhikkhu, pasti akan mengalami giliran punah juga kok.
 _/\_
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: kullatiro on 17 January 2013, 09:46:47 AM
Bagaimana pun juga di dalam Buddhis kita mengenal ada nya Pannatti Dhamma (sorry kalau salah tulis) yaitu hukum berdasarkan kesepakatan dan ketentuan bersama.

Kasus para Bhikuni dari sangha Theravada ini juga dapat menjadi salah satu contoh bagi Pannatti Dhamma.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: suwarto8116f on 17 January 2013, 09:59:43 AM
Gimana Kalau seorang Bhikkhu sudah tidak diakui di-silsilah sangha yang menabhiskannya ? apakah masih termasuk bhikkhu ?

tergantung...
klo ada yang masih mengakui termasuk bhikku ya.. bhikku
tetapi kalau ada seorang bhikku yg masih diakui di silsilah sangha yg menabhiskannya namun melakukan pelanggaran2 vinaya di pandangan umat awam apakah masih termasuk bhikku ?
kembali lagi tergantung...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 17 January 2013, 11:49:17 AM
Bagaimana pun juga di dalam Buddhis kita mengenal ada nya Pannatti Dhamma (sorry kalau salah tulis) yaitu hukum berdasarkan kesepakatan dan ketentuan bersama.

Kasus para Bhikuni dari sangha Theravada ini juga dapat menjadi salah satu contoh bagi Pannatti Dhamma.

otoritas tertinggi untuk Sangha adalah sammasambuddha, (karena sammasambuddha sudah parinibbana) setelah itu yah berdasarkan sangha yang ada + vinaya... di luar itu yah...
Kalau tidak sesuai dengan Keputusan Sangha + vinaya yang dianut, yah memang tidak sesuai. itu saja.

Kalau gw sih ikut-an dengan Sangha Theravada saja. Kalau yang lain mau ikutan Sangha Mahayana, Sangha Buddhayana, Sangha Tantrayana, Sangha Kasogatan atau Sangha yang lain lagi, yah menjadi HAK masing-masing.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 17 January 2013, 11:51:14 AM
sow menurut om dilbert status ke-bhikku-an ajhan brahm itu sah atau tidak ? berhubung ajhan brahm tidak mengikuti tradisi thailand?

Secara eksplisit tidak dikatakan tentang status kebhikkhuan berdasarkan diskresi Sangha Theravada yang menaungi vihara pusat Ajahn Chah (Wat Pah Pong), tetapi kalau status vihara Bodhinyana di Perth yang diketuai oleh Ajahn Bhramn di keluarkan dari lineage (silsilah) / cabang dari Vihara Wat Pah Pong, memang seperti itu keputusannya.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 17 January 2013, 11:55:09 AM
murni atau tidak murni Sangha Theravada, itu juga murni urusan Sangha Theravada  :), bukan urusan umat,
umat hanya bisa menilai, jika ada umat menganggap Sangha Theravada sekarang adalah tidak murni, tentunya tidak akan menghormat Sangha sekarang ini.

kenyataan Sangha Theravada di beberapa negara yang ada sekarang masih bisa 'melindungi' umatnya dan sebagai otoritas tertinggi yang diakui negara sebagai Sangha ( kecuali di Indonesia, karena ada beberapa versi Sangha ).
anda boleh punya cerita lain, ada juga organisasi punya cerita lain, bahkan aliran yang punya Bhiksuni juga sudah diresmikan !
tapi sayang cerita lain yang anda miliki dan teman2 pembela, tidak bisa mempengaruhi Sangha Theravada yang ada sekarang.  :)

om Radi, pernahkah melihat wanita berpakaian Bhikkhuni ?
jika pernah melihat berarti ada,
jika tidak pernah melihat berarti tidak ada
tapi diakui resmi ndak ?
mungkin anda dan teman2 pembela mau mengakui secara resmi, silahkan aja.
tapi ada juga yang tidak mengakui secara resmi

om Radi, ndak apa2 kalau tidak berani menyebutkan wanita yang berpakaian Bhikkhuni, jangan sebutlah, silahkan anda mau panggil apa, tentunya anda punya alasan. Sah2 saja.

wong jaman sekarang yang mengaku Buddha hidup juga masih ada kok, bahkan ada yang benar2 menganggap buda hidup benaran !

saya dan teman2 pembela? apa yang perlu dibela, bhikkhuni ada maupun tidak ada, sangha di seluruh dunia runtuh pun saya tidak ambil pusing ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 17 January 2013, 12:07:08 PM
saya dan teman2 pembela? apa yang perlu dibela, bhikkhuni ada maupun tidak ada, sangha di seluruh dunia runtuh pun saya tidak ambil pusing ;D

Kalau begitu, boleh tahu gak kira-kira intens bro radi_muliawan dalam turut mengomentari thread ini apa ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 17 January 2013, 12:10:53 PM
yang ngomong AB melakukan pelanggaran parajika itu sopo ?  ???
om morpheus anda suka menduga2 dan suka menambah2 hal tidak ada, capek deh  !  :(
atau mungkin ini kegemaran anda kale ! ^-^

wong AB masih status Bhikkhu kok !, dan belum terkena 'paksaan' lepas jubah karena memang tidak pernah melakukan perbuatan Parajika,
dan memang kenyataan AB masih status Bhikkhu kok !, dan saya juga masih melihat AB adalah Bhikkhu karena AB belum lepas jubah (un penabhisan), gitu loh om morpheus  :)

tapi karena AB sudah 'diceraikan' dari WPP, kemudian ada umat WPP atau warga DC tidak mengakui AB itu Bhikkhu, ya boleh2 saja, itu adalah hak orang, dan om morpheus tidak bisa memaksa orang lain untuk mengakuinya, begitulah maksudnya om
yang ngomong anda ngomong AB melakukan pelanggaran parajika itu sopo???

kan anda bilang "jika ada umat yang tidak mengakui..."
saya cuman nyambung, bagi yang gak mengakui ajahn brahm sebagai bhikkhu, berarti mereka merasa pencabutan status vihara cabang itu sama kekuatan dan otoritasnya dengan pelanggaran parajika...

kalo om adi mengakui ajahn brahm berstatus bhikkhu, gak perlu merasa dong.
gitu loh om adi :)

ps: kalo capek, panggil tukang pijet...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 17 January 2013, 12:27:02 PM
Kalau begitu, boleh tahu gak kira-kira intens bro radi_muliawan dalam turut mengomentari thread ini apa ?

pertama tama saya tertarik dengan pembahasan prilaku panitia yang berimbas ke pembahasan pengisi acaranya yaitu ajhan brahm, ajhan brahm sendiri cuma sekali liat di acara pluit dulu sekali setelahnya belum pernah hadir..  yg menarik perhatian jika sampai sampai seorang yg statusnya bhikkhu karena belum ada pemecatan di cerca oleh umat biasa mending kalau sudah masuk 8 mahluk suci.. jadi lakone sebagai umat itu opo? sampai ada saran ganti jubah.. ya saya pribadi jadi ikutin aja diskusinya..sekalian mau buktiin kehancuran yg fatal bukan dari luar tapi dari dalam, sesama buddhist karena beda pendapat saja bisa jadi  pengucilan dan seperti bersekutu mana teman dan mana lawan.. jauh dari harmonis.

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 17 January 2013, 01:41:47 PM
sekalian mau buktiin kehancuran yg fatal bukan dari luar tapi dari dalam, sesama buddhist karena beda pendapat saja bisa jadi  pengucilan dan seperti bersekutu mana teman dan mana lawan.. jauh dari harmonis.
yg jelas setiap terlibat diskusi hot yang menggairahkan, reputasi saya selalu berkurang satu atau dua...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 17 January 2013, 02:06:40 PM
yg jelas setiap terlibat diskusi hot yang menggairahkan, reputasi saya selalu berkurang satu atau dua...


kaga penting angka reputasi, kalau reputasi tinggipun tapi kelakuan/cara penyampaian geblek ya geblek aja, cuma menang dapet reputasi dari sebuah komunitas aje
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 17 January 2013, 05:15:06 PM
pertama tama saya tertarik dengan pembahasan prilaku panitia yang berimbas ke pembahasan pengisi acaranya yaitu ajhan brahm, ajhan brahm sendiri cuma sekali liat di acara pluit dulu sekali setelahnya belum pernah hadir..  yg menarik perhatian jika sampai sampai seorang yg statusnya bhikkhu karena belum ada pemecatan di cerca oleh umat biasa mending kalau sudah masuk 8 mahluk suci.. jadi lakone sebagai umat itu opo? sampai ada saran ganti jubah.. ya saya pribadi jadi ikutin aja diskusinya..sekalian mau buktiin kehancuran yg fatal bukan dari luar tapi dari dalam, sesama buddhist karena beda pendapat saja bisa jadi  pengucilan dan seperti bersekutu mana teman dan mana lawan.. jauh dari harmonis.

apakah bro radi ada melihat awal dari thread ini ? bukan-kah di-awali dengan pertanyaan ? bukan pernyataan... jadi istilah-nya masih terbuka untuk di-diskusi-kan... tidak ada yang memaksakan kehendak di-sini ataupun presume guilty (kutip istilah). Diskusi (ataupun katakan debat) menggunakan argumentasi dan pandangan2 (baik pribadi maupun berdasarkan referensi).

Masalah perbedaan pendapat, dari sejak jaman sang buddha juga sudah ada. Dan saya setuju bahwa ajaran Buddha akan "hancur" dari dalam (yaitu, oleh umat-umat, biarawan yang tidak melaksanakan dhamma vinaya, menyamarkan dan melunturkan dhamma vinaya).
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 17 January 2013, 08:17:37 PM
yang ngomong anda ngomong AB melakukan pelanggaran parajika itu sopo???

kan anda bilang "jika ada umat yang tidak mengakui..."
saya cuman nyambung, bagi yang gak mengakui ajahn brahm sebagai bhikkhu, berarti mereka merasa pencabutan status vihara cabang itu sama kekuatan dan otoritasnya dengan pelanggaran parajika...

om morpheus, itu hak orang.
walaupun tidak melakukan parajika, boleh saja umat WPP tidak mengakui AB sebagi Bhikkhu
mosok orang lain tidak boleh berlainan pikiran dengan anda  ???

Quote
kalo om adi mengakui ajahn brahm berstatus bhikkhu, gak perlu merasa dong.
gitu loh om adi :)

saya hanya melihat AB masih memakai jubah Bhikkhu,
mengakui atau tidak status AB sebagai Bhikkhu, hanya saya yang tahu, tentunya om morpheus tidak bisa membaca pikiran saya donk !  ^-^
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 17 January 2013, 08:19:09 PM
yg jelas setiap terlibat diskusi hot yang menggairahkan, reputasi saya selalu berkurang satu atau dua...


mosok iya ! jangan khawatir, ntar saya + in
done
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 17 January 2013, 08:25:20 PM
kaga penting angka reputasi, kalau reputasi tinggipun tapi kelakuan/cara penyampaian geblek ya geblek aja, cuma menang dapet reputasi dari sebuah komunitas aje

kelakuan yang gimana termasuk geblek ? apakah om Radi sering bergabung atua kopdar dengan warga DC, sehingga mengetahui persis kelakukan teman2 warga DC !
atau hanya menduga2 kemudian langsung vonis. walah kejam benar  ! :(
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 17 January 2013, 08:26:05 PM
Kalau begitu, boleh tahu gak kira-kira intens bro radi_muliawan dalam turut mengomentari thread ini apa ?

ai juga mau bertanya ? udah ditanya duluan ama bro dilbert  :))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 17 January 2013, 08:28:54 PM
pertama tama saya tertarik dengan pembahasan prilaku panitia yang berimbas ke pembahasan pengisi acaranya yaitu ajhan brahm, ajhan brahm sendiri cuma sekali liat di acara pluit dulu sekali setelahnya belum pernah hadir..  yg menarik perhatian jika sampai sampai seorang yg statusnya bhikkhu karena belum ada pemecatan di cerca oleh umat biasa mending kalau sudah masuk 8 mahluk suci.. jadi lakone sebagai umat itu opo? sampai ada saran ganti jubah.. ya saya pribadi jadi ikutin aja diskusinya..sekalian mau buktiin kehancuran yg fatal bukan dari luar tapi dari dalam, sesama buddhist karena beda pendapat saja bisa jadi  pengucilan dan seperti bersekutu mana teman dan mana lawan.. jauh dari harmonis.

bold, aneh memang ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 17 January 2013, 09:48:33 PM
kaga penting angka reputasi, kalau reputasi tinggipun tapi kelakuan/cara penyampaian geblek ya geblek aja, cuma menang dapet reputasi dari sebuah komunitas aje
mosok iya ! jangan khawatir, ntar saya + in
done
ternyata ada yang nambahin dua grp...
kamsia om adi dan satunya lagi.

maksud saya, seperti yang dikatakan om radi, hanya menunjukkan betapa sengitnya perbedaan pendapat sampai2 ada yang merasa perlu ngasih brp, padahal hanya sebuah kontroversi di dunia maya lewat tulisan. kalo buat saya mah gapapa digrp yang penting ada dialog yang bermanfaat dari thread hot yang menggairahkan untuk pembacanya dan ada keseimbangan informasi dari pendapat2 yang berbeda...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Mas Tidar on 17 January 2013, 09:51:07 PM
om Morph, di dunia fana ini walau kenyataan harus diberikan secara jujur belum tentu kenyataan tsb bisa menyenangkan semua pihak dg 1001 macam selera.

cerita lagi,
pada suatu ketika pada long retreat ada sebuah kelas vinaya & komentar-nya yang diadakan suatu grup bhikkhu karena bhikkhu2 banyak berdatangan dari berbagai negara maka diadakan kelas bhs inggris. Sebenarnya kelas ini berlangsung rutin setiap minggu dan bahan2 yang dipilih secara teratur dan berturutan tapi para pendengarnya boleh mengajukan tanya jawab seputar vinaya yang dibahas pada saat itu ataupun vinaya yg OOT.

pada suatu kesempatan bhikkhu pengampu pelajaran vinaya tersebut membicarakan ttg si Bram.
jika suatu Dhamma diberikan sesuai dengan Ti pitaka, lakukanlah
jika suatu aDhamma diberikan tidak sesuai dengan Ti pitaka, janganlah mendengar dan melakukannya.

brahmavonso, melakukan penahbisan sangha bhikkhuni dan ini merupakan aDhamma.
Sangha bhikhhuni sudah punah. Hanya tersisa 3 terakhir sebelum sangha bhikkhuni punah (banyak mati terbunuh karena vihara bhikkhuni di serang, benarkah demikian ?)

sebuah sangha hanya akan terbentuk, jika ada seorang buddha dan penahbisan (umat).
dan pada Brahmavonso melakukan penahbisan bhikkhuni, dia melakukan aDhamma karena dia bukanlah seorang buddha.

dari reply diatas, baru sadar apa yang disebut dengan lineage (garis keturunan), reply #8 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23729.0/message,432450.html)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 17 January 2013, 09:55:43 PM
om morpheus, itu hak orang.
walaupun tidak melakukan parajika, boleh saja umat WPP tidak mengakui AB sebagi Bhikkhu
mosok orang lain tidak boleh berlainan pikiran dengan anda  ???

saya hanya melihat AB masih memakai jubah Bhikkhu,
mengakui atau tidak status AB sebagai Bhikkhu, hanya saya yang tahu, tentunya om morpheus tidak bisa membaca pikiran saya donk !  ^-^
yang bilang gak boleh iku sopo?
cuman kontradiksi aja kan yang katanya membela vinaya ternyata gak bertindak berdasarkan vinaya...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 17 January 2013, 10:33:56 PM
uwah, om tidar, post awal dengan editannya kok berbeda jauh  :))
setelah diedit saya gak setuju. alasannya sama seperti post2 sebelumnya.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 18 January 2013, 12:02:56 AM
kelakuan yang gimana termasuk geblek ? apakah om Radi sering bergabung atua kopdar dengan warga DC, sehingga mengetahui persis kelakukan teman2 warga DC !
atau hanya menduga2 kemudian langsung vonis. walah kejam benar  ! :(

kejam benar?  saya  munjuk sebuah hidung seseorang ? saya hanya memberi contoh semata mengenai angka reputasi, kalau ada yg angka reputasinya tinggi tapi tidak melakukan ke-geblekan ya tidak perlu merasa divonis.

soal kopdar pernah ikut?, pernah.. dahulu ketemu warga dc dari orang yg aktif posting hingga entah kemana
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 18 January 2013, 06:26:55 AM
kejam benar?  saya  munjuk sebuah hidung seseorang ? saya hanya memberi contoh semata mengenai angka reputasi, kalau ada yg angka reputasinya tinggi tapi tidak melakukan ke-geblekan ya tidak perlu merasa divonis.

berarti memang benar ada yang geblek nih
yang ndak apa2lah, kalau  memang sudah terjadi

Quote
soal kopdar pernah ikut?, pernah.. dahulu ketemu warga dc dari orang yg aktif posting hingga entah kemana

mungkin sudah pada sibuk dengan urusan
jadi tidak aktif lagi.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Mas Tidar on 18 January 2013, 01:14:42 PM
dimengerti om  ;D,
malas buat new reply jd-nya disatuin reply-nya

uwah, om tidar, post awal dengan editannya kok berbeda jauh  :))
setelah diedit saya gak setuju. alasannya sama seperti post2 sebelumnya.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: a_w_p on 22 March 2013, 03:51:23 PM
orang yang menjalan kan Dhamma & Vinaya secara utuh dpt disebut sbg Sangha.. pentahbisan maupun silsilah hanyalah formalitas seperti di sekolah..

krn menjadi sangha adalah untuk mencapai ariya sangha ataupun arahat (ini sama saja dengan ariya puggala), jadi mau dia keluar dari status ke-bikkhuan tapi tetap menjalankan kehidupan suci berdasarkan Dhamma & Vinaya maka secara tdk lgsg dia menjalani kehidupan Sangha (krn tujuannya sama yaitu ariya puggala)..

 _/\_
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 22 March 2013, 04:00:41 PM
orang yang menjalan kan Dhamma & Vinaya secara utuh dpt disebut sbg Sangha.. pentahbisan maupun silsilah hanyalah formalitas seperti di sekolah..

krn menjadi sangha adalah untuk mencapai ariya sangha ataupun arahat (ini sama saja dengan ariya puggala), jadi mau dia keluar dari status ke-bikkhuan tapi tetap menjalankan kehidupan suci berdasarkan Dhamma & Vinaya maka secara tdk lgsg dia menjalani kehidupan Sangha (krn tujuannya sama yaitu ariya puggala)..

 _/\_

itu kan menurut anda, tapi tidak demikian menurut Sang Buddha seperti yang tercatat dalam Vinaya Pitaka
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 22 March 2013, 04:33:32 PM
orang yang menjalan kan Dhamma & Vinaya secara utuh dpt disebut sbg Sangha.. pentahbisan maupun silsilah hanyalah formalitas seperti di sekolah..

krn menjadi sangha adalah untuk mencapai ariya sangha ataupun arahat (ini sama saja dengan ariya puggala), jadi mau dia keluar dari status ke-bikkhuan tapi tetap menjalankan kehidupan suci berdasarkan Dhamma & Vinaya maka secara tdk lgsg dia menjalani kehidupan Sangha (krn tujuannya sama yaitu ariya puggala)..

 _/\_
Jika demikian, apa gunanya proses pelatihan samanera dan penahbisan?
Lalu, bisa tahu dari mana bahwa seseorang memang menjalani kebhikkhuan demi tujuan pencapaian kesucian?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 22 March 2013, 04:34:50 PM
orang yang menjalan kan Dhamma & Vinaya secara utuh dpt disebut sbg Sangha.. pentahbisan maupun silsilah hanyalah formalitas seperti di sekolah..

krn menjadi sangha adalah untuk mencapai ariya sangha ataupun arahat (ini sama saja dengan ariya puggala), jadi mau dia keluar dari status ke-bikkhuan tapi tetap menjalankan kehidupan suci berdasarkan Dhamma & Vinaya maka secara tdk lgsg dia menjalani kehidupan Sangha (krn tujuannya sama yaitu ariya puggala)..

 _/\_

Kutipan Mahaparinibbana Sutta...

"Ada kemungkinan, bahwa di antara kalian ada yang berpikir: 'Berakhirlah kata-kata Sang Guru; kita tidak mempunyai seorang Guru lagi.' Tetapi, Ananda, hendaknya tidak berpikir demikian. Sebab apa yang telah Aku ajarkan sebagai Dhamma dan Vinaya, Ananda, itulah kelak yang menajdi Guru-mu, ketika Aku Pergi."

---

Jika di dalam Vinaya, penabhisan bhikkhuni harus penabhisan dua sisi (penabhisan oleh sangha bhikkhu dan sangha bhikkhuni), maka dengan kondisi sekarang dimana sudah tidak ada sangha bhikkhuni (theravada) lagi. Maka Tafsirkan-lah apakah sesuai dengan Vinaya atau Tidak tentang Penabhisan bhikkhuni oleh Ajahn Brahmn ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: a_w_p on 22 March 2013, 06:50:41 PM
itu kan menurut anda, tapi tidak demikian menurut Sang Buddha seperti yang tercatat dalam Vinaya Pitaka
masih status Bhikkhu, tapi memang tidak dibimbing lagi oleh Sangha yang menabhiskannya.

thanks  [at] adi lim infonyaa
bukan cuma menurut saya sih tp banyak org jg, buktinya dia msh status bikkhu kok, msh banyak yg panggil dia bhante. hee..

Jika demikian, apa gunanya proses pelatihan samanera dan penahbisan?
Lalu, bisa tahu dari mana bahwa seseorang memang menjalani kebhikkhuan demi tujuan pencapaian kesucian?
proses itu gunanya untuk memperoleh status ke-bikkhuan. :)
tahu dong, kita belajar dhamma untuk mencapai pencerahan kan? sama spt menjalani kehidupan suci, buat apa susah2 meninggalkan kehidupan duniawi untuk tujuan lain kecuali mencapai nibbana.

Kutipan Mahaparinibbana Sutta...

Tetapi, Ananda, hendaknya tidak berpikir demikian. Sebab apa yang telah Aku ajarkan sebagai Dhamma dan Vinaya, Ananda, itulah kelak yang menajdi Guru-mu, ketika Aku Pergi."
thanks rujukannya mewakili maksud saya :)

---

Jika di dalam Vinaya, penabhisan bhikkhuni harus penabhisan dua sisi (penabhisan oleh sangha bhikkhu dan sangha bhikkhuni), maka dengan kondisi sekarang dimana sudah tidak ada sangha bhikkhuni (theravada) lagi. Maka Tafsirkan-lah apakah sesuai dengan Vinaya atau Tidak tentang Penabhisan bhikkhuni oleh Ajahn Brahmn ?
mana saya tau.. tanya yg buat aja Buddha Gotama/bikkhu yg arahat yg sudah mengerti vinaya luar dalam, mgkn mereka tau apakah b*am msh pantas disebut bikkhu? wkwk disamping itu dia bikkhu yg menjalankan dhamma kok.
kl menurut saya itu hanyalah tradisi.. bisa saja dlm setiap kehidupan Buddha berbeda caranya.. krn semua yg berupa kata2 dan terdefinisi, bukan kebenaran tertinggi, tidaklah sempurna.

--
 [at] all thanks atas semua masukannya, saya hanya share, semoga diskusi ini menambah pengetahuan dhamma saya :)
 _/\_
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 22 March 2013, 07:19:31 PM

thanks  [at] adi lim infonyaa

bukan cuma menurut saya sih tp banyak org jg, buktinya dia msh status bikkhu kok, msh banyak yg panggil dia bhante. hee..


status bhikkhu bukan menurut suara terbanyak, baca vinaya pitaka supaya gak malu2in.

Quote
proses itu gunanya untuk memperoleh status ke-bikkhuan. :)
anda tidak konsisten, bukankah anda mengatakan penahbisan itu hanya formalitas saja? lalu kenapa sekarang anda berubah pikiran dengan mengatakan pelatihan samanera dan penahbisan perlu untuk memperoleh status kebhikkhuan?

Quote
tahu dong, kita belajar dhamma untuk mencapai pencerahan kan? sama spt menjalani kehidupan suci, buat apa susah2 meninggalkan kehidupan duniawi untuk tujuan lain kecuali mencapai nibbana.

begitu ya? kalau begitu mnugkin anda perlu membaca sutta AN 5:167, saya kasih contekannya sedikit deh

“Ada, Bhante, orang-orang yang hampa dari keyakinan yang telah meninggalkan keduniawian dari kehidupan rumah tangga menuju kehidupan tanpa rumah, bukan  karena keyakinan melainkan menghendaki pencarian penghidupan; mereka licik, munafik, penipu, gelisah, sombong, tinggi hati, banyak berbicara, mengoceh tanpa arah dalam pembicaraan mereka, tidak menjaga pintu-pintu indria mereka, makan berlebihan, tidak menekuni keawasan, tidak mempedulikan kehidupan pertapaan, tidak menghormati latihan, hidup mewah dan mengendur, para pelopor dalam hal kembali pada kebiasaan-kebiasaan lama, mengabaikan tugas keterasingan, malas, hampa dari kegigihan, berpikiran kacau, tidak memiliki pemahaman jernih, tidak terkonsentrasi, dengan pikiran mengembara, tidak bijaksana, bodoh. Ketika aku berbicara kepada mereka seperti demikian, mereka tidak dengan hormat menerima apa yang aku katakan.

Quote
thanks rujukannya mewakili maksud saya :)
mana saya tau.. tanya yg buat aja Buddha Gotama/bikkhu yg arahat yg sudah mengerti vinaya luar dalam, mgkn mereka tau apakah b*am msh pantas disebut bikkhu? wkwk disamping itu dia bikkhu yg menjalankan dhamma kok.
bisa dijelaskan definisi "dhamma" yg anda bawa itu?

Quote
kl menurut saya itu hanyalah tradisi.. bisa saja dlm setiap kehidupan Buddha berbeda caranya.. krn semua yg berupa kata2 dan terdefinisi, bukan kebenaran tertinggi, tidaklah sempurna.
Oh ya? bisakah anda menjelaskan cara dalam kehidupan Buddha yg lain yg anda katakan berbeda itu?

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: kullatiro on 22 March 2013, 08:04:33 PM
Ajahn Chah is one of the most
loved and revered figures in the
Buddhist world. Association with
his name confers privileges and
responsibilities, both spiritual and
material. It is no surprise then that
the elders of the Ajahn Chah
Sangha consider it their duty to
care for the integrity of the
lineage. For the Ajahn Chah Sangha
the crux of the problems leading
up to Ajahn Brahmavamso's
delisting was his determination to
follow his own highly controversial
agenda, without consultation and
contrary to the wishes of the
elders. The particular topic on his
agenda – the ceremony performed
in Perth on the 22 nd of October –
was an important but not the
crucial element.
One of the reasons that we have
found it difficult to respond to
matters surrounding that ceremony
has been our feeling that the issue
has been framed in a seriously
misleading way. It seems to us that
a number of factors have been
conflated that need to be dealt
with separately. In addition, the
delisting of Bodhinyana monastery
by the Ajahn Chah Sangha has been
presented on the web as a
patriarchal knee-jerk. The situation
of the siladharas in England has
been cited as a proof of our
unwillingness to give the
appropriate respect to women's
spiritual aspirations. We do not see
things in this way.
Here we will offer an explanation
on what we see as three related
but separate topics:
1. The event in Perth and its
repercussions
2. Bhikkhuni ordination
3. The Siladhara Order


1. The event in Perth and its
repercussions

In mid-October Ajahn
Brahmavamso informed Ven. Ajahn
Sumedho that he would conduct a
bhikkhuni ordination in Perth
before the end of the month. When
the news reached the larger Sangha
the reaction was one of surprise
and a deep dismay. The source of
these feelings was not outright opposition to bhikkhuni ordination
as such (in fact a number of our Western elders consider the
arguments supporting its legitimacy
to be well-founded), but the sense
that the way the ordination had
been arranged constituted a
serious betrayal of trust.
What made us feel that way? Well,
a meeting of the Western elders of
the Ajahn Chah Sangha had been
planned for December, and one of
the main items on the agenda was
to be the topic of bhikkhuni
ordination. This meeting was to be
hosted by Ajahn Brahmavamso and
his Sangha in Perth. Given the
importance the elders attached to
the coming discussion, we could
not understand why the ordination
should be rushed through before
our meeting. Why, we wondered,
could it not have been performed
after our meeting? Why despite a
long period of preparation were we
given so little notice? And why
should the preparations have been
deliberately concealed? We were to
be presented with a fait accompli.
A major and controversial
innovation, considered illegitimate
by the Thai Sangha, would be
performed unilaterally. The
message to us seemed to be that
this ordination was none of our
business. Our part was merely to
get used to it.
We still feel that we have not
received any satisfactory answers
to these questions. We do not
understand why Ajahn
Brahmavamso should have felt able
to act in this manner, given that
both verbally and in writing he had
affirmed that he would not do so.
In fact as recently as last year, in a
written response to one of our
elders, he had stated that he felt
hurt that anyone could believe that
he would consider such a move.
We have been told that Ajahn
Brahmavamso subsequently
changed his mind and that we –
should move on. – But, given the
emphasis we as bhikkhus place on
keeping our word, we do not
consider this to be an adequate
response.
To the Ajahn Chah Sangha elders
the issue was thus primarily one of
a disregard for the agreed standard
of seeking and gaining consent for
actions that affect the whole
group. In June 2009 the Ajahn
Chah Sangha at Wat Pa Pong
reaffirmed its willingness to
conform with the Thai Sangha
governing council's current
position: that bhikkhuni ordination
has ceased to exist and cannot be
legitimately revived. It was taken as
given that continued membership
of the group would be contingent
on upholding that resolution. In
our monastic culture, the
disrespect perceived in Ajahn
Brahmavamso's actions is, in other
words, profound. It is comparable
to a slap in the face.
Having decided to go ahead with
his plan come what may, Ajahn
Brahmavamso did so without
informing either his preceptor,
Somdet Buddhajahn, (currently
also the acting head of the Thai
Sangha), or Luang Por Liem, the
head of the Ajahn Chah Sangha.
The reason that that is significant
is that he was performing a
ceremony considered highly
controversial by the Thai Sangha,
and one bound to fail to receive
their acceptance.
Ajahn Brahmavamso had, over the
years, received permission to act
as a preceptor and had been
granted a royal ecclesiastical title –
these are no small things for a
Western monk to be honoured
with. These signify tremendous
recognition, trust and
responsibility. In acting as he did
Ajahn Brahmavamso seemed to
render them meaningless. It was
widely perceived as gross
ingratitude, particularly amongst
the Thai Sangha.

At the November 1 st meeting at
Wat Pah Pong, Ajahn Brahmavamso
was given the opportunity to
reconcile himself with the Sangha
of Wat Pah Pong, and by extension
the Thai Sangha at large, by
acknowledging the invalidity of the
ordination ceremony. Having been
formally presented with the option
three times, he still felt unable to
do so. The Sangha felt in turn that
it had no alternative but to delist
his monastery. As can be heard
clearly on the recording of the
meeting the resolution was by no
means a matter of 'a few grunts,'
as it has been widely represented,
but rather it was a rousing
agreement on the part of the 160
strong monastic assembly, with
Ajahn Brahmavamso himself
providing the solitary voice of
dissent. The resolution was not intended as a punishment but as a formal recognition of a parting ways. From this point on Ajahn Brahmavamso could no longer
consider himself to be representing
the Ajahn Chah community.

 http://web.archive.org/web/20110815164403/http://www.forestsangha.org/index.php?option=com_content&view=article&id=385&Itemid=8 (http://web.archive.org/web/20110815164403/http://www.forestsangha.org/index.php?option=com_content&view=article&id=385&Itemid=8)


Sudah jelas kan atas status  AB.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 22 March 2013, 08:05:32 PM

thanks  [at] adi lim infonyaa

bukan cuma menurut saya sih tp banyak org jg, buktinya dia msh status bikkhu kok, msh banyak yg panggil dia bhante. hee..

banyak orang belum tentu benar, malah banyak yang pandangan salah kok.

Quote
--
 [at] all thanks atas semua masukannya, saya hanya share, semoga diskusi ini menambah pengetahuan dhamma saya :)
 _/\_

semoga pengetahuan dhamma anda bukan patokan dari kondisi AB aja  ::)
Title: Bhikkuni ordination view
Post by: kullatiro on 22 March 2013, 09:33:06 PM
2. Bhikkhuni ordination
There are reasonable arguments in
favor of bhikkhuni ordination, and
reasonable arguments against it.
Within our community opinions on
the matter vary. In the light of
this, the situation we currently find
ourselves in is a balancing act of
daunting proportions; on the one
side there is the need to be faithful
to our origins, and on the other
the need to be faithful to the time
and societies we live in.
As part of a larger tradition rooted
in Thailand, any changes of this
magnitude which we might wish to
initiate would require the consent
of the wider Sangha. In order not
to become ripped apart, all the
members of the Sangha body must
proceed in the same direction.
Since our lineage does not, at least
at present, formally accept the
legitimacy of Theravada bhikkhuni
ordination, we do not have the
authority to carry it out on our
own initiative, without breaking
that connection with our roots.
This view is not just restricted to
the Ajahn Chah Sangha. For
example, His Holiness the Dalai
Lama, at the conference he called
on bhikshuni ordination in 2007,
said he could not go ahead with
reinstating the bhikshuni order
without the full consent of the
Tibetan Sangha, despite the
unanimous agreement of the
conference that it should be.

The way we see it is that, in order
to effect significant change in the
status of practice opportunities for
women in the Theravada world, it
is not just a matter of going our
own way with sanctioning
bhikkhuni ordinations and hoping,
let alone expecting, that the wider
Sangha will just go along with that.
Rather the effect of such a move
would be to drive a wedge between
the Western branches of our
community and the other 300 or
so based in Thailand.  From our
point of view it seems that there
would be very little positive result
from this orphaning of ourselves
from the roots of our community.
We realize that this is probably not
the view of many Buddhists in the
West, however, this kind of
severance is something we see as
being a damaging wound that
would compromise the spiritual
welfare of all women and men, lay
and monastic, that are a part of
this lineage of Dhamma practice.
The Sangha is an ancient
institution; it is the longest
surviving organization that still
operates under its original by laws.
It is also almost 1000 years since
the last recorded Theravada
bhikkhunis of the classical era
lived in Sri Lanka. For such a huge
change as this to take place, to
reinstate this venerable and rich
lineage of Dhamma practice with
the full approval and sanction of
the wider Sangha, it seems
reasonable to take the time to gain
a broad consensus.
Even though changes in such an
ancient organism must necessarily
occur slowly, it is also the case
that change can come. There are
high-ranking and esteemed elders
of the Thai Sangha, notably the
acting supreme patriarch, Somdet
Buddhajahn, who have made it
their business to investigate the
status and training of bhikkhunis.
It is also the intention for some of
those who attended this meeting of
Western abbots of the Wat Pah
Pong lineage to consult with
members of the governing body of
the Thai Sangha in order to discuss
further research on the topic of
the bhikkhuni lineage and
opportunities for renunciant
practice of women in Theravada
Buddhism.
The Theravada tradition is like a
gnarled and deeply rooted oak, yet
one that still bears abundant and
fertile seeds. The depth of its roots
and the thickness of its branches
are some of the reasons why it has
lasted for so long. If it was a
flimsy sapling, to change and mold
it would be easy but its ability to
withstand the vagaries of weather
and disease would be significantly
less. It is our concern to treat this
venerable entity with the respect
that it deserves and to tend its
seeds so that they too may flourish
and their potential be fulfilled.

 http://web.archive.org/web/20110815164403/http://www.forestsangha.org/index.php?option=com_content&view=article&id=385&Itemid=8 (http://web.archive.org/web/20110815164403/http://www.forestsangha.org/index.php?option=com_content&view=article&id=385&Itemid=8)


Setelah membaca panjang lebar; disini membahas Pannatti Dhamma ( hukum berdasarkan kesepakatan bersama); ada nya konsensus, juga tekanan yang terjadi pada ajah chah sangha.


Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: a_w_p on 22 March 2013, 09:44:57 PM
status bhikkhu bukan menurut suara terbanyak, baca vinaya pitaka supaya gak malu2in.
wow ternyata anda org yg sangat teoritis.. kira2 bagian mana ya? biar saya tambah pintar.. hee
Buddha sendiri dgn tdk konsisten menjelaskan nibbana itu "tidak bernoda", "tidak melemah", "tidak menghancurkan", "tidak dapat dihancurkan", "tanpa ketegangan", "tidak bermusuhan", "yang halus", "damai", "pantai seberang", "kebenaran", "yang senantiasa ada", "tujuan tertinggi", "kemurnian", "kebebasan", msh bnyak lg.
kenapa? krn Buddha tahu bahwa setiap org punya pikiran berbeda + pencapaian org yg berbeda + kata2 tidak bisa menggambarkan kebenaran dgn sempurna..

thanks sarannya haha saya tidak malu (disini diskusi kok, emg utk tukar pendapat) kan itu pendapat saya artinya pencapaian saya br segitu kl salah ya wajar krn saya msh belajar.
tp kl anda memaksa untuk menjelaskan bahwa pandangan yg km dpt dr membaca itu benar dan saya salah maka kita seperti org buta yg mencoba menjelaskan warna hijau kpd temannya yg jg buta, berarti anda sendiri blm mengerti bahwa setiap org punya pikiran berbeda krn kita msh kotor.
yg baca pitaka jg msh org yg blm mencapai pencerahan.. jd maaf saya belum bisa sepenuhnya menerima pernyataan anda..

