jawaban versi saya.
mereka bertiga akan berpura2 menguji kelurusan jalan.
yang pertama jalan adalah si bungkuk,
sibungkuk akan berjalan sambil membungkuk dengan tujuan membuat sebuah garis lurus sebagai as jalan,
si bungkuk berhasil lewat.
yang kedua lewat adalah si juling.
sijuling akan memastikan kelurusan garis yang dibuat si bungkuk,
sambil menutup satu mata nya yang juling, si juling berjalan lewat dengan selamat.
yang terakhir lewat adalah si pincang.
setelah juling memastikan bahwa garis tidak lurus maka meminta si pincang untuk menghapus garis itu,
si pincang akan berjalan terpincang2 sambil menyeret kaki pincangnya dengan tujuan menghapus garis tadi.
dengan demikian maka mereka bertiga berlalu tanpa memperlihatkan kekurangan mereka kepada cewek cantik tsb.
hahaha............
terus terang jawabannya cukup mengada2 ya..
1. biasanya pejalan akan berjalan di bagian trotoar, perlukah uji kelurusan jalan di gunakan di sini ? apakah mau berjalan di badan jalan dengan resiko ditabrak ?
2. si bungkuk pun sebenarnya tidak perlu membuat as jalan, karena sudah ada pembatas antara trotoar dan bahu jalan
3. katanya mengukur kelurusan jalan, menggunakan apa ? apa hanya kapur dan tanpa peralatan ? bagaimana validasi kelurusannya ?
4. case si juling menutup mata juga tidak tepat, manusia harus menggunakan 2 mata agar memastikan object yang dipandangnya tepat. coba bro learner menatap lampu yang ditutup dengan ujung jari dari kejauhan.. coba tutup salah satu mata, maka hasilnya akan berbeda antara mata kiri dan mata kanan
5. case si pincang.. bahan apa yang digunakan untuk membuat as bahan jalan sehingga gampang dihapus hanya dengan seretan kaki ?
6. pertanyaan terakhir.. seberapa panjang pengukuran jalan yang dibuat ? mata manusia bisa melihat pada jarak yang sangat jauh.. dan sejauh itulah panjang pengukuran jalan harus dilakukan
7. andai kata saya terima kelogisan 1-6, akan muncul ketidaklogisan lain.. yaitu dicap ada 3 orang gila