Jika aku bisa berbahasa malaikat, aku ingin berbincang dengannya, memintanya agar terus menjagamu. Terakhir aku lihat kamu sedang berusaha menutupi rambut putihmu dengan sebuah sisir dan pewarna rambut. Sesosok tangan yang termakan usia tetap cekatan menari gemulai, menyapu rambut dengan sisir, bak magis putih berubah menjadi hitam kemilau.
Di kala aku kecil, kamu sering memangku aku di kaki hangatmu sambil membacakan cerita tentang malaikat. Sesekali tangan kasarmu yang sering ternoda cucian kotor itu membelaiku. Aku sering memejamkan mata ketika kamu melakukan itu, terlalu indah untuk dirasakan dengan mata terbuka. Kisahmu tentang malaikat seakan tiada berujung. Dirimu tak pernah terhinggap rasa bosan ketika kuterus bertanya tentang malaikat. Sosok rupawan dengan badan penuh kemilau dihiasi sepasang sayap putih yang lebar dan kokoh selalu menjadi khayalanku tiap hari. Kamu sering berkata, jadilah seperti malaikat, yang selalu menjaga dan menolong orang dengan tulus.
***
itu hanya sepenggalan contoh walau masih belum sempurna
komentar :
- cerita bagus, banyak menggunakan gaya bahasa deskriptif dan majas personifikasi
- kelemahan, terlalu banyak menggunakan kata berulang, jadi akan timbul rasa bosan ketika membacanya.. ada kalanya kita sebagai penulis perlu mengganti kata, misal kamu perlu diganti menjadi dirimu
- hindari penggunaan penekanan terlalu banyak.