Quote
anda tidak konsisten, bukankah anda mengatakan penahbisan itu hanya formalitas saja? lalu kenapa sekarang anda berubah pikiran dengan mengatakan pelatihan samanera dan penahbisan perlu untuk memperoleh status kebhikkhuan?
konsisten dong :) formalitas kuliah s1>> dpt gelar s1, tahbis>> dpt gelar bikkhu. pentahbisan hanya untuk memperoleh status kebikkhuan (spt yg anda cantumkan dibawah sutta AN 5:167), bukan sifat kebikkhuan (sifat kebikkhuan didapat dr menjalani kehidupan suci dhamma n vinaya), lain kali yg teliti yaa :D

Quote
begitu ya? kalau begitu mnugkin anda perlu membaca sutta AN 5:167, saya kasih contekannya sedikit deh

“Ada, Bhante, orang-orang yang hampa dari keyakinan yang telah meninggalkan keduniawian dari kehidupan rumah tangga menuju kehidupan tanpa rumah, bukan  karena keyakinan melainkan menghendaki pencarian penghidupan; mereka licik, munafik, penipu, gelisah, sombong, tinggi hati, banyak berbicara, mengoceh tanpa arah dalam pembicaraan mereka, tidak menjaga pintu-pintu indria mereka, makan berlebihan, tidak menekuni keawasan, tidak mempedulikan kehidupan pertapaan, tidak menghormati latihan, hidup mewah dan mengendur, para pelopor dalam hal kembali pada kebiasaan-kebiasaan lama, mengabaikan tugas keterasingan, malas, hampa dari kegigihan, berpikiran kacau, tidak memiliki pemahaman jernih, tidak terkonsentrasi, dengan pikiran mengembara, tidak bijaksana, bodoh. Ketika aku berbicara kepada mereka seperti demikian, mereka tidak dengan hormat menerima apa yang aku katakan.
bisa dijelaskan definisi "dhamma" yg anda bawa itu?
Oh ya? bisakah anda menjelaskan cara dalam kehidupan Buddha yg lain yg anda katakan berbeda itu?
bisa donk, dia ceramah ttg kebenaran/dhamma hee
tidak, saya bukan arahat, tp apa anda bisa menyatakan bahwa di jaman Buddha lain pasti sama? kl jwbnya blm tentu berarti bisa saja beda heheh

banyak orang belum tentu benar, malah banyak yang pandangan salah kok.
emg, jd apa hebatnya mempermasalahkan statusnya? yg blg msh/tidak jd bikkhu jg org2, bkan arahat heheh

Quote
semoga pengetahuan dhamma anda bukan patokan dari kondisi AB aja  ::)
tenang, saya aja cm pinjam ga beli bukunya hee

saya simpulkan mksd posting saya adalah tidak penting bahwa jd bikkhu atau tidak, asal menjalankan dhamma dan vinaya, perumah tangga pun bisa, krn tujuan utama umat buddha adl nibbana.
Thanks atas jawabannya ya, semoga tidak menjadi salah paham dan membawa manfaat bagi kita  _/\_
Title: The Siladhara Order (theravada modern nun)
Post by: kullatiro on 22 March 2013, 09:54:10 PM
3. The Siladhara Order
A shared goal, a specific
opportunity
In the case of the Siladhara and
the 'five points' our sense is that
there has been a
miscommunication regarding the
overall perspective of how the
established Bhikkhu Sangha seeks
to support a modern nuns' order,
as well as misinformation regarding
the 'five points.' However we do
feel that we share the concerns of
the petition in that we are aware of
the limited opportunities that there
are for women to train in
Dhamma-Vinaya, and also have a
wish to support women's
aspirations towards liberation.
The Bhikkhu Sangha has preserved
and sustained the Buddha's
dispensation for more than two
thousand years and we
acknowledge that it is its
responsibility to pass it on. As in
Theravada there is no consensus
on the re-establishment of the
bhikkhuni training, and no lineage
or present company of great
Theravada bhikkhuni teachers to
instruct newcomers, what we can
offer at this time has to operate
within the Sangha vehicle as it is
working in this day and age.
Of course anyone can practise
morality, meditation and
renunciation; but to belong to an
order of Buddhist nuns means
being accepted into the larger
monastic Sangha, of which the only
element that remains universally
recognized is the Bhikkhu Sangha.
Through being connected to such a
body, one has access to the
resources of monastic teachers,
and the trust and welcome of lay
people who have faith in the
established Sangha, as well to the
material requisites and
infrastructure of monasteries. This
set of opportunities underpins the
vehicle that has come to be known
as the 'Siladhara' (= those who
uphold virtue) training.
History of the Siladhara Order
In 1983, Ven. Ajahn Sumedho,
having received the permission of
the Thai Sangha that had
authorised him as Preceptor, gave
the Ten Precepts to a small group
of women who had already trained
under the Eight Precepts for more
than three years at Cittaviveka
Monastery in England. Ajahn
Sumedho's aim was to provide an
opportunity for women to train as
alms-mendicants within the
conventions that were held by the
Bhikkhu Sangha. Subsequently, he
asked that a training be developed
that would flesh out the basic
moral structure that the Ten
Precepts represent with details that
could support the nuns as an
autonomous Order. So a training
was developed that drew from the
Bhikkhuni-Vinaya in order to cover
issues that might occur for women,
as well as protocols that would
enable them to manage their own
affairs. Through the ensuing years
the training evolved through
discussions with the nuns,
consultations with Ven. Ajahn
Sumedho and the elders of his
community, and presentations to
Thai and Sri Lankan elders.
There was no intention or
authorisation however to establish
a Bhikkhuni Order, or any new
independent Sangha. Therefore the
relationship between the Siladhara
Order and the Bhikkhu Sangha was
held to be one in which the
siladhara would receive ordination
from an authorised bhikkhu
preceptor. Moreover the
convention of 'seniority' would
apply as a relational guide. This is
the case in the Bhikkhu and
Bhikkhuni Vinaya, and also defines
the relationship between the
Bhikkhu and Bhikkhuni Sanghas as
set up in the Vinaya. Such an
understanding is basic to the
monastic form; it was there at the
beginning and was not a new
structure imposed upon the nuns.
Seniority isn't a power structure
The convention of seniority in
Theravada Buddhism acknowledges
that the Bhikkhu Sangha preceded
that of the nuns. In daily life it
covers matters of courtesy, like
who sits where in a formal group
gathering, who stands where in a
queue for the meal, and who pays
respects to whom in the act of
formal greeting. Seniority also
implies that the senior person in
the relationship is expected to look
after, encourage and otherwise
offer support to the junior.
However, the nuns may occupy
positions of authority both in
terms of teaching Dhamma, and of
training members of their nuns'
community. They are shareholders
of the charitable Trust that owns
and is legally responsible for
Amaravati and Cittaviveka. They
also occupy positions on the
Council of Elders that oversee
'Sangha business' in the group of
monasteries that were established
in the name of Ven. Ajahn
Sumedho.
It also has to be borne in mind
that the aims and structures of
Buddhist monastic life are not
designed to implement power over
each other, or power in terms of
management, rather they are
intended to establish the authority
and inner strength to combat the
fires of ignorance in one's own
mind. In this respect there is full
equality of opportunity for women
and men. That said, as
unenlightened beings, we recognize
that there also need to be
safeguards against the abuses of
position that may occur in the
course of community life.
The 'five points' and the future
In the last few years, there has
been growing divergence between
the Bhikkhu Sangha and the
Siladhara in terms of the
understanding of the relationship
between these two communities at
Amaravati and Cittaviveka. At the
same time, Ajahn Sumedho's recent
concern has been to firm up the
understanding of the terms under
which the Siladhara Order receives
its authorisation from the Bhikkhu
Sangha. Recognizing that he will
pass away in due course of time,
Ajahn Sumedho's intention is that
the Bhikkhu Sangha within these
monasteries should act as
guarantors of the Siladhara Order
in the future, and that steps should
be taken now to carry this through.
This is the origin of the 'five
points.' Please bear in mind that
these are not a manifesto of a
global vision for all women who
aspire to liberation, but a memo
that outlines what these particular
monasteries can offer. It seemed
important to get these clearly laid
down so that interested parties
would know from the outset what
they were committing to in terms
of the relationship to the Bhikkhu
Sangha. Then any aspirant could
make an informed choice as to
whether to get on board, or to
look for another vehicle.
We acknowledge that there may
have been failings in the way that
these five points were presented to
the nuns, and some of us sense
that this point will need to be
addressed in the future. One
agency that has been implemented
to improve the process of feedback
and consultation is that of a
'liaison bhikkhu' who should be
acceptable and respected by the
nuns and act as a channel of
communication whenever
dissonances arise in each dual-
gender community. The intention is
to continue to develop ways of
improvement, this being the
principle whereby the Buddha
established the Vinaya.
One of Ven. Ajahn Chah's phrases
about the mode and environment
of Dhamma-practice was that it
should be 'good enough' for
enlightenment. Whatever the
feelings and views that may be
aroused when a conservative Asian
contemplative tradition meets the
psychological zeitgeist of the
modern West, our intention has
always been to offer something
'good enough' – something both
immediate and workable. Still this
is no small matter. The Siladhara
Order depends on the commitment
of women of integrity to make it a
lived-in reality, and we feel that
the efforts and results of the nuns'
practice has been seriously
understated in the articles that
have been generated around this
topic. This is unjust, particularly in
the light of the rigor with which
they apply themselves to their
training.
Meanwhile, the Siladhara Order is
currently sending out a branch to
America at the same time as it is
receiving positive comments from
the renowned bhikkhu-scholar P.
A. Payutto and the acting head of
the Thai Sangha, Somdet
Buddhajahn. We hope that, modest
as the origins of the Order have
been, it may yet spread wherever
there is interest in the Buddha's
teachings and be a source of light
for both East and West.


http://web.archive.org/web/20110815164403/http://www.forestsangha.org/index.php?option=com_content&view=article&id=385&Itemid=8 (http://web.archive.org/web/20110815164403/http://www.forestsangha.org/index.php?option=com_content&view=article&id=385&Itemid=8)

sudah jelas ini adalah Rintisan; karena kurang nya khanti menghanncurkan jerih payah yg ada.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: seniya on 22 March 2013, 10:09:41 PM
Ini juga kontroversial:

Ajahn Brahm for Sale (http://www.ajahnbrahmforsale.com/)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 22 March 2013, 10:10:25 PM
wow ternyata anda org yg sangat teoritis.. kira2 bagian mana ya? biar saya tambah pintar.. hee


mantap, sepertinya forum ini sekarang lagi banyak dikunjungi oleh pengucap "teoritis"

Quote
Buddha sendiri dgn tdk konsisten menjelaskan nibbana itu "tidak bernoda", "tidak melemah", "tidak menghancurkan", "tidak dapat dihancurkan", "tanpa ketegangan", "tidak bermusuhan", "yang halus", "damai", "pantai seberang", "kebenaran", "yang senantiasa ada", "tujuan tertinggi", "kemurnian", "kebebasan", msh bnyak lg.
kenapa? krn Buddha tahu bahwa setiap org punya pikiran berbeda + pencapaian org yg berbeda + kata2 tidak bisa menggambarkan kebenaran dgn sempurna..

anda memaknai definisi2 itu sebagai "Sang Buddha tidak konsisten"? boleh tau apa definisi "konsisten" dari anda?

Quote
thanks sarannya haha saya tidak malu (disini diskusi kok, emg utk tukar pendapat) kan itu pendapat saya artinya pencapaian saya br segitu kl salah ya wajar krn saya msh belajar.


setidaknya anda sudah punya "pencapaian", sebagian besar dari kami malah belum mencapai apa2 sama sekali. anda hebat!

Quote
tp kl anda memaksa untuk menjelaskan bahwa pandangan yg km dpt dr membaca itu benar dan saya salah maka kita seperti org buta yg mencoba menjelaskan warna hijau kpd temannya yg jg buta, berarti anda sendiri blm mengerti bahwa setiap org punya pikiran berbeda krn kita msh kotor.

tidak ada pemaksaan apa pun dalam forum ini, dan saya sendiri tidak pernah ingin mengubah pandangan orang, apalagi memaksakan pandangan saya pada orang lain.

Quote
yg baca pitaka jg msh org yg blm mencapai pencerahan.. jd maaf saya belum bisa sepenuhnya menerima pernyataan anda..

anda belum bisa sepenuhnya menerima pernyataan anda? lucu sekali anda ini, apakah saya meminta anda untuk menerima bahkan sedikit saja dari pernyataan saya? apalah sepenuhnya?

Quote
konsisten dong :) formalitas kuliah s1>> dpt gelar s1, tahbis>> dpt gelar bikkhu. pentahbisan hanya untuk memperoleh status kebikkhuan (spt yg anda cantumkan dibawah sutta AN 5:167), bukan sifat kebikkhuan (sifat kebikkhuan didapat dr menjalani kehidupan suci dhamma n vinaya), lain kali yg teliti yaa :D

"sifat kebhikkhuan" saya malah baru mendengar hal ini, bisa dijelaskan apa itu "sifat kebhikkhuan"?

Quote
bisa donk, dia ceramah ttg kebenaran/dhamma hee
seorang gila pun bisa ceramah dhamma, tergantung bagaimana anda mendefinisikan "dhamma" itu. jadi, sekali lagi, bisa dijelaskan definisi "dhamma" yg anda bawa itu?

Quote
tidak, saya bukan arahat, tp apa anda bisa menyatakan bahwa di jaman Buddha lain pasti sama? kl jwbnya blm tentu berarti bisa saja beda heheh

saya tentu saja tidak pernah mengatakan anda arahat, bahkan versi yg paling jauh pun tidak. Dan saya tidak membuat pernyataan bahwa di jaman buddha lain pasti sama atau pasti berbeda, melainkan andalah yg memberikan pernyataan itu, jadi tanggung jawab mempertanggungjawabkan pernyataan ada pada anda. silakan ...

Quote
emg, jd apa hebatnya mempermasalahkan statusnya? yg blg msh/tidak jd bikkhu jg org2, bkan arahat heheh
tenang, saya aja cm pinjam ga beli bukunya hee

apa hebatnya juga mempermasalahkan topik apa yg ingin didiskusikan oleh para member di sini?

Quote
saya simpulkan mksd posting saya adalah tidak penting bahwa jd bikkhu atau tidak, asal menjalankan dhamma dan vinaya, perumah tangga pun bisa, krn tujuan utama umat buddha adl nibbana.
Thanks atas jawabannya ya, semoga tidak menjadi salah paham dan membawa manfaat bagi kita  _/\_

silakan anda dengan kesimpulan anda, tapi apakah kami wajib mengikuti kesimpulan anda? apakah kami tidak boleh memiliki kesimpulan sendiri yg berbeda dengan anda?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 22 March 2013, 10:22:07 PM
Ini juga kontroversial:

Ajahn Brahm for Sale (http://www.ajahnbrahmforsale.com/)

astaga ...
Title: AJAHN BRAHM 4 Sale
Post by: kullatiro on 22 March 2013, 10:41:41 PM
Twitter:
https://mobile.twitter.com/AjahnBrahm4Sale (https://mobile.twitter.com/AjahnBrahm4Sale)

Ajahn Brahm is auctioning 7 days
of his time in 2014 to raise funds
for Dhammasara Nuns' Monastery.
Registration starts March 14 2013.
ajahnbrahmforsale.com (http://ajahnbrahmforsale.com)

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: a_w_p on 22 March 2013, 10:48:18 PM
mantap, sepertinya forum ini sekarang lagi banyak dikunjungi oleh pengucap "teoritis"

anda memaknai definisi2 itu sebagai "Sang Buddha tidak konsisten"? boleh tau apa definisi "konsisten" dari anda?
konsisten = tdk tetap

Quote
"sifat kebhikkhuan" saya malah baru mendengar hal ini, bisa dijelaskan apa itu "sifat kebhikkhuan"?


seorang gila pun bisa ceramah dhamma, tergantung bagaimana anda mendefinisikan "dhamma" itu. jadi, sekali lagi, bisa dijelaskan definisi "dhamma" yg anda bawa itu?
sifat kebikkhuan menjalani dhamma n vinaya kehidupan suci. :)
dhamma = kebenaran, fenomena yg terjadi di kehidupan ini.

Quote
saya tentu saja tidak pernah mengatakan anda arahat, bahkan versi yg paling jauh pun tidak. Dan saya tidak membuat pernyataan bahwa di jaman buddha lain pasti sama atau pasti berbeda, melainkan andalah yg memberikan pernyataan itu, jadi tanggung jawab mempertanggungjawabkan pernyataan ada pada anda. silakan ...
Quote
kl menurut saya itu hanyalah tradisi.. bisa saja dlm setiap kehidupan Buddha berbeda caranya.. krn semua yg berupa kata2 dan terdefinisi, bukan kebenaran tertinggi, tidaklah sempurna.

--
 [at] all thanks atas semua masukannya, saya hanya share, semoga diskusi ini menambah pengetahuan dhamma saya :)
 _/\_
bisa saja = mungkin, berarti saya blm blg pasti :p

Quote
apa hebatnya juga mempermasalahkan topik apa yg ingin didiskusikan oleh para member di sini?
siapa yg mempermasalahkan? saya cuma ksh pendapat, krn dibutuhkan makanya dibuat thread ini kn hehehe

Quote
silakan anda dengan kesimpulan anda, tapi apakah kami wajib mengikuti kesimpulan anda? apakah kami tidak boleh memiliki kesimpulan sendiri yg berbeda dengan anda?
saya tidak memaksa  ^-^
Title: Re: AJAHN BRAHM 4 Sale
Post by: Dragon_Slayer on 22 March 2013, 11:05:46 PM
Twitter:
https://mobile.twitter.com/AjahnBrahm4Sale (https://mobile.twitter.com/AjahnBrahm4Sale)

Ajahn Brahm is auctioning 7 days
of his time in 2014 to raise funds
for Dhammasara Nuns' Monastery.
Registration starts March 14 2013.
ajahnbrahmforsale.com (http://ajahnbrahmforsale.com)

kok jd kyk gitu ya. liatnya jd sedih
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 22 March 2013, 11:08:42 PM
konsisten = tdk tetap

oh ... pantas kalau begitu, sptnya obrolan kita memang gak nyambung.

Quote
sifat kebikkhuan menjalani dhamma n vinaya kehidupan suci. :)
jadi menurut anda, melibatkan diri dalam transaksi pelelangan itu ada di bagian mana dari dhamma dan vinaya?

Quote
dhamma = kebenaran, fenomena yg terjadi di kehidupan ini.

maka orang gila pun juga mengajarkan dhamma, bukan?

Quote
bisa saja = mungkin, berarti saya blm blg pasti :p

mungkin bahasa anda terlalu tinggi buat saya, saya baru sekarang tahu bahwa bisa saja = mungkin, karena tidak saya diajari waktu sekolah dulu.

Quote
siapa yg mempermasalahkan? saya cuma ksh pendapat, krn dibutuhkan makanya dibuat thread ini kn hehehe
saya tidak memaksa  ^-^

kata2 "mempermasalahkan" ini justru bermula dari anda, bukan dari orang lain dalam diskusi ini, apakah anda tidak menulis sbb:
"emg, jd apa hebatnya mempermasalahkan statusnya"?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 22 March 2013, 11:09:40 PM
Twitter:
https://mobile.twitter.com/AjahnBrahm4Sale (https://mobile.twitter.com/AjahnBrahm4Sale)

Ajahn Brahm is auctioning 7 days
of his time in 2014 to raise funds
for Dhammasara Nuns' Monastery.
Registration starts March 14 2013.
ajahnbrahmforsale.com (http://ajahnbrahmforsale.com)



apakah ini maksudnya ada "bhikkhu" menjual diri?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Dragon_Slayer on 22 March 2013, 11:17:31 PM
apakah ini maksudnya ada "bhikkhu" menjual diri?

kok makin lama kesannya makin melenceng ya.. moga moga dalam Batin Beliau benar benar murni
Title: AJAHN BRAHM 4 Sale
Post by: kullatiro on 22 March 2013, 11:20:45 PM
Who can bid?
Anyone!
Whether you want Ajahn Brahm to
give you personal teachings for one
whole week or you are part of a
Buddhist community and would like
Ajahn Brahm to give a meditation
retreat. Perhaps you own a
company or would like to ask your
boss to get Ajahn Brahm to give a
corporate executive retreat to
employees in order to boost
productivity? Whatever the cause-
all are welcome and encouraged to
bid.
In order to bid and know that you
are serious, all bidders are asked to
register and make a $450 donation
towards Dhammara monastery.
Already by registering you are
making much good kamma by
helping build dwellings where
someone may become awakened!
How do I bid?

http://www.dhammaloka.org.au/home/item/1439-ajahn-brahm-is-for-sale.html (http://www.dhammaloka.org.au/home/item/1439-ajahn-brahm-is-for-sale.html)

Maksud nya untuk mengajarkan dhamma.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Dragon_Slayer on 22 March 2013, 11:27:42 PM
kenapa pake minimal uang segitu T_T, apakah DHamma milik org eksklusive. Heran aja kenapa jd seperti ini.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: kullatiro on 22 March 2013, 11:33:46 PM
Karena dhammasara tempat para bhikuni tersebut membutuhkan dana yang cukup besar tampak nya; hingga AB kewalahan untuk mencukupi kebutuhan dana/biaya dhammasara tersebut; sementara dia berdiri sendiri tanpa support dari sangha ajah chah (di keluarkan dari silsilah).

Quote
"Before you criticize a man, walk a mile in his shoes, that way, if he gets angry, he's a mile away and barefoot." AB

komentar seperti ini di twitter menunjukan bahwa dia berada dalam sebuah masa sulit dan berusaha untuk mengatasi masalah tersebut.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 22 March 2013, 11:44:14 PM
(PENGHIDUPAN)

28. “Di sana, para bhikkhu, pandangan benar muncul dalam urutan pertama. Dan bagaimanakah pandangan benar muncul dalam urutan pertama? Seseorang memahami penghidupan salah sebagai penghidupan salah dan penghidupan benar sebagai penghidupan benar: ini adalah pandangan benar seseorang.

29, “Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan salah? Menipu, membujuk, mengisyaratkan, merendahkan, mengejar keuntungan dengan keuntungan: ini adalah penghidupan salah.

30. “Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan benar? penghidupan benar, Aku katakan, ada dua jenis: ada penghidupan benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan; dan ada penghidupan benar yang mulia, tanpa noda, melampaui duniawi, sebuah faktor dari sang jalan.

31. “Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan? Di sini, para bhikkhu, seorang siswa mulia meninggalkan penghidupan salah dan memperoleh penghidupannya melalui penghidupan benar: ini adalah penghidupan benar yang terpengaruh oleh noda-noda ... matang dalam perolehan.

32. “Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan benar yang mulia, tanpa noda, melampaui duniawi, sebuah faktor dari sang jalan? Pemberhentian dari penghidupan salah, penjauhan, penahanan diri, penghindaran dari penghidupan salah dalam diri seseorang yang pikirannya mulia, yang pikirannya tanpa noda, yang memiliki jalan mulia dan yang mengembangkan jalan mulia: ini adalah penghidupan benar yang mulia ... sebuah faktor dari sang jalan.

33. “Seseorang berusaha untuk meninggalkan penghidupan salah dan memasuki penghidupan benar: ini adalah usaha benar seseorang. Dengan penuh perhatian meninggalkan penghidupan salah, dengan penuh perhatian memasuki dan berdiam dalam penghidupan benar: ini adalah perhatian benar seseorang. Demikianlah ketiga kondisi ini berlangsung dan berputar di sekeliling penghidupan benar, yaitu, pandangan benar, usaha benar, dan perhatian benar.

source: MN 117
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Dragon_Slayer on 22 March 2013, 11:46:19 PM
Karena dhammasara tempat para bhikuni tersebut membutuhkan dana yang cukup besar tampak nya; hingga AB kewalahan untuk mencukupi kebutuhan dana/biaya dhammasara tersebut; sementara dia berdiri sendiri tanpa support dari sangha ajah chah (di keluarkan dari silsilah).

komentar seperti ini di twitter menunjukan bahwa dia berada dalam sebuah masa sulit dan berusaha untuk mengatasi masalah tersebut.

Kehidupan Bhikkhu seharusnya jauh dari masalah keuangan. Beliau adalah seorg Bhikkhu bukanlah umat awam. Jika beliau adalah umat awam maka hal ini akan kelihatan wajar wajar saja, tp karena beliau berstatus sebagai BHikkhu hal ini tentu agak janggal.. Memang tujuan beliau sangat mulia, tp beliau juga harus ingat beliau adalah Bhikkhu
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 23 March 2013, 01:13:11 AM
Twitter:
https://mobile.twitter.com/AjahnBrahm4Sale (https://mobile.twitter.com/AjahnBrahm4Sale)

Ajahn Brahm is auctioning 7 days
of his time in 2014 to raise funds
for Dhammasara Nuns' Monastery.
Registration starts March 14 2013.
ajahnbrahmforsale.com (http://ajahnbrahmforsale.com)
saya pikir pertanyaan kuncinya yang perlu didiskusikan:
apakah uangnya dipakai untuk menghidupi ajahn brahm alias menjadi mata pencahariannya?
apakah penggalangan dana ini merupakan pelanggaran vinaya?

komentar seperti ini di twitter menunjukan bahwa dia berada dalam sebuah masa sulit dan berusaha untuk mengatasi masalah tersebut.
it's just a joke...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 23 March 2013, 06:31:17 AM
saya pikir pertanyaan kuncinya yang perlu didiskusikan:
apakah uangnya dipakai untuk menghidupi ajahn brahm alias menjadi mata pencahariannya?


Untuk memastikan hal ini tentu harus dilakukan suatu auditing dari akuntan publik.
tapi dalam kutipan sutta di atas, sya pikir perbuatan ini termasuk salah satu dari kelompok penghidupan salah
"29, “Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan salah? Menipu, membujuk, mengisyaratkan, merendahkan, mengejar keuntungan dengan keuntungan: ini adalah penghidupan salah. '

Quote
apakah penggalangan dana ini merupakan pelanggaran vinaya?

secara spesifik "melelang diri" sptnya memang tidak ada pelanggaran vinaya. Tapi kalau mau mensiasati vinaya, ada banyak cara untuk melakukan hal-hal tercela tanpa melanggar vinaya.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: seniya on 23 March 2013, 06:46:55 AM
Sekarang banyak tokoh Buddhis yang terkenal hanya menjadi "barang dagangan" terlepas dari apa pun alasannya....
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 23 March 2013, 06:54:55 AM
Sekarang banyak tokoh Buddhis yang terkenal hanya menjadi "barang dagangan" terlepas dari apa pun alasannya....

sekali lagi kata2 Sang Buddha dalam MN 47 Vīmaṁsaka Sutta terbukti:

8. “Ketika ia mengetahui hal ini, ia menyelidiki Beliau lebih lanjut sebagai berikut: ‘Apakah Yang Mulia ini telah memiliki reputasi dan mencapai kemasyhuran, sehingga bahaya [yang berhubungan dengan reputasi dan kemasyhuran] terdapat padanya?’ Karena, para bhikkhu, selama seorang bhikkhu belum memiliki reputasi dan belum mencapai kemasyhuran, maka bahaya [yang berhubungan dengan reputasi dan kemasyhuran] tidak terdapat padanya; tetapi ketika ia telah memiliki reputasi dan mencapai kemasyhuran, maka bahaya-bahaya* itu terdapat padanya.  Ketika ia menyelidikinya, ia mengetahui: ‘Yang Mulia ini telah memiliki reputasi dan mencapai kemasyhuran, tetapi bahaya [yang berhubungan dengan reputasi dan kemasyhuran]  tidak terdapat padanya.’

*MA: Bahayanya adalah keangkuhan, kesombongan, dan sebagainya. Bagi beberapa bhikkhu, selama mereka belum menjadi terkenal atau memiliki pengikut, maka bahaya ini tidak ada, dan mereka sangat tenang; tetapi ketika mereka telah menjadi terkenal dan memiliki pengikut, mereka bepergian dengan berperilaku tidak selayaknya, menyerang para bhikkhu lain bagaikan seekor macan menerkam sekumpulan rusa.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 23 March 2013, 10:38:39 AM
Untuk memastikan hal ini tentu harus dilakukan suatu auditing dari akuntan publik.
tapi dalam kutipan sutta di atas, sya pikir perbuatan ini termasuk salah satu dari kelompok penghidupan salah
"29, “Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan salah? Menipu, membujuk, mengisyaratkan, merendahkan, mengejar keuntungan dengan keuntungan: ini adalah penghidupan salah. '
membaca kutipan di atas, persepsi saya mengenai "penghidupan" itu berarti mencari duit atau materi untuk keperluan hidupnya sendiri.
cmiiw.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 23 March 2013, 10:59:07 AM
membaca kutipan di atas, persepsi saya mengenai "penghidupan" itu berarti mencari duit atau materi untuk keperluan hidupnya sendiri.
cmiiw.


ya saya sependapat, tapi jika seseorang mencari penghidupan adalah sulit untuk mendeteksi apakah hasilnya dipakai untuk diri sendiri atau diberikan kepada orang lain, dan lagi untuk jika hanya dibatasi untuk diri sendiri, maka ini akan berdampak pada kelonggaran lainnya, misalnya mencari penghidupan untuk diberikan kepada keluarga, kerabat, teman, dst. yg pada akhirnya membuat bhikkhu itu semakin jauh dari Dhamma.

Dan juga perlu diperhatikan bahwa Vinaya ditetapkan Sang Buddha selain sebagai bagian dari latihan kehidupan spiritual juga untuk melindungi bhikkhu tersebut dari bahaya, termasuk bahaya dipergunjingkan seperti ini.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Kelana on 23 March 2013, 12:40:26 PM
IMO
Penghidupan berarti perbuatan untuk memelihara/menunjang hidup. Jadi kalau dikatakan hanya untuk keperluan pribadi dan bukan untuk orang lain, ya sah-sah saja dan ini tidak otomatis dikatakan bersifat egois atau "matre". Pindapata para bhikkhu adalah bentuk dari penghidupan untuk pribadi, usaha untuk menunjuang hidupnya, jika tidak mereka akan mati kelaparan.

Akan menjadi penghidupan salah kalau melakukan menipu, membujuk, mengisyaratkan, merendahkan, mengejar keuntungan dengan keuntungan (seperti kutipan Sutta) dalam usaha penghidupannya itu.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 23 March 2013, 06:03:24 PM
Bagian 1
Informasi bagi umat awam penyokong
 
Apakah anda tahu kalau Buddha tidak mengizinkan Bhikkhu dan Sämaêera untuk menerima uang?
Anda tentunya sudah menemukan bahwa mayoritas para bhikkhu menerima dan menggunakan uang. Inilah salah satu faktor yang akan menuju lenyapnya ajaran Buddha. Anda dapat mempertahankan ajaran Buddha agar tetap ada dengan cara membantu dan mempelajari bagaimana dan apa saja yang pantas untuk diberikan.
Dalam bagian ini kita akan menyebutkan poin-poin penting yang mana harus diingat seorang umat sehingga memungkinkan bagi seorang bhikkhu untuk mendapatkan keperluannya tanpa melanggar peraturan Vinaya.
1.   Jangan pernah memberikan uang pada para bhikkhu, tapi hanya memberikan keperluan-keperluan yang diperbolehkan seperti jubah, obat-obatan, buku-buku, atau tiket transportasi. Jika anda tidak mengetahui apa yang diperlukan bhikkhu anda dapat menanyakan langsung padanya atau mengundangnya sehingga jika dia memerlukan apapun dapat memintanya dari anda.
2.   Sejumlah däna (uang) untuk keperluan dapat dititipkan pada seorang kappiya[1] dan ia harus diberi instruksi untuk membeli dan menyerahkan barang-barang tersebut kepada bhikkhu, sekelompok bhikkhu, atau Saògha dalam Vihära itu. Jangan menanyakan kepada bhikkhu, 'Kepada siapa saya harus berikan ini (uang)?' Jika anda menanyakan dengan cara ini maka itu tidaklah diperbolehkan bagi seorang bhikkhu untuk menunjuk seorang kappiya. Cukup dengan mengatakan, 'Bhante, saya ingin berdäna (dalam hal ini uang). Siapa kappiya bhante?'
3.   Setelah memberi instruksi kepada kappiya lalu beritahukanlah bhikkhu yang dimaksud dengan mengatakan, 'Saya sudah menitipkan sejumlah däna uang sebesar x kepada kappiya bhante. Ketika bhante membutuhkan sesuatu mintalah kepadanya dan dia akan menyerahkan atau memberikan barang yang diperlukan bhante.
4.   Jika anda sudah tahu siapa kappiya bhikkhu tersebut, anda cukup menitipkannya pada kappiya lalu menginformasikan kepada bhikkhu seperti nomor tiga
Bacalah dengan cermat keempat hal di atas dan perlu dicatat apa yang harus dikatakan. Prosedur-prosedur di atas diperbolehkan oleh Sang Buddha di mana yang disebut sebagai 'Kelayakan Meêéaka'. Hal tersebut dapat ditemukan di dalam Bhesajjä Khandhaka dari Mahävagga dalam Vinaya Pièaka dan terjemahan untuk itu sebagai berikut:
Oh para bhikkhu, ada sebagian orang dengan keyakinan dan penghormatan yang mana jika mereka mempercayakan sejumlah uang di tangan kappiya dan memerintahkannya dengan mengatakan, ' Dengan uang ini berikan kebutuhan-kebutuhan yang layak buat bhikkhu ini'. Maka para bhikkhu saya ijinkan kalian untuk menerima apapun kebutuhan-kebutuhan yang layak yang didapatkan dari uang tersebut. Tetapi para bhikkhu, tidak dalam jalan apapun uang dapat diterima atau dicari.'
Juga peraturan yang disebut Räja Sikkhäpada, peraturan urutan ke-sepuluh dalam Kaèhinavagga atau Cïvaravagga di bagian Nissaggiya Päcittiya dari Pätimokkha memberikan informasi yang berhubungan. Terjemahannya sebagai berikut;
Sekiranya ada seorang Räja, pejabat kerajaan, brähmaêa, atau perumah tangga, mengirimkan däna jubah untuk seorang bhikkhu melalui seorang utusan, (berkata,) “Setelah membelanjakan sebuah jubah dengan däna jubah ini, berikanlah bhikkhu bernama ini dan itu dengan sebuah jubah”: Jika utusan itu, menghampiri seorang bhikkhu, berkata, 'Ini adalah däna jubah yang dikirimkan untuk kepentingan bhante. Tolong bhante terima däna jubah ini,” maka bhikkhu itu harus memberitahu utusan tersebut. “Kami tidak menerima däna jubah, sahabat. Kami menerima jubah (kain-jubah) yang sesuai menurut musimnya.”
 
Jika utusan itu berkata pada bhikkhu itu, “Apakah bhante memiliki seorang kappiya?” maka, para bhikkhu, jika bhikkhu itu menginginkan sebuah jubah, ia dapat menunjuk seorang kappiya — bisa seorang pelayan Vihära atau seorang umat awam — (berkata,) “Tuan, itu, adalah kappiya para bhikkhu.”
 
Apabila utusan tersebut, setelah memerintahkan kappiya itu dan pergi ke bhikkhu itu, berkata, “Saya telah memerintahkan kappiya yang bhante tunjukkan. Silahkan bhante pergi (kepadanya) dan ia akan memberikan bhante dengan jubah dalam musimnya,” maka bhikkhu, yang menginginkan sebuah jubah dan mendatangi kappiyanya, dapat mendesak dan mengingatkannya dua atau tiga kali, “Saya membutuhkan sebuah jubah.” Apabila (kappiya itu) memberikan jubah setelah didesak dan diingatkan dua atau tiga kali, itu baik.
 
Jika ia masih belum memberikan jubah itu, (bhikkhu itu) harus berdiri diam paling banyak empat kali, lima kali, enam kali untuk bertujuan pada itu. Jika (kappiya itu) memberikan jubah itu setelah (bhikkhu itu) berdiri diam untuk tujuan itu sebanyaknya empat, lima, atau enam kali, itu baik.
 
Jika ia masih belum mendapatkan jubah (hingga poin itu), maka apabila ia memberikan jubah setelah (bhikkhu itu) berusaha lebih lanjut daripada itu, maka itu harus diserahkan dan diakui.
 
Jika ia masih belum mendapatkan (jubah itu), maka bhikkhu itu harus pergi sendiri ke tempat dari mana däna jubah itu dibawa, atau mengirimkan seorang utusan (untuk berkata), “Däna jubah yang anda, kirimkan untuk kepentingan bhikkhu itu tidak memberikan manfaat bagi bhikkhu itu sama sekali. Semoga anda mendapatkan kembali apa yang menjadi milik anda. Semoga apa yang menjadi milik anda tidak hilang.” Inilah jalan yang sesuai.
 
 
Bagian 2
Kesalahan dalam penerimaan uang
 
Sebelum kemangkatannya Sang Buddha mengatakan bahwa jika ia telah tiada, Saògha, jika menginginkan, dapat menghilangkan peraturan-peraturan yang kecil dan kurang penting dari Vinaya. Beberapa bhikkhu mengutip ini sebagai alasan agar mereka dapat menerima uang, tetapi kutipan-kutipan yang terdapat dalam Sutta-sutta menunjukkan aturan yang melarang penggunaan uang bukanlah peraturan sepele atau kecil. Dalam kutipan tersebut aturan masalah uang menunjukkan pokok dan esensi bagi pencapaian pencerahan. Seperti terkutip dalam Maniculaka Sutta, Saóyutta Nikäya, Saëäyatana Saóyutta, Gämäni Saóyutta, Sutta nomor sepuluh.
 
Pada satu kesempatan yang Terberkahi tinggal di Räjagaha di mana tupai-tupai dan burung-burung diberi makan bernama Veluvana. Saat itu di Istana Räja, anggota kerajaan sedang mengadakan pertemuan dan di dalam pertemuan tersebut muncul perbincangan di antara mereka sebagai berikut;
Emas, perak, dan uang adalah layak bagi para bhikkhu yang merupakan putra-putra dari Pangeran Sakya (Buddha). Bhikkhu-bhikkhu tersebut yang merupakan putra-putra dari Pangeran Sakya menyetujui emas, perak, dan uang. Para bhikkhu yang merupakan putra-putra Pangeran Sakya menerima emas, perak, dan uang.
Namun pada saat itu Maniculaka sang kepala desa juga turut hadir dalam pertemuan itu dan ia mengatakan dalam pertemuan itu sebagai berikut;
Oo tuanku, janganlah berkata demikian. Emas, perak, dan uang tidaklah layak bagi para bhikkhu yang merupakan putra-putra Pangeran Sakya. Putra-putra Pangeran Sakya tidaklah menyetujui juga tidak menerima emas, perak, dan uang. Mereka telah melepaskan keterikatan pada emas,peermata, dan tanpa uang.
Tetapi Maniculaka Sang kepala desa tidak mampu meyakinkan pertemuan tersebut. Maka Maniculaka menjumpai Sang Buddha setelah menghampirinya, bersujud, dan duduk di satu sisi. Selagi duduk di satu sisi Maniculaka sang kepala desa berkata kepada Yang Terberkahi;
'Bhante, di Istana Räja para anggota kerajaan sedang berkumpul (dan ia mengulangi semua yang ia ucapkan seperti di atas) tetapi bhante, saya tak mampu untuk meyakinkan pertemuan tersebut.
'Bhante, dengan menjelaskan seperti itu apakah saya telah berbicara sesuai dengan apa yang Bhante katakan ataukah saya telah salah dalam menggambarkan apa yang Bhante katakan? Apakah jawaban yang saya berikan sesuai dengan ajaran atau akankan seseorang yang berbicara sesuai dengan ajaran ini menemukan alasan untuk mengecam saya?
'Anda benar, kepala desa, dengan menjelaskan secara demikian, dia adalah orang yang berbicara sesuai dengan kata-kataKu dan tidak salah dalam menggambarkannya. Anda telah menjawab sesuai dengan ajaran ini dan seseorang yang berbicara sesuai dengan ajaran ini tidak akan menemukan alasan untuk mengecam anda.
'Untuk itulah, kepala desa, emas, perak, dan uang tidaklah layak bagi para bhikkhu keturunan putra-putra Pangeran Sakya. Merekapun tidak menyetujui emas, perak atau uang, juga tidak menerima emas, perak dan uang. Mereka semua telah melepaskan kepemilikan terhadap emas dan permata dan juga tanpa uang
'Kepala desa, untuk siapapun emas, perak dan uang jika diperbolehkan maka baginya kelima kenikmatan indria dapat diperolehnya. Bagi siapapun kelima kenikmatan indria diperbolehkannya maka anda dapat memastikan', Dia tidak memiliki sifat bawaan seorang bhikkhu, dia tidak memiliki sifat bawaan dari putra seorang Pangeran Sakya.
'Kepala desa, inilah yang benar-benar Kukatakan, 'Seorang bhikkhu yang membutuhkan rumput, rumput dapat dicarinya. Bagi bhikkhu yang membutuhkan kayu, kayu dapat dicarinya. Bagi bhikkhu yang membutuhkan kereta, kereta dapat dicarinya. Tetapi kepala desa, saya juga katakan. Tidak dalam cara apapun emas, perak atau uang dapat diterima atau dicari.
Kutipan berikut diambil dari akhir Upakkilesa Sutta (Aòguttara Nikäya, buku ke-4, Rohitassa Vagga, Sutta no.10) menunjukkan bahwa penerimaan uang hanya menuju pada keberlanjutan kelahiran.
'Ternoda oleh nafsu badaniah, kemarahan dan terbutakan oleh kegelapan batin, beberapa bhikkhu dan brähmaêa menikmati kenikmatan kesenangan indriawi. Bhikkhu-bhikkhu bodoh dan brähmaêa tersebut meminum alkohol, terlibat hubungan seksual, menerima emas, perak dan uang dan mendapatkan kebutuhan mereka dengan penghidupan yang salah. Semua ini dikatakan pengkorupsi oleh Sang Buddha yang bercahaya bagaikan matahari.
Para bhikkhu dan brähmaêa yang terkorupsi oleh perubahan ini tidaklah murni, terkotorkan, tidak berkobar atau bercahaya. Tetapi malahan kebingungan, terbutakan, menjadi budak nafsu dan penuh dengan keserakahan. Mereka menambah ukuran kuburan dengan mengalami kelahiran lagi dan lagi.
Dalam Sutta ini Sang Buddha mengutip penerimaan uang sebagai kegemaran dalam pemuasan nafsu indria. Dalam Dhammacakkappavattana Sutta dengan jelas Sang Buddha memberi instruksi; 'Kedua jalan ekstrim ini bhikkhu, seharusnya dihindari oleh mereka yang meninggalkan kehidupan perumah tangga. Apakah kedua itu? Menggemari kesenangan indria yang mana rendah, cara perumah tangga, cara orang-orang pada umumnya, cara mereka yang tidak tercerahkan serta tidak bermanfaat dan penyiksaan diri yang mana menyakitkan, cara bagi yang belum tercerahkan dan tidak membawa manfaat.
Dalam pengajaran ini bahkan seorang umat awam yang telah mencapai tingkat pencerahan Anägämï menjalankan sepuluh sila secara alami dan tidak menerima uang juga tidak menggunakannya.
Sebagai contoh seorang Anägämï Ghaèïkära tanpa menggunakan permata, emas, perak atau uang dan menghidupi dirinya dengan mengambil tanah yang terkikis dari tepi sungai dan membuatnya menjadi kendi-kendi. Kendi-kendi tersebut ia tinggalkan di sisi jalan dan siapapun yang menginginkannya dapat menukarnya dengan barang yang sesuai seperti sejumlah beras atau makanan dan boleh mengambil kendi tersebut. Dengan jalan ini Ghaèïkära menghidupi dirinya dan kedua orang tuanya yang buta. (Lihat Ghaèïkära Sutta dari Majjhima Nikäya)
Ini menunjukkan bagaimana uang merintangi jalan kesucian dan bagaimana mereka yang benar-benar suci tidak menggunakan uang. Kutipan-kutipan di atas semua membuktikan penerimaan uang oleh bhikkhu bukanlah kesalahan kecil dan dapat membuat seorang bhikkhu tidak mampu mencapai Nibbäna.

