"Well, venerable sir, to whatever extent I wish, secluded from sensual pleasures, secluded from unwholesome states, I enter and dwell in the first jhana, which is accompanied by thought and examination, with rapture and happiness born of seclusion. [299] Then, to whatever extent I with, with the subsiding of thought and examination..."
Ada beberapa hal yang menunjukkan bahwa pencapaian jhana Citta tersebut tidak loncat
(1) kata then di kalimat jhana kedua,
(2) jhana kedua disebutkan setelah jhana pertama,
(3) with the subsiding of thought and examination..., artinya thought dan examinationnya ada dulu, baru ditinggalkan, artinya ybs. mencapai jhana pertama dulu, lalu dengan meninggalkan vitakka dan vicara, memasuki jhana kedua
‘‘Ahaṃ kho, bhante, yāvadeva ākaṅkhāmi, vivicceva kāmehi vivicca akusalehi dhammehi savitakkaṃ savicāraṃ vivekajaṃ pītisukhaṃ paṭhamaṃ jhānaṃ upasampajja viharāmi. Ahaṃ kho, bhante, yāvadeva ākaṅkhāmi, vitakkavicārānaṃ vūpasamā…pe… dutiyaṃ jhānaṃ upasampajja viharāmi. Ahaṃ kho, bhante, yāvadeva ākaṅkhāmi, pītiyā ca virāgā…pe… tatiyaṃ jhānaṃ upasampajja viharāmi. Ahaṃ kho, bhante, yāvadeva ākaṅkhāmi, sukhassa ca pahānā…pe… catutthaṃ jhānaṃ upasampajja viharāmi."
Di atas saya ambil dari versi chaṭṭhasangayana. Jika kita melihat pernyataan yang menggunakan bahasa Pāli di atas, sebenarnya, istilah yang secara langsung berarti "then" tidak ada. Setiap kalimat yang merujuk pada pencapaian jhana, selalu diawali dengan kata 'ahaṃ kho' - 'I, indeed'. Kata 'then' tampaknya merupakan kata tambahan yang disisipkan si penerjemah.
Sebenarnya, analisa Sang Buddha atau murid2 Sang Buddha mengenai jhana selalu sama. Mereka selalu mengatakan, sebagai contoh mengenai jhana kedua seperti yang anda katakan, "with the subsiding thought and examination (vitakkavicārānaṃ vūpasamā).....". Jika karena hal ini seseorang harus masuk ke jhana pertama, baru kemudian masuk jhana kedua, maka skipping jhana tidak bisa diterima dan penjelasan dalam Visuddhimagga juga salah karena setiap penjelasan jhana di mana2 sama, baik di Pali kanon maupun kitab komentar.
Be happy.