MOHA adalah kegelapan batin yg membuat kita tidak tahu mana yg benar dan mana yg salah.....
karena moha itulah, semua hal menjadi "keliru" krn kita tidak tahu mana yg salah dan mana yg benar. Yg salah dianggap benar dan yg benar dianggap salah
demikian juga dengan AKU.
betul yg anda bilang, bhw AKU hanyalah "fantasi"
kita yg menganggap bhw AKU yg terdiri dari batin dan fisik ini sebagai sesuatu yg eksis.
Padahal setiap saat, pikiran/citta kita selalu berubah2
setiap saat, cetasika/faktor batin kita selalu berganti2
bahkan setiap saat, unsur2 dalam fisik kita (mahabutha 4), selalu berfluktuasi komposisinya
itu yg saya tanyakan kpd Petrus dan tidak dijawab sampai saat ini :
Seperti apakah ROH itu? spt anda wkt bayi? wkt anda umur 3 thn? wkt jadi anak SD? wkt jadi mahasiswa? atau kapan?
ini karena konsep ROH itu adalah sesuatu yg eksis dan kekal, tidak ada perubahan apapun padanya
kembali disini jika kita mau jujur, sudah jelas bhw ROH itu tidaklah eksis bahkan si "markosprawira" ini saja pun tidak eksis karena setiap saat terus mengalami mati dan hidup
Ini yg pernah disebut dengan "tidak ada kamma karena tidak ada si pembuat"
Namun ini bukan berarti bhw segala sesuatu itu "sunya" atau "kosong" yah.
Konsep keliru ini bnyk dipegang oleh para meditator
Sesungguhnya segala sesuatu itu adalah proses yg terus berkelanjutan, yg tidak jelas pangkal dan ujung selama kita tidak mau berusaha memotongnya
Itu yg disebut dengan "lingkaran samsara" seperti tersebut dalam paticca samuppada.
Semoga bisa dimengerti dan mohon masukan dari rekan2 lainnya.........
Bro Markosprawira, kegelapan batin yg membuat kita tidak tahu mana yg benar dan mana yg salah itu adalah Avijja, bukannya Moha.
Karena ketidaktahuan (tidak tahu akan hal2 yg vital dalam menuju Pembebasan), maka makhluk2 terkontaminasi Lobha, Dosa dan Moha.
Lobha -> keserakahan, mencakup rasa egois untuk terus memiliki (nafsu) dan ketertarikan terhadap sesuatu
Dosa -> kebencian, mencakup rasa egois untuk angkuh, marah dengki pada orang lain, dan penolakan terhadap sesuatu
Moha -> kebodohan (stupidity), mencakup rasa egois untuk tidak peduli terhadap kebenaran, dan menganggap diri sendiri adalah benar
Contoh Moha yg mengendap di pikiran orang adl sbb :
Si A sudah diajarkan bahwa membunuh itu tidak baik sejak kecil. banyak orang yg menasehatinya terus dan dia pun sudah paham akan konsekuensinya. Namun Si A tetap membunuh makhluk hidup. Dalam hal ini sifat Moha-nya sangat dominan, dan mungkin disertai dengan Lobha (senang membunuh) dan Dosa (benci terhadap makhluk ybs).
NB : Orang yg sudah dijelaskan bahwa suatu hal yg dilakukan adalah tidak berguna, tetap saja tidak peduli dan malah tetap melakukannya, itulah orang bodoh dan tidak bijaksana (MOHA).