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=21452.msg378255 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=21452.msg378255)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 23 March 2013, 09:37:37 PM
ya saya sependapat, tapi jika seseorang mencari penghidupan adalah sulit untuk mendeteksi apakah hasilnya dipakai untuk diri sendiri atau diberikan kepada orang lain, dan lagi untuk jika hanya dibatasi untuk diri sendiri, maka ini akan berdampak pada kelonggaran lainnya, misalnya mencari penghidupan untuk diberikan kepada keluarga, kerabat, teman, dst. yg pada akhirnya membuat bhikkhu itu semakin jauh dari Dhamma.

Dan juga perlu diperhatikan bahwa Vinaya ditetapkan Sang Buddha selain sebagai bagian dari latihan kehidupan spiritual juga untuk melindungi bhikkhu tersebut dari bahaya, termasuk bahaya dipergunjingkan seperti ini.
saya setuju dengan kedua point di atas..

namun saya suka melihat sesuatu dari esensinya. kalo memang niatnya gak baik, selalu ada celah dari peraturan yang bisa dipakai untuk kenyamanan diri seperti bhikkhu2 perokok dan pemegang kartu kredit & rekening bank. dalam hal ini, apabila memang tidak melakukan pelanggaran vinaya dan niat & hasilnya adalah baik, saya gak melihat ada masalah...

mengenai melindungi dari pergunjingan orang, memang benar memegang vinaya secara strict bisa mengurangi kemungkinan digunjingkan orang. namun ada garis batas dari apa itu kepantasan dan ketidakpantasan. garis batas ini berbeda2 tergantung sudut pandang dan latar belakang masing2.

saya melihat ada atau tidaknya gunjingan itu tidak sepenuhnya tergantung dari sang bhikkhu, melainkan juga faktor luar. Sang Buddha pun tak lepas dari pergunjingan orang. selama sang bhikkhu memiliki niat yang baik dan pelaksanaannya tidak melanggar peraturan, saya pikir sang bhikkhu harus jalan terus pantang mundur...

"It is not new, O Atula! It has always been done from ancient times. They blame one who is silent, they blame one who speaks much, they blame one who speaks little. There is no one in this world who is not blamed.

There never has been, there never will be, nor is there now, anyone who is always blamed or always praised."

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 23 March 2013, 10:24:35 PM
saya setuju dengan kedua point di atas..

namun saya suka melihat sesuatu dari esensinya. kalo memang niatnya gak baik, selalu ada celah dari peraturan yang bisa dipakai untuk kenyamanan diri seperti bhikkhu2 perokok dan pemegang kartu kredit & rekening bank. dalam hal ini, apabila memang tidak melakukan pelanggaran vinaya dan niat & hasilnya adalah baik, saya gak melihat ada masalah...

mengenai melindungi dari pergunjingan orang, memang benar memegang vinaya secara strict bisa mengurangi kemungkinan digunjingkan orang. namun ada garis batas dari apa itu kepantasan dan ketidakpantasan. garis batas ini berbeda2 tergantung sudut pandang dan latar belakang masing2.

saya melihat ada atau tidaknya gunjingan itu tidak sepenuhnya tergantung dari sang bhikkhu, melainkan juga faktor luar. Sang Buddha pun tak lepas dari pergunjingan orang. selama sang bhikkhu memiliki niat yang baik dan pelaksanaannya tidak melanggar peraturan, saya pikir sang bhikkhu harus jalan terus pantang mundur...

"It is not new, O Atula! It has always been done from ancient times. They blame one who is silent, they blame one who speaks much, they blame one who speaks little. There is no one in this world who is not blamed.

There never has been, there never will be, nor is there now, anyone who is always blamed or always praised."



IMO, niat tidak menentukan di sini, seorang yg punya niat gak baik pun bisa taat vinaya, sebaliknya seorang yg niatnya baik pun bisa melanggar vinaya. jadi terlepas dari apa niatnya, yg tidak mungkin diketahui orang lain, adalah tindakannya yg terlihat.

jika seorang yg perbuatan yg lurus dipergunjingkan, biasanya gunjingan itu tidak akan bertahan lama dan akan memudar dan lenyap dengan sendirinya. hal inilah yg dialami oleh Sang Buddha.

Pada masa Sang Buddha, aturan vinaya ditetapkan biasanya setelah adanya kritikan dari umat. Tentu saja pada Sang Buddha dulu belum pernah terjadi ada bhikkhu yg melelang dirinya, yang kalau ada, saya berspekulasi bahwa Sang Buddha akan menetapkan larangan pelelangan diri. kehidupan para bhikkhu/bhikkhuni sepenuhnya bergantung dari dana umat, dan umat suka melihat para bhikkhu/bhikkhuni yang memiliki moralitas yang baik serta sesuai aturan-aturan vinaya. bagi para bhikkhu/bhikkhuni yang taat vinaya, saya pun yakin bahwa umat akan gembira menanam jasa di lahan yg subur itu. Dan dengan demikian, para bhikkhu/bhikkhuni tidak perlu sampai harus melelang dirinya.

Jadi
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 23 March 2013, 11:49:41 PM
saya setuju dengan kedua point di atas..

namun saya suka melihat sesuatu dari esensinya. kalo memang niatnya gak baik, selalu ada celah dari peraturan yang bisa dipakai untuk kenyamanan diri seperti bhikkhu2 perokok dan pemegang kartu kredit & rekening bank. dalam hal ini, apabila memang tidak melakukan pelanggaran vinaya dan niat & hasilnya adalah baik, saya gak melihat ada masalah...

mengenai melindungi dari pergunjingan orang, memang benar memegang vinaya secara strict bisa mengurangi kemungkinan digunjingkan orang. namun ada garis batas dari apa itu kepantasan dan ketidakpantasan. garis batas ini berbeda2 tergantung sudut pandang dan latar belakang masing2.

saya melihat ada atau tidaknya gunjingan itu tidak sepenuhnya tergantung dari sang bhikkhu, melainkan juga faktor luar. Sang Buddha pun tak lepas dari pergunjingan orang. selama sang bhikkhu memiliki niat yang baik dan pelaksanaannya tidak melanggar peraturan, saya pikir sang bhikkhu harus jalan terus pantang mundur...

"It is not new, O Atula! It has always been done from ancient times. They blame one who is silent, they blame one who speaks much, they blame one who speaks little. There is no one in this world who is not blamed.

There never has been, there never will be, nor is there now, anyone who is always blamed or always praised."


jadi AB disini ga melanggar ya?

kalau ada vinaya gini menyebutkan :
 2. Meṇḍaka-sikkhāpada: terjemahannya telah diberikan di atas. Tidak ada tambahan informasi mengenai perijinan ini di kitab komentar. Semua yang harus dikatakan tentang hal ini dijelaskan dalam kitab komentar pada bagian Rāja-sikkhāpada. Baris terkahir dari perijinan ini layak untuk di ingat sebagai rangkuman dari semua peraturan mengenai uang: “Para bhikkhu, tidak dengan alasan apapun juga Saya mengijinkan uang untuk diterima atau dicari.”

trus :
Quote
Telah ditunjukkan [dalam peraturan] di atas bahwa tidaklah diperbolehkan untuk menyebabkan diterimanya atau ditempatkannya uang untuk vihara ataupun yang lainnya. Dengan demikian, pendangan tersebut tidak sesuai dengan Vinaya.

Kitab komentar mengilustrasikan hal utama yang terlibat dalam peraturan-peraturan ini dalam sebuah cerita fiktif. Hal ini berkaitan dengan situasi di mana donor tidak memperdulikan penolakan dari bhikkhu dan meninggalkan uangnya di depan sang bhikkhu dan kemudian pergi. Hal ini memperlihatkan bahwa:

1.       Jika sang bhikkhu berkata, “Taruh di sini,’ maka itu termasuk pelanggaran Nissaggiya Pācittiya karena menerimanya.
2.       Jika sang bhikkhu ingin membeli sesuatu dan berkata, ‘Ambil ini,’ maka itu adalah pengaturan yang tidak diperbolehkan (jika dananya legal).
3.       Peraturan ini bagaikan berjalan pada seutas tali tambang, di mana sedikit salah ucapan saja akan mengakitbatkan terjadinyanya pelanggaran.

Ceritanya adalah sebagai berikut:

            Seandainya seseorang menaruh seratus atau seribu koin di depan kaki seorang bhikkhu dan berkata, “Ini untuk bhante” dan sang bhikkhu menlokanya dengan berkata, ‘Hal ini tidak diperbolehkan/dibenarkan,” tetapi orang tersebut menjawab, “Saya telah memberikannya kepada bhante” dan kemudian pergi.

            Kemudian, jika ada orang (umat) lain yang datang dan bertanya, “Bhante, ini apa?” Maka dia dapat diberitahu apa yang telah dikatakan oleh donor dan bhikkhu. Jika orang tersebut berkata, “Bhante, biar saya simpan supaya aman, beritahu saya sebuah tempat yang aman.” Maka, setelah menaiki sebuah gedung bertingkat tujuh, sang bhikkhu dapat mengatakan, ‘Ini tempat yang aman’ tetapi dia tidak boleh berkata, ‘Taruh di sini.’ Hanya dengan mengatakan demikian saja, uang itu bisa menjadi legal atau tidak legal (dalam kitab sub-komentar Vimativinodana dikatakan: Jika sang bhikkhu berkata, ‘Taruh di sini,’ itu artinya adalah menerima uang tersebut dan termasuk pelanggaran Nissaggiya Pācittiya). Kemudian, sang bhikkhu dapat menutup pintu dan menguncinya.

            Jika suatu saat seorang pedagang datang dengan membawa barang dagangannya seperti mangkuk dan jubah bhikkhu dan berkata, “Ambil ini bhante,” kemudian bhikkhu tersebut dapat berkata, ‘Teman, saya membutuhkan ini dan ada  dana untuk mendapatkanya, tetapi sekarang di sini tidak ada kappiya.’ Dan jika pedagang tersebut berkata, “Saya akan menjadi kappiya bhante, buka pintunya dan berikan pada saya.” Kemudian, setelah membuka pintunya, sang bhikkhu harus berkata, ‘Dananya ditaruh di ruangan ini,’ dia tidak boleh berkata, ‘Ambil ini.’ Maka, tergantung pada apa yang diucapkannya, hal itu menjadi seseuatu yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Kemudian, jika pedagang tersebut mengambil koin-koin tersebut dan memberikan kebutuhan bhikkhu yang diperbolehkan kepada sang bhikkhu, maka hal itu diperbolehkan. Jika pedagang tersebut mengambil koinnya terlalu banyak, maka sang bhikkhu dapat berkata, ‘Saya tidak jadi mengambil barang daganganmu, silakan pergi!’
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 24 March 2013, 10:58:15 AM
IMO, niat tidak menentukan di sini, seorang yg punya niat gak baik pun bisa taat vinaya, sebaliknya seorang yg niatnya baik pun bisa melanggar vinaya. jadi terlepas dari apa niatnya, yg tidak mungkin diketahui orang lain, adalah tindakannya yg terlihat.
komplitnya sih niat, cara dan hasilnya baik. batasan mengenai cara tentunya adalah vinaya.
kalau tidak melanggar vinaya, ya gak masalah.

jika seorang yg perbuatan yg lurus dipergunjingkan, biasanya gunjingan itu tidak akan bertahan lama dan akan memudar dan lenyap dengan sendirinya. hal inilah yg dialami oleh Sang Buddha.

Pada masa Sang Buddha, aturan vinaya ditetapkan biasanya setelah adanya kritikan dari umat. Tentu saja pada Sang Buddha dulu belum pernah terjadi ada bhikkhu yg melelang dirinya, yang kalau ada, saya berspekulasi bahwa Sang Buddha akan menetapkan larangan pelelangan diri. kehidupan para bhikkhu/bhikkhuni sepenuhnya bergantung dari dana umat, dan umat suka melihat para bhikkhu/bhikkhuni yang memiliki moralitas yang baik serta sesuai aturan-aturan vinaya. bagi para bhikkhu/bhikkhuni yang taat vinaya, saya pun yakin bahwa umat akan gembira menanam jasa di lahan yg subur itu. Dan dengan demikian, para bhikkhu/bhikkhuni tidak perlu sampai harus melelang dirinya.

Jadi
dalam cerita2 ya tentunya selalu keliatan ideal, hitam putih.
saya menilai dunia ini tidak ideal, tidak hitam putih.

idealnya pejabat yang lurus, tidak kkn itu seharusnya karirnya lancar. kenyataannya mungkin karirnya gak naik2, kalau gak dipecat.
idealnya yang taat vinaya maka dana mengalir lancar. kenyataannya mungkin yang difavoritkan umat adalah yang lucu, gaul dan pinter ngomong.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 24 March 2013, 11:02:38 AM
jadi AB disini ga melanggar ya?

kalau ada vinaya gini menyebutkan :
 2. Meṇḍaka-sikkhāpada: terjemahannya telah diberikan di atas. Tidak ada tambahan informasi mengenai perijinan ini di kitab komentar. Semua yang harus dikatakan tentang hal ini dijelaskan dalam kitab komentar pada bagian Rāja-sikkhāpada. Baris terkahir dari perijinan ini layak untuk di ingat sebagai rangkuman dari semua peraturan mengenai uang: “Para bhikkhu, tidak dengan alasan apapun juga Saya mengijinkan uang untuk diterima atau dicari.”

yang seperti ini gampang dikilahkan atau disiasati. duitnya bisa diterima pejabat yayasan. duitnya dicari oleh yayasan. acaranya diiklankan umat awam. semuanya diatur oleh pihak ketiga. bhikkhu hanya menerima undangan, dan datang memenuhi undangan. tidak ada yang dilanggar.

sekali lagi, peraturan itu gampang dicari celahnya. yang penting itu adalah esensinya, apakah perbuatan itu didasarkan dan dilakukan untuk kepentingan diri sendiri, memperkaya diri sendiri, kenyamanan diri sendiri ataukah untuk kepentingan yang lebih mulia...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 24 March 2013, 11:14:47 AM
yang seperti ini gampang dikilahkan atau disiasati. duitnya bisa diterima pejabat yayasan. duitnya dicari oleh yayasan. acaranya diiklankan umat awam. semuanya diatur oleh pihak ketiga. bhikkhu hanya menerima undangan, dan datang memenuhi undangan. tidak ada yang dilanggar.

sekali lagi, peraturan itu gampang dicari celahnya. yang penting itu adalah esensinya, apakah perbuatan itu didasarkan dan dilakukan untuk kepentingan diri sendiri, memperkaya diri sendiri, kenyamanan diri sendiri ataukah untuk kepentingan yang lebih mulia...

Jadi kalau demi kepentingan mulia boleh lah melanggar, betul begitu?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 24 March 2013, 11:57:43 AM
Jadi kalau demi kepentingan mulia boleh lah melanggar, betul begitu?
di sini tidak ada yang dilanggar.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 24 March 2013, 01:20:47 PM
idealnya yang taat vinaya maka dana mengalir lancar. kenyataannya mungkin yang difavoritkan umat adalah yang lucu, gaul dan pinter ngomong.

lama kelamaan menjurus ke pelawak atau badut  :))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 24 March 2013, 01:22:45 PM
Ini juga kontroversial:

Ajahn Brahm for Sale (http://www.ajahnbrahmforsale.com/)

 :(  :'(
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Dragon_Slayer on 24 March 2013, 01:43:27 PM
lama kelamaan menjurus ke pelawak atau badut  :))

kenapa jd seperti ini ya..
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 24 March 2013, 01:51:41 PM
komplitnya sih niat, cara dan hasilnya baik. batasan mengenai cara tentunya adalah vinaya.
kalau tidak melanggar vinaya, ya gak masalah.
dalam cerita2 ya tentunya selalu keliatan ideal, hitam putih.
saya menilai dunia ini tidak ideal, tidak hitam putih.

idealnya pejabat yang lurus, tidak kkn itu seharusnya karirnya lancar. kenyataannya mungkin karirnya gak naik2, kalau gak dipecat.
idealnya yang taat vinaya maka dana mengalir lancar. kenyataannya mungkin yang difavoritkan umat adalah yang lucu, gaul dan pinter ngomong.


karena motif keserakahan atas dana inilah maka muncul para bhikkhu pelawak. padahal Sang Buddha mengajarkan kepada para bhikkhu, bahwa jika di suatu tempat seorag bhikkhu tidak memperoleh kemajuan dalam spiritual, maka walaupun dana berlimpah ia harus meninggalkan tempat itu; sebaliknya jika di tempat itu ia memperoleh kemajuan spiritual, maka walaupun harus menderita kelaparan, ia tidak boleh meninggalkan tempat itu.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 24 March 2013, 02:41:18 PM
karena motif keserakahan atas dana inilah maka muncul para bhikkhu pelawak. padahal Sang Buddha mengajarkan kepada para bhikkhu, bahwa jika di suatu tempat seorag bhikkhu tidak memperoleh kemajuan dalam spiritual, maka walaupun dana berlimpah ia harus meninggalkan tempat itu; sebaliknya jika di tempat itu ia memperoleh kemajuan spiritual, maka walaupun harus menderita kelaparan, ia tidak boleh meninggalkan tempat itu.
benar.

namun ini tidak berarti sebaliknya. apabila dana berlimpah maka bukan berarti pasti tidak ada kemajuan spiritual.
demikian juga apabila ada bhikkhu yang lucu dan pinter ngomong maka bukan berarti pasti dia serakah mencari umat.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 24 March 2013, 03:00:16 PM
benar.

namun ini tidak berarti sebaliknya. apabila dana berlimpah maka bukan berarti pasti tidak ada kemajuan spiritual.


untuk kondisi begini, yaitu ada kemajuan dan dana berlimpah, Sang Buddha justru mengajarkan agar tetap "ngotot" bertahan di tempat itu walaupun diusir.

Quote
demikian juga apabila ada bhikkhu yang lucu dan pinter ngomong maka bukan berarti pasti dia serakah mencari umat.


*dalam kasus ini, no comment tentang mencari umat.* Tapi dalam hal mencari "dana", hal ini sangat mudah dilihat, tinggal dilihat apakah konsernya yg lucu dan pinter ngomong itu selalu dengan menjual tiket. 
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 24 March 2013, 04:40:18 PM
di sini tidak ada yang dilanggar.
Kalau aye lihat, menukar ajaran dengan uang itu sepertinya pelanggaran deh, walaupun tujuan mulia, dana pembangunan vihara, untuk kelangsungan bhikkhu, atau membantu orang lain, itu seperti memanfaatkan kedudukan, posisi, kebhikkhuan untuk menukar ajarannya dengan bentuk uang, bedakan misalnya dengan umat awam yang mengajar dhamma dengan gratis, demi kemajuan bersama, dengan seorang bhikkhu yanmg mengajar dhamma untuk menukar dengan uang yang digunakan untuk dana vihara atau bikuni dll lebih mulia dan lebih pantas mana ya?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 24 March 2013, 08:14:25 PM
kenapa jd seperti ini ya..

keinginannya banyak
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 24 March 2013, 08:17:06 PM
benar.

namun ini tidak berarti sebaliknya. apabila dana berlimpah maka bukan berarti pasti tidak ada kemajuan spiritual.
demikian juga apabila ada bhikkhu yang lucu dan pinter ngomong maka bukan berarti pasti dia serakah mencari umat.

kenyataan, sudah di sale
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: kullatiro on 24 March 2013, 09:06:57 PM
keinginannya banyak

kebutuhan sangat banyak sedang dana yang ada tidak memadai.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 24 March 2013, 09:09:06 PM
kebutuhan sangat banyak sedang dana yang ada tidak memadai.

kenapa kebutuhan bisa sangat banyak? apa sih yg dibutuhkan?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 24 March 2013, 09:15:11 PM
*dalam kasus ini, no comment tentang mencari umat.* Tapi dalam hal mencari "dana", hal ini sangat mudah dilihat, tinggal dilihat apakah konsernya yg lucu dan pinter ngomong itu selalu dengan menjual tiket. 
saya udah bertahun2 gak "nonton" konsernya ajahn brahm, tapi setahu saya setiap kunjungan ajahn brahm, selalu ada "konser" gratisannya, malah kebanyakan semuanya gratis. gak tau apa ada yang salah dalam pengadaan acaranya di indonesia...

(http://www.buddha.sg/gif/up2013/jan13a.jpg)

saya justru melihat keberadaan dhamma talks gratisan seperti ini sangat positif bagi buddhism, menunjukkan eksistensi buddhism di tengah2 banjir konser, show dan acara penyembuhan agama lain.

Kalau aye lihat, menukar ajaran dengan uang itu sepertinya pelanggaran deh, walaupun tujuan mulia, dana pembangunan vihara, untuk kelangsungan bhikkhu, atau membantu orang lain, itu seperti memanfaatkan kedudukan, posisi, kebhikkhuan untuk menukar ajarannya dengan bentuk uang, bedakan misalnya dengan umat awam yang mengajar dhamma dengan gratis, demi kemajuan bersama, dengan seorang bhikkhu yanmg mengajar dhamma untuk menukar dengan uang yang digunakan untuk dana vihara atau bikuni dll lebih mulia dan lebih pantas mana ya?
atau bisa juga dilihat esensinya itu sebagai ajang pengumpulan dana dengan pemakaian kata2 marketing yang salah dari sudut pandang konservatif, namun humourous dan biasa aja dari sudut pandang orang barat.

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 24 March 2013, 09:49:22 PM
saya udah bertahun2 gak "nonton" konsernya ajahn brahm, tapi setahu saya setiap kunjungan ajahn brahm, selalu ada "konser" gratisannya, malah kebanyakan semuanya gratis. gak tau apa ada yang salah dalam pengadaan acaranya di indonesia...

Kalau gratisan mungkin tidak akan menimbulkan pergunjingan spt ini. Tapi dalam kasus "lelang diri" saya pikir sudah sangat nyata ketidak-gratisannya.

Quote
saya justru melihat keberadaan dhamma talks gratisan seperti ini sangat positif bagi buddhism, menunjukkan eksistensi buddhism di tengah2 banjir konser, show dan acara penyembuhan agama lain.

setuju dengan ini, bahkan Dhamma itu memang seharusnya gratis, dan penyelenggara tidak selayaknya menagih uang dari umat (apa pun alasannya). Kalau alasan sewa gedung, ini bisa disiasati dengan mencari tempat gratisan juga, dan ini bukannya tidak ada.

Quote
atau bisa juga dilihat esensinya itu sebagai ajang pengumpulan dana dengan pemakaian kata2 marketing yang salah dari sudut pandang konservatif, namun humourous dan biasa aja dari sudut pandang orang barat.

segala pembenaran memang bisa dilakukan, tapi pembenaran tidak otomatis membenarkan suatu tindakan. bahkan dari sudut pandang orang barat pun ternyata tidak biasa, polemik ini juga diperdebatkan dalam beberapa forum internasional.

Dalam banyak sutta dan vinaya, Sang Buddha telah membabarkan tentang betapa berbahayanya uang bagi kaum monastik, jika memang diperlukan, serahkanlah urusan keuangan itu kepada umat awam. seperti tradisi yg sering dilakukan di kalangan Buddhis, proyek pembangunan/renovasi vihara sering melakukan penggalangan dana, dan itu dilakukan oleh yayasan yg dikelola oleh umat awam, dan kalau ada penggalangan dana yg dikelola oleh bhikkhu, hal itu tidak berarti bahwa itu dibenarkan.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 24 March 2013, 09:51:33 PM

atau bisa juga dilihat esensinya itu sebagai ajang pengumpulan dana dengan pemakaian kata2 marketing yang salah dari sudut pandang konservatif, namun humourous dan biasa aja dari sudut pandang orang barat.


bisa saja pedagang Indonesia terlalu agresif dan kreatif dalam hal mencari dana umat, jadi AB juga menyesuaikannya atau kata lain ikut arus pedagang Indonesia ^-^
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 24 March 2013, 09:55:29 PM
kebutuhan sangat banyak sedang dana yang ada tidak memadai.

mosok seorang Bhikkhu butuh dana banyak ? :o,
sehingga harus mencari dana dengan cara sale ! :(
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 24 March 2013, 10:00:27 PM
*dalam kasus ini, no comment tentang mencari umat.* Tapi dalam hal mencari "dana", hal ini sangat mudah dilihat, tinggal dilihat apakah konsernya yg lucu dan pinter ngomong itu selalu dengan menjual tiket.
waktu Ajahn Brahm datang ke Aceh, gak pake tiket sih....
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 24 March 2013, 10:01:54 PM
waktu Ajahn Brahm datang ke Aceh, gak pake tiket sih....


mungkin umat Aceh pelit kale ...  :))

tapi memang disesuaikan dengan kondisi dan situasi daerah masing2.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 24 March 2013, 10:05:29 PM

atau bisa juga dilihat esensinya itu sebagai ajang pengumpulan dana dengan pemakaian kata2 marketing yang salah dari sudut pandang konservatif, namun humourous dan biasa aja dari sudut pandang orang barat.


Kalau aye lihat kok sepertinya bukan humorous? Jadi kalau ada orang berdana, trus ikut lelang, trus yg menang dpt imbalan dapat 7 hari bersama AB, itu bukan sih maksudnya?

Walau misalnya itu humorous kok jadinya kehidupan pertapaan semakin parah maknanya, jadinya mengurus kehidupan duniawi terus, duit dan duit terus apakah akan ada ujungnya? Itu yang diajarkan buddha? Apakah esensi ajaran Buddha sekarang mengajarkan bikkhu untuk dijadikan objek mencari uang terus sehingga menjadi kebiasaan? begitukah kepantasannya? Apakah cara2 dulu sudah kuno sehingga ajaran buddha harus dikoreksi jadi seperti sekarang?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: kullatiro on 24 March 2013, 10:53:22 PM
Kalau aye lihat kok sepertinya bukan humorous? Jadi kalau ada orang berdana, trus ikut lelang, trus yg menang dpt imbalan dapat 7 hari bersama AB, itu bukan sih maksudnya?

Walau misalnya itu humorous kok jadinya kehidupan pertapaan semakin parah maknanya, jadinya mengurus kehidupan duniawi terus, duit dan duit terus apakah akan ada ujungnya? Itu yang diajarkan buddha? Apakah esensi ajaran Buddha sekarang mengajarkan bikkhu untuk dijadikan objek mencari uang terus sehingga menjadi kebiasaan? begitukah kepantasannya? Apakah cara2 dulu sudah kuno sehingga ajaran buddha harus dikoreksi jadi seperti sekarang?


Semua tentu ada awal nya hal yang terjadi pada AB ini adalah bisa dikatakan ada sebab dan ada akibatnya yang harus di tanggung oleh Bhikku Ajhan Brahm tersebut, apakah akan ada akhirnya? kecuali Ajhan Brahm di pulihkan silsilah nya mungkin beban yang di tanggung saat ini akan berkurang.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 24 March 2013, 11:08:20 PM

Semua tentu ada awal nya hal yang terjadi pada AB ini adalah bisa dikatakan ada sebab dan ada akibatnya yang harus di tanggung oleh Bhikku Ajhan Brahm tersebut, apakah akan ada akhirnya? kecuali Ajhan Brahm di pulihkan silsilah nya mungkin beban yang di tanggung saat ini akan berkurang.

oh jadi ini salah si penanggung jawab silsilah yg telah mengeluarkan AB?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 24 March 2013, 11:25:01 PM
Dalam banyak sutta dan vinaya, Sang Buddha telah membabarkan tentang betapa berbahayanya uang bagi kaum monastik, jika memang diperlukan, serahkanlah urusan keuangan itu kepada umat awam. seperti tradisi yg sering dilakukan di kalangan Buddhis, proyek pembangunan/renovasi vihara sering melakukan penggalangan dana, dan itu dilakukan oleh yayasan yg dikelola oleh umat awam, dan kalau ada penggalangan dana yg dikelola oleh bhikkhu, hal itu tidak berarti bahwa itu dibenarkan.
seharusnya memang begitu...
saya pikir penggalangan dana ini pasti dikelola oleh umat. gak mungkin ajahn brahm melakukan blunder sebesar itu.
hanya karena photo dan judulnya ada ajahn brahm bukan berarti semuanya dikerjakan sendiri oleh ajahn brahm.

Kalau aye lihat kok sepertinya bukan humorous? Jadi kalau ada orang berdana, trus ikut lelang, trus yg menang dpt imbalan dapat 7 hari bersama AB, itu bukan sih maksudnya?

Walau misalnya itu humorous kok jadinya kehidupan pertapaan semakin parah maknanya, jadinya mengurus kehidupan duniawi terus, duit dan duit terus apakah akan ada ujungnya? Itu yang diajarkan buddha? Apakah esensi ajaran Buddha sekarang mengajarkan bikkhu untuk dijadikan objek mencari uang terus sehingga menjadi kebiasaan? begitukah kepantasannya? Apakah cara2 dulu sudah kuno sehingga ajaran buddha harus dikoreksi jadi seperti sekarang?
itu kan cara pandang anda... ada orang yang melihatnya dari sisi yang lain.

bagi sebagian orang, kehidupan pertapaan tidak semakin parah maknanya.
penggalangan dana ini justru memberi kesempatan kepada banyak orang
untuk menjalani hidup pertapaan.

saya tidak melihat ada pertapa yang mengurusi duniawi dan duit duit duit.
dengan adanya nama dan foto ajahn brahm di sana bukan berarti itu saja
yang diurusinya. bisa saja itu kerjaan pengurus penggalangan dana ini...

begini, seperti yang dibilang om indra, saya bisa terus berspekulasi melakukan
pembenaran untuk ajahn brahm. namun dalam hal ini, anda berspekulasi dan
saya juga berspekulasi. tidak ada gunanya dilanjutkan selama tidak ada bukti
lebih lanjut...
 
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 24 March 2013, 11:36:00 PM
seharusnya memang begitu...
saya pikir penggalangan dana ini pasti dikelola oleh umat. gak mungkin ajahn brahm melakukan blunder sebesar itu.
hanya karena photo dan judulnya ada ajahn brahm bukan berarti semuanya dikerjakan sendiri oleh ajahn brahm.


saya tidak memiliki informasi mengenai pengelolaan acara ini, mungkin Bro Morpheus bisa memberikan informasi yg benar. tapi walaupun dikelola umat tapi tidak mungkin AB tidak terlibat di sini, dan keterlibatan seorang bhikkhu dalam urusan umat awam, tetap saja tidak sepantasnya.

Quote
itu kan cara pandang anda... ada orang yang melihatnya dari sisi yang lain.

bagi sebagian orang, kehidupan pertapaan tidak semakin parah maknanya.
penggalangan dana ini justru memberi kesempatan kepada banyak orang
untuk menjalani hidup pertapaan.

ini pandangan yg agak berbahaya, bahwa orang memerlukan dana untuk menjalani hidup pertapaan, kalau begitu apa makna "meninggalkan keduniawian" bagi Bang Morpheus?

Quote
saya tidak melihat ada pertapa yang mengurusi duniawi dan duit duit duit.
dengan adanya nama dan foto ajahn brahm di sana bukan berarti itu saja
yang diurusinya. bisa saja itu kerjaan pengurus penggalangan dana ini...

begini, seperti yang dibilang om indra, saya bisa terus berspekulasi melakukan
pembenaran untuk ajahn brahm. namun dalam hal ini, anda berspekulasi dan
saya juga berspekulasi. tidak ada gunanya dilanjutkan selama tidak ada bukti
lebih lanjut...
 

Kita memang minim informasi dalam hal ini, sehingga muncul berbagai spekulasi, maka bagi yg memiliki informasi, dimohon agar sudi mengklarifikasi.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 24 March 2013, 11:54:44 PM
Patimokkha: Nissaggiya Pācittiya:
18. Should any bhikkhu accept gold and silver, or have it accepted, or consent to its being deposited (near him), it is to be forfeited and confessed.

19. Should any bhikkhu engage in various types of monetary exchange, it (the income) is to be forfeited and confessed.

20. Should any bhikkhu engage in various types of trade, it (the article obtained) is to be forfeited and confessed.

SN 42:10 Maniculaka Sutta

"Now I do say that thatch may be sought for by one needing thatch, wood may be sought for by one needing wood, a cart may be sought for by one needing a cart, a workman may be sought for by one needing a workman, but by no means do I say that money may be consented to or sought for in any way at all."

**belum lagi jika dibahas mengenai "pelelangan-diri" sebagai termasuk "perdagangan manusia"
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 25 March 2013, 05:28:58 AM
saya tidak memiliki informasi mengenai pengelolaan acara ini, mungkin Bro Morpheus bisa memberikan informasi yg benar. tapi walaupun dikelola umat tapi tidak mungkin AB tidak terlibat di sini, dan keterlibatan seorang bhikkhu dalam urusan umat awam, tetap saja tidak sepantasnya.

ini pandangan yg agak berbahaya, bahwa orang memerlukan dana untuk menjalani hidup pertapaan, kalau begitu apa makna "meninggalkan keduniawian" bagi Bang Morpheus?

Kita memang minim informasi dalam hal ini, sehingga muncul berbagai spekulasi, maka bagi yg memiliki informasi, dimohon agar sudi mengklarifikasi.

kayaknya informasi yang ada minim dan susah dibeberkan.

sepertinya yang ada cuma asumsi atau opini  para 'pembela indenpenden' untuk pembenaran sepak terjang fenomena AB.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 25 March 2013, 05:36:45 AM
**belum lagi jika dibahas mengenai "pelelangan-diri" sebagai termasuk "perdagangan manusia"

ini termasuk dilarang PBB  :))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 25 March 2013, 06:47:58 AM

bagi sebagian orang, kehidupan pertapaan tidak semakin parah maknanya.
penggalangan dana ini justru memberi kesempatan kepada banyak orang
untuk menjalani hidup pertapaan.

saya tidak melihat ada pertapa yang mengurusi duniawi dan duit duit duit.
dengan adanya nama dan foto ajahn brahm di sana bukan berarti itu saja
yang diurusinya. bisa saja itu kerjaan pengurus penggalangan dana ini...

begini, seperti yang dibilang om indra, saya bisa terus berspekulasi melakukan
pembenaran untuk ajahn brahm. namun dalam hal ini, anda berspekulasi dan
saya juga berspekulasi. tidak ada gunanya dilanjutkan selama tidak ada bukti
lebih lanjut...
 
begini, seperti tertulis disana, ada suatu imbalan, ada dana, ada imbalan 7 hari bersama AB, AB terlibat disana, tanpa ada AB maka pelelangan akan ada? orang akan mau keluar uang kalau tidak ada imbalan 7 hari bersama AB?

soal bukti itu khan tertulis disana? kalau misalnya anda mau menyanggah itu tidak terjadi, apa bukan itu artinya ada pembohongan? penipuan atas nama AB? bahkan ada moto tidak puas bisa minta uang kembali, tapi uang tidak akan kembali hanya boleh mengajukan doang ya, intinya semua yang berhubungan dengan AB sepertinya duit terus, jadi komoditi, jual nama, jual diri, kehidupan pertapaan seperti begitu jadi lucu sih memang :D

tambahan
begini, anggap saja spekulasi, kalau yang terlihat di brosur, trus terjadi seperti di brosur, itu pelanggaran bukan.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 25 March 2013, 06:54:29 AM
saya tidak melihat ada pertapa yang mengurusi duniawi dan duit duit duit.
dengan adanya nama dan foto ajahn brahm di sana bukan berarti itu saja
yang diurusinya. bisa saja itu kerjaan pengurus penggalangan dana ini...

Acara lelang dilakukan oleh Handaka Wijjananda dari Ehipassiko (EF) dan katanya hasil lelang adalah untuk membiayai anak asuh.  Karena EF mengaku jumlah anak yang dibantu terus bertambah dan dana yang diperlukan sangat besar.  Kalo sumbangan dari donatur yang sudah ada kan relatif fixed sementara jumlah anak yang dibiayai katanya terus bertambah.

Demikian yang gw dengar langsung, kalau yang lain ada informasi lain untuk apa duitnya itu silahkan dikemukakan di sini dan sebaiknya tidak berasumsi sendiri yang belum tentu benar.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 25 March 2013, 09:43:54 AM
saya tidak memiliki informasi mengenai pengelolaan acara ini, mungkin Bro Morpheus bisa memberikan informasi yg benar. tapi walaupun dikelola umat tapi tidak mungkin AB tidak terlibat di sini, dan keterlibatan seorang bhikkhu dalam urusan umat awam, tetap saja tidak sepantasnya.
lagi ini pandangan hitam putih yang idealis...
kalo masalah "terlibat", apa ada yang 100% murni dan tidak terlibat?

mari kita lihat surat sangha theravada indonesia di bawah:
http://www.samaggi-phala.or.id/berita/rapim2_06b.html

di bab 9, pasal 1, pelayanan undangan perayaan kathina 2550, ada ayat:
"Dana yang berupa uang; 50% dari jumlah keseluruhan penerimaan wajib diserahkan/dikirimkan kepada kas Sangha Theravada Indonesia, minimal 25% dari jumlah keseluruhan penerimaan diserahkan kepada kas vihara/panitia penyelenggara perayaan Kathina, sedangkan sisanya diserahkan kepada kebijaksanaan bhikkhu yang memimpin perayaan Kathina tersebut"

apakah ini berarti yang bertanda-tangan di sana (bhikkhu jotidhammo) "terlibat" urusan keuangan dan dana?

dimana batas "terlibat" yang pantas dan "terlibat" yang tidak pantas?


ini pandangan yg agak berbahaya, bahwa orang memerlukan dana untuk menjalani hidup pertapaan, kalau begitu apa makna "meninggalkan keduniawian" bagi Bang Morpheus?
pernyataan saya berhubungan dengan penggalangan dana dhammasara nuns' monastery. tentunya dengan dibangunnya monastery itu memberi kesempatan orang menjalani kehidupan pertapaan termasuk orang awam yang ingin ikutan bermeditasi. jangan dibalik...

idealnya menjalani kehidupan pertapaan memang tidak memerlukan dana... tapi selalu ada hubungan2 dengan duniawi yang terpaksa dilakukan, apalagi di tengah2 masyarakat non-buddhis. kalo tidak, untuk apakah dibangun panti semedi balerejo, toh kehidupan pertapaan tidak memerlukan dana kan?

kayaknya informasi yang ada minim dan susah dibeberkan.

sepertinya yang ada cuma asumsi atau opini  para 'pembela indenpenden' untuk pembenaran sepak terjang fenomena AB.
terbalik...
yang benar: dengan informasi yang minim, ada yang berasumsi atau opini jelek mengenai ajahn brahm secara gegabah...

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 25 March 2013, 09:56:54 AM
lagi ini pandangan hitam putih yang idealis...
kalo masalah "terlibat", apa ada yang 100% murni dan tidak terlibat?

mari kita lihat surat sangha theravada di bawah:
http://www.samaggi-phala.or.id/berita/rapim2_06b.html

di bab 9, pasal 1, pelayanan undangan perayaan kathina 2550, ada ayat:
"Dana yang berupa uang; 50% dari jumlah keseluruhan penerimaan wajib diserahkan/dikirimkan kepada kas Sangha Theravada Indonesia, minimal 25% dari jumlah keseluruhan penerimaan diserahkan kepada kas vihara/panitia penyelenggara perayaan Kathina, sedangkan sisanya diserahkan kepada kebijaksanaan bhikkhu yang memimpin perayaan Kathina tersebut"

apakah ini berarti yang bertanda-tangan di sana (bhikkhu jotidhammo) "terlibat" urusan keuangan dan dana?

dimana batas "terlibat" yang pantas dan "terlibat" yang tidak pantas?


kalau menurut saya, ya yg diatas termasuk terlibat, dan bhikkhu yg terlibat dalam pengelolaan keuangan adalah tidak sepantasnya, tapi tentunya Sangha tidak wajib menuruti pendapat saya.

Quote
pernyataan saya berhubungan dengan penggalangan dana dhammasara nuns' monastery. tentunya dengan dibangunnya monastery itu memberi kesempatan orang menjalani kehidupan pertapaan termasuk orang awam yang ingin ikutan bermeditasi. jangan dibalik...

membangun beberapa gubuk untuk tempat tinggal sptnya tidak sampai harus "melelang-diri", bahkan di banyak sutta. dan untuk umat awam, selama ini umat awam bisa ikutan meditasi di vihara mana pun juga, dan untuk umat awam, sptnya tidak ada pembedaan tempat untuk pria/wanita.

Quote
idealnya menjalani kehidupan pertapaan memang tidak memerlukan dana... tapi selalu ada hubungan2 dengan duniawi yang terpaksa dilakukan, apalagi di tengah2 masyarakat non-buddhis. kalo tidak, untuk apakah dibangun panti semedi balerejo, toh kehidupan pertapaan tidak memerlukan dana kan?
terbalik...

ketika memutuskan untuk "meninggalkan keduniawian", seseorang seharusnya sudah siap untuk benar2 "meninggalkan keduniawian" agar tidak terpaksa melakukan hal-hal yang berhubungan dengan duniawi. ketika seseorang memutuskan untuk menjadi bhikkhu/bhikkhuni, ia telah menerima tugas yang harus dilakukan yg belum tentu bisa diselesaikan seumur hidupnya, jadi kenapa harus disibukkan lagi dengan hal-hal yang bukan menjadi tugasnya?

segala panti2 yg dibangun, saya tidak bisa menjelaskan "untuk apa", karena saya tidak memiliki info itu dan tidak terlibat di sana.

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 25 March 2013, 11:49:45 AM
Acara lelang dilakukan oleh Handaka Wijjananda dari Ehipassiko (EF) dan katanya hasil lelang adalah untuk membiayai anak asuh.  Karena EF mengaku jumlah anak yang dibantu terus bertambah dan dana yang diperlukan sangat besar.  Kalo sumbangan dari donatur yang sudah ada kan relatif fixed sementara jumlah anak yang dibiayai katanya terus bertambah.

Demikian yang gw dengar langsung, kalau yang lain ada informasi lain untuk apa duitnya itu silahkan dikemukakan di sini dan sebaiknya tidak berasumsi sendiri yang belum tentu benar.
Yakin itu di indonesia lelangnya? itu sepertinya pake kurs australia dolar, dan pembangunan dhammasara nun's monastery nya apa di indo juga? kok malah ke anak asuh? apa artinya di indonesia/EF akan melakukan pelelangan juga?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 25 March 2013, 12:10:20 PM
Yakin itu di indonesia lelangnya? itu sepertinya pake kurs australia dolar, dan pembangunan dhammasara nun's monastery nya apa di indo juga? kok malah ke anak asuh? apa artinya di indonesia/EF akan melakukan pelelangan juga?

Gw yakin banget karena gw lihat langsung acaranya.

Yang pake kurs Aus$ itu di acara yang mana?  Sebenarnya yang pada omong di sini memang turut hadir di acara tour d'indonesie itu atau cuma menduga2 ?  Setahu gw acara AB ini diadakan di beberapa kota, entahlah kalo tiap kota ga sama acara cari duitnya dan tujuannya.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 25 March 2013, 12:22:29 PM
Gw yakin banget karena gw lihat langsung acaranya.

Yang pake kurs Aus$ itu di acara yang mana?  Sebenarnya yang pada omong di sini memang turut hadir di acara tour d'indonesie itu atau cuma menduga2 ?  Setahu gw acara AB ini diadakan di beberapa kota, entahlah kalo tiap kota ga sama acara cari duitnya dan tujuannya.
Spoiler: ShowHide
(http://www.ajahnbrahmforsale.com/images/ajahn_07_login.jpg)
(http://www.ajahnbrahmforsale.com/images/ajahn_08_login.jpg)
(http://www.ajahnbrahmforsale.com/images/ajahn_06.jpg)

(http://www.ajahnbrahmforsale.com/images/bot_txt.jpg)


http://www.ajahnbrahmforsale.com/ (http://www.ajahnbrahmforsale.com/)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 25 March 2013, 12:23:18 PM
78 (8 ) Bahaya Masa Depan (2)

“Para bhikkhu, ketika seorang bhikkhu hutan mempertimbangkan lima bahaya masa depan, cukuplah baginya untuk berdiam dengan waspada, teguh, dan bersungguh-sungguh untuk mencapai apa-yang-belum-dicapai, untuk memperoleh apa-yang-belum-diperoleh, untuk merealisasikan apa-yang-belum-direalisasikan. Apakah lima ini?

(1) “Di sini, seorang bhikkhu hutan merefleksikan sebagai berikut: ‘Sekarang aku masih muda, seorang pemuda berambut hitam yang memiliki berkah kemudaan, dalam masa utama kehidupan. Tetapi akan tiba saatnya ketika usia tua menyerang tubuh ini. Ketika seseorang sudah tua, dikuasai oleh usia tua, tidaklah mudah untuk menjalankan ajaran para Buddha; tidaklah mudah untuk mendatangi tempat-tempat terpencil di dalam hutan dan belantara. Sebelum kondisi yang tidak diharapkan, tidak diinginkan, dan tidak menyenangkan itu menghampiriku, biarlah aku terlebih dulu membangkitkan kegigihan untuk mencapai apa-yang-belum-dicapai, untuk memperoleh apa-yang-belum-diperoleh, untuk merealisasikan apa-yang-belum-direalisasikan. Dengan demikian ketika aku berada dalam kondisi itu, aku akan berdiam dengan nyaman walaupun aku sudah tua.’ Ini adalah bahaya masa depan pertama yang dengan mempertimbangkannya cukuplah bagi seorang bhikkhu untuk berdiam dengan waspada, teguh, dan bersungguh-sungguh … untuk merealisasikan apa-yang-belum-direalisasikan.

(2) “Kemudian, seorang bhikkhu merefleksikan sebagai berikut: ‘Sekarang aku jarang sakit atau menderita; aku memiliki pencernaan yang baik yang tidak terlalu dingin juga tidak terlalu panas melainkan sedang dan sesuai untuk berusaha. Tetapi akan tiba saatnya ketika penyakit menyerang tubuh ini. Ketika seseorang sakit, dikuasai oleh penyakit, tidaklah mudah untuk menjalankan ajaran para Buddha; tidaklah mudah untuk mendatangi tempat-tempat terpencil di dalam hutan dan belantara. Sebelum kondisi yang tidak diharapkan, tidak diinginkan, dan tidak menyenangkan itu menghampiriku, biarlah aku terlebih dulu membangkitkan kegigihan untuk mencapai apa-yang-belum-dicapai, untuk memperoleh apa-yang-belum-diperoleh, untuk merealisasikan apa-yang-belum-direalisasikan. [104] Dengan demikian ketika aku berada dalam kondisi itu, aku akan berdiam dengan nyaman walaupun aku sakit.’ Ini adalah bahaya masa depan ke dua yang dengan mempertimbangkannya cukuplah bagi seorang bhikkhu untuk berdiam dengan waspada, teguh, dan bersungguh-sungguh … untuk merealisasikan apa-yang-belum-direalisasikan.

(3) “Kemudian, seorang bhikkhu merefleksikan sebagai berikut: ‘Sekarang ada cukup makanan; telah ada panen yang baik dan dana makanan berlimpah, sehingga seseorang dapat dengan mudah bertahan dengan mengumpulkan sedikit demi sedikit. Tetapi akan tiba saatnya ketika terjadi bencana kelaparan, panen yang buruk, ketika dana makanan sulit diperoleh dan seseorang tidak dapat dengan mudah bertahan dengan mengumpulkan sedikit demi sedikit. Pada masa bencana kelaparan, orang-orang pindah ke tempat-tempat di mana tersedia cukup makanan dan kondisi kehidupan di sana padat dan ramai. Ketika kondisi kehidupan padat dan ramai, tidaklah mudah untuk menjalankan ajaran para Buddha; tidaklah mudah untuk mendatangi tempat-tempat terpencil di dalam hutan dan belantara. Sebelum kondisi yang tidak diharapkan, tidak diinginkan, dan tidak menyenangkan itu menghampiriku, biarlah aku terlebih dulu membangkitkan kegigihan untuk mencapai apa-yang-belum-dicapai, untuk memperoleh apa-yang-belum-diperoleh, untuk merealisasikan apa-yang-belum-direalisasikan. Dengan demikian ketika aku berada dalam kondisi itu, aku akan berdiam dengan nyaman bahkan dalam masa bencana kelaparan.’ Ini adalah bahaya masa depan ke tiga yang dengan mempertimbangkannya cukuplah bagi seorang bhikkhu untuk berdiam dengan waspada, teguh, dan bersungguh-sungguh … untuk merealisasikan apa-yang-belum-direalisasikan.

(4) ) “Kemudian, seorang bhikkhu merefleksikan sebagai berikut: ‘Sekarang orang-orang berdiam dalam kerukunan, dengan harmonis, tanpa perselisihan, bercampur bagaikan susu dengan air, saling melihat satu sama lain dengan tatapan kasih sayang. Tetapi akan tiba saatnya ketika terjadi marabahaya, pergolakan berbahaya di dalam hutan belantara, dan ketika orang-orang di pedalaman, menaiki kendaraan mereka, dan pergi ke berbagai arah. Pada masa bahaya, orang-orang pindah ke tempat-tempat di mana terdapat keamanan dan kondisi kehidupan di sana padat dan ramai. [105] Ketika kondisi kehidupan padat dan ramai, tidaklah mudah untuk menjalankan ajaran para Buddha; tidaklah mudah untuk mendatangi tempat-tempat terpencil di dalam hutan dan belantara. Sebelum kondisi yang tidak diharapkan, tidak diinginkan, dan tidak menyenangkan itu menghampiriku, biarlah aku terlebih dulu membangkitkan kegigihan untuk mencapai apa-yang-belum-dicapai, untuk memperoleh apa-yang-belum-diperoleh, untuk merealisasikan apa-yang-belum-direalisasikan. Dengan demikian ketika aku berada dalam kondisi itu, aku akan berdiam dengan nyaman bahkan dalam masa bahaya.’ Ini adalah bahaya masa depan ke empat yang dengan mempertimbangkannya cukuplah bagi seorang bhikkhu untuk berdiam dengan waspada, teguh, dan bersungguh-sungguh … untuk merealisasikan apa-yang-belum-direalisasikan.

(5) ) “Kemudian, seorang bhikkhu merefleksikan sebagai berikut: ‘Sekarang Saṅgha berdiam dalam kenyamanan – dalam kerukunan, dengan harmonis, tanpa perselisihan, dengan pembacaan tunggal. Tetapi akan tiba saatnya ketika terjadi perpecahan dalam Saṅgha. Ketika terjadi perpecahan dalam Saṅgha, tidaklah mudah untuk menjalankan ajaran para Buddha; tidaklah mudah untuk mendatangi tempat-tempat terpencil di dalam hutan dan belantara. Sebelum kondisi yang tidak diharapkan, tidak diinginkan, dan tidak menyenangkan itu menghampiriku, biarlah aku terlebih dulu membangkitkan kegigihan untuk mencapai apa-yang-belum-dicapai, untuk memperoleh apa-yang-belum-diperoleh, untuk merealisasikan apa-yang-belum-direalisasikan. Dengan demikian ketika aku berada dalam kondisi itu, aku akan berdiam dengan nyaman walaupun terjadi perpecahan dalam Saṅgha.’ Ini adalah bahaya masa depan ke lima yang dengan mempertimbangkannya cukuplah bagi seorang bhikkhu untuk berdiam dengan waspada, teguh, dan bersungguh-sungguh … untuk merealisasikan apa-yang-belum-direalisasikan.

“Ini, para bhikkhu, adalah kelima bahaya masa depan itu yang dengan mempertimbangkannya cukuplah bagi seorang bhikkhu untuk berdiam dengan waspada, teguh, dan bersungguh-sungguh untuk mencapai apa-yang-belum-dicapai, untuk memperoleh apa-yang-belum-diperoleh, untuk merealisasikan apa-yang-belum-direalisasikan.”

79 (9) Bahaya Masa Depan (3)

“Para bhikkhu, ada lima bahaya masa depan ini yang belum muncul yang akan muncul di masa depan. Kalian harus mengenalinya [106] dan berusaha untuk meninggalkannya. Apakah lima ini?

(1) “Di masa depan, akan ada para bhikkhu yang tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan.<1083> Mereka akan memberikan penahbisan penuh kepada orang lain tetapi tidak mampu mendisiplinkan mereka dalam perilaku bermoral yang lebih tinggi, pikiran yang lebih tinggi, dan kebijaksanaan yang lebih tinggi. [Murid-murid] ini juga tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Pada gilirannya mereka akan memberikan penahbisan penuh kepada orang lain tetapi tidak mampu mendisiplinkan mereka dalam perilaku bermoral yang lebih tinggi, pikiran yang lebih tinggi, dan kebijaksanaan yang lebih tinggi. [Murid-murid] ini juga tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Demikianlah, para bhikkhu, melalui kerusakan Dhamma maka terjadi kerusakan disiplin, dan dari kerusakan disiplin maka terjadi kerusakan Dhamma.<1084> Ini adalah bahaya masa depan pertama yang belum muncul yang akan muncul di masa depan. Kalian harus mengenalinya dan berusaha untuk meninggalkannya.

(2) “Kemudian, di masa depan, akan ada para bhikkhu yang tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Mereka akan menjadi tempat bergantung<1085> bagi orang lain tetapi tidak mampu mendisiplinkan mereka dalam perilaku bermoral yang lebih tinggi, pikiran yang lebih tinggi, dan kebijaksanaan yang lebih tinggi. [Murid-murid] ini juga tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Pada gilirannya mereka akan menjadi tempat bergantung bagi orang lain tetapi tidak mampu mendisiplinkan mereka dalam perilaku bermoral yang lebih tinggi, pikiran yang lebih tinggi, dan kebijaksanaan yang lebih tinggi. [Murid-murid] ini juga tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Demikianlah, para bhikkhu, melalui kerusakan Dhamma maka terjadi kerusakan disiplin, dan dari kerusakan disiplin maka terjadi kerusakan Dhamma. Ini adalah bahaya masa depan ke dua yang belum muncul yang akan muncul di masa depan. Kalian harus mengenalinya dan berusaha untuk meninggalkannya. [107]

(3) “Kemudian, di masa depan, akan ada para bhikkhu yang tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Sewaktu terlibat dalam pembicaraan yang berhubungan dengan Dhamma, dalam pertanyaan-dan-jawaban,<1086> mereka akan tergelincir ke dalam Dhamma gelap tetapi tidak menyadarinya. Demikianlah, para bhikkhu, melalui kerusakan Dhamma maka terjadi kerusakan disiplin, dan dari kerusakan disiplin maka terjadi kerusakan Dhamma. Ini adalah bahaya masa depan ke tiga yang belum muncul yang akan muncul di masa depan. Kalian harus mengenalinya dan berusaha untuk meninggalkannya.

(4) “Kemudian, di masa depan, akan ada para bhikkhu yang tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ketika khotbah-khotbah yang dibabarkan oleh Sang Tathāgata sedang diulangi yang mendalam, dengan makna yang mendalam, melampaui keduniawian, berhubungan dengan kekosongan, mereka tidak ingin mendengarkannya, tidak menyimaknya, atau mengarahkan pikiran mereka untuk memahaminya; mereka tidak berpikir bahwa ajaran-ajaran itu seharusnya dipelajari dan diketahui.<1087> Tetapi ketika khotbah-khotbah yang sedang diulang itu hanya sekedar puisi yang digubah oleh para penyair, indah dalam kata-kata dan frasanya, diciptakan oleh pihak luar; dibabarkan oleh para siswa, mereka ingin mendengarkannya, menyimaknya, dan mengarahkan pikiran mereka untuk memahaminya; mereka akan berpikir bahwa ajaran-ajaran itu seharusnya dipelajari dan diketahui. Demikianlah, para bhikkhu, melalui kerusakan Dhamma maka terjadi kerusakan disiplin, dan dari kerusakan disiplin maka terjadi kerusakan Dhamma. Ini adalah bahaya masa depan ke empat yang belum muncul yang akan muncul di masa depan. Kalian harus mengenalinya dan berusaha untuk meninggalkannya.

(5) “Kemudian, di masa depan, akan ada para bhikkhu yang tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, [108] dan kebijaksanaan. Para bhikkhu senior – karena tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan – akan hidup mewah dan menjadi mengendur, menjadi pelopor dalam hal kembali kepada kebiasaan-kebiasaan lama, mengabaikan tugas keterasingan; mereka tidak akan membangkitkan kegigihan untuk mencapai apa-yang-belum-dicapai, untuk memperoleh apa-yang-belum-diperoleh, untuk merealisasikankan apa-yang-belum-direalisasikan. Mereka dalam generasi berikutnya akan mengikuti teladan mereka. Mereka juga, akan hidup mewah dan menjadi mengendur, menjadi pelopor dalam hal kembali kepada kebiasaan-kebiasaan lama, mengabaikan tugas keterasingan; mereka juga tidak akan membangkitkan kegigihan untuk mencapai apa-yang-belum-dicapai, untuk memperoleh apa-yang-belum-diperoleh, untuk merealisasikan apa-yang-belum-direalisasikan. Demikianlah, para bhikkhu, melalui kerusakan Dhamma maka terjadi kerusakan disiplin, dan dari kerusakan disiplin maka terjadi kerusakan Dhamma. Ini adalah bahaya masa depan ke lima yang belum muncul yang akan muncul di masa depan. Kalian harus mengenalinya dan berusaha untuk meninggalkannya.

“Ini, para bhikkhu, adalah kelima bahaya masa depan itu yang belum muncul yang akan muncul di masa depan. Kalian harus mengenalinya dan berusaha untuk meninggalkannya.”

80 (10) Bahaya Masa Depan (4)

“Para bhikkhu, ada lima bahaya masa depan ini yang belum muncul yang akan muncul di masa depan. Kalian harus mengenalinya dan berusaha untuk meninggalkannya. Apakah lima ini?

(1) “Di masa depan, akan ada para bhikkhu yang menginginkan jubah yang baik. Mereka akan berhenti menggunakan jubah potongan kain, berhenti bertempat tinggal di tempat-tempat terpencil di dalam hutan dan belantara, dan setelah berkumpul di desa-desa, pemukiman-pemukiman, dan kota-kota besar, akan menetap di sana; dan mereka akan terlibat dalam banyak jenis pencarian yang salah dan tidak selayaknya demi sehelai jubah. Ini adalah bahaya masa depan pertama yang belum muncul yang akan muncul di masa depan. Kalian harus mengenalinya dan berusaha untuk meninggalkannya. [109]

(2) “Kemudian, di masa depan akan ada para bhikkhu yang menginginkan makanan yang baik. Mereka akan berhenti melakukan perjalanan menerima dana makanan, berhenti bertempat tinggal di tempat-tempat terpencil di dalam hutan dan belantara, dan setelah berkumpul di desa-desa, pemukiman-pemukiman, dan kota-kota besar, akan menetap di sana; mencari makanan-makanan lezat terbaik dengan ujung lidah mereka; dan mereka akan terlibat dalam banyak jenis pencarian yang salah dan tidak selayaknya demi makanan. Ini adalah bahaya masa depan ke dua yang belum muncul yang akan muncul di masa depan. Kalian harus mengenalinya dan berusaha untuk meninggalkannya.

(3) “Kemudian, di masa depan akan ada para bhikkhu yang menginginkan tempat tinggal yang baik. Mereka akan berhenti berdiam di bawah pohon, akan berhenti bertempat tinggal di tempat-tempat terpencil di dalam hutan dan belantara, dan setelah berkumpul di desa-desa, pemukiman-pemukiman, dan kota-kota besar, akan menetap di sana; dan mereka akan terlibat dalam banyak jenis pencarian yang salah dan tidak selayaknya demi tempat tinggal. Ini adalah bahaya masa depan ke tiga yang belum muncul yang akan muncul di masa depan. Kalian harus mengenalinya dan berusaha untuk meninggalkannya.

(4) “Kemudian, di masa depan akan ada para bhikkhu yang berhubungan erat dengan para bhikkhunī, para perempuan yang dalam masa percobaan, dan para samaṇerī.<1088> Ketika mereka membentuk hubungan demikian, dapat diharapkan bahwa mereka akan menjalani kehidupan spiritual dengan tidak puas, melakukan pelanggaran kotor tertentu,<1089> atau meninggalkan latihan dan kembali kepada kehidupan rendah. Ini adalah bahaya masa depan ke empat yang belum muncul yang akan muncul di masa depan. Kalian harus mengenalinya dan berusaha untuk meninggalkannya.

(5) “Kemudian, di masa depan akan ada para bhikkhu yang berhubungan erat dengan para pekerja vihara dan para samaṇera. Ketika mereka membentuk hubungan demikian, dapat diharapkan bahwa mereka akan terlibat dalam penggunaan berbagai jenis barang-barang simpanan [110] dan memberikan isyarat nyata sehubungan dengan tanah dan tanaman.<1090> Ini adalah bahaya masa depan ke lima yang belum muncul yang akan muncul di masa depan. Kalian harus mengenalinya dan berusaha untuk meninggalkannya.

“Ini, para bhikkhu, adalah kelima bahaya masa depan itu yang belum muncul yang akan muncul di masa depan. Kalian harus mengenalinya dan berusaha untuk meninggalkannya.”
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 25 March 2013, 12:24:00 PM
IV. SENIOR

81 (1) Merangsang Nafsu

“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang bhikkhu senior tidak disukai dan tidak disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan tidak dihormati serta tidak dihargai oleh mereka. Apakah lima ini? (1) Ia penuh dengan nafsu terhadap apa yang merangsang nafsu; (2) ia penuh dengan kebencian terhadap apa yang merangsang kebencian; (3) ia terdelusi oleh apa yang mendelusikan; (4) ia bergejolak oleh apa yang menggejolakkan; (5) dan ia dimabukkan oleh apa yang memabukkan. Dengan memiliki kelima kualitas ini, seorang bhikkhu senior tidak disukai dan tidak disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan tidak dihormati serta tidak dihargai oleh mereka.

“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas [lainnya], seorang bhikkhu senior disukai dan disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan dihormati serta dihargai oleh mereka. Apakah lima ini? [111] (1) Ia tidak penuh dengan nafsu terhadap apa yang merangsang nafsu; (2) ia tidak penuh dengan kebencian terhadap apa yang merangsang kebencian; (3) ia tidak  terdelusi oleh apa yang mendelusikan; (4) ia tidak bergejolak oleh apa yang menggejolakkan; (5) dan ia tidak dimabukkan oleh apa yang memabukkan. Dengan memiliki kelima kualitas ini, seorang bhikkhu senior disukai dan disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan dihormati serta dihargai oleh mereka.”

82 (2) Hampa dari Nafsu

“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang bhikkhu senior tidak disukai dan tidak disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan tidak dihormati serta tidak dihargai oleh mereka. Apakah lima ini? Ia tidak hampa dari nafsu; ia tidak hampa dari kebencian; ia tidak hampa dari delusi; ia merendahkan; dan ia kurang ajar. Dengan memiliki kelima kualitas ini … serta tidak dihargai oleh mereka.

“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas [lainnya], seorang bhikkhu senior disukai dan disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan dihormati serta dihargai oleh mereka. Apakah lima ini? Ia hampa dari nafsu; ia hampa dari kebencian; ia hampa dari delusi; ia tidak merendahkan; dan ia tidak kurang ajar. Dengan memiliki kelima kualitas ini … serta dihargai oleh mereka.”

83 (3) Seorang Pengatur Siasat

“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang bhikkhu senior tidak disukai dan tidak disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan tidak dihormati serta tidak dihargai oleh mereka. Apakah lima ini? Ia adalah seorang pengatur siasat, seorang penyanjung, seorang pemberi isyarat, seorang yang meremehkan, dan seorang yang mengejar perolehan dengan perolehan.<1091> Dengan memiliki kelima kualitas ini … serta tidak dihargai oleh mereka. [112]

“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas [lainnya], seorang bhikkhu senior disukai dan disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan dihormati serta dihargai oleh mereka. Apakah lima ini? Ia bukanlah seorang pengatur siasat, bukan seorang penyanjung, bukan seorang pemberi isyarat, bukan seorang yang meremehkan, dan bukan seorang yang mengejar perolehan dengan perolehan. Dengan memiliki kelima kualitas ini … serta dihargai oleh mereka.”

84 (4) Hampa dari Keyakinan

“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang bhikkhu senior tidak disukai dan tidak disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan tidak dihormati serta tidak dihargai oleh mereka. Apakah lima ini? Ia hampa dari keyakinan, tidak memiliki rasa malu bermoral, memiliki moralitas yang sembrono, malas, dan tidak bijaksana. Dengan memiliki kelima kualitas ini … serta tidak dihargai oleh mereka.

“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas [lainnya], seorang bhikkhu senior disukai dan disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan dihormati serta dihargai oleh mereka. Apakah lima ini? Ia memiliki keyakinan, memiliki rasa malu bermoral, memiliki rasa takut bermoral, bersemangat, dan bijaksana. Dengan memiliki kelima kualitas ini … serta dihargai oleh mereka.”

85 (5) Tidak Dapat dengan Sabar Menahankan

“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang bhikkhu senior tidak disukai dan tidak disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan tidak dihormati serta tidak dihargai oleh mereka. Apakah lima ini? Ia tidak dapat dengan sabar menahankan bentuk-bentuk, suara-suara, rasa-rasa kecapan, dan objek-objek sentuhan. [113] Dengan memiliki kelima kualitas ini … serta tidak dihargai oleh mereka.

“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas [lainnya], seorang bhikkhu senior disukai dan disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan dihormati serta dihargai oleh mereka. Apakah lima ini? Ia dapat dengan sabar menahankan bentuk-bentuk, suara-suara, rasa-rasa kecapan, dan objek-objek sentuhan. Dengan memiliki kelima kualitas ini … serta dihargai oleh mereka.

86 (6) Pengetahuan Analitis

“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang bhikkhu senior disukai dan disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan dihormati serta dihargai oleh mereka. Apakah lima ini? Ia telah mencapai pengetahuan analitis pada makna, pengetahuan analitis pada Dhamma, pengetahuan analitis pada bahasa, pengetahuan analitis pada pemahaman,<1092> dan ia terampil dan rajin dalam melakukan berbagai tugas yang harus dilakukan pada teman-temannya para bhikkhu; ia memiliki penilaian benar sehubungan dengan tugas-tugas itu agar dapat menjalankan dan mengurusnya dengan benar. Dengan memiliki kelima kualitas ini … serta dihargai oleh mereka.

87 (7) Moralitas

“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang bhikkhu senior disukai dan disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan dihormati serta dihargai oleh mereka. Apakah lima ini?

(1) “Ia bermoral; ia berdiam dengan terkendali oleh Pātimokkha, memiliki perilaku dan tempat kunjungan yang baik, melihat bahaya dalan pelanggaran-pelanggaran kecil. Setelah menerima aturan-aturan latihan, ia berlatih di dalamnya.

(2) “Ia telah banyak belajar, mengingat apa yang telah ia pelajari, dan mengumpulkan apa yang telah ia pelajari. Ajaran-ajaran itu yang baik di awal, baik di tengah, [114] dan baik di akhir, dengan kata-kata dan makna yang benar,<1093> yang menyatakan kehidupan spiritual yang lengkap dan murni sempurna – ajaran-ajaran demikian telah banyak ia pelajari, diingat, diulangi secara lisan, diselidiki dengan pikiran, dan ditembus dengan baik melalui pandangan.

(3) “Ia adalah seorang pembabar yang baik dengan penyampaian yang baik, ia memiliki ucapan yang halus, jernih, jelas, ekspresif dalam makna.

(4) “Ia mencapai sesuai kehendak, tanpa kesulitan atau kesusahan, keempat jhāna yang merupakan pikiran yang lebih tinggi dan kediaman yang nyaman dalam kehidupan ini.

(5) “Dengan hancurnya noda-noda, ia telah merealisasikan untuk dirinya sendiri dengan pengetahuan langsung, dalam kehidupan ini, kebebasan pikiran yang tanpa noda, kebebasan melalui kebijaksanaan, dan setelah memasukinya, ia berdiam di dalamnya.

“Dengan memiliki kelima kualitas ini, seorang bhikkhu senior disukai dan disenangi oleh teman-temannya para bhikkhu, dan dihormati serta dihargai oleh mereka.”

88 (8 ) Seorang Senior

“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas, seorang bhikkhu senior bertindak untuk bahaya banyak orang, untuk ketidak-bahagiaan banyak orang, untuk kehancuran, bahaya, dan penderitaan banyak orang, para deva dan manusia. Apakah lima ini?

“(1) Seorang senior yang telah lama menjadi bhikkhu dan telah lama meninggalkan keduniawian. (2) ia terkenal dan termasyhur dan memiliki banyak pengikut, termasuk para perumah tangga dan kaum monastik. (3) Ia memperoleh jubah, makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan dan perlengkapan bagi yang sakit. (4) Ia telah banyak belajar, mengingat apa yang telah ia pelajari, dan mengumpulkan apa yang telah ia pelajari. Ajaran-ajaran itu yang baik di awal, baik di tengah, [114] dan baik di akhir, dengan kata-kata dan makna yang benar, yang menyatakan kehidupan spiritual yang lengkap dan murni sempurna – ajaran-ajaran demikian telah banyak ia pelajari, diingat, diulangi secara lisan, diselidiki dengan pikiran, dan ditembus dengan baik melalui pandangan.<1094> (5) Ia menganut pandangan salah dan memiliki perspektif menyimpang.

“Ia mengalihkan banyak orang dari Dhamma sejati dan mengokohkan mereka dalam Dhamma palsu. Dengan berpikir, ‘Bhikkhu senior itu telah lama menjadi bhikkhu dan telah lama meninggalkan keduniawian,’ [115] mereka mengikuti teladannya. Dengan berpikir, ‘Bhikkhu senior itu terkenal dan termasyhur dan memiliki banyak pengikut, termasuk para perumah tangga dan kaum monastik,’ mereka mengikuti teladannya. Dengan berpikir, ‘Bhikkhu senior itu memperoleh jubah, makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan dan perlengkapan bagi yang sakit,’ mereka mengikuti teladannya. Dengan berpikir, ‘Bhikkhu senior itu telah banyak belajar, mengingat apa yang telah ia pelajari, dan mengumpulkan apa yang telah ia pelajari,’ mereka mengikuti teladannya.

“Dengan memiliki kelima kualitas ini, seorang bhikkhu senior bertindak untuk bahaya banyak orang, untuk ketidak-bahagiaan banyak orang, untuk kehancuran, bahaya, dan penderitaan banyak orang, para deva dan manusia.

“Para bhikkhu, dengan memiliki lima kualitas [lainnya], seorang bhikkhu senior bertindak untuk kesejahteraan banyak orang, untuk kebahagiaan banyak orang, untuk kebaikan, kesejahteraan, dan kebahagiaan banyak orang, para deva dan manusia. Apakah lima ini?

“(1) Seorang senior yang telah lama menjadi bhikkhu dan telah lama meninggalkan keduniawian. (2) ia terkenal dan termasyhur dan memiliki banyak pengikut, termasuk para perumah tangga dan kaum monastik. (3) Ia memperoleh jubah, makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan dan perlengkapan bagi yang sakit. (4) Ia telah banyak belajar, mengingat apa yang telah ia pelajari, dan mengumpulkan apa yang telah ia pelajari. Ajaran-ajaran itu yang baik di awal … ia telah menembusnya dengan baik melalui pandangan. (5) Ia menganut pandangan benar dan memiliki perspektif yang benar.

“Ia mengalihkan banyak orang dari Dhamma palsu dan mengokohkan mereka dalam Dhamma sejati. Dengan berpikir, ‘Bhikkhu senior itu telah lama menjadi bhikkhu dan telah lama meninggalkan keduniawian,’ mereka mengikuti teladannya. Dengan berpikir, ‘Bhikkhu senior itu ia terkenal dan termasyhur dan memiliki banyak pengikut, termasuk para perumah tangga dan kaum monastik,’ mereka mengikuti teladannya. Dengan berpikir, ‘Bhikkhu senior itu memperoleh jubah, makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan dan perlengkapan bagi yang sakit,’ mereka mengikuti teladannya. Dengan berpikir, ‘Bhikkhu senior itu telah banyak belajar, mengingat apa yang telah ia pelajari, dan mengumpulkan apa yang telah ia pelajari,’ mereka mengikuti teladannya.

“Dengan memiliki kelima kualitas ini, seorang bhikkhu senior bertindak untuk kesejahteraan banyak orang, untuk kebahagiaan banyak orang, [116] untuk kebaikan, kesejahteraan, dan kebahagiaan banyak orang, para deva dan manusia.”

89 (9) Seorang yang Masih Berlatih (1)

“Para bhikkhu, kelima kualitas ini mengarah menuju kemunduran seorang bhikkhu yang masih berlatih. Apakah lima ini? Kesenangan dalam bekerja, kesenangan dalam berbicara, kesenangan dalam tidur, dan kesenangan dalam pergaulan; dan ia tidak meninjau kembali sejauh mana pikirannya terbebaskan.<1095> Kelima kualitas ini mengarah menuju kemunduran seorang bhikkhu yang masih berlatih.

“Para bhikkhu, kelima kualitas ini mengarah menuju ketidak-munduran seorang bhikkhu yang masih berlatih. Apakah lima ini? Ketidak-senangan dalam bekerja, ketidak-senangan dalam berbicara, ketidak-senangan dalam tidur, dan ketidak-senangan dalam pergaulan; dan ia meninjau kembali sejauh mana pikirannya terbebaskan. Kelima kualitas ini mengarah menuju ketidak-munduran seorang bhikkhu yang masih berlatih.”<1096>

90 (10) Seorang yang Masih Berlatih (2)

“Para bhikkhu, kelima kualitas ini mengarah menuju kemunduran seorang bhikkhu yang masih berlatih. Apakah lima ini?

(1) “Di sini, seorang bhikkhu yang masih berlatih memiliki banyak tugas dan kewajiban dan kompeten dalam berbagai pekerjaan yang harus dilakukan, ia mengabaikan keterasingan dan tidak menekuni ketenangan pikiran internal. Ini adalah hal pertama yang mengarah menuju menuju kemunduran seorang bhikkhu yang masih berlatih.

(2) “Kemudian, seorang bhikkhu yang masih berlatih melewatkan hari dengan melakukan pekerjaan remeh, ia mengabaikan keterasingan dan tidak menekuni ketenangan pikiran [117] internal. Ini adalah hal ke dua yang mengarah menuju menuju kemunduran seorang bhikkhu yang masih berlatih.

(3) “Kemudian, seorang bhikkhu yang masih berlatih berhubungan erat dengan para perumah tangga dan kaum monastik, bersosialisasi dalam cara yang tidak pantas selayaknya para umat awam,<1097> ia mengabaikan keterasingan dan tidak menekuni ketenangan pikiran internal. Ini adalah hal ke tiga yang mengarah menuju menuju kemunduran seorang bhikkhu yang masih berlatih.

(4) “Kemudian, seorang bhikkhu yang masih berlatih memasuki desa terlalu awal dan kembali terlalu terlambat di siang hari, ia mengabaikan keterasingan dan tidak menekuni ketenangan pikiran internal. Ini adalah hal ke empat yang mengarah menuju menuju kemunduran seorang bhikkhu yang masih berlatih.

(5) “Kemudian, seorang bhikkhu yang masih berlatih tidak mendengarkan sesuai kehendaknya, tanpa kesusahan atau kesulitan, pembicaraan yang berhubungan dengan kehidupan pertapaan yang mendukung terbukanya pikiran, yaitu, pembicaraan tentang keinginan yang sedikit, tentang kepuasan, tentang keterasingan, tentang ketidak-terlibatan dengan [orang-orang lain], tentang pembangkitan kegigihan, tentang perilaku bermoral, tentang konsentrasi, tentang kebijaksanaan, tentang kebebasan, tentang pengetahuan dan penglihatan pada kebebasan; ia mengabaikan keterasingan dan tidak menekuni ketenangan pikiran internal. Ini adalah hal ke lima yang mengarah menuju menuju kemunduran seorang bhikkhu yang masih berlatih.

“Kelima kualitas ini mengarah menuju kemunduran seorang bhikkhu yang masih berlatih.

“Para bhikkhu, kelima kualitas ini mengarah menuju ketidak-munduran seorang bhikkhu yang masih berlatih. Apakah lima ini?

(1) “Di sini, seorang bhikkhu yang masih berlatih tidak memiliki banyak tugas dan kewajiban; walaupun ia kompeten dalam berbagai pekerjaan yang harus dilakukan; ia tidak mengabaikan keterasingan melainkan menekuni ketenangan pikiran internal. Ini adalah hal pertama yang mengarah menuju ketidak-munduran seorang bhikkhu yang masih berlatih.

(2) “Kemudian, seorang bhikkhu yang masih berlatih tidak melewatkan hari dengan melakukan pekerjaan remeh, ia tidak mengabaikan keterasingan melainkan menekuni ketenangan pikiran internal. Ini adalah hal ke dua yang mengarah menuju ketidak-munduran seorang bhikkhu yang masih berlatih.

(3) “Kemudian, seorang bhikkhu yang masih berlatih tidak  berhubungan erat dengan para perumah tangga dan kaum monastik, tidak bersosialisasi dalam cara yang tidak pantas selayaknya para umat awam, ia tidak mengabaikan keterasingan melainkan menekuni ketenangan pikiran internal. [118] Ini adalah hal ke tiga yang mengarah menuju ketidak-munduran seorang bhikkhu yang masih berlatih.

(4) “Kemudian, seorang bhikkhu yang masih berlatih tidak memasuki desa terlalu awal dan tidak kembali terlalu terlambat di siang hari, ia tidak mengabaikan keterasingan melainkan menekuni ketenangan pikiran internal. Ini adalah hal ke empat yang mengarah menuju menuju ketidak-munduran seorang bhikkhu yang masih berlatih.

(5) “Kemudian, seorang bhikkhu yang masih berlatih mendengarkan sesuai kehendaknya, tanpa kesusahan atau kesulitan, pembicaraan yang berhubungan dengan kehidupan pertapaan yang mendukung terbukanya pikiran, yaitu, pembicaraan tentang keinginan yang sedikit …  tentang pengetahuan dan penglihatan pada kebebasan; ia tidak mengabaikan keterasingan melainkan menekuni ketenangan pikiran internal. Ini adalah hal ke lima yang mengarah menuju ketidak-munduran seorang bhikkhu yang masih berlatih.

“Kelima kualitas ini mengarah menuju ketidak-munduran seorang bhikkhu yang masih berlatih.”

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 25 March 2013, 12:40:32 PM
begini, seperti tertulis disana, ada suatu imbalan, ada dana, ada imbalan 7 hari bersama AB, AB terlibat disana, tanpa ada AB maka pelelangan akan ada? orang akan mau keluar uang kalau tidak ada imbalan 7 hari bersama AB?

soal bukti itu khan tertulis disana? kalau misalnya anda mau menyanggah itu tidak terjadi, apa bukan itu artinya ada pembohongan? penipuan atas nama AB? bahkan ada moto tidak puas bisa minta uang kembali, tapi uang tidak akan kembali hanya boleh mengajukan doang ya, intinya semua yang berhubungan dengan AB sepertinya duit terus, jadi komoditi, jual nama, jual diri, kehidupan pertapaan seperti begitu jadi lucu sih memang :D

tambahan
begini, anggap saja spekulasi, kalau yang terlihat di brosur, trus terjadi seperti di brosur, itu pelanggaran bukan.
dengan sudut pandang "itu adalah imbalan", itu melanggar...
tapi dari sudut pandang lain, "itu adalah charity dan penggalangan dana", maka bukan pelanggaran.
terserah sudut pandang masing2.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 25 March 2013, 12:44:08 PM
lagi ini pandangan hitam putih yang idealis...
kalo masalah "terlibat", apa ada yang 100% murni dan tidak terlibat?

mari kita lihat surat sangha theravada indonesia di bawah:
http://www.samaggi-phala.or.id/berita/rapim2_06b.html

di bab 9, pasal 1, pelayanan undangan perayaan kathina 2550, ada ayat:
"Dana yang berupa uang; 50% dari jumlah keseluruhan penerimaan wajib diserahkan/dikirimkan kepada kas Sangha Theravada Indonesia, minimal 25% dari jumlah keseluruhan penerimaan diserahkan kepada kas vihara/panitia penyelenggara perayaan Kathina, sedangkan sisanya diserahkan kepada kebijaksanaan bhikkhu yang memimpin perayaan Kathina tersebut"

apakah ini berarti yang bertanda-tangan di sana (bhikkhu jotidhammo) "terlibat" urusan keuangan dan dana?

dimana batas "terlibat" yang pantas dan "terlibat" yang tidak pantas?

jika terlibat mengelola dana, berarti memang tidak pantas.
tidak ada pembenaran kok.

sayangnya fenomena AB jika dikritik, banyak pahlawan kesiangan yang berasumsi utk membenarkan yang tidak pantas.

Quote
pernyataan saya berhubungan dengan penggalangan dana dhammasara nuns' monastery. tentunya dengan dibangunnya monastery itu memberi kesempatan orang menjalani kehidupan pertapaan termasuk orang awam yang ingin ikutan bermeditasi. jangan dibalik...

idealnya menjalani kehidupan pertapaan memang tidak memerlukan dana... tapi selalu ada hubungan2 dengan duniawi yang terpaksa dilakukan, apalagi di tengah2 masyarakat non-buddhis. kalo tidak, untuk apakah dibangun panti semedi balerejo, toh kehidupan pertapaan tidak memerlukan dana kan?
terbalik...
yang benar: dengan informasi yang minim, ada yang berasumsi atau opini jelek mengenai ajahn brahm secara gegabah...

benar ada bukti, dibilang gegabah, walah
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 25 March 2013, 12:46:21 PM
dengan sudut pandang "itu adalah imbalan", itu melanggar...
tapi dari sudut pandang lain, "itu adalah charity dan penggalangan dana", maka bukan pelanggaran.
terserah sudut pandang masing2.


ini namanya pembenaran yang dilihat dari aspek pandangan yang sesuai dengan selera masing2 pembela.  ^-^

cpddd
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 25 March 2013, 01:07:41 PM
dengan sudut pandang "itu adalah imbalan", itu melanggar...
tapi dari sudut pandang lain, "itu adalah charity dan penggalangan dana", maka bukan pelanggaran.
terserah sudut pandang masing2.


bagaimana kalau kita melihat dari sudut pandang yg netral menurut Dhamma-Vinaya?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 25 March 2013, 01:14:53 PM
jika terlibat mengelola dana, berarti memang tidak pantas.
tidak ada pembenaran kok.

sayangnya fenomena AB jika dikritik, banyak pahlawan kesiangan yang berasumsi utk membenarkan yang tidak pantas.
dalam hal ini berarti semua bhikkhu pemimpin perayaan kathina dari sangha theravada indonesia dapat dinilai melakukan perbuatan yang tidak pantas karena mengatur dan memutuskan nasib sebagian dari dana kathina. kok tidak pernah ada yang mengecamnya? bukankah banyak pengumumannya di forum ini? kok gak ada yang mengutip tipitaka di pengumuman acara kathina?

keanehan seperti itu yang membuat pemirsa yang netral seperti saya merasa heran.

apakah ada periuk nasi atau pengaruh kepada umat yang terganggu sehingga 
pengumuman yang berhubungan dengan ajahn brahm selalu dicela rame2?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 25 March 2013, 01:18:31 PM
dengan sudut pandang "itu adalah imbalan", itu melanggar...
tapi dari sudut pandang lain, "itu adalah charity dan penggalangan dana", maka bukan pelanggaran.
terserah sudut pandang masing2.

sekarang saya kasih alternatif kesalahan mereka.

kenapa ga pasang tarif saja untuk TTD AB?

kenapa ga sekalian pasang tarif A$450 1 orang 1 hari bersama AB? biar ada hasilnya, agar tidak jadi seperti penipuan bayar A$450 tapi belum tentu bisa 7 hari bersama AB, gimana orang2 LDM nya ga tambah banyak dengan iming2 itu?

atau kenapa ga pasang tarif sebesar2nya saja untuk 1 hari bersama AB biar lebih cepat terlaksana pengumpulan dananya?

dengan iming2 imbalan 7 hari bersama AB saja orang bersedia daftar A$450 apalagi ini dengan suatu kepastian tanpa ada kebohongan, terbuka aja biar jelas tanpa ada unsur marketing aneh2 deh. khan motonya :
(http://www.ajahnbrahmforsale.com/images/bot_txt.jpg)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 25 March 2013, 01:20:00 PM
Kyk na ad yg terlalu mengidolakan dan fans fanatik
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 25 March 2013, 01:28:19 PM
dalam hal ini berarti semua bhikkhu pemimpin perayaan kathina dari sangha theravada indonesia dapat dinilai melakukan perbuatan yang tidak pantas karena mengatur dan memutuskan nasib sebagian dari dana kathina. kok tidak pernah ada yang mengecamnya? bukankah banyak pengumumannya di forum ini? kok gak ada yang mengutip tipitaka di pengumuman acara kathina?

keanehan seperti itu yang membuat pemirsa yang netral seperti saya merasa heran.

apakah ada periuk nasi atau pengaruh kepada umat yang terganggu sehingga 
pengumuman yang berhubungan dengan ajahn brahm selalu dicela rame2?

kenapa ga dibabarkan saja? sah2 saja kok membabarkan hal itu, silahkan buka threadnya, tapi kita fokus pada 1 ini aja dulu biar ga OOT, jangan mengalihkan pembicaraan, masa kalau ada orang membabarkan keburukan trus anda malah tuh orang lain juga sama buruknya, jadi anda setuju ga keburukan ini, atau anda melegalkan keburukan ini ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 25 March 2013, 01:57:25 PM
bagaimana kalau kita melihat dari sudut pandang yg netral menurut Dhamma-Vinaya?
silakan dijelaskan sudut pandang anda...

kenapa ga dibabarkan saja? sah2 saja kok membabarkan hal itu, silahkan buka threadnya, tapi kita fokus pada 1 ini aja dulu biar ga OOT, jangan mengalihkan pembicaraan, masa kalau ada orang membabarkan keburukan trus anda malah tuh orang lain juga sama buruknya, jadi anda setuju ga keburukan ini, atau anda melegalkan keburukan ini ;D
semua "pembelaan" saya udah dituliskan... sisanya terserah pembaca.
mengenai mengalihkan pembicaraan, tadi saya perlu menarik contoh lain untuk mencari garis batas "terlibat" yang pantas dan gak pantas...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 25 March 2013, 02:01:25 PM
Bhikkhu A : Berdana adalah untuk melatih kerelaan, contoh-nya berdana untuk panti asuhan, berdana untuk fakir miskin, berdana untuk anak asuh dll.

Bhikkhu B : Dapatkan kesempatan 7 hari bersama saya. Dana yang diperoleh akan disumbangkan oleh fakir miskin, untuk anak asuh, untuk panti asuhan...

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 25 March 2013, 02:05:41 PM
semua "pembelaan" saya udah dituliskan... sisanya terserah pembaca.
mengenai mengalihkan pembicaraan, tadi saya perlu menarik contoh lain untuk mencari garis batas "terlibat" yang pantas dan gak pantas...

jadi kalau menurut anda STI dinilai melakukan perbuatan yang tidak pantas karena mengatur dan memutuskan nasib sebagian dari dana kathina maka AB pun bisa dinilai melakukan perbuatan yang tidak pantas juga, kemudian sebaliknya kalau STI melakukan perbuatan yang pantas  karena mengatur dan memutuskan nasib sebagian dari dana kathina maka AB pun sama?

dari sisi kenetralan bagaimanakah menurut anda perbuatan yang pantas dan tidak?

maaf disini saya memposisikan ketidak netralan saya dengan mengatakan mereka semua tidak pantas dan anda memposisikan pada kenetralan anda dengan ........... ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 25 March 2013, 02:35:40 PM
jadi kalau menurut anda STI dinilai melakukan perbuatan yang tidak pantas karena mengatur dan memutuskan nasib sebagian dari dana kathina maka AB pun bisa dinilai melakukan perbuatan yang tidak pantas juga, kemudian sebaliknya kalau STI melakukan perbuatan yang pantas  karena mengatur dan memutuskan nasib sebagian dari dana kathina maka AB pun sama?

dari sisi kenetralan bagaimanakah menurut anda perbuatan yang pantas dan tidak?

maaf disini saya memposisikan ketidak netralan saya dengan mengatakan mereka semua tidak pantas dan anda memposisikan pada kenetralan anda dengan ........... ?
posisi saya di sini adalah mengkritik para pengkritik. bagaimana bisa mengkritik perbuatan itu pantas atau tidak dengan informasi yang sangat sedikit? apakah pengkritik tahu ajahn brahm menggunakan uang itu untuk dirinya pribadi? apakah pengkritik tahu ajahn brahm memegang dan mengatur urusan keuangan yang masuk dengan tangannya sendiri? demikian pula dengan dana kathina sti...

apabila anda menemukan ternyata ajahn brahm memegang uangnya, masuk ke rekening dengan nama ajahn brahm, well, tentunya ajahn brahm melanggar peraturan dan juga tidak pantas bagi bhikkhu untuk memegang uang. sampai itu jelas, ya jangan buru2 mencela...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 25 March 2013, 02:42:41 PM
dalam hal ini berarti semua bhikkhu pemimpin perayaan kathina dari sangha theravada indonesia dapat dinilai melakukan perbuatan yang tidak pantas karena mengatur dan memutuskan nasib sebagian dari dana kathina. kok tidak pernah ada yang mengecamnya? bukankah banyak pengumumannya di forum ini? kok gak ada yang mengutip tipitaka di pengumuman acara kathina?

keanehan seperti itu yang membuat pemirsa yang netral seperti saya merasa heran.

apakah ada periuk nasi atau pengaruh kepada umat yang terganggu sehingga 
pengumuman yang berhubungan dengan ajahn brahm selalu dicela rame2?


minta link-nya please, saya belum lihat
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 25 March 2013, 02:44:28 PM
posisi saya di sini adalah mengkritik para pengkritik. bagaimana bisa mengkritik perbuatan itu pantas atau tidak dengan informasi yang sangat sedikit? apakah pengkritik tahu ajahn brahm menggunakan uang itu untuk dirinya pribadi? apakah pengkritik tahu ajahn brahm memegang dan mengatur urusan keuangan yang masuk dengan tangannya sendiri? demikian pula dengan dana kathina sti...

apabila anda menemukan ternyata ajahn brahm memegang uangnya, masuk ke rekening dengan nama ajahn brahm, well, tentunya ajahn brahm melanggar peraturan dan juga tidak pantas bagi bhikkhu untuk memegang uang. sampai itu jelas, ya jangan buru2 mencela...

loh, saya tidak menuduh uangnya di pakai pribadi kok, saya hanya melihat cara menggalang dana dengan menjual waktu bersama AB, itu kok yang aye kritik.
malah saya melihat dan memberikan opsi2 kenapa ga sekalian jual TTD AB, atau jual waktunya AB, biar lebih mantep dan lebih terang2an, jadi semua yang kasih duit lebih terpuaskan, saling menguntungkan, AB semakin terkenal, semua pendana dapat dhamma dari AB langsung 4 mata.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 25 March 2013, 02:48:49 PM
posisi saya di sini adalah mengkritik para pengkritik. bagaimana bisa mengkritik perbuatan itu pantas atau tidak dengan informasi yang sangat sedikit? apakah pengkritik tahu ajahn brahm menggunakan uang itu untuk dirinya pribadi? apakah pengkritik tahu ajahn brahm memegang dan mengatur urusan keuangan yang masuk dengan tangannya sendiri? demikian pula dengan dana kathina sti...


jadi tugas om morp adalah mengkritik para pengkritik.
sedangkan yang dikritik oleh pengkritik, prilaku benar atau salah, tidaklah penting, begitukah !
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 25 March 2013, 03:03:09 PM
Kyk na ad yg terlalu mengidolakan dan fans fanatik

sepertinya memang pembela 'kebaikan' :))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 25 March 2013, 03:20:07 PM
loh, saya tidak menuduh uangnya di pakai pribadi kok, saya hanya melihat cara menggalang dana dengan menjual waktu bersama AB, itu kok yang aye kritik.
malah saya melihat dan memberikan opsi2 kenapa ga sekalian jual TTD AB, atau jual waktunya AB, biar lebih mantep dan lebih terang2an, jadi semua yang kasih duit lebih terpuaskan, saling menguntungkan, AB semakin terkenal, semua pendana dapat dhamma dari AB langsung 4 mata.
saya sudah bilang di atas, komplitnya niat yang baik, cara yang baik dan hasil yang baik.
yang anda permasalahkan adalah caranya. bagi saya, cara yang baik adalah cara yang tidak melanggar peraturan. bila dipandang kegiatan "menjual" waktu itu sebagai kegiatan menghimpun dana, bukan jualan, dan ajahn brahm tidak memakai dan tidak memegang duitnya, maka tidak melanggar peraturan...

anda dan saya berbeda pendapat. ok, lalu apa lagi yang mau dibicarakan?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 25 March 2013, 03:51:06 PM
saya sudah bilang di atas, komplitnya niat yang baik, cara yang baik dan hasil yang baik.
yang anda permasalahkan adalah caranya. bagi saya, cara yang baik adalah cara yang tidak melanggar peraturan. bila dipandang kegiatan "menjual" waktu itu sebagai kegiatan menghimpun dana, bukan jualan, dan ajahn brahm tidak memakai dan tidak memegang duitnya, maka tidak melanggar peraturan...

anda dan saya berbeda pendapat. ok, lalu apa lagi yang mau dibicarakan?


Ntar ada bhikkhu memberikan khotbah dhamma berduaan dengan wanita (bukan saudara) di tempat tertutup bisa juga dengan alasan "niat" baik...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 25 March 2013, 04:00:43 PM
Ntar ada bhikkhu memberikan khotbah dhamma berduaan dengan wanita (bukan saudara) di tempat tertutup bisa juga dengan alasan "niat" baik...
straw man logical fallacy...

saya tidak pernah bilang asal niatnya baik semuanya boleh dilanggar.
saya bilang niat, cara dan hasilnya harus baik maka gak ada masalah.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 25 March 2013, 04:55:20 PM
straw man logical fallacy...

saya tidak pernah bilang asal niatnya baik semuanya boleh dilanggar.
saya bilang niat, cara dan hasilnya harus baik maka gak ada masalah.

Kalau bhikkhu ngajar, terus dapat (terima) duit, terus di-dana-kan.... boleh ?
Dari sisi duniawi, semua-nya baik....
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 25 March 2013, 05:24:18 PM
Membaca thread ini, secara tiba-tiba ingat sesuatu.

Wagimin orang desa ingin mengumpulkan uang, katanya untuk dana, tapi dia sendiri tidak mampu membujuk orang-orang desanya. Kemudian ia ingat bahwa orang-orang desa tersebut sangat suka dengan temannya yang bernama Sarimin. Maka ia membawa Sarimin ke tengah-tengah desa, dan mengadakan pertunjukan yang menyenangkan orang-orang desa. Orang-orang itu sangat puas dan memberikan uang atas pertunjukan itu. Uang terkumpul itu dipegang sepenuhnya oleh Wagimin karena Sarimin memang tidak menggunakan uang, kebutuhannya semua dipenuhi oleh Wagimin. Lalu Wagimin menggunakan uang itu untuk berdana. Happy ending.

Maaf, hanya racauan saja, entah kenapa bisa terbesit.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 25 March 2013, 05:45:03 PM
Ntar ada bhikkhu memberikan khotbah dhamma berduaan dengan wanita (bukan saudara) di tempat tertutup bisa juga dengan alasan "niat" baik...
straw man logical fallacy...

saya tidak pernah bilang asal niatnya baik semuanya boleh dilanggar.
saya bilang niat, cara dan hasilnya harus baik maka gak ada masalah.
Tapi ada kemungkinan terjadi, kalau yang menang lelang cewe gimana tuh? 7 hari tuh bareng AB
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: kullatiro on 25 March 2013, 07:00:40 PM
oh jadi ini salah si penanggung jawab silsilah yg telah mengeluarkan AB?

Bukan salah penanggung jawab yang mengeluarkan AB dari silsilah, tetapi beban AB lebih ringan bila beban tersebut ada di bagi bagi kepada rekan lain nya (bila belum di keluarkan dari silsilah).
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 25 March 2013, 08:31:18 PM
Bukan salah penanggung jawab yang mengeluarkan AB dari silsilah, tetapi beban AB lebih ringan bila beban tersebut ada di bagi bagi kepada rekan lain nya (bila belum di keluarkan dari silsilah).

saya masih belum paham soal bagi2 ini, apakah maksudnya jika AB tidak dikeluarkan maka para bhikkhu lain akan ikut mengumpulkan duit untuk AB?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 25 March 2013, 08:48:03 PM
Bukan salah penanggung jawab yang mengeluarkan AB dari silsilah, tetapi beban AB lebih ringan bila beban tersebut ada di bagi bagi kepada rekan lain nya (bila belum di keluarkan dari silsilah).

di tanggung renteng, begitukah ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 25 March 2013, 08:55:00 PM
Semua tentu ada awal nya hal yang terjadi pada AB ini adalah bisa dikatakan ada sebab dan ada akibatnya yang harus di tanggung oleh Bhikku Ajhan Brahm tersebut, apakah akan ada akhirnya? kecuali Ajhan Brahm di pulihkan silsilah nya mungkin beban yang di tanggung saat ini akan berkurang.

Bukan salah penanggung jawab yang mengeluarkan AB dari silsilah, tetapi beban AB lebih ringan bila beban tersebut ada di bagi bagi kepada rekan lain nya (bila belum di keluarkan dari silsilah).

jadi tugas para bhikkhu adalah bersama2 menanggung beban dgn mengumpulkan dana kemudian dana digunakan utk kebaikan bersama yang membutuhkannya, begitukah !
jika benar tugas Bhikkhu demikian, tidak jauh beda para penggiat kebaikan atau sukarelawan palang merah
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 25 March 2013, 09:01:38 PM
sekarang saya kasih alternatif kesalahan mereka.

kenapa ga pasang tarif saja untuk TTD AB?

kenapa ga sekalian pasang tarif A$450 1 orang 1 hari bersama AB? biar ada hasilnya, agar tidak jadi seperti penipuan bayar A$450 tapi belum tentu bisa 7 hari bersama AB, gimana orang2 LDM nya ga tambah banyak dengan iming2 itu?

atau kenapa ga pasang tarif sebesar2nya saja untuk 1 hari bersama AB biar lebih cepat terlaksana pengumpulan dananya?

dengan iming2 imbalan 7 hari bersama AB saja orang bersedia daftar A$450 apalagi ini dengan suatu kepastian tanpa ada kebohongan, terbuka aja biar jelas tanpa ada unsur marketing aneh2 deh. khan motonya :
(http://www.ajahnbrahmforsale.com/images/bot_txt.jpg)

teringat fenomena bayar mahal untuk makan siang dengan Warren Buffet
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 25 March 2013, 10:59:23 PM
Kalau bhikkhu ngajar, terus dapat (terima) duit, terus di-dana-kan.... boleh ?
Dari sisi duniawi, semua-nya baik....
bagi seorang bhikkhu, cara yang baik adalah cara yang tidak melanggar peraturan.
jelas?

Tapi ada kemungkinan terjadi, kalau yang menang lelang cewe gimana tuh? 7 hari tuh bareng AB
kemungkinan ajahn brahm akan menolaknya.
karena pertanyaannya "mungkin", maka jawabannya mungkin juga... guampang.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 26 March 2013, 01:36:45 PM
Membaca thread ini, secara tiba-tiba ingat sesuatu.

Wagimin orang desa ingin mengumpulkan uang, katanya untuk dana, tapi dia sendiri tidak mampu membujuk orang-orang desanya. Kemudian ia ingat bahwa orang-orang desa tersebut sangat suka dengan temannya yang bernama Sarimin. Maka ia membawa Sarimin ke tengah-tengah desa, dan mengadakan pertunjukan yang menyenangkan orang-orang desa. Orang-orang itu sangat puas dan memberikan uang atas pertunjukan itu. Uang terkumpul itu dipegang sepenuhnya oleh Wagimin karena Sarimin memang tidak menggunakan uang, kebutuhannya semua dipenuhi oleh Wagimin. Lalu Wagimin menggunakan uang itu untuk berdana. Happy ending.

Maaf, hanya racauan saja, entah kenapa bisa terbesit.

kok namanya hampir sama ya, Wagimin dan Sarimin,
misalnya Wagimin ama Paijo gitu lo =))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 26 March 2013, 02:13:02 PM
bagi seorang bhikkhu, cara yang baik adalah cara yang tidak melanggar peraturan.
jelas?

Kalau itu sudah pasti jelas sekali... dan sangat setuju...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 26 March 2013, 03:00:00 PM
Kalau itu sudah pasti jelas sekali... dan sangat setuju...
nah karena itu bhikkhu diilustrasi anda itu melanggar peraturan karena menerima duit, sedangkan bhikkhu yang menyumbangkan waktunya untuk penggalangan dana, tidak menerima duitnya dan tidak menjual apa2 berarti tidak melanggar peraturan. semoga sudut pandang ini bisa dimengerti...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 26 March 2013, 03:20:43 PM
nah karena itu bhikkhu diilustrasi anda itu melanggar peraturan karena menerima duit, sedangkan bhikkhu yang menyumbangkan waktunya untuk penggalangan dana, tidak menerima duitnya dan tidak menjual apa2 berarti tidak melanggar peraturan. semoga sudut pandang ini bisa dimengerti...

sudut pandang yang menyatakan di lelang dan ikut bantu pelelangan.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 26 March 2013, 03:21:51 PM
kok namanya hampir sama ya, Wagimin dan Sarimin,
misalnya Wagimin ama Paijo gitu lo =))
Yah, terlintasnya 'kan itu. ;D Entah ada kesamaan atau apa.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: M14ka on 26 March 2013, 10:22:20 PM
Kl membangun rmh skt spt tzu chi termsk melanggar vinaya ga y?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 27 March 2013, 06:24:25 AM
Kl membangun rmh skt spt tzu chi termsk melanggar vinaya ga y?

yang bangun tzu chi itu Bhikkhu atau bukan Bhikkhu ?

jika Bhikkhu berlatih jadi tukang bangunan atau Insinyur perancang atau kepala managemen pembangunan, kesannya gimana ya !
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: William_phang on 27 March 2013, 08:37:09 AM
bagi2 GRP aja deh daripada pusingin hal ginian.....hehehe
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Wijayananda on 27 March 2013, 08:48:13 AM
bagi2 GRP aja deh daripada pusingin hal ginian.....hehehe
 
Ayo pada kumpul hehe
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: William_phang on 27 March 2013, 08:49:14 AM
 
Ayo pada kumpul hehe

tuh sudah di kasih +1
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: M14ka on 27 March 2013, 09:18:18 AM
bagi2 GRP aja deh daripada pusingin hal ginian.....hehehe

Congrates da ISO kk....  ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 27 March 2013, 09:20:37 AM
ini yang bikin inflasi grp di dc...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: M14ka on 27 March 2013, 09:25:30 AM
ini yang bikin inflasi grp di dc...

gpp lah drpd inflasi brp kk....  :))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 27 March 2013, 09:58:31 AM
bagi2 GRP aja deh daripada pusingin hal ginian.....hehehe

Gw ikutan antri ya...  ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 27 March 2013, 10:03:44 AM
mana? mana?

malah turun, william_phang pasti salah klik, ayo diulang lagi
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 27 March 2013, 11:24:55 AM
yang bangun tzu chi itu Bhikkhu atau bukan Bhikkhu ?

jika Bhikkhu berlatih jadi tukang bangunan atau Insinyur perancang atau kepala managemen pembangunan, kesannya gimana ya !

Peru diketahui, di jaman Sang Buddha merupakan hal yang wajar jika bhikkhu membangun pondok tempat tinggalnya sendiri.  Biasanya cukup berupa bangunan sederhana asal cukup untuk berteduh dan terhindar dari cuaca (hujan deras, panas terik, dingin, binatang, dll) karena fokus bhikkhu di jaman itu masih untuk melatih dan membina diri sepenuhnya.

Contohnya di dalam Sanghadisesa :
6. Jika seorang Bhikkhu sedang mendirikan gubuk, yang dari tanah hat/ campuran semen, dan
yang ditempatinya sendiri tanpa ada penghuni lain, harus memenuhi praturan-peraturan tertentu
seperti berikut : Panjang gubuk = 12 ukuran segitiga dan lebarnya harus = 7 Sugata, dan letak
gubuk tersebut harus mendapat persetujuan dari Sangha akan letaknya. Jika lebih luas dari
peraturan tersebut tadi, maka Bhikkhu tersebut melakukan Sanghadisesa.


Jadi seperti cerita AB yg nyemen dan nembok sendiri secara vinaya wajar2 saja seperti pasal di atas.

'Untung'lah di jaman maju ini di mana kuti bhikkhu sudah berupa bangunan megah beton permanen, lengkap dengan berbagai fasilitas berikut AC, makanya perlu melibatkan insinyur dan pemborong bangunan.  ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: seniya on 27 March 2013, 11:28:07 AM
Wuiiii asyik ada bagi2 GRP, minta donk ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 27 March 2013, 11:33:10 AM
Wuiiii asyik ada bagi2 GRP, minta donk ;D

done, reply dong
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 27 March 2013, 11:38:03 AM
Kalau jual beli GRP ga diatur di vinaya ya?  :hammer:  :))  :whistle:
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Bokamsut on 27 March 2013, 11:49:50 AM
si ajan bram ga beda sama shen lu sheng ujungujungnya duittttttt  =))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Wijayananda on 27 March 2013, 01:21:34 PM
si ajan bram ga beda sama shen lu sheng ujungujungnya duittttttt  =))
 
Bisa diperjelas? Kalimatnya langsung menghakimi!
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Lex Chan on 27 March 2013, 02:20:12 PM
gubrak... ujung2nya malah nge-junk...  :hammer: 


 :backtotopic: :backtotopic: :backtotopic:
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: seniya on 27 March 2013, 02:21:35 PM
done, reply dong

Mission accomplished

Kalau jual beli GRP ga diatur di vinaya ya?  :hammer:  :))  :whistle:

Diatur dalam Vinaya DC kok :)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 27 March 2013, 02:29:17 PM
LOCKK!!!!!!!
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 27 March 2013, 02:52:29 PM
penutup dari aye, memanfaatkan posisi, gelar kebikhuan untuk menggalang dana rasanya tidak pantas bagi pandangan aye.

kalau bahasa kasarnya begini :
eh loe mau bersama aye ga 7 hari full loh, tapi ada syaratnya, lelang dulu, tar kalau ada yang nyumbang paling banyak tar aye ajari dan temenin lah 7 hari, loe semua ayo cepet buruan daftar paling sedikit A$450 untuk daftar, tar tinggal lelang dan pemenang aye temeni 7 hari lah, dijamin 100% selama 7 hari anda terpuaskan (tapi gak mungkin capai kesucian lah), nah bila anda tidak puas anda bisa meminta uang anda kembali, bisa lah minta tapi uang yang sudah masuk tetep ga akan kembali he he he!

sekian.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: William_phang on 28 March 2013, 09:47:39 AM
semua yg request sudah di kasih +1
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 28 March 2013, 10:09:25 AM
semua yg request sudah di kasih +1

Karma baik anda juga sudah berbuah kembali.  ;)


+1
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 28 March 2013, 12:30:51 PM
[lobha mula citta]
gw mau sampai GRP-saya +100...
[/lobha mula citta]
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 28 March 2013, 12:59:36 PM
wah, ada bagi-bagi GRP ya... ::)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 28 March 2013, 02:40:16 PM
wah, ada bagi-bagi GRP ya... ::)

clicked
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 28 March 2013, 04:08:34 PM
punya saya ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 28 March 2013, 04:53:50 PM
punya saya ?

udah juga
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 28 March 2013, 05:29:58 PM
udah juga

langsung berbuah juga...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 28 March 2013, 09:18:39 PM
Diatur dalam Vinaya DC kok :)

 :)) :))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 28 March 2013, 09:56:15 PM
clicked buat semua yah...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: seniya on 28 March 2013, 10:11:03 PM
All clicked too :)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 29 March 2013, 01:46:08 AM
kebetulan dapat quote bagus dari Ven. Ajahn Chah, gurunya Ajahn Brahm sendiri...

Quote
"It is not suitable for monks to be going around collecting money for building temples. It is better for monks to build (train) people, and then those people will build the temple themselves." -- Ajahn Chah
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 29 March 2013, 04:56:17 AM
kebetulan dapat quote bagus dari Ven. Ajahn Chah, gurunya Ajahn Brahm sendiri...

"It is not suitable for monks to be going around collecting money for building temples. It is better for monks to build (train) people, and then those people will build the temple themselves." -- Ajahn Chah

walaupun A. Chah bukan Buddha, tapi petuah ini bisa jadi rujukan utk yang mengaku murid A. Chah.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 29 March 2013, 06:55:29 AM
kebetulan dapat quote bagus dari Ven. Ajahn Chah, gurunya Ajahn Brahm sendiri...

"It is not suitable for monks to be going around collecting money for building temples. It is better for monks to build (train) people, and then those people will build the temple themselves." -- Ajahn Chah
masih bisa dibuat pembenarannya kok, AB khan "build (train) people", tapi dengan cara orang itu harus berdana "build temple", jadi sekali kayuh 2 pulau terlampaui, lebih hebat khan :))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 29 March 2013, 07:02:44 AM
gak ada bhikkhu yang going around collecting money kok... jadi apa masalahnya?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 29 March 2013, 01:36:52 PM
gak ada bhikkhu yang going around collecting money kok... jadi apa masalahnya?

Esensinya ada di  "collecting money" om, bukan di "going around" ;D



Coba bandingkan juga dengan bagaimana cara Ven. Ajahn Chah menyikapi dana yang tidak seharusnya diterima
Quote
Luang Por Chah did not need a fancy car:
Someone came to offer him a car at the monastery. Luang Por accepted it and told him to park the car behind his hut. But he never even went to look at it and when he went somewhere, he sat in someone else's car instead. After seven days, he called someone and told him: "Go and tell that man to come to get his car back. We accepted it already and he got the merit. Now we return the car because it is not something that monks can own."
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 29 March 2013, 06:16:25 PM
Esensinya ada di  "collecting money" om, bukan di "going around" ;D


:jempol:

sent GRP kok
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 29 March 2013, 06:57:06 PM
Esensinya ada di  "collecting money" om, bukan di "going around" ;D



Coba bandingkan juga dengan bagaimana cara Ven. Ajahn Chah menyikapi dana yang tidak seharusnya diterima
yang collecting bukan AB tapi orang lain an AB, jadi ga ada pelanggaran, intinya itu, dimanfaatkan khan ga apa2 pake nama AB biar dananya lebih banyak.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 29 March 2013, 09:01:36 PM
Esensinya ada di  "collecting money" om, bukan di "going around" ;D
gak ada bhikkhu yang collecting money kok... jadi apa masalahnya?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 29 March 2013, 10:53:12 PM
gak ada bhikkhu yang collecting money kok... jadi apa masalahnya?


yang bilang Bhikkhu colleting money siapa ya ?

yang ada AB membantu pelelangan kok, supaya para peserta lelang lebih seru utk merebut barang yang dilelang kok !, jadi tidak ada pelanggaran vinaya kok, jadi apa masalahnya !
hasil pelelangan untuk kebaikan kok ! jadi apa masalahnya !
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 29 March 2013, 11:40:35 PM
ada baiknya menonton video yg terdapat dalam website itu untuk mengetahui apakah ada "collecting money" atau tidak, menurut pengakuan AB dalam video tersebut, tampaknya AB sudah sangat terbiasa dengan lelang-melelang, jubahnya juga pernah dilelang di Hongkong, bantal meditasinya sudah 3 biji yang dilelang dan pernah mencapai nilai A$ 32,000. bayangkan sebuah bantal bernilai tiga puluh dua ribu A$.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 29 March 2013, 11:43:05 PM
hehehe... baru bertukar satu dua jurus dengan satu rekan diskusi, yang lain langsung menyambung. satu dua jurus, yang lain lagi maju.
gapapa lah, morpheus masih punya sisa stamina ;D

yang bilang Bhikkhu colleting money siapa ya ?

yang ada AB membantu pelelangan kok, supaya para peserta lelang lebih seru utk merebut barang yang dilelang kok !, jadi tidak ada pelanggaran vinaya kok, jadi apa masalahnya !
hasil pelelangan untuk kebaikan kok ! jadi apa masalahnya !
sukurlah kalo dirasa tidak ada vinaya yang dilanggar. gak ada masalah kalo gitu ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 29 March 2013, 11:56:01 PM
gak ada bhikkhu yang collecting money kok... jadi apa masalahnya?

bukan collecting money yah, gak ada masalah kalo gitu.... ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Sunyata on 30 March 2013, 05:48:13 AM
ada baiknya menonton video yg terdapat dalam website itu untuk mengetahui apakah ada "collecting money" atau tidak, menurut pengakuan AB dalam video tersebut, tampaknya AB sudah sangat terbiasa dengan lelang-melelang, jubahnya juga pernah dilelang di Hongkong, bantal meditasinya sudah 3 biji yang dilelang dan pernah mencapai nilai A$ 32,000. bayangkan sebuah bantal bernilai tiga puluh dua ribu A$.
Jujur saja, hal seperti itu sangat menggelikan. Tapi saya no comment saja, deh. ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 30 March 2013, 06:48:15 AM
Jujur saja, hal seperti itu sangat menggelikan. Tapi saya no comment saja, deh. ;D

Yang bold itu bukan komen ya?  ^-^ :whistle:
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Sunyata on 30 March 2013, 06:54:25 AM
Yang bold itu bukan komen ya?  ^-^ :whistle:
Iya juga sihh... ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Sunyata on 30 March 2013, 06:56:41 AM
Wah... Saya sampai diBRP. =))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 30 March 2013, 07:01:38 AM
Wah... Saya sampai diBRP. =))

 =))  Tapi belum tentu gara2 komen yang di atas, bisa saja dari thread lain  :-?

Entar juga nambah lagi, sabar aja.  Jatah gw udah habis  ;)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: seniya on 30 March 2013, 07:47:58 AM
Gw yg naikin deh....
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 30 March 2013, 11:27:52 AM
Coba bandingkan juga dengan bagaimana cara Ven. Ajahn Chah menyikapi dana yang tidak seharusnya diterima

Quote
Luang Por Chah did not need a fancy car:
Someone came to offer him a car at the monastery. Luang Por accepted it and told him to park the car behind his hut. But he never even went to look at it and when he went somewhere, he sat in someone else's car instead. After seven days, he called someone and told him: "Go and tell that man to come to get his car back. We accepted it already and he got the merit. Now we return the car because it is not something that monks can own."
Sebetulnya cara begini pun saya kurang setuju, karena nanti bisa membentuk budaya 'dana titip'. Titip mobil 7 hari, sudah berdana mobil. Bayangkan dengan kreativitas umat bhikkhu yang tamak dana, entah apa lagi nanti yang akan 'dititipkan'.

Idealnya bhikkhu hanya menerima dana yang sesuai. Nanti orang berbondong2 dana I-phone, laptop, rumah, limosin, jet pribadi, lalu umat lain akan melihatnya dan berpikir: 'oh ternyata bhikkhu boleh yah terima gituan.'
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 30 March 2013, 12:11:11 PM
Wah... Saya sampai diBRP. =))

udah gue GRP
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 30 March 2013, 12:14:03 PM
ada baiknya menonton video yg terdapat dalam website itu untuk mengetahui apakah ada "collecting money" atau tidak, menurut pengakuan AB dalam video tersebut, tampaknya AB sudah sangat terbiasa dengan lelang-melelang, jubahnya juga pernah dilelang di Hongkong, bantal meditasinya sudah 3 biji yang dilelang dan pernah mencapai nilai A$ 32,000. bayangkan sebuah bantal bernilai tiga puluh dua ribu A$.

kata pepatah ala bisa karena sudah biasa atau sudah biasa karena memang bisa kok  ;D

[pembela AB] puji sukurlah kalo dirasa tidak ada vinaya yang dilanggar kok. gak ada masalah kalo gitu.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 30 March 2013, 12:18:23 PM

Idealnya bhikkhu hanya menerima dana yang sesuai. Nanti orang berbondong2 dana I-phone, laptop, rumah, limosin, jet pribadi, lalu umat lain akan melihatnya dan berpikir: 'oh ternyata bhikkhu boleh yah terima gituan.'


bold, [pembela AB] asal tidak melanggar Vinaya, apa juga boleh kok

biasanya begitu jawabannya si pembela AB
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 30 March 2013, 12:48:46 PM
Tuh kan hilang satu dapat dua.  ;D


#sayanggwgaikutkebagianjuga  :whistle:
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 30 March 2013, 01:13:28 PM

Sebetulnya cara begini pun saya kurang setuju, karena nanti bisa membentuk budaya 'dana titip'. Titip mobil 7 hari, sudah berdana mobil. Bayangkan dengan kreativitas umat bhikkhu yang tamak dana, entah apa lagi nanti yang akan 'dititipkan'.

Idealnya bhikkhu hanya menerima dana yang sesuai. Nanti orang berbondong2 dana I-phone, laptop, rumah, limosin, jet pribadi, lalu umat lain akan melihatnya dan berpikir: 'oh ternyata bhikkhu boleh yah terima gituan.'
Iya, emang riskan juga kalau dipraktekkan secara massal, tapi kalau secara Individual, semoga masih aman-aman aja...  ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 30 March 2013, 01:23:49 PM

Sebetulnya cara begini pun saya kurang setuju, karena nanti bisa membentuk budaya 'dana titip'. Titip mobil 7 hari, sudah berdana mobil. Bayangkan dengan kreativitas umat bhikkhu yang tamak dana, entah apa lagi nanti yang akan 'dititipkan'.

Idealnya bhikkhu hanya menerima dana yang sesuai. Nanti orang berbondong2 dana I-phone, laptop, rumah, limosin, jet pribadi, lalu umat lain akan melihatnya dan berpikir: 'oh ternyata bhikkhu boleh yah terima gituan.'


Munhkin saja si pemberi itu buksn benar2 memberikan mobil, melainkan hanya numpang parkir atau titip selama 7 hari dinas luat kota
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 30 March 2013, 01:25:07 PM
Munhkin saja si pemberi itu buksn benar2 memberikan mobil, melainkan hanya numpang parkir atau titip selama 7 hari dinas luat kota
:)) :))

:hammer:
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 30 March 2013, 01:59:18 PM
Iya, emang riskan juga kalau dipraktekkan secara massal, tapi kalau secara Individual, semoga masih aman-aman aja...  ;D
Masa' sih pelanggaran bisa ga bahaya kalo ga dilakukan secara massal? Kalo kata Boss, bahkan ga boleh lengah pada kesalahan terkecil, seperti tetes air hujan yang remeh, kalo dibiarinin akan mengisi penuh kendi juga akhirnya.


Munhkin saja si pemberi itu buksn benar2 memberikan mobil, melainkan hanya numpang parkir atau titip selama 7 hari dinas luat kota
Ini lebih bahaya lagi. Berkenaan dengan naiknya tarif parkir DKI Jakarta terhitung 2013, maka bisa banyak umat yang "berdana mobil" di vihara.

Mo beli roti tawar nih, tapi masa' cuma masuk 10 menit kudu bayar Rp.4000,-? Ada solusinya. Cari bhante, danakan mobil anda selama 15 menit. Parkir gretong, pahala dapet. I love Buddhism.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 30 March 2013, 02:09:00 PM
Masa' sih pelanggaran bisa ga bahaya kalo ga dilakukan secara massal? Kalo kata Boss, bahkan ga boleh lengah pada kesalahan terkecil, seperti tetes air hujan yang remeh, kalo dibiarinin akan mengisi penuh kendi juga akhirnya.
kalo terima dana mobil melanggar vinaya yah om??
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 30 March 2013, 02:12:48 PM
kalo terima dana mobil melanggar vinaya yah om??

1.12. ‘“Sementara beberapa petapa dan Brāhmaṇa memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan, cenderung menikmati barang-barang simpanan seperti makanan, minuman, pakaian, alat transportasi, tempat tidur, pengharum, daging, Petapa Gotama menjauhi kenikmatan demikian.”’

DN 1. Brahmajalasutta.



14. “Ia puas dengan jubah untuk melindungi tubuhnya dan dengan dana makanan untuk memelihara perutnya, dan ke manapun ia pergi, ia pergi dengan hanya membawa benda-benda ini. Bagaikan seekor burung, ke manapun ia pergi, ia terbang hanya dengan sayapnya sebagai beban satu-satunya, demikian pula bhikkhu itu puas dengan jubah untuk melindungi tubuhnya dan dengan dana makanan untuk memelihara perutnya, dan ke manapun ia pergi, ia pergi dengan hanya membawa benda-benda ini. Dengan memiliki kelompok moralitas mulia ini, ia mengalami dalam dirinya suatu kebahagiaan yang tanpa cela.

MN 27. Culahatthipadopamasutta.

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 30 March 2013, 02:19:14 PM
1.12. ‘“Sementara beberapa petapa dan Brāhmaṇa memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan, cenderung menikmati barang-barang simpanan seperti makanan, minuman, pakaian, alat transportasi, tempat tidur, pengharum, daging, Petapa Gotama menjauhi kenikmatan demikian.”’

DN 1. Brahmajalasutta.



14. “Ia puas dengan jubah untuk melindungi tubuhnya dan dengan dana makanan untuk memelihara perutnya, dan ke manapun ia pergi, ia pergi dengan hanya membawa benda-benda ini. Bagaikan seekor burung, ke manapun ia pergi, ia terbang hanya dengan sayapnya sebagai beban satu-satunya, demikian pula bhikkhu itu puas dengan jubah untuk melindungi tubuhnya dan dengan dana makanan untuk memelihara perutnya, dan ke manapun ia pergi, ia pergi dengan hanya membawa benda-benda ini. Dengan memiliki kelompok moralitas mulia ini, ia mengalami dalam dirinya suatu kebahagiaan yang tanpa cela.

MN 27. Culahatthipadopamasutta.
kalau cuma diparkir tanpa "dinikmati"?? ;D

di Vinaya kira2 ada di atur ga yah masalah ini?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 30 March 2013, 02:25:07 PM
kalau cuma diparkir tanpa "dinikmati"?? ;D

di Vinaya kira2 ada di atur ga yah masalah ini?
Jangan dicari-cari celahnya lah. Vinaya itu dipahami bukan untuk ikutin apa yang boleh dan ga boleh, tapi memahami kenapa sesuatu boleh dan lainnya ga boleh.

Dalam hal A. Chah, IMO pikirannya ga ternoda sama keserakahan, dari sudut pandang batinnya ga tercela. Tapi bisa dicela dari sudut pandang masyarakat karena orang akan menilai 'bhikkhu menerima barang mewah', atau bisa juga bhikkhu lain yang belum ngerti, ikut-ikutan dan akhirnya mundur dalam latihan.

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 30 March 2013, 02:35:55 PM
Jangan dicari-cari celahnya lah. Vinaya itu dipahami bukan untuk ikutin apa yang boleh dan ga boleh, tapi memahami kenapa sesuatu boleh dan lainnya ga boleh.

Dalam hal A. Chah, IMO pikirannya ga ternoda sama keserakahan, dari sudut pandang batinnya ga tercela. Tapi bisa dicela dari sudut pandang masyarakat karena orang akan menilai 'bhikkhu menerima barang mewah', atau bisa juga bhikkhu lain yang belum ngerti, ikut-ikutan dan akhirnya mundur dalam latihan.
yah itu jg maksud sy, kalau cuma si A. Chah sendiri yang melakukannya sih gpp, tapi kalau muridnya ikut-ikutan, itu yang bahaya...

kalau celaan dari masyarakat sih memang bakalan ada, bahkan arahant pun masih mengalaminya kok... ;D

OK, BTT aja deh.. ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 30 March 2013, 04:06:37 PM
kalo terima dana mobil melanggar vinaya yah om??

1.12. ‘“Sementara beberapa petapa dan Brāhmaṇa memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan, cenderung menikmati barang-barang simpanan seperti makanan, minuman, pakaian, alat transportasi, tempat tidur, pengharum, daging, Petapa Gotama menjauhi kenikmatan demikian.”’

DN 1. Brahmajalasutta.

14. “Ia puas dengan jubah untuk melindungi tubuhnya dan dengan dana makanan untuk memelihara perutnya, dan ke manapun ia pergi, ia pergi dengan hanya membawa benda-benda ini. Bagaikan seekor burung, ke manapun ia pergi, ia terbang hanya dengan sayapnya sebagai beban satu-satunya, demikian pula bhikkhu itu puas dengan jubah untuk melindungi tubuhnya dan dengan dana makanan untuk memelihara perutnya, dan ke manapun ia pergi, ia pergi dengan hanya membawa benda-benda ini. Dengan memiliki kelompok moralitas mulia ini, ia mengalami dalam dirinya suatu kebahagiaan yang tanpa cela.

MN 27. Culahatthipadopamasutta.

[pembela AB] bukan pelanggaran Vinaya kok, tapi pelanggaran Sutta kok :))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 30 March 2013, 04:11:58 PM
Jangan dicari-cari celahnya lah. Vinaya itu dipahami bukan untuk ikutin apa yang boleh dan ga boleh, tapi memahami kenapa sesuatu boleh dan lainnya ga boleh.

Dalam hal A. Chah, IMO pikirannya ga ternoda sama keserakahan, dari sudut pandang batinnya ga tercela. Tapi bisa dicela dari sudut pandang masyarakat karena orang akan menilai 'bhikkhu menerima barang mewah', atau bisa juga bhikkhu lain yang belum ngerti, ikut-ikutan dan akhirnya mundur dalam latihan.

mendingan kalau mundur dalam latihan dan menjadi umat baik, dan tidak merusak nama komunitas yang mewadahinya.

ada yang merasa tetap benar, dan bertahan.
akhirnya di keluarkan dari komunitas Sangha, tempat asal muasal jadi Bhikkhu, kemudian bergerak sendiri dan supaya nama tetap eksis maka diajak kerjasama dengan organisasi utk mencari Dana.
jadinya kesan seperti Bhikkhu Partikelir.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Mahadeva on 30 March 2013, 06:05:13 PM
Gimana Kalau seorang Bhikkhu sudah tidak diakui di-silsilah sangha yang menabhiskannya ? apakah masih termasuk bhikkhu ?

selama bhikkhu tersebut tidak melakukan pelanggaran parajika ya masih masuk bhikkhu

dalam Dhammapada pada Bhikkhu Vagga, Buddha bilang kalau:

Apabila seseorang tidak lagi melekat pada
konsepsi “aku” atau “milikku”,
baik yang berkenaan dengan batin maupun jasmani,
dan tidak bersedih terhadap apa yang tidak dimilikinya,
maka orang seperti itu layak disebut bhikkhu.

dan

Seseorang yang mengendalikan
tangan dan kakinya, ucapan dan pikirannya,
yang bergembira dalam samadhi
dan memiliki batin yang tenang,
yang puas berdiam seorang diri,
maka orang lain menamakan dia seorang “bhikkhu”.

selama bhikkhu itu memiliki kualitas yang seperti yang dibilang Buddha di atas meski dia tidak diakui oleh organisasi yang  menaunginya ya masih tetep jadi bhikkhu kok
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 30 March 2013, 06:15:31 PM
selama bhikkhu tersebut tidak melakukan pelanggaran parajika ya masih masuk bhikkhu

dalam Dhammapada pada Bhikkhu Vagga, Buddha bilang kalau:

Apabila seseorang tidak lagi melekat pada
konsepsi “aku” atau “milikku”,
baik yang berkenaan dengan batin maupun jasmani,
dan tidak bersedih terhadap apa yang tidak dimilikinya,
maka orang seperti itu layak disebut bhikkhu.

dan

Seseorang yang mengendalikan
tangan dan kakinya, ucapan dan pikirannya,
yang bergembira dalam samadhi
dan memiliki batin yang tenang,
yang puas berdiam seorang diri,
maka orang lain menamakan dia seorang “bhikkhu”.

selama bhikkhu itu memiliki kualitas yang seperti yang dibilang Buddha di atas meski dia tidak diakui oleh organisasi yang  menaunginya ya masih tetep jadi bhikkhu kok


Gmn klo bhikku itu memiliki pandangan salah tp dia menganggap diri ne bener???
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Mahadeva on 30 March 2013, 06:25:59 PM

Gmn klo bhikku itu memiliki pandangan salah tp dia menganggap diri ne bener???

dulu saya pernah baca ada beberapa kisah bhikkhu yang punya pandangan salah namun Buddha menegur dan meluruskan pandangan mereka dan Buddha tidak mencabut status kebhikkhuan mereka. dan mempunyai pandangan salah tidak termasuk pelanggaran parajika.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 30 March 2013, 06:31:48 PM
dulu saya pernah baca ada beberapa kisah bhikkhu yang punya pandangan salah namun Buddha menegur dan meluruskan pandangan mereka dan Buddha tidak mencabut status kebhikkhuan mereka. dan mempunyai pandangan salah tidak termasuk pelanggaran parajika.

So mnrt gryn
Sisilah yg menahbiskan
Or sanghaya tak mgkn sembarangan jg mencabut ato tidak memgakui seorang yg dianggap bukan bhikku lagi
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 30 March 2013, 06:35:37 PM
Klo bhikku theravada gx diakui di sangha theravada
Trz bhikku itu masuk aliran mahayana

Apa bisa ,?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 30 March 2013, 09:05:28 PM
Gmn klo bhikku itu memiliki pandangan salah tp dia menganggap diri ne bener???
apa itu definisi pandangan salah?
kalo ada dua bhikkhu punya pendapat yang bertentangan, bhikkhu yang satu menuduh bhikkhu yang lain berpandangan salah dan juga sebaliknya.

gimana caranya menilai bhikkhu yang mana yang berpandangan salah?
a. yang pandangannya gak mainstream itu salah?
b. yang punya banyak pendukung itu bener?
c. yang pangkatnya mahathera yang bener?
d. yang suaranya kenceng itu yang bener?
e. yang punya lebih banyak buku pendukung yang bener?
f. ???
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 30 March 2013, 09:07:51 PM
Wah... Saya sampai diBRP. =))
sebelum ada tuduhan macem2, saya gak ngasih brp ke siapapun di sini...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 31 March 2013, 07:00:35 AM
sebelum ada tuduhan macem2, saya gak ngasih brp ke siapapun di sini...


gue juga yakin anda bukan tipe yg suka BRP
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 31 March 2013, 07:03:19 AM
apa itu definisi pandangan salah?
kalo ada dua bhikkhu punya pendapat yang bertentangan, bhikkhu yang satu menuduh bhikkhu yang lain berpandangan salah dan juga sebaliknya.

gimana caranya menilai bhikkhu yang mana yang berpandangan salah?
a. yang pandangannya gak mainstream itu salah?
b. yang punya banyak pendukung itu bener?
c. yang pangkatnya mahathera yang bener?
d. yang suaranya kenceng itu yang bener?
e. yang punya lebih banyak buku pendukung yang bener?

f. ???

bold, tidak ada yang benar,
sebenarnya, kayak kita2 ini semua masih berpandangan salah termasuk AB, karena memang belum meraih tingkat kesucian

kita2 ini hanya melihat pandangan benar (artinya masih pandangan salah)
belum menembus pandangan benar
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 31 March 2013, 07:13:53 AM

Gmn klo bhikku itu memiliki pandangan salah tp dia menganggap diri ne bener???

boleh aja non, namanya juga tempat mencari sesuap nasi  ;D

kalau kita sudah mengetahuinya, ya jauhi aja bhikkhu tsb.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 31 March 2013, 08:29:03 AM
bold, tidak ada yang benar,
sebenarnya, kayak kita2 ini semua masih berpandangan salah termasuk AB, karena memang belum meraih tingkat kesucian

kita2 ini hanya melihat pandangan benar (artinya masih pandangan salah)
belum menembus pandangan benar
dengan ini otomatis menjawab pertanyaan gryn...

gak ada yang bisa memvonis seseorang berpandangan salah (kecuali sudah sotapanna ke atas). bisa2 justru yang menjatuhkan vonis itu yang berpandangan salah. tidak ada yang tahu pasti...

jadi pertanyaannya sendiri gak valid.

ps: kalo menurut saya sendiri, gak ada tuh "hanya melihat" pandangan benar. hanya ada ya atau tidak. semuanya tidak berpandangan benar kecuali yang sudah suci...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 31 March 2013, 08:41:27 AM
dengan ini otomatis menjawab pertanyaan gryn...

gak ada yang bisa memvonis seseorang berpandangan salah (kecuali sudah sotapanna ke atas). bisa2 justru yang menjatuhkan vonis itu yang berpandangan salah. tidak ada yang tahu pasti...

jadi pertanyaannya sendiri gak valid.

ps: kalo menurut saya sendiri, gak ada tuh "hanya melihat" pandangan benar. hanya ada ya atau tidak. semuanya tidak berpandangan benar kecuali yang sudah suci...

Pandangan benar ada 2. Lokiya dan lokuttara. Kita memang tdk bisa menilai pandangan benar lokuttara oran lain kecuali kita sudah mencapainya. Tapi kita bisa memiliki pandangan benar lokiya walaupun blm suci, jadi hal ini memungkinkan kita menilai benar/salah secara lokiya.
Ref. MN 117 Mahacattarisaka Sutta
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: siswahardy on 31 March 2013, 10:08:38 AM
Pandangan benar ada 2. Lokiya dan lokuttara. Kita memang tdk bisa menilai pandangan benar lokuttara oran lain kecuali kita sudah mencapainya. Tapi kita bisa memiliki pandangan benar lokiya walaupun blm suci, jadi hal ini memungkinkan kita menilai benar/salah secara lokiya.
Ref. MN 117 Mahacattarisaka Sutta

kalau menelusuri MN 117 Mahacattarisaka Sutta telah dipalsukan??? (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24018.msg441120/topicseen.html#msg441120), bukankah yg Lokiya dipertanyakan?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: seniya on 31 March 2013, 11:06:40 AM
kalau menelusuri MN 117 Mahacattarisaka Sutta telah dipalsukan??? (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24018.msg441120/topicseen.html#msg441120), bukankah yg Lokiya dipertanyakan?

Sebaiknya bahas yang ini di thread sebelah aja....
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: siswahardy on 31 March 2013, 11:25:02 AM
Sebaiknya bahas yang ini di thread sebelah aja....

sebenarnya bukan mau dibahas, cuma hasil intepretasi dari link yg anda berikan
karena masih ada keraguan (kalau2 salah intepretasi), jadinya dibuat pertanyaan...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 31 March 2013, 12:09:01 PM
kalau menelusuri MN 117 Mahacattarisaka Sutta telah dipalsukan??? (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24018.msg441120/topicseen.html#msg441120), bukankah yg Lokiya dipertanyakan?

Lalu bagaimana jawaban anda sendiri? Apakah anda memutuskan utk percaya pada dugaan seseorang dan menolak sutta itu sendiri? Boleh tau apa yg mendasari penolakan anda atas sutta itu?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: andry on 31 March 2013, 12:11:22 PM
busett... pd kritis
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Afoe286 on 31 March 2013, 12:38:40 PM
bold, tidak ada yang benar,
sebenarnya, kayak kita2 ini semua masih berpandangan salah termasuk AB, karena memang belum meraih tingkat kesucian

kita2 ini hanya melihat pandangan benar (artinya masih pandangan salah)
belum menembus pandangan benar
Brother tau dr apanya kalo AB berpandangan salah?coba beri contoh pandangan AB yg mana yg salah. ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: urban888 on 31 March 2013, 12:56:22 PM
kalo sy pribadi tertarik pada quotes beliu "be well be happy be......."

Paman Ajahn Brahm belum arahat jd wajar sj Beliau pernah melakukan kesalahan2 kecil dlm praktek spiritualnya......semua kembali dr cr kita menyikapinya  _/\_
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: siswahardy on 31 March 2013, 01:14:57 PM
Lalu bagaimana jawaban anda sendiri? Apakah anda memutuskan utk percaya pada dugaan seseorang dan menolak sutta itu sendiri? Boleh tau apa yg mendasari penolakan anda atas sutta itu?

saya tdk pada posisi menerima atau menolak sutta tsb, mungkin lebih tepatnya pada posisi di antara keduanya
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 31 March 2013, 01:43:57 PM
saya tdk pada posisi menerima atau menolak sutta tsb, mungkin lebih tepatnya pada posisi di antara keduanya

Kalau begitu apa yg menjadi dasar anda dlm mempertanyskan aspek lokiya dlm MN 117 itu?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 31 March 2013, 04:39:37 PM
Brother tau dr apanya kalo AB berpandangan salah?coba beri contoh pandangan AB yg mana yg salah. ;D

melelang diri sendiri
memberi motivasi umat ikut lelang
memberi tanda tangan di punggung umat awam/baju belakang (laksana selebritis  ^-^)
..................

model kayak diatas, ini lho patokan saya, AB masih berpandangan salah
kayak saya dan juga kayak anda (Afoe86)

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 31 March 2013, 04:44:27 PM
ps: kalo menurut saya sendiri, gak ada tuh "hanya melihat" pandangan benar. hanya ada ya atau tidak. semuanya tidak berpandangan benar kecuali yang sudah suci...

itu opini saya utk mengatakan melihat dan menembus
kalau anda tidak setuju opini diatas, tidak mengapa ! ^-^.
namanya juga opini anda
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 31 March 2013, 04:48:57 PM
saya tdk pada posisi menerima atau menolak sutta tsb, mungkin lebih tepatnya pada posisi di antara keduanya

Kalau begitu apa yg menjadi dasar anda dlm mempertanyakan aspek lokiya dlm MN 117 itu?

iya buat apa mempertanyakan ?
supaya tenar, keren, atau pamor atau memang termasuk salah satu, pembela AB atau penggemar AB !  ^-^
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 31 March 2013, 04:49:54 PM
Lobha

Popularitas
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 31 March 2013, 04:52:21 PM
Gx kbyg d klo jaman Buddha, klo bhikku na uda jd bak seleb

Kmn2 di foto2

Trz tanda tangan sana sini

Klo blom siap mnjalanin khidupan Bhikku mending gx usa jd bhikku dulu
Mending jd romo dulu gt
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 31 March 2013, 04:55:05 PM
Gx kbyg d klo jaman Buddha, klo bhikku na uda jd bak seleb

Kmn2 di foto2

Trz tanda tangan sana sini

Klo blom siap mnjalanin khidupan Bhikku mending gx usa jd bhikku dulu
Mending jd romo dulu gt

tidak harus romo atau pandita
jadi umat yang baik juga bagus kok, kayak non gryn tea :))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 31 March 2013, 04:59:10 PM
http://buddhazine.com/2013/03/26/inilah-para-selebriti-thailand-yang-jadi-bhikkhu-bagian-1/

Masa kalah am yg ini
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: kullatiro on 31 March 2013, 05:02:11 PM
hmm, lagi duduk santai di dekat jendela kaca, makan dan nanti nya minum aqua, menyimak saja mau sampai dimana perbincangan ini. :x
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 31 March 2013, 05:06:30 PM
kalo sy pribadi tertarik pada quotes beliu "be well be happy be......."

Paman Ajahn Brahm belum arahat jd wajar sj Beliau pernah melakukan kesalahan2 kecil dlm praktek spiritualnya......semua kembali dr cr kita menyikapinya  _/\_

kalau sudah dikeluarkan dari komunitas Sangha yang mewadahinya,
apakah masih termasuk kesalahan kecil ?  :(
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 31 March 2013, 05:07:05 PM
hmm, lagi duduk santai di dekat jendela kaca, makan dan nanti nya minum aqua, menyimak saja mau sampai dimana perbincangan ini. :x

biar rame, ikut aja
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 31 March 2013, 05:08:36 PM
Klo dbandingin dgn yg gryn baca di sutta

Bhikku2 jaman sang Buddha beda bnget ya

Klo Bhikku jaman sang Buddha
Bener2 bijaksana, berwibawa, gx cengegesan
Dan tegas dan konsisten

Dan gx humor2is gt

Kalo humoris kyk pelawak az jd na
Hehee

Cpddd

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: siswahardy on 31 March 2013, 06:52:37 PM
Kalau begitu apa yg menjadi dasar anda dlm mempertanyskan aspek lokiya dlm MN 117 itu?

iya buat apa mempertanyakan ?
supaya tenar, keren, atau pamor atau memang termasuk salah satu, pembela AB atau penggemar AB !  ^-^

cuma sekedar tukar pikiran ataupun pendalaman materi
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 31 March 2013, 06:55:07 PM
Jaman sang Buddha belum ada kamera, kalau ada kamera pun orang pasti jeprat jepret disana sini dari segala macam pose Buddha dan para Ariya

bedakan antara minta di foto dengan difoto oleh orang, karena hal tersebut berbeda

kalau cuma baca dari kisah sebuah tulisan tidak menunjukan seluruh hal yang ada

Jika dijaman Buddha dianggap Bhikku bijak semua, maka seperti bhikku ada yg melakukan hubungan sex pada jaman Buddha adalah termasuk tindakan bijaksana?

Opini anda terbentuk hanya berlandaskan membandingkan AB dengan masa jaman Buddha semata



Klo dbandingin dgn yg gryn baca di sutta

Bhikku2 jaman sang Buddha beda bnget ya

Klo Bhikku jaman sang Buddha
Bener2 bijaksana, berwibawa, gx cengegesan
Dan tegas dan konsisten

Dan gx humor2is gt

Kalo humoris kyk pelawak az jd na
Hehee

Cpddd


Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 31 March 2013, 07:06:52 PM
Jaman sang Buddha belum ada kamera, kalau ada kamera pun orang pasti jeprat jepret disana sini dari segala macam pose Buddha dan para Ariya

bedakan antara minta di foto dengan difoto oleh orang, karena hal tersebut berbeda

kalau cuma baca dari kisah sebuah tulisan tidak menunjukan seluruh hal yang ada

Jika dijaman Buddha dianggap Bhikku bijak semua, maka seperti bhikku ada yg melakukan hubungan sex pada jaman Buddha adalah termasuk tindakan bijaksana?

Opini anda terbentuk hanya berlandaskan membandingkan AB dengan masa jaman Buddha semata





Kamu ini dungu ato pura2 dungu

Yg gryn maksud itu bhikku yg mengikuti sang Buddha

Bukan bhikku2an

Dasar PA
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 31 March 2013, 07:09:28 PM
Lagian manx bahasan na ttg  ajahn brahm jg

Manx ada gryn bandingan bhikku jaman sang Buddha dgn semua bhikku skrg ???
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 31 March 2013, 07:11:22 PM
Anda tentu sudah tau mengapa vinaya ditetapkan oleh Buddha? Apakah menurut anda begitu mencapai kesempurnaan lalu vinaya itu langsung dibabarkan?

Dengan anda menilai PA semikin jelas anda telah mencapai ajaran Buddha tingkat tinggi :D luar biasa deh


Kamu ini dungu ato pura2 dungu

Yg gryn maksud itu bhikku yg mengikuti sang Buddha

Bukan bhikku2an

Dasar PA
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 31 March 2013, 07:15:25 PM
Anda tentu sudah tau mengapa vinaya ditetapkan oleh Buddha? Apakah menurut anda begitu mencapai kesempurnaan lalu vinaya itu langsung dibabarkan?

Dengan anda menilai PA semikin jelas anda telah mencapai ajaran Buddha tingkat tinggi :D luar biasa deh


Gx tahu

Tolong kamu jelaskan

Lmao

Hehee

Cpddd
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 31 March 2013, 07:20:23 PM
Wah buat apa saya jelaskan, saya kan anda anggap PA.. saya justru kepingin baca dari pengetahuan anda

Gx tahu

Tolong kamu jelaskan

Lmao

Hehee

Cpddd
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 31 March 2013, 07:22:45 PM
Wah buat apa saya jelaskan, saya kan anda anggap PA.. saya justru kepingin baca dari pengetahuan anda


Selain pa ternyata kamu jg cm bisa bullshit ya

Blg az klo kamu gx tahu jg

Pke belagu sok2 bahas ttg vinaya

Hehee

Cpddd
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: siswahardy on 31 March 2013, 07:45:13 PM
masa harus selalu diingatkan: "diskusilah yg santun"

cpddd
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 31 March 2013, 07:52:18 PM
masa harus selalu diingatkan: "diskusilah yg santun"

cpddd

Dungu n pa itu masi santun

Dpd gryn blg idiot bego kuadrat
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Predator on 31 March 2013, 07:53:51 PM
Mantap deh sesuai jaman Buddha pokonya ;D


Dungu n pa itu masi santun

Dpd gryn blg idiot bego kuadrat
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 31 March 2013, 07:54:34 PM
Oowce larr

I m sorry

Belajar gx jd "mara" lg d

Hehee

Cpddd
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 31 March 2013, 07:56:13 PM
Mantap deh sesuai jaman Buddha pokonya ;D



Tp dia beneran bego

Hehee

Cpddd
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 31 March 2013, 07:58:28 PM
Tp dia beneran bego

Hehee

Cpddd

Upz keceplosan lg
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Afoe286 on 31 March 2013, 09:56:45 PM
melelang diri sendiri
memberi motivasi umat ikut lelang
memberi tanda tangan di punggung umat awam/baju belakang (laksana selebritis  ^-^)
..................

model kayak diatas, ini lho patokan saya, AB masih berpandangan salah
kayak saya dan juga kayak anda (Afoe86)
Brother cm menilai dr apa yg terlihat sj bukan?ttp tahukah brother apa yg sebenarnya?apa yg ada di dalam benaknya AB?apa yg mjd niat/motivasinya?sebaiknya jgn menilai & memvonis dg terburu2.siapa tahu beliau ini seorg Ariya lho. ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 01 April 2013, 05:33:31 AM
Brother cm menilai dr apa yg terlihat sj bukan?

pertama dari luar
kesimpulannya, luar dalam sama

Quote
ttp tahukah brother apa yg sebenarnya?apa yg ada di dalam benaknya AB?

berapa dalam benaknya AB, siapapun tidak tahu !, hanya AB yang tahu

Quote
apa yg mjd niat/motivasinya?

niat/motivasi yang mana dulu ?
ikut bantu pelelangan !
jual diri !
tanda tangan di baju belakang umat !
tanda tangan di buku cerita karya dia AB !

Quote

sebaiknya jgn menilai & memvonis dg terburu2.siapa tahu beliau ini seorg Ariya lho. ;D

iya sih
mungkin anda menganggap AB itu Ariya, boleh2 aja kok, hak anda kok !

kalau saya =)) =))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 01 April 2013, 05:45:35 AM

Kamu ini dungu ato pura2 dungu

Yg gryn maksud itu bhikku yg mengikuti sang Buddha

Bukan bhikku2an

Dasar PA

termasuk kiat juga
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 01 April 2013, 05:57:10 AM
Anda tentu sudah tau mengapa vinaya ditetapkan oleh Buddha? Apakah menurut anda begitu mencapai kesempurnaan lalu vinaya itu langsung dibabarkan?

justru itu Vinaya sudah ditetapkan, harusnya dipatuhi
kenapa masih banyak Bhikkhu yang masih melanggar  ???

Quote
Dengan anda menilai PA semikin jelas anda telah mencapai ajaran Buddha tingkat tinggi :D luar biasa deh

mosok Buddha ato bukan Buddha dengan melihat penulisannya !  :)

saya sih melihat non gryn tea ini sebagai umat awam yang sedang belajar Dhamma, dan pasti bukan Buddha kok !
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 01 April 2013, 08:34:09 AM
dulu saya pernah baca ada beberapa kisah bhikkhu yang punya pandangan salah namun Buddha menegur dan meluruskan pandangan mereka dan Buddha tidak mencabut status kebhikkhuan mereka. dan mempunyai pandangan salah tidak termasuk pelanggaran parajika.
Pandangan salah bukan parajika, bisa diluruskan oleh orang lain. Tapi pandangan salah yang dipertahankan adalah pelanggaran pacittiya, dan jika tidak bisa diluruskan, maka bisa dikenakan ukkhepanīya-kamma (skorsing, dianggap tidak berhubungan dengan sangha) sampai yang bersangkutan meninggalkan pandangan salahnya.

Perhatikan bahwa jika kena skorsing, tidak seharusnya orang tersebut dianggap bagian dari sangha. Dan bhikkhuni manapun yang mengikuti pandangan si bhikkhu yang dikenakan ukkhepaniya-kamma tersebut, melakukan parajika.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 01 April 2013, 08:37:30 AM
apa itu definisi pandangan salah?
kalo ada dua bhikkhu punya pendapat yang bertentangan, bhikkhu yang satu menuduh bhikkhu yang lain berpandangan salah dan juga sebaliknya.

gimana caranya menilai bhikkhu yang mana yang berpandangan salah?
a. yang pandangannya gak mainstream itu salah?
b. yang punya banyak pendukung itu bener?
c. yang pangkatnya mahathera yang bener?
d. yang suaranya kenceng itu yang bener?
e. yang punya lebih banyak buku pendukung yang bener?
f. ???

Setiap bhikkhu ditahbiskan di aliran tertentu, jelas mengikuti pandangan dan aturan aliran tersebut, terlepas apakah aliran itu 'asli/mainstream/dsb' atau tidak. Jika suatu bhikkhu ditahbiskan di sangha Theravada, maka tentu mengikuti sutta-vinaya menurut kanon Pali. 
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 01 April 2013, 09:12:12 AM
Pandangan benar ada 2. Lokiya dan lokuttara. Kita memang tdk bisa menilai pandangan benar lokuttara oran lain kecuali kita sudah mencapainya. Tapi kita bisa memiliki pandangan benar lokiya walaupun blm suci, jadi hal ini memungkinkan kita menilai benar/salah secara lokiya.
Ref. MN 117 Mahacattarisaka Sutta
apa itu pandangan benar secara lokuttara? kalo bisa beserta referensinya... kamsia in advance.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 01 April 2013, 09:22:29 AM
melelang diri sendiri
memberi motivasi umat ikut lelang
memberi tanda tangan di punggung umat awam/baju belakang (laksana selebritis  ^-^)
..................

model kayak diatas, ini lho patokan saya, AB masih berpandangan salah
kayak saya dan juga kayak anda (Afoe86)
sepertinya ada pencampuradukan istilah antara aturan dengan pandangan di thread ini...

kalo mau bicara perilaku, ya bicara mengenai aturan dan pelanggarannya...

aneh kalo dihubung2kan dengan pandangan salah segala.
kalo memang semua non-ariya dikatakan masih memiliki pandangan salah, lalu apa gunanya ngomong secara spesifik di sini?
toh semuanya berpandangan salah...

kayaknya kok maksa ya pembicaraannya dihubung2kan ke pandangan.
perilaku ya moral, ya hubungannya perbuatan salah, ucapan salah dan mata pencaharian salah.
muter terlalu jauh kalo dihubungkan dengan pandangan salah.
(ya ya, bisa aja kalo mau dihubung2kan dan dicari2, pandangan salah lalu menjadi perilaku yang salah menjadi pelanggaran peraturan, blablabla tapi itu muter terlalu jauh).

jadi kalo pengen berbicara mengenai perilaku ya bahas aja pelanggaran peraturan yang dilakukan ajahn brahm...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 01 April 2013, 09:28:09 AM
apa itu pandangan benar secara lokuttara? kalo bisa beserta referensinya... kamsia in advance.


Ref sudah diberikan. Penjelasannya ada dalam ref tsb. Ol pake hp sungguh menyusahkan
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 01 April 2013, 09:39:52 AM
Mengenai vinaya yg dilanggar pls refer to reply #156
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 01 April 2013, 10:02:21 AM
Ref sudah diberikan. Penjelasannya ada dalam ref tsb. Ol pake hp sungguh menyusahkan
oh sutta itu maksudnya...

konteks pertanyaan saya sebelumnya adalah dua orang bhikkhu yang memiliki pendapat bertentangan. misalnya bhikkhu satu berpendapat meditasi benar adalah berbasis jhana one pointedness, bhikkhu yang lain berpendapat jhana itu justru tidak ada one pointedness. yang satu bilang yg satunya salah dan sebaliknya. contoh lainnya, bhikkhu satu bilang abhidhamma itu dhamma yang paling tinggi dan berasal dari mulut Sang Buddha sedangkan yang satunya bilang abhidhamma itu sisipan belakangan.

singkatnya segitu banyak pendapat yang saling bertentangan di dunia buddhism, rimba belantara pendapat yang saling bertentangan.
bagaimana bisa memvonis mana yang berpandangan salah?

imo, menilai seseorang dari pandangannya itu sangat subjektif dan akan berakhir dengan banyak2an massa pendukung dan kenceng2an teriak...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 01 April 2013, 10:04:02 AM
Mengenai vinaya yg dilanggar pls refer to reply #156
yang ini kan bisa dikilahkan tidak dilanggar, duitnya tidak dicari dan tidak dipegang si bhikkhu alias si bhikkhu cuman diundang, datang dan ngoceh...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 01 April 2013, 10:05:38 AM
bingng.....yg bermslh si bhikkhu atau si organisasi ??
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 01 April 2013, 10:06:45 AM
oh sutta itu maksudnya...

konteks pertanyaan saya sebelumnya adalah dua orang bhikkhu yang memiliki pendapat bertentangan. misalnya bhikkhu satu berpendapat meditasi benar adalah berbasis jhana one pointedness, bhikkhu yang lain berpendapat jhana itu justru tidak ada one pointedness. yang satu bilang yg satunya salah dan sebaliknya. contoh lainnya, bhikkhu satu bilang abhidhamma itu dhamma yang paling tinggi dan berasal dari mulut Sang Buddha sedangkan yang satunya bilang abhidhamma itu sisipan belakangan.

singkatnya segitu banyak pendapat yang saling bertentangan di dunia buddhism, rimba belantara pendapat yang saling bertentangan.
bagaimana bisa memvonis mana yang berpandangan salah?

imo, menilai seseorang dari pandangannya itu sangat subjektif dan akan berakhir dengan banyak2an massa pendukung dan kenceng2an teriak...


pak....ni kn bisa di lht sesuai bramajala sutta...?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 01 April 2013, 10:08:21 AM
oh sutta itu maksudnya...

konteks pertanyaan saya sebelumnya adalah dua orang bhikkhu yang memiliki pendapat bertentangan. misalnya bhikkhu satu berpendapat meditasi benar adalah berbasis jhana one pointedness, bhikkhu yang lain berpendapat jhana itu justru tidak ada one pointedness. yang satu bilang yg satunya salah dan sebaliknya. contoh lainnya, bhikkhu satu bilang abhidhamma itu dhamma yang paling tinggi dan berasal dari mulut Sang Buddha sedangkan yang satunya bilang abhidhamma itu sisipan belakangan.

singkatnya segitu banyak pendapat yang saling bertentangan di dunia buddhism, rimba belantara pendapat yang saling bertentangan.
bagaimana bisa memvonis mana yang berpandangan salah?

imo, menilai seseorang dari pandangannya itu sangat subjektif dan akan berakhir dengan banyak2an massa pendukung dan kenceng2an teriak...


Sutta ini menjelasjan faktor jalan lokiya vs lokuttara sesuai yg ditanyakan
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 01 April 2013, 10:10:07 AM
yang ini kan bisa dikilahkan tidak dilanggar, duitnya tidak dicari dan tidak dipegang si bhikkhu alias si bhikkhu cuman diundang, datang dan ngoceh...

Mungkin menonton taysngan vidro AB bisa mrmbantu utk mengetahui tentang "dicari" atau tidak
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 01 April 2013, 10:21:44 AM
pak....ni kn bisa di lht sesuai bramajala sutta...?
brahmajala sutta gak mengcover semua perbedaan pendapat yang ada itu...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 01 April 2013, 10:28:50 AM
brahmajala sutta gak mengcover semua perbedaan pendapat yang ada itu...

brahmajala sutta gak mengcover semua perbedaan pendapat yang ada itu...


solusi anda ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 01 April 2013, 11:03:15 AM
solusi anda ?
gak ada. karena gak ada otoritas yang bisa dipakai untuk memutuskan, maka tinggal tergantung kecerdasan dan pengalaman masing2 untuk mengambil pendapat mana yang sesuai untuk dirinya...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 01 April 2013, 12:59:48 PM
Vihara Ajahn Chah sudah mengambil keputusan utk mengeluarkan Vihara Ajahn Brahmn dari silsilah Vihara Ajahn Chah.
Bagi yang berpendapat Ajahn Brahmn tidak bermasalah (dalam kasus penabhisan bhikkhuni theravada), silahkan saja...

Lah Buddha Gautama saja tidak bisa memaksakan pandangan (benar-nya) kpd orang lain...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 01 April 2013, 02:35:53 PM
Setiap bhikkhu ditahbiskan di aliran tertentu, jelas mengikuti pandangan dan aturan aliran tersebut, terlepas apakah aliran itu 'asli/mainstream/dsb' atau tidak. Jika suatu bhikkhu ditahbiskan di sangha Theravada, maka tentu mengikuti sutta-vinaya menurut kanon Pali. 

jadiinya aneh, berpatokan Sutta-Vinaya kanon Pali, tapi pelanggaran Vinaya tetap dibenarkan.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 01 April 2013, 02:41:15 PM
sepertinya ada pencampuradukan istilah antara aturan dengan pandangan di thread ini...

kalo mau bicara perilaku, ya bicara mengenai aturan dan pelanggarannya...

aneh kalo dihubung2kan dengan pandangan salah segala.
kalo memang semua non-ariya dikatakan masih memiliki pandangan salah, lalu apa gunanya ngomong secara spesifik di sini?
toh semuanya berpandangan salah...

kayaknya kok maksa ya pembicaraannya dihubung2kan ke pandangan.
perilaku ya moral, ya hubungannya perbuatan salah, ucapan salah dan mata pencaharian salah.
muter terlalu jauh kalo dihubungkan dengan pandangan salah.
(ya ya, bisa aja kalo mau dihubung2kan dan dicari2, pandangan salah lalu menjadi perilaku yang salah menjadi pelanggaran peraturan, blablabla tapi itu muter terlalu jauh).

jadi kalo pengen berbicara mengenai perilaku ya bahas aja pelanggaran peraturan yang dilakukan ajahn brahm...


sudah kan !
tidak aneh, memang ada berhubungan kok
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 01 April 2013, 02:44:29 PM
yang ini kan bisa dikilahkan tidak dilanggar, duitnya tidak dicari dan tidak dipegang si bhikkhu alias si bhikkhu cuman diundang, datang dan ngoceh...

uang tidak dicari !, AB ngapain sale ya !  ::)
uang tidak dicari !, capek tahu datang ke Indonesia hanya keliling  ???.

wong seorang Bhikkhu, tanda tangan di punggung baju wanita juga tidak melanggar kok, bagi yang memang 'membenarkan' pelanggaran.

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: gryn tea on 01 April 2013, 02:52:52 PM
Biasa larrr

Org2 terlalu membanggakan n menganggumi sosok "bhikku"

Kyk kasus pelecehan yg dilakukan tokoh agama , uda jelas1 slah
Masi dbenarkan

Emanx dasar org2 dungu
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 01 April 2013, 02:58:11 PM
jadiinya aneh, berpatokan Sutta-Vinaya kanon Pali, tapi pelanggaran Vinaya tetap dibenarkan.

Sebagian orang memang lebih suka mengikuti kemauannya sendiri, maka menganggap sutta-vinaya sebagai teori usang. Tinggal kembali ke masing2 pribadi aja mau bersikap bagaimana, mau menjunjung bhikkhu yang bagaimana.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 01 April 2013, 02:59:17 PM
wong seorang Bhikkhu, tanda tangan di punggung baju wanita juga tidak melanggar kok, bagi yang memang 'membenarkan' pelanggaran.
kan tidak menyentuh kulit langsung... :P
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 01 April 2013, 02:59:49 PM
Sebagian orang memang lebih suka mengikuti kemauannya sendiri, maka menganggap sutta-vinaya sebagai teori usang. Tinggal kembali ke masing2 pribadi aja mau bersikap bagaimana, mau menjunjung bhikkhu yang bagaimana.

makanya dibahas sampai 23 page
masih tetap bersikukuh.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 01 April 2013, 03:04:53 PM
kan tidak menyentuh kulit langsung... :P

jangankan bersentuhan.
seorang Bhikkhu berbicara dengan wanita kemudian pendampingnya tidak mengerti bahasa komunikasi aja tidak dibenarkan.
seorang Bhikkhu berbicara dengan wanita, dan menjauh dari kumpulan orang2 yg sedang ramai, juga tidak dibenarkan kok.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 01 April 2013, 03:50:57 PM
sepertinya ada ketidaknyambungan di sini...

yang diperbincangkan di sini adalah membahas kasus demi kasus secara detail, apakah terjadi pelanggaran peraturan atau tidak. tidak ada yang membenarkan pelanggaran peraturan di sini. tidak ada yang bilang vinaya sudah usang. tidak ada yang bilang pelanggaran vinaya itu gapapa. pelanggaran peraturan walaupun kecil tetaplah pelanggaran.

membelokkan permasalahan seolah2 ada yang membenarkan pelanggaran itu adalah straw man logical fallacy...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 01 April 2013, 06:07:53 PM
gak ada. karena gak ada otoritas yang bisa dipakai untuk memutuskan, maka tinggal tergantung kecerdasan dan pengalaman masing2 untuk mengambil pendapat mana yang sesuai untuk dirinya...

