//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kisah Godhika Thera  (Read 26405 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Kisah Godhika Thera
« Reply #90 on: 01 January 2009, 10:51:11 PM »
Kan gak semua Arahat punya abhina api... kalau gak punya abhina, dan sudah waktunya parinibanna?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Kisah Godhika Thera
« Reply #91 on: 01 January 2009, 10:56:42 PM »
justru memang adanya kesan mempertanyakan bahwa parinibbana seorang ARAHAT yang dilakukan dengan cara cara konvensional seperti Channa Thera yang menggunakan pisau menggorok leher-nya dicurigai sebagai aksi bunuh diri. Sedangkan kalau parinibbana dengan iddhi tubuh terbakar sambil melayang di udara, kelihatannya tidak diragukan sebagai parinibbana seorang ARAHAT.

Jadi

Kalau ARAHAT Parinibbana dengan cara-cara luar biasa = Parinibbana ARAHAT (tidak ada kesan bunuh diri)...
Kalau ARAHAT parinibbana dengan cara gorok leher pakai pisau = diragukan apakah memang bunuh diri atau tidak. hehehehe...

Tetapi memang sulit dibedakan,

mana satu yang bunuh diri oleh puthujana

dan

yang lainnya adalah penyempurnaan nibbana tanpa sisa oleh arahat karena setelah memeriksa faktor penunjang kehidupannya berakhir...

Tetapi dalam hal ini, Channa Thera sudah di-konfirmasi ke-ARAHAT-annya oleh BUDDHA GOTAMA melalui pertanyaan Bhante Sariputra.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Kisah Godhika Thera
« Reply #92 on: 01 January 2009, 11:07:29 PM »
Kan gak semua Arahat punya abhina api... kalau gak punya abhina, dan sudah waktunya parinibanna?

Parinibbana biasa seperti parinibbana oleh BUDDHA, SARIPUTRA juga parinibbana dengan cara sebagai berikut :
Sariputra memasuki sembilan Jhàna secara berurutan; ia tercerap dalam urutan maju kemudian dalam urutan mundur; sekali lagi ia tercerap di dalam Jhàna Pertama hingga Jhàna Keempat, segera setelah keluar dari Jhàna Keempat, Thera mencapai Khandha-Parinibbàna, pemadaman total dari kelompok-kelompok jasmani dan batin melalui unsur Anupàdisesa, unsur Nibbàna tanpa meninggalkan sisa. Menyebabkan bumi ini berguncang keras.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Kisah Godhika Thera
« Reply #93 on: 02 January 2009, 11:26:49 AM »
Jawaban terbaik diberikan pd bro Kainyn Kutho:
Silakan baca seksama  postingan bro Kainyn:
Mereka punya potensi bukan karena keadaan sekaratnya, bukan juga karena bunuh dirinya.
Jadi intinya mereka memang punya kemampuan untuk mencapai kesucian, tetapi hanya terhalangi oleh jasmani (yang adalah akibat dari kamma buruk masa lampau). Kalau seseorang tidak punya potensi, mau bunuh diri atau apa juga tetap tidak akan mampu menjadi Arahat. Tidak ada gunanya "mengekor" cara2 orang lain. Dalam Sutta, banyak orang mencapai Arahat dengan cara aneh2. Contohnya saja Theri Khema yang melihat gambaran wanita cantik menjadi tua, Theri Kisa Gotami yang melihat percikan air, Thera Sappadasa yang melihat pisau, dan lain sebagainya. Apakah lalu dengan mengikuti perbuatan mereka, kita bisa jadi Arahat? Jika orang melihat "bunuh diri/lihat wanita tua/percikan air/pisau memudahkan orang mencapai Nibbana", maka sesungguhnya dia sudah dilekati pandangan "ritual membawa pada penyelamatan".