Konsili Sangha ke-6 di Myanmar tahun 1954 - 1956 tidak bisa jadi otoritas tertinggi ?

di-ikuti 2.500 bhikkhu theravada dari 8 negara Buddhis Theravada, yaitu Myanmar, Thailand, Cambodia, Laos, Vietnam, Sri Lanka, India, and Nepal.

Selama 2 tahun, teks literatur buddhis dikumpulkan dari berbagai negara tersebut, diperiksa secara seksama, dan perbaikan-perbaikan di lakukan jika ada. dan hasil-nya tidak banyak perbedaan berarti di antara teks-teks yang ada pada saat itu...

Mahasi Sayadaw sebagai pemimpin Konsili menanyakan banyak teks dhamma kepada  Bhadanta Vicittasarabhivamsa (Mingun Sayadaw) yang terkenal sebagai orang yang berhasil menghapal Isi Tipitaka untuk pertama sekali pada jaman modern ini.
(Note : tercatat dalam Guiness Books of Record)

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 01 April 2013, 08:41:02 PM
Konsili Sangha ke-6 di Myanmar tahun 1954 - 1956 tidak bisa jadi otoritas tertinggi ?

di-ikuti 2.500 bhikkhu theravada dari 8 negara Buddhis Theravada, yaitu Myanmar, Thailand, Cambodia, Laos, Vietnam, Sri Lanka, India, and Nepal.

Selama 2 tahun, teks literatur buddhis dikumpulkan dari berbagai negara tersebut, diperiksa secara seksama, dan perbaikan-perbaikan di lakukan jika ada. dan hasil-nya tidak banyak perbedaan berarti di antara teks-teks yang ada pada saat itu...

Mahasi Sayadaw sebagai pemimpin Konsili menanyakan banyak teks dhamma kepada  Bhadanta Vicittasarabhivamsa (Mingun Sayadaw) yang terkenal sebagai orang yang berhasil menghapal Isi Tipitaka untuk pertama sekali pada jaman modern ini.
(Note : tercatat dalam Guiness Books of Record)



Pak, aku paling ragu sama yang gituan, karena di revisi oleh "orang yang belum tentu telah mencapai kesucian", ya walau ada 2 kebijaksanaan, yang 1 kebijaksanaan murni, yang satu lagi kebijaksanaan duniawi...at least, people always make mistake....

So?Ikutin kata hati ajaaaaa ??
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 01 April 2013, 08:53:17 PM
sepertinya ada ketidaknyambungan di sini...

yang diperbincangkan di sini adalah membahas kasus demi kasus secara detail, apakah terjadi pelanggaran peraturan atau tidak. tidak ada yang membenarkan pelanggaran peraturan di sini. tidak ada yang bilang vinaya sudah usang. tidak ada yang bilang pelanggaran vinaya itu gapapa. pelanggaran peraturan walaupun kecil tetaplah pelanggaran.

membelokkan permasalahan seolah2 ada yang membenarkan pelanggaran itu adalah straw man logical fallacy...


sudah nyambung dan masih objek di bahas sesuai dengan judulnya TS
memang benar, wong yang melanggar ternyata tidak pernah merasa melanggar kok !
tentunya anda juga mengetahui objek yang dibahas dan dibicarakan.  :)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 01 April 2013, 08:56:12 PM
Pak, aku paling ragu sama yang gituan, karena di revisi oleh "orang yang belum tentu telah mencapai kesucian", ya walau ada 2 kebijaksanaan, yang 1 kebijaksanaan murni, yang satu lagi kebijaksanaan duniawi...at least, people always make mistake....

So?Ikutin kata hati ajaaaaa ??

kalau memang mengurangi LDM dan condong arah ke Nibbana
tidaklah mengapa.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 01 April 2013, 09:18:34 PM
kalau memang mengurangi LDM dan condong arah ke Nibbana
tidaklah mengapa.

Nah, soal mengurangi LDM sama condong ke arah Nibbana, no comment dah....Nobody know....
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 01 April 2013, 09:21:15 PM
Konsili Sangha ke-6 di Myanmar tahun 1954 - 1956 tidak bisa jadi otoritas tertinggi ?
jadi bagaimana konsili ke-6 ini memutuskan apakah meditasi vipassana kering tanpa jhana atau meditasi samatha berjhana untuk mencapai kesucian? kedua2nya mengklaim pendapat yang berseberangan itu salah...

bagaimana dengan pendapat abhidhamma itu adalah sisipan belakangan? dengan otoritas konsili ke-6 apakah itu berarti yang menolak abhidhamma itu sesat dan salah?

apakah otoritas ini bisa menyelesaikan polemik2 tadi?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 01 April 2013, 09:24:01 PM
jadi bagaimana konsili ke-6 ini memutuskan apakah meditasi vipassana kering tanpa jhana atau meditasi samatha berjhana untuk mencapai kesucian? kedua2nya mengklaim pendapat yang berseberangan itu salah...

bagaimana dengan pendapat abhidhamma itu adalah sisipan belakangan? dengan otoritas konsili ke-6 apakah itu berarti yang menolak abhidhamma itu sesat dan salah?

apakah otoritas ini bisa menyelesaikan polemik2 tadi?


mungkin mengurangi polemik yang ada, nanti kita buat katedral aja...biar seru...hahaha....
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 01 April 2013, 09:26:23 PM
So?Ikutin kata hati ajaaaaa ??
ikutin kata hati sendiri, atau kata hati Sangha lebih bagus?? :P
secara general, setidaknya anggota Sangha lebih berkompeten dalam hal Dhamma daripada kita umat awam..
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 01 April 2013, 09:27:23 PM
sudah nyambung dan masih objek di bahas sesuai dengan judulnya TS
memang benar, wong yang melanggar ternyata tidak pernah merasa melanggar kok !
tentunya anda juga mengetahui objek yang dibahas dan dibicarakan.  :)
yang dibicarakan di sini adalah menilai peristiwa yang sama sebagai pelanggaran atau bukan.
yang satu ngomong pelanggaran, sedangkan satunya ngomong bisa saja itu bukan pelanggaran.
dua2nya sudah mengemukakan alasannya, sisanya terserah pembaca.

yang dipermasalahkan adalah apakah sebuah perbuatan itu pelanggaran atau bukan.
tidak ada yang bilang melakukan pelanggaran itu gapapa.
kalo anda gak bisa melihat bedanya, apa boleh buat.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 01 April 2013, 09:29:09 PM
ikutin kata hati sendiri, atau kata hati Sangha lebih bagus?? :P
secara general, setidaknya anggota Sangha lebih berkompeten dalam hal Dhamma daripada kita umat awam..

lho.....jadilah pelita bagi dirimu sendirii ???....
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 01 April 2013, 09:29:40 PM
ikutin kata hati sendiri, atau kata hati Sangha lebih bagus?? :P
secara general, setidaknya anggota Sangha lebih berkompeten dalam hal Dhamma daripada kita umat awam..
anggota sangha sendiri berbeda pendapat  :))
jadi gimana menilainya?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 01 April 2013, 09:33:24 PM
anggota sangha sendiri berbeda pendapat  :))
jadi gimana menilainya?

selami ke dalam batin masing - masing.... :-)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 01 April 2013, 09:41:52 PM
lho.....jadilah pelita bagi dirimu sendirii ???....
jangan disalahartikan dengan semuanya harus serba diri sendiri...
umat awam juga masih butuh bimbingan orang yang lebih bijaksana..
Bhikkhu zaman dulu aja masih butuh bimbingan Sang Buddha kok...

anggota sangha sendiri berbeda pendapat  :))
jadi gimana menilainya?
yang di grey zone baru kita nilai sendiri, tapi kalo yang udah jelas yang mana hitam, yang mana putih, yah gak usah ditafsir2kan lagi.. ;D
yang ada nanti makin ngaco... ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 01 April 2013, 09:45:25 PM
jangan disalahartikan dengan semuanya harus serba diri sendiri...
umat awam juga masih butuh bimbingan orang yang lebih bijaksana..
Bhikkhu zaman dulu aja masih butuh bimbingan Sang Buddha kok...
yang di grey zone baru kita nilai sendiri, tapi kalo yang udah jelas yang mana hitam, yang mana putih, yah gak usah ditafsir2kan lagi.. ;D
yang ada nanti makin ngaco... ;D

terlalu banyak bimbingan tar bentrok juga, makanya di bilang selami ke dalam batin masing - masing, jadilah pelita bagi dirimu sendiri....gitu loch bro...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 01 April 2013, 09:46:57 PM
terlalu banyak bimbingan tar bentrok juga, makanya di bilang selami ke dalam batin masing - masing, jadilah pelita bagi dirimu sendiri....gitu loch bro...
Oh, gitu. Ok..  :D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 01 April 2013, 09:51:15 PM
nasib2, Buddha ada aja belum tentu tercerahkan, apalagi Buddha gk ada....:D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 01 April 2013, 09:57:08 PM
Kita semua berpikir bagaimana caranya menghindari penderitaan, tetapi kita tidak pernah berlatih, kita tidak pernah berusaha untuk memahami arti dari sutta/paritta, lalu dimanakah penderitaan akan berakhir dengan begitu ?

Walau mereka memiliki sutta/paritta untuk dapat menyadari kebenaran, tetapi mereka malah menggunakannya untuk memperbesar khayalan mereka ! Mereka sesungguhnya telah membelakangi jalan yang benar !

Jika kita meneliti persoalan ini, kita akan mengetahui bahwa kebanyakan dari mereka malah semakin tersesat, tetapi kita tidak bisa memberitahukannya kepada mereka disebabkan segala sesuatu telah dirubah dan diaminkan menjadi sebuah bentuk ritual/upacara, kebanyakan dari mereka senang untuk membacakan paritta, tetapi sayang mereka membacakannya dengan avijja bukan dengan kebijaksanaan...

Mereka mengatakan bahwa mereka mengajarkan orang menjadi lebih memahami Dhamma, lebih mengerti Dhamma, lebih pinter tentang Dhamma, tetapi sesungguhnya mereka hanya jika kita melihat dari segi kebenaran maka sesungguhnya apa yang mereka ajarankan kepada orang hanya untuk membuat orang-orang tersebut menjadi lebih tersesat dan terikat pada khayalan !
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: M14ka on 01 April 2013, 10:11:26 PM
jangankan bersentuhan.
seorang Bhikkhu berbicara dengan wanita kemudian pendampingnya tidak mengerti bahasa komunikasi aja tidak dibenarkan.
seorang Bhikkhu berbicara dengan wanita, dan menjauh dari kumpulan orang2 yg sedang ramai, juga tidak dibenarkan kok.

Yg ini mksdnya gmn kurang jelas. Ad di sutta apa ya?

Kl saya baru tahu soal bhikkhuni Theravada uda ga ada, sayang banget IMHO n saya juga br tau soal vinaya2 tu. Kalau ad yg ingin jd bhikkhuni hrs gmn ya?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 01 April 2013, 10:59:47 PM
Ref sudah diberikan. Penjelasannya ada dalam ref tsb. Ol pake hp sungguh menyusahkan
kebayang ga kemarin lawan si WE ketik panjang2 dari hape.. :))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 01 April 2013, 11:02:30 PM
kebayang ga kemarin lawan si WE ketik panjang2 dari hape.. :))

lebih parah lagi karena ukuran keyboard touch screennya gak didesign untuk jari gue
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: will_i_am on 01 April 2013, 11:14:41 PM
lebih parah lagi karena ukuran keyboard touch screennya gak didesign untuk jari gue
=))
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 02 April 2013, 05:30:00 AM
kalo anda gak bisa melihat bedanya, apa boleh buat.

memang ada hubungannya kok
kalau memang mau dibedakan apa boleh buat.

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 02 April 2013, 05:44:31 AM
Yg ini mksdnya gmn kurang jelas. Ad di sutta apa ya?

bukan di Sutta tapi Vinaya
jadi yang lebih tahu tentunya para Bhikkhu.
Demikian yang saya pernah dengar dari orang yg pernah latihan jadi Bhikkhu.

Quote
Kl saya baru tahu soal bhikkhuni Theravada uda ga ada, sayang banget IMHO n saya juga br tau soal vinaya2 tu. Kalau ad yg ingin jd bhikkhuni hrs gmn ya?

Bhikkhuni Theravada sudah dianggap punah lebih cepat oleh otoritas Sangha Theravada, jika mau jadi Bhikkhuni tentunya tidak bisa lagi,
jika ngotot dan bersikukuh tetap jadi Bhikkhuni 'tetap bisa aja' tapi tanpa wadah organisasi dan pengakuan Sangha Theravada (seperti sekarang ini dan juga terjadi di Indonesia)
dan AB bisa dikeluarkan dari komunitas Sangha Thailand yang mewadahinya, karena menabhiskan Bhikkhuni Theravada di Australia.

Memang benar, sayang sekali Bhikkhuni Theravada lebih cepat punah    :( , karena Sangha Bhikkhuni juga merupakan pilar dari Sangha Theravada
Dan untuk kasus Bhikkhuni Theravada mengapa punah ? dan tidak bisa lagi ada, bisa dicari topik lama DC, dan bisa dipelajari disana dan mengapa Bhikkhuni tidak diakui oleh otoritas Sangha Theravada.

sesuai ajaran Buddha Gotama, untuk mengikis LDM tidak harus jadi Bhikkhuni, bisa juga jadi Silacarini dan umat awam yang benar tentunya dibarengi dengan latihan yang serius ditempat yang sesuai utk latihan.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 02 April 2013, 09:09:06 AM
"Sayang sekali Buddha terlalu cepat parinibbana..." "Sayang sekali ajaran hanya bertahan sebentar..." "Sayang sekali sangha bhikkhuni punah ..."

Sebetulnya itu, yang sangat disayangkan adalah kalau kita ga sadar bahwa Buddha ngomong udah entah berapa ribu kali bahwa semua fenomena berkondisi itu tidak kekal. Sikap kita yang mempertahankan yang tidak kekal sebagai kekal itu yang bikin penderitaan.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: M14ka on 02 April 2013, 09:13:01 AM
Emang Sang Buddha ga tau kl bhikkhuni bisa punah ya? Kayanya kl mau membuat bhikkhuni ada lagi bukan hal yang jelek juga kan? Mgkn cara penggalangan dananya aja yg salah ya?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 02 April 2013, 09:28:24 AM
Emang Sang Buddha ga tau kl bhikkhuni bisa punah ya? Kayanya kl mau membuat bhikkhuni ada lagi bukan hal yang jelek juga kan? Mgkn cara penggalangan dananya aja yg salah ya?

Buddha aja pada awalnya tidak setuju dalam pembtkkan sangha bhikkhuni, search google baca kisahnya....
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 02 April 2013, 09:29:04 AM
"Sayang sekali Buddha terlalu cepat parinibbana..." "Sayang sekali ajaran hanya bertahan sebentar..." "Sayang sekali sangha bhikkhuni punah ..."

Sebetulnya itu, yang sangat disayangkan adalah kalau kita ga sadar bahwa Buddha ngomong udah entah berapa ribu kali bahwa semua fenomena berkondisi itu tidak kekal. Sikap kita yang mempertahankan yang tidak kekal sebagai kekal itu yang bikin penderitaan.

jadi, apa kita buat bro ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Chandra Rasmi on 02 April 2013, 10:09:06 AM
lebih parah lagi karena ukuran keyboard touch screennya gak didesign untuk jari gue

ya iyalah..jari om om ...melar melar semua...ya salah ketik terus lah
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Chandra Rasmi on 02 April 2013, 10:13:13 AM
Emang Sang Buddha ga tau kl bhikkhuni bisa punah ya? Kayanya kl mau membuat bhikkhuni ada lagi bukan hal yang jelek juga kan? Mgkn cara penggalangan dananya aja yg salah ya?

jangankan bhikkuni ci, ajaran sang Buddha sendiri juga bisa punah.....
kalau mau membuat bhikkuni lagi untuk yang theravada, tidak bisa lagi...karena u/ menahbiskan bhikkuni itu diperlukan 2 sangha, yaitu sangha bhikkhu dan sangha bhikkhuni, kalau sangha bhikkuni tidk ada lagi, syarat tidak dipenuhi...mana bisa dunkk....

seperti kita kalau buat visa, salah satu dokumen tidak lengkap...mau bagaimanapun...visa tidak bisa keluar tohh...

CMIIW
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 02 April 2013, 11:37:01 AM
Emang Sang Buddha ga tau kl bhikkhuni bisa punah ya? Kayanya kl mau membuat bhikkhuni ada lagi bukan hal yang jelek juga kan? Mgkn cara penggalangan dananya aja yg salah ya?

Sepertinya Sang Buddha mengetahui bahwa kalau sangha bhikhuni dibentuk sesuai permintaan Pajapati Gotami dan Ananda, umur Buddha sasana akan berkurang setengahnya. CMIIW.

Kalau mau membuat bhikkhuni LAGI bukan masalah jelek-tidak jelek, melainkan melangkahi Sang Buddha.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 02 April 2013, 01:27:52 PM
Pak, aku paling ragu sama yang gituan, karena di revisi oleh "orang yang belum tentu telah mencapai kesucian", ya walau ada 2 kebijaksanaan, yang 1 kebijaksanaan murni, yang satu lagi kebijaksanaan duniawi...at least, people always make mistake....

So?Ikutin kata hati ajaaaaa ??

jadi yang anda ikuti itu menurut anda, versi yang mana ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 02 April 2013, 01:32:00 PM
jadi bagaimana konsili ke-6 ini memutuskan apakah meditasi vipassana kering tanpa jhana atau meditasi samatha berjhana untuk mencapai kesucian? kedua2nya mengklaim pendapat yang berseberangan itu salah...

bagaimana dengan pendapat abhidhamma itu adalah sisipan belakangan? dengan otoritas konsili ke-6 apakah itu berarti yang menolak abhidhamma itu sesat dan salah?

apakah otoritas ini bisa menyelesaikan polemik2 tadi?


apakah konsili ke-6 mengeluarkan komentar soal meditasi ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 02 April 2013, 01:35:39 PM
Emang Sang Buddha ga tau kl bhikkhuni bisa punah ya?

tulisan bro KK sudah menjelaskan
jika kurang jelas baca lagi
justru Buddha Gotama yang membabarkan tentang Dukkha, Anicca, Anatta

Quote
Kayanya kl mau membuat bhikkhuni ada lagi bukan hal yang jelek juga kan? Mgkn cara penggalangan dananya aja yg salah ya?

kayaknya menabhiskan Bhikkhuni, tidak perlu dana kok !
emang dapat bocoran dari mana menabhiskan Bhikkhuni perlu dana ?

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 02 April 2013, 01:41:38 PM
jadi bagaimana konsili ke-6 ini memutuskan apakah meditasi vipassana kering tanpa jhana atau meditasi samatha berjhana untuk mencapai kesucian? kedua2nya mengklaim pendapat yang berseberangan itu salah...

bagaimana dengan pendapat abhidhamma itu adalah sisipan belakangan? dengan otoritas konsili ke-6 apakah itu berarti yang menolak abhidhamma itu sesat dan salah?

apakah otoritas ini bisa menyelesaikan polemik2 tadi?


Kenapa peserta di konsili ke-3 dan ke-4 tidak "merubah" kisah konsili ke-2 seolah2 sinkron dan tidak meninggalkan polemik ? Penentang Abhidhamma hanya berdasarkan pada kisah tentang pengulangan dhamma-vinaya di konsili ke-1... Yang mana kisah konsili ke-1 ini kita KETAHUI JALAN CERITA-nya BERDASARKAN apa yang di-hasilkan di konsili-konsili berikut-nya, terutama konsili ke-3 dan konsili ke-4...

Alur pikiran saya menggelitik... Bertanya-tanya... JIKA Kita-kita yang sekarang ini telah mempolemik-kan SINKRONISASI Pembabaran Abhidhamma dengan KETIADAAN KISAH PENGULANGAN di KONSILI ke-1... MENGAPA bhikkhu2 peserta di konsili ke-3 dan ke-4 tidak MERUBAH / MENG-EDIT saja kisah pengulangan di KONSILI ke-1 dan Ke-2 supaya kelihatan SINKRON ?
Tentu saja bisa dijawab : OOHHH... MEREKA TIDAK SADAR...

Dan apakah MEREKA tidak SADAR, KITA yang SADAR ? Saya tidak dalam kapasitas menyatakan bahwa Bhikkhu2 di konsili ke-3 dan konsili ke-4 tidak MENGETAHUI tentang POTENSI POLEMIK pembabaran ABHIDHAMMA... tetapi jika memang hendak di-rubah / di-edit... seharus-nya pemikiran tentang KISAH yang SINKRON itu harus muncul di konsili ke-3 / ke-4...

Emang-nya kita pada jaman sekarang ini saja "PINTER" menganalisa sutta-vinaya... bhikkhu2 jaman dulu (jika dikatakan memang mencoba merubah ajaran) itu "BODOH" sehiingga tidak mengetahui potensi polemik...

KISAH-KISAH FIKTIF yang bagus-pun alur cerita harus nyambung depan ke belakang... Maka sangat mengherankan jika, EDIT-an itu tidak terpikiran untuk di EDIT- SINKRONISASI kisah pembabaran abhidhamma-nya... Dan tetap saja bisa dijawab : MUNGKIN BHIKKHU (konsili ke-3 dstnya ) itu BODOH2, gak tahu NIPU / EDIT.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 02 April 2013, 01:46:17 PM
jadi, apa kita buat bro ?

ketidakpatuhan bhikkhu dalam menerapkan vinaya itu salah satu kondisi untuk semakin cepat berakhir-nya buddha sasana, berakhir-nya pencapaian kesucian.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 02 April 2013, 02:21:07 PM
Kenapa peserta di konsili ke-3 dan ke-4 tidak "merubah" kisah konsili ke-2 seolah2 sinkron dan tidak meninggalkan polemik ? Penentang Abhidhamma hanya berdasarkan pada kisah tentang pengulangan dhamma-vinaya di konsili ke-1... Yang mana kisah konsili ke-1 ini kita KETAHUI JALAN CERITA-nya BERDASARKAN apa yang di-hasilkan di konsili-konsili berikut-nya, terutama konsili ke-3 dan konsili ke-4...

Alur pikiran saya menggelitik... Bertanya-tanya... JIKA Kita-kita yang sekarang ini telah mempolemik-kan SINKRONISASI Pembabaran Abhidhamma dengan KETIADAAN KISAH PENGULANGAN di KONSILI ke-1... MENGAPA bhikkhu2 peserta di konsili ke-3 dan ke-4 tidak MERUBAH / MENG-EDIT saja kisah pengulangan di KONSILI ke-1 dan Ke-2 supaya kelihatan SINKRON ?
Tentu saja bisa dijawab : OOHHH... MEREKA TIDAK SADAR...

Dan apakah MEREKA tidak SADAR, KITA yang SADAR ? Saya tidak dalam kapasitas menyatakan bahwa Bhikkhu2 di konsili ke-3 dan konsili ke-4 tidak MENGETAHUI tentang POTENSI POLEMIK pembabaran ABHIDHAMMA... tetapi jika memang hendak di-rubah / di-edit... seharus-nya pemikiran tentang KISAH yang SINKRON itu harus muncul di konsili ke-3 / ke-4...

Emang-nya kita pada jaman sekarang ini saja "PINTER" menganalisa sutta-vinaya... bhikkhu2 jaman dulu (jika dikatakan memang mencoba merubah ajaran) itu "BODOH" sehiingga tidak mengetahui potensi polemik...

KISAH-KISAH FIKTIF yang bagus-pun alur cerita harus nyambung depan ke belakang... Maka sangat mengherankan jika, EDIT-an itu tidak terpikiran untuk di EDIT- SINKRONISASI kisah pembabaran abhidhamma-nya... Dan tetap saja bisa dijawab : MUNGKIN BHIKKHU (konsili ke-3 dstnya ) itu BODOH2, gak tahu NIPU / EDIT.
ada banyak bukti2 yang sebaliknya dan mayoritas skolar berpendapat itu tidak otentik, tapi ini bukan tempat yang tepat untuk mendiskusikan keotentikan abhidhamma. sudah banyak thread dibikin untuk itu. silakan didiskusikan di sana...

kembali ke point saya sebelumnya, tidak ada otoritas yang bisa dijadikan patokan untuk segala macam perbedaan pendapat di buddhism, bahkan di dalam theravada saja terdapat hutan rimba pendapat yang saling bertentangan, segala macam teori meditasi...

imo, diterima saja adanya perbedaan pendapat itu. tidak perlu memaksakan hanya ada satu pendapat yang benar dan tidak perlu mengkafirkan pendapat yang lain...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 02 April 2013, 02:52:10 PM
ada banyak bukti2 yang sebaliknya dan mayoritas skolar berpendapat itu tidak otentik, tapi ini bukan tempat yang tepat untuk mendiskusikan keotentikan abhidhamma. sudah banyak thread dibikin untuk itu. silakan didiskusikan di sana...

kembali ke point saya sebelumnya, tidak ada otoritas yang bisa dijadikan patokan untuk segala macam perbedaan pendapat di buddhism, bahkan di dalam theravada saja terdapat hutan rimba pendapat yang saling bertentangan, segala macam teori meditasi...

imo, diterima saja adanya perbedaan pendapat itu. tidak perlu memaksakan hanya ada satu pendapat yang benar dan tidak perlu mengkafirkan pendapat yang lain...


otoritas itu tentu saja ada, Sang Buddha telah menunjuk Dhamma Vinaya sebagai penggantinya setelah Beliau Parinibbana, dan Sang Buddha mengajarkan agar kita senantiasa cross-cek ke Dhamma Vinaya sebelum memutuskan untuk menerima atau menolak suatu doktrin.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 02 April 2013, 03:13:56 PM
otoritas itu tentu saja ada, Sang Buddha telah menunjuk Dhamma Vinaya sebagai penggantinya setelah Beliau Parinibbana, dan Sang Buddha mengajarkan agar kita senantiasa cross-cek ke Dhamma Vinaya sebelum memutuskan untuk menerima atau menolak suatu doktrin.
ada, tapi gak bisa mengatasi segala macam perbedaan pendapat. perbedaan pendapat selalu ada. satu sutta saja bisa menimbulkan bermacam pendapat...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 02 April 2013, 03:16:04 PM
ada, tapi gak bisa mengatasi segala macam perbedaan pendapat. perbedaan pendapat selalu ada. satu sutta saja bisa menimbulkan bermacam pendapat...


setuju, ada orang yg memang sengaja memilih untuk selaras dengan Dhamma Vinaya, dan ada orang yg memang sengaja memilih untuk bertentangan dengan Dhamma Vinaya, dan memang untuk situasi begini tidak ada hakim yg memutuskan. jadi memang benar, silakan masing2 mengikuti pilihannya.

Namun demikian, setidaknya kita masih bisa jujur mengatakan yg selaras sebagai selaras dan yg bertentangan sebagai bertentangan. bukan memaksakan yg bertentangan sebagai selaras dan sebaliknya.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 02 April 2013, 03:18:30 PM
jadi yang anda ikuti itu menurut anda, versi yang mana ?
versi ehipassiko donk....
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 02 April 2013, 03:20:45 PM
setuju, ada orang yg memang sengaja memilih untuk selaras dengan Dhamma Vinaya, dan ada orang yg memang sengaja memilih untuk bertentangan dengan Dhamma Vinaya, dan memang untuk situasi begini tidak ada hakim yg memutuskan. jadi memang benar, silakan masing2 mengikuti pilihannya
itu kalau jelas hitam putihnya. ada yang gak jelas hitam putihnya, masing2 punya argumen yang cukup kuat. bagi yang satu, yang lain itu yang bertentangan dengan dhamma vinaya, dan sebaliknya... jadi silakan mengikuti pilihan masing2...

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Riky_dave on 02 April 2013, 03:22:06 PM
ketidakpatuhan bhikkhu dalam menerapkan vinaya itu salah satu kondisi untuk semakin cepat berakhir-nya buddha sasana, berakhir-nya pencapaian kesucian.

masa ?apakah tidak ada pencapaian tanpa adanya sangha ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 02 April 2013, 03:49:33 PM
itu kalau jelas hitam putihnya. ada yang gak jelas hitam putihnya, masing2 punya argumen yang cukup kuat. bagi yang satu, yang lain itu yang bertentangan dengan dhamma vinaya, dan sebaliknya... jadi silakan mengikuti pilihan masing2...


sang Buddha aja tidak memakai hitam putih kok, cukup dengan khotbah via mulut
jadi ini ngomong hitam putih yang mana ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 02 April 2013, 03:56:07 PM
masa ? apakah tidak ada pencapaian tanpa adanya sangha ?

sesuai cerita kanon Pali, petapa Gotama merealisasi Nibbana tanpa Sangha, karena belum terbentuk
dan seterusnya muncul siswa-i yang merealisasi jadi Arahat memang dibawah Sangha yg sudah dibentuk.

pertanyaan : apakah ada pengaruh adanya Sangha atau tanpa Sangha dalam hal merealisasi Nibbana ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 02 April 2013, 04:10:28 PM
sang Buddha aja tidak memakai hitam putih kok, cukup dengan khotbah via mulut
jadi ini ngomong hitam putih yang mana ?
yang saya maksud hitam putih itu jelas keliatan benar-salah, nol-satu, ya-tidak....
lawan kata dari grey scale, skala abu2...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 02 April 2013, 04:22:53 PM
versi ehipassiko donk....

versi ehipasiko dapat-nya dari mana ? konsili ke-1 ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 02 April 2013, 04:25:01 PM
ada banyak bukti2 yang sebaliknya dan mayoritas skolar berpendapat itu tidak otentik, tapi ini bukan tempat yang tepat untuk mendiskusikan keotentikan abhidhamma. sudah banyak thread dibikin untuk itu. silakan didiskusikan di sana...

kembali ke point saya sebelumnya, tidak ada otoritas yang bisa dijadikan patokan untuk segala macam perbedaan pendapat di buddhism, bahkan di dalam theravada saja terdapat hutan rimba pendapat yang saling bertentangan, segala macam teori meditasi...

imo, diterima saja adanya perbedaan pendapat itu. tidak perlu memaksakan hanya ada satu pendapat yang benar dan tidak perlu mengkafirkan pendapat yang lain...


Konsili ke-3 ke konsili ke-4, masih pengulangan secara lisan.... dan sejak konsili ke-4 baru-lah ada dokumentasi... menurut anda, apakah ada yang hilang / berubah  dari konsili ke-1 ke konsili ke-2, ke konsili ke-3 dan ke konsili ke-4...

Kalau jaman sekarang, kan mudah membandingkan apakah literatur ini dibandingkan dengan literatur lain, apakah sama atau berbeda ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 02 April 2013, 04:26:09 PM
yang saya maksud hitam putih itu jelas keliatan benar-salah, nol-satu, ya-tidak....
lawan kata dari grey scale, skala abu2...

Anda tidak harus mengikuti hasil konsili ke-6... bahkan anda boleh saja ngikut versi orang lain atau buat versi sendiri.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: M14ka on 02 April 2013, 04:34:21 PM
Ad yg uda baca The history of the bhikkhuni Sangha? (http://www.thubtenchodron.org/BuddhistNunsMonasticLife/LifeAsAWesternBuddhistNun/the_history_of_the_bhikkhuni_sangha.html)

Gmn pendapat kalian ttg ini:

Quote
I am not sure which of these Vinaya lineages the Sri Lankan bhikkhunis brought to China. More research needs to be done to establish this important point. Nowadays there is much discussion about women from countries such as Thailand, Sri Lanka, and Tibet receiving the bhikkhuni ordination from the Chinese community and bringing it back to their own countries, where the lineage of bhikkhuni ordination does not exist at present. However, in general the monks in Sri Lanka and Thailand do not accept the bhikkhuni ordination of the Chinese tradition because it is considered to be from a different Vinaya lineage than theirs. I do not see this as important because all the traditions follow the same general body of Vinaya.

The Buddha said that for Buddhism to flourish in a country, the four groups of Buddhists are needed: bhikkhus, bhikkhunis, laymen, and laywomen. Thus it would be advantageous to bring the bhikkhuni sangha to Buddhist countries where it is not currently present. I think two types of people talk about the possibility of bhikkhuni ordination: the ones who say "no" to it cite a quote from a text and say, "You see, the Buddha never wanted women to join the order." Those who say "yes" to it cite a quote from the same text and say, "You see, it is possible, if you understand the spirit of the precepts." However, indications of change are slowly beginning to appear. For example, in 1998 some prominent Theravada monks participated in a bhikkhuni ordination given by a Chinese master in Bodhgaya, India. Twenty Sri Lankan nuns took the ordination at this time.

Nuns have committed their lives to the Dhamma, and they must not be shy to show others what a positive influence they can have on society. The Buddha's last words were, "Be beneficial to yourself; be beneficial to others." To win the support of society, the bhikkhuni sangha can show that through their Dhamma practice, they benefit themselves by becoming peaceful and happy. They can show that they benefit others by helping them to become peaceful as well. If the nuns come forward and show their capabilities, society will support them. Only then will the conservative monks understand that it is worthwhile for women to join the order. They will see that nuns can help solve many problems and serve others in ways that men cannot do.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 02 April 2013, 04:43:52 PM
Ad yg uda baca The history of the bhikkhuni Sangha? (http://www.thubtenchodron.org/BuddhistNunsMonasticLife/LifeAsAWesternBuddhistNun/the_history_of_the_bhikkhuni_sangha.html)

Gmn pendapat kalian ttg ini:


Putri Pajapati juga mengikuti kumpulan bhikkhu dan mengikuti tata cara seseorang yang meninggalkan duniawi, tetapi status bhikkhuni tidak dapat di-semat-kan kepada putri pajapati sampai pada penabhisan oleh Buddha dengan menerima Garudhamma. Jadi tidak masalah apakah seseorang itu mengikuti tata cara kehidupan seorang yang meninggalkan kehidupan duniawi, tetapi tetap saja status bhikkhu/bhikkhuni harus melalui penabhisan.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: M14ka on 02 April 2013, 04:55:31 PM
Putri Pajapati juga mengikuti kumpulan bhikkhu dan mengikuti tata cara seseorang yang meninggalkan duniawi, tetapi status bhikkhuni tidak dapat di-semat-kan kepada putri pajapati sampai pada penabhisan oleh Buddha dengan menerima Garudhamma. Jadi tidak masalah apakah seseorang itu mengikuti tata cara kehidupan seorang yang meninggalkan kehidupan duniawi, tetapi tetap saja status bhikkhu/bhikkhuni harus melalui penabhisan.

Kalo dari kalimat berikut kayanya gurudhamma pernah direvisi ya?
Quote
Then, the Buddha said he would give women permission to join the order if Mahapajapati would accept the eight gurudhamma-eight important rules-as the nuns' garland to decorate themselves. Mahapajapati did. One of these rules is very annoying to many Western Buddhist scholars; it says that a nun ordained even a hundred years must bow to a monk ordained but one day. By Western standards, it seems as if nuns are being suppressed, but there is another way to look at this. The Vinaya recounts the story of six monks who lifted up their robes to show their thighs to the nuns. When the Buddha learned about this, he made an exception to that rule and told the nuns not to pay respect to these monks. A nun, then, does not have to bow to every monk, but only to a monk who is worthy of respect. We need to understand each gurudhamma properly, for the Buddha always made exceptions after the general rule was established.

Kalo ga ad status vihara mau menerima ga ya?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 02 April 2013, 05:33:18 PM
Kalo dari kalimat berikut kayanya gurudhamma pernah direvisi ya?
Kalo ga ad status vihara mau menerima ga ya?

Penabhisan bhikkhuni juga mengalami perubahan....
dari penabhisan oleh Buddha dengan penerimaan GArudhamma, kemudian penabhisan oleh sangha bhikkhu, dan yang terakhir adalah penabhisan 2 sisi, yaitu penabhisan oleh sangha bhikkhu dan sangha bhikkhuni...

TETAPI, semua-nya dalam koridor penetapan oleh BUDDHA...

Dalam Mahaparinibbana sutta, dikatakan bahwa Dhamma-Vinaya sebagai guru setelah Buddha parinibbana... masalah-nya adalah di konsili ke-1, tidak ada perubahan terhadap Vinaya, Jadi selain Buddha dan Para arahat di konsili ke-1 (yang kita yakini ke-arahatannya), PERTANYAANNYA, siapakah yang bisa merubah Vinaya pada saat sekarang ini ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 02 April 2013, 05:52:37 PM
yang saya maksud hitam putih itu jelas keliatan benar-salah, nol-satu, ya-tidak....
lawan kata dari grey scale, skala abu2...


yang namanya hitam putih itu artinya secara tertulis/tercetak diatas kertas/catatan

sekarang anda berkelit hitam putih adalah salah dan benar
bukankah salah dan benar juga relatif tergantung orang yang berpandang ! bukankah ini jurus anda !
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 02 April 2013, 05:56:15 PM
Kalo dari kalimat berikut kayanya gurudhamma pernah direvisi ya?
Kalo ga ad status vihara mau menerima ga ya?

kalau vihara resmi Theravada tentunya tidak mau menerima, wong Sangha Bhikkhuni sudah dianggap punah kok,
ditambah lagi syarat dan ketentuan utk tempat tinggal bagi Bhikkhuni juga diatur kok.

kecuali 'Bhikkhuni' nya bangun viharanya sendiri ( seperti di Indonesia )
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 02 April 2013, 11:09:00 PM
Penabhisan bhikkhuni juga mengalami perubahan....
dari penabhisan oleh Buddha dengan penerimaan GArudhamma, kemudian penabhisan oleh sangha bhikkhu, dan yang terakhir adalah penabhisan 2 sisi, yaitu penabhisan oleh sangha bhikkhu dan sangha bhikkhuni...

Adakah yg bisa memberikan referensi mengenai proses perubahan2 tata cara ini dari cara yang paling awal hingga ke cara yang terakhir disahkan?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Ms. Q on 03 April 2013, 01:18:03 AM
mgkn mxd ko adi tu hitam diatas putih x y.. cmiiw
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 03 April 2013, 05:38:41 AM
mgkn mxd ko adi tu hitam diatas putih x y.. cmiiw

keduanya, hitam diatas putih dan hitam putih (benar salah)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 03 April 2013, 05:46:46 AM
Adakah yg bisa memberikan referensi mengenai proses perubahan2 tata cara ini dari cara yang paling awal hingga ke cara yang terakhir disahkan?

coba cari di file lama DC tentang bahasan Garudhamma atau penabhisan bhikkhuni, sepertinya pernah bahas disana
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 03 April 2013, 05:52:28 AM
PERTANYAANNYA, siapakah yang bisa merubah Vinaya pada saat sekarang ini ?

dulunya hanya ada Vinaya satu versi
karna perubahan, maka muncul Vinaya beberapa versi Theravada n Mahayana, termasuk orang yang berani ndak ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 03 April 2013, 08:48:57 AM
Adakah yg bisa memberikan referensi mengenai proses perubahan2 tata cara ini dari cara yang paling awal hingga ke cara yang terakhir disahkan?

ref. Tipitaka->Vinaya Pitaka -> Cullavagga -> Bab tentang Penahbisan Bhikkhuni, pernah diposting di forum ini, Forum->Theravada->Sutta Vinaya
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 03 April 2013, 08:58:58 AM
yang namanya hitam putih itu artinya secara tertulis/tercetak diatas kertas/catatan

sekarang anda berkelit hitam putih adalah salah dan benar
bukankah salah dan benar juga relatif tergantung orang yang berpandang ! bukankah ini jurus anda !
stamina anda sudah habis... anda main reply cepat tanpa membaca dan memahami maksudnya...

sejak dari dulu2 percakapan saya dengan om indra, saya sudah memakai istilah hitam putih untuk menggambarkan pemikiran idealis yang hanya ada hitam dan putih, sedangkan dunia ini gak sehitam putih itu.

anda yang nimbrung di tengah2 percakapan sekarang malah main tuduh saya berkelit?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: M14ka on 03 April 2013, 09:01:55 AM
Quote
Before the Buddha passed away, he allowed minor precepts to be lifted. However, the elders at the First Council could not decide which precepts were major and which ones minor. As a result, some of the elders proposed keeping the entire body of precepts without changing any.

Yang boleh mengubah precept tu cm Council ya? Gmn bs dibaca bacaan yg bgs ttg Council?

anyway akhir2 ini sering dpt brp... sayang ga bs liat post saya yg mana yg dibrp ya.... >.<
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Ms. Q on 03 April 2013, 09:03:05 AM
di indo masi ada bikkhuni ga.. klo ada dmana y? ty
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Ms. Q on 03 April 2013, 09:06:14 AM
q jg srg dpt brp kuq.. tauk sapa yaw yg isenk bgt ... -_-
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 03 April 2013, 09:08:36 AM
Adakah yg bisa memberikan referensi mengenai proses perubahan2 tata cara ini dari cara yang paling awal hingga ke cara yang terakhir disahkan?
sudah saya post di awal2 thread:
bhikkhu sujato: http://santifm.org/santipada/wp-content/uploads/2012/08/Bhikkhuni_Vinaya_Studies_Bhikkhu_Sujato.html#tth_chAp5 (http://santifm.org/santipada/wp-content/uploads/2012/08/Bhikkhuni_Vinaya_Studies_Bhikkhu_Sujato.html#tth_chAp5)
bhikkhu bodhi: http://www.ancient-buddhist-texts.net/Support-Network/The-Revival-of-Bhikkhuni-Ordination-in-the-Theravada-Tradition.pdf (http://www.ancient-buddhist-texts.net/Support-Network/The-Revival-of-Bhikkhuni-Ordination-in-the-Theravada-Tradition.pdf)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 03 April 2013, 09:12:34 AM
apakah konsili ke-6 mengeluarkan komentar soal meditasi ?
maksudnya?

Konsili ke-3 ke konsili ke-4, masih pengulangan secara lisan.... dan sejak konsili ke-4 baru-lah ada dokumentasi... menurut anda, apakah ada yang hilang / berubah  dari konsili ke-1 ke konsili ke-2, ke konsili ke-3 dan ke konsili ke-4...

Kalau jaman sekarang, kan mudah membandingkan apakah literatur ini dibandingkan dengan literatur lain, apakah sama atau berbeda ?
silakan ke thread mengenai abhidhamma. saya dengan senang hati melayani topik ini di sana...
disarankan baca2 dulu seluruh isi thread supaya gak ada pengulangan.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 03 April 2013, 12:34:24 PM
dulunya hanya ada Vinaya satu versi
karna perubahan, maka muncul Vinaya beberapa versi Theravada n Mahayana, termasuk orang yang berani ndak ?

Permasalahan bermunculan banyak sekte maupun vinaya itu menjadi persoalan lain... masalah-nya ketika mengikuti satu silsilah yang menggunakan vinaya tertentu, kemudian melanggar-nya dan di-keluarkan dari silsilah vihara asal-nya... Itu-lah fakta-nya.

Ketika sangha bhikkhu penabhis-nya sudah mengeluarkan bhikkhu tertentu, tetapi diri bhikkhu tersebut masih menganggap diri-nya bhikkhu aliran tersebut, yah SILAHKAN SAJA... termasuk juga UMAT-UMAT / PENGIKUT bhkkhu tersebut SAH-SAH saja masih meyakini ke-bhikkhu-an di aliran tersebut.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 03 April 2013, 12:34:51 PM
maksudnya?
silakan ke thread mengenai abhidhamma. saya dengan senang hati melayani topik ini di sana...
disarankan baca2 dulu seluruh isi thread supaya gak ada pengulangan.


malas....
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 03 April 2013, 01:14:54 PM
malas....


ntar dapat jawaban dibawah ini
stamina anda sudah habis...

atau ujung2nya, jawaban klasik : sesuai pandangan masing2
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 03 April 2013, 01:32:47 PM
ntar dapat jawaban dibawah ini
atau ujung2nya, jawaban klasik : sesuai pandangan masing2


pendapat sudah di-sampaikan... tidak terima tidak masalah hehehe... lah BUDDHA saja tidak bisa mengatur cara pandang orang lain... bukti-nya banyak yang "ngelawan" dan mau "mencelakai" BUDDHA.

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Kelana on 08 April 2013, 11:16:16 AM
Kontroversi penahbisan bhikkhuni di vihara Ajahn Brahm akan berujung pada Vinaya Dharmaguptaka dan Vinaya Theravada. Antara sah atau tidaknya menggunakan Vinaya Dharmagupta, meng-cover atau tidaknya Vinaya Dharmaguptaka terhadap Vinaya Theravada. Menjaga kemurnian garis Theravada atau tidak.

Kontroversi "lelang diri" Ajahn Brahm, akan ditentukan oleh Vinaya, apakah bhikkhu boleh melakukan perdagangan atau tidak, mengatur suatu perdagangan atau tidak. Yang saya tahu, lelang adalah bentuk perdagangan.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 08 April 2013, 11:48:18 AM
Kontroversi penahbisan bhikkhuni di vihara Ajahn Brahm akan berujung pada Vinaya Dharmaguptaka dan Vinaya Theravada. Antara sah atau tidaknya menggunakan Vinaya Dharmagupta, meng-cover atau tidaknya Vinaya Dharmaguptaka terhadap Vinaya Theravada. Menjaga kemurnian garis Theravada atau tidak.

Kontroversi "lelang diri" Ajahn Brahm, akan ditentukan oleh Vinaya, apakah bhikkhu boleh melakukan perdagangan atau tidak, mengatur suatu perdagangan atau tidak. Yang saya tahu, lelang adalah bentuk perdagangan.

dan diskresi Sangha Vihara Wat Pah Pong (Ajahn Chah) adalah mengeluarkan Vihara Bodhinyana dari lineage (silsilah) / Cabang Vihara Wat Pah Pong.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 08 April 2013, 02:03:01 PM
Kontroversi penahbisan bhikkhuni di vihara Ajahn Brahm akan berujung pada Vinaya Dharmaguptaka dan Vinaya Theravada. Antara sah atau tidaknya menggunakan Vinaya Dharmagupta, meng-cover atau tidaknya Vinaya Dharmaguptaka terhadap Vinaya Theravada. Menjaga kemurnian garis Theravada atau tidak.

Kontroversi "lelang diri" Ajahn Brahm, akan ditentukan oleh Vinaya, apakah bhikkhu boleh melakukan perdagangan atau tidak, mengatur suatu perdagangan atau tidak. Yang saya tahu, lelang adalah bentuk perdagangan.

lelang le.lang
[n] penjualan di hadapan orang banyak (dng tawaran yg atas-mengatasi) dipimpin oleh pejabat lelang

Referensi: http://kamusbahasa/lelang/mirip#ixzz2PqwD01jF
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 08 April 2013, 03:02:42 PM
dan diskresi Sangha Vihara Wat Pah Pong (Ajahn Chah) adalah mengeluarkan Vihara Bodhinyana dari lineage (silsilah) / Cabang Vihara Wat Pah Pong.

bahkan ada yang membela dan membenarkan penabhisan Bhikkhuni karena keadilan bukan karena ...
dan ngotot membela prilaku AB karena tidak melanggar vinaya dengan segala macam pandangan nya
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 08 April 2013, 03:43:43 PM
Kontroversi penahbisan bhikkhuni di vihara Ajahn Brahm akan berujung pada Vinaya Dharmaguptaka dan Vinaya Theravada. Antara sah atau tidaknya menggunakan Vinaya Dharmagupta, meng-cover atau tidaknya Vinaya Dharmaguptaka terhadap Vinaya Theravada. Menjaga kemurnian garis Theravada atau tidak.
betul. diskusinya akan berujung pada perbedaan pandangan orthodox dan unorthodox...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 08 April 2013, 04:03:13 PM
betul. diskusinya akan berujung pada perbedaan pandangan orthodox dan unorthodox...

Termasuk yang ortodox itu kan Maha Kassapa Thera yang tidak merubah vinaya di konsili ke-1... walaupun ada pesan buddha untuk bisa menghapuskan vinaya minor... Tetapi karena Ananda tidak menanyakan kepada Buddha, yang manakah yang vinaya minor yang boleh dihapuskan, maka Maha Kassapa Thera dengan diskresi-nya menyatakan bahwa tidak ada Vinaya yang dirubah...

Dalam hal penabhisan Bhikkhuni, jelas bahwa aturan vinaya terakhir adalah penabhisan 2 sisi... Jika sudah tidak ada lagi sangha bhikkhuni dari satu silsilah tertentu, masa boleh penabhisan dengan silsilah lain...

Ntar bisa bhikkhu tantra ditabhiskan oleh bhikkhu theravada, atau sebaliknya bhikkhu theravada ditabhiskan oleh bhikkhu mahayana. NAH LOH ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 08 April 2013, 04:07:54 PM
betul. diskusinya akan berujung pada perbedaan pandangan orthodox dan unorthodox...

Termasuk yang ortodox itu kan Maha Kassapa Thera yang tidak merubah vinaya di konsili ke-1... walaupun ada pesan buddha untuk bisa menghapuskan vinaya minor... Tetapi karena Ananda tidak menanyakan kepada Buddha, yang manakah yang vinaya minor yang boleh dihapuskan, maka Maha Kassapa Thera dengan diskresi-nya menyatakan bahwa tidak ada Vinaya yang dirubah...

Dalam hal penabhisan Bhikkhuni, jelas bahwa aturan vinaya terakhir adalah penabhisan 2 sisi... Jika sudah tidak ada lagi sangha bhikkhuni dari satu silsilah tertentu, masa boleh penabhisan dengan silsilah lain...

Ntar bisa bhikkhu tantra ditabhiskan oleh bhikkhu theravada, atau sebaliknya bhikkhu theravada ditabhiskan oleh bhikkhu mahayana. NAH LOH ?

Kalau ga ada yg orthodox, ga ada Theravada, yg melestarikan dhamma vinaya dari Sang Buddha.


Yg mau bantah silahkan.  _/\_
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Kelana on 08 April 2013, 04:42:26 PM
dan diskresi Sangha Vihara Wat Pah Pong (Ajahn Chah) adalah mengeluarkan Vihara Bodhinyana dari lineage (silsilah) / Cabang Vihara Wat Pah Pong.

Menurut saya ini bukan masalah yang membawa dampak besar. Ajahn Brahm keluar dari garis cabang Vihara Wat Pah Pong, so what? Akan berdampak besar jika ada yang menegaskan bahwa Ajahn Brahm bukan lagi bhikkhu Theravada, dan ini akan memicu kembali pembahasan Vinaya Dharmaguptaka dan Theravada.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Kelana on 08 April 2013, 04:45:04 PM
lelang le.lang
[n] penjualan di hadapan orang banyak (dng tawaran yg atas-mengatasi) dipimpin oleh pejabat lelang

Referensi: http://kamusbahasa/lelang/mirip#ixzz2PqwD01jF

Linknya mati. :)

Ini menegaskan bahwa dalam lelang ada proses menjual-membeli, tawar-menawar, jadi ini termasuk perdagangan (jual-beli).

Lalu bagaimana dengan bunyi Vinaya apakah bhikkhu boleh berdagang atau mengatur sebuah perdagangan? Ini yang penting dan umat awam perlu tahu.

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 08 April 2013, 04:49:13 PM
Linknya mati. :)

Ini menegaskan bahwa dalam lelang ada proses menjual-membeli, tawar-menawar, jadi ini termasuk perdagangan (jual-beli).

Lalu bagaimana dengan bunyi Vinaya apakah bhikkhu boleh berdagang atau mengatur sebuah perdagangan? Ini yang penting dan umat awam perlu tahu.



repost:

Patimokkha: Nissaggiya Pācittiya:
18. Should any bhikkhu accept gold and silver, or have it accepted, or consent to its being deposited (near him), it is to be forfeited and confessed.

19. Should any bhikkhu engage in various types of monetary exchange, it (the income) is to be forfeited and confessed.

20. Should any bhikkhu engage in various types of trade, it (the article obtained) is to be forfeited and confessed.

SN 42:10 Maniculaka Sutta

"Now I do say that thatch may be sought for by one needing thatch, wood may be sought for by one needing wood, a cart may be sought for by one needing a cart, a workman may be sought for by one needing a workman, but by no means do I say that money may be consented to or sought for in any way at all."

**belum lagi jika dibahas mengenai "pelelangan-diri" sebagai termasuk "perdagangan manusia"
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: seniya on 08 April 2013, 07:28:29 PM
Kalau ga ada yg orthodox, ga ada Theravada, yg melestarikan dhamma vinaya dari Sang Buddha.


Yg mau bantah silahkan.  _/\_

Semua aliran Buddhisme awal (18 aliran menurut tradisi) juga mengklaim sebagai ajaran ortodoks, tetapi dari sebanyak itu, hanya Theravada yang bertahan sampai sekarang.

Just for info :)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 09 April 2013, 05:52:52 AM
Kalau ga ada yg orthodox, ga ada Theravada, yg melestarikan dhamma vinaya dari Sang Buddha.

Yg mau bantah silahkan.  _/\_

sudah mulai muncul pandangan orthodox, un orthodox, idealis, fundamental dan bisa juga yang ekstrim (teroris)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Kelana on 09 April 2013, 11:55:34 AM
repost:


Quote from: Indra on 24 March 2013, 11:54:44 PM

    Patimokkha: Nissaggiya Pācittiya:
    18. Should any bhikkhu accept gold and silver, or have it accepted, or consent to its being deposited (near him), it is to be forfeited and confessed.

    19. Should any bhikkhu engage in various types of monetary exchange, it (the income) is to be forfeited and confessed.

    20. Should any bhikkhu engage in various types of trade, it (the article obtained) is to be forfeited and confessed.

    SN 42:10 Maniculaka Sutta

    "Now I do say that thatch may be sought for by one needing thatch, wood may be sought for by one needing wood, a cart may be sought for by one needing a cart, a workman may be sought for by one needing a workman, but by no means do I say that money may be consented to or sought for in any way at all."

    **belum lagi jika dibahas mengenai "pelelangan-diri" sebagai termasuk "perdagangan manusia"

Ada 2 point kesimpulan sementara dalam kontrovesi lelang Ajahn Brahm:

1. Perbedaan penafsiran vinaya atas istilah berdagang / lelang, terletak pada:
apakah dengan tidak mendapatkan/menerima uang untuk pribadi dari hasil penjualan dianggap bukan bentuk perdagangan, atau
masih tergolong bentuk perdagangan karena tetap menghasilkan uang terlepas hasilnya nanti milik siapa.

2. Digunakan atau tidaknya sutta sebagai acuan
Kalau berdasarkan SN 42:10 Maniculaka Sutta, cmiw, maka menutup celah bagi bhikkhu untuk mendapatkan uang meskipun bukan lewat berdagang atau lelang. Jadi cara apapun untuk mendapatkan uang, termasuk dengan cara diwakili oleh orang lain juga tidak boleh. Jadi kalau berdasarkan sutta ini maka yang lebih ditekankan adalah pada ada usaha mencarinya bukan pada kepemilikan hasil yang didapat.


Ada yang mau menambahkan atau memperbaiki keseimpulan sementara saya ini?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 09 April 2013, 12:24:59 PM
Ada 2 point kesimpulan sementara dalam kontrovesi lelang Ajahn Brahm:

1. Perbedaan penafsiran vinaya atas istilah berdagang / lelang, terletak pada:
apakah dengan tidak mendapatkan/menerima uang untuk pribadi dari hasil penjualan dianggap bukan bentuk perdagangan, atau
masih tergolong bentuk perdagangan karena tetap menghasilkan uang terlepas hasilnya nanti milik siapa.

2. Digunakan atau tidaknya sutta sebagai acuan
Kalau berdasarkan SN 42:10 Maniculaka Sutta, cmiw, maka menutup celah bagi bhikkhu untuk mendapatkan uang meskipun bukan lewat berdagang atau lelang. Jadi cara apapun untuk mendapatkan uang, termasuk dengan cara diwakili oleh orang lain juga tidak boleh. Jadi kalau berdasarkan sutta ini maka yang lebih ditekankan adalah pada ada usaha mencarinya bukan pada kepemilikan hasil yang didapat.


Ada yang mau menambahkan atau memperbaiki keseimpulan sementara saya ini?

bagi aye dengan adanya transaksi itu sudah termasuk jual beli, karena sudah melibatkan uang disini, dipakai atau tidak uangnya itu sudah urusan lain.
ibaratnya kalau lelang tidak ada belum tentu AB mau menghabiskan waktunya 7 hari bersama 1 orang mengajarkan dhamma, dan kalau misalnya mau berarti lelang itu tidak usahlah, dan lebih arif lagi sudah aja menarifkan 7 hari bersama dia dengan memberikan harga.

demikian dari saya.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 09 April 2013, 12:34:47 PM
ada contoh walau caranya belum tentu dibenarkan tapi tujuannya mirip :

Gadis Cantik Lelang Keperawanan Demi Bantu Orang Miskin: ShowHide
Gadis Cantik Lelang Keperawanan Demi Bantu Orang Miskin

(http://media.viva.co.id/thumbs2/2012/09/28/173226_catarina-migliorini--jual-keperawanan-demi-menolong-orang-miskin_663_382.jpg)

Mengaku untuk menolong sesama, membangun rumah untuk keluarga miskin, seorang mahasiswa Brazil menempuh jalan yang ekstrem dan membuat orang geleng-geleng kepala: melelang keperawanannya.

Penawaran tertinggi untuk kegadisan si cantik, Catarina Migliorini saat ini berada di angka US$155.000. Uang hasil lelang tersebut nantinya akan disalurkan ke sebuah organisasi nirlaba, dan akan digunakan untuk membangun perumahan modern bagi kaum miskin di selatan Brasil, Santa Catarina, kampung halamannya.

Meski nyatanya menjual diri, Catarina menolak disebut pelacur. Gadis 20 tahun itu menegaskan, masih percaya cinta. Ia mengaku, melihat kesempatan melelang keperawanannya itu untuk membuat hal yang baik pada dunia, juga untuk dirinya.

Polah mahasiswa pendidikan jasmani itu menuai kontroversi saat ia mengizinkan tim kru Australia mengikutinya setiap saat, dalam pembuatan film dokumenter bertajuk, "Virgin Wanted".

"Aku melihatnya sebagai bisnis. Punya kesempatan bepergian, menjadi bagian dari sebuah film, dan mendapat bonus dari itu," kata dia.

Sekali lagi, ia menolak disebut pekerja seks komersial (PSK). "Jika kau melakukannya hanya sekali seumur hidup, itu artinya bukan PSK. Seperti halnya jika seseorang menghasilkan foto luar biasa sekali dalam hidupnya, bukan berarti ia seorang fotografer."

Catarina juga menganggap lelang keperawanannya sebagai bisnis. Tak lebih. "Aku perempuan yang romantis dan percaya cinta. Tapi, ini akan membuat perbedaan signifikan, yang lebih baik, untuk wilayah tempat tinggalku," kata dia pada harian Folha.

Catarina, yang bedarah keturunan Italia, menandatangani proyek keperawanan itu dua tahun lalu, saat ia melihat iklan Thomas William Productions yang mencari perawan untuk kepentingan film dokumenter.

Sutradara Justin Sisely berniat merekam emosi Catarina, sebelum dan setelah ia melakukan hubungan seks pertamanya. Setelah dilelang. Seorang lelaki perjaka bernama Alexander juga terlibat dalam proyek yang sama.

Catarina akan mendapat uang sebesar $20.000 dan 90 persen dari nilai lelang, yang berakhir 15 Oktober 2012 mendatang.

Sebelum mendapatkan "haknya", si pemenang lelang menjalani tes penyakit seksual menular sebelum pertemuan diatur dalam perjalanan pesawat dari Australia ke Amerika Serikat, untuk menghindari hukum prostitusi.

Pemakaian kondom wajib hukumnya. Catarina bersiap untuk membuktikan pada orang-orang yang skeptis, bahwa ia belum pernah berhubungan seks sebelumnya. (Daily Mail | umi)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 09 April 2013, 03:11:04 PM
Menurut saya ini bukan masalah yang membawa dampak besar. Ajahn Brahm keluar dari garis cabang Vihara Wat Pah Pong, so what? Akan berdampak besar jika ada yang menegaskan bahwa Ajahn Brahm bukan lagi bhikkhu Theravada, dan ini akan memicu kembali pembahasan Vinaya Dharmaguptaka dan Theravada.

dan kenapa rupa-nya dengan Vinaya Dharmaguptaka dengan Vinaya yang ada di Tipitaka (baca : Theravada) sekarang ini ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 09 April 2013, 03:14:13 PM
bagi aye dengan adanya transaksi itu sudah termasuk jual beli, karena sudah melibatkan uang disini, dipakai atau tidak uangnya itu sudah urusan lain.
ibaratnya kalau lelang tidak ada belum tentu AB mau menghabiskan waktunya 7 hari bersama 1 orang mengajarkan dhamma, dan kalau misalnya mau berarti lelang itu tidak usahlah, dan lebih arif lagi sudah aja menarifkan 7 hari bersama dia dengan memberikan harga.

demikian dari saya.

ada yang cari celah untuk pembenaran....
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: ryu on 09 April 2013, 03:33:42 PM
ada yang cari celah untuk pembenaran....
saya hanya membayangkan, sekarang saja selalu mikir cari duit dengan lelang waktu, bantal, jubah dll, kedepannya, reliknya (kalau ada) kebayang ga mau dijual berapa?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 09 April 2013, 03:34:51 PM
Semua aliran Buddhisme awal (18 aliran menurut tradisi) juga mengklaim sebagai ajaran ortodoks, tetapi dari sebanyak itu, hanya Theravada yang bertahan sampai sekarang.

Just for info :)
Theravada juga 'turunan', bukan langsung dari 18 aliran itu. Dan sebetulnya kalau turunan punya turunan, Mulasarvastivada juga masih ada keturunannya di Tibet.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 09 April 2013, 03:52:11 PM
Theravada juga 'turunan', bukan langsung dari 18 aliran itu. Dan sebetulnya kalau turunan punya turunan, Mulasarvastivada juga masih ada keturunannya di Tibet.

dan "beruntung-nya" bahwa sampai saat ini hanya Theravada yang bisa melaksanakan konsili selanjut-nya yaitu konsili ke-5 dan konsili ke-6 serta tetap menjaga silsilah dan ajaran yang tidak bercabang-cabang...
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Kelana on 09 April 2013, 04:01:31 PM
dan kenapa rupa-nya dengan Vinaya Dharmaguptaka dengan Vinaya yang ada di Tipitaka (baca : Theravada) sekarang ini ?

Ada yang mengatakan Vinaya Dharmaguptaka tidak berbeda jauh dengan Theravada, inilah yang menjadi alasan bagi mereka yang pro penahbisan bhikkhuni. Di sisi lain tetap ada perbedaan di antar akeduanya, dan ini alasan mereka yang kontra penahbisan bhikkhuni.

Satu pertanyaan (mungkin pernah ditanya oleh Sdr. Kainyn_Kutho, kalau tidak salah) yang jawabannya belum jelas bagi saya, jika ya Vinaya Dharmaguptaka sama, dapat meng-cover, menggantikan Vinaya Theravada, lalu mengapa tidak ditahbiskan secara Mahayana dan menggunakan titel misalnya bhikkhuni Dharmaguptaka atau bhiksuni Mahayana (mengingat yang melakukan penahbisan awal kebangkitan bhikkhuni ini adalah dari Mahayana yang menjalankan Vinaya Dharmaguptaka)?

Tidakkah ini memberikan kemungkinan bahwa juga ada pemikiran di antara mereka yang pro penahbisan bhikkhuni bahwa Theravada lebih “asli” dibanding Dharmaguptaka ataupun Mahayana, sehingga mereka lebih memilih “bernuansa” Theravada?


Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 09 April 2013, 04:21:07 PM
dan "beruntung-nya" bahwa sampai saat ini hanya Theravada yang bisa melaksanakan konsili selanjut-nya yaitu konsili ke-5 dan konsili ke-6 serta tetap menjaga silsilah dan ajaran yang tidak bercabang-cabang...
Masa' sih? Kok di Thailand aja ada yang namanya Mahanikaya, Dhammayutika, Santi Asoke bahkan Dhammakaya yang fenomenal itu yah?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 09 April 2013, 04:44:17 PM
Ada yang mengatakan Vinaya Dharmaguptaka tidak berbeda jauh dengan Theravada, inilah yang menjadi alasan bagi mereka yang pro penahbisan bhikkhuni. Di sisi lain tetap ada perbedaan di antar akeduanya, dan ini alasan mereka yang kontra penahbisan bhikkhuni.

Satu pertanyaan (mungkin pernah ditanya oleh Sdr. Kainyn_Kutho, kalau tidak salah) yang jawabannya belum jelas bagi saya, jika ya Vinaya Dharmaguptaka sama, dapat meng-cover, menggantikan Vinaya Theravada, lalu mengapa tidak ditahbiskan secara Mahayana dan menggunakan titel misalnya bhikkhuni Dharmaguptaka atau bhiksuni Mahayana (mengingat yang melakukan penahbisan awal kebangkitan bhikkhuni ini adalah dari Mahayana yang menjalankan Vinaya Dharmaguptaka)?

Tidakkah ini memberikan kemungkinan bahwa juga ada pemikiran di antara mereka yang pro penahbisan bhikkhuni bahwa Theravada lebih “asli” dibanding Dharmaguptaka ataupun Mahayana, sehingga mereka lebih memilih “bernuansa” Theravada?
jawabannya sederhana saja. bisa seperti yang anda katakan, mereka merasa theravada lebih asli, bisa juga mereka ingin berdomisili di negara/daerah tertentu, mungkin juga mereka lebih suka berguru dengan guru tertentu yang sudah mereka kenal, dll.

singkatnya, mereka merasa lebih cocok dan memilih menjadi bhikkhuni theravada.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 09 April 2013, 04:48:20 PM
jawabannya sederhana saja. bisa seperti yang anda katakan, mereka merasa theravada lebih asli, bisa juga mereka ingin berdomisili di negara/daerah tertentu, mungkin juga mereka lebih suka berguru dengan guru tertentu yang sudah mereka kenal, dll.

singkatnya, mereka merasa lebih cocok dan memilih menjadi bhikkhuni theravada.


kalau begitu mrk memang kuper, karena untuk kasus demikian, mrk seharusnya memilih menjadi bhikkhuni Buddhayana, karena dalam Buddhayana seorang perempuan boleh ditahbiskan menjadi seorang bhikshuni namun memilih guru dan ajaran Theravada.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 09 April 2013, 08:09:33 PM
Masa' sih? Kok di Thailand aja ada yang namanya Mahanikaya, Dhammayutika, Santi Asoke bahkan Dhammakaya yang fenomenal itu yah?

Apakah menurut anda Mahanikaya dan Dhammayutika adalah sekte yang berbeda?  Di mana perbedaaannya?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 09 April 2013, 09:45:00 PM
Apakah menurut anda Mahanikaya dan Dhammayutika adalah sekte yang berbeda?  Di mana perbedaaannya?

Demikian yang pernah saya dengar dari Bhikkhu Indonesia yang bermukim lama Thailand, bahwa keduanya tidak ada perbedaan dalam Vinaya dan Sila  :)

tapi yang pengalaman pernah saya temui, bahwa latihan dan praktek, memang kelihatan Bhikkhu Mahanikaya lebih kendor dibandingkan Bhikkhu Dhammayutika,
tetapi populasi Bhikkhu Mahanikaya dominan sekali dibandingkan dengan dari Dhammayutika.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 09 April 2013, 09:47:47 PM
kalau begitu mrk memang kuper, karena untuk kasus demikian, mrk seharusnya memilih menjadi bhikkhuni Buddhayana, karena dalam Buddhayana seorang perempuan boleh ditahbiskan menjadi seorang bhikshuni namun memilih guru dan ajaran Theravada.

memang sekte Theravada lebih keren  ^-^
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 10 April 2013, 10:07:34 AM
Apakah menurut anda Mahanikaya dan Dhammayutika adalah sekte yang berbeda?  Di mana perbedaaannya?
Perbedaannya ada di beberapa peraturan tentang minum susu setelah tengah hari, dan juga larangan pegang uang.

Bagaimana dengan Santi Asoke dan Dhammakaya? Apakah sekte yang sama juga?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 10 April 2013, 10:17:26 AM
Perbedaannya ada di beberapa peraturan tentang minum susu setelah tengah hari, dan juga larangan pegang uang.

Minta list perbedaan peraturannya donk. Masuk kelompok mana perbedaannya mereka ini, pacitiya kah, sekhiya kah, atau di mana?

Lantas apakah vinaya yg dipegang dhammayuth dan mahanikay berbeda?  Yang mana dari kedua ini yang masih 227 sila ?


Quote
Bagaimana dengan Santi Asoke dan Dhammakaya? Apakah sekte yang sama juga?

Anda yg mnenyebutkan pertama kali di atas, sebaiknya anda yg menjelaskannya agar kita bisa mengetahui yang anda maksudkan.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 10 April 2013, 10:38:39 AM
Minta list perbedaan peraturannya donk. Masuk kelompok mana perbedaannya mereka ini, pacitiya kah, sekhiya kah, atau di mana?

Lantas apakah vinaya yg dipegang dhammayuth dan mahanikay berbeda?  Yang mana dari kedua ini yang masih 227 sila ?
Secara list, masih sama. Tapi interpretasinya dan pelaksanaannya aja yang beda2.

Quote
Anda yg mnenyebutkan pertama kali di atas, sebaiknya anda yg menjelaskannya agar kita bisa mengetahui yang anda maksudkan.
Sama juga, basicnya Theravada, tapi Santi Asoke ini aliran campur aduk, jadi memasukkan doktrin lain termasuk Mahayana juga dan ga pake aturan penahbisan. Asal mau jadi bhikkhu, langsung aja. Kalo dhammakaya ini misalnya doktrinnya menganggap nibbana itu alamnya para Buddha dan Arahant, lalu arahnya ke cult dan menyedot uang umat. Kalo ditanya kitabnya, yah sama, kitab2 Theravada, tapi penafsiran dan cara prakteknya yang beda.

Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 10 April 2013, 10:50:48 AM
Secara list, masih sama. Tapi interpretasinya dan pelaksanaannya aja yang beda2.
Sama juga, basicnya Theravada, tapi Santi Asoke ini aliran campur aduk, jadi memasukkan doktrin lain termasuk Mahayana juga dan ga pake aturan penahbisan. Asal mau jadi bhikkhu, langsung aja. Kalo dhammakaya ini misalnya doktrinnya menganggap nibbana itu alamnya para Buddha dan Arahant, lalu arahnya ke cult dan menyedot uang umat. Kalo ditanya kitabnya, yah sama, kitab2 Theravada, tapi penafsiran dan cara prakteknya yang beda.

Sudah anda jawab sendiri seperti di atas.

Untuk Mahanikay dan Dhammayuth, gw pikir mereka ini kalau di kat0lik seperti ordo, jadi sama2 kat0lik tapi ordonya berbeda2 misalnya yang satu Jesuit satunya Fransiskan misalnya.

Tetap mereka berdua adalah Theravada.

Sedangkan yang dua terakhir boleh dikata adalah oknum, tapi berjamaah.  ;D
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 10 April 2013, 10:52:46 AM
Perbedaannya ada di beberapa peraturan tentang minum susu setelah tengah hari, dan juga larangan pegang uang.

Di antara Mahanikay dan Dhammayuth, yg mana yang minum susu afternoon dan yg mana yang pegang uang?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 10 April 2013, 10:57:16 AM
Sudah anda jawab sendiri seperti di atas.

Untuk Mahanikay dan Dhammayuth, gw pikir mereka ini kalau di kat0lik seperti ordo, jadi sama2 kat0lik tapi ordonya berbeda2 misalnya yang satu Jesuit satunya Fransiskan misalnya.

Tetap mereka berdua adalah Theravada.

Sedangkan yang dua terakhir boleh dikata adalah oknum, tapi berjamaah.  ;D
Betul, sub-sekte. Pada masa awal juga mirip, bercabang sedikit-sedikit sampai sudah terlalu berbeda, jadi sekte baru.


Di antara Mahanikay dan Dhammayuth, yg mana yang minum susu afternoon dan yg mana yang pegang uang?
Mahanikaya.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 10 April 2013, 10:59:49 AM
Mahanikaya.

Ajahn Chah termasuk sekte yang mana?  :whistle:
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: K.K. on 10 April 2013, 11:03:10 AM
Ajahn Chah termasuk sekte yang mana?  :whistle:
Kalau tidak salah Mahanikaya, tapi A. Chah secara pribadi ikut vinaya strict.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 10 April 2013, 11:03:18 AM
Ajahn Chah termasuk sekte yang mana?  :whistle:

Ajahn Chah ditahbiskan dari Mahanikaya tapi kemudian berguru pada Ajahn Mun yg dari Dhammayuttika
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 10 April 2013, 11:13:45 AM
Ajahn Chah ditahbiskan dari Mahanikaya tapi kemudian berguru pada Ajahn Mun yg dari Dhammayuttika

betul
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 10 April 2013, 11:28:39 AM
Ajahn Chah ditahbiskan dari Mahanikaya tapi kemudian berguru pada Ajahn Mun yg dari Dhammayuttika

Lantas apakah Ajahn Chah kemudian ditahbiskan menjadi Dhammayuth?


Kan 'konon' katanya menurut sahibul hikayat, Dhammayuth itu ketat sekali dan bahkan pattimokha saja tidak mau bergabung dengan sekte lain.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Indra on 10 April 2013, 11:32:47 AM
Lantas apakah Ajahn Chah kemudian ditahbiskan menjadi Dhammayuth?


Kan 'konon' katanya menurut sahibul hikayat, Dhammayuth itu ketat sekali dan bahkan pattimokha saja tidak mau bergabung dengan sekte lain.


mungkin ya mungkin tidak, tapi ini jadi OOT
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 10 April 2013, 11:41:52 AM
mungkin ya mungkin tidak, tapi ini jadi OOT

Tidak ada spekulasi mungkin ya atau tidak.

Ajahn Chah tidak pernah ditahbiskan masuk Dhammayuth.  Ajahn Mun sendiri yang menyatakan tidak perlu demikian.

Jadi Achan Chah sejak upasampada hingga meninggal tetap aliran Mahanikaya.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 10 April 2013, 01:08:36 PM
menurut bhikkhu dhammanando:
Quote
"Regarding the situation between the two nikayas in Thailand, I don't think it is readily describable in Vinaya terms. As far as I know neither nikaya has anything like an official position statement as to how it regards the monks of the other nikaya (i.e., that they are schismatics, or not really monks, or whatever). Prince Mongkut's personal doubt about the intactness of the Mahanikaya ordination lineage doesn't have any status as a Vinaya ajudication, even if some in the Dhammayuttika Nikaya take it seriously.

In practice the monks in a Mahanikaya monastery will normally allow a visiting Dhammayutt monk full participation in sangha activities, while Dhammayutt wats are highly inconsistent in how they treat visiting Mahanikaya monks. For example, the extreme chauvinists among the Dhammayutts (e.g., Ajahn Maha Boowa and his associates) will treat a visiting Mahanikaya monk like a samanera. On the other hand, in the north of Thailand (where the Dhammayuttika Nikaya is sparsely represented) many Dhammayutt forest ajahns don't care a damn about nikaya affiliation.

When I was a Dhammayutt monk myself I remember sometimes hearing whisperings about "the regulations of the Dhammayuttika Nikaya". For example, Mahanikai monks can stay at Dhammayutt wats, but must leave during the rains retreat; Dhammayutt monks can confess to Mahanikai monks, but can't hold the Patimokkha recital with them, etc. But these regulations seem to be very elusive. Nobody could ever show me a copy of them, or give me a citation; nor have I ever met a monk who admits to having seen a copy of them."
http://www.dhammawheel.com/viewtopic.php?f=19&t=2984] (http://[/quote)
http://www.dhammawheel.com/viewtopic.php?f=19&t=2984[/url]
(ada anggota dc ikutan di thread ini. tebak siapa?)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 10 April 2013, 01:46:02 PM
kalau begitu mrk memang kuper, karena untuk kasus demikian, mrk seharusnya memilih menjadi bhikkhuni Buddhayana, karena dalam Buddhayana seorang perempuan boleh ditahbiskan menjadi seorang bhikshuni namun memilih guru dan ajaran Theravada.

Mungkin suatu saat memang akan berubah menjadi seperti itu... atau sekarang sudah ada yang seperti itu ?
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 10 April 2013, 01:50:25 PM
Mungkin suatu saat memang akan berubah menjadi seperti itu... atau sekarang sudah ada yang seperti itu ?

sudah terjadi kale
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: Kelana on 10 April 2013, 06:09:00 PM
jawabannya sederhana saja. bisa seperti yang anda katakan, mereka merasa theravada lebih asli, bisa juga mereka ingin berdomisili di negara/daerah tertentu, mungkin juga mereka lebih suka berguru dengan guru tertentu yang sudah mereka kenal, dll.

singkatnya, mereka merasa lebih cocok dan memilih menjadi bhikkhuni theravada.


IC.
Mungkin kita perlu menanyakannya pada yang bersangkutan. Saya harap mereka yang dekat dengan para bhikkhuni ini bisa menanyakan hal ini.

Untuk sementara berarti kata kuncinya adalah : kecocokan / ketidakcocokan dengan ajaran Theravada

Ok, thanks
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: sanjiva on 10 April 2013, 06:38:57 PM
menurut bhikkhu dhammanando:http://www.dhammawheel.com/viewtopic.php?f=19&t=2984]http://www.dhammawheel.com/viewtopic.php?f=19&t=2984[/url]
(ada anggota dc ikutan di thread ini. tebak siapa?)

Barusan nemu link itu kemarin, hmm menarik juga katanya b.Dhammanando.

Anggota DC, yg pakai nick bankei apa karuna murti yah?   :-?
Nyerah deh, ga ketebak, kasih tahu dong.  ;)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: morpheus on 10 April 2013, 08:39:53 PM
Barusan nemu link itu kemarin, hmm menarik juga katanya b.Dhammanando.

Anggota DC, yg pakai nick bankei apa karuna murti yah?   :-?
Nyerah deh, ga ketebak, kasih tahu dong.  ;)
Sunkmanitu Tanka Ob'waci
Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
KalyanaMitta

Thank You
-Given: 28
-Receive: 384
(http://dhammacitta.org/forum/avatarsc/avatar_323_1343364284.gif)
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: herwan2008 on 19 May 2013, 11:58:28 PM
imho :
selama bikkhu tersebut kelakuannya tidak melanggar sila dan vinaya,
serta tujuannya adalah pencapaian dalam meditasi, dan dapat mengajak
para umat melaksanakan sila serta praktek dhamma ( meditasi ),
bikkhu tersebut di mata saya adalah bikkhu yang sangat baik sekali dan sangat sulit
di temukan diantara banyak nya bikkhu - bikkhu yang saat ini ada.
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: adi lim on 20 May 2013, 05:42:55 AM
imho :
selama bikkhu tersebut kelakuannya tidak melanggar sila dan vinaya,
serta tujuannya adalah pencapaian dalam meditasi, dan dapat mengajak
para umat melaksanakan sila serta praktek dhamma ( meditasi ),
bikkhu tersebut di mata saya adalah bikkhu yang sangat baik sekali dan sangat sulit di temukan diantara banyak nya bikkhu - bikkhu yang saat ini ada.

maksudnya AB dimata anda termasuk bikkhu yang sangat baik, begitukah !

biru, banyak sekali Bhikkhu punya kriteria yang anda maksud, dan tidak sulit kok !
Title: Re: AJAHN BRAHM kontroversi
Post by: dilbert on 20 May 2013, 12:46:58 PM
imho :
selama bikkhu tersebut kelakuannya tidak melanggar sila dan vinaya,
serta tujuannya adalah pencapaian dalam meditasi, dan dapat mengajak
para umat melaksanakan sila serta praktek dhamma ( meditasi ),
bikkhu tersebut di mata saya adalah bikkhu yang sangat baik sekali dan sangat sulit
di temukan diantara banyak nya bikkhu - bikkhu yang saat ini ada.

justru polemik-nya adalah pelanggaran vinaya dengan penabhisan bhikkhuni...