Kisah-kisah dhamma memang tidak dapat diartikan semudah membaca dongeng biasa. Kadang banyak memicu kontroversi, maka dibutuhkan pengertian dalam memahaminya. Kita tidak bisa pukul rata segala sesuatu (termasuk bunuh diri dalam kasus Thera Godhika & Thera Channa ini, juga kasus di mana Bodhisatta mengorbankan diri untuk menyempurnakan parami). Juga tentu saja tidak untuk mentah-mentah ditiru tanpa pengertian.

Juga diberikan kpd: Bro Dilbert :
buat Godhika Thera, cara ekstrim untuk mencapai realisasi pembebasan/arahat adalah cocok untuk beliau... Ibarat seorang pasien mengidap penyakit X, tentunya harus diberi Obat penyakit X supaya bisa sembuh...


Saya rasa jawaban2 itu sudah cukup jelas. Tidak perlu berlaru-larut lagi.. ^-^

 _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Kisah Godhika Thera
« Reply #94 on: 05 January 2009, 10:57:37 AM »
Kan gak semua Arahat punya abhina api... kalau gak punya abhina, dan sudah waktunya parinibanna?

dear bro,

ada 5 cara seorang arahat sebelum parinibbana....

salah satunya adalah dalam kondisi sedang mempertunjukkan abhinna.

Kondisi lainnya adalah :
- sedang dalam jhana
- merenungkan jhana
- merenungkan kilesa yg sudah dibasmi, dsbnya

jadi sebenarnya, parinibbana dalam kondisi batin sedang berada dalam abhinna, hanya merupakan salah satu kondisi batin sebelum meninggalnya (maranasanna vitthi) arahat

semoga bs bermanfaat yah

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Kisah Godhika Thera
« Reply #95 on: 06 January 2009, 08:57:21 AM »
Kan gak semua Arahat punya abhina api... kalau gak punya abhina, dan sudah waktunya parinibanna?

dear bro,

ada 5 cara seorang arahat sebelum parinibbana....

salah satunya adalah dalam kondisi sedang mempertunjukkan abhinna.

Kondisi lainnya adalah :
- sedang dalam jhana
- merenungkan jhana
- merenungkan kilesa yg sudah dibasmi, dsbnya

jadi sebenarnya, parinibbana dalam kondisi batin sedang berada dalam abhinna, hanya merupakan salah satu kondisi batin sebelum meninggalnya (maranasanna vitthi) arahat

semoga bs bermanfaat yah

ingin menambahkan bagaimana proses batin parinibbana seorang arahat secara lengkapnya yaitu :

Semua Arahat tidak pari-nibbana melalui pancadvara maranasannavitthi tetapi melalui manodvara maransannavitthi saja
Pun tidak akan ada Kamma Aramanna, Nimitta Aramanna dan Gati Nimitta Aramanna

Proses batin sebelum kematian (maranasannavitthi) seorang Arahat dibagi menjadi 5 yaitu :
1. Kamajavanamaranasanna-vitthi : cuti citta (pikiran yg mengakhiri kehidupan) yg timbul dari Javana yg menjadi Mahakiriya.
Ini merupakan Pari-Nibbana yg biasa terjadi
2. Jhanasamanantara-vitthi : cuti citta yg timbul dari Jhanasamapatti-vitthi
3. Paccavekkhanasamanantara-vitthi : cuti citta yg timbul dari Vitthi yg merenungkan Jhana
4. Abhinnasamanantara-vitthi : cuti citta yg timbul dari Abhinna-vitthi yg sedang mempertunjukkan abhinna/kesaktian ---> ini yg ada pada cerita diatas
5. Jivitasamasisi : cuti citta yg timbul dari perenungan magga, phala, nibbana dan kilesa yg sudah dibasmi

Jadi sebenarnya pari nibbana seorang arahat secara umum justru merupakan peralihan dari kama javana yg ada pada mahluk non arahat, menjadi mahakiriya javana

semoga bisa bermanfaat yah

 